Professional Documents
Culture Documents
ROTASI
PANEN
Waktu yang diperlukan antara panen
terakhir sampai panen berikutnya
pada wilayah panen (ancak) yang sama.
TAKSASI PANEN
Adalah jumlah TBS yang dapat dipanen pada suatu wilayah panen.
Berguna untuk :
- menentukan jumlah HKO
- pridiksi produksi yang akan dicapai
Rumus Taksasi :
Taksasi = A xBxC
D
A = Jumlah pokok produksi dalam 1 Blok
B = Jumlah tandan layak panen
C = BJR ( Berat Janjang Rata-Rata)
D = Jumlah sampel yang diamati
Tempat Pengumpulan Hasil
(TPH)
TPH
Kapan blok dikatakan siap panen ?
Sistem hanca panen terbagi menjadi hanca tetap & hanca giring , dapat juga
dilakukan modifikasi setengah hanca giring/tetap.
Ancak tetap , pemanen diberi hanca dengan luas tertentu untuk dapat
diselesaikan pada hari itu juga tanpa ada perpindahan dan hanca tersebut
dikerjakan terus-menerus oleh orang yang sama setiap rotasinya.( hanca
tetap diberikan kepada pemanen pada areal dg kondisi curam ,
memudahkan penetapan pemanen pada hanca sulit/curam serta
memudahkan pemeriksaan kebersihan hanca panen )
Ancak giring , pemanen diberi hanca dengan luas tertentu yang dipanen ber
sama-sama dan bila telah selesai berpindah ke hanca lain /berikutnya yang
ditentukan oleh mandor.
Setengah ancak giring , pemanen melaksanakan sistem hanca giring pada
tahap pertama agar supaya suplai buah ke pabrik sudah dapat terpenuhi se
lambat-lambatnya jam 09.00 pagi ; kemudian diteruskan dengan hanca tetap
Luas Hanca datar 3 Hektar sedangkan untuk Roling – Rawa 2,5 Hektar.
Sistem Ancak Giring
Kebaikan
Jumlah tenaga Yang digunakan/ sesuai dengan
pabrik
Kelemahan
Panen tidak tuntas
mudah melacaknya
Pemanen memiliki rasa tanggung jawab
Kelemahan
Biaya panen relatif mahal, apabila kerapatan rendah