Professional Documents
Culture Documents
H
PT. ASURANSI BUMI
PUTERA
FAKULTAS ILMU
KOMPUTER UNIVERSITAS
GUNADARMA
20
08
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI………………………………………………………………………………i
BAB I. PENDAHULUAN………………………………………………………………...1
Landasan Teori…………………………………………………………………….2
Profil Perusahaan………………………………………………………………….4
Analisis……………………………………………………………………………5
KESIMPULAN dan SARAN……………………………………………………………..8
REFERENSI………………………………………………………………………………9
PENGGUNAAN INFRASTRUKTUR TEKNOLOGI
INFORMASI DALAM PENINGKATAN
KAPABILITAS INOVASI
PERUSAHAAN ASURANSI BUMI PUTERA 1912
BAB I
PENDAHULUAN
Landasan Teori
Broadbent dan Weill (1996) mengemukakan bahwa infrastruktur teknologi
informasi memberikan pondasi dasar bagi kapabilitas teknologi informasi yang
digunakan untuk membangun aplikasi bisnis dan biasanya dikelola oleh kelompok sistem
informasi, seperti terlihat dalam gambar berikut ini:
Information Technology
For Business Processes
Tingkat paling dasar dari komponen teknologi informasi, seperti komputer dan
teknologi komunikasi, yang saat ini merupakan komoditi utama dan dapat dengan mudah
diperoleh di market place. Pada lapisan kedua terdiri dari serangkaian pelayanan yang
tersedia seperti: management of large scale data processing, provision of electronic data
interchange (EDI) capability, atau management of firm-wide database. Komponen
tingkat dasar diubah ke dalam penggunaan pelayanan infrastruktur teknologi informasi
oleh human information technology infrastructure yang merupakan kombinasi dari
knowledge, skill dan experience. Dengan demikian, human information technology
infrastructure mengubah komponen infrastruktur teknologi informasi menjadi
serangkaian pelayanan infrastruktur teknologi informasi yang dapat dipercaya. Investasi
teknologi informasi yang digunakan, dan terletak di atas, merupakan aplikasi
infrastruktur, seperti order entry pembukaan rekening bank, analisis penjualan dan sistem
pembayaran, yang merupakan bentuk proses bisnis sesungguhnya.
Duncan et al (1995) mengemukakan ada empat dimensi infrastruktur teknologi
aspek manusia yaitu: (1) pengetahuan dan keahlian manajemen tentang teknologi
informasi, (2) pengetahuan dan keahlian fungsional tentang bisnis, (3) keahlian
interpersonal dan manajemen, dan (4) pengetahuan dan keahlian teknikal. Pengetahuan
dan keahlian manajemen tentang teknologi berhubungan dengan dimana dan bagaimana
menyebarkan teknologi informasi secara efektif dan menguntungkan untuk mencapai
tujuan-tujuan strategi bisnis. Pengetahuan dan keahlian fungsional tentang bisnis meliputi
tingkat pengetahuan dan variasi fungsi di dalam bisnis dan kemampuan untuk
mengetahui semua lingkungan bisnis. Keahlian interpersonal dan manajemen meliputi
kemampuan untuk berkomunikasi secara efektif dengan personal dalam area fungsional
dan untuk bekerja di dalam suatu lingkungan kolaborasi, serta kemampuan untuk
memimpin tim proyek. Pengetahuan dan keahlian teknikal mengukur dalam dan luasnya
keistimewaan teknologi informasi teknik (sistem operasi, bahasa pemrogaman, sistem
manajemen database, network, telekomunikasi, dan lain-lain) di dalam organisasi.
Profil Perusahaan
Analisis
Tingkat Kapabilitas
Pemahaman Inovasi:
Teknologi 1. Inovasi
Informasi Produk
2. Inovasi
Proses
Investasi
dalam
Teknologi
Informasi
Gambar 2.
Kerangka Infrastruktur Teknologi Informasi PT. Asuransi Bumi Putera 1912
Kesimpulan
Penggunaan infrastruktur teknologi informasi merupakan respon strategik yang
dilakukan perusahaan asuransi Bumi Putera 1912 dalam rangka menghadapi persaingan
atau ketidakpastian lingkungan bisnis. Semakin tinggi ketidakpastian lingkungan bisnis
akan mengakibatkan semakin banyaknya informasi yang dibutuhkan oleh para pengambil
keputusan guna mengevaluasi berbagai kemungkinan strategi yang dapat diterapkan
sehingga keputusan yang diambil merupakan keputusan yang terbaik. Koherensi antara
strategi teknologi informasi dengan strategi bisnis sangat diperlukan oleh perusahaan
asuransi Bumi Putera 1912, mengingat dengan koherensi strategi memungkinkan
perusahaan memperkuat posisi pasar terhadap para pesaing, pemasok dan pelanggan yang
pada gilirannya memungkinkan perusahaan memperoleh keunggulan bersaing melalui
inovasi. Semakin tinggi tingkat pemahaman tentang teknologi informasi akan semakin
tinggi tingkat kapabilitas inovasi. Oleh sebab itu, apabila infrastruktur dianggap sebagai
langkah penting bagi perusahaan dalam memasuki era persaingan bebas, maka
peningkatan keterampilan dan pemahaman tentang teknologi informasi terutama bagi
pimpinan puncak dan para manajer dari suatu perusahaan menjadi prasyarat inti dalam
mencapai efisiensi, efektivitas dan kapabilitas inovasi dalam kegiatan usaha. Agar
perusahaan asuransi Bumi Putera 1912 mampu bersaing dalam lingkungan global,
diperlukan strategi yang tepat sehingga tujuan perusahaan dapat tercapai. Salah satunya
adalah dengan terus-menerus melakukan inovasi, pengembangan, perbaikan maupun
penemuan-penemuan baru untuk mencapai keunggulan bersaing. Teknologi informasi
memungkinkan suatu perusahaan yang mengadopsinya untuk memiliki keunggulan
bersaing.
Saran
Faktor yang paling dominan dari tingkat penggunaan infrastruktur teknologi
informasi yang mempengaruhi peningkatan kapabilitas inovasi adalah tingkat kesadaran
terhadap investasi dalam teknologi informasi. Hal ini dapat dijadikan bahan
pertimbangan bagi pimpinan perusahaan dan para manajer asuransi Bumi Putera 1912
apabila perusahaan ingin mencapai keunggulan kompetitif melalui inovasi produk dan
inovasi proses sebaiknya lebih mengingkatkan investasi dalam teknologi informasi.
Selain itu, strategi teknologi informasi dapat menjadi bahan pertimbangan bagi pimpinan
perusahaan dan para manajer asuransi Bumi Putera 1912 dalam menentukan strategi yang
akan diterapkan. Koherensi antara strategi bisnis dan strategi teknologi informasi perlu
dicapai karena hal ini akan memungkinkan perusahaan asuransi Bumi Putera 1912 tetap
exist dalam persaingan bisnis. Infrastruktur teknologi informasi yang mempengaruhi
kapabilitas inovasi adalah tingkat pemahaman tentang teknologi informasi. Hal ini
mengimplikasikan bahwa pimpinan perusahaan dan para manajer asuransi Bumi Putera
1912 harus senantiasa meningkatkan kemampuan mereka dalam bidang teknologi
informasi sehingga dapat mencapai keunggulan kompetitif melalui inovasi produk dan
inovasi proses.
REFERENSI