Professional Documents
Culture Documents
HEAT TREATMENT
Disusun:
Marhaindra Gary (03091005009)
2
temperatur yang lebih tinggi fase-fase tersebut akan larut menjadi satu fase. Cara
yang dipakai ialah dengan memanaskan logam sehingga terbentuk satu fase,
kemudian diikuti dengan pendinginan cepat. Dengan cara ini pada temperatur
kamar akan terbentuk satu fase yang kelewat jenuh. Bila logam dalam keadaan
tersebut dipanaskan maka fase fase yang larut akan mengendap.
Teknik Perlakuan Panas pada makalah ini sebtas pada Annealling, case
Hardening, precipitation Strenghtening, Tempering dan Quenching.
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Besi alfa
Delapan atom terletak pada pojok dadu dan sebuah atom ke 9 ditengah-
tengah dadu (di pusat ruang). Susunan atom ini disebut juga kisi terpusat ruang
sampai suhu ruangan 7080 C, besi alfa bersifat magnetis. Dari 7680 C sampai
9110 C, besi terpusat ruang menjadi tidak magnetis dan dahulu disebut juga besi.
Besi gamma
Pada 9110 C, ikatan kisi terpusat ruang menjelma menjadi besi gamma terpusat
bidang : pada setiap pojok dadu berada sebuah atom dan 6 atom lainnya berada
dipetengahan ke 6 bidang bujur sangkar permukaan dadu. Karena sebuah dadu
gamma menampung 14 atom, sedangkan jumlah keseluruhan atom besi tentunya
4
tidak akan bertambah akibat pemanasan, maka dadu gamma lebih besar dari dadu
alfa.
Besi delta
Pada 13920 C, besi gamma yang terpusat bidang berubah wujud kambali
menjadi besi terpusat ruang yang disebut besi delta (gambar 2c). besi delta
berbeda dari besi alfa dalam jarak atomnya yang lebih besar.
5
Diagram 2.1 Heat treatment near equilibrium
Dari sedikit penjelasan diatas dapat kita tarik benang merah bahwa secara
umum laku panas dengan kondisi Near Equilibrium itu dapat disebut dengan
anneling.
Anneling ialah suatu proses laku panas (heat treatment) yang sering
dilakukan terhadap logam atau paduan dalam proses pembuatan suatu produk.
Tahapan dari proses Anneling ini dimulai dengan memanaskan logam (paduan)
sampai temperature tertentu, menahan pada temperature tertentu tadi selama
beberapa waktu tertentu agar tercapai perubahan yang diinginkan lalu
mendinginkan logam atau paduan tadi dengan laju pendinginan yang cukup
lambat. Jenis Anneling itu beraneka ragam, tergantung pada jenis atau kondisi
benda kerja, temperature pemanasan, lamanya waktu penahanan, laju pendinginan
(cooling rate), dll. Sehingga kita akan mengenal dengan apa yang disebut : Full
6
Annealing (annealing), Stress relief Annealing, Process annealing, Spheroidizing,
Normalizing dan Homogenizing.
Struktur mikro
Ferrite ialah suatu komposisi logam yang mempunyai batas maksimum
kelarutan Carbon 0,025%C pada temperature 723 Derajat Celcius, struktur
kristalnya BCC (Body Center Cubic) dan pada temperature kamar mempunyai
batas kelarutan Carbon 0,008%C.
Austenite ialah suatu larutan padat yang mempunyai batas maksimum
kelarutan Carbon 2%C pada temperature 1130 Derajat Celcius, struktur kristalnya
FCC (Face Center Cubic).
Cementid ialah suatu senyawa yang terdiri dari unsur Fe dan C dengan
perbandingan tertentu (mempunyai rumus empiris) dan struktur kristalnya
Orthohombic.
Lediburite ialah campuran Eutectic antara besi Gamma dengan Cementid
yang dibentuk pada temperature 1130 Derajat Celcius dengan kandungan Carbon
4,3%C.
7
Pearlite ialah campuran Eutectoid antara Ferrite dengan Cementid yang dibentuk
pada temperature 723 Derajat Celcius dengan kandungan Carbon 3%C.
Kandungan Carbon
Derajat Celcius
0,83%C = Titik Eutectoid 2%C = Batas kelarutan Carbon pada besi Gamma pada
temperature 1130 Derajat Celcius 4,3%C = Titik Eutectic 0,1%C = Batas
kelarutan Carbon pada besi Delta pada temperature 1493 Derajat Celcius.
Garis-garis
Garis Liquidus ialah garis yang menunjukan awal dari proses pendinginan
(pembekuan). Garis Solidus ialah garis yang menunjukan akhir dari proses
pembekuan (pendinginan). Garis Solvus ialah garis yang menunjukan batas antara
fasa padat denga fasa padat atau solid solution dengan solid solution. Garis Acm =
garis kelarutan Carbon pada besi Gamma (Austenite) Garis A3 = garis
temperature dimana terjadi perubahan Ferrit menjadi Autenite (Gamma) pada
pemanasan.
Garis A1 = garis temperature dimana terjadi perubahan Austenite (Gamma)
menjadi Ferrit pada pendinginan. Garis A0 = Garis temperature dimana terjadi
transformasi magnetic pada Cementid. Garis A2 = Garis temperature dimana
terjadi transformasi magnetic pada Ferrite.
8
Austempering, Surface Hardening (Carburizing, Nitriding, Cyaniding, Flame
hardening, Induction hardening)
2.4.1 Karburasi
Cara ini sudah lama dikenaloleh orang sejak dulu. Dalam cara ini, besi
dipanaskan di atas suhu dalam lingkungan yang mengandung karbon, baik
dalan bentuk padat, cair ataupun gas. Beberapa bagian dari cara kaburasi yaitu
kaburasi padat, kaburasi cair dan karburasi gas.
2.4.2 Karbonitiding
2.4.3 Sianiding
2.4.4 Nitriding
Baja Karbon
9
Baja karbon adalah paduan besi karbon di mana unsure karbon sangat menentukan
sifat-sifatnya, sedang unsur-unsur paduan lainnya yang biasa terkandung di
dalamnya terjadi karena proses pembuatannya. Sifat baja karbon biasa ditentukan
oleh persentase karbon dan mikrostruktur.
Baja Paduan
Baja paduan adalah baja yang mengandung sebuah unsur lain atau lebih
dengan kadar yang berlebih daripada karbon biasanya dalam baja karbon.
Menurut kadar unsur paduan, baja paduan dapat dibagi ke dalam dua golongan
yaitu baja paduan rendah dan baja paduan tinggi. Baja rendah unsur paduannya di
bawah 10% sedangkan baja paduan tinggi di atas 10%.
Baja Khusus
a. Amerika Serikat
d. Jerman DIN
e. Swedia
11
Diagram 2.3 Besi-karbida besi
12
Perubahan-perubahan yang terjadi pada titik-titik kritis tersebut disebut
perubahan alatropik. Meski susunan kimia tetap, baja mengalami perubahan sifat
antara lain : tahanan listrik, struktur atom dan kehilangan sifat magnetic. Menurut
defenisi suatu perubahan alotropi adalah perubahan yang mampu balik atau
reversible pada struktur atom suatu logam yang diikuti dengan perubahan sifat.
Titik-titk kritis tersebut harus diketahui, mengingat perlakuan panas baja meliputi
pemanasan di atas daerah ini. Baja tidak dapat dikeraska kecualibila dipanaskan di
atas daerah kritis bawah dan kadang-kadang di atas daerah kritis atas.
Bila kadar karbon baja malampaui 0,20%, suhu diamana ferit mulai
terbentuk dan mengendap dari austenit turun. Baja yang berkadar karbon 0,80%
disebut baja eutektoiddan struktur terdiri dari 100% perlit. Titik eutektoid adalah
suhu terendah dalam logam dimana terjadi perubahan dalam keadaan larut padat,
dan merupakan suhu keseimbangan terendah di mana austenit terurai menjadi ferit
dan simentit. Bial kadar karbon baja lebih besar daripada eutektoid, perlu diamati
garis pada diagram besi-karbida besi yang bertanda Acm. Garis ini menyatakan di
mana karbida besi mulai memisah dari austenit. Karbida besi ini dengan rumus
Fe3C disebut sementit. Sementit sangat keras dan rapuh. Baja yang mengandung
kadar karbon kurang dari eutektoid (0,80%). Disebut baja hipoeutektoid, dan baja
dengan kadar karbon lebih dari eutectoid disebut juga hipereutektoid.
14
2.7 Besar Butir.
Baja cair bila didinginkan mulai membeku pada titik-titik inti yang cukup
banyak. Atom-atom yang tergabung dalam kelompok di sekitar suatu inti
cenderung memiliki letak yang serupa. Batas butir yang bentuknya tidak teratur
tampak dibawah mikroskop, setelah dipolis dan dietsa dan merupakan batas
kelompok sel atom yang memiliki orientasi umum yang sama. Ukuran butir
tergantung pada beberapa faktor, antara lain laju pendinginan sewaktu
pembekuan.
15
Gambar 2.2 Pemisahan kristal dan ukurna butir yang sangat besar.
16
Diagram 2.5 Transformasi
17
2.9 Efek pada Struktur Mikro dan Ukuran Butiran
Pada saat proses pendinginan dari suhu lelehnya, baja mulai berubah
menjadi fasa padat pada suhu 13500, pada fasa ini lah berlangsung perubahan
struktur mikro. Perubahan struktur mikro dapat juga dilakukan dengan jalan heat
treatment.
Diagram 2.6 Equilibrium phase diagram for iron – iron carbide system (f.c.c.face
– centred cubic: b.c.c. body-cenreed cubic)
18
Penjelasan diagram:
- Pada sisi kiri diagram dimana pada kandungan karbon yang sangat rendah,
pada suhu kamar terbentuk struktur mikro ferit.
- Pada baja dengan kadar karbon 0.83%, struktur mikro yang terbentuk adalah
Perlit, kondisi suhu dan kadar karbon ini dinamakan titik Eutectoid.
- Pada baja dengan kandungan karbon rendah sampai dengan titik eutectoid,
struktur mikro yang terbentuk adalah campuran antara ferit dan perlit.
- Pada baja dengan kandungan titik eutectoid sampai dengan 6.67%, struktur
mikro yang terbentuk adalah campuran antara perlit dan sementit.
- Pada saat pendinginan dari suhu leleh baja dengan kadar karbon rendah,
akan terbentuk struktur mikro Ferit Delta lalu menjadi struktur mikro
Austenit.
- Pada baja dengan kadar karbon yang lebih tinggi, suhu leleh turun dengan
naiknya kadar karbon, peralihan bentuk langsung dari leleh menjadi
Austenit.
Dari diagram diatas dapat kita lihat bahwa pada proses pendinginan
perubahan – perubahan pada struktur kristal dan struktur mikro sangat bergantung
pada komposisi kimia.
Jika suatu baja didinginkan dari suhu yang lebih tinggi dan kemudian
ditahan pada suhu yang lebih rendah selama waktu tertentu, maka akan
menghasilkan struktur mikro yang berbeda. Hal ini dapat dilihat pada diagram:
Isothermal Tranformation Diagram.
19
Diagram 2.7 Isothermal transformation diagram for 0.2 C. 0.9% Mn steel
Penjelasan diagram:
- Untuk baja dengan kadar karbon kurang dari 0.83% yang ditahan suhunya
dititik tertentu yang letaknya dibagian atas dari kurva C, akan
menghasilkan struktur perlit dan ferit.
- Bila ditahan suhunya pada titik tertentu bagian bawah kurva C tapi masih
disisi sebelah atas garis horizontal, maka akan mendapatkan struktur mikro
Bainit (lebih keras dari perlit).
- Bila ditahan suhunya pada titik tertentu dibawah garis horizontal, maka
akan mendapat struktur Martensit (sangat keras dan getas).
- Semakin tinggi kadar karbon, maka kedua buah kurva C tersebut akan
bergeser kekanan.
20
- Ukuran butir sangat dipengaruhi oleh tingginya suhu pemanasan, lamanya
pemanasan dan semakin lama pemanasannya akan timbul butiran yang
lebih besar. Semakin cepat pendinginan akan menghasilkan ukuran butir
yang lebih kecil.
Penjelasan diagram:
- Pada proses pendinginan secara perlahan seperti pada garis (a) akan
menghasilkan struktur mikro perlit dan ferlit.
21
- Pada proses pendinginan sedang, seperti, pada garis (b) akan menghasilkan
struktur mikro perlit dan bainit.
Selain dari ketiga system heat treatment diatas ada juga heat treatment
tahap kedua pada rentang suhu dibawah austenit yang dinamakan Tempering.
Pemanasan ulang produk baja ini biasa dilakukan untuk produk yang
sebelumnya di quenching. Setelah di temper, maka diharapkan produk tersebut
akan lebih ulet dan liat.
22
BAB III
PEMBAHASAN
Pengerasan adalah proses pemanasan baja sampai suhu di daerah atau di atas
daerah kritis disusul dengan pendinginan yang cepat. Bila kadar karbon diketahui,
suhu pemanasannya dapat diabaca dari diagram fasa Besi-karbida besi. Akan
tetapi, bila komposisi baja tidak diketahui, perlu diadakan percobaan untuk
mengetahui daerah pemanasannya. Cara yang terbaik adalah memanaskan dan
mencelupkan beberapa potong baja berbagai suhu disusul dengan pengujian
kekerasan atau pengamatan mikroskopik. Bila suhu yang tepat telah diperoleh
akan terjadi perubahan dalam kekerasan dan sifat lainnya.
23
Kemampuan Pengerasan Baja
Kemampuan pengerasan logam dapat ditentukan dengan mempergunakan
percobaan Jominy. Sepotong baja berukuran diameter 25 mm, panjang 100 mm
dinormalisasikan kemudian dipanaskan sampai suhu austenitisasi. Contoh dengan
cepat diletakkan pada landasan dengan salah satu ujungnya 12,7 mm di atas pipa
air. Air disemprotkan sehingga seluruh benda menjadi dingin.
Kekerasan yang paling dekat dengan ujung adalah yang tertinggi, karena
pendinginannya paling cepat. Makin jauh dari ujung bahan makin lunak, karena
pada pendinginan harus ada konduksi panas ke ujung. Baja dengan kemampuan
pengerasan yang tinggi akan mempunyai kekerasan yang merata.
Unsur yang sangat penting dalam baja yang dikersakan ialah martensit.
Martens, seorang ilmuan bebangsa Jerman, menemukan struktur ini pada tahun
1878. Martensit diperoleh dengan mencelupkan baja karbon dalam air dan
terbentuklah fasa transisi yang terjadi karena dekomposisiaustenit dengan cepat
dan merupakan larutan padat karbon. Kekerasan martensit tergantung pada kadar
karbon dan berkisar antara Rockwell C 45 dan C 67. Martensit sukar dipotong,
bahannya rapuhdan bersifat magnetic.
25
meningkatkan kemampuan pengerasan baja paduan, kekerasan maksimal tidak
dapat melampaui kekerasan baja karbon dengan kadar karbon yang sama.
Karburasi
Cara ini sudah lama dikenal oleh orang sejak dulu. Dalam cara ini, besi
dipanaskan di atas suhu dalam lingkungan yang mengandung karbon, baik dalan
26
bentuk padat, cair ataupun gas. Beberapa bagian dari cara kaburasi yaitu kaburasi
padat, kaburasi cair dan karburasi gas.
Karbonitiding
Sianiding
Nitriding
3.1.2 Quenching
27
Quenching merupakan salah satu teknik perlakuan panas yang diawali
dengan proses pemanasan sampai temperatur austenit (austenisasi) diikuti
pendinginan secara cepat, sehingga fasa austenit langsung bertransformasi secara
parsial membentuk struktur martensit. Austenisasi dimulai pada temperatur
minimum ± 50°C di atas Ac3,yang merupakan temperatur aktual transformasi fasa
ferit, perlit, dan sementit menjadi austenit. Temperatur pemanasan hingga fasa
austenit untuk proses quenching disebut juga sebagai temperatur pengerasan
(haardening temperatur). Dan setelah mencapai temperatur pengerasan, dilakukan
penahanan selama beberapa menit untuk menghomogenisasikan energi panas
yang diserap selama pemanasan, kemudian didinginkan secara cepat dalam media
pendingin. Pada percobaan kami media pendingin yang didinginkan adalah air.
28
Liquid Cooling Stage
Proses ini dimulai ketika suhu permukaan logam mencapai titik didih. Tahapan ini
merupakan proses yang paling lambat.
Reaksi yang lamban pada suhu tinggi disebabkan karena tidak cukup
pendinginan lanjutyang dapat menimbulkan nukliasi ferit dan karbida baru dari
austenit semula. Menurut media pendinginnya, quenching dapat dibagi menjadi
beberapa bagian,yaitu:
Quenching air
Air adalah media yang paling banyak digunakan untuk quenching,
karena biayanya yang murah, dan mudah digunakan serta pendinginannya yang
cepat. Air khususnya digunakan pada baja karbon rendah yang memerlukan
penurunan temperatur dengan cepat dengan tujuan untuk memperoleh
kekerasan dan kekuatan yang baik. Air memberikan pendinginan yang sangat
cepat, yang menyebabkan tegangan dalam, distorsi, dan retakan
29
Quenching dengan media oli
Oli sebagai media pendingin lebih lunak jika dibandingkan dengan air.
Digunakan pada material yang kritis, Antara lain material yang mempunyai
bagian tipis atau ujung yang tajam. Karena oli lebih lunak, maka kemungkinan
adanya tegangan dalam, distorsi, dan retakan kecil. Oleh karena itu medium oli
tidak menghasilkan baja sekeras yang dihasilkan pada medium air. Quenching
dengan media air akan efektif jika dipanaskan pada suhu 30-60 derajat Celcius.
3.2.1 Annealing
Annealing ialah suatu proses laku panas (heat treatment) yang sering
dilakukan terhadap logam atau paduan dalam proses pembuatan suatu produk.
30
Tahapan dari proses Anneling ini dimulai dengan memanaskan logam (paduan)
sampai temperature tertentu, menahan pada temperature tertentu tadi selama
beberapa waktu tertentu agar tercapai perubahan yang diinginkan lalu
mendinginkan logam atau paduan tadi dengan laju pendinginan yang cukup
lambat. Jenis Anneling itu beraneka ragam, tergantung pada jenis atau kondisi
benda kerja, temperature pemanasan, lamanya waktu penahanan, laju pendinginan
(cooling rate), dll.
Pada temperature ini butir kristal austenite masih halus sekali dan tidak
homogen. Dengan menaikan temperature sedikit diatas temperature kritis A3
(garis A3) dan memberI waktu penahanan (holding time) seperlunya maka akan
diperoleh austenite yang lebih homogen dengan butiran kristal yang juga masih
halus sehingga bila nantinya didinginkan dengan lambat akan menghasilkan butir-
butir Kristal ferrite dan pearlite yang halus. Baja yang dalam proses
pengerjaannya mengalami pemanasan sampai temperature yang terlalu tinggi
ataupun waktu tahan (holding time) terlalu lama biasanya butiran kristal
austenitenya akan terlalu kasar dan bila didinginkan dengan lambat akan
menghasilkan ferrit atau pearlite yang kasar sehingga sifat mekaniknya juga
kurang baik (akan lebih getas). Untuk baja hypereutectoid, annealing merupakan
persiapan untuk proses selanjutnya dan tidak merupakan proses akhir.
32
dibawah 0,3% C itu tidak bisa dikeraskan dengan membuat struktur mikronya
berupa martensite. Nah, bagaimana caranya agar kekerasannya meningkat tetapi
struktur mikronya tidak martensite? Ya, dapat dilakukan dengan pengerjaan
dingin (cold working) tetapi perlu diingat bahwa efek dari cold working ini akan
timbu yang namanya tegangan dalam atau tegangan sisa dan untuk
menghilangkan tegangan sisa ini perlu dilakukan proses Stress relief Annealing.
Material logam itu terdiri dari struktur mikro berupa kristal-kristal kecil
yang disebut "butir" atau kristalit. Sifat butir (yaitu ukuran butir dan komposisi)
adalah salah satu faktor paling penting yang dapat menentukan sifat mekanis
logam secara keseluruhan. perlakuan panas menyediakan cara yang efisien untuk
memanipulasi sifat dari logam dengan mengendalikan laju difusi, dan tingkat
pendinginan dalam struktur mikro tersebut.
Process Annealing
Merupakan proses perlakuan panas yang ditujukan untuk melunakkan dan
menaikkan kembali keuletan benda kerja agar dapat dideformasi lebih lanjut. Pada
dasarnya proses Annealing dan Stress relief Annealing itu mempunyai kesamaan
yakni bahwa kedua proses tersebut dilakukan masih dibawah garis A1
(temperature kritis A1) sehingga pada dasarnya yang terjadi hanyalah
rekristalisasi saja.
3.2.3 Temper
Baja yang telah dikeraskan bersifat rapuh dan tidak cocok untuk
digunakan. Melaui temper, kekerasan dan kerapuhan dapat diturunkan sampai
memenuhi persyaratan penggunaan. Kekerasan turun, kekuatan tarik akan turrun
pula sedangkan ketangguhan dan keuletan baja akan meningkat. Proses temper
terdiri dari pemanasan kembali dari baja yang telah dikeraskan pada suhu dibawah
suhu kritis, disusul dengan pendinginan. Meskipun proses ini menghasilakn baja
yang lebih lunak, proses ini berbeda dengan proses anil karena di sini sefat-sidat
fisis dapat dikendalikan dengan cermat. Struktur akhir anil temper baja yang
dikersakan dissebut martensit temper.
35
Proses temper terdiri dari prespitasi dan penggumpalan atau pertumbuhan
sementit. Pengendapan sementit terjadi pada 315oC diiringi dengan penurunan
kekerasan. Peningkatan suhu akan mempercepat penggumpalan karbida,
sementara kekerasan turun terus.
Ada dua proses khusus di mana diterapkan pencelupan tertunda. Baja yang
dikeraskan dicelup dalam dapur garam pada suhu yang lebih rendah sebelum
didinginkan lebih lanjut. Proses yang dikenal dengan nama austemper dan
martemper memungkinkan diperolehnya sifat fisik khusus.
Austemper
Proses pencelupan tertunda seperti tampak pada diagram 3.5 disebut
austemper. Austenit mengalami transformasi isotermal dan berubah menjadi bainit
(bainete) yang keras. Benda atau bagian harus dicelup dengan cepat sampai
mencapai suhu yang tepat, tanpa memotong ujung kurva diagram transformasi.
Baja dibiarkan diatas garis Ms akan tetapi dibawah 430oC.
Martensit
Baja didinginkan dengan cepat dari daerah austenit sampai suhu diatas
garis Ms. Baja dibiarkan cukup lama sehingga suhu merata, artinya bagian luar
dan dalam telah mencapai suhu yang sama. Setelah itu baja biasanya didinginkan
di udara sampai mencapai suhu ruang dan terbentuklah martensit. Baja dipanskan
kembali, suhu tergantung pada kadar karbon dan pada unsur paduan, untuk baja
karbon dengan dengan C = 0,40%, suhu adalah 370oC. Tujuan utama martemper
adalah untuk menekan distorsi, terjadinya retak atau timbulnya tegangan dalam
akibat pencelupan dalam minyak atau air. Struktur yang terjadi sama dengan
martensit temper, dan biasanya disusul temper lagi.
37
3.3 Speroidisasi (Spherodizing)
Manfaat Sperodisasi :
38
Untuk menghilangkan struktur yang berbutir kasar yang diperoleh dari
proses pengerjaan yang sebelumnya dialami oleh baja.
Untuk mengeleminasi struktur yang kasar yang diperoleh dari akibat
pendinginan yang lambat pada proses anil.
Menghaluskan ukuran ferit dan pearlite.
Penormalan juga diterapkan pada baja- baja dikarburasi atau pada baja-
baja perkakas untuk menghilangkan jaringan sementit yang kontinyu yang
mengelilingi pearlite karena pendinginan yang lambat akan memudahkan
terbentuknya jaringan sementi yang kontinyu.
Memodifikasi dan menghaluskan struktur cor dendritik.
Penormalan dapat mencegah distorsi dan memperbaiki mampu mesin
bajabaja paduan yang dikarburasi karen atemperatur penormalan lebih
tinggi dari temperatu pengarbonan.
Penormalan memperbaiki sifat-sifat mekanik.
39
Namun, seiring dengan berkembangnya kebutuhan struktur pesawat udara
komersial dengan ukuran yang semakin besar,material yang dibutuhkan tidak
hanya kuat dan ringan saja. Dewasa ini paduanaluminium dikembangkan untuk
mendapatkan material yang kuat, ringan, usia pakai yang lama, biaya produksi
rendah, toleransi kegagalan tinggi, dan tahanan korosi yang baik.Sekitar tahun
1900 duralium, paduan aluminium dengan tembaga,magnesium, dan mangan,
petama kali diperkenalkan di Jerman. Jenis ini merupakan paduan aluninium yang
dapat diberi perlakuan panas (heat treatment) dan menghasilkan kombinasi
kekuatan dan keuletan yang baik.
Saat ini paduan ini dikenal dengan nama aluminium 2017-T4. Pesawat udara
yang pertama kali memakai struktur rangka aluminium adalah Junkers F13 yang
diproduksi di Jerman pada tahun 1920 dan kemudian disusul Douglas DC3 yang
memakai aluminium 2024-T3. Keunggulan aluminium 2024-T3 adalah memiliki
tahanan fatik yang lebih baik dari versi sejenisnya. Boeing-777 merupakan
pesawat udara komersial terbesar dengan dua mesin propulsi yang menggunakan
material struktur utama dari aluminium. Sekitar 70 persen struktur Boeing-777
dibuat dari material paduan aluminium. Struktur upper wing Boeing-777 dibuat
dari lempengan dan ekstrusi aluminium 7055-T7751. Paduan ini dipilih karena
memiliki kekuataan dan tahanan retak yang lebih baik dari aluminium7150-T7.
Sedangkan struktur fuselage dibuat dari aluminium 2524-T3 yang merupakan
modifikasi dari aluminium 2024-T3. modifikasi ini dilakukan untuk
meningkatkan tahanan retak (fracture toughness) dan kemampuan menghambat
kelelahan struktur akibat pertumbuhan retak (fatigue crack growth resistance).
Pengembangan paduan aluminium untuk struktur Boeing-777 ini dilakukan oleh
Alcoa.
40
BAB IV
KESIMPULAN & SARAN
5.1 Kesimpulan
1. Heat treatment ialah suatu cara yang mengakibatkan perubahan struktur
bahan melalui penyolderan atau penyerapan panas: dalam bentuk bahan
tetap sama (kecuali perubahan akibat regangan panas).
5.2 Saran
1. Waktu dan temperatur setiap material supaya diperhatikan selama
proses Heat Treatment
41
DAFTAR PUSTAKA
B.H. Amstead, Philip F Ostwald dan Myron L. Brgman, 1981, Teknologi Mekanik
jilid I, hal 141
42
43