You are on page 1of 19

PENGANTAR

AMDAL bukan merupakan hal baru dalam pelaksanaan pengelolaan


lingkungan hidup di Indonesia. Selain sudah banyak buku/panduan yang
mengupas tentang AMDAL, telah banyak kegiatan yang telah memiliki
AMDAL dan melaksanakan kewajibannya dalam pengelolaan dan
pemantauan lingkungan. Kendati demikian pemahaman tentang AMDAL
masih dirasakan kurang karena, selain masih banyak pertanyaan
berkaitan dengan AMDAL, masih banyak terjadi kekeliruan penerapan
AMDAL di lapangan. Dalam rangka peningkatan pemahaman tentang
AMDAL, maka dirasakan perlunya suatu buku paraktis yang dapat
menjawab keraguan mengenai penerapan AMDAL. Untuk itu kami
menyusun buku yang dapat menjawab keraguan yang ada dalam bentuk
Tanya Jawab AMDAL.

Tujuan dari buku ini tidak lain adalah untuk menjawab berbagai
pertanyaan umum yang berkaitan dengan AMDAL disamping untuk
menambah pemahaman masyarakat tentang AMDAL.

Semoga buku ini dapat bermanfaat khususnya bagi praktisi AMDAL dan
masyarakat dalam memahami AMDAL secara komprehensif.

Asdep Urusan
Kajian Dampak Lingkungan

Dana A. Kartakusuma
Tanya Jawab AMDAL Tanya Jawab AMDAL

Dokumen Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup (RKL)


TANYA JAWAB AMDAL Dokumen Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup (RPL)
Dokumen Ringkasan Eksekutif

AMDAL a. Kerangka Acuan Analisis Dampak Lingkungan Hidup (KA-ANDAL):

KA-ANDAL adalah suatu dokumen yang berisi tentang ruang lingkup


1. Apa itu AMDAL?
serta kedalaman kajian ANDAL. Ruang lingkup kajian ANDAL
meliputi penentuan dampak-dampak penting yang akan dikaji secara
Jawab : lebih mendalam dalam ANDAL dan batas-batas studi ANDAL.
Sedangkan kedalaman studi berkaitan dengan penentuan metodologi
AMDAL adalah singkatan dari Analisis Mengenai Dampak Lingkungan. yang akan digunakan untuk mengkaji dampak. Penentuan ruang
Dalam Peraturan Pemerintah No. 27 tahun 1999 tentang Analisis Mengenai lingkup dan kedalaman kajian ini merupakan kesepakatan antara
Dampak Lingkungan disebutkan bahwa AMDAL merupakan kajian mengenai Pemrakarsa Kegiatan dan Komisi Penilai AMDAL melalui proses
dampak besar dan penting untuk pengambilan keputusan suatu usaha yang disebut dengan proses pelingkupan.
dan/atau kegiatan yang direncanakan pada lingkungan hidup yang diperlukan
bagi proses pengambilan keputusan tentang penyelenggaraan usaha b. Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup (ANDAL):
dan/atau kegiatan.
ANDAL adalah dokumen yang berisi telaahan secara cermat
AMDAL sendiri merupakan suatu kajian mengenai dampak positif dan negatif terhadap dampak penting dari suatu rencana kegiatan. Dampak-
dari suatu rencana kegiatan/proyek, yang dipakai pemerintah dalam dampak penting yang telah diindetifikasi di dalam dokumen KA-
memutuskan apakah suatu kegiatan/proyek layak atau tidak layak ANDAL kemudian ditelaah secara lebih cermat dengan
lingkungan. Kajian dampak positif dan negatif tersebut biasanya disusun menggunakan metodologi yang telah disepakati. Telaah ini bertujuan
dengan mempertimbangkan aspek fisik, kimia, biologi, sosial-ekonomi, sosial- untuk menentukan besaran dampak. Setelah besaran dampak
budaya dan kesehatan masyarakat. diketahui, selanjutnya dilakukan penentuan sifat penting dampak
dengan cara membandingkan besaran dampak terhadap kriteria
Suatu rencana kegiatan dapat dinyatakan tidak layak lingkungan, jika dampak penting yang telah ditetapkan oleh pemerintah. Tahap kajian
berdasarkan hasil kajian AMDAL, dampak negatif yang timbulkannya tidak selanjutnya adalah evaluasi terhadap keterkaitan antara dampak
dapat ditanggulangi oleh teknologi yang tersedia. Demikian juga, jika biaya yang satu dengan yang lainnya. Evaluasi dampak ini bertujuan untuk
yang diperlukan untuk menanggulangi dampak negatif lebih besar daripada menentukan dasar-dasar pengelolaan dampak yang akan dilakukan
manfaat dari dampak positif yang akan ditimbulkan, maka rencana kegiatan untuk meminimalkan dampak negatif dan memaksimalkan dampak
tersebut dinyatakan tidak layak lingkungan. Suatu rencana kegiatan yang positif.
diputuskan tidak layak lingkungan tidak dapat dilanjutkan pembangunannya.
c. Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup (RKL):
Bentuk hasil kajian AMDAL berupa dokumen AMDAL yang terdiri dari 5 (lima)
dokumen, yaitu: RKL adalah dokumen yang memuat upaya-upaya untuk mencegah,
Dokumen Kerangka Acuan Analisis Dampak Lingkungan Hidup (KA- mengendalikan dan menanggulangi dampak penting lingkungan
ANDAL) hidup yang bersifat negatif serta memaksimalkan dampak positif
Dokumen Analisis Dampak Lingkungan Hidup (ANDAL)

2
Tanya Jawab AMDAL Tanya Jawab AMDAL

yang terjadi akibat rencana suatu kegiatan. Upaya-upaya tersebut


dirumuskan berdasarkan hasil arahan dasar-dasar pengelolaan dampak PEMANGKU KEPENTINGAN AMDAL
yang dihasilkan dari kajian ANDAL.
1. Siapa saja pihak yang terlibat dalam AMDAL?
d. Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup (RPL):
Jawab:
RPL adalah dokumen yang memuat program-program pemantauan untuk Pihak-pihak yang berkepentingan dalam proses AMDAL
melihat perubahan lingkungan yang disebabkan oleh dampak-dampak adalah Pemerintah, pemrakarsa, masyarakat yang berkepentingan.
yang berasal dari rencana kegiatan. Hasil pemantauan ini digunakan Peran masing-masing pemangku kepentingan tersebut secara lebih
untuk mengevaluasi efektifitas upaya-upaya pengelolaan lingkungan lengkap adalah sebagai berikut:
yang telah dilakukan, ketaatan pemrakarsa terhadap peraturan
lingkungan hidup dan dapat digunakan untuk mengevaluasi akurasi a. Pemerintah:
prediksi dampak yang digunakan dalam kajian ANDAL. Pemerintah berkewajiban memberikan keputusan apakah suatu
rencana kegiatan layak atau tidak layak lingkungan. Keputusan
e. Ringkasan Eksekutif: kelayakan lingkungan ini dimaksudkan untuk melindungi
kepentingan rakyat dan kesesuaian dengan kebijakan
Ringkasan Eksekutif adalah dokumen yang meringkas secara singkat pembangunan berkelanjutan. Untuk mengambil keputusan,
dan jelas hasil kajian ANDAL. Hal hal yang perlu disampaikan dalam pemerintah memerlukan informasi yang dapat
ringkasan eksekutif biasanya adalah uraian secara singkat tentang dipertanggungjawabkan, baik yang berasal dari pemilik
besaran dampak dan sifat penting dampak yang dikaji di dalam ANDAL kegiatan/pemrakarsa maupun dari pihak-pihak lain yang
dan upaya-upaya pengelolaan dan pemantuan lingkungan hidup yang berkepentingan. Informasi tersebut disusun secara sistematis
akan dilakukan untuk mengelola dampak-dampak tersebut. dalam dokumen AMDAL. Dokumen ini dinilai oleh Komisi Penilai
AMDAL untuk menentukan apakah informasi yang terdapat
didalamnya telah dapat digunakan untuk pengambilan keputusan
2. Apa Manfaat Amdal? dan untuk menilai apakah rencana kegiatan tersebut dapat
dinyatakan layak atau tidak layak berdasarkan suatu kriteria
Jawab: kelayakan lingkungan yang telah ditetapkan oleh Peraturan
AMDAL bermanfaat untuk menjamin suatu usaha atau kegiatan Pemerintah.
pembangunan agar layak secara lingkungan. Dengan AMDAL, suatu
rencana usaha dan/atau kegiatan pembangunan diharapkan dapat b. Pemrakarsa:
meminimalkan kemungkinan dampak negatif terhadap lingkungan hidup, Orang atau badan hukum yang bertanggung jawab atas suatu
dan mengembangkan dampak positif, sehingga sumber daya alam dapat rencana usaha dan atau kegiatan yang akan dilaksanakan.
dimanfaatkan secara berkelanjutan (sustainable). Pemrakarsa inilah yang berkewajiban melaksanakan kajian
AMDAL. Meskipun pemrakarsa dapat menunjuk pihak lain
(seperti konsultan lingkungan hidup) untuk membantu
melaksanakan kajian AMDAL, namun tanggung jawab terhadap
hasil kajian dan pelaksanaan ketentuan-ketentuan AMDAL tetap
di tangan pemrakarsa kegiatan.

3
Tanya Jawab AMDAL Tanya Jawab AMDAL

c. Masyarakat yang berkepentingan: - Perwujudan tanggung jawab pemerintah dalam pengelolaan


lingkungan hidup.
Masyarakat yang berkepentingan adalah masyarakat yang - Bahan bagi rencana pengembangan wilayah dan tata ruang.
terpengaruh oleh segala bentuk keputusan dalam proses AMDAL.
Masyarakat mempunyai kedudukan yang sangat penting dalam Bagi pemrakarsa, AMDAL bermanfaat untuk:
AMDAL yang setara dengan kedudukan pihak-pihak lain yang terlibat - Menjamin keberlangsungan usaha dan/atau kegiatan karena
dalam AMDAL. Di dalam kajian AMDAL, masyarakat bukan obyek adanya proporsi aspek ekonomis, teknis dan lingkungan.
kajian namun merupakan subyek yang ikut serta dalam proses - Menghemat dalam pemanfaatan sumber daya (modal, bahan
pengambilan keputusan tentang hal-hal yang berkaitan dengan baku, energi).
AMDAL. Dalam proses ini masyarakat menyampaikan aspirasi, - Dapat menjadi referensi dalam proses kredit perbankan.
kebutuhan, nilai-nilai yang dimiliki masyarakat dan usulan-usulan - Memberikan panduan untuk menjalin interaksi saling
penyelesaian masalah untuk memperoleh keputusan terbaik. menguntungkan dengan masyarakat sekitar sehingga terhindar
dari konflik sosial yang saling merugikan.
Dalam proses AMDAL masyarakat dibedakan menjadi dua kategori, - Sebagai bukti ketaatan hukum, seperti perijinan.
yaitu;
• Masyarakat terkena dampak: masyarakat yang akan merasakan Bagi masyarakat, AMDAL bermanfaat untuk:
dampak dari adanya rencana kegiatan (orang atau kelompok - Mengetahui sejak dini dampak positif dan negatif akibat adanya
yang diuntungkan (beneficiary groups), dan orang atau kelompok suatu kegiatan sehingga dapat menghindari terjadinya dampak
yang dirugikan (at-risk groups) negatif dan dapat memperoleh dampak positif dari kegiatan
• Masyarakat Pemerhati: masyarakat yang tidak terkena dampak tersebut.
dari suatu rencana kegiatan, tetapi mempunyai perhatian - Melaksanakan kontrol terhadap pemanfaatan sumberdaya alam
terhadap kegiatan maupun dampak-dampak lingkungan yang dan upaya pengelolaan lingkungan yang dilakukan pemrakarsa
ditimbulkan. kegiatan, sehingga kepentingan kedua belah pihak saling
dihormati dan dilindungi.
2. Apakah manfaat AMDAL bagi masing-masing pemangku - Terlibat dalam proses pengambilan keputusan terhadap rencana
pembangunan yang mempunyai pengaruh terhadap nasib dan
kepentingan tersebut di atas ?
kepentingan mereka.

Jawab :
Bagi pemerintah, AMDAL bermanfaat untuk: KELEMBAGAAN AMDAL
- Mencegah terjadinya pencemaran dan kerusakan lingkungan
serta pemborosan sumber daya alam secara lebih luas. 1. Apakah yang dimaksud dengan Komisi Penilai AMDAL?
- Menghindari timbulnya konflik dengan masyarakat dan kegiatan
lain di sekitarnya. Jawab:
- Menjaga agar pelaksanaan pembangunan tetap sesuai dengan
prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan dan berwawasan Komisi Penilai AMDAL adalah komisi yang bertugas untuk menilai
lingkungan. dokumen AMDAL. Adapun aspek-aspek yang dinilai adalah aspek
kelengkapan dan kualitas kajian dalam dokumen AMDAL. Keputusan

4
Tanya Jawab AMDAL Tanya Jawab AMDAL

Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 02 Tahun 2000 tentang


Panduan Penilaian Dokumen AMDAL telah memberikan panduan 3. Apakah yang dimaksud dengan Tim Teknis Komisi Penilai
tentang aspek-aspek penilaian dokumen AMDAL.
AMDAL?
Dalam melaksanakan tugasnya, komisi penilai mempunyai kewajiban Jawab :
untuk memberikan masukan dan pertimbangan-pertimbangan sebagai
dasar pengambilan Keputusan Kesepakatan Kerangka Acuan ANDAL Sebagaimana disebut dalam Kep-MENLH 41/2000 tentang Pedoman
dan Kelayakan Lingkungan. Rekomendasi tersebut harus didasarkan Pembentukan Komisi Penilai Analisis mengenai Dampak Lingkungan
atas pertimbangan kesesuaian dengan kebijakan pembangunan Hidup Kabupaten/Kota, Tim Teknis terdiri atas para ahli dari instansi
nasional, memperhatikan kepentingan pertahanan dan keamanan, teknis yang membidangi usaha dan/atau kegiatan yang bersangkutan
kesesuaian dengan rencana pengembangan wilayah dan rencana tata dan Bapedalda Kabupaten/Kota atau instansi lain yang ditugasi
ruang wilayah. mengendalikan dampak lingkungan hidup di tingkat Kabupaten/Kota,
serta ahli lain dengan bidang ilmu yang terkait. Tim Teknis dipimpin
oleh seorang ketua yang dirangkap oleh sekretaris komisi penilai
2. Siapa saja yang duduk sebagai anggota Komisi Penilai AMDAL? AMDAL.

Jawab: Tim teknis bertugas untuk melakukan penilaian dokumen AMDAL


Yang duduk sebagai anggota Komisi penilai AMDAL adalah: dari aspek teknis yang meliputi :
1. kesesuaian dengan pedoman umum dan/atau pedoman teknis di
- Ketua Komisi bidang analisis mengenai dampak lingkungan hidup;
Ketua Komisi dijabat oleh Deputi untuk Komisi penilai AMDAL Pusat, 2. kesesuaian peraturan perundangan di bidang teknis;
Kepala BAPEDALDA atau pejabat lain yang ditugasi mengendalikan 3. ketepatan dan kesahihan data, metode dan analisis;
dampak lingkungan hidup di tingkat propinsi untuk Komisi Penilai 4. kelayakan desain, teknologi dan proses produksi yang
AMDAL Propinsi, Kepala BAPEDALDA atau pejabat lain yang digunakan.
ditugasi mengendalikan dampak lingkungan hidup di tingkat
Kabupaten/Kota. Pembentukan Tim Teknis ini didasarkan atas pertimbangan efisiensi
proses AMDAL. Masalah-masalah teknis diselesaikan oleh Tim Teknis
- Sekretaris Komisi. secara tuntas, sehingga dalam rapat penilaian oleh Komisi AMDAL
Sekretaris Komisi dijabat oleh seorang pejabat yang menangani yang dibahas hanyalah masalah kebijakan dan diharapkan tidak ada
AMDAL baik dari Pusat maupun Daerah (Propinsi dan lagi pembicaraan mengenai masalah teknis.
Kabupaten/Kota).
4. Dimanakah kedudukan Komisi Penilai AMDAL?
- Anggota Komisi
Anggota Komisi terdiri dari: wakil instansi/dinas teknis yang Jawab:
mewadahi kegiatan yang dikaji, wakil daerah, ahli di bidang - Komisi Penilai AMDAL Pusat berada pada Kementerian
lingkungan hidup, ahli di bidang yang berkaitan dengan rencana Lingkungan Hidup
kegiatan yang dikaji, wakil masyarakat, wakil organisasi lingkungan, - Komisi Penilai AMDAL Propinsi berada pada Bapedalda Propinsi
dan anggota lain yang dianggap perlu.

5
Tanya Jawab AMDAL Tanya Jawab AMDAL

- Komisi Penilai AMDAL Kabupaten/Kota berada pada Dari segi sumber daya manusia, Komisi Penilai AMDAL Daerah
Bapedalda/Bagian Pengelolaan Lingkungan Hidup Kabupaten/Kota dapat dibentuk dengan persyaratan:
a. Tersedianya sumber daya manusia yang telah lulus mengikuti
5. Apa saja tugas dan kewenangan Komisi Penilai AMDAL? pelatihan Dasar-dasar Analisis Mengenai Dampak Lingkungan
Hidup dan/atau Penyusunan Analisis Mengenai Dampak
Jawab: Lingkungan Hidup dan/atau Penilaian Analisis Mengenai Dampak
Lingkungan Hidup khususnya di instansi pemerintah untuk
Tugas Komisi Penilai AMDAL adalah menilai Kerangka Acuan ANDAL melaksanakan tugas dan fungsi komisi penilai;
(KA_ANDAL), Analisis Dampak Lingkungan Hidup (ANDAL), Rencana b. Tersedianya tenaga ahli sekurang-kurangnya di bidang
Pengelolaan Lingkungan (RKL), Rencana Pemantauan Lingkungan biogeofisik-kimia, ekonomi, sosial, budaya, kesehatan,
(RPL). perencanaan pembangunan wilayah/daerah, dan lingkungan
sebagai anggota komisi penilai dan tim teknis;
6. Bagaimanakah tata cara pembentukan komisi Penilai AMDAL di Dari segi dana, pemerintah Kabupaten / Kota harus menyediakan
daerah Kabupaten/Kota? dana yang memadai dalam APBD untuk pelaksanaan tugas Komisi
Penilai AMDAL. Perlu ditegaskan bahwa Komisi Penilai AMDAL
Jawab: dibentuk untuk memberikan pelayanan kepada publik, sehingga
Terdapat 3 hal utama yang perlu diperhatikan dalam pembentukan pendanaan untuk kegiatan komisi perlu disediakan oleh pemerintah.
Komisi Penilai AMDAL Kabupaten/Kota yaitu: Kelembagaan, Sumber Tata cara pembentukan komisi Penilai AMDAL di daerah
Daya Manusia dan Dana. Kabupaten/Kota telah diatur melalui Kep MENLH nomor 41
Dari segi kelembagaan, Komisi Penilai AMDAL Daerah dapat dibentuk tahun2000 tentang Pedoman Pembentukan Komisi Penilai AMDAL
jika: Kabupaten/Kota.

a. Memiliki sekretariat komisi penilai yang berkedudukan di instansi


yang ditugasi mengendalikan dampak lingkungan hidup di tingkat
Kabupaten/Kota. Komisi penilai AMDAL akan berfungsi secara efektif PROSEDUR AMDAL
jika lembaga yang menaungi komisi penilai mempunyai eselon yang
cukup tinggi sehingga dapat melakukan koordinasi antar dinas dan Bagaimana prosedur AMDAL?
instansi lain yang berkaitan dengan AMDAL.
b. Adanya organisasi lingkungan/lembaga swadaya masyarakat yang
Jawab:
bergerak di bidang lingkungan hidup yang telah lulus mengikuti
Prosedur AMDAL terdiri dari:
pelatihan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup dalam
• Proses penapisan (screening) wajib AMDAL
fungsinya sebagai salah satu anggota komisi penilai;
• Proses pengumuman
c. Adanya kemudahan akses ke laboratorium yang memiliki
kemampuan menguji contoh uji kualitas sekurang-kurangnya untuk • Proses pelingkupan (scoping)
parameter air dan udara baik laboratorium yang berada di • Penyusunan dan penilaian KA-ANDAL
Kabupaten/Kota maupun di ibukota propinsi terdekat. • Penyusunan dan penilaian ANDAL, RKL, dan RPL
• Persetujuan Kelayakan Lingkungan

6
Tanya Jawab AMDAL Tanya Jawab AMDAL

Proses Penapisan: Proses penyusunan dan penilaian KA-ANDAL:

Proses penapisan atau kerap juga disebut proses seleksi wajib AMDAL Setelah KA-ANDAL selesai disusun, pemrakarsa dapat mengajukan
adalah proses untuk menentukan apakah suatu rencana kegiatan wajib dokumen kepada Komisi Penilai AMDAL untuk dinilai. Berdasarkan
menyusun AMDAL atau tidak. Di Indonesia, proses penapisan dilakukan peraturan, lama waktu maksimal penilaian KA-ANDAL adalah 75 hari
dengan sistem penapisan satu langkah. di luar waktu yang dibutuhkan penyusun untuk
memperbaiki/menyempurnakan kembali dokumennya.
Ketentuan apakah suatu rencana kegiatan perlu menyusun dokumen
AMDAL atau tidak dapat dilihat pada Keputusan Menteri Negara LH Proses penyusunan dan penilaian ANDAL, RKL, dan RPL;
Nomor 17 Tahun 2001 tentang Jenis Rencana Usaha dan/atau Kegiatan penyusunan ANDAL, RKL, dan RPL dilakukan dengan mengacu
yang Wajib dilengkapi dengan AMDAL. pada KA-ANDAL yang telah disepakati (hasil penilaian Komisi
AMDAL). Setelah selesai disusun, pemrakarsa dapat mengajukan
Proses Pengumuman dokumen kepada Komisi Penilai AMDAL untuk dinilai. Berdasarkan
peraturan, lama waktu maksimal penilaian ANDAL, RKL dan RPL
Setiap rencana kegiatan yang diwajibkan untuk membuat AMDAL wajib adalah 75 hari di luar waktu yang dibutuhkan penyusun untuk
memperbaiki/menyempurnakan kembali dokumennya.
mengumumkan rencana kegiatannya kepada masyarakat sebelum
pemrakarsa melakukan penyusunan AMDAL. Pengumuman dilakukan
oleh instansi yang bertanggung jawab dan pemrakarsa kegiatan.
APA SAJA YANG MENJADI PERTIMBANGAN DALAM
Tata cara dan bentuk pengumuman serta tata cara penyampaian saran,
pendapat dan tanggapan diatur dalam Keputusan Kepala BAPEDAL
PENAPISAN (Kegiatan wajib AMDAL)
Nomor 08/2000 tentang Keterlibatan Masyarakat dan Keterbukaan
Informasi dalam Proses AMDAL. 1. Dasar pertimbangan suatu kegiatan menjadi wajib AMDAL
dalam Kep-MENLH No. 17 tahun 2001 adalah:
Proses Pelingkupan
Jawab:
- Kep-BAPEDAL Nomor 056/1994 tentang Pedoman Dampak
Pelingkupan merupakan suatu proses awal (dini) untuk menentukan
penting yang mengulas mengenai ukuran dampak penting suatu
lingkup permasalahan dan mengidentifikasi dampak penting (hipotetis)
kegiatan
yang terkait dengan rencana kegiatan.
- Referensi internasional mengenai kegiatan wajib AMDAL yang
diterapkan oleh beberapa negara
Tujuan pelingkupan adalah untuk menetapkan batas wilayah studi, - Ketidakpastian kemampuan teknologi yang tersedia untuk
mengidentifikasi dampak penting terhadap lingkungan, menetapkan menanggulangi dampak negatif penting
tingkat kedalaman studi, menetapkan lingkup studi, menelaah kegiatan - Beberapa studi yang dilakukan oleh perguruan tinggi dalam
lain yang terkait dengan rencana kegiatan yang dikaji. Hasil akhir dari kaitannya dengan kegiatan wajib AMDAL
proses pelingkupan adalah dokumen KA-ANDAL. Saran dan masukan - Masukan dan usulan dari berbagai sektor teknis terkait
masyarakat harus menjadi bahan pertimbangan dalam proses
pelingkupan.

7
Tanya Jawab AMDAL Tanya Jawab AMDAL

2. Bagimana kewenangan daerah dalam penentuan daftar kegiatan PROSEDUR AMDAL


wajib AMDAL?
Rencana
Kegiatan dari pemrakarsa
Jawab :

Terdapat dua mekanisme untuk menetapkan wajib AMDAL oleh Proses penapisan: Daftar kegiatan wajib
Bupati/Walikota dan Gubernur DKI Jakarta pada diktum kedua Kep- AMDAL (KepMenLH No. 17 Tahun 2001)
MENLH No. 17/2001, yaitu:
- Apabila skala/besaran suatu jenis rencana usaha dan/atau kegiatan
lebih kecil daripada skala/besaran yang tercantum pada lampiran AMDAL dipersyaratkan AMDAL tidak diperlukan
Kep. Men LH No. 17 tahun 2001 akan tetapi berdasarkan atas
pertimbangan ilmiah mengenai daya dukung, daya tampung
Pemberitahuan rencana studi AMDAL
lingkungan dan tipologi ekosistem setempat diperkirakan akan ke Sekretariat Komisi Penilai AMDAL
berdampak penting terhadap lingkungan hidup maka Bupati/Walikota
atau Gubernur DKI Jakarta dapat mengusulkan kegiatan tersebut
wajib dilengkapi dengan Amdal. Pengumuman rencana kegiatan dan
konsultasi masyarakat Penyusunan Upaya Pengelolaan
- Apabila Bupati/Walikota atau Gubernur DKI Jakarta dan/atau Lingkungan (UKL) dan Upaya
masyarakat perlu untuk mengusulkan jenis rencana usaha dan atau Pemantauan Lingkungan (UPL)
kegiatan yang tidak tercantum dalam lampiran Kep Men LH No. 17 Penyusunan Kerangka Acuan
(KA-ANDAL)
tahun 2001, tetapi jenis rencana usaha dan/atau kegiatan tersebut
dianggap mempunyai dampak penting terhadap lingkungan, maka
Bupati/Walikota dan Gubernur DKI Jakarta dan/atau masyarakat Penilaian KA-ANDAL
wajib mengajukan usulan secara tertulis kepada Menteri Negara
Lingkungan Hidup. Menteri Negara Lingkungan Hidup akan
mempertimbangkan penetapan keputusan terhadap jenis rencana
Penyusunan dokumen
usaha dan/atau kegiatan yang wajib dilengkapi dengan Amdal. ANDAL, RKL dan RPL

3. Dalam Kep-MENLH No. 17 Tahun 2001 skala besaran dipakai


Penilaian ANDAL, RKL dan RPL Layak Lingkungan
sebagai ukuran, bagaimana halnya apabila suatu kegiatan yang
skalanya kecil tetapi terus-menerus, dan lama-kelamaan menjadi
luas sehingga bila dikaitkan dengan Kep-MENLH No. 17 Tahun Surat Keputusan Kelayakan
2001 sudah harus dilengkapi dengan AMDAL? Tidak Layak Lingkungan oleh
Lingkungan (kegiatan MenLH/Gubernur/Bupati/Walikota
Jawab
AMDAL adalah salah satu instrumen pengelolaan lingkungan, jadi tidak
semua kegiatan harus melakukan kajian AMDAL. Bila suatu kegiatan Proses Perijinan
berskala kecil tetapi berulang/banyak, dan telah
Sumber: Diinterpretasikan dari Peraturan Pemerintah No. 27 Tahun 1999 tentang AMDAL

8
Tanya Jawab AMDAL Tanya Jawab AMDAL

memiliki UKL-UPL, maka diperlukan kebijakan Pemda untuk melihat - AMDAL diwajibkan untuk kegiatan dan atau usaha budidaya
apakah dampak keseluruhan dikelola dengan baik, bila tidak maka produk bioteknologi hasil rekayasa genetika untuk semua
kebijakan Pemda untuk melakukan tindakan melalui pendekatan lain besaran.
seperti misalnya Audit Lingkungan. Istilah semua besaran diatas mengandung arti bahwa AMDAL
diwajibkan untuk skala besaran yang membutuhkan ijin
4. Kenapa dalam Kep-MENLH No. 17/2001 tidak ada perdagangan? melakukan usaha dan/atau kegiatan.

Jawab:
Dari berbagai referensi, tidak ada kegiatan wajib AMDAL di bidang PENYUSUNAN AMDAL
perdagangan, karena sifat AMDAL adalah site specific, sementara
kegiatan perdagangan tidak demikian halnya. Pemberian nama “judul” 1. Siapa yang harus menyusun AMDAL
pada setiap kegiatan, seperti bidang perindustrian, adalah untuk
mempermudah klasifikasi kegiatan tersebut, bukan berdasarkan nama Jawab:
departemen yang ada.
Dokumen AMDAL harus disusun oleh pemrakarsa suatu rencana
usaha dan/atau kegiatan.
5. Di dalam Kep-MENLH No.17/2001 disebutkan bahwa pembangunan Dalam penyusunan studi AMDAL, pemrakarsa dapat meminta jasa
gudang amunisi merupakan kegiatan yang wajib AMDAL Apakah konsultan untuk menyusunkan dokumen AMDAL. Penyusun
pembangunan gudang bahan peledak untuk pertambangan dokumen AMDAL harus telah memiliki sertifikat Penyusun AMDAL
memerlukan studi AMDAL tersendiri? dan ahli di bidangnya. Ketentuan standar minimal cakupan materi
penyusunan AMDAL diatur dalam Keputusan Kepala Bapedal Nomor
Jawab: 09/2000 tentang Pedoman Penyusunan AMDAL.
Pada dasarnya kegiatan pertambangan memerlukan bahan peledak
untuk mengambil bahan mineral, sehingga kegiatan peledakan, 2. Berapa lamakah waktu yang diperlukan untuk proses AMDAL
penyimpanan bahan peledak dan cara pengelolaannya harus telah sampai dikeluarkannya Surat Keputusan Kelayakan Lingkungan?
distudi dalam AMDAL. Oleh sebab itu pembangunan gudang bahan
peledak untuk pertambangan tidak memerlukan AMDAL yang terpisah, Jawab:
namun harus sudah melekat dengan studi kegiatan pertambangan, yang Waktu yang diperlukan untuk proses AMDAL hingga dikeluarkannya
merupakan kegiatan pokok. Surat Keputusan Kelayakan Lingkungan pada umumnya berkisar
antara 6 – 18 bulan.
6. Bagaimana pengaturan AMDAL tentang rekayasa genetika yang
diatur dalam Kep-MENLH No. 17/2001?
3. Berapakah biaya penyusunan AMDAL?
Jawab:
- AMDAL diwajibkan untuk kegiatan dan atau usaha introduksi jenis- Jawab:
jenis tanaman, hewan dan jasad renik produk bioteknologi hasil Tidak ada besaran biaya standar yang diperlukan untuk menyusun
rekayasa genetika untuk semua besaran. suatu dokumen AMDAL. Biaya tersebut umumnya ditentukan oleh
konsultan AMDAL dan tergantung dari beberapa faktor seperti

9
Tanya Jawab AMDAL Tanya Jawab AMDAL

lingkup studi, kedalaman studi, lama studi, para ahli pelaksana studi, dsb. 2. Bagaimana kewenangan penilaian AMDAL untuk kegiatan yang
pemrakarsanya adalah instansi teknis?

Jawab:
PENILAIAN AMDAL
Untuk menghindari terjadinya konflik kepentingan, jika suatu instansi
teknis merupakan pemrakarsa kegiatan, maka haknya sebagai
anggota komisi penilai AMDAL menjadi gugur. Dengan demikian
1. Bagaimana pembagian kewenangan penilaian AMDAL di Pusat,
instansi teknis tidak ikut sebagai anggota Komisi Penilai AMDAL,
Propinsi dan Kabupaten/Kota? namun duduk sebagai pemrakarsa yang mengajukan dokumen
AMDAL.
Jawab:
3. Dalam proses AMDAL, apakah diperlukan peninjauan lapangan
Sesuai dengan Kep-MENLH No. 40 Tahun 2000 tentang Pedoman Tata
oleh Tim Teknis atau Komisi Penilai AMDAL?
Kerja Komsi Penilai AMDAL kewenangan penilaian AMDAL ditentukan
sebagai berikut :
Jawab:
- Kewenangan AMDAL di pusat diberlakukan pada jenis usaha Tim Teknis atau Anggota Komisi Penilai AMDAL dapat melakukan
dan/atau kegiatan yang bersifat strategis dan/atau menyangkut peninjauan lapangan untuk mengumpulkan informasi yang berkaitan
ketahanan dan keamanan negara, lokasi kegiatan meliputi lebih dari dengan proses pelingkupan dan kajian dampak atas perintah Ketua
satu wilayah propinsi, wilayah sengketa dengan negara lain, wilayah Komisi Penilai AMDAL. Pembiayaan untuk peninjauan lapangan
ruang lautan diatas 12 mil, berlokasi di lintas batas negara. dibebankan kepada instansi masing-masing.

- Kewenangan AMDAL di propinsi diberlakukan bagi kegiatan industri 4. Bagaimana proses penghitungan waktu 75 hari kerja hingga
pulp; industri semen dan quarry; industri petrokimia; HPH dan unit keputusan kelayakan diterbitkan? Apakah 75 hari kerja
pengolahannya; HTI dan pengolahannya; PLTA; PLTU/PLTP/PLTD; termasuk waktu untuk perbaikan dari pemrakarsa? Bila
bendungan; bandar udara di luar kategori bandar udara internasional; dokumen harus diperbaiki, apakah proses penilaian memerlukan
pelabuhan di luar kategori pelabuhan samudra, kegiatan yang
berlokasi di lebih dari satu kabupaten/kota; di wilayah laut dengan waktu 75 hari kerja lagi?
jarak 4-12 mil.
Jawab:
- Kewenangan AMDAL di Kabupaten/Kota diberlakukan bagi kegiatan Batasan waktu 75 hari kerja adalah batasan waktu bagi Komisi
di luar kewenangan Pusat dan Propinsi. Penilai AMDAL untuk memberikan tanggapan atau keputusan
tentang dokumen AMDAL di luar waktu perbaikan dokumen yang
dilakukan oleh pemraksa. Penyerahan kembali dokumen
penyempurnaan ke sekretariat komisi Penilai AMDAL akan dihitung
melanjutkan waktu yang digunakan oleh Komisi sebelumnya
(penilaian).

10
Tanya Jawab AMDAL Tanya Jawab AMDAL

Jawab :
KEPUTUSAN AMDAL Masyarakat tidak dapat membatalkan keputusan kelayakan
Lingkungan Hidup karena keputusan kelayakan lingkungan hidup
ditetapkan oleh Menteri Negara Lingkungan
Hidup/Gubernur/Bupati/Walikota.
1. Apakah yang dimaksud dengan kadaluarsa bagi suatu dokumen
AMDAL?.

Jawab : KETERKAITAN AMDAL DENGAN DOKUMEN KAJIAN YANG


Pada dasarnya dokumen AMDAL berlaku sepanjang umur usaha atau LAIN
kegiatan. Namun demikian, dokumen AMDAL dinyatakan kadaluarsa
apabila kegiatan fisik utama suatu rencana usaha atau kegiatan tidak
1. Apa kaitan AMDAL dengan dokumen/kajian lingkungan lainnya ?
dilaksanakan dalam jangka waktu 3 (tiga) tahun sejak diterbitkannya
keputusan kelayakan lingkungannya.
Jawab:
Dalam hal dokumen AMDAL dinyatakan kadaluarsa, maka pemrakarsa
dapat mengajukan dokumen AMDALnya kepada instansi yang AMDAL- UKL/UPL
bertanggung jawab (KLH/Bapedalda/Bagian Lingkungan Hidup daerah) Rencana kegiatan yang sudah ditetapkan wajib menyusun AMDAL
untuk dikaji kembali apakah harus menyusun AMDAL baru atau tidak lagi diwajibkan menyusun UKL-UPL (lihat penapisan Kep-
dipergunakan kembali untuk dipergunakan dalam rencana kegiatannya. MENLH No. 17/2001). UKL-UPL dikenakan bagi kegiatan yang telah
diketahui teknologinya dalam pengelolaan limbahnya

2. Apa yang menyebabkan keputusan kelayakan lingkungan dinyatakan AMDAL- Audit Lingkungan Hidup Wajib
batal? Bagi kegiatan yang telah berjalan dan belum memiliki dokumen
pengelolaan lingkungan hidup (RKL-RPL) serta dalam
Jawab: operasionalnya menyalahi peraturan perundangan di bidang
Keputusan kelayakan lingkungan dinyatakan batal apabila terjadi lingkungan hidup, maka kegiatan tersebut tidak bisa dikenakan
pemindahan lokasi atau perubahan desain, proses, kapasitas, bahan kewajiban AMDAL, untuk hal itu kegiatan tersebut dikenakan Audit
baku dan bahan penolong atau terjadi perubahan lingkungan yang Lingkungan Hidup Wajib sesuai Keputusan Menteri Lingkungan
sangat mendasar akibat peristiwa alam atau sebab lain sebelum usaha Hidup Nomor 30 tahun 2001 tentang Pedoman Pelaksanaan Audit
atau kegiatan yang bersangkutan dilaksanakan. Apabila pemrakarsa Lingkungan yang Diwajibkan
kegiatan hendak melaksanakan kegiatannya maka pemrakarsa
diwajibkan untuk membuat AMDAL baru. Audit Lingkungan Wajib merupakan dokumen lingkungan wajib yang
sifatnya spesifik, dimana kewajiban yang satu secara otomatis
menghapuskan kewajiban lainnya kecuali ada kondisi-kondisi khusus
3. Apakah masyarakat dapat membatalkan keputusan kelayakan yang aturan dan kebijakannya ditetapkan oleh Menteri Negara
AMDAL? Lingkungan Hidup.

11
Tanya Jawab AMDAL Tanya Jawab AMDAL

Kegiatan yang sudah berjalan yang kemudian diwajibkan menyusun SEMDAL yaitu Studi Evaluasi Mengenai Dampak Lingkungan Hidup
Audit Lingkungan tidak membutuhkan AMDAL baru. bertujuan untuk menentukan apakah suatu rencana usaha dan/atau
kegiatan memiliki dampak penting sehingga harus menyusun
dokumen SEL (Studi Evaluasi Lingkungan) atau tidak. Untuk setiap
AMDAL- Audit Lingkungan Hidup Sukarela kegiatan yang telah ada dan dimulai sebelum berlakunya peraturan
tersebut dan diperkirakan memiliki dampak penting, wajib melakukan
SEMDAL; SEMDAL diberlakukan bagi kegiatan yang telah beroperasi
Kegiatan yang telah memiliki AMDAL dan dalam operasionalnya akan sebelum diberlakukannya PP 29/1986 tentang AMDAL.
meningkatkan ketaatan dalam pengelolaan lingkungan hidup dapat Kewajiban SEMDAL diberlakukan hingga tahun 1993 pada saat
melakukan audit lingkungan secara sukarela yang merupakan alat diberlakukannya PP 51/1993, namun dokumen SEMDAL masih
pengelolaan dan pemantauan yang bersifat internal. Pelaksanaan Audit dapat dipergunakan sebagai dokumen pengelolaan lingkungan hidup
Lingkungan tersebut dapat mengacu pada Keputusan Menteri Negara selama kegiatan tidak mengalami perubahan (lokasi, kapasitas,
Lingkungan Hidup Nomor 42 tahun 1994 tentang Panduan umum proses, bahan baku, bahan penolong, desain, tetapi apabila ada
Pelaksanaan Audit Lingkungan. perubahan kegiatan dari kegiatan yang telah melakukan SEMDAL,
maka dikenakan kewajiban membuat AMDAL baru.
Penerapan perangkat pengelolaan lingkungan sukarela bagi kegiatan-
kegiatan yang wajib AMDAL tidak secara otomatis membebaskan AMDAL mulai dikenal secara formal sejak tahun 1986 dengan
pemrakarsa dari kewajiban penyusunan dokumen AMDAL. Walau diberlakukannya PP 29/1986. PP 29/1986 tidak hanya mengatur
demikian dokumen-dokumen sukarela ini sangat didorong untuk disusun kegiatan yang direncanakan melalui AMDAL melainkan juga
oleh pemrakarsa karena sifatnya akan sangat membantu efektifitas mengatur kegiatan-kegiatan yang sudah beroperasi melalui SEMDAL
pelaksanaan pengelolaan lingkungan sekaligus dapat “memperbaiki” dengan diterbitkan PP 51/1993 yang kemudian digantikan oleh PP
ketidaksempurnaan yang ada dalam dokumen AMDAL. 27/1999 Peraturan Pemerintah tersebut hanya mengatur kegiatan
yang direncanakan saja melalui pelaksanaan AMDAL.
Dokumen lingkungan yang bersifat sukarela ini sangat bermacam-macam
dan sangat berguna bagi pemrakarsa, termasuk dalam melancarkan UKL-UPL (Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Upaya
hubungan perdagangan dengan luar negeri. Dokumen-dokumen tersebut Pemantauan Lingkungan Hidup) merupakan dokumen pengelolaan
antara lain adalah Audit Lingkungan Sukarela, dokumen-dokumen yang lingkungan hidup bagi rencana usaha dan atau kegiatan yang tidak
diatur dalam ISO 14000, dokumen-dokumen yang dipromosikan wajib AMDAL. UKL-UPL diatur sejak diberlakukannya PP 51/1993
penyusunannya oleh asosiasi-asosiasi industri/bisnis, dan macam- tentang AMDAL. UKL-UPL tidak sama dengan AMDAL yang harus
macam lainnya. dilakukan melalui proses penilaian dan presentasi, tetapi lebih
sebagai arahan teknis untuk memenuhi standar-standar pengelolaan
lingkungan hidup. Berdasarkan Kep-MENLH No 86 Tahun 2002
tentang UKL-UPL, pemrakarsa diwajibkan mengisi formulir isian dan
2. Apakah perbedaan antara AMDAL, SEMDAL dan UKL-UPL? diajukan kepada instansi yang bertanggung jawab di bidang
pengeloaan lingkungan hidup Kabupaten/Kota atau di propinsi.
Jawab:
Dokumen AMDAL, SEMDAL, dan UKL UPL merupakan dokumen
pengelolaan lingkungan hidup.

12
Tanya Jawab AMDAL Tanya Jawab AMDAL

PENDEKATAN AMDAL
3. Kegiatan apa saja yang diperbolehkan berada dalam suatu
1. Apakah yang dimaksud dengan pengertian kawasan di dalam kawasan dan bagaimana proses pentaatan lingkungan yang
AMDAL Kawasan? harus ditempuh oleh masing-masing pengelola kegiatan di dalam
Jawab : suatu kawasan?
AMDAL Kawasan adalah hasil studi mengenai dampak penting usaha Jawab:
atau kegiatan yang direncanakan terhadap lingkungan hidup dalam satu Kegiatan-kegiatan yang dapat berada dalam satu kawasan wajib
kesatuan hamparan ekosistem zona pengembangan wilayah/kawasan mengikuti ketentuan dan peruntukan kawasan tersebut. Contoh:
sesuai dengan rencana tata ruang wilayah dan/atau rencana tata ruang kegiatan industri kimia tidak dapat diijinkan beroperasi di dalam
kawasan. kawasan pariwisata.
Kriteria usaha atau kegiatan AMDAL Kawasan meliputi:
- berbagai usaha atau kegiatan yang memiliki dan/atau tidak memiliki Untuk kegiatan-kegiatan yang sesuai dengan peruntukan suatu
keterkaitan satu sama lain dalam hal perencanaan, pengelolaan dan kawasan, dan kawasan tersebut telah memiliki AMDAL, maka untuk
proses produksinya kegiatan baru cukup membuat RKL-RPL rinci sesuai dengan RKL-
- usaha atau kegiatan berada dalam satu ekosistem yang sama RPL kawasan. Contoh: Apabila akan dibangun sebuah hotel dalam
- usaha atau kegiatan dapat menjadi kewenangan satu pengelola atau suatu kawasan pariwisata, maka pemrakarsa/pemilik hotel wajib
lebih. menyusun RKL-RPL rinci sesuai dengan RKL-RPL Kawasan dan
merujuk kepada ketentuan atau standar-standar teknis yang
Pengertian kawasan harus dibatasi secara jelas di dalam AMDAL dikeluarkan oleh instansi yang membina kegiatan tersebut.
Kawasan, dimana yang dimaksud dengan kawasan adalah kawasan
yang kegiatannya sudah direncanakan (kawasan usaha) sehingga
kawasan konservasi dan sejenisnya tidak termasuk dalam pengertian ini. AMDAL DAN PERIJINAN
Setiap kegiatan yang akan dibangun di dalam kawasan yang sudah
dibuat AMDAL tidak lagi diwajibkan membuat AMDAL baru, untuk itu
apabila investor yang masuk di dalam kawasan tersebut diwajibkan 1. Apakah AMDAL merupakan ijin?
melakukan pengendalian dampak lingkungan hidup dan perlindungan
fungsi lingkungan hidup sesuai RKL-RPL kawasan dan peraturan Jawab:
kawasan (estate regulation). AMDAL bukan merupakan ijin, tetapi merupakan persyaratan yang
harus dipenuhi untuk mendapatkan ijin dalam melakukan usaha atau
kegiatan yang diterbitkan oleh pejabat yang berwenang. Keputusan
2. Siapakah yang menyusun studi AMDAL untuk suatu kawasan yang
kelayakan lingkungan hidup (AMDAL) wajib dilampirkan pada saat
berlokasi di lebih dari satu Kabupaten/Kota? permohonan ijin melakukan usaha atau kegiatan.

Jawab: 2. Apakah ijin lokasi menjadi persyaratan untuk proses


Penyusunan studi AMDAL untuk suatu kawasan dilakukan oleh
pemrakarsa kegiatan (swasta atau pemerintah) dan bila lokasi berada penyusunan AMDAL?
lebih dari satu Kabupaten/Kota, maka proses penilaiannya dilakukan oleh
Komisi Penilai AMDAL Propinsi.

13
Tanya Jawab AMDAL Tanya Jawab AMDAL

Jawab: hidup dan upaya pemantauan lingkungan hidup (UKL-UPL), sehingga


Ijin lokasi bukan merupakan persyaratan untuk proses penyusunan ijin HO saja tidak cukup.
AMDAL, tetapi dalam mengeluarkan ijin lokasi, Bupati/Walikota harus
menjadikan hasil studi AMDAL sebagai persyaratan dalam menerbitkan
ijin lokasi. Hal ini penting untuk menghindari terjadinya pembenturan
kepentingan antara keputusan Kelayakan Lingkungan dengan penerbitan TINDAK LANJUT PASCA AMDAL
ijin lokasi.

3. Apakah AMDAL dapat menghilangkan HO? 1. Kepada siapa laporan RKL-RPL di daerah disampaikan?

Jawab: Jawab:
AMDAL tidak dapat menghilangkan ijin HO, karena AMDAL merupakan RKL-RPL secara berkala disampaikan kepada instansi yang
bagian dari suatu perijinan. Kedudukan HO adalah didasarkan pada melakukan pemantauan lingkungan sesuai dengan tugas pokoknya
undang-undang yang kedudukannya lebih tinggi dari PP 27/1999. dan instansi yang menangani lingkungan hidup di Propinsi dan
Artinya, AMDAL seharusnya digunakan sebagai dasar untuk Kabupaten/Kota.
dikeluarkannya ijin HO. Secara ilmiah sebenarnya bahwa dalam AMDAL
telah dikaji semua hal-hal yang berkaitan dengan dampak termasuk 2. Bagaimana pembinaan terhadap AMDAL yang sudah berjalan?
gangguan yang mungkin terjadi, namun secara hukum hal ini tidak
secara otomatis menghilangkan ijin HO. Jawab:
Pembinaan pelaksanaan AMDAL yang sudah berjalan dilakukan oleh
4. Bagaimana kedudukan Surat Pernyataan Pengelolaan Lingkungan instansi sektoral dan instansi pengendali dampak lingkungan di pusat
dan daerah (Propinsi, Kabupaten/Kota) melalui pengawasan atas
(SPPL)?
hasil pelaksanaan RKL-RPL yang telah dilakukan oleh pemrakarsa
kegiatan (laporan pelaksanaan RKL-RPL triwulan atau semesteran).
Jawab:
SPPL yang dikembangkan oleh Departemen Perindustrian dan
Perdagangan merupakan salahsatu penjabaran dari pelaksanaan UKL-
UPL. SPPL dikenakan pada industri yang berdampak kecil dan tidak KASUS AMDAL
diwajibkan membuat UKL-UPL yang dilakukan oleh pengusaha
golongan ekonomi lemah.
Hal yang terpenting dari pengelolaan lingkungan hidup adalah 1. Bagaimana bentuk penanganan dan tindakan bagi perusahaan
pelaksanaan dan pemenuhan standar-standar pengelolaan lingkungan yang sudah berjalan tetapi tidak mempunyai AMDAL?
hidup itu sendiri, bukan pada dokumen-dokumen yang harus disusun.
Jawab:
5. Apakah kegiatan yang tidak wajib AMDAL cukup meminta ijin HO? Penanganan untuk kegiatan yang sudah berjalan dan belum memiliki
AMDAL, dikenakan mekanisme pelanggaran hukum dan tidak bisa
Jawab: diputihkan dengan membuat AMDAL dan UKL- UPL. Sanksi yang
Ketentuan yang ada mewajibkan setiap rencana usaha dan/atau kegiatan diberikan untuk kegiatan yang belum memiliki AMDAL tetapi sudah
yang tidak wajib AMDAL harus melakukan upaya pengelolaan lingkungan berjalan adalah diantaranya Audit Lingkungan Hidup wajib.

14
Tanya Jawab AMDAL Tanya Jawab AMDAL

2. Berdasarkan hasil kajian AMDAL, telah ditetapkan lokasi setiap 4. Apakah proyek-proyek pemerintah wajib dilengkapi dengan
aktifitas penambangan namun setelah beberapa lama pemrakarsa dokumen AMDAL?
merubah rute transportasi pada areal penambangan. Sejauh mana
Jawab:
perubahan rute ini dapat dilakukan, menimbang adanya pergeseran Ketentuan peraturan di bidang AMDAL berlaku untuk semua pihak
sebaran dampak? termasuk pemerintah. Oleh sebab itu proyek-proyek pemerintah yang
termasuk kegiatan wajib AMDAL harus dilengkapi dengan dokumen
Jawab: AMDAL. Dalam perencanaan pembangunan setiap instansi
Bila perubahan rute transportasi hanya sedikit yang berubah dan masih pemerintah wajib mengalokasikan dana untuk menyusun dokumen
dalam lokasi penambangan maka pemrakarsa harus menginformasikan AMDAL.
hal tersebut di dalam laporan pelaksanaan RKL dan RPL periodik
(Semesteran atau Triwulan). Namun apabila perubahan rute tersebut Bagi proyek yang tidak dilengkapi dengan dokumen AMDAL dapat
menimbulkan dampak besar dan penting yang berbeda, maka sesuai dikenakan tindakan hukum sesuai peraturan yang berlaku, termasuk
dengan Pasal 26 PP 27 tentang AMDAL, maka kegiatan tersebut menjadi peradilan tata usaha negara terhadap pejabat yang melakukan
batal. Untuk perubahan tersebut maka pemrakarsa harus menyusun pelanggaran tersebut.
AMDAL baru.

3. Apabila ada kegiatan perkebunan lebih besar dari 400 ha dan


KURSUS AMDAL
berada di 2 atau lebih wilayah kabupaten/kota, apakah diperlukan
1 dokumen AMDAL atau lebih, dan bagaimana dengan RKL-RPLnya
? 1. Siapakah yang diperbolehkan menyusun dokumen AMDAL?
Apakah seseorang dapat langsung mengikuti kursus penilai
Jawab: AMDAL (Type C), setelah lulus dari kursus Dasar-dasar
Secara prinsip, AMDAL memperhatikan kesatuan ekosistem dari lokasi AMDAL (Tipe A)?
suatu rencana usaha dan/atau kegiatan, bukan berdasarkan wilayah
administratif. Apabila suatu rencana usaha dan/atau kegiatan tersebut Jawab:
dalam satu lokasi, bisa dalam beberapa wilayah administratif, maka Penyusun AMDAL harus sudah memiliki sertifikat atau telah
kegiatan tersebut hanya diwajibkan menyusun 1 dokumen AMDAL (KA- mengikuti kursus Penyusun AMDAL (Tipe B). Pada masa lalu
ANDAL, ANDAL, RKL, RPL). Apabila berada pada lokasi yang berbeda, terdapat 3 jenis kursus AMDAL: kursus Dasar-Dasar AMDAL (Tipe
maka harus disusun dokumen AMDAL yang terpisah, walaupun A), kursus Penyusun AMDAL (Tipe B), dan kursus Penilai AMDAL
pemrakarsanya sama. Penilaian dokumen AMDAL yang berada lebih dari (Tipe C). Kursus Dasar-dasar AMDAL memberikan pengetahuan
2 kabupaten/kota dilakukan oleh Komisi Penilaian AMDAL Propinsi. tentang prinsip-prinsip analisis dampak lingkungan, kursus Penyusun
Khusus kegiatan perkebunan, sesuai KEPMENLH Nomor 40/2000 maka AMDAL memberikan pengetahuan tentang teknik-teknik menyusun
penilaian untuk kegiatan di bidang perkebunan dilakukan oleh Komisi studi AMDAL, sedangkan kursus Penilai AMDAL memberikan teknik-
Penilaian AMDAL Propinsi. teknik penilaian AMDAL. Dengan demikian, seseorang bisa langsung
mengikuti kursus penilai setelah mengikuti kursus dasar terutama

15
Tanya Jawab AMDAL Tanya Jawab AMDAL

untuk memenuhi tenaga penilai yang pada saat awal diberlakukan Untuk anggota Tim Penyusun AMDAL persyaratannya adalah:
AMDAL masih sangat kurang. sekurang-kurangnya satu anggota tim memiliki keahlian di bidang
rencana kegiatan yang bersangkutan;
Di masa mendatang kursus AMDAL hanya akan diselenggarakan untuk memiliki keahlian yang sesuai dengan isu pokok.
satu jenis saja yaitu AMDAL Penyusun, karena pada dasarnya antara
penyusun dan penilai harus memliki kesamaan pengetahuan tentang
AMDAL. Namun untuk mengantisipasi wewenang penilaian AMDAL di memiliki UKL-UPL, maka diperlukan kebijakan Pemda untuk melihat
Kabupaten/Kota yang berjumlah sekitar 400 Kabupaten/Kota seluruh apakah dampak keseluruhan dikelola dengan baik, bila tidak maka
Indonesia, saat ini diselenggarakan kursus penilai AMDAL yang kebijakan Pemda untuk melakukan tindakan melalui pendekatan lain
waktunya lebih singkat dibanding kursus penyusun AMDAL. seperti misalnya Audit Lingkungan.

2. Apa yang dimaksud dengan “yang sederajat” pada persyaratan TATA RUANG & AMDAL
penyusun AMDAL (Keputusan Men LH No. 02 Tahun 2000) ?
Apa kaitan AMDAL dengan Tata Ruang? Beberapa kegiatan yang
Jawab :
sudah sesuai dengan tata ruang tetapi masih bermasalah terhadap
Yang dimaksud sederajat dengan kursus AMDAL Tipe B, adalah
seseorang yang mempunyai sertifikat/ijazah pendidikan pasca sarjana, di lingkungan hidup?
dalam maupun luar negeri di bidang lingkungan, memiliki keahlian yang
sesuai dengan isu pokok dan telah berpengalaman menyusun AMDAL Jawab:
sekurang-kurangnya 5 (lima) studi. Bagi kegiatan yang diwajibkan membuat AMDAL harus melihat apakah
Sedangkan ‘yang sederajat’ dengan sertifikat kursus dasar-dasar AMDAL kegiatan yang akan dilakukan sudah sesuai dengan tata ruang, jika tidak
adalah sertifikat/ijazah pendidikan lingkungan (S2 lingkungan) dalam sesuai kegiatan tersebut harus ditolak untuk proses AMDALnya. Hasil
maupun luar negeri tanpa pengalaman dalam menyusun AMDAL. AMDAL dapat menjadi bahan kajian dalam penyusunan tata ruang
wilayah. Kesesuaian tata ruang hanyalah salah satu hal yang
3. Apakah ketua tim penyusun AMDAL harus memiliki keahlian teknis mempurmudah perencanaan dan penanganan lingkungan. Walaupun
sudah sesuai dengan tata ruang, suatu kegiatan atau usaha bisa
perihal kegiatan yang dikaji ataukah cukup memiliki sertifikat
bermasalah terhadap lingkungan jika tidak melakukan pengelolaan dan
AMDAL? pemantauan lingkungan dengan baik.

Jawab :
Berdasarkan Kep-MENLH Nomor 02 Tahun 2000, persyaratan Ketua Tim INFORMASI AMDAL
Penyusun AMDAL adalah:
harus memiliki sertifikat AMDAL B/sederajat;
memiliki keahlian yang sesuai dengan isu pokok; Bagaimana cara mendapatkan informasi-informasi yang dapat
berpengalaman menyusun AMDAL sekurang-kurangnya 5 (lima) mendukung kinerja Komisi Penilai AMDAL di daerah sementara di
studi; daerah belum tersedia fasilitas internet yang memadai.
berpengalaman memimpin tim studi.
Jawab :

16
Tanya Jawab AMDAL Tanya Jawab AMDAL

Banyak informasi yang tersedia berkaitan dengan lingkungan di internet. 8/2000. Hal yang paling penting diperhatikan adalah wakil
Namun disadari bahwa sarana internet di daerah masih sangat terbatas, tersebut betul-betul mewakili masyarakat yang terkena dampak
beberapa sumber informasi dapat diperoleh anggota Komisi AMDAL daerah dan masukan mereka perlu diperhatikan dan diakomodasikan
dari berbagai sumber seperti: dari Unit Asdep urusan Kajian Dampak oleh pemrakarsa maupun pemerintah.
Lingkungan Kementerian Lingkungan Hidup yang mengeluarkan INFO
AMDAL, dan beberapa panduan teknis seperti Panduan Penilaian AMDAL di 3. Apa saja bentuk-bentuk partisipasi masyarakat dalam AMDAL?
kawasan pesisir, Pusat PPPL yang telah menerbitkan panduan seperti:
Teknologi Pengelolaan Lingkungan untuk industri tekstil, tapioka, Jawab :
electroplating dan lain sebagainya. Juga diinformasikan bahwa sebagian Bentuk-bentuk partisipasi masyarakat adalah konsultasi masyarakat
besar peraturan-peraturan tentang lingkungan telah dipublikasikan dalam (public consultation), penyuluhan, pengumuman, dan lain-lain.
website KLH.
4. Siapakah yang dimaksud dengan wakil masyarakat?
Jawab :
PERAN MASYARAKAT Yang dimaksud wakil masyarakat dalam Kep-08 Tahun 2000 adalah
seseorang yang diakui sebagai juru bicara dan/atau mendapat
1. Apa yang dimaksud peran masyarakat dalam AMDAL? mandat dari kelompok masyarakat yang terkena dampak,
menyuarakan semua bentuk aspirasi dan pendapat masyarakat yang
Jawab: diwakilinya secara apa adanya, termasuk juga pendapat-pendapat
Dalam PP 27/1999 peran masyarakat sangat besar sekali, untuk itu perlu yang saling bertentangan, melakukan komunikasi dan konsultasi rutin
panduan agar tidak dijadikan alat untuk kepentingan pribadi oleh karena dengan masyarakat yang diwakilinya.
itu maka diperlukan adanya transparansi berdasarkan hubungan timbal
balik antara pemrakarsa dan masyarakat. Pemrakarsa/Konsultan LSM Lingkungan atau Organisasi Lingkungan bukan wakil langsung
melakukan interview/konsultasi pada mayarakat dan segala aspirasi dari masyarakat. LSM Lingkungan atau Organisasi Lingkungan
masyarakat ditampung dalam AMDAL untuk dijadikan pertimbangan umumnya memiliki perhatian tersendiri terhadap isu-isu lingkungan
dalam pengambilan keputusan. dan memiliki kapasitas untuk mengungkapkannya di forum AMDAL.
LSM cenderung menyuarakan apa yang dianggap penting menurut
organisasinya.
2. Siapakah yang berhak mewakili masyarakat dalam keikutsertaan
masyarakat dalam komisi penilai AMDAL? 5. Sejauhmana masyarakat dapat melihat dokumen pengelolaan
lingkungan perusahaan dan mengadakan cross chek antara
Jawab: dokumen dengan pelaksanaan
- Tujuan dari keterlibatan masyarakat salahsatunya adalah untuk
mendapatkan informasi langsung dari masyarakat sebagai salah satu Jawab :
stakeholder dalam hal pendapatnya mengenai rencana kegiatan Dokumen AMDAL yang merupakan dokumen pengelolaan
yang diajukan. lingkungan hidup harus dapat diakses oleh masyarakat luas,
- Kriteria wakil masyarakat mekanisme pengaturannya diserahkan sedangkan cross check antara dokumen AMDAL dengan
kepada daerah sebagaimana diktum kedua dalam Kep-MENLH pelaksanaannya dapat dilakukan oleh masyarakat dengan melihat

17
Tanya Jawab AMDAL Tanya Jawab AMDAL

RKL-RPL yang merupakan komitmen dari pemrakarsa kegiatan dalam


pengelolaan dan pemantauan lingkungan.

6. Siapakah yang bertanggung jawab terhadap pemasangan


pengumuman rencana kegiatan wajib AMDAL kepada masyarakat
dan apakah isi dari pengumuman tersebut?

Jawab:
Yang bertanggungjawab terhadap pemasangan pengumuman di media
cetak adalah instansi yang bertanggung jawab/pemerintah daerah
setempat bersama pemrakarsa, sedangkan pemasangan papan
pengumuman di lokasi rencana kegiatan dilakukan oleh pemrakarsa.
Sedangkan isi dari pengumuman tersebut adalah rencana kegiatan yang
akan dilakukan, jenis dan volume limbah yang dihasilkan serta
penangananannya dan kemungkinan dampak lingkungan hidup yang
ditimbulkan.

7. Bagaimana penyampaian saran/masukan masyarakat diajukan?

Jawab:
Saran/masukan masyarakat ditujukan kepada instansi yang bertanggung
jawab di bidang lingkungan baik pusat maupun daerah dan kepada
pemrakarsa. Saran/masukan tersebut diberikan secara tertulis. Bila
masyarakat memberi masukan tidak secara tertulis maka akan dibuat
berita acara sehingga masukan tersebut dapat dijadikan bukti dalam
penyusunan AMDAL.

18

You might also like