SISTEM STARTER

Simple electric motor

•Dasar motor listrik dibuat dengan cara melilit
sebuah kawat dalam bentuk kumparan
•Jika arus listrik dialirkan melalui kumparan
kawat tersebut, maka medan maknit akan
terdapat disekitar kawat tesrsebut
•Sebuah maknit diperlukan untuk menjadikan
kumparan kawat bergerak
KUMPARAN DIALIRI ARUS LISTRIK
KAWAT DILILITKAN PADA SEPATU POOL
INTERAKSI ANTARA MEDAN MAKNIT DENGAN
MEDAN LISTRIK
KUMPARAN DILETAKKAN DALAM MEDAN
MAKNIT
 PRINSIP KERJA MOTOR STARTER

• Bila suatu penghantar yang berarus listrik

berada dalam medan maknit, maka
penghantar tersebut akan mendapat
kekuatan yang disebut kekuatan
LORENTZ.
• Kekuatan tersebut bekerja sebagai kopel
sehingga akan memutar penghantar

 Putaran motor ditentukan berdasar azas :

Kaidah Tangan Kiri
GAMBAR PRINSIP KERJA MOTOR STATER
ARMATURE
MACAM-MACAM RANGKAIAN MOTOR
 KARAKTER MOTOR

• Motor Seri :
1. Kopel kuat
2. Putaran tidak stabil (tergantung besar
arus listrik)
• Motor Shunt :
1. Kopel tidak kuat
2. Putaran stabil
• Motor kompond :
1. Kopel cukup kuat
2. Putaran cukup stabil
 TIPE MOTOR STATER

OVERRUNNING REDUCTION
BENDIX AXIAL
CLUTCH GEARED

MEKANIK MAGNETIC
 RANGKAIAN SISTEM STARTER

B ST
A
B 50
M
_ +
M
 RANGKAIAN SISTEM STARTER
DENGAN RELAY

B ST
A
B
50
M
_ +
M
85
30 86

87
GAMBAR SKEMA MOTOR STARTER
OVERRUNNING CLUTCH MAGNETIC MOTOR
(BOSCH)
OVERRUNNING CLUTCH MAGNETIC MOTOR
(BOSCH)
OVERRUNNING CLUTCH MAGNETIC
(LUCAS)
DIAGRAM SKEMA SOLENOID
CARA KERJA MOTOR STARTER
SWITCH STARTER POSISI ON
PINION BERKAITAN PENUH
 CARA KERJA
• Bila KK di posisikan ST maka arus dari battery
mengalir ke solenoid lewat kumparan hold terus
ke masa, sedang arus yang lewat kumparan pull
terus ke field, armatur terus ke massa. Akibatnya
moving stud tertarik menjadikan hubungan pada
terminal magnetic switch, sehingga ada arus
(besar) dari battery ke field, armature terus ke
massa sehingga armatur dapat berputar, pada
saat yang bersamaan moving stud melempar
pinion sehingga berhubungan dengan pinion gear
akibatnya motor stater dapat memutar poros
engkol untuk menghidupkan mesin.
SWITCH STARTER POSISI OFF
HEAVY DUTY STARTER
MOTOR STARTER AXIAL
REDUCTION GEARED STARTER
OVERRUNING CLUTCH
(FORD)
OVERRUNNING CLUTCH
(BOSCH)
SOLENOID 4 TERMINAL
SOLENOID OPERATION
PEMERIKSAAN SIRKUIT STARTER
 KRITERIA HASIL PEMERIKSAAN

• V1, V2, dan V3 voltage drop tidak boleh melebihi 0,2 volt

• Pemeriksaan Solenoid:
Bila Voltage drop (V4) > 2,5 Volt berarti ada
kelebihan
nilai tahanan sirkuit solenoid
Bila V4< 2,5 Volt, maka ukur V5 – solenoid harus
tertarik pada voltage 8 volt
MELEPAS SOLENOID
MELEPAS BAUT PENGIKAT YOKE
MELEPAS ARMATURE
MELEPAS SNAP RING POROS STARTER
 PEMERIKSAAN MOTOR STARTER
1. Periksa run out armature
2. Periksa kedalaman segmen mika
3. Test kebocoran (grounded test)
4. Periksa field coil
5. Periksa isolasi antara sikat (+) dengan massa
6. Periksa hubungan sikat (-) dengan massa
7. Ukur beban pegas sikat dengan spring scale
8. Periksa kerja putaran pinion
9. Ukur panjang sikat
10. Periksa drive lever dan spring
11. Periksa kebocoran pull in winding
12. Periksa kebocoran hold in winding
13. Periksa panjang tuas penggerak (moving stud)
14. Periksa/ukur celah clutch pinion
PEMERIKSAAN RUN OUT
PEMOLESAN KOMUTATOR
PENGUKURAN KEDALAMAN SEGMEN MIKA
 Cara Pengukuran
• Ukur diameter luar komutator (Dl)
• Ukur diameter dalam komutator (Dd)

• Kedalaman segmen T = Dl – Dd
2
PEMERIKSAAN KOMUTATOR
 HASIL PEMERIKSAAN
• Bila antar lamel berhubungan (jarum AVO
bergerak) maka hasilnya armatur/komutator
adalah BAIK,

• Bila antar lamel tidak berhubungan (jarum AVO

tidak tidak bergerak) hasil pemeriksaan
komutator/armatur adalah JELEK.
PEMERIKSAAN ARMATURE DENGAN GROWLER
GROUNDED TEST ARMATURE
GROUNDED TEST ARMATURE
PEMERIKSAAN FIELD COIL
PEMERIKSAAN FIELD COIL
PENGUKURAN DAN PEMERIKSAAN SIKAT
PEMRIKSAAN SPRING SIKAT
PEMERIKSAAN OVERRUNNING CLUTCH
PEMERIKSAAN SOLENOID
PENGUKURAN PINION CLEARANCE
PEMERIKSAAN STARTER TANPA BEBAN
PEMERIKSAAN VOLTAGE DROP SISTEM STARTER
PEMERIKSAAN SIRKUIT GROUND