Professional Documents
Culture Documents
Control System
Halaman
Daftar Isi :
I. Pendahuluan 2
V. Metode Pembelajaran 7
VII. Evaluasi 20
VIII. Narasumber 21
IX. Lampiran
1
Buku Panduan Mahasiswa
Control System
I. PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Dalam Blok Basic Biology of Cell I, mahasiswa sudah memahami struktur dan fungsi
suatu sel. Sel-sel tubuh hanya dapat hidup dan melakukan fungsinya jika berada
pada lingkungan tertentu yang disebut lingkungan internal. Suasana lingkungan ini
harus dipertahankan dalam batas-batas normal, karena fungsi normal sel sangat
tergantung pada keadaan tersebut. Untuk itu diperlukan suatu mekanisme regulasi
yang mempertahankan lingkungan internal ini agar tetap stabil yang disebut dengan
homeostasis.1
Setiap saat dapat terjadi gangguan, baik di tingkat sel, maupun organ dan sistem,
yang mengakibatkan terganggunya homeostasis.1 Proses ini melibatkan berbagai
pengaturan fisiologis untuk menormalkan kembali lingkungan internal yang terganggu
tersebut. Untuk mengkoordinasikan seluruh sistem ini agar dapat bekerja harmonis,
diperlukan suatu mekanisme regulasi,2 yang dilakukan oleh dua sistem yaitu
mekanisme kontrol intrinsik (dari dalam sistem) maupun mekanisme kontrol ekstrinsik
(dari luar sistem). Pengaturan dari luar sistem ini karena lingkup regulasinya yang
luas disebut sebagai Sistem Kontrol, yang terdiri dari saraf (neural) dan endokrin
(hormonal). Oleh karena itu, dalam proses pembelajaran sistem-sistem dalam tubuh
manusia, haruslah didahului oleh pembelajaran tentang sistem kontrol ini, sehingga
dapat tergambar integritas dari seluruh sistem tubuh untuk mempertahankan
homeostasis.1
Referensi:
1. Sherwood L : Human Physiology; From Cells to Systems, International Student
Edition, Thomson-Brooks/Cole 2004.
2. Ganong WF : Review of Medical Physiology, 21th Edition. Mc Graw Hill 2003.
2
Buku Panduan Mahasiswa
Control System
TUJUAN UMUM
Pada akhir pembelajaran blok ini mahasiswa:
1. Menguasai dasar-dasar ilmiah sistem kontrol dalam tubuh manusia, struktur,
fungsi, mekanisme kerja, dan prinsip dasar pengobatan yang berkaitan dengan
sistem kontrol.
2. Mempunyai kompetensi: melakukan komunikasi efektif, belajar mandiri,
menerapkan keterampilan ilmu dasar dan klinis dasar, memanfaatkan teknologi
informasi, mawas diri dan mengembangkan diri serta belajar sepanjang hayat.
TUJUAN KHUSUS
Setelah menyelesaikan blok Control System mahasiswa diharapkan mampu :
1. menjelaskan struktur, fungsi, dan mekanisme kerja dari sistem kontrol dalam
tubuh.
2. menjelaskan prinsip-prinsip dasar pengobatan secara umum dan yang berkaitan
dengan sistem kontrol.
3. menyadari keterbatasan diri dan mengembangkan sikap untuk belajar dari
berbagai sumber informasi.
4. mencari, mengumpulkan, menyusun dan menafsirkan informasi menyangkut
sistem kontrol dengan memanfaatkan teknologi informasi.
5. berkomunikasi efektif dalam upaya mengimplementasikan dasar-dasar ilmiah
sistem kontrol dalam penalaran klinis dasar dan biomedis pada presentasi kasus
pemicu.
3
Buku Panduan Mahasiswa
Control System
KODE
POKOK SUB POKOK Specific Learning
TAHAP JAM DEPARTEMEN
BAHASAN BAHASAN Objective
AN
KODE
POKOK SUB POKOK Specific Learning
TAHAP JAM DEPARTEMEN
BAHASAN BAHASAN Objective
AN
Lobus Parietalis
Lobus Temporalis
Lobus Occipitalis
Diencephalon Perkembangan
Proencephalon
Epithalamus
Thalamus Dorsalis
Subthalamus
(Thalamus Ventralis) CS-K4 1
Hypothalamus
Hypophysis
Cerebellum Pedunculus
Cerebellaris
Cortex Cerebellaris
Sirkuit Neuronal
Tractus Nervus
Medulla Substansia Grisea
Spinalis Tractus Ascendens
Tractus Descendens
Pembuluh darah
Ganglion Spinalis & CS-K5 1
Radices Posterior
Pembungkus
Medulla Spinalis
Persarafan
Radikularis
Sistem Arteri Anatomi
Pembuluh Vena - dr. Lita
Darah Feriyawati,
Sistem Liquor PlexusChoroid CS-K6 1 MKes
Cerebrospi- eus - dr. Dwi Rita
nalis Ependyma Anggraini
Meningen
Physiology Neuronal Action potential and
of Central Physiology graded potential Fisiologi
Nervous Excitation dan - Prof. Yasmeini
conduction in nerve Yazier
System
cell as excitable - dr. Yudi
tissue CS-K7
Herlambang
Conduction in
myelinated and
unmyelinated
axons.
Nerve fiber types
and functions 1
Definition & type of
synapses
Convergence and
divergence
One-way conduction
Synaptic CS-K8
development
Electrical events in
postsynaptic neuron
(IPSP,EPSP,
synaptic delay)
Inhibition &
5
Buku Panduan Mahasiswa
Control System
KODE
POKOK SUB POKOK Specific Learning
TAHAP JAM DEPARTEMEN
BAHASAN BAHASAN Objective
AN
facilitation of
synapses
Synaptic plasticity
and learning.
Neurotransmi Definition,
tter (chemical classification,
transmission biosynthesis &
of synaptic degradation. CS-K9
activity) The principle 1
neurotransmitter,
inhibitory &
excitatory
neurotransmitter.
Control Control Kontrol simpul Fisika
theory in theory in terbuka dan tertutup Kedokteran
biologic biologic Sel pembangkit - dr. Zairul
listrik tenaga bio 1 Arifin, Sp.A,
systems systems CS-K10
Rambat potensial DAFK
aksi - dr. Keriahen
Bangun, DAFK
KODE
POKOK SUB POKOK Specific Learning
TAHAP JAM DEPARTEMEN
BAHASAN BAHASAN Objective
AN
etc)
Roles of the
reticular & vestibular
nuclei to support the
body against
gravity.
Function of
vestibular apparatus
to maintain
equilibrium.
Motor Function of
vestibulocerebellum
function of CS-K13
Function of 1
the spinocerebellum
cerebellum Function of
cerebrocerebellum
Function of basal
ganglia in control of
Basal motor activity and
movement 1
Ganglia
Function of specific
neurotransmitter in
the basal ganglia
Function of thalamus
as sensory relay 1
Thalamus CS-K14
system & motor
control
Hypothalamus
regulation in
Hypothala- homeostatic function:
mus temperature, thirst,
urine output, & food
intake.
KODE
POKOK SUB POKOK Specific Learning
TAHAP JAM DEPARTEMEN
BAHASAN BAHASAN Objective
AN
8
Buku Panduan Mahasiswa
Control System
KODE
POKOK SUB POKOK Specific Learning
TAHAP JAM DEPARTEMEN
BAHASAN BAHASAN Objective
AN
Prinsip Farmakologi :
farmakokinetik klinik - Prof. DR.dr.
Model Rozaimah Zain
farmakokinetik Hamid, MS,
Farmakokine- tubuh manusia SpFK
Kinetika linear dan CS-K26 1 - Drs.
tik klinik
non-linear D.Hidayat,
Parameter Apt.Msi
farmakokinetik
Infus kontinu dan
dosis berulang
Alasan dan manfaat Farmakologi :
monitoring kadar - dr. Datten
obat Bangun, MSc,
Monitoring Kaedah SpFK
CS-K27 1
kadar obat farmakokinetik - dr. Yunita Sari
dalam penentuan Pane,MSi
dosis obat
9
Buku Panduan Mahasiswa
Control System
KODE
POKOK SUB POKOK Specific Learning
TAHAP JAM DEPARTEMEN
BAHASAN BAHASAN Objective
AN
KODE
POKOK SUB POKOK Specific Learning
TAHAP JAM DEPARTEMEN
BAHASAN BAHASAN Objective
AN
KODE
POKOK SUB POKOK Specific Learning
TAHAP JAM DEPARTEMEN
BAHASAN BAHASAN Objective
AN
Endocrine function
of pancreas
Hormones of
adrenal glands
Hormones of testes
& ovaries
Physiology Control Up regulation Biokimia:
of Releasing Down Regulation - dr. Mutiara
Endocrine Hormone Desentisation Indah Sari
System Hormonal Effect on CS-K37 - dr. M.
drugs Syahputra,
MKes
- dr. Almaycano
Basic of Interaksi Pengertian interaksi Farmakologi :
Farmacolo farmakokine- farmakokinetik - dr. Zulkarnain
gy tik Interaksi absorbsi di Rangkuti, MSi
saluran cerna - dr. Tri
Interaksi dalam CS-K38 Widyawati,
distribusi MSi
Interaksi dalam
metabolisme
Interaksi dalam
eksresi
Interaksi Pengertian interaksi CS-K39 Farmakologi :
farmakodi- farmakodinamik - Prof. dr. H.
namik Interaksi pada Aznan Lelo,
reseptor PhD, SpFK
Interaksi fisiologik - dr. Yunita Sari
Pane, Msi
Perihal resep Pengertian resep CS-K40 Farmakologi :
Jenis-jenis resep - Drs. Admar
Elemen resep Jas, Apt.MSi
Peresepan yang - Drs. Wakidi,
rasional Apt, MSi
Farmacolo Introduction Definition of CS-K41 Farmakologi :
gy of hormone - Prof. dr. H.
Endocrine Analog of Aznan Lelo,
hormones PhD,Sp.FK
System
- dr. Zulkarnain
Rangkuti, Msi
Hormone CS-K42 Farmakologi :
antagonists - Prof. dr. H.
Phytohormone Aznan Lelo,
PhD,Sp.FK
- dr. Zulkarnain
Rangkuti, Msi
12
Buku Panduan Mahasiswa
Control System
Sejarah dan
perkembangan statistic
Konsep Pengertian statistik
statistik dalam Peranan statistic CRP II-K1
kesehatan 1
bidang
kesehatan Tahapan kegiatan
Konsep statistik
Statistik
Dalam Bidang
Pengertian data dan jenis
Kesehatan
data
Skala pengukuran
Pengenalan Populasi dan sampel CRP II-K2
1
tentang data Penyajian data
Bentuk penyajian data
Distribusi Frekuensi
Statistik Central tendensi: mean, CRP II-K3 1
deskriptif I median modus
Pengertian
Hubungan beberapa
even : kejadian mutuali
ekslusif
Statistik Teori Kejadian non mutuali CRP II-K5
1
Inferensial I Probabilitas ekslusif
Permutasi
Kombinasi
13
Buku Panduan Mahasiswa
Control System
AGAMA ISLAM
14
Buku Panduan Mahasiswa
Control System
AGAMA KRISTEN
15
Buku Panduan Mahasiswa
Control System
AGAMA HINDU
AGAMA BUDDHA
V. METODE PEMBELAJARAN
A. PEMUTARAN FILM
Pemutaran film bertujuan memberikan wawasan dan gambaran mengenai luasnya
lingkup control system dan membangkitkan minat mahasiswa untuk memahami
control system.
B. KULIAH
Kuliah hanya bertujuan untuk memberikan konsep dasar dalam memahami materi-
materi yang berhubungan dengan control system, sehingga akan memudahkan
mahasiswa dalam membaca buku teks, dan referensi lainnya. Kuliah tidak bertujuan
untuk memberikan isi keseluruhan dari materi, dengan demikian kepada mahasiswa
diwajibkan untuk membaca referensi yang dianjurkan.
Kegiatan belajar Problem Base Learning (PBL) menggunakan metode 2 (dua) kali
diskusi untuk setiap pemicu (trigger) dan 1 (satu) kali pertemuan pleno, yang dihadiri
para pakar dari setiap departemen terkait dengan blok control system.
Diskusi dilaksanakan dalam kelompok kecil yang masing-masing terdiri dari 12-15
mahasiswa dan didampingi oleh seorang tutor yang berperan sebagai fasilitator
bukan narasumber, dan berlangsung selama 3x50 menit untuk setiap pertemuan
tutorial.
Pertemuan
Tutorial Kode
Tujuan Waktu
(Diskusi Tahapan
Kelompok)
23
Buku Panduan Mahasiswa
Control System
Menjaring kemampuan
mahasiswa mengintegrasikan
CS-Pc.1-T1 3 x 50 menit
Pemicu 1 konsep Central Nervous
CS-Pc.1-T2 3 x 50 menit
System (CNS) dalam
menyelesaikan masalah
Pleno Pemicu 1 CS-Pc.1-PP 3 x 50 menit
Menjaring kemampuan
mahasiswa mengintegrasikan
CS-Pc.2-T1 3 x 50 menit
Pemicu 2 konsep Peripheral Nervous
CS-Pc.2-T2 3 x 50 menit
System (PNS) dalam
menyelesaikan masalah
Pleno Pemicu 2 CS-Pc.2-PP 3 x 50 menit
Menjaring kemampuan
mahasiswa mengintegrasikan
CS-Pc.3-T1 3 x 50 menit
Pemicu 3 konsep Endocrine System
CS-Pc.3-T2 3 x 50 menit
(ES) dalam menyelesaikan
masalah
Pleno Pemicu 3 CS-Pc.3-PP 3 x 50 menit
D. BELAJAR MANDIRI
Agar lingkup materi dapat dikuasai dengan baik, pada saat melaksanakan kegiatan
belajar mandiri, mahasiswa diharapkan melaksanakan proses belajar dengan tahapan
sebagai berikut :
1. Mengkaji lingkup bahasan dengan membaca referensi yang dianjurkan, karena
kuliah pada hakikatnya hanya memberikan konsep dasar dari materi, dan
pertemuan tutorial akan memicu mahasiswa untuk mengintegrasikan pemahaman
konsep dalam menyelesaikan masalah.
2. Mencari dan mempelajari materi yang sesuai dengan tujuan pembelajaran di
perpustakaan, dapat berupa handout, buku teks, jurnal ilmiah, CD-ROM, atau
informasi dari sumber terpercaya di internet.
3. Diskusi dengan narasumber apabila diperlukan.
E. PRAKTIKUM
Sebelum praktikum akan dilakukan quiz untuk mengukur kesiapan mahasiswa dalam
melaksanakan praktikum, dan membuat laporan hasil praktikum.
Kode
Uraian Praktikum Jam Laboratorium
Tahapan
24
Buku Panduan Mahasiswa
Control System
A. RUANG KULIAH
Kuliah dilaksanakan di Ruang Kuliah Reguler Semester I/II (untuk Kelas A1 dan
B1) dan Ruang Kuliah Histologi (untuk Kelas A2 dan B2).
B. DISKUSI
1. Diskusi dilaksanakan di ruang-ruang berikut:
C. PRAKTIKUM
TAHUN/
DEPARTEMEN JUDUL BUKU PENULIS PENERBIT
EDISI
25
Buku Panduan Mahasiswa
Control System
26
Buku Panduan Mahasiswa
Control System
VII. EVALUASI
Evaluasi dilaksanakan pada akhir kegiatan blok berupa Ujian Akhir Blok (Midterm).
Kemudian pada akhir semester dilakukan Final Exam untuk masing-masing blok.
Bagi mahasiswa yang tidak lulus dapat mengikuti Ujian Remedial pada akhir
semester.
EVALUASI TUTORIAL
Bobot
Evaluasi Bentuk Evaluasi Pelaksanaan
penilaian
Proses Lembar ceklis oleh Tutor di 30% Di setiap
tutorial setiap pertemuan tutorial, tutorial
28
Buku Panduan Mahasiswa
Control System
terdiri dari:
Knowledge mahasiswa
pada saat tutorial
berlangsung: 12%
Attitude mahasiswa pada
saat tutorial berlangsung:
8%
Skill mahasiswa pada
saat tutorial berlangsung:
10%
EVALUASI PRAKTIKUM
Syarat mengikuti ujian :
- Mahasiswa harus mengikuti seluruh kegiatan praktikum yang dijadwalkan, dan
apabila tidak, harus menggantinya sesuai dengan peraturan fakultas/
departemen yang berlaku.
- Mahasiswa diharuskan membuat laporan/ jurnal praktikum setelah praktikum
selesai dan selambat-lambatnya sudah diserahkan sebelum praktikum
berikutnya
Bentuk evaluasi:
- Quiz / responsi (bila ada)
- Proses pelaksanaan praktikum
- Laporan/ jurnal
- Ujian praktikum: MCQ dimasukkan dalam evaluasi kuliah
Sistem Penilaian:
Komponen-komponen penilaian:
MDE (ilmu pengetahuan terpadu) diadakan akhir blok;
Ketidakhadiran Mahasiswa:
Mahasiswa yang tidak hadir karena alasan yang dapat dibenarkan, seperti:
a. Sakit
b. Terkena musibah
c. Mendapat tugas dari fakultas atau universitas
d. Atau alasan lain yang dapat dipertanggung jawabkan yang telah diajukan dan
mendapat persetujuan sebelumnya dapat meninggalkan kegiatan pendidikan
setelah menyampaikan keterangan tertulis dari pihak berwenang (pimpinan
fakultas).
Surat keterangan tersebut diserahkan kepada koordinator perkuliahan blok tersebut
paling lambat 1 (satu) hari kerja setelah ketidak hadiran kecuali untuk alasan (d)
paling lambat 2 hari sebelum ketidak hadirin. Kegiatan pendidikan yang ditinggalkan
diganti dengan kegiatan yang sama atau kegiatan lainnya seperti pemberian tugas
berdasarkan kebijakan dosen atau bagian yang terkait.
Apabila mahasiswa tidak dapat memenuhi ketentuan tersebut di atas kehadirannya
dianggap tidak memenuhi syarat.
Mahasiswa yang tidak dapat memenuhi ketentuan tersebut di atas tidak boleh
mengikuti ujian akhir blok dan ujian remedial; dan nilainya menjadi 0 (Nol).
VII.B. KELULUSAN DAN PREDIKAT KELULUSAN
4. Bagi yang kalah blok dan telah mengikuti remedial 2 kali dan tetap kalah, maka
diharuskan mengulang keseluruhan blok.
5. Ujian remedial blok dilaksanakan pada minggu pertama setelah selesai ujian
akhir semester.
VIII.NARASUMBER
DEPARTEMEN NARASUMBER
Anatomi - Prof. Dr. H.A. Effendi, AAI
30
Buku Panduan Mahasiswa
Control System
BHP Bioetika :
Prof. Dr. dr Rozaimah Z. Hamid, MS,SpFK
Prof. DR. dr. A. Rachman Saragih, Sp.THT-KL
dr.Christofel T., Sp.OG
dr. T. Ibnu Alferally, Sp.PA
dr. Radita N.A. Ginting
Agama Islam :
- DR. H. Ramlan Yusuf Rangkuti, MM
- Ramadhan Syahmedi Siregar, M.Ag.
Agama Kristen Protestan :
- DR. Rismawati Sinulingga, M.Th
Agama Kristen Katolik :
- Drs. B.M. Sembiring
Agama Hindu :
- Drs. I Putu Sutrisna
Agama Buddha :
- Drs. Tommy Tantawi. S.Ag., MS
Anatomi
3 Simbar Sitepu Anatomi 3 Makmur Husaini Parasitologi
4 Sofyan Lubis Mikrobiologi 4 Sukimin, Sp.PA Patologi
Anatomi
5 Sunna Vyatra Parasitologi 5 Delyuzar, Sp.PA PA
Hutagalung
6 T. Husniah Bahrioen Biologi 6 Endang Gani, Sp.ParK Parasitologi
7 T.Ibnu Aferally, Sp.PA Patologi 7 Gerben F. Hutabarat, MSc Mikrobiologi
Anatomi
8 T.Kemala Intan, MPd Patologi 8 Halomoan Hutagalung Gizi
Anatomi
9 Yetty Machrina Fisiologi 9 Harun Al Rasyid, Sp.PD Gizi
10 Zukesti Effendi Histologi 10 Hasanul Arifin Farmakologi
11 A.A.Depari, DTM&H, Parasitologi 11 Jazanul Anwar Farmakologi
Sp.ParK
12 Abdul Madjid, Sp.PD, Fisiologi 12 Kamajaya, MSc Biologi
KKV
13 Ahmad Effendi Anatomi 13 Keriahen Bangun Fisika
14 Eka Roina Megawati Fisiologi 14 Zaimah Z. Tala, MS Gizi
15 Yasmeini Yazir Fisiologi 15 Zairul Arifin, Sp.A Fisika
16 Yunita Sari Pane Farmakologi 16 Zulkarnain Rangkuti Farmakologi
17 Asmah Yusuf, Sp.Rad Radiologi 17 Daulat Sibuea, Sp.OG(K) Obgyn
*
18 Amri Amir, Sp.F Forensik 18 Dairion Gatot, Sp.PD Penyakit
Dalam
19 Harry Agustaf Asroel, THT 19 Lily Irsa, Sp.A Kesehatan
Sp.THT Anak
20 Hasanul Arifin, Sp.An Anestesiologi 20 Lukmanul Hakim, Sp.KK Kulit &
Kelamin
21 Hendriyo, Sp.Rad Radiologi 21 Dasril Effendi, Sp.PD Penyakit
Dalam
22 Herbert Sihite, Sp.OG Obgyn 22 Mashitha Dewi Sari, Sp.M Mata
23 Hilaluddin Sembiring, Paru 23 Zulkifli, M.Si Komunitas
Sp.P
24 Hotma Partogi Obgyn 24 Dharma Lindarto, Sp.PD, Penyakit
Pasaribu, Sp.OG KEMD Dalam
25 Ichwanul Arifin, Sp.OG Obgyn 25 Mabel Penyakit
Sihombing,Sp.PD,KGEH Dalam
26 Ida Syailendrawati, THT 26 Makmur Sitepu, Sp.OG Obgyn
Sp.THT
27 Iman Budi Putra, Kulit & 27 Mardianto, Sp.PD Penyakit
Sp.KK Kelamin Dalam
28 Indra Gunasti Munthe, Obgyn 28 Sugiarto Gani, Sp.PD Penyakit
Sp.OG Dalam
29 Syahlan, Sp.P Paru 29 Sri Sofyani, Sp.A Kesehatan
Anak
30 Tamsil Syaifuddin, Paru 30 Santi Syafril, Sp.PD Penyakit
Sp.P Dalam
Lampiran-1
32
Buku Panduan Mahasiswa
Control System
TATA TERTIB
LABORATORIUM ANATOMI FK USU
dibicarakan.
6. Bagi yang tidak memenuhi aturan di atas akan diberikan sanksi sesuai ketentuan
33
Buku Panduan Mahasiswa
Control System
PRAKTIKUM 1 (CS-Pr.1-AO)
OTAK & MEDULLA SPINALIS
Rongga otak :
Perhatikan tulang-tulang yang membentuk rongga otak. Os Parietale, Os Frontalis, Os
Temporale, Os Sphenoidale. Berapa besar rongga otak ? lebih kurang 1400 cc.
Perhatikan hubungan rongga otak dengan Canalis Vertebralis, Foramen Occipitale
Magnum.
Perhatikan hubungan rongga otak dengan Canalis Vertebralis, Foramen Occipitale
Magnum.
Perhatikan Basis Cranii Interna dengan Fossa Cranii dan yang menempatinya:
Fossa Cranii Anterior Lobus Frontalis
Fossa Cranii Medialis Lobus Temporalis
Fossa Cranii Posterior Cerebellum
Pelajari apa yang melapisi rongga otak dan isi masing-masing Fossa Cranii, seperti :
Endosteum bersatu dengan Duramater, Epidural Space, Subdural Space.
Pelajari isi Epidural dan Subdural; Epidural dilalui A.Cerebri Media; Subdural dilalui
sistem V.Cerebri menuju sistem sinus.
Duramater melekat kemana saja ?
- Crista Galli, Foramen Caecum sekitar Foramina Nervi Cranialis, Sinus Petrosus
Superior / Inferior, Sella Turcica, pinggiran Foramen Occipitale Magnum,
Granulationes Pachioni.
Pelajari apa terdapat di dalam lapisan Duramater; darah Venous dalam :
- Sinus Sagittalis Superior, Sinus Sagittalis Inferior, Sinus Petrosus, Sinus Transversus,
Sinus Sigmoideus, Sinus Cavernosus, Sinus Circularis, Sinus Rectus.
Carilah : Falx Cerebri dan Tentorium Cerebelli, Diaphragma Hypophyse.
34
Buku Panduan Mahasiswa
Control System
Cari tempat :
Ventriculus IV dengan Foramen Magendi + Luschka, Aquaductus Sylvii.
Ventriculus III dengan Foramen Monroi.
Ventriculus Lateralis dengan :
Cornu Anteror
Cornu posterior
Cornu Inferior
Plexus Choroideus dari tiap-tiap Ventriculus
- Thalamus
- Nucleus Caudatus
- Ventriculus Lateralis
- Nucleus Lentiformis
37
Buku Panduan Mahasiswa
Control System
KETENTUAN PRAKTIKUM
38
Buku Panduan Mahasiswa
Control System
PRAKTIKUM 2 (CS-Pr2-HS)
NERVOUS TISSUE
TUJUAN PRAKTIKUM : Mengamati struktur sistem saraf pusat (SSP) dan saraf perifer.
Sediaan jaringan :
No. Jaringan Saraf Kode Sediaan
1. Medulla spinalis NS – 1
2. Cerebrum NS – 2
3. Cerebellum NS – 3
4. Peripheral Nerves NS – 4
Gambar 1
Cerebrum (NS-2)
10 x 10 10 x 40
Keterangan Gambar
1. _____________________________ 4. ___________________________
2. _____________________________ 5. ___________________________
3. _____________________________ 6. ___________________________
Deskripsi gambar 1
No. Perihal Deskripsi
1. Bentuk neuron
Lapisan korteks
3.
(gray matter)
4. Lapisan medulla
(white matter)
5. Struktur neuroglia
39
Buku Panduan Mahasiswa
Control System
Gambar 2
Cerebellum (NS-3)
10 x 10 10 x 40
Keterangan Gambar
1. _____________________________ 4. ___________________________
2. _____________________________ 5. ___________________________
3. _____________________________ 6. ___________________________
Deskripsi gambar 2
No. Perihal Deskripsi
1. Lapisan korteks
(gray matter)
2. Struktur molecular layer
3. Struktur lapisan
sel Purkinje
4. Struktur granular layer
5. Lapisan medulla
(white matter)
Gambar 3
Medulla Spinalis (NS-1)
10 x 10 10 x 40
Keterangan Gambar
1. _____________________________ 4. ___________________________
2. _____________________________ 5. ___________________________
3. _____________________________ 6. ___________________________
40
Buku Panduan Mahasiswa
Control System
Deskripsi gambar 3
No. Perihal Deskripsi
1. Struktur gray matter
Gambar 4
Peripheral Nerves (NS-4)
10 x 10 10 x 40
Keterangan Gambar
1. _____________________________ 4. ___________________________
2. _____________________________ 5. ___________________________
3. _____________________________ 6. ___________________________
Deskripsi gambar 4
No. Perihal Deskripsi
1. Ukuran
kelompok serabut saraf
2. Jaringan ikat
pada serabut saraf
4. Struktur axon
41
Buku Panduan Mahasiswa
Control System
ENDOCRINE SYSTEM
Gambar 1
Hypophysis (ES-1)
10 x 10 10 x 40
Keterangan Gambar
1. _____________________________________
2. _____________________________________
3. _____________________________________
4. _____________________________________
5. _____________________________________
Deskripsi gambar 1
2. Herring bodies
3. Struktur
adenohipofisis
4. Jenis sel 1.
pada adenohipofisis 2.
5. Struktur
pars intermedia
42
Buku Panduan Mahasiswa
Control System
Gambar 2
Thyroid Gland (ES-2)
10 x 10 10 x 40
Keterangan Gambar
1. _____________________________ 4. ___________________________
2. _____________________________ 5. ___________________________
3. _____________________________ 6. ___________________________
Deskripsi gambar 2
No. Perihal Deskripsi
1. Struktur folikel
2. Jenis sel
3. Struktur sel
parafolikular
Gambar 3
Parathyroid Gland (ES-2)
10 x 10 10 x 40
Keterangan Gambar
1. _____________________________ 4. ___________________________
2. _____________________________ 5. ___________________________
3. _____________________________ 6. ___________________________
Deskripsi gambar 3
No. Perihal Deskripsi
1. Struktur kelenjar
43
Buku Panduan Mahasiswa
Control System
Gambar 4
Langerhans Islet (DS-17)
10 x 10 10 x 40
Keterangan Gambar
1. _____________________________ 4. ___________________________
2. _____________________________ 5. ___________________________
3. _____________________________ 6. ___________________________
Deskripsi gambar 4
No. Perihal Deskripsi
1. Struktur
kelenjar
2. Jenis sel
3. Struktur sel A
4. Struktur sel B
Gambar 5
Adrenal Gland (ES-3)
10 x 10 10 x 40
Keterangan Gambar
1. _____________________________ 4. ___________________________
2. _____________________________ 5. ___________________________
3. _____________________________ 6. ___________________________
44
Buku Panduan Mahasiswa
Control System
Deskripsi gambar 5
6. Struktur medulla
45
Buku Panduan Mahasiswa
Control System
LABORATORIUM FISIOLOGI
PERATURAN PRAKTIKUM FISIOLOGI
DI LABORATORIUM FISIOLOGI FK USU
A. PERATURAN PRAKTIKUM
1. Memasuki ruang praktikum dengan sudah mengenakan jas laboratorium dan
badge name dengan rapi
2. Duduk pada meja dan posisi yang ditetapkan pada awal praktikum
3. Tas dan barang lain, kecuali Buku Panduan, alat tulis dan alat praktikum
diletakkan pada lemari yang tersedia. Barang berharga harap disimpan sendiri.
B. PERSIAPAN SEBELUM PRAKTIKUM
1. Membaca jurnal praktikum dan mengisi kolom “Hasil yang diharapkan” pada
lembar observasi
2. Mempelajari teori yang terkait dengan praktikum, dengan berpedoman pada TIK
dan TIU praktikum. Bersumber dari text book, bahan kuliah maupun pencarian
di internet. Hal ini untuk persiapan menjawab kuis, response dan pemetaan
materi praktikum.
3. Membawa 1 sabun dan 2 kain lap untuk setiap kelompok yang terdiri dari 5
orang
C. KEGIATAN PRAKTIKUM
1. Memasuki ruangan dan duduk pada tempat yang ditentukan
2. Kepala Meja pada tiap-tiap meja mengumpulkan Buku Panduan dari teman-
teman semejanya dan meletakkan dalam keadaan terbuka pada halaman
observasi di meja dosen
3. Dosen menandatangani Buku Panduan (memeriksa apakah mahasiswa sudah
mengisi kolom “Hasil yang diharapkan”) dan kemudian membacakan soal kuis
4. Kepala Meja mengumpulkan kertas kuis teman-temannya dan menyerahkan
kepada dosen, sekaligus mengambil kembali Buku Panduan
5. Dosen melakukan response kepada mahasiswa secara acak, mahasiswa harus
menjawab dengan benar. Bagi yang tidak dapat menjawab dengan benar akan
diminta belajar kembali
6. Dosen menjelaskan tujuan dan pelaksanaan praktikum, kemudian Kepala Meja
diperkenankan mengambil peralatan yang dibutuhkan pada meja dosen
7. Mahasiswa melakukan percobaan dan menuliskan hasilna pada kolom “Hasil
observasi”
8. Dosen mengarahkan diskusi untuk mengulas hasil praktikum dan teori terkait.
D. PENJELASAN TAMBAHAN
1. Keterlambatan masuk lebih dari 15 menit sejak praktikum dimulai harus
mendapat ijin dari dosen pembimbing praktikum
2. Sesudah praktikum selesai, harus memellihara kebersihan ruang praktikum,
peralatan praktikum dikembalikan dalam kondisi baik. Bila ada alat yang rusak
harap melaporkan kepada teknisi laboratorium
3. Meninggalkan ruang praktikum sesudah mendapat ijin dari dosen, jas lab
dibuka di luar ruang laboratorium
47
Buku Panduan Mahasiswa
Control System
PRAKTIKUM 3 (CS-Pr3-FL)
48
Buku Panduan Mahasiswa
Control System
ini akan berlalu. Perhatikanlah posture dan bandingkanlah dengan binatang biasa
(percobaan 1) .
Gantungkan katak itu pada rahang bawahnya. Pada percobaan-percobaan
berikutnya rreaksi katak itu terhadap rangsangan akan berbeda-beda tergantung
pada peka tidaknya preparat itu. Kerjakanlah hal hal yang berikut:
1. Picitlah sebuah kakinya dengan forceps; kaki itu akan ditarik ; demikian pula
jika dipijit kaki yang sebelah lagi.
2. Letakkan sepotong kertas penghisap kedalam asam sulfat encer kemudian
sentunkan kertas penghisap itu pada salah satu kaki katak dan perhatikan
reaksi binatang tersebut.
Refleks yang dilakukan adalah sebagai berikut:
a. penarikan anggota gerak.
b. Apabila rangsangan itu tidak lekas dihentikan maka kedua extermiteit akan
bereaksi. Reaksi seperti ini pada binatang yang biasa akan menyababkan
berpindahnya binatang tersebut.
c. Apabila rangsangan bekerja lebih lama lagi maka terjadilah gerakan yang
teratur yang berusaha untuk menghindarkan rangsangan itu.
Cucilah katak itu yaitu dengan memasukkan kedalam sebuah gelas yang berisi
air 2 – 3 kali.
3. Cobalah kesanggupannya berenang.
Percobaan 5 : Penyebaran refleks (irridation reflex) dan after discharge.
a. Apabila dipicit kaki katak seperti percobaan 4 (spinal animal) bertambah lama
bertambah kuat maka gerakan refleks akan berpindah atau menyebar ke kaki
yang lain.
b. Berilah rangsangan listrik dengan elektroda yang bertambah kuatnya sehingga
terjadi gerakan seluruh tubuh. Perhatikanlah dengan hati-hati bagaimana
kejadian ini.
c. Sediakanlah asam sulfat 0,1%, 0,2%, 0, 3%, dan 0, 4%,dalam beaker glass,
masukkan kaki katak itu kedalamnya dimulai dengan konsentrasi rendah yang
makin lama makin pekat. Setiap kali pemberian asam sulfat keki katak tersebut
dicuci tersebih dahulu dengan air.
Catatlah masa-masa laten.
Apakah irradiation? Apakah after discharge?
Percobaan 6. Mengukur waktu.
Ambillah sebuah tabung gelas yang penuh dengan 5,5% asam sulfat dan
masukkan kaki belakang katak yang telah dibuang kepalanya (spinal animal) tersebut.
Hitunglah waktu mulai dari saat terjadinya rangsangan (waktu kaki dimasukkan
kedalam asam sulfat) hingga penarikan keki tersebut dari asam sulfat tadi
49
Buku Panduan Mahasiswa
Control System
50
Buku Panduan Mahasiswa
Control System
Observation Sheet.
FAAL SUSUNAN SYARAF PUSAT
Nama/NIM : .....................................
Group/Meja : .....................................
Tanggal : .....................................
52
Buku Panduan Mahasiswa
Control System
INSTRUKTUR II
53
Buku Panduan Mahasiswa
Control System
PRAKTIKUM 4 (CS-Pr.4-FL)
PERASAAN PROPRIOCEPTIVE
PERANGSANGAN LABIRIN.
54
Buku Panduan Mahasiswa
Control System
Vertigo :
Catatlah segala perasaan-perasaan subjektif yang timbul setelah putaran ini
dan terangkan peristiwa ini berdasarkan perangsangan kanalis semicircunalis.
Ulangi kedua percobaan diatas tetapi posisi kepala ditundukkan kedepan.
Percobaan 2 . Menunjuk lewat (past pointing)
Putarlah praktikan 10 kali putaran dengan mata tertutup. Kemudian tariklah
telunjuknya pada suatu titik tertentu diatas meja. Kemudian suruh ia menarik
tangannya kembali, dan setelah itu suruh ia menunjuk kembali kearah titik yang
tertentu tadi.
Mungkin terjadi kesalahan oleh adanya perangsangan yang terus menerus pada
canalis semicircularis. Gejala ini disebut menunjuk lewat (past pointing).
Perhatikan arah putaran, dan kearah mana pula terjadinya menunjuk lewat tadi.
Percobaan 3. Optokinetik
Praktikan duduk dengan tenang. Matanya harus melihat dan mengikuti gerakan dari
suatu taris (strip) vertikal yang terdapat pada suatu drum yang berputar dengan cepat.
Perhatikan bola matanya.
55
Buku Panduan Mahasiswa
Control System
PERASAAN PROPRIOCEPTIVE
III. TIU : Dapat memahami hasil yang diharapkan diperbandingkan dengan hasil-
hasil observasi pada percobaan ini.
TIK : Dapat menggambarkan grafik Weber- Fechner’s Law dan
membandingkannya dengan hasil observasi.
56
Buku Panduan Mahasiswa
Control System
Observation Sheet.
PERASAAN POPRIOCCEPTIVE
Nama/NIM : .....................................
Group/Meja : .....................................
Tanggal : .....................................
57
Buku Panduan Mahasiswa
Control System
Instruktur I
Instruktur II
Total
58
Buku Panduan Mahasiswa
Control System
PRAKTIKUM FARMAKOLOGI
PENUNTUN PRAKTIKUM FARMAKOLOGI
DI LABORATORIUM FARMAKOLOGI FK USU
PRAKTIKUM 5 (CS-Pr5-FO)
mengiritasi mukosa
lambung, tablet tidak
boleh pecah
dilambung tapi harus
pecah diusus
6. Kaplet Kaplet Combantrin,isinya Pirantel pamoat Tablet berbentuk
kapsul
7. Kapsul : Kapsul Amoxicylin,isinya amoxicylin Untuk umur 6 tahun
- Kapsul keras Kapsul Scot Emulsion,isinya Vit A dan Vit keatas
- Kapsul lunak D dalam minyak ikan. Untuk umur mulai 2
tahun.
Setengah Padat
Pasta lasari, isinya asam salisilat, seng Obat standart
1. Pasta oksida.
Salep Kenakomb, isinya Triamcinolone Obat nama dagang
2. Salep acetonide, Neomycin, Gramicidin,
(Unguenta) Nystatin Obat nama dagang
CreamBetason-N, isinya Betametason,
3. Cream Neomicyn Obat nama dagang
Liniment Methoneurin, isinya
4. Linimenta Monosaliycylic Glycoester, Nicotinic Acid
(obat gosok) Benzyl-Amol Methyester Obat nama dagang
Jelly Bioplacenton, isinya Placenta extrac,
5. Jelly Neomycin sulfate
(Gelatinous)
Cair
1.Solutiones Potio nigra contra tussim (obat batuk Obat standart
(larutan) hitam)
2. Suspensiones
(Suspensi) :
a. Suspensi Mylanta Obat nama dagang
Basah Kenthrosin Obat nama dagang
b. Supensi
Kering Sirup Codipront Obat nama dagang
3. Sirupi (sirup): Kalthrocin Obat nama dagang
a.Sirup Basah Olei Jecoris Aselli compositus (Scotts Obat standart
b.Sirup Kering Emulsion)
4. Emulsa Batugin Obat nama dagang
(emulsi)
5.Elixira (eliksir)
Cair yang
60
Buku Panduan Mahasiswa
Control System
mudah
menguap
1.Aerosol Alupent Oxyprenalin dalam
bentuk cair yang
kalau diberi tekanan
dia akan menguap
2.Anestesi lokal Chlorethyl Sediaan anestesi
local yang apabila
diberitekanan akan
menyemprot keluar
sebagai gas
Menurut
penggunaan
Rute Pemberian Bentuk Sediaan Obat (BSO) Tujuan Pemberian
1. Per oral Pulvis,pulvers,tablet,kaplet,kapsul,solution Sistemik
2. Bukal / liquid, sirup, suspensi, emulsi, tetes.
sublingual Tablet Sistemik
3. Mukosa mulut Collutoria(obat cuci mulut = collutorium = Lokal
dan collutio oris), gargarisma(gargle = obat ku
tenggorokan mur), trochisi (lozenges = tablet hisap)
4. Parenteral Larutan, emulsi, suspensi Sistemik
(injectionem) Suppositoria,enema, clisma
5. Rectum Ovula, tablet, salep, cream, solutio Lokal / sistemik
6. Vaginal Aerosol Lokal
7. Oral inhalasi Guttae ophtalmicae(tetes mata),oculenta Lokal
8. Intra ocular (salap mata), collyrium(cuci mata) Lokal
9. Intra aural Guttae auriculares(tetes telinga)
10. Intra nasal Guttae nasales (tetes hidung), nasal Lokal
11. Topikal spray Lokal
12. Intra dermal Salep,pasta,cream,liniment,jelly, epitema Lokal
13.Implantasi Plaster Lokal / sistemik
Pellet, susuk Sistemik
Pelaksanaan :
61
Buku Panduan Mahasiswa
Control System
PRAKTIKUM 6 (CS-Pr6-HS)
PRAKTIKUM HISTOLOGI
ENDOCRINE SYSTEM
Sediaan jaringan :
No. Organ Endokrin Kode Sediaan
1. Hypophysis ES – 1
2. Thyroid gland ES – 2
3. Parathyroid gland ES – 2
4. Langerhans islet DS – 17
5. Adrenal gland ES – 3
Gambar 1
Hypophysis (ES-1)
10 x 10 10 x 40
Keterangan Gambar
1. _____________________________________
2. _____________________________________
3. _____________________________________
4. _____________________________________
5. _____________________________________
Deskripsi gambar 1
62
Buku Panduan Mahasiswa
Control System
2. Herring bodies
3. Struktur
adenohipofisis
4. Jenis sel 1.
pada adenohipofisis 2.
5. Struktur
pars intermedia
Gambar 2
Thyroid Gland (ES-2)
10 x 10
10 x 40
Keterangan Gambar
1. ____________________________ 4. ___________________________
2. ____________________________ 5. ___________________________
3. ____________________________ 6. ___________________________
Deskripsi gambar 2
63
Buku Panduan Mahasiswa
Control System
3. Struktur sel
parafolikular
Gambar 3
Parathyroid Gland (ES-2)
10 x 10 10 x 40
Keterangan Gambar
1. ____________________________ 4. ___________________________
2. ____________________________ 5. ___________________________
3. ____________________________ 6. ___________________________
Deskripsi gambar 3
No. Perihal Deskripsi
64
Buku Panduan Mahasiswa
Control System
1. Struktur kelenjar
Gambar 4
Langerhans Islet (DS-17)
10 x 10 10 x 40
Keterangan Gambar
1. ____________________________ 4. ___________________________
2. ____________________________ 5. ___________________________
3. ____________________________ 6. ___________________________
Deskripsi gambar 4
No. Perihal Deskripsi
65
Buku Panduan Mahasiswa
Control System
1. Struktur
kelenjar
2. Jenis sel
3. Struktur sel A
4. Struktur sel B
Gambar 5
Adrenal Gland (ES-3)
10 x 10 10 x 40
Keterangan Gambar
1. ____________________________ 4. ___________________________
2. ____________________________ 5. ___________________________
3. ____________________________ 6. ___________________________
Deskripsi gambar 5
No. Perihal Deskripsi
1. Struktur kapsul
2. Pembagian lapisan
parenkim
3. Struktur zona glomerulosa
6. Struktur medulla
66
Buku Panduan Mahasiswa
Control System
PRAKTIKUM 7 (CS-Pr7-FO)
PRAKTIKUM FARMAKOLOGI
PENULISAN RESEP
Materi :
1. Kertas
2. Pulpen / Bulpoin
3. LCD
4. LapTop
Pro : Ny.Dina...............................................................................PRO
Umur : Dewasa
67
Buku Panduan Mahasiswa
Control System
Nama Dokter :
Alamat :
No Surat Izin Praktek :
Kota,tgl …..bulan….tahun
68
Buku Panduan Mahasiswa
Control System
Dr.Polan, SpPD
Jl. Ujung No. 123
SP: 345/67/DinKes/2008
Medan, 29-2-2009
R/ Tab Diazepam 2 mg No X
S 4 dd tab 1 ½ paraf
Pro : tuan X
Usia : dewasa
Atau :
R/ Supp Borraginol N No IV
R/ Oin Borraginol Tube No I
69
Buku Panduan Mahasiswa
Control System
- 44 ditulis XLIV
- 96 ditulis XCVI
Angka grik dan angka romawi keduanya dipakai dalam tulisan resep. Angka grik
digunakan untuk menyatakan jumlah gram / mg maupun ml / cc obat yang diminta.
Sedang angka romawi digunakan untuk menyatakan jumlah sediaan obat yang
diminta.
70
Buku Panduan Mahasiswa
Control System
1. I satu unus,una,unum
2. II dua duo,udae,duo
3. III tiga tres,tree,tria
4. IV empat quattuer
5. V lima quingue
6. VI enam sex
7. VII tujuh septem
8. VIII delapan octa
9. IX sembilan novem
10. X sepuluh decim
11. XI sebelas undecim
12. XII dua belas duodecim
13. XIII tiga belas tredecim
14. XIV empat belas quattuordecim
15. XV lima belas quindecim
16. XVI enam belas sedecim
17. XVII tujuh belas septemdecim
18. XVIII delapan belas duodeviginti
19. XIX sembilan belas undeviginti
20. XX dua puluh viginti
25. XXV dua puluh lima viginti quingue
30. XXX tiga puluh triginta
35. XXXV tiga puluh lima triginta quingue
40. XL empat puluh quadraginta
45. XLV empat puluh lima quadraginta quingue
50. L lima puluh quinguaginta
60. LX enam puluh sexaginta
80. LXXX delapan puluh octaginta
90. XC sembilan puluh nonaginta
100. C seratus centum
200. CC dua ratus ducenti,ducentae
300. CCC tiga ratus trecenti,trecentae
400. CD empat ratus quadriginti
500. D lima ratus quigenti,quigentae
1000. M seribu mille
R. Recipe Ambilah
S. Signa, Signatura Tandailah
M.f. Misce fac, Misce fiant Campur dan buatlah
l.a. Lege artis Menurut aturan keahlian
pulv. Pulvis Serbuk tunggal
Pulvers Serbuk terbagi bagi
q.s. Quantum satis Secukupnya
Quantum sufficit Secukupnya
d.t.d. Da tales doses Berikan dengan takaran demikian
71
Buku Panduan Mahasiswa
Control System
72
Buku Panduan Mahasiswa
Control System
PRAKTIKUM 8 (CS-Pr.8-AO)
PRAKTIKUM ANATOMI
ENDOCRINE SYSTEM
73
Buku Panduan Mahasiswa
Control System
PRAKTIKUM 9 (CS-Pr9-FO)
PRAKTIKUM FARMAKOLOGI
Materi praktikum :
1. Air
2. Minyak
3. Gelas ukur
4. Botol
Pelaksanaan ( Demonstrasi ) :
- Ambil air 100 ml,tambahkan minyak 100 ml,kocok.
- Amati apa yang terjadi.
II.Pulvers
Pelaksanaan :
Berhubung hanya untuk mengetahui bahwa obat – obat ini tidak tercampurkan maka
hanya dibuat satu kapsul,bukan 12 kapsul.
1. Ambil Hexamine sebanyak 1 tablet
2. Timbang Acetosal sebanyak 500 mg
3. Ambil CTM sebanyak 1 tablet
4. Siapkan lumpang yang bersih dan kering
5. Kedalam lumpang masukkan Hexamin,Acetosal dan CTM,gerus sambil diaduk
memakai sudip.
6. Amati apa yang terjadi.
Pelaksanaan :
Lama pengobatan 3 hari,cara pakai sehari 3 kali 1 bungkus.
Jumlah obat sebanyak 3 x 3 bungkus = 9 bungkus, digenapkan menjadi 10 bungkus.
Anak umur 6 tahun ( BB = 15 kg )
Dosis :
- Paracetamol untuk anak (2 – 10) tahun = (100-200) mg / kali
- Clorpheniramin maleat untuk anak – anak = 0,35 mg / kgBB / hari
- Glycerilguayacolat untuk anak (2-6) tahun = 50 mg / kali
Keterangan :
- Paracetamol tablet berisi Paracetamol 500 mg / tablet
- Glycerilguayacolat tablet berisi glyserilguayacolat 100 mg / tablet
Perhitungan Dosis :
- Paracetamol 1x pakai (100-200)mg , diambil 100 mg (100 / 500 mg = 1/5
tablet )
- Clorpheniramin maleat 1x pakai = (15 x 0,35 mg) / 3 = 1,75 mg ,dibulatkan
menjadi 2 mg.
- Glycerilguayakolat 1x pakai = 50 mg (50 / 100 mg = 1/5 tablet )
Cara Kerja :
1. Ambil paracetamol tablet sebanyak 10 x 1/5 tablet = 2 tablet
2. Timbang Clorpheniramin maleat 10 x 2 mg = 20 mg
3. Ambil Glycerilguayacolat tablet sebanyak 10 x ½ tablet = 5 tablet.
4. Siapkan lumpang yang bersih dan kering
5. Kedalam lumping masukkan Paracetamol,Clorpheniramin maleat dan Glyceril
guayacolat,gerus hingga halus dan homogen
6. Bagi menjadi 10 bungkus dengan kertas perkamen
Keterangan tambahan :
- Interaksi obat tak tercampurkan = Interaksi Farmaseutik : Interaksi terjadi in-
vitro ( waktu obat dicampurkan ).
1.Interaksi Fisik
a. Terjadinya penurunan titik cair
b. Terjadinya penurunan tekanan uap relative
c. Terjadinya pembebasan air hablur.
2. Interaksi Kimiawi
Terjadinya perubahan warna.
Tablet yang tidak dapat diracik :
75
Buku Panduan Mahasiswa
Control System
1. Tablet Effervescent
- Calcium D-Redoxon effervescent tablet
- Supradin effervescent tablet
5. Tablet Bukal
- Sendopart buccal tablet
6. Tablet Sublingual
- Cedocard sublingual tablet
7. Vaginal tablet
- Flagyl vaginal tablet
- Canesten vaginal tablet
76