You are on page 1of 76

Buku Panduan Mahasiswa

Control System

Halaman
Daftar Isi :

I. Pendahuluan 2

II. Tujuan Blok 3

III. Sasaran Pembelajaran 4

IV. Lingkup Bahasan 5

V. Metode Pembelajaran 7

VI. Sarana dan Prasarana 17

VII. Evaluasi 20

VIII. Narasumber 21

IX. Lampiran

1
Buku Panduan Mahasiswa
Control System

I. PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG

Tubuh manusia mempunyai beribu-ribu sistem pengawasan. Sebagian besar


diantaranya bekerja di dalam sel untuk mengawasi fungsi intrasel, di dalam organ
mengawasi fungsi bagian individual berbagai organ, sedangkan yang lainnya bekerja
di seluruh tubuh untuk mengawasi hubungan antara organ-organ.1

Dalam Blok Basic Biology of Cell I, mahasiswa sudah memahami struktur dan fungsi
suatu sel. Sel-sel tubuh hanya dapat hidup dan melakukan fungsinya jika berada
pada lingkungan tertentu yang disebut lingkungan internal. Suasana lingkungan ini
harus dipertahankan dalam batas-batas normal, karena fungsi normal sel sangat
tergantung pada keadaan tersebut. Untuk itu diperlukan suatu mekanisme regulasi
yang mempertahankan lingkungan internal ini agar tetap stabil yang disebut dengan
homeostasis.1

Setiap saat dapat terjadi gangguan, baik di tingkat sel, maupun organ dan sistem,
yang mengakibatkan terganggunya homeostasis.1 Proses ini melibatkan berbagai
pengaturan fisiologis untuk menormalkan kembali lingkungan internal yang terganggu
tersebut. Untuk mengkoordinasikan seluruh sistem ini agar dapat bekerja harmonis,
diperlukan suatu mekanisme regulasi,2 yang dilakukan oleh dua sistem yaitu
mekanisme kontrol intrinsik (dari dalam sistem) maupun mekanisme kontrol ekstrinsik
(dari luar sistem). Pengaturan dari luar sistem ini karena lingkup regulasinya yang
luas disebut sebagai Sistem Kontrol, yang terdiri dari saraf (neural) dan endokrin
(hormonal). Oleh karena itu, dalam proses pembelajaran sistem-sistem dalam tubuh
manusia, haruslah didahului oleh pembelajaran tentang sistem kontrol ini, sehingga
dapat tergambar integritas dari seluruh sistem tubuh untuk mempertahankan
homeostasis.1

Referensi:
1. Sherwood L : Human Physiology; From Cells to Systems, International Student
Edition, Thomson-Brooks/Cole 2004.
2. Ganong WF : Review of Medical Physiology, 21th Edition. Mc Graw Hill 2003.
2
Buku Panduan Mahasiswa
Control System

II. TUJUAN BLOK

TUJUAN UMUM
Pada akhir pembelajaran blok ini mahasiswa:
1. Menguasai dasar-dasar ilmiah sistem kontrol dalam tubuh manusia, struktur,
fungsi, mekanisme kerja, dan prinsip dasar pengobatan yang berkaitan dengan
sistem kontrol.
2. Mempunyai kompetensi: melakukan komunikasi efektif, belajar mandiri,
menerapkan keterampilan ilmu dasar dan klinis dasar, memanfaatkan teknologi
informasi, mawas diri dan mengembangkan diri serta belajar sepanjang hayat.

TUJUAN KHUSUS
Setelah menyelesaikan blok Control System mahasiswa diharapkan mampu :
1. menjelaskan struktur, fungsi, dan mekanisme kerja dari sistem kontrol dalam
tubuh.
2. menjelaskan prinsip-prinsip dasar pengobatan secara umum dan yang berkaitan
dengan sistem kontrol.
3. menyadari keterbatasan diri dan mengembangkan sikap untuk belajar dari
berbagai sumber informasi.
4. mencari, mengumpulkan, menyusun dan menafsirkan informasi menyangkut
sistem kontrol dengan memanfaatkan teknologi informasi.
5. berkomunikasi efektif dalam upaya mengimplementasikan dasar-dasar ilmiah
sistem kontrol dalam penalaran klinis dasar dan biomedis pada presentasi kasus
pemicu.

III. SASARAN PEMBELAJARAN


SASARAN PEMBELAJARAN TERMINAL
Setelah menjalani blok Control System dan blok lain sebelumnya, maka bila
mahasiswa diberikan data sekunder tentang masalah klinik yang terkait dengan
sistem kontrol tubuh, akan mampu menjelaskan dasar ilmiah mekanisme pengaturan
sistem di tubuh dan mengkomunikasikannya secara efektif, dengan menggunakan
teknologi informasi yang sesuai.

SASARAN PEMBELAJARAN PENUNJANG


Setelah menyelesaikan blok Control System, maka bila mahasiswa diberi data
sekunder tentang masalah klinik yang berhubungan dengan sistem kontrol,
mahasiswa mampu :
- menjelaskan dasar-dasar sistem kontrol dalam tubuh
- menjelaskan struktur, fungsi, dan mekanisme pengaturan sistem kontrol tubuh
melalui sistem saraf pusat.
- menjelaskan struktur, fungsi, dan mekanisme pengaturan sistem kontrol tubuh
melalui sistem saraf perifer.
- menjelaskan struktur, fungsi, biokimia organ yang terlibat, dan mekanisme
pengaturan sistem kontrol tubuh melalui sistem endokrin (hormonal)
- menjelaskan prinsip-prinsip dasar farmakologi obat
- menjelaskan prinsip-prinsip farmakologi yang berhubungan dengan sistem kontrol
neural dan hormonal.
- menjelaskan dasar ilmiah kelainan masalah
- berkomunikasi efektif melalui presentasi dan tulisan untuk tugas kedokteran
- menggunakan teknologi informasi yang sesuai.

3
Buku Panduan Mahasiswa
Control System

IV.LINGKUP BAHASAN CONTROL SYSTEM

KODE
POKOK SUB POKOK Specific Learning
TAHAP JAM DEPARTEMEN
BAHASAN BAHASAN Objective
AN

TEMA : CENTRAL NERVOUS SYSTEM

Regulation Nervous & Function of control Fisiologi


of Body Endocrine system to maintain - Prof. Yasmeini
System System homeostasis Yazier
Nervous system & - Prof.Dr. Abdul
endocrine system Majid, SpPD-
Comparison of the KKV
Nervous system &
Endocrine system
Other System  Respiratory system CS-K1 1
 Urinary system
 Digestive system
 Reproductive
system
 Integumentary
system
 Imune system
 Muscular & skletal
system
Histologica Cells of the 1. Neurons : Histologi
l Structure Nervous o Structure of - dr. Alya Amila
of Nerve Tissue neurons Fitrie.,MKes
Tissue o Classifications/ty - dr. Radita N.A.
pes of neurons Ginting
o Distributions of
neurons
2. Neuroglial cells :
o Astrocytes
o Oligodendrocytes
o Microglial cells
o Ependymal cells
o Schwann cells CS-K2 1
Central Cerebrum
Nervous Cerebellum
Histologica System Spinal Cord
l Structure Meninges
of Central Choroid plexus
& Blood brain barrier
Peripheral Blood-CSF barrier
Nervous Nerve  Axons reactions
System Regenera- Trans neuronal
tion degenerations
Regenerations in the
central nervous
systems
Anatomical Telence- Organisasi Anatomi
Structure phalon Hemispheri - Prof. Achmad
of Central (Cerebrum) Corpus mygdala Effendi
Cortex - dr. Simbar
Nervous CS-K3 1
Hippocampus Sitepu
System Cortex Striatum
Insula
Neocortex
Lobus Frontalis
4
Buku Panduan Mahasiswa
Control System

KODE
POKOK SUB POKOK Specific Learning
TAHAP JAM DEPARTEMEN
BAHASAN BAHASAN Objective
AN

Lobus Parietalis
Lobus Temporalis
Lobus Occipitalis
Diencephalon Perkembangan
Proencephalon
Epithalamus
Thalamus Dorsalis
Subthalamus
(Thalamus Ventralis) CS-K4 1
Hypothalamus
Hypophysis
Cerebellum Pedunculus
Cerebellaris
Cortex Cerebellaris
Sirkuit Neuronal
Tractus Nervus
Medulla Substansia Grisea
Spinalis Tractus Ascendens
Tractus Descendens
Pembuluh darah
Ganglion Spinalis & CS-K5 1
Radices Posterior
Pembungkus
Medulla Spinalis
Persarafan
Radikularis
Sistem  Arteri Anatomi
Pembuluh  Vena - dr. Lita
Darah Feriyawati,
Sistem Liquor  PlexusChoroid CS-K6 1 MKes
Cerebrospi- eus - dr. Dwi Rita
nalis  Ependyma Anggraini
 Meningen
Physiology Neuronal Action potential and
of Central Physiology graded potential Fisiologi
Nervous Excitation dan - Prof. Yasmeini
conduction in nerve Yazier
System
cell as excitable - dr. Yudi
tissue CS-K7
Herlambang
Conduction in
myelinated and
unmyelinated
axons.
Nerve fiber types
and functions 1
 Definition & type of
synapses
 Convergence and
divergence
 One-way conduction
 Synaptic CS-K8
development
 Electrical events in
postsynaptic neuron
(IPSP,EPSP,
synaptic delay)
 Inhibition &

5
Buku Panduan Mahasiswa
Control System

KODE
POKOK SUB POKOK Specific Learning
TAHAP JAM DEPARTEMEN
BAHASAN BAHASAN Objective
AN

facilitation of
synapses
 Synaptic plasticity
and learning.
Neurotransmi  Definition,
tter (chemical classification,
transmission biosynthesis &
of synaptic degradation. CS-K9
activity)  The principle 1
neurotransmitter,
inhibitory &
excitatory
neurotransmitter.
Control Control  Kontrol simpul Fisika
theory in theory in terbuka dan tertutup Kedokteran
biologic biologic  Sel pembangkit - dr. Zairul
listrik tenaga bio 1 Arifin, Sp.A,
systems systems CS-K10
 Rambat potensial DAFK
aksi - dr. Keriahen
Bangun, DAFK

Physiology  Organization  Organization of Fisiologi


of Central of the central nervous - Prof. Yasmeini
Nervous nervous system and Yazier
system & peripheral nervous - dr. M. Azhari
System
motor system.
function of  Function of
the spinal receptor, afferent &
cord. efferent neuron, and
interneuron
 Definition of
sensoric & motoric, CS-K11 1
reflex, sensation &
perception.
 Organization of
spinal cord for
motoric & sensoric
function.
 Mechanism and
function of muscle
sensory receptors in
muscle control
Cortical & Specialized area of
Brain Stem motor control in
control of human cortex
Transmission of
motor
signals from the
function motor cortex to the
muscle
Somatosensory CS-K12
1
processing
Mechanism of
plasticity
Function of brain
stem in regulation of
motor function
(respiration, CV
system, GI system,
6
Buku Panduan Mahasiswa
Control System

KODE
POKOK SUB POKOK Specific Learning
TAHAP JAM DEPARTEMEN
BAHASAN BAHASAN Objective
AN

etc)
Roles of the
reticular & vestibular
nuclei to support the
body against
gravity.
Function of
vestibular apparatus
to maintain
equilibrium.
Motor  Function of
vestibulocerebellum
function of CS-K13
 Function of 1
the spinocerebellum
cerebellum  Function of
cerebrocerebellum
 Function of basal
ganglia in control of
Basal motor activity and
movement 1
Ganglia
 Function of specific
neurotransmitter in
the basal ganglia
Function of thalamus
as sensory relay 1
Thalamus CS-K14
system & motor
control

Hypothalamus
regulation in
Hypothala- homeostatic function:
mus temperature, thirst,
urine output, & food
intake.

Basic of Obat dan  Defenisi obat CS-K15 Farmakologi:


Pharmacol permasalah-  Bahan berkhasiat - Drs. Wakidi.,
ogy annya  Penamaan obat Apt,MSi
 Bentuk sediaan - Drs.
obat D.Hidayat,
 Cara pemberian Apt.Msi
obat
 Penyimpanan obat
 Kadaluarsa obat
Absorbsi  Defenisi CS-K16 Farmakologi:
 Perpindahan obat - Prof. DR.dr.
antar jaringan Rozaimah Zain
 Faktor yang Hamid,
mempengaruhi MS,SpFK
absorbsi - dr. Tri
Widyawati,
MSi
Distribusi  Defenisi CS-K17 Farmakologi:
 Volume distribusi dr. Zulkarnain
 Protein binding Rangkuti, MSi
dr. Yunita Sari
Pane,MSi
7
Buku Panduan Mahasiswa
Control System

KODE
POKOK SUB POKOK Specific Learning
TAHAP JAM DEPARTEMEN
BAHASAN BAHASAN Objective
AN

Biotransfor-  Definisi CS-K18 Farmakologi :


masi  Fase I - Prof. dr.
biotransformasi H.Aznan
 Fase II Lelo,PhD,
biotransformasi Sp.FK
 Enzim yang terlibat - dr. Datten
 Cytochrome P-450 Bangun, MSc,
 Faktor genetik SpFK
dalam biotransfor-
masi obat
Ekskresi  Defenisi CS-K19 Farmakologi :
 Organ eksresi obat - Prof.Dr.med.
 Faktor yang dr. Jazanul
mempengaruhi Anwar, SpFK
ekskresi - dr. Yunita Sari
Pane,MSi
Introduction  Division of the CNS CS-K20 Farmakologi :
 Types of central - Prof. dr. H.
excitation and Aznan Lelo,
inhibition PhD, Sp.FK
 Neurohormonal - dr. Datten
Pharmacol mechanisms of the Bangun, MSc,
ogy of CNS SpFK
 Classification of
Central CNS drugs
Nervous  Characteristics of
System general CNS
depression and
stimulations
 Factors that effect
intensity and
duration of CNS
drug effect
TEMA : PERIPHERAL NERVOUS SYSTEM
Anatomical 12 pasang
Structure saraf kranialis
of
Peripheral Nervi Spinalis  Saraf Tepi Anatomi
 Plexus - Prof. Achmad
Nervous
 Plexus Cervialis : Effendi
System Rami Posterior - dr. Simbar
 Plexus Branchialis: Sitepu
o Pars
Supraclavicularis
CS-K21 1
o Pars
Infraclavicularis
 Fasciculus Lateras
 Fasciculus Medials
 Fasciculus
Posterior
o Saraf Batang
Tubuh
o Plexus
Lumbosacralis
o Plexus Sacralis

8
Buku Panduan Mahasiswa
Control System

KODE
POKOK SUB POKOK Specific Learning
TAHAP JAM DEPARTEMEN
BAHASAN BAHASAN Objective
AN

Sistem Saraf Truncus


Vegetatif Symphatheticus CS-K22 1
 Saraf-saraf vegetatif

Peripheral Autonomic  Spinal nerves and Fisiologi


Nervous and Somatic cranial nerves. - dr.Dedi
System nervous  General Ardinata,
system I organization of the M.Kes
autonomic nervous CS-K23 -dr.Nuraiza
1
system Meutia,
 Characteristics of M.Biomed
sympathetic and
parasympathetic
function.
Autonomic  Autonomic reflex Fisiologi
and Somatic  Stress response of - dr.Dedi
nervous the sympathetic Ardinata,
nervous system CS-K24 M.Kes
system II 1
 Medullary, pontine & - dr.Nuraiza
mesencephalic Meutia,M.Biom
control of the ANS

 Defenisi dosis Farmakologi :


efektif, dosis lethal, - Prof. DR.dr.
dosis toksik Rozaimah Zain
Basic of  Dosis dan lama Hamid, MS,
Hubungan
Pharmacol kerja obat CS-K25 1 SpFK
dosis-respon
ogy  Dosis dan reaksi - dr. Tri
obat (allodinia, Widyawati,
hiperalgesia, MSi
idiosinkrasi, allergi)

 Prinsip Farmakologi :
farmakokinetik klinik - Prof. DR.dr.
 Model Rozaimah Zain
farmakokinetik Hamid, MS,
Farmakokine- tubuh manusia SpFK
 Kinetika linear dan CS-K26 1 - Drs.
tik klinik
non-linear D.Hidayat,
 Parameter Apt.Msi
farmakokinetik
 Infus kontinu dan
dosis berulang
 Alasan dan manfaat Farmakologi :
monitoring kadar - dr. Datten
obat Bangun, MSc,
Monitoring  Kaedah SpFK
CS-K27 1
kadar obat farmakokinetik - dr. Yunita Sari
dalam penentuan Pane,MSi
dosis obat

Efek non Efek non terapi: Farmakologi :


terapi obat  Yang dapat - dr. Tri
diramalkan CS-K28 1 Widyawati,
 Yang tak dapat MSi
diramalkan - dr. M.
Ichwan,MSc

9
Buku Panduan Mahasiswa
Control System

KODE
POKOK SUB POKOK Specific Learning
TAHAP JAM DEPARTEMEN
BAHASAN BAHASAN Objective
AN

Faktor-faktor  Kondisi fisiologik : Farmakologi :


yang - Anak - Prof.Dr.med.
mempenga- - Usia lanjut dr. Jazanul
 Kondisi patologik Anwar, SpFK
ruhi
- Penyakit saluran - Drs. Admar
farmakologi cerna Jas, Apt.Msi
obat - Penyakit
kardiovaskular
- Penyakit hati CS-K29 1
- Penyakit ginjal
 Farmako genetik
 Faktor-faktor lain:
- Interaksi obat
- Toleransi
- Bioavailabilitas
- Efek plasebo
- Pengaruh
lingkungan
Pharmacol Introduction  Divisions of Farmakologi :
ogy of Peripheral Nervous - Prof. dr.
Peripheral System H.Aznan
 Neurohumoral Lelo,PhD,
Nervous CS-K30 1
transmission Sp.FK
System  Responses of - dr. Datten
effector organs to Bangun, MSc,
Autonomic Nerve SpFK
Impulses
Sympathetic  Neurotransmitter Farmakologi:
system synthesis alteration - Prof.Dr.med.
 Stimulating dr. Jazanul
adrenergic receptor Anwar, SpFK
CS-K31
 Blocking adrnergic - dr. Hasanul
receptor Arifin
 Clinical effect of
adrenergic drugs

Parasympath  Neurotransmitter Farmakologi:


etic system synthesis alteration - Prof.Dr.med.
 Stimulating dr. Jazanul
cholinergic receptor Anwar, SpFK
 Blocking cholinergic - dr. Hasanul
receptor Arifin
 Clinical effect of
cholinergic drugs CS-K32

TEMA : ENDOCRINE SYSTEM


Anatomical Organs of  Hypopysis & Anatomi
Structure Endocrine Pituitary - dr. Abdul
 Thyroid gland CS-K33 1 Muluk
of
 Parathyroid gland - dr. Mega Sari,
Endocrine
 Pineal gland
10
Buku Panduan Mahasiswa
Control System

KODE
POKOK SUB POKOK Specific Learning
TAHAP JAM DEPARTEMEN
BAHASAN BAHASAN Objective
AN

Organs  Pancreas Mkes


 Adrenal gland
Histologi- Hypophysis/  Adenohypophysis Histologi :
cal Pituitary (anterior pituitary): - dr. Lokot Dona
Structure Gland o Pars distalis : Lubis
of - Chromophils - dr. Feby Yanti
Endocrine (acidophils, Harahap
Organs basophils)
- Chromophobes
o Pars intermedia
o Pars tuberalis
 Neurohypophysis
(posterior pituitary):
o Pars Nervosa
o Median Eminence
o Infundibulum
Adrenal gland  Suprarenal cortex:
- Zonaglomerulos CS-K34
- Zona fasciculata
- Zona Reticularis
 Suprarenal medulla
Thyroid gland Cellular organization:
Follicular Cells 1
(Principal cells)
 Parafollicular cells
(clear cells, C cells)
Parathyroid Parathyroid cellular
gland organization :
Chief cells
 Oxyphyl cells
Pineal gland  Pinealocytes
Intertitial cells
Endocrine Alpha cells
pancreas Beta cells
(islets of Delta cells
Langerhans) PP cells
 G cells
Gastrointestin
al endocrine Neuroendocrine cells
system
Physiology Introduction Definition Fisiologi
of Classification - dr. Dedi
Endocrine Mechanisms of Ardinata,
action CS-K35 1 MKes
System
Control of secretion - dr. Yetty
 Mechanism of Machrina
activation
General Function of
function of hypothalamic
endocrine hormones
Function of pituitary
system CS-K36 1
hormones
Hormons of thyroid
gland
Hormons of
parathyroid gland
11
Buku Panduan Mahasiswa
Control System

KODE
POKOK SUB POKOK Specific Learning
TAHAP JAM DEPARTEMEN
BAHASAN BAHASAN Objective
AN

Endocrine function
of pancreas
Hormones of
adrenal glands
Hormones of testes
& ovaries
Physiology Control Up regulation Biokimia:
of Releasing Down Regulation - dr. Mutiara
Endocrine Hormone Desentisation Indah Sari
System Hormonal Effect on CS-K37 - dr. M.
drugs Syahputra,
MKes
- dr. Almaycano
Basic of Interaksi  Pengertian interaksi Farmakologi :
Farmacolo farmakokine- farmakokinetik - dr. Zulkarnain
gy tik Interaksi absorbsi di Rangkuti, MSi
saluran cerna - dr. Tri
Interaksi dalam CS-K38 Widyawati,
distribusi MSi
Interaksi dalam
metabolisme
Interaksi dalam
eksresi
Interaksi  Pengertian interaksi CS-K39 Farmakologi :
farmakodi- farmakodinamik - Prof. dr. H.
namik Interaksi pada Aznan Lelo,
reseptor PhD, SpFK
Interaksi fisiologik - dr. Yunita Sari
Pane, Msi
Perihal resep  Pengertian resep CS-K40 Farmakologi :
 Jenis-jenis resep - Drs. Admar
 Elemen resep Jas, Apt.MSi
 Peresepan yang - Drs. Wakidi,
rasional Apt, MSi
Farmacolo Introduction  Definition of CS-K41 Farmakologi :
gy of hormone - Prof. dr. H.
Endocrine  Analog of Aznan Lelo,
hormones PhD,Sp.FK
System
- dr. Zulkarnain
Rangkuti, Msi
 Hormone CS-K42 Farmakologi :
antagonists - Prof. dr. H.
 Phytohormone Aznan Lelo,
PhD,Sp.FK
- dr. Zulkarnain
Rangkuti, Msi

LINGKUP BAHASAN BLOK TAMBAHAN

BLOK COMMUNITY RESEARCH PROGRAM-II


LINGKUP POKOK KODE
SUB POKOK BAHASAN JAM
BAHASAN BAHASAN TAHAPAN

12
Buku Panduan Mahasiswa
Control System

 Sejarah dan
perkembangan statistic
Konsep  Pengertian statistik
statistik dalam  Peranan statistic CRP II-K1
kesehatan 1
bidang
kesehatan  Tahapan kegiatan
Konsep statistik
Statistik
Dalam Bidang
 Pengertian data dan jenis
Kesehatan
data
 Skala pengukuran
Pengenalan  Populasi dan sampel CRP II-K2
1
tentang data  Penyajian data
 Bentuk penyajian data

 Distribusi Frekuensi
Statistik  Central tendensi: mean, CRP II-K3 1
deskriptif I median modus

Statistik  Ukuran variasi: Range,


Deskriptif mean deviasi, varian, SD,
Statistik dan COV CRP II-K4
1
deskriptif II  Prinsip interpretasi data
dan penyajian data

 Pengertian
 Hubungan beberapa
even : kejadian mutuali
ekslusif
Statistik Teori  Kejadian non mutuali CRP II-K5
1
Inferensial I Probabilitas ekslusif
 Permutasi
 Kombinasi

BLOK BIOETHICS & HUMANITIES PROGRAM-II

LINGKUP POKOK SUB POKOK BAHASAN KODE


JAM
BAHASAN BAHASAN TAHAPAN

13
Buku Panduan Mahasiswa
Control System

LINGKUP POKOK SUB POKOK BAHASAN KODE


JAM
BAHASAN BAHASAN TAHAPAN
 Menjelaskan perbedaan
etika dan bioetika
 Menjelaskan kenapa etika
 Apa itu itu penting bagi dunia
Bioetika? kedokteran
 Dapat mengidentifikasi
sumber-sumber utama dari
Pengantar etika dan bioetika BHP II-K1 1
Bioetika kedokteran
 Kaedah  Mengenal berbagai
Dasar Moral pendekatan dalam
dan Prima pengambilan keputusan
Facie medik
 Mengidentifikasi isu-isu etik
dalam dunia kedokteran

Profesionalis  Profesionalis  Menjelaskan standar profesi


me dibidang me sebagai dasar dalam semua
kesehatan Kedokteran tindakan para dokter
sebagai tenaga profesional
 Menjelaskan profesi dokter BHP II-K2
sebagai profesi yang 1
memiliki kompetensi yang
memenuhi standar tertentu
 Menjelaskan hak dan
kewajiban dokter dan pasien
Etika  Etika  Mengidentifikasi prinsip
Penelitian penelitian dasar etika penelitian.
biomedik  Menjelaskan bagaimana
cara membuat
keseimbangan antara tujuan
penelitian dengan
pelayanan kesehatan yang
diberikan
 Menjelaskan azas penelitian
BHP II-K3
biomedik 1
 Mengenal jenis penelitian
dipandang dari segi etik
 Menjelaskan cara
mendapatkan Ethical
Clearence dalam penelitian
biomedik
 Menjelaskan tentang
informed consent untuk
penelitian
Etika Rumah  Etika Rumah  Menjelaskan pengertian
Sakit Sakit dan hospital by laws
Tanggung  Menjelaskan pengertian
BHP II-K4
Jawab hospital liability 1
Institusi
Pelayanan
Kesehatan

AGAMA ISLAM

14
Buku Panduan Mahasiswa
Control System

POKOK SUB POKOK SPESIFIC KODE


BAHASAN BAHASAN LEARNING TAHAPAN JAM
OBJECTIVE
 Haid dan  Pengertian Haid  Menjelaskan KAG 2.1. – K1 1
Nifas dan Nifas tentang haid dan
 Ditinjau dari  Lamanya masa nifas ditinjau dari
sudut Haid dan Nifas sudut kesehatan
kesehatan  Tinjauan dari sudut
kesehatan akibat
negative
persetubuhan
dikala masa haid
dan nifas
 Waktu, sifat, warna
darah haid dan
mandi junub
setelah masa haid
nifas
 Konsep  Pengertian  Menjelasakan KAG 2.1. – K2 1
Keluarga Keluarga konsep Keluarga
berencana Berencana berencana (KB)
(KB) dan  Hukum KB dalam dan pemakaian
pemakaian tinjauan al-Qur`an alat kotrasepsi
alat dam Sunnah dalam tinjauan
kontarsepsi  Tujuan dan Islam
dalam kemaslaha-tan KB
tinjauan dalam pandangan
Islam Islam
 Alat kontra sepsi
yang dibolehkan
dan yang
diharamkan dalam
Islam
Inseminasi  Pengertian  Menjelaskan KAG 2.1. – K3 1
(bayi inseminasi inseminasi (bayi
tabung)  Motivasi tabung) dalam
dalam melakukan tinjaun Islam
tinjaun inseminasi
Islam  Hukum inseminasi
dalam tinjauan
Islam
 Status anak dari
hasil inseminasi
buatan
Aborsi  Pengertian aborsi  Menjelaskan KAG 2.1. – K4 1
dalam  Macam-macam aborsi dalam
pandang-an aborsi dan cara pandangan Islam
Islam pelaksanaannya
 Faktor-faktor
pendorong
melakukan aborsi
 Hukum aborsi
dalam pandangan
Islam dan hukum
aborsi akibat
pemerkosaan

AGAMA KRISTEN

15
Buku Panduan Mahasiswa
Control System

POKOK SUB POKOK SPESIFIC LEARNING KODE


JAM
BAHASAN BAHASAN OBJECTIVE TAHAPAN
Reproduksi  Manusia  Manusia sebagai suatu KAG 2.2 – K1 1
dan Gender sebagai individu membutuhkan
makhluk sesamanya manusia
sosial  Bahaya bila sangat
menonjol dimensi sosial
dari hakikat manusia
 Bahaya bila sangat
menonjolkan dimensi
individu dari hakikat
manusia
 Perbedaan  Allah itu menciptakan laki-
kelamin, laki dan perempuan
hubungan (Kej.126-28)
seksuil dan  Allah menghendaki agar
perintah laki-laki dan perempuan
untuk menjadi satu dalam
beranak hubungan pernikahan
cucu termasuk secara fisik
(hubungan seksuil:
Kej.2.24)
 Masalah haid dan Nifas
(Im.12.1-4)
 Perintah beranak cucu
dan masalahnya.
Kontrasepsi  Persetubuh- Pernikahan adalah KAG 2.2 – K2 1
Menurut an sebagai persekutuan hidup suami
Agama pernyataan istri, salah satu dari antara
Kristen kasih secara persekutuan itu adalah
badani persetubuhan
Persetubuhan yang
dilakukan dalam
persekutuan hidup suami
istri punya dua beroleh
keturunan dan pernyataan
kasih secara badani
Pernyataan kasih secara
badani ini amat dalam dan
menyeluruh walaupun
tidak beroleh anak atau
tidak untuk beroleh anak.
Hal ini adalah berkat
Tuhan.
 Konsep Pengaturan kelahiran
dasar anak karena orang tua
Alkitab harus bertanggung jawab
tentang bagi kehidupan dan masa
Keluarga depan anak-anak.
Berencana Perintah untuk beranak
cucu dalam Kej.1.28-28
tidak bertentangan.
pengaturan kelahiran
karena perikop ini harus
dipahami dalam konteks.
Penulisan dan masa kini
(bertambah kwantitas dan
kwalitas).

Pengaturan kelahiran bisa


dilakukan dengan
pertimbangan “indikasi
16
Buku Panduan Mahasiswa
Control System

POKOK SUB POKOK SPESIFIC LEARNING KODE


JAM
BAHASAN BAHASAN OBJECTIVE TAHAPAN
medis”, masalah fisik dan
psikologis, termasuk
sosial ekonomis (yang
terakhir ini harus
dipertimbangkan dengan
sangat berhati-hati)
 Tinjauan Berdasarkan bahasan
teologis etis tersebut di atas ada
tentang pil, masalah teologis tetapi
IUD, fisik dan
Implant, Sistem kalender
Kondom, Kondom
Spermicide, Pil, IUD (dibawah kontrol
Diaphragma dokteruntuk mencegah
, sterilisasi efek samping)
dan Sistem Sterilisasi (dipergunakan
Kalender bila perlu sekali dengan
alasan medis yang amat
mendesak dan suami istri
sepakat untuk hal itu)
Spermicide (pemutusan
persetubuhan sebelum
sperma terpancar): tidak
baik untuk si pria dan si
wanita secara psikologis
terutama si istri yang tidak
mendapat kepuasan
Masalah-masalah
psikologis, sosiologis,
hukum
Masalah utama adalah
teologis:
- Apakah pernikahan
masih persekutuan
hidup dalam kasih
agape, kesatuan hati,
kesetiaan, hormat(yang
satu orangtua kandung
yang lain tidak, bukan
dua tapi 3 jadi satu?)
- Jadi yang terterima
hanyalah bayi tabung
atau inseminasi
homogen, pernikahan
adalah persekutuan
hidup (kesatuan hati).
Kehamilan Di  Nikah Pernikahan adalah KAG 2.2 – K3 1
Luar Cara sebagai persekutuan hidup suami
Alami persekutuan istri bukan semata
hidup dan kesatuan jasmani
anak (hubungan seksuil dan
sebagai beroleh anak) tetapi
berkat kesatuan
Tuhan pikiran/perasaan, cita-cita
dan sepenanggungan
(kej.2.23-25)
Tuntutan persekutuan
hidup: kasih (agape),
kesatuan hati setia,
hormat dan kesucian.
17
Buku Panduan Mahasiswa
Control System

POKOK SUB POKOK SPESIFIC LEARNING KODE


JAM
BAHASAN BAHASAN OBJECTIVE TAHAPAN
Anak adalah berkat Tuhan
(1 Sam 1.2,3,16-17,18-
20;Kis2.39)
Tuhan memberi berkat
anak secara alamiah dan
supra alamiah
 Tanggung Ikatan perkawinan dan
jawab ayah pembuahan yang tidak
dan ibu atas dapat dipisahkan.
pembentuka Perintah beranak cucu
n keluarga pada suami istri (Kej.1.26-
28, 2.23-25)
Tanggung jawab ayah
dan ibu dalam mendidik
anak-anaknya
 Tinjauan Bayi tabung (Pembuahan
teologis etis in vitro) sel telur dibuahi
tentang bayi sperma suami sendiri atau
tabung, donor, dilakukan di piring
inseminasi, petri untuk ditanamkan
donor ovum pada ibu kandung atau
dan ibu pengganti (surrogate
surrogate mother).
mother Inseminasi buatan yang
homolog dan heterelog.
Donor ovum dan donor
sperma (Artificial
Insemination by
Donor/AID)
Aborsi dalam Manusia Aneka ragam teori KAG 2.2 – K4 1
Pandangan sebagai citra tentang apa, siapa
Agama Allah manusia dan asalnya
Kristen (antropolog, biolog,
sosiolog?)
Alkitab (Manusia
diciptakan Allah-makhluk
ciptaan) Manusia citra
Allah.
Posisi kejadian 1 s/d 3
sebagai kesaksian
tentang penciptaan
manusia (Geology,
Chemistry?)
Makna kesegambaran
dengan Allah (kwalitas
rohani dan mental dan
hidup yang kekal:
manusia bukan jasmani
semata-mata)
Hidup dan Manusia dikarunia Allah
Kematian hidup berkwalitas kekal
Menurut Allah itu hidup dan
Alkitab sumber hidup
Allah itu hidup dan
sumber hidup.(Yoh.26)
Allah memberi hidup
kepada manusia secara
khusus (Kej,2.7).
Kwalitas hidup manusia
berbeda dengan binatang
18
Buku Panduan Mahasiswa
Control System

POKOK SUB POKOK SPESIFIC LEARNING KODE


JAM
BAHASAN BAHASAN OBJECTIVE TAHAPAN
(dibuat menjadi hidup
Kej.1.30; 2.19), kwalitas
hidup manusia berkaitan
dengan kekekalan
Manusia menghargai
hidup
Menghargai hidup yang
berkwalitas jasmani dan
rohani (kematian bukan
akhir segala-galanya
karena ada hidup kekal).
Manusia memelihara
kesehatan (Yoh.5.6)
Manusia memberantas
penyakit ( 1 Kor. 12.9).
Manusia menerima hidup
dengan segala
kemungkinannya
(termasuk kemungkinan
cacat).
Kematian adalah buah
dosa manusia pertama.
Kematian terdiri dari
kematian jasmani,
kematian rohani, kematian
kekal (Kej.2.17;3.16).
Dalam penebusan YK
manusia lepas dari mati
rohani dan mati kekal
(Kej.9.6;Ul.5.17)
Tinjauan Maraknya pembuangan
teologis etis bayi di mas
tentang media/elektronika
aborsi Aborsi (abortus
spontaneus dan abortus
provocatus) yang dibahas
adalah aborsi buatan
(provocatus)
Undang-undang di
Indonesia membenarkan
tindakan aborsi karena
kehamilan/melahirkan
membahayakan nyawa
ibu (penyakit jantung yang
berat, hipertensi berat dan
beberapa penyakit
kanker.
UU beberapa negara
memasukkan ke kategori
atas kehamilan akibat
perkosaan atau inses

Aborsi adalah tindakan


melawan kehendak
Tuhan,
- Menghilangkan hidup,
pertanyaan kapan
dimulainya kehidupan?
19
Buku Panduan Mahasiswa
Control System

POKOK SUB POKOK SPESIFIC LEARNING KODE


JAM
BAHASAN BAHASAN OBJECTIVE TAHAPAN
(sejak pembuahan).
- Kapan menjadi manusia
(sejak pembuahan, hari
ke 6 atau ke 7 sesudah
haid, memasuki bulan
ke 4 atau k 7), tidak ada
kesepakatan.
- Pertanyaan lain
bagaimana bila tidak
dilakukannya aborsi
identik dengan tindakan
menghilangkan nyawa
Ibu berlawanan dengan
kehendak Tuhan yaitu
menghargai hidup dan
memelihara kesehatan
(cf UU)
- Dokter Kristen tidak
menganjurkan aborsi
(apapun alasannya,
membahayakan nyawa
Ibu, anak cacat, dll
karena kematian di
tangan Tuhan, hidup
yang bagaimana pu
adalah karunia Tuhan),
menrangkan situasinya,
UU, menyerahkannya
kepada ybs atau
keluarga terdekat.

AGAMA HINDU

POKOK SUB POKOK SPESIFIC LEARNING KODE


JAM
BAHASAN BAHASAN OBJECTIVE TAHAPAN
Haid dan  Mahasiswa mengetahui KAG 2.4 – K1
Nifas dan memahami tentang
20
Buku Panduan Mahasiswa
Control System

POKOK SUB POKOK SPESIFIC LEARNING KODE


JAM
BAHASAN BAHASAN OBJECTIVE TAHAPAN
haid
 Mahasiswa mengetahui
dan memahami
pandangan Hindu tentang
haid
Kontrasepsi Pandangan Mahasiswa mengetahui dan KAG 2.4 – K2 1
Hindu tentang memahami alat kontrasepsi
kontrasepsi
Macam
kontrasepsi
Perkawinan/ Mahasiswa mengetahui dan
Wiwaha memahami perkawinan
Tipe perkawinan Mahasiswa mengetahui dan
dalam Hindu memahami tipe perkawinan
dalam Hindu.
Kewajiban Mahasiswa mengetahui dan
suami dan istri memahami kewajiban
suami dan istri
Inseminasi, Anak Suputra Mahasiswa mengetahui dan KAG 2.4 – K3 1
Bayi Tabung Anak tumpuan memahami anak yang
dan Status dan harapan Suputra
Anak keluarga
Tugas dan Mahasiswa mengetahui dan
kewajiban anak memahami tugas dan
kewajiban anak terhadap
orang tua
Aborsi Pengertian dan Mahasiswa mengetahui dan KAG 2.4 – K4 1
jenis aborsi memahami tentang aborsi
menurut Hindu
Sudut pandang Mahasiswa mengetahui dan
Agama Hindu memahami pandangan
tentang aborsi Hindu tentang aborsi
Sloka yang Mahasiswa mengetahui dan
berhubungan memahami Sloka-sloka
dengan aborsi yang berhubungan dengan
aborsi

AGAMA BUDDHA

POKOK SUB POKOK SPESIFIC LEARNING KODE


JAM
BAHASAN BAHASAN OBJECTIVE TAHAPAN
Haid dan  Kedudukan Wanita dalam perspektif KAG 2.5 – K1 1
Nifas wanita Agama Buddha
 Haid Haid dalam perspektif
 Masa nifas Agama Buddha
Masa Nifas dalam
perpektif Agama Buddha
Kontrasepsi Kontrasepsi  Morning after Pill KAG 2.5 – K2 1
 IUD
 Implant
 Kondom
 Spermicide
 Diaphragma
 Sterilisasi
 Sistem Kalender
Inseminasi,  Inseminasi Inseminasi dalam KAG 2.5 – K3 1
IVF dan  In Vitro perspektif Agama Buddha
Status Anak Fertilization IVF dalam perspektif
 Status Anak Agama Buddha
Surrogate Mother dalam
21
Buku Panduan Mahasiswa
Control System

POKOK SUB POKOK SPESIFIC LEARNING KODE


JAM
BAHASAN BAHASAN OBJECTIVE TAHAPAN
perspektif Agama Buddha
Status anak dalam
perspektif Agama Buddha
Sigalovada Sutta
Aborsi Aborsi  Pancasila Buddhis KAG 2.5 – K4 1
 Aborsi

V. METODE PEMBELAJARAN

A. PEMUTARAN FILM
Pemutaran film bertujuan memberikan wawasan dan gambaran mengenai luasnya
lingkup control system dan membangkitkan minat mahasiswa untuk memahami
control system.

KODE WAKTU TEMPAT PENANGGUNG JAWAB


TAHAPAN

CS-F1 1 Jam Ruang Seminar IT MEU FK USU

B. KULIAH
Kuliah hanya bertujuan untuk memberikan konsep dasar dalam memahami materi-
materi yang berhubungan dengan control system, sehingga akan memudahkan
mahasiswa dalam membaca buku teks, dan referensi lainnya. Kuliah tidak bertujuan
untuk memberikan isi keseluruhan dari materi, dengan demikian kepada mahasiswa
diwajibkan untuk membaca referensi yang dianjurkan.

Topik kuliah yang terpilih pada Control System :

No Topik Kuliah Kode Departemen Waktu


Tahapan
1 Introduksi modul Control System (CS) CS-F1 Tim 50'
2 Regulation of Body System CS-K1 Fisiologi 50'
3 Histological Structure of Nerve Tissue CS-K2 Histologi 50'
Histological Structure of Central &
Peripheral Nervous System
4 Anatomical Structure of Central Nervous CS-K3 Anatomi 50'
System :
Telencephalon (Cerebrum)
5 Diencephalon, Cerebellum CS-K4 Anatomi 50'
6 Medulla Spinalis CS-K5 Anatomi 50'
7 Sistem Pembuluh Darah, Sistem Liquor CS-K6 Anatomi 50'
Cerebrospinalis
8 Neuronal Physiology CS-K7 Fisiologi 50'
9 Neuronal Physiology CS-K8 Fisiologi 50'
10 Neurotransmitter(chemical transmission of CS-K9 Fisiologi 50’
synaptic activity)
11 Control theory in biologic systems CS-K10 Fisika 50'
12 Organization of the nervous system & motor CS-K11 Fisiologi 50'
function of the spinal cord.
13 Cortical & Brain Stem control of motor CS-K12 Fisiologi 50'
function
13 Motor function of the cerebellum Motor CS-K13 Fisiologi 50'
function of the cerebellum
14 Basal Ganglia, Thalamus, Hypothalamus CS-K14 Fisiologi 50'
16 Obat dan permasalahannya CS-K15 Farmakologi 50'
17 Absorbsi CS-K16 Farmakologi 50'
18 Distribusi CS-K17 Farmakologi 50'
22
Buku Panduan Mahasiswa
Control System

No Topik Kuliah Kode Departemen Waktu


Tahapan
19 Biotransformasi CS-K18 Farmakologi 50'
20 Ekskresi CS-K19 Farmakologi 50'
21 Farmacology of Central Nervous System CS-K20 Farmakologi 50'
22 Nervi Spinalis CS-K21 Anatomi 50'
23 Sistem Saraf Vegetatif CS-K22 Anatomi 50'
24 Autonomic and Somatic nervous system I CS-K23 Fisiologi 50'
25 Autonomic and Somatic nervous system II CS-K24 Fisiologi 50'
26 Hubungan dosis-respon CS-K25 Farmakologi 50'
27 Farmakokinetik klinik CS-K26 Farmakologi 50'
28 Monitoring kadar obat CS-K27 Farmakologi 50'
29 Efek non terapi obat CS-K28 Farmakologi 50'
30 Faktor-faktor yang mempengaruhi CS-K29 Farmakologi 50'
farmakologi obat
31 Farmacology of Peripheral Nervous System CS-K30 Farmakologi 50'
(Introduction)
32 Sympathetic system CS-K31 Farmakologi 50'
33 Parasympathetic system CS-K32 Farmakologi 50’
34 Anatomical Structure of Endocrine Organs CS-K33 Anatomi 50'
35 Histological Structure of Endocrine Organs CS-K34 Histologi 50'
36 Physiology of Endocrine System CS-K35 Fisiologi 50'
(Introduction)
37 General function of endocrine system CS-K36 Fisiologi 50’
38 Control releasing hormone CS-K37 Biokimia 50’
Interaksi farmakokinetik CS-K38 Farmakologi 50'
39 Interaksi farmakodinamik CS-K39 Farmakologi 50'
40 Perihal resep CS-K40 Farmakologi 50'
41 Pharmacology of endocrine system CS-K41.1 Farmakologi 50'
(introduction)
42 Pharmacology of endocrine system CS-K41.2 Farmakologi 50'
(introduction)

C. PROBLEM BASE LEARNING (PBL)

Kegiatan belajar Problem Base Learning (PBL) menggunakan metode 2 (dua) kali
diskusi untuk setiap pemicu (trigger) dan 1 (satu) kali pertemuan pleno, yang dihadiri
para pakar dari setiap departemen terkait dengan blok control system.

Diskusi dilaksanakan dalam kelompok kecil yang masing-masing terdiri dari 12-15
mahasiswa dan didampingi oleh seorang tutor yang berperan sebagai fasilitator
bukan narasumber, dan berlangsung selama 3x50 menit untuk setiap pertemuan
tutorial.

Metode pembelajaran ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman mahasiswa


mengenai konsep materi yang telah diberikan sebelumnya, mampu
mengintegrasikannya dalam menyelesaikan masalah yang diberikan dalam pemicu,
sehingga akan mengasah keterampilan berfikir kritis (critical thinking) mahasiswa, dan
mengkomunikasikannya secara efektif dalam diskusi maupun presentasi.

Pertemuan
Tutorial Kode
Tujuan Waktu
(Diskusi Tahapan
Kelompok)

23
Buku Panduan Mahasiswa
Control System

Menjaring kemampuan
mahasiswa mengintegrasikan
CS-Pc.1-T1 3 x 50 menit
Pemicu 1 konsep Central Nervous
CS-Pc.1-T2 3 x 50 menit
System (CNS) dalam
menyelesaikan masalah
Pleno Pemicu 1 CS-Pc.1-PP 3 x 50 menit
Menjaring kemampuan
mahasiswa mengintegrasikan
CS-Pc.2-T1 3 x 50 menit
Pemicu 2 konsep Peripheral Nervous
CS-Pc.2-T2 3 x 50 menit
System (PNS) dalam
menyelesaikan masalah
Pleno Pemicu 2 CS-Pc.2-PP 3 x 50 menit
Menjaring kemampuan
mahasiswa mengintegrasikan
CS-Pc.3-T1 3 x 50 menit
Pemicu 3 konsep Endocrine System
CS-Pc.3-T2 3 x 50 menit
(ES) dalam menyelesaikan
masalah
Pleno Pemicu 3 CS-Pc.3-PP 3 x 50 menit

D. BELAJAR MANDIRI

Agar lingkup materi dapat dikuasai dengan baik, pada saat melaksanakan kegiatan
belajar mandiri, mahasiswa diharapkan melaksanakan proses belajar dengan tahapan
sebagai berikut :
1. Mengkaji lingkup bahasan dengan membaca referensi yang dianjurkan, karena
kuliah pada hakikatnya hanya memberikan konsep dasar dari materi, dan
pertemuan tutorial akan memicu mahasiswa untuk mengintegrasikan pemahaman
konsep dalam menyelesaikan masalah.
2. Mencari dan mempelajari materi yang sesuai dengan tujuan pembelajaran di
perpustakaan, dapat berupa handout, buku teks, jurnal ilmiah, CD-ROM, atau
informasi dari sumber terpercaya di internet.
3. Diskusi dengan narasumber apabila diperlukan.

E. PRAKTIKUM

Praktikum dilaksanakan di laboratorium Anatomi, Histologi, Fisiologi, dan Farmakologi


sesuai jadwal kegiatan. Mahasiswa dibagi dalam 10 (sepuluh) kelompok yang terdiri
dari 45 mahasiswa per kelompok, yang akan dibimbing oleh seorang staf pengajar.

Sebelum praktikum akan dilakukan quiz untuk mengukur kesiapan mahasiswa dalam
melaksanakan praktikum, dan membuat laporan hasil praktikum.

Tujuan umum praktikum agar mahasiwa:


1. meningkatkan pemahaman akan teori yang telah dipelajari dalam perkuliahan dan
belajar mandiri.
2. menjelaskan perbedaan antara apa yang diharapkan dengan kenyataan.
3. menginterpretasi hasil praktikum yang diselenggarakan dalam bentuk percobaan.
4. membandingkan hasil kelompoknya dengan hasil kelompok lain.
5. menerapkan kejujuran ilmiah dengan melaporkan hasil yang didapatkan pada
praktikum sebagaimana adanya.

Kegiatan praktikum dalam Blok Control System terdiri dari :

Kode
Uraian Praktikum Jam Laboratorium
Tahapan

24
Buku Panduan Mahasiswa
Control System

Nervous system CS-Pr1 3 x 50’ Anatomi


Minggu-1
Nerve tissue and Nervous CS-Pr2 3 x 50’ Histologi
system

Faal susunan syaraf pusat CS-Pr3 3 x 50’ Fisiologi


Minggu-2
Perasaan proprioseptif CS-Pr4 3 x 50’ Fisiologi

Bentuk sediaan obat CS-Pr5 3 x 50’ Farmakologi

Endocrine system CS-Pr6 3 x 50’ Histologi


Minggu-3
Penulisan resep CS-Pr7 3 x 50’ Farmakologi

Endocrine system CS-Pr8 3 x 50’ Anatomi


Minggu-4 Interaksi obat tak CS-Pr9 3 x 50’ Farmakologi
tercampurkan

VI. SARANA DAN PRASARANA

A. RUANG KULIAH
Kuliah dilaksanakan di Ruang Kuliah Reguler Semester I/II (untuk Kelas A1 dan
B1) dan Ruang Kuliah Histologi (untuk Kelas A2 dan B2).

B. DISKUSI
1. Diskusi dilaksanakan di ruang-ruang berikut:

No. Kelompok Ruang Diskusi


1. Kelompok A1 & B1 Ruang Diskusi Anatomi 1
2. Kelompok A2 & B2 Ruang Diskusi Anatomi 2
3. Kelompok A3 & B3 Ruang Diskusi Anatomi 3
4. Kelompok A4 & B4 Ruang Diskusi Kimia 1
5. Kelompok A5 & B5 Ruang Diskusi Kimia 2
6. Kelompok A6 & B6 Ruang Diskusi Kimia 3
7. Kelompok A7 & B7 Ruang Diskusi Kimia 4
8. Kelompok A8 & B8 Ruang Diskusi Fisika 1
9. Kelompok A9 & B9 Ruang Diskusi Fisika 2
10. Kelompok A10 & B10 Ruang Diskusi Fisika 3
11. Kelompok A11 & B11 Ruang Diskusi Fisika 4
12. Kelompok A12 & B12 Ruang Diskusi Fisika 5
13. Kelompok A13 & B13 Ruang Diskusi Fisika 6
14. Kelompok A14 & B14 Ruang Diskusi Fisika 7
15. Kelompok A15 & B15 Ruang Diskusi Fisika 8

2. Pleno Pakar akan dilaksanakan di Ruang Seminar

C. PRAKTIKUM

Praktikum dilaksanakan di laboratorium:


- Departemen Anatomi
- Departemen Histologi
- Departemen Fisiologi
- Departemen Farmakologi
REFERENSI

TAHUN/
DEPARTEMEN JUDUL BUKU PENULIS PENERBIT
EDISI

25
Buku Panduan Mahasiswa
Control System

Spatelhotz J.B. Lippincott Seventh


Hand atlas of Human
Company Ed
ANATOMI Anatomy
Grays Anatomi Grays 8th
Edition

Basic Histology Text Lc Junquira, J Lange Medical 2003,


And Atlas Carneiro Book, Mc Graw 10TH
Hill Edition

Color Textbook Of Gartner Lp, Wb Saunders 2001, 2ND


Histology Hiat Jl Company, Edition
HISTOLOGI Philadelphia,
Pensylvania
Wheaters Functional B Young, Jw Churchill 2000
Histology A Text & Heath Livingston
Atlas
Bloom & Fawcet Don Wayne Chapman & 1997,
Textbook Of Fawcett, Hall, New York 12th
Histology Ronald P Edition
Jensh

Review of Medical Ganong WF Mc Graw Hill 21st


Physiology Ed.,2003
Textbook of Medical Guyton AC
Physiology
FISIOLOGI
Human Physiology; Sherwood L International 5th Ed,
From Cells to Student 2004
Systems Edition,
Thomson-
Brooks/Cole
Basic & Clinical Katzung BG Lange Mc Graw 2004
Pharmacology Hill
Principle of David G, et al 2005
Pharmacology : The
Pathophysiologic
FARMAKOLOGI Basis of Drug
Therapy
Katzung & Trevor’s Katzung BG,
Pharmacology : Trevor
Examination & Board
Review
Medical Physics ; Cameron JR, , Madison, 1992
Physics of the Body Scofronick JG Wisconsin
FISIKA
Medical Physics Cameron JR John Wiley & 1978
Sons
Physics for the Life Cromer AH Mc Graw Hill 1981
Sciences USA
Physics with Health Urone PP
Science Applications
Textbook of Devlin MT Willey Liss 2002/5th
Biochemistry with ed.
Clinical Correlations
Harper’s Murray RK, Lange Medical 2003/26th
BIOKIMIA Biochemistry Granner DK, Books, Mc ed.
Mayes PA Graw-Hill

Biochemistry Lubert S Freeman & Co, 2002/5th


New York ed.
Principles of Pagano Duxbury, USA 2000
KEDOKTERAN Biostatistics Marcello

26
Buku Panduan Mahasiswa
Control System

KOMUNITAS Biostatistik untuk Eko Budiarto EGC, Jakarta 2002


Kedokteran &
Kesehatan
Masyarakat
Statistik Kesehatan & Arlinda Sari Dept. 2004
Pengenalan Epiinfo 6 Wahyuni, IKM/IKK.IKP
MKes
Medical Epidemiologi Raymond S Pentice-Hall 1996
Greenberg International
Metode Epidemiologi Bambang PT. Dian 1986
Sutrisna Rakyat, Jakarta
Dasar-dasar Sudigdo CV. Sagung 2002
Metodologi Penelitian Sastroasmoro Seto, Jakarta
Klinis
Dasar-dasar Ahmad Watik Rajagrafindo 2000
Penelitian Kesehatan Pratiknya Persada,
Jakarta
Metode Penelitian Soekidjo Rineka Cipta 1996
Kesehatan Notoatmodjo
Riset Epidemiologi Bisma Muthi UGM Press 1996
Medical Ethics Word Medical 2005
Manual Association
Bioetik dan Hukum Budi S, Pustaka Dwipar 2005
Kedokteran Zulhasmar S,
Tjetjep DS,
Hukum Kesehatan Sofyan Dahlan BP UNDIP, 2005
Rambu-Rambu bagi Semarang
BHP Profesi Dokter Ed.3
Kajian Bioetik M. Sajid Unit Bioetika FK 2005
Darmadipura UNAIR,
Surabaya
Mal Praktik Adani Bayu Media, 2007
Kedokteran Chazawi, SH Madang
WHO SEARO
Al Quran dan Departemen
Terjemahannya Agama
Pendidikan Agama H. Muharram DEPAG, Dirjen 2002
Islam Pada Marzuki, PhD, Binbaga,
Perguruan Tinggi dkk Jakarta
Umum
Islam untuk Disiplin H. Yumalis DEPAG, Dirjen 1986
Ilmu Kedokteran dan Uddin, dkk Binbaga,
Kesehatan Jakarta
Islam untuk Disiplin H. Muharram DEPAG, Dirjen 2003
Ilmu Kedokteran dan Marzuki, PhD, Binbaga,
Kesehatan (Fiqih dkk Jakarta
AGAMA ISLAM Kontemporer)
Kedokteran dalam Ahmadie PT Bina Ilmu 1983
Islam Thala Surabaya
Sistem Kedokteran Drs. HS Agil Semarang 1994
Nabi Husin Al
Munawir, MA
Islam Ditinjau dari Nasution, Bulan Bintang, 1974
Berbagai Aspeknya Harun, Prof, Jakarta
Jilid Idan II DR
Pembaharuan Dalam Nasution, Bulan Bintang, 1974
Islam Harun,Prof,DR Jakarta
Fatwa-Fatwa Yusuf Gema Insani 1995
Kontemporer Qardawi, DR Press, Jakarta
AGAMA Dinamika Gereja Jacobs, T Kanisius 1989
KRISTEN Yogyakarta
27
Buku Panduan Mahasiswa
Control System

KATOLIK Theologi Dasar Dister, Nico S Kanisius 1993


Yogyakarta
Peristiwa-Peristiwa Groenen, C Kanisius 1989
Yesus Kristus Yogyakarta
Agama-Agama Asli Baker A Kanisius 1979
serta Perkembangan Yogyakarta
Keyakinan Umat Sri Ehipassiko 2003
Buddha (What Dhammanand Karaniya
Buddhist Belief) a
Hidup dan Sri Ehipassiko 2003
Masalahnya (Human Dhammanand Karaniya
Life & Problems) a
Dewasa Dalam Bhikkkhu Samvara 2006
Dhamma Uttamo
Happiness & Daily Sri Samvara 2006
Living Dhammanand
a Dalai Lama
AGAMA
BUDDHA
Agama Buddha dan DR Arya Surya 1994
Ilmu Pengetahuan Buddhadasa Candra
Kritisinghe
Sains Modern dan Ivan Ehipassiko 2003
Buddhisme Tanuputera Karaniya
Dipl. Ing
Sila dan Vinaya Teja SM Nalanda 1996
Rashid
DHAMMA Man and DR. KN
LAw Jayatileke
Buddha Dharma Jo Pristiana Nalanda 2000
Kontekstual M.Hum

VII. EVALUASI

VII.A. EVALUASI KEBERHASILAN BELAJAR MAHASISWA

Evaluasi dilaksanakan pada akhir kegiatan blok berupa Ujian Akhir Blok (Midterm).
Kemudian pada akhir semester dilakukan Final Exam untuk masing-masing blok.

Bagi mahasiswa yang tidak lulus dapat mengikuti Ujian Remedial pada akhir
semester.

EVALUASI MATA KULIAH

Syarat mengikuti ujian :


Menghadiri perkuliahan minimal 80% dari setiap kegiatan yang terjadwal pada
semester berjalan serta ketentuan lain yang ditetapkan oleh fakultas.

Bentuk evaluasi : Multi Disciplinary Examination (MDE)


Bobot Ujian Akhir Blok : 25% dari keseluruhan penilaian evaluasi

EVALUASI TUTORIAL

Syarat mengikuti ujian :


Menghadiri diskusi kelompok (pertemuan tutorial) minimal 80% dari setiap kegiatan
yang terjadwal pada semester berjalan serta ketentuan lain yang ditetapkan oleh
fakultas.

Bobot
Evaluasi Bentuk Evaluasi Pelaksanaan
penilaian
Proses Lembar ceklis oleh Tutor di 30% Di setiap
tutorial setiap pertemuan tutorial, tutorial
28
Buku Panduan Mahasiswa
Control System

terdiri dari:
 Knowledge mahasiswa
pada saat tutorial
berlangsung: 12%
 Attitude mahasiswa pada
saat tutorial berlangsung:
8%
 Skill mahasiswa pada
saat tutorial berlangsung:
10%

Materi PAQ (Problem Analyse 20% Pada ujian


tutorial Questions) akhir blok
Materi Makalah individual 10% Pada akhir blok
tutorial

EVALUASI PRAKTIKUM
Syarat mengikuti ujian :
- Mahasiswa harus mengikuti seluruh kegiatan praktikum yang dijadwalkan, dan
apabila tidak, harus menggantinya sesuai dengan peraturan fakultas/
departemen yang berlaku.
- Mahasiswa diharuskan membuat laporan/ jurnal praktikum setelah praktikum
selesai dan selambat-lambatnya sudah diserahkan sebelum praktikum
berikutnya

Bentuk evaluasi:
- Quiz / responsi (bila ada)
- Proses pelaksanaan praktikum
- Laporan/ jurnal
- Ujian praktikum: MCQ dimasukkan dalam evaluasi kuliah

Sistem Penilaian:
Komponen-komponen penilaian:
 MDE (ilmu pengetahuan terpadu) diadakan akhir blok;

Ketidakhadiran Mahasiswa:
Mahasiswa yang tidak hadir karena alasan yang dapat dibenarkan, seperti:
a. Sakit
b. Terkena musibah
c. Mendapat tugas dari fakultas atau universitas
d. Atau alasan lain yang dapat dipertanggung jawabkan yang telah diajukan dan
mendapat persetujuan sebelumnya dapat meninggalkan kegiatan pendidikan
setelah menyampaikan keterangan tertulis dari pihak berwenang (pimpinan
fakultas).
Surat keterangan tersebut diserahkan kepada koordinator perkuliahan blok tersebut
paling lambat 1 (satu) hari kerja setelah ketidak hadiran kecuali untuk alasan (d)
paling lambat 2 hari sebelum ketidak hadirin. Kegiatan pendidikan yang ditinggalkan
diganti dengan kegiatan yang sama atau kegiatan lainnya seperti pemberian tugas
berdasarkan kebijakan dosen atau bagian yang terkait.
Apabila mahasiswa tidak dapat memenuhi ketentuan tersebut di atas kehadirannya
dianggap tidak memenuhi syarat.
Mahasiswa yang tidak dapat memenuhi ketentuan tersebut di atas tidak boleh
mengikuti ujian akhir blok dan ujian remedial; dan nilainya menjadi 0 (Nol).
VII.B. KELULUSAN DAN PREDIKAT KELULUSAN

Mahasiswa dinyatakan lulus blok jika nilai rata-rata minimal 60.

VII.C SYARAT MENGIKUTI UJIAN REMEDIAL


29
Buku Panduan Mahasiswa
Control System

1. Mahasiswa yang mendapat nilai D dan E untuk setiap blok, diwajibkan


memperbaiki nilai blok, yang dilaksanakan pada akhir semester berjalan.

2. Mahasiswa yang mendapat nilai C, C+, B atau B+ diperbolehkan untuk


memperbaiki nilai blok dengan ketentuan :
a. Mahasiswa yang memperoleh Indeks Prestasi (IP) > 3,00 pada Semester
sebelumnya diperbolehkan mengikuti ujian remedial maksimal 3 (tiga) Blok.
b. Mahasiswa yang memperoleh Indeks Prestasi (IP) 2,50 – 2,99 pada
Semester sebelumnya diperbolehkan mengikuti ujian remedial maksimal 2
(dua) blok.
c. Mendaftarkan diri pada Sub Bagian Pendidikan FK USU segera setelah
pengumuman nilai Blok terakhir dikeluarkan.
d. Mahasiswa yang telah mendaftarkan diri untuk ikut ujian remedial tetapi tidak
hadir ketika ujian tanpa alasan yang jelas maka tidak dibenarkan lagi untuk
mengikuti ujian remedial untuk Blok tersebut sampai akhir masa studi.
e. Bagi mahasiswa yang mengikuti ujian perbaikan nilai blok maka nilai tertinggi
yang akan diambil dan nilai maksimal adalah B+.

3. Mahasiswa yang akan mengikuti remedial diwajibkan mendaftar kepada Sie


Pendidikan Fakultas Kedokteran.

4. Bagi yang kalah blok dan telah mengikuti remedial 2 kali dan tetap kalah, maka
diharuskan mengulang keseluruhan blok.

5. Ujian remedial blok dilaksanakan pada minggu pertama setelah selesai ujian
akhir semester.

VIII.NARASUMBER

DEPARTEMEN NARASUMBER
Anatomi - Prof. Dr. H.A. Effendi, AAI
30
Buku Panduan Mahasiswa
Control System

- dr. Simbar Sitepu, AAI


- dr. Abdul Muluk, AAI
- dr. Sufitni, M.Kes
- dr. Lita Feriyawati, M.Kes
- dr. Mega Sari Sitorus, M.Kes
- dr. Fitriani Lumongga
- dr. Dwi Rita Anggraini
Histologi - dr. Alya Amila Fitrie, MKes
- dr. Lokot Dona Lubis
- dr. Radita Nur Anggraini Ginting
- dr. Febi Yanti Harahap
- dr. Esther R.D. Sitorus
Fisiologi - Prof. Em. Yasmeiny Yazier
- Prof.Dr. Abdul Majid, SpPD,KKV
- dr. Dedi Ardinata, MKes
- dr. Nuraiza Meutia, M. Biomed
- dr. M. Azhari
- dr. Yudi Herlambang
- dr. Yetty Machrina
Farmakologi - Prof. Dr. H. Aznan Lelo, PhD,Sp.FK
- Prof. Dr. Med, dr. Jazanul Anwar, SpFK
- Prof. DR. Dr. Rozaimah Zain Hamid, MS,SpFK
- dr. Datten Bangun, MSc, SpFK
- dr. Zulkarnain Rangkuty,MSi
- Drs. Wakidi, Apt. MSi
- Drs. Admar Jas, Apt.MSi
- Drs. Dayat S. Hidayat, Apt.MSi
- dr. Hasanul Arifin
- dr. Yunita Sari Pane, MSi
- dr. Tri Widyawati, Msi
- dr. M. Ichwan, MSc
Fisika Kedokteran - dr. Zairul Arifin, SpA, DAFK
- dr. Keriahen Bangun, DAFK
- Ramadhani Banurea,Ssi
- Tirama Simbolon, Ssi
Biokimia - dr. Mutiara Indah Sari
- dr. M.Syahputra,M. Kes
- dr. Almaycano
Kedokteran Komunitas/Ilmu - dr. Arlinda Sari Wahyuni Mkes
Kedokteran Pencegahan/Ilmu - dr. Yuki Yunanda
Kedokteran Keluarga - dr. Juliandi Hrp, MA
(IKK/IKP/IKK) - dr. Rina Amelia
- dr. Isti Ilmiati Fujiati CMFM, Mmed

BHP Bioetika :
 Prof. Dr. dr Rozaimah Z. Hamid, MS,SpFK
 Prof. DR. dr. A. Rachman Saragih, Sp.THT-KL
 dr.Christofel T., Sp.OG
 dr. T. Ibnu Alferally, Sp.PA
 dr. Radita N.A. Ginting
Agama Islam :
- DR. H. Ramlan Yusuf Rangkuti, MM
- Ramadhan Syahmedi Siregar, M.Ag.
Agama Kristen Protestan :
- DR. Rismawati Sinulingga, M.Th
Agama Kristen Katolik :
- Drs. B.M. Sembiring
Agama Hindu :
- Drs. I Putu Sutrisna
Agama Buddha :
- Drs. Tommy Tantawi. S.Ag., MS

DAFTAR NAMA TUTOR BLOK CONTROL SYSTEM

No First Line Departemen No Second Line Departemen


1 Rahmat Syah Mikrobiologi 1 Arman Saibi Kimia
2 Rasita Sembiring Gizi 2 Joko S.Lukito, Sp.PA Patologi
31
Buku Panduan Mahasiswa
Control System

Anatomi
3 Simbar Sitepu Anatomi 3 Makmur Husaini Parasitologi
4 Sofyan Lubis Mikrobiologi 4 Sukimin, Sp.PA Patologi
Anatomi
5 Sunna Vyatra Parasitologi 5 Delyuzar, Sp.PA PA
Hutagalung
6 T. Husniah Bahrioen Biologi 6 Endang Gani, Sp.ParK Parasitologi
7 T.Ibnu Aferally, Sp.PA Patologi 7 Gerben F. Hutabarat, MSc Mikrobiologi
Anatomi
8 T.Kemala Intan, MPd Patologi 8 Halomoan Hutagalung Gizi
Anatomi
9 Yetty Machrina Fisiologi 9 Harun Al Rasyid, Sp.PD Gizi
10 Zukesti Effendi Histologi 10 Hasanul Arifin Farmakologi
11 A.A.Depari, DTM&H, Parasitologi 11 Jazanul Anwar Farmakologi
Sp.ParK
12 Abdul Madjid, Sp.PD, Fisiologi 12 Kamajaya, MSc Biologi
KKV
13 Ahmad Effendi Anatomi 13 Keriahen Bangun Fisika
14 Eka Roina Megawati Fisiologi 14 Zaimah Z. Tala, MS Gizi
15 Yasmeini Yazir Fisiologi 15 Zairul Arifin, Sp.A Fisika
16 Yunita Sari Pane Farmakologi 16 Zulkarnain Rangkuti Farmakologi
17 Asmah Yusuf, Sp.Rad Radiologi 17 Daulat Sibuea, Sp.OG(K) Obgyn
*
18 Amri Amir, Sp.F Forensik 18 Dairion Gatot, Sp.PD Penyakit
Dalam
19 Harry Agustaf Asroel, THT 19 Lily Irsa, Sp.A Kesehatan
Sp.THT Anak
20 Hasanul Arifin, Sp.An Anestesiologi 20 Lukmanul Hakim, Sp.KK Kulit &
Kelamin
21 Hendriyo, Sp.Rad Radiologi 21 Dasril Effendi, Sp.PD Penyakit
Dalam
22 Herbert Sihite, Sp.OG Obgyn 22 Mashitha Dewi Sari, Sp.M Mata
23 Hilaluddin Sembiring, Paru 23 Zulkifli, M.Si Komunitas
Sp.P
24 Hotma Partogi Obgyn 24 Dharma Lindarto, Sp.PD, Penyakit
Pasaribu, Sp.OG KEMD Dalam
25 Ichwanul Arifin, Sp.OG Obgyn 25 Mabel Penyakit
Sihombing,Sp.PD,KGEH Dalam
26 Ida Syailendrawati, THT 26 Makmur Sitepu, Sp.OG Obgyn
Sp.THT
27 Iman Budi Putra, Kulit & 27 Mardianto, Sp.PD Penyakit
Sp.KK Kelamin Dalam
28 Indra Gunasti Munthe, Obgyn 28 Sugiarto Gani, Sp.PD Penyakit
Sp.OG Dalam
29 Syahlan, Sp.P Paru 29 Sri Sofyani, Sp.A Kesehatan
Anak
30 Tamsil Syaifuddin, Paru 30 Santi Syafril, Sp.PD Penyakit
Sp.P Dalam

Lampiran-1

32
Buku Panduan Mahasiswa
Control System

PENUNTUN PRAKTIKUM ANATOMI

TATA TERTIB
LABORATORIUM ANATOMI FK USU

1. Setiap mahasiswa wajib memakai baju praktikum dan tanda pengenal,

berpenampilan rapi dan sopan, serta menggunakan sepatu.

2. Hadir tepat waktu dan pulang tepat waktu.

3. Wajib membawa Atlas Anatomi.

4. Sebelum masuk praktikum, mahasiswa wajib mempelajari topik yang akan

dibicarakan.

5. Selama praktikum berlangsung diwajibkan menjaga ketertiban dan ketentraman.

6. Bagi yang tidak memenuhi aturan di atas akan diberikan sanksi sesuai ketentuan

yang berlaku di Departemen Anatomi FK USU.

33
Buku Panduan Mahasiswa
Control System

PRAKTIKUM 1 (CS-Pr.1-AO)
OTAK & MEDULLA SPINALIS

Rongga otak :
Perhatikan tulang-tulang yang membentuk rongga otak. Os Parietale, Os Frontalis, Os
Temporale, Os Sphenoidale. Berapa besar rongga otak ? lebih kurang 1400 cc.
Perhatikan hubungan rongga otak dengan Canalis Vertebralis, Foramen Occipitale
Magnum.
Perhatikan hubungan rongga otak dengan Canalis Vertebralis, Foramen Occipitale
Magnum.
Perhatikan Basis Cranii Interna dengan Fossa Cranii dan yang menempatinya:
 Fossa Cranii Anterior Lobus Frontalis
 Fossa Cranii Medialis Lobus Temporalis
 Fossa Cranii Posterior Cerebellum

Pelajari apa yang melapisi rongga otak dan isi masing-masing Fossa Cranii, seperti :
Endosteum bersatu dengan Duramater, Epidural Space, Subdural Space.
Pelajari isi Epidural dan Subdural; Epidural dilalui A.Cerebri Media; Subdural dilalui
sistem V.Cerebri menuju sistem sinus.
Duramater melekat kemana saja ?
- Crista Galli, Foramen Caecum sekitar Foramina Nervi Cranialis, Sinus Petrosus
Superior / Inferior, Sella Turcica, pinggiran Foramen Occipitale Magnum,
Granulationes Pachioni.
Pelajari apa terdapat di dalam lapisan Duramater; darah Venous dalam :
- Sinus Sagittalis Superior, Sinus Sagittalis Inferior, Sinus Petrosus, Sinus Transversus,
Sinus Sigmoideus, Sinus Cavernosus, Sinus Circularis, Sinus Rectus.
Carilah : Falx Cerebri dan Tentorium Cerebelli, Diaphragma Hypophyse.

Lapisan Arachnoid & Piamater :


Perhatikan selaput tipis yang melapisi otak.
- Lapisan Arachnoid, lapisan Piamater; kedua lapisan ini melekat kuat
sesamanya; Subarachnoid berisi tali-tali halus jaringan laba-laba, ruang ini
berisi cairan Liquor Cerebro Spinalis.
Pada beberapa tempat ruang ini agak luas disebut Cysterna.
Carilah Cysterna Magna, Cysterna Pontis. Pada beberapa tempat sepanjang
Sinus Sagittalis Superior Vili Arachnoid melekat padanya, bagian dari
Granulationes Pachioni tempat bermuara cairan Liquor Cerebro Spinalis.
Pada beberapa tempat Vena berada Subarachnoid menembus Arachnoid, tiba
pada sistem sinus.
Perhatikan Piamater melekat kuat pada Substantia Grysea otak, sampai ke dalam
Sulcus.

Sistem Arteri Otak :


Perhatikan cabang-cabang A.Carotis Interna dan tempat masuknya :
- Foramen Lacerum, A.Carotis Interna, A.Cerebri Media, A.Cerebri Anterior,
A.Communicantes Anterior, A.Communicantes Posterior.
- A.Choroidales, A.Capsula Interna.
- Pelajari distribusi cabang-cabang arteri ini.
Perhatikan Arteri Vertebralis dan tempat masuknya :
- Foramen Occipitalis Magnum, Arteri Vertebralis
- Arteri Spinalis Anterior, A.Basillaris, A.Cerebellaris Posterior Inferior,
A.Cerebellaris Posterior Superior, A.Pontis, A.Cerebri Posterior,
A.Communicantes Posterior.
Pelajari daerah distribusi cabang Arteri ini.
Pelajari tempat Circulus Arteriosus Willisi.

Pangkal otak. Carilah bagian-bagiannya :


- Medulla Oblongata + Ventriculus IV dengan Pyramis Oliva N.IX, X, XI, XII, VIII,
VII.

34
Buku Panduan Mahasiswa
Control System

- Pons + Ventriculus IV + Cerebellum, Brachium Pontis Ped.Cerebelli Inferior,


dan Pedunculus Cerebelli Superior NV.
- Mesencephalon, bagian Basis, Segmentum, Corpora Quadrigemina, Fossa
Inter Peduncularis, Corpus Geniculatum Inferior / Superior, N.III dan N.IV;
Pedunculus Cerebri, Fossa Inter Peduncularis, Corpus Geniculatum Mediale,
Corpus Geniculatum Laterale.

Cerebrum : carilah bagian-bagiannya :


- Fissura Sagittalis, Hemisphere kiri / kanan
- Lobus Frontalis
- Lobus Parietalis
- Lobus Temporalis
- Lobus Occipitalis
- Lobus Centralis (Insula Reylii)
- Corpus Callosum
- Thalamus
- Subthalamus
- Epithalamus
- Hypothalamus
- Hypophyse
Carilah dan pelajari Sulcus + Gyrus yang penting :
- Fissura Lateralis Sylvii
- Sulcus Centralis Rolandii
- Fissura Calcarina
- Gyrus Oppercularis, Gyrus Triangularis, Pars Ophthalmica (depan pangkal
Fissura Sylvii)
- Gyrus Precentralis (area motor)
- Gyrus Postcentralis (area somesthetis)
- Gyrus Transversus Bovis Posterior (area acustica)
- Hypocampus + Uncus
- Bulbus Olfactorius + Tractus Olfactorius
Cari perhatikan Chiasma Opticum dengan :
- Tractus Opticus
- Hypothalamus
- Corpus Mamillaris
- Tuber Cinerum + Infundibulum Hypophyse
- Stria Terminalis
- Epithalamus dengan Pineal Body (Epiphyse)

Cari tempat :
Ventriculus IV dengan Foramen Magendi + Luschka, Aquaductus Sylvii.
Ventriculus III dengan Foramen Monroi.
Ventriculus Lateralis dengan :
 Cornu Anteror
 Cornu posterior
 Cornu Inferior
Plexus Choroideus dari tiap-tiap Ventriculus

Adakanlah penampang Frontal Cerebrum dan carilah :


 Insula Reylii
 Corpus Callosum
 Fornix
 Septum Pellicidum
 Lamina Terminalis
 Fissura Transversalis Cerebrii
 Thalamus + Ventriculus III + Tela Choridea
 Nucleus Caudatus + Nucleus Lenti Fornis
 Cornu Anterior
 Cornu Posterior
 Cornu Inferior
 Capsula Interna
Pada penampang horizontal carilah :
35
Buku Panduan Mahasiswa
Control System

- Thalamus
- Nucleus Caudatus
- Ventriculus Lateralis
- Nucleus Lentiformis

Capsula Interna, dengan bagian :


 Genu
Crus Anterior
 Crus Posterior
Capsula Externa
Claustrum
Capsula Externa
Insula Reylii

Penampang lintang pada Mesencephalon, carilah :


- Aquaductus Sylvii
- Basis
- Tegmen + Corpus Quadrigemina
- Substansi Nigra
- Nucleus Ruber
- Inti N III + N IV

Penampang lintang pada Pons, carilah :


- Serabut-serabut longitudinal
- Serabut-serabut transversal
- Inti N.V (motor)

Penampang lintang pada Medulla Oblongata, carilah :


 Inti N.VI (motor)
 Inti N.VII (motor)
 Inti N.VIII
 Inti N.IX
 Inti N.X (motor)
 Inti N.XI
 Inti N.XII (motor)
 Olivia
 Pyramis

Cerebellum : pelajarilah Hemisphere Cerebelli


- Hemisphere kiri / kanan
- Vermis
- Folium
- Fissura Prima, Fissura Secunda
- Fissura Intra Pyramis
- Sulcus-Sulcus

Pada bagian Vermis. Carilah :


 Lobus Centralis, Culmen, Declive (bagian-bagian dari Ponticulus), Tuber,
Pyramis, Uvula, Nodulus
 Flocculus
 Pedunculus Cerebrii Inferior, Medius, dan Superior

Pada penampang Sagittal. Carilah :


- Substantia Grysea, Substantia Alba, Arbor Vitae, Inti-inti Cerebelli.
- Dalamnya Fissura dan Sulcus

Pada penampang Transversal lewat Declive. Carilah :


 Nucleus Dentatus (terbesar di lateral)
 Nucleus Globosus (kecil dekat Nervus Dentatus)
 Nucleus Fastigii (kecil di para medial)
Medulla Spinalis, pelajarilah :
- Duramater (apa beda dengan otak)
36
Buku Panduan Mahasiswa
Control System

Pelajari tempat melekat Duramater Spinalis :


- Ligamentum Denticulatum (daerah Cervical)
- Mengikuti Nervus Spinalis pada Foramina Intervertebralis
- Pinggir Foramen Occipitale Magnum
- Filum Durae – matris pada Os Occygeus

Bandingkan selaput Arachnoid dan Piamater dengan pada Cerebrum.


 Selaput Arachnoid Medulla Spinalis sampai ke bawah membungkus Cauda
Equina secara bersama (bukan satu-satu)
 Piamater melapisi ketat Medulla Spinalis dan masing-masing Nervus Spinalis,
Subpial berjalan Sistem Arteri + Vena
 Cairan Liquor Cerebro Spinalis berada Subarachnoidal Medulla Spinalis
bersatu dengan Subarachnoidal Cerebrum (cairan sebagai bantalan)
 Subdural berupa Potensial Space merapat dengan Arachnoid
 Epidural berisi jaringan lemak dan pembuluh darah untuk ruas-ruas Vertebrae
+ Discus.

Pelajari bagian-bagian Medulla Spinalis :


- Panjangnya 40-45 cm
- Segmen-segmen Cervical (10 cm)
- Intumesentia Cervicalis (15 cm)
- Segmen-segmen Thoracal (8 cm)
- Intumesentia Lumbalis (13 cm)
- Conus Medullaris (L 2/3)
- Filum Terminale
- Sulcus Medianus Posterior
- Sulcus Intermedio Dorsalis + Filia Radicularis Dorsalis
- Sulcus Intermedio Ventralis + Filia Radicularis Ventralis
- Fissura Mediana Anterior
-
Pada penampang Medulla Spinalis, carilah :
 Substantia Alba
 Substantia Grysea
 Cornu Posterior
 Pars Intermedio Lateralis (Thoracal)
 Fasciculus Lateralis, Fasciculus Dorsalis, Fasciculus Ventralis, Tractus Cortico
Spinalis Lateralis, Tractus Spino Cerebellaris Dorsalis / Ventralis, Tractus
Spino Thalamicus
 Canalis Centralis (yang berhubungan ke atas denganVentriculus Quartus).

37
Buku Panduan Mahasiswa
Control System

LABORATORIUM HISTOLOGI FK USU


PENUNTUN PELAKSANAAN PRAKTIKUM

KETENTUAN PRAKTIKUM

1. Sebelum masuk ruangan, baju praktikum harus sudah dipakai

2. Mahasiswa harus mengerjakan isian yang terdapat dalam jurnal praktikum,

sebelum praktikum berlangsung.

3. Sebelum memulai praktikum, preparat harus diperiksa terlebih dahulu. Apabila

preparat ada yang pecah / retak harus segera melapor

4. Harus membawa pensil berwarna yaitu merah dan biru

5. Harus membawa kain lap flanel.

6. Alat-alat praktikum harus dijaga masing-masing.

7. Sebelum memulai praktikum terlebih dahulu akan diadakan kuis.

38
Buku Panduan Mahasiswa
Control System

PRAKTIKUM 2 (CS-Pr2-HS)
NERVOUS TISSUE

TUJUAN PRAKTIKUM : Mengamati struktur sistem saraf pusat (SSP) dan saraf perifer.
Sediaan jaringan :
No. Jaringan Saraf Kode Sediaan
1. Medulla spinalis NS – 1
2. Cerebrum NS – 2
3. Cerebellum NS – 3
4. Peripheral Nerves NS – 4

Gambar 1
Cerebrum (NS-2)

10 x 10 10 x 40

Keterangan Gambar
1. _____________________________ 4. ___________________________
2. _____________________________ 5. ___________________________
3. _____________________________ 6. ___________________________

Deskripsi gambar 1
No. Perihal Deskripsi
1. Bentuk neuron

2. Struktur nucleus dari


neuron

Lapisan korteks
3.
(gray matter)

4. Lapisan medulla
(white matter)
5. Struktur neuroglia

39
Buku Panduan Mahasiswa
Control System

Gambar 2
Cerebellum (NS-3)
10 x 10 10 x 40

Keterangan Gambar
1. _____________________________ 4. ___________________________
2. _____________________________ 5. ___________________________
3. _____________________________ 6. ___________________________

Deskripsi gambar 2
No. Perihal Deskripsi
1. Lapisan korteks
(gray matter)
2. Struktur molecular layer

3. Struktur lapisan
sel Purkinje
4. Struktur granular layer

5. Lapisan medulla
(white matter)

Gambar 3
Medulla Spinalis (NS-1)
10 x 10 10 x 40

Keterangan Gambar
1. _____________________________ 4. ___________________________
2. _____________________________ 5. ___________________________
3. _____________________________ 6. ___________________________

40
Buku Panduan Mahasiswa
Control System

Deskripsi gambar 3
No. Perihal Deskripsi
1. Struktur gray matter

2. Struktur white matter

3. Struktur neuron pada


anterior horn
4. Struktur dan jenis neuroglia
pada central canal

Gambar 4
Peripheral Nerves (NS-4)
10 x 10 10 x 40

Keterangan Gambar
1. _____________________________ 4. ___________________________
2. _____________________________ 5. ___________________________
3. _____________________________ 6. ___________________________

Deskripsi gambar 4
No. Perihal Deskripsi
1. Ukuran
kelompok serabut saraf
2. Jaringan ikat
pada serabut saraf

Susunan serabut saraf


3. dalam satu kelompok
serabut saraf

4. Struktur axon

5. Bentuk nucleus Schwann


cells

6. Internode (Node of Ranvier)

41
Buku Panduan Mahasiswa
Control System

ENDOCRINE SYSTEM

TUJUAN PRAKTIKUM : Mengamati struktur organ yang memproduksi hormon.


Sediaan jaringan :
No. Organ Endokrin Kode Sediaan
1. Hypophysis ES – 1
2. Thyroid gland ES – 2
3. Parathyroid gland ES – 2
4. Langerhans islet DS – 17
5. Adrenal gland ES – 3

Gambar 1
Hypophysis (ES-1)

10 x 10 10 x 40

Keterangan Gambar
1. _____________________________________
2. _____________________________________
3. _____________________________________
4. _____________________________________
5. _____________________________________

Deskripsi gambar 1

No. Perihal Deskripsi


1. Struktur
neurohipofisis

2. Herring bodies

3. Struktur
adenohipofisis

4. Jenis sel 1.
pada adenohipofisis 2.
5. Struktur
pars intermedia

42
Buku Panduan Mahasiswa
Control System

Gambar 2
Thyroid Gland (ES-2)
10 x 10 10 x 40

Keterangan Gambar
1. _____________________________ 4. ___________________________
2. _____________________________ 5. ___________________________
3. _____________________________ 6. ___________________________

Deskripsi gambar 2
No. Perihal Deskripsi
1. Struktur folikel
2. Jenis sel

3. Struktur sel
parafolikular

Gambar 3
Parathyroid Gland (ES-2)
10 x 10 10 x 40

Keterangan Gambar
1. _____________________________ 4. ___________________________
2. _____________________________ 5. ___________________________
3. _____________________________ 6. ___________________________

Deskripsi gambar 3
No. Perihal Deskripsi

1. Struktur kelenjar

2. Struktur sel principal


3 Struktur sel oksifil

43
Buku Panduan Mahasiswa
Control System

Gambar 4
Langerhans Islet (DS-17)

10 x 10 10 x 40

Keterangan Gambar
1. _____________________________ 4. ___________________________
2. _____________________________ 5. ___________________________
3. _____________________________ 6. ___________________________

Deskripsi gambar 4
No. Perihal Deskripsi
1. Struktur
kelenjar

2. Jenis sel
3. Struktur sel A

4. Struktur sel B

Gambar 5
Adrenal Gland (ES-3)

10 x 10 10 x 40

Keterangan Gambar
1. _____________________________ 4. ___________________________
2. _____________________________ 5. ___________________________
3. _____________________________ 6. ___________________________

44
Buku Panduan Mahasiswa
Control System

Deskripsi gambar 5

No. Perihal Deskripsi


1. Struktur kapsul
2. Pembagian lapisan
parenkim
3. Struktur zona glomerulosa

4. Struktur zona fasikulata

5. Struktur zona retikularis

6. Struktur medulla

45
Buku Panduan Mahasiswa
Control System

LABORATORIUM FISIOLOGI
PERATURAN PRAKTIKUM FISIOLOGI
DI LABORATORIUM FISIOLOGI FK USU

A. PERATURAN PRAKTIKUM
1. Memasuki ruang praktikum dengan sudah mengenakan jas laboratorium dan
badge name dengan rapi
2. Duduk pada meja dan posisi yang ditetapkan pada awal praktikum
3. Tas dan barang lain, kecuali Buku Panduan, alat tulis dan alat praktikum
diletakkan pada lemari yang tersedia. Barang berharga harap disimpan sendiri.
B. PERSIAPAN SEBELUM PRAKTIKUM
1. Membaca jurnal praktikum dan mengisi kolom “Hasil yang diharapkan” pada
lembar observasi
2. Mempelajari teori yang terkait dengan praktikum, dengan berpedoman pada TIK
dan TIU praktikum. Bersumber dari text book, bahan kuliah maupun pencarian
di internet. Hal ini untuk persiapan menjawab kuis, response dan pemetaan
materi praktikum.
3. Membawa 1 sabun dan 2 kain lap untuk setiap kelompok yang terdiri dari 5
orang
C. KEGIATAN PRAKTIKUM
1. Memasuki ruangan dan duduk pada tempat yang ditentukan
2. Kepala Meja pada tiap-tiap meja mengumpulkan Buku Panduan dari teman-
teman semejanya dan meletakkan dalam keadaan terbuka pada halaman
observasi di meja dosen
3. Dosen menandatangani Buku Panduan (memeriksa apakah mahasiswa sudah
mengisi kolom “Hasil yang diharapkan”) dan kemudian membacakan soal kuis
4. Kepala Meja mengumpulkan kertas kuis teman-temannya dan menyerahkan
kepada dosen, sekaligus mengambil kembali Buku Panduan
5. Dosen melakukan response kepada mahasiswa secara acak, mahasiswa harus
menjawab dengan benar. Bagi yang tidak dapat menjawab dengan benar akan
diminta belajar kembali
6. Dosen menjelaskan tujuan dan pelaksanaan praktikum, kemudian Kepala Meja
diperkenankan mengambil peralatan yang dibutuhkan pada meja dosen
7. Mahasiswa melakukan percobaan dan menuliskan hasilna pada kolom “Hasil
observasi”
8. Dosen mengarahkan diskusi untuk mengulas hasil praktikum dan teori terkait.

D. PENJELASAN TAMBAHAN
1. Keterlambatan masuk lebih dari 15 menit sejak praktikum dimulai harus
mendapat ijin dari dosen pembimbing praktikum
2. Sesudah praktikum selesai, harus memellihara kebersihan ruang praktikum,
peralatan praktikum dikembalikan dalam kondisi baik. Bila ada alat yang rusak
harap melaporkan kepada teknisi laboratorium
3. Meninggalkan ruang praktikum sesudah mendapat ijin dari dosen, jas lab
dibuka di luar ruang laboratorium

47
Buku Panduan Mahasiswa
Control System

PRAKTIKUM 3 (CS-Pr3-FL)

FAAL SUSUNAN SYARAF PUSAT

PERISTIWA REFLEKS PADA KATAK


Percobaan 1. Katak berada dalam keadaan normal (biasa).
Ambillah seekor katak yang normal dan perhatikanlah keadaannya jika
diletakkan pada sebuah meja katak. Rangsanglah katak itu dengan memijit salah
satu kakinya; perhatikanlah reaksinya. Letakkan katak itu pada punggungnya;
bagaimana ia membalik tubuhnya. Masukkanlah katak itu kedalam sebuah bak
kecil dan perhatikan geraknya.
Percobaan 2. Decerebrate-preparat.
Potonglah bagian depan kepala katak itu yaitu dibelakang matanya. Setelah
beberapa saat kemudian katak itu akan sadar dari keadaan shock akibat
pemotongan tadi dan perhatikanlah :
a. Posture
b. Reaksinya terhadap perangsangan
c. Kesanggupannnya untuk mengangkat tubuhnya
d. Kesanggupan berenang
Percobaan 3. Perusakan canalis semisircularis.
Bukalah mulut katak itu dan perhatikan benjolan kecil pada atap mulut yaitu
didepan membrana timpani. Dibawah benjolan inilah terletak canalis semicircularis.
Rusakkan canalis semicircularis kiri yaitu dengan mencucuk melalui benjolan tadi
dengan ujung gunting yang tertutup. Kemudian bukalah gunting tadi beberapa
millimeter sambil memutar gunting tersebut.
Perhatikan :
a. Posture
b. Reaksinya terhadap perangsangan
c. Kesanggupannnya untuk mengangkat tubuhnya
d. Kesanggupan berenang
Pada katak yang sama rusakkan canalis semicircularis sebelah kanan, dan
perhatikanlah :
a. Posture
b. Reaksinya terhadap perangsangan
c. Kesanggupannnya untuk mengangkat tubuhnya
d. Kesanggupan berenang
Percobaan 4 : The spinal animal.
Pekerjaan sumsum belakang dipengaruhi oleh sumsum syaraf yang lebih tinggi;
Oleh karena itu untuk mempelajari refleks-refleks sumsum haruslah dibuat sebuah
spinal-preparat. Potonglah kepala katak itu dibelakang membrana tympani maka
terdapatlah spinal animal. Selidikilah binatang itu segera setelah pemotongan.
Ternyata binatang tersebut tidak bereaksi terhadap rangsangan apapun dan
keadaan ini disebut “spinal shock”. Setelah beberapa menit maka keadaan shock

48
Buku Panduan Mahasiswa
Control System

ini akan berlalu. Perhatikanlah posture dan bandingkanlah dengan binatang biasa
(percobaan 1) .
Gantungkan katak itu pada rahang bawahnya. Pada percobaan-percobaan
berikutnya rreaksi katak itu terhadap rangsangan akan berbeda-beda tergantung
pada peka tidaknya preparat itu. Kerjakanlah hal hal yang berikut:
1. Picitlah sebuah kakinya dengan forceps; kaki itu akan ditarik ; demikian pula
jika dipijit kaki yang sebelah lagi.
2. Letakkan sepotong kertas penghisap kedalam asam sulfat encer kemudian
sentunkan kertas penghisap itu pada salah satu kaki katak dan perhatikan
reaksi binatang tersebut.
Refleks yang dilakukan adalah sebagai berikut:
a. penarikan anggota gerak.
b. Apabila rangsangan itu tidak lekas dihentikan maka kedua extermiteit akan
bereaksi. Reaksi seperti ini pada binatang yang biasa akan menyababkan
berpindahnya binatang tersebut.
c. Apabila rangsangan bekerja lebih lama lagi maka terjadilah gerakan yang
teratur yang berusaha untuk menghindarkan rangsangan itu.
Cucilah katak itu yaitu dengan memasukkan kedalam sebuah gelas yang berisi
air 2 – 3 kali.
3. Cobalah kesanggupannya berenang.
Percobaan 5 : Penyebaran refleks (irridation reflex) dan after discharge.
a. Apabila dipicit kaki katak seperti percobaan 4 (spinal animal) bertambah lama
bertambah kuat maka gerakan refleks akan berpindah atau menyebar ke kaki
yang lain.
b. Berilah rangsangan listrik dengan elektroda yang bertambah kuatnya sehingga
terjadi gerakan seluruh tubuh. Perhatikanlah dengan hati-hati bagaimana
kejadian ini.
c. Sediakanlah asam sulfat 0,1%, 0,2%, 0, 3%, dan 0, 4%,dalam beaker glass,
masukkan kaki katak itu kedalamnya dimulai dengan konsentrasi rendah yang
makin lama makin pekat. Setiap kali pemberian asam sulfat keki katak tersebut
dicuci tersebih dahulu dengan air.
Catatlah masa-masa laten.
Apakah irradiation? Apakah after discharge?
Percobaan 6. Mengukur waktu.
Ambillah sebuah tabung gelas yang penuh dengan 5,5% asam sulfat dan
masukkan kaki belakang katak yang telah dibuang kepalanya (spinal animal) tersebut.
Hitunglah waktu mulai dari saat terjadinya rangsangan (waktu kaki dimasukkan
kedalam asam sulfat) hingga penarikan keki tersebut dari asam sulfat tadi

49
Buku Panduan Mahasiswa
Control System

FAAL SUSUNAN SYARAF PUSAT

I. TIU : Dapat memahami fungsi CNS dengan metode


pengerusakan/pemotongan diberbagai level CNS.
TIK : 1. Dapat menerangkan decerebrate-rigidity
2. Dapat menerangkan pengaruh pengrusakan salah satu labyrith
3. Dapat menerangkan pengertian spinal animal

II. TIU : Dapat mendemonstrasikan dan mencatat peristiwa-peristiwa refleks pada


kodok.
TIK : 1. Dapat mendemonstrasikan percobaan kodok berada dalam keadaan
normal; a. postur, b. reaksi terhadap rangsangan, c. kesanggupan
menggangkat tubuh, d. berenang.
2. Dapat mendemonstrasikan percobaan decerebrate preparat yaitu :a.
posture. b. reaksii terhadap rangsangan. c. kesanggupan
mengangkat tubuh. d. kesanggupan berenang.
3. Dapat mendemonstrasikan efek pengrusakan kanalis semisirkularis
kiri dari kodok yaitu: a. ……. b. …. c. ……….. d. ………
4. Dapat mendemonstrasikan pengrusakan kanalis semisirkularis kiri
dan kanan kodok yaitu : a………… b. ………… c……………..
d…………
5. Dapat mempersiapkan spinal animal .
6. Dapat mencatat waktu spinal shock.
7. Dapat membandingkan postur spinal animal dengan kodok normal.
8. Dapat mendemonstrasikan pada spinal animal ad.8. reaksi
withdrawal reflex dalam keadaan digantung dengan dua macam
stimulus.
9. Dapat mendemonstrasikan kesanggupan berenang spinal animal
ad.9.
10. Dapat menyusun sirkuit elektris untuk percobaan 5 dan 6.
11. Dapat mendemonstrasikan percobaan 5 (penyebaran refleks) dengan
stimulus liminal 1 kali dan berturut-turut.
12. Dapat mendemonstrasikan dan mencatat waktu refleks pada
percobaan mengukur waktu refleks pada binatang ini.
III. TIU : Dapat memahami hasil yang diharapkan diperbadingkan dengan hasil-
hasil observasi pada percobaan ini.
TIK : 1. Mencatat :
a. postur
b. reaksi terhadap perangsangan
c. kesanggupan mengangkat tubuh
d. kesanggupan berenang dari kodok yang belum di manipulasikan.
2. Idem pada kodok yang mengalami decerebrasi
3. idem pada kodok yang mengalami pangerusakan kanalis
semisirkularis.
4. Idem pada kodok yang mengalami pengerusakan Kanalis
semisirkularis kiri dan kanan.
5. Idem pada kodok spinal animal

50
Buku Panduan Mahasiswa
Control System

6. Menuliskan respons noxious stimulus terhadap spinal animal dan


binatang normal.
7. Menuliskan respons spinal animal dibandingkan kodok normal dengan
pemberian intensitas rangsangan yang bertambah.
8. menuliskan efek subliminal stimulus 1 kali berturut-turut terhadap spinal
animal dan kodok normal.

Observation Sheet.
FAAL SUSUNAN SYARAF PUSAT

Nama/NIM : .....................................
Group/Meja : .....................................
Tanggal : .....................................

No. Hasil observasi Hasil yang


diharapkan
1. Pada percobaan kodok berada dalam
keadaan normal:
a. postur kodok : kepala tegak, kaki depan Ya / tidak
extensi, kaki belakang flexi
b. reaksi terhadap perangsangan : pada
pemijitan salah satu kakinya, maka Ya / tidak
kodok menjauhi rangsangan/melompat
c. kesanggupan mengangkat tubuh : pada
kodok yang diletakkan pada
punggungnya maka 2 extremitas
sepihak menendang/extensi, sedang Ya / tidak
pada pihak lain flexi, maka kodok
berbalik berlawanan dengan arah
tendangan Ya / tidak
d. kesanggupan berenang : kodok
berenang dengan kaki-kaki belakang
sebagai pendayung dan kaki-kaki
depan sebagai kemudi
2. Pada kodok yang mengalami Decerebrasi :
a. postur kodok : kodok dalam keadaan
kaku dan tidak bisa merubah posisinya Ya / tidak
b. reaksi terhadap perangsangan : tidak
dijumpai reaksi apapun Ya / tidak
c. kesanggupan mengangkat tubuh : tidak
ada kesanggupan membalik tubuh Ya / tidak
d. kesanggupan berenang : tidak ada
kesanggupan berenang Ya / tidak
Kesalahan pada : teknik/preparat
3. Pada kodok yang dirusak canalis
secirculanis kiri
a. posture kodok : miring kekiri Ya / tidak
b. reaksi terhadap perangsangan : yang
sebelaj kiri ada tetapi lemah Ya / tidak
51
Buku Panduan Mahasiswa
Control System

c. kesanggupan mengangkat tubuh : ada


kearah yang dirusak tetapi lemah Ya / tidak
d. kesanggupan berenang : ada tetapi
miring kekiri dan lemah Ya / tidak
Kesalahan pada : teknik/preparat
4. Pada kodok yang dirusak kanalis
semisirkularis kiri dan kanan :
a. postur kodok : tubuh bagian bawah
kodok datar/rata dengan permukaan Ya / tidak
meja.
b. reaksi terhadap perangsangan : ada Ya / tidak
tetapi lemah sekali
c. kesanggupan mengangkat tubuh : tidak Ya / tidak
ada sama sekali Ya / tidak
d. kesanggupan berenang : tidak ada
sama sekali
5. Pada spinal animal (sesudah spinal shock)
: Ya / tidak
a. postur kodok : tak menentu
b. reaksi terhadap perangsangan : bisa
menjauhi rangsangan (biasa) tetapi Ya / tidak
tidak bisa melompat seperti keadaan Ya / tidak
normal
c. kesanggupan mengangkat tubuh : tidak Ya / tidak
bisa
d. kesanggupan berenang : ada tetapi
arahnya tak menentu
kesalahan pada : teknik/preparat
6. Spinal animal digantung pada rahang
bawahnya :
a. dipijit dengan forceps pada kaki
belakangnya maka kodok akan menarik Ya / tidak
kaki/flexi yang bersangkutan
b. kaki belakang disentuh dengan asam
sulfat encer (pakai kertas penghisap) Ya / tidak
maka kodok akan menarik kaki /flexi
kaki yang bersangkutan
7. Spinal animal digantung pada rahang
bawahnya (percobaan irradiation & after
discharge) :
a. kaki belakang kodok dijepit dengan
forceps makin lama makin kuat maka Ya / tidak
mula-mula kaki yang dijepit menjauhi
rangsangan, lalu diikuti extremitas yang
lain

52
Buku Panduan Mahasiswa
Control System

b. kaki belakang kodok dirangsang Ya / tidak


dengan H2SO4 makin lama makin
pekat (0,1%, 0,2%, 0, 3%, dan 0, 4%)
maka mulai ada reaksi pada H2SO4
0,3% dan menyeluruh pada 0,4%
Kesalahan pada : teknik/preparat/alat/zat- Ya / tidak
zat

KOREKSI NILAI TANDA TANGAN


INSTRUKTUR I

INSTRUKTUR II

53
Buku Panduan Mahasiswa
Control System

PRAKTIKUM 4 (CS-Pr.4-FL)
PERASAAN PROPRIOCEPTIVE

Percobaan 1. Menunjukkan tempat.


a. Seorang praktikan matanya ditutup dan kemudian praktikan yang lain meletakkan
tangan kiri praktikan yang pertama pada tempat tertentu. Praktikan yang pertama
harus mengulangi pekerjaan tangan kiri tadi dengan tangan kanannya. Tangan kiri
tadi harus digerakkan-gerakkan kejurusan lain sebelum ditempatkan ditempat yang
tertentu itu.
b. Jari telunjuk tangan kanan menentukan suatu tempat pada sepotong papan, dan
tentukanlah dengan jari telunjuk kiri tempat yang sama tetapi yang terletak
dipermukaan sebelahnya (sebaliknya). Apakah persis tepat? Kalau tidak, tentukan
selisih jaraknya. Dalam percobaan ini mata harus ditutup.

Percobaan 2. Mengira-ngira gerakan.


Sebuah skala meter diletakkan dipinggir sebuah meja. Seorang praktikan
yang matanya ditutup, berdiri berhadapan dengan titik yang ke-50 cm (di tengah)
dari skala meter tadi. Jari telunjuknya berada diatas pinggir meja tadi pada titik
yang ke-50 tersebut. Sebatang pinsil ditaruh pada tempat tertentu pada skala
meter tersebut disebelah kanan. Kedua telunjuk tadi bersama-sama digerakkan
hingga telunjuk kanan menyentuh pinsil. Kedua telunjuk tadi bersama-sama
digerakkan hingga telunjuk kanan menyinggung pinsil. Telunjuk kiri ini harus
bergerak kekiri dan berhenti sejauh jarak yang ditempuh telunjuk kanan. Apakah
hasilnya akan serupa? Ulangi percobaan ini tetapi dengan jarak yang berbeda-
beda. Kemudian percobaan ini dilakukan pula tetapi dengan gerakan kedua
telunjuk tidak bersama-sama serentak.

Percobaan 3. Mengira-ngira beban, hukum Weber.


Untuk ini disediakan beban yang masing-masing beratnya 100 g, 200 g, dan
beban tanbahan yang masing-masingnya 10 g. Dalam melakukan percobaan ini,
mata harus ditutup, dan temannya membantu mengerjakan.
Gantungkanlah beban 100 g pada masing-masing jari telunjuk praktikan yang
ditutup matanya. Kemudian beban tersebut diambil dan pada salah satunya
ditambahkan beban tambahan. Sekarang letakkan kembali pada masing-masing
jari telunjuknya. Apakah praktikan tersebut dapat membedakan suatu perbedaan
berat? Jika tidak maka tambahkan lagi beban tambahan sampai praktikan tersebut
tampak merasakan suatu perubahan berat. Setiap kali menambahkan beban
tambahan maka beban-beban itu harus dilepaskan dahulu dari jari-jari telunjuknya,
catatlah penambahan beban tersebut yakni sampai terasa suatu perbedaan berat.
Kemudian lakukan percobaan tersebut lagi tetapi sebagai beban dipakai 200 g,
300 g.
Nyatakanlah batas perbedaan sebagai persentasi beban. apakah hukum Weber:

PERANGSANGAN LABIRIN.
54
Buku Panduan Mahasiswa
Control System

PERHATIAN. Latihan ini hanya boleh dilakukan dengan pengawasan asisten.


Percobaan 1.
Nystagmus :
Putarlah seorang praktikan dengan cepat 10 kali putaran dan usahakan selama
putaran kepalanya selalu dalam posisi tegak. Perhatikan gerakan matanya selama
ia berputar. Gerakan ini terdiri dari gerakan yang lambat kearah yang berlawanan
dengan arah putaran dan gerakan yang cepat kearah putaran. Gerakan mata yang
demikian disebut nystagmus. Perhatikanlah adanya nystagmus ketika pemutaran
berhenti. Apakah gerakan matanya seperti selama ia berputar?

Vertigo :
Catatlah segala perasaan-perasaan subjektif yang timbul setelah putaran ini
dan terangkan peristiwa ini berdasarkan perangsangan kanalis semicircunalis.
Ulangi kedua percobaan diatas tetapi posisi kepala ditundukkan kedepan.
Percobaan 2 . Menunjuk lewat (past pointing)
Putarlah praktikan 10 kali putaran dengan mata tertutup. Kemudian tariklah
telunjuknya pada suatu titik tertentu diatas meja. Kemudian suruh ia menarik
tangannya kembali, dan setelah itu suruh ia menunjuk kembali kearah titik yang
tertentu tadi.
Mungkin terjadi kesalahan oleh adanya perangsangan yang terus menerus pada
canalis semicircularis. Gejala ini disebut menunjuk lewat (past pointing).
Perhatikan arah putaran, dan kearah mana pula terjadinya menunjuk lewat tadi.

Percobaan 3. Optokinetik
Praktikan duduk dengan tenang. Matanya harus melihat dan mengikuti gerakan dari
suatu taris (strip) vertikal yang terdapat pada suatu drum yang berputar dengan cepat.
Perhatikan bola matanya.

55
Buku Panduan Mahasiswa
Control System

PERASAAN PROPRIOCEPTIVE

I. a TIU : Dapat memahami peranan proprioception pada manusia.


TIK : 1.Dapat menyebut jenis-jenis receptor yang memegang peranan dalam
sensasi posisi.
2. Dapat menyebut “Weber – Fechner’ law”
b TIU : Dapat memahami peranan Labyrith terhadap kesetimbangan.
TIK :1. Dapat menyebut 3 bentuk perangsangan Labyrinth.
2. Dapat menyebut 4 respon yang timbul sebagai akibat perangsangan
labyrith.

II. TIU : Dapat mengerti/memahami pengaruh berbagai rangsangan terhadap


proprioceptor pada percobaan ini dalam berbagai keadaan.
TIK :
1. Dapat mendemonstrasikan percobaan “Menunjukkan tempat” dengan 2 cara.
2. Dapat mendemonstrasikan “Percobaan mengira-ngira gerakan” dengan 2 cara.
3. Dapat mendemonstrasikan “Percobaan mengira-ngira beban” (Hk. Weber)
4. Dapat menggambarkan grafik dari hasil percobaan mengira-ngira beban
5. Dapat mendemonstrasikan percobaan nystagmus dengan kepala tegak dan
kepada tunduk pada pemutaran cepat 10 kali.
6. Dapat mencatat perasaan-perasaan subjektif pada bercobaan ad. 5.
7. Dapat mendemonstrasikan percobaan “Past Pointing” sesudah pemutaran 10
kali.
8. Dapat mendemonstrasikan percobaan “Optokinetik nystagmus”

III. TIU : Dapat memahami hasil yang diharapkan diperbandingkan dengan hasil-
hasil observasi pada percobaan ini.
TIK : Dapat menggambarkan grafik Weber- Fechner’s Law dan
membandingkannya dengan hasil observasi.

56
Buku Panduan Mahasiswa
Control System

Observation Sheet.
PERASAAN POPRIOCCEPTIVE

Nama/NIM : .....................................
Group/Meja : .....................................
Tanggal : .....................................

No. Hasil observasi Hasil yang


diharapkan
1. Pada percobaan menunjukkan tempat
(mata tertutup):
a. Tangan kanan diletakkan tepat/tidak Ya / tidak
tepat pada bekas tempat tangan kiri
b. Telunjuk kiri menunjukkan titik pada
papan yang bersebelahan dengan titik Ya / tidak
kanan tepat/tidak tepat
2. Pada percobaan mengira-ngira gerakan :
a. Bila kedua jari telunjuk digerakkan
dengan serentak dan arahnya
bertentangan, maka jarak yang Ya / tidak
ditempuh masing-masing sama/tak
sama
b. Bila kedua jari telunjuk digerakkan
dengan arah yang bertentangan tetapi Ya / tidak
tidak serentak maka jarak yang
ditempuh masing-masing telunjuk
sama/tidak sama
3. Pada percobaan mengira-ngira beban
(Hukum Weber)
a. Makin berat beban, semakin mudah
merasakan perbedaan berat antada kiri Ya / tidak
– kanan.
b. Gambarkan grafik dari hasil-hasil yang
diperoleh dengan beban 100 gr, 200 gr, Ya / tidak
300 gr.
Kesalahan pada teknik/alat.
4. Percobaan Nystagmus (kepala tegak):
a. Komponen lambat menentukan arah Ya / tidak
nystagmus
b. Yang diabsorbsi adalah pastrotatory
nystagmus Ya / tidak
c. Perasaan subjektif yang dijumpai
adalah: Ya / tidak
- pusing Ya / tidak
- mau muntah Ya / tidak
- keringat dingin Ya / tidak
- kollaps
d. Nystagmus yang timbul bila kepala Ya / tidak
ditundukkan kedepan adalah vertikal

57
Buku Panduan Mahasiswa
Control System

5. Pada percobaan past poiting (menujuk


lewat):
a. Kepala diputar kekanan maka past Ya / tidak
pointing kekanan Ya / tidak
b. Kepala kekiri maka past pointing kekiri
6. Pada percobaan optokinetik nystagmus:
a. komponen cepat berlawanan dengan
arah putaran drum. Ya / tidak

Koreksi Nilai Tanda tangan

Instruktur I

Instruktur II

Total

58
Buku Panduan Mahasiswa
Control System

PRAKTIKUM FARMAKOLOGI
PENUNTUN PRAKTIKUM FARMAKOLOGI
DI LABORATORIUM FARMAKOLOGI FK USU

PRAKTIKUM 5 (CS-Pr5-FO)

BENTUK SEDIAAN OBAT

Tujuan : Memperlihatkan bentuk-bentuk sediaan obat yang lazim digunakan


di klinik.
Materi praktikum :

Bentuk sediaan Contoh bentuk sediaan Keterangan


Menurut
kepadatan
Padat
1. Pulvis Bedak tabur ; Salicyl talc (standart) Bentuk bubuk tunggal
Herocyn powder (nama dagang)
Catt : pulvis untuk peroral tidak ada lagi
2. Pulveres Bubuk terbagi-bagi:
racikan beberapa
bahan aktif dan
dibagi-bagi atas
beberapa bungkus
3. Pil Pil Kalium Iodida (Kimia Farma) Bentuknya bulat-bulat
kecil
4. Padat yang Inhaler Vicks Bahan aktif yang
menguap mudah menguap
(camphor, menthol)
dihisap melalui
hidung dari bentuk
sediaan padat
5.Tablet : TabletParasetamol, isinya Parasetamol. Parasetamol
- Tablet biasa merupakan nama
- Tablet salut Tablet Neorobion, isinya Vit B1,Vit B6 generic.
gula(dragee ) dan B12. Melindungi terhadap
- Tablet salut pengaruh luar,
film Tablet Ponstan salut film, isinya asam menutupi rasa yang
- Tablet salut mefenamat tidak enak,menutupi
enterik bau yang tidak enak
Dulcolax tablet salut enteric, isinya dan supaya tablet
Bisacodil kelihatan lebih
menarik
Zat berkhasiat terurai
oleh asam lambung,
zat berkhasiat
59
Buku Panduan Mahasiswa
Control System

mengiritasi mukosa
lambung, tablet tidak
boleh pecah
dilambung tapi harus
pecah diusus
6. Kaplet Kaplet Combantrin,isinya Pirantel pamoat Tablet berbentuk
kapsul
7. Kapsul : Kapsul Amoxicylin,isinya amoxicylin Untuk umur 6 tahun
- Kapsul keras Kapsul Scot Emulsion,isinya Vit A dan Vit keatas
- Kapsul lunak D dalam minyak ikan. Untuk umur mulai 2
tahun.
Setengah Padat
Pasta lasari, isinya asam salisilat, seng Obat standart
1. Pasta oksida.
Salep Kenakomb, isinya Triamcinolone Obat nama dagang
2. Salep acetonide, Neomycin, Gramicidin,
(Unguenta) Nystatin Obat nama dagang
CreamBetason-N, isinya Betametason,
3. Cream Neomicyn Obat nama dagang
Liniment Methoneurin, isinya
4. Linimenta Monosaliycylic Glycoester, Nicotinic Acid
(obat gosok) Benzyl-Amol Methyester Obat nama dagang
Jelly Bioplacenton, isinya Placenta extrac,
5. Jelly Neomycin sulfate
(Gelatinous)

Cair
1.Solutiones Potio nigra contra tussim (obat batuk Obat standart
(larutan) hitam)
2. Suspensiones
(Suspensi) :
a. Suspensi Mylanta Obat nama dagang
Basah Kenthrosin Obat nama dagang
b. Supensi
Kering Sirup Codipront Obat nama dagang
3. Sirupi (sirup): Kalthrocin Obat nama dagang
a.Sirup Basah Olei Jecoris Aselli compositus (Scotts Obat standart
b.Sirup Kering Emulsion)
4. Emulsa Batugin Obat nama dagang
(emulsi)
5.Elixira (eliksir)

Cair yang
60
Buku Panduan Mahasiswa
Control System

mudah
menguap
1.Aerosol Alupent Oxyprenalin dalam
bentuk cair yang
kalau diberi tekanan
dia akan menguap
2.Anestesi lokal Chlorethyl Sediaan anestesi
local yang apabila
diberitekanan akan
menyemprot keluar
sebagai gas
Menurut
penggunaan
Rute Pemberian Bentuk Sediaan Obat (BSO) Tujuan Pemberian
1. Per oral Pulvis,pulvers,tablet,kaplet,kapsul,solution Sistemik
2. Bukal / liquid, sirup, suspensi, emulsi, tetes.
sublingual Tablet Sistemik
3. Mukosa mulut Collutoria(obat cuci mulut = collutorium = Lokal
dan collutio oris), gargarisma(gargle = obat ku
tenggorokan mur), trochisi (lozenges = tablet hisap)
4. Parenteral Larutan, emulsi, suspensi Sistemik
(injectionem) Suppositoria,enema, clisma
5. Rectum Ovula, tablet, salep, cream, solutio Lokal / sistemik
6. Vaginal Aerosol Lokal
7. Oral inhalasi Guttae ophtalmicae(tetes mata),oculenta Lokal
8. Intra ocular (salap mata), collyrium(cuci mata) Lokal
9. Intra aural Guttae auriculares(tetes telinga)
10. Intra nasal Guttae nasales (tetes hidung), nasal Lokal
11. Topikal spray Lokal
12. Intra dermal Salep,pasta,cream,liniment,jelly, epitema Lokal
13.Implantasi Plaster Lokal / sistemik
Pellet, susuk Sistemik

Pelaksanaan :

1. Menunjukkan contoh berbagai bentuk sediaan obat


2. Mengkaji dan mendiskusikan kelebihan dan kekurangan dari tiap-tiap bentuk
sediaan obat.
3. Mengkaji kenapa bentuk sediaan obat diformulasi sedemikian rupa
4. Mengkaji komponen dari setiap bentuk sediaan obat
5. Mengkaji bagaimana bentuk sediaan obat tertentu harus disimpan
6. Mengkaji factor-faktor apa saja yang dapat merusak BSO
7. Mengkaji bagaiamana cara pemberian obat yang harus dilakukan untuk tiap
bentuk sediaan obat tertentu.
8. Mengkaji nasib suatu obat dalam bentuk sediaan obat tertentu di dalam tubuh
manusia (disintegrasi,disolusi,pengaruh pH cairan,dsb)
9. Memperagakan cara penulisan resep untuk setiap bentuk sediaan obat.

61
Buku Panduan Mahasiswa
Control System

PRAKTIKUM 6 (CS-Pr6-HS)
PRAKTIKUM HISTOLOGI

ENDOCRINE SYSTEM

TUJUAN PRAKTIKUM : Mengamati struktur organ yang memproduksi hormon.

Sediaan jaringan :
No. Organ Endokrin Kode Sediaan
1. Hypophysis ES – 1
2. Thyroid gland ES – 2
3. Parathyroid gland ES – 2
4. Langerhans islet DS – 17
5. Adrenal gland ES – 3

Gambar 1
Hypophysis (ES-1)

10 x 10 10 x 40

Keterangan Gambar
1. _____________________________________
2. _____________________________________
3. _____________________________________
4. _____________________________________
5. _____________________________________

Deskripsi gambar 1
62
Buku Panduan Mahasiswa
Control System

No. Perihal Deskripsi


1. Struktur
neurohipofisis

2. Herring bodies

3. Struktur
adenohipofisis

4. Jenis sel 1.
pada adenohipofisis 2.
5. Struktur
pars intermedia

Gambar 2
Thyroid Gland (ES-2)
10 x 10

10 x 40

Keterangan Gambar
1. ____________________________ 4. ___________________________
2. ____________________________ 5. ___________________________
3. ____________________________ 6. ___________________________

Deskripsi gambar 2

63
Buku Panduan Mahasiswa
Control System

No. Perihal Deskripsi


1. Struktur folikel
2. Jenis sel

3. Struktur sel
parafolikular

Gambar 3
Parathyroid Gland (ES-2)
10 x 10 10 x 40

Keterangan Gambar
1. ____________________________ 4. ___________________________
2. ____________________________ 5. ___________________________
3. ____________________________ 6. ___________________________

Deskripsi gambar 3
No. Perihal Deskripsi
64
Buku Panduan Mahasiswa
Control System

1. Struktur kelenjar

2. Struktur sel prinsipal


3 Struktur sel oksifil

Gambar 4
Langerhans Islet (DS-17)

10 x 10 10 x 40

Keterangan Gambar
1. ____________________________ 4. ___________________________
2. ____________________________ 5. ___________________________
3. ____________________________ 6. ___________________________

Deskripsi gambar 4
No. Perihal Deskripsi
65
Buku Panduan Mahasiswa
Control System

1. Struktur
kelenjar

2. Jenis sel
3. Struktur sel A

4. Struktur sel B

Gambar 5
Adrenal Gland (ES-3)

10 x 10 10 x 40

Keterangan Gambar
1. ____________________________ 4. ___________________________
2. ____________________________ 5. ___________________________
3. ____________________________ 6. ___________________________

Deskripsi gambar 5
No. Perihal Deskripsi
1. Struktur kapsul
2. Pembagian lapisan
parenkim
3. Struktur zona glomerulosa

4. Struktur zona fasikulata

5. Struktur zona retikularis

6. Struktur medulla

66
Buku Panduan Mahasiswa
Control System

PRAKTIKUM 7 (CS-Pr7-FO)
PRAKTIKUM FARMAKOLOGI

PENULISAN RESEP

Tujuan : Melatih dan meningkatkan pemahaman penulisan resep obat.

Materi :

1. Kertas
2. Pulpen / Bulpoin
3. LCD
4. LapTop

Komponen resep dan kandungannya:


1. Inscriptio : Terdiri dari nama dan alamat dokter,nomor surat izin praktek, kota dan
tanggal resep ditulis.
2. Invocatio : Yaitu tulisan ” R/ ”,singkatan dari Recipe yang berarti ” harap diambil ”.
3. Praescriptio atau Ordinatio : Terdiri dari nama bahan, bentuk sediaan obat dan
jumlahnya
4. Signatura : Yaitu aturan pakai obat.
5. Subcriptio : Yaitu paraf atau tanda tangan dokter yang menulis resep
6. Pro : Yaitu untuk siapa obat diberikan

Contoh Resep Lengkap :


.........................................................................................................
Dr.Rivi
Jl.Amaliun No 5 Medan
Telp : 0617347090 INSCRIPTIO
SIP : 126/34/DINKES/2006

Medan, 15 September 2009


..................................................................................................
R / .................................................................................................... INVOCATIO
TabParacetamol No.XX................................................PRAESCRIPTIO
S.3.dd.Tab I................................................................................. SIGNATURA
-----------------------------Paraf..........................................................SUBSCRIPTIO
R/
Cap Amoxicylin No.XX
S.3.dd.Cap I
-----------------------------Paraf

Pro : Ny.Dina...............................................................................PRO
Umur : Dewasa

67
Buku Panduan Mahasiswa
Control System

1. Format resep yang benar

Nama Dokter :
Alamat :
No Surat Izin Praktek :

Kota,tgl …..bulan….tahun

R/ Bentuk sediaan Nama obat Keterangan obat Wadah obat Jumlah

Signa frekuensi kali perhari jlh yang dikonsumsi


Garis penutup dan Paraf dokter

Pro : Nama Pasien


Umur: ... (dalam bulan atau tahun)

68
Buku Panduan Mahasiswa
Control System

Contoh penulisan resep yang benar:

Dr.Polan, SpPD
Jl. Ujung No. 123
SP: 345/67/DinKes/2008
Medan, 29-2-2009

R/ Tab Voltaren SR No. VI


S 2 dd tab I paraf
-------------------------------------

R/ Tab Diazepam 2 mg No X
S 4 dd tab 1 ½ paraf

Pro : tuan X
Usia : dewasa

Kaedah Praktis Penulisan nama obat pada suatu Resep :

R/ BSO Nama obat Spesifikasi Wadah Jumlah


R/ Cap Amoxan 500 mg No X
R/ Tab Voltaren SR No VI
R/ Supp Borraginol N No IV
R/ Inj Dibekacin 150 mg vial II
R/ Sol Ringer lactat - fl I
R/ Sol Dextrose 10% fls III
R/ Oint Hydrocortison 1% tube I

Atau :

R/ Nama obat Spesifikasi BSO Wadah Jumlah


R/ Sustanon 250 Inj amp I
R/ NaCl 0.9% Inf fls VI
R/ Ospen 625 Tab No XII
R/ Lamisil - Cream tube I
R/ Ventolin - Aorosol fl I

Contoh yang salah

R/ Supp Borraginol N No IV
R/ Oin Borraginol Tube No I

69
Buku Panduan Mahasiswa
Control System

2. Penulisan singkatan bentuk sediaan obat :

- Pulvers ditulis pulv


- Tablet ditulis tab
- Capsul ditulis cap
- Injeksi ditulis inj
- Solutio ditulis sol

3. Penulisan jumlah obat :

- Bila tidak ada wadah obat ditulis No.


- Bila ada wadah obat
Mis : - botol ditulis fl
- vial ditulis vial
- tube ditulis tube
- ampul ditulis amp
- Bentuk cairan wadah bebas ditulis angka cc, mis : 100 cc
angka ml, mis : 200 ml
Misal : R / Sol H2O2 3% 100 cc
- Bentuk tepung wadah bebas angka mg, mis : 500 mg
Misal : R / Amoxicylin 500 mg

4. Penulisan nama obat :

- Nama dagang ,lengkap dengan kekhasannya


Mis : R / Tab Voltaren SR No. X
R / Tab Voltaren 50 mg No. X

5. Penulisan aturan pakai :

- S pro Supp I malam


- S 3 dd tab I

6. Penulisan singkatan angka :

- 44 ditulis XLIV
- 96 ditulis XCVI

ANGKA GRIK DAN ROMAWI

Angka grik dan angka romawi keduanya dipakai dalam tulisan resep. Angka grik
digunakan untuk menyatakan jumlah gram / mg maupun ml / cc obat yang diminta.
Sedang angka romawi digunakan untuk menyatakan jumlah sediaan obat yang
diminta.

70
Buku Panduan Mahasiswa
Control System

A.Grik A.Romawi Pengucapan Indonesia Pengucapan Latin

1. I satu unus,una,unum
2. II dua duo,udae,duo
3. III tiga tres,tree,tria
4. IV empat quattuer
5. V lima quingue
6. VI enam sex
7. VII tujuh septem
8. VIII delapan octa
9. IX sembilan novem
10. X sepuluh decim
11. XI sebelas undecim
12. XII dua belas duodecim
13. XIII tiga belas tredecim
14. XIV empat belas quattuordecim
15. XV lima belas quindecim
16. XVI enam belas sedecim
17. XVII tujuh belas septemdecim
18. XVIII delapan belas duodeviginti
19. XIX sembilan belas undeviginti
20. XX dua puluh viginti
25. XXV dua puluh lima viginti quingue
30. XXX tiga puluh triginta
35. XXXV tiga puluh lima triginta quingue
40. XL empat puluh quadraginta
45. XLV empat puluh lima quadraginta quingue
50. L lima puluh quinguaginta
60. LX enam puluh sexaginta
80. LXXX delapan puluh octaginta
90. XC sembilan puluh nonaginta
100. C seratus centum
200. CC dua ratus ducenti,ducentae
300. CCC tiga ratus trecenti,trecentae
400. CD empat ratus quadriginti
500. D lima ratus quigenti,quigentae
1000. M seribu mille

Singkatan Latin Yang Sering Dipakai Dalam Penulisan Resep

R. Recipe Ambilah
S. Signa, Signatura Tandailah
M.f. Misce fac, Misce fiant Campur dan buatlah
l.a. Lege artis Menurut aturan keahlian
pulv. Pulvis Serbuk tunggal
Pulvers Serbuk terbagi bagi
q.s. Quantum satis Secukupnya
Quantum sufficit Secukupnya
d.t.d. Da tales doses Berikan dengan takaran demikian
71
Buku Panduan Mahasiswa
Control System

C. Cochlear Sendok makan (sendok besar = 15 ml)


Cth Cochlear theae Sendok teh (sendok kecil = 5 ml)
a.c. Ante coenam Sebelum makan
d.c. Durante coenam Sedang (waktu) makan
p.c. Post coenam Sesudah makan
p.d. Post defecere Sesudah defikasi (buang air besar)
s.n.s Si necesse sit Bila perlu
s.o.s Si opus sit Bila perlu
p.r.n. Pro renata Bila perlu
o.h. Omniora Tiap jam
m.et.v. Mane et vespere Pagi dan malam hari
p.c.c. Pro copy conform Untuk salinan yang serupa
iter Iteratur Ulangi
iter. 3x Ulangi tiga kali
n.d., ne det Ne detur Belum diberikan
Cito Cito Cepat
Statim Statim Segera
Citiss Citissime Segera sekali
P.I.M. Periculum in mora Berbahaya bila ditunda
S.u.c. Signa usus cognitus Tandailah, aturan pakai sudah tahu
S.u.n. Signa usus notus Tandailah, aturan pakai sudah tahu
S.u.e. Signa usus externus Tandailah untuk pemakaian luar
S.pro.inj Signa pro injectio Tandailah, untuk obat suntik
d.i.m.m. da in manum medici Serahkan ketangan dokter
S.garg Signa gargarisma Tandailah, obat kumur – kumur
S.coll Signa collutorium Tandailah, untuk obat cuci mulut
S.epith Signa epithema Tandailah, untuk obat kompres
S.collyr Signa collyrium Tandailah, obat cuci mata
S.lax Signa laksantia Tandailah, untuk pencahar
S.Supp Signa suppositoria Tandailah untuk suppositoria
S.gtt.nasal Signa guttae nasales Tandailah, untuk obat tetes hidung
S.gtt.auric Signa guttae aurriculares Tandailah, untuk obat tetes telinga
S.gtt.opth Signa guttae opthalmicae Tandailah, untuk obat tetes mata
S.oc Signa oculenta Tandailah untuk salep mata
S.ovula Signa ovulae Tandailah untuk ovula (tablet vagina)
S.linn Signa linimenta Tandailah untuk obat gosok
O.D.S Oculo dextro et sinistro Mata kanan dan kiri
A.D. Auriculares dextro Telinga kanan
A.S. Auricularaes sinistro Telinga kiri
d.c.pipet Da cum pipet Berilah dengan pipet
S.pulv.adsp Signa pulvis adspersorius Tandailah serbuk tabor
da in caps Da in capsulae Berikan dalam capsul

72
Buku Panduan Mahasiswa
Control System

PRAKTIKUM 8 (CS-Pr.8-AO)
PRAKTIKUM ANATOMI

ENDOCRINE SYSTEM

Mengidentifikasi dan mempelajari topografi dan bagian-bagian dari :


 Hypopysis & Pituitary
 Thyroid gland :
 Lobus dexter
 Lobus sinister
 Isthmus
 Arteri Thyroidea
 Nervus Recurrent laryngis
 Parathyroid gland
 Pineal gland
 Pancreas
 Adrenal gland

73
Buku Panduan Mahasiswa
Control System

PRAKTIKUM 9 (CS-Pr9-FO)
PRAKTIKUM FARMAKOLOGI

INTERAKSI OBAT TAK TERCAMPURKAN

Tujuan : Memperagakan kejadian interaksi obat yang tak tercampurkan

Materi praktikum :

I.Air dengan lemak.

1. Air
2. Minyak
3. Gelas ukur
4. Botol

Pelaksanaan ( Demonstrasi ) :
- Ambil air 100 ml,tambahkan minyak 100 ml,kocok.
- Amati apa yang terjadi.

II.Pulvers

A.Obat yang tak tercampurkan

1. Hexamin tablet R/ Hexamin tab.I


2. Acetosal Acetosal mg 500
3. CTM tablet CTM tab.I
4. Lumpang Mf pulv.dtd No XII
5. Mortir Da in caps
6. Kertas perkamen S t dd cap I p.c
7. Timbangan
8. Anak timbangan
9. Sudip Pro : Tn . Edi

Pelaksanaan :
Berhubung hanya untuk mengetahui bahwa obat – obat ini tidak tercampurkan maka
hanya dibuat satu kapsul,bukan 12 kapsul.
1. Ambil Hexamine sebanyak 1 tablet
2. Timbang Acetosal sebanyak 500 mg
3. Ambil CTM sebanyak 1 tablet
4. Siapkan lumpang yang bersih dan kering
5. Kedalam lumpang masukkan Hexamin,Acetosal dan CTM,gerus sambil diaduk
memakai sudip.
6. Amati apa yang terjadi.

B.Obat yang tercampurkan


74
Buku Panduan Mahasiswa
Control System

1. Paracetamol tablet R/ Paracetamol tab.1/5


2. Clorpheniramin maleat Clorpheniramin maleat mg 2
3. Glyceril guayakolat tablet Glyceril guayacolat mg 50
4. Lumpang Mf pulv dtd No X
5. Mortir S 3 dd pulv I
6. Kertas perkamen
7. Timbangan
8. Anak timbangan Pro : Ana
9. Sudip Umur : 6 tahun

Pelaksanaan :
Lama pengobatan 3 hari,cara pakai sehari 3 kali 1 bungkus.
Jumlah obat sebanyak 3 x 3 bungkus = 9 bungkus, digenapkan menjadi 10 bungkus.
Anak umur 6 tahun ( BB = 15 kg )
Dosis :
- Paracetamol untuk anak (2 – 10) tahun = (100-200) mg / kali
- Clorpheniramin maleat untuk anak – anak = 0,35 mg / kgBB / hari
- Glycerilguayacolat untuk anak (2-6) tahun = 50 mg / kali

Keterangan :
- Paracetamol tablet berisi Paracetamol 500 mg / tablet
- Glycerilguayacolat tablet berisi glyserilguayacolat 100 mg / tablet

Perhitungan Dosis :
- Paracetamol 1x pakai (100-200)mg , diambil 100 mg (100 / 500 mg = 1/5
tablet )
- Clorpheniramin maleat 1x pakai = (15 x 0,35 mg) / 3 = 1,75 mg ,dibulatkan
menjadi 2 mg.
- Glycerilguayakolat 1x pakai = 50 mg (50 / 100 mg = 1/5 tablet )

Cara Kerja :
1. Ambil paracetamol tablet sebanyak 10 x 1/5 tablet = 2 tablet
2. Timbang Clorpheniramin maleat 10 x 2 mg = 20 mg
3. Ambil Glycerilguayacolat tablet sebanyak 10 x ½ tablet = 5 tablet.
4. Siapkan lumpang yang bersih dan kering
5. Kedalam lumping masukkan Paracetamol,Clorpheniramin maleat dan Glyceril
guayacolat,gerus hingga halus dan homogen
6. Bagi menjadi 10 bungkus dengan kertas perkamen

Keterangan tambahan :
- Interaksi obat tak tercampurkan = Interaksi Farmaseutik : Interaksi terjadi in-
vitro ( waktu obat dicampurkan ).
1.Interaksi Fisik
a. Terjadinya penurunan titik cair
b. Terjadinya penurunan tekanan uap relative
c. Terjadinya pembebasan air hablur.
2. Interaksi Kimiawi
Terjadinya perubahan warna.
Tablet yang tidak dapat diracik :
75
Buku Panduan Mahasiswa
Control System

1. Tablet Effervescent
- Calcium D-Redoxon effervescent tablet
- Supradin effervescent tablet

2. Sustained Release Tablet


- Ronicol Timespan dragee
- Kalium Durules Sustained Release Tablet
- Avil retard dragee

3. Chewable tablet (tablet kunyah )


- Erysanbe tablet kunyah
- Pentrexyl chewable tablet
- Kaltrocin chewable tablet

4. Tablet hisap (Trochisi)


- Degirol tablet hisap
- FG troches tablet hisap

5. Tablet Bukal
- Sendopart buccal tablet

6. Tablet Sublingual
- Cedocard sublingual tablet

7. Vaginal tablet
- Flagyl vaginal tablet
- Canesten vaginal tablet

8. Tablet salut gula ( dragee )


- Librax dragee
- Neorobion dragee

9. Tablet salut selaput


- Iberet 500 film tablet
- Mucosolvan filcotab

10. Tablet salut enteric


- Parasel enteric coated tablet.

76

You might also like