Professional Documents
Culture Documents
Segala puji dan syukur marilah kita panjatkan kehadirat Allah SWT, karena
hanya berkat rahmat, taufiq dan karunia-Nya-lah maka pada saat ini, kita dapat
menghadiri Rapat Baleg dalam keadaan sehat wal-afiat.
Telah semenjak lama diketahui bahwa UMKM dan petani-petani kita terbelit
persoalan yang berkaitan dengan sumber pembiayaan dan pemasaran produknya,
karena mereka pada umumnya tidak memiliki akses untuk memperoleh fasilitas
kredit dari lembaga keuangan. Hal ini berkaitan dengan sistem keuangan dan
lembaga keuangan yang belum berpihak pada kebutuhan mereka. Posisi tawar
yang lemah juga menyebabkan mereka kesulitan untuk memperoleh akses
informasi mengenai harga sehingga dalam proses transaksinya mereka selalu
berpotensi untuk dirugikan. Salah satu upaya untuk mengatasi masalah tersebut
adalah dengan penerapan Sistem Resi Gudang. Melalui Sistem Resi Gudang ini
maka kebutuhan dana untuk pembiayaan dan informasi mengenai harga
komoditasnya dapat diakses melalui mekanisme yang cukup sederhana dan cepat.
Tentunya hal ini akan sangat membantu kebanyakan petani dan pelaku UMKM
serta koperasi yang memiliki keterbatasan asset riil maupun asset finansialnya.
Dalam RUU Perubahan ini, Fraksi kami mencermati bahwa Lembaga Dana
Jaminan yang akan dibentuk, berfungsi untuk:
1. Melindungi hak Pemegang Resi Gudang dan/atau Penerima Hak Jaminan apabila
terjadi kegagalan, ketidakmampuan dan/atau kebangkrutan Pengelola Gudang
dalam menjalankan kewajibannya. Untuk melaksanakan fungsi ini, Lembaga Dana
2
Jaminan bertugas merumuskan dan menetapkan kebijakan pelaksanaan
penjaminan pengelolaan barang oleh pengelola gudang dan melaksanakan
penjaminan pengelolaan barang oleh pengelola gudang.
2. Memelihara stabilitas dan integritas Sistem Resi Gudang sesuai dengan
kewenangannya. Untuk melaksanakan fungsi ini Lembaga Dana Jaminan bertugas
merumuskan dan menetapkan kebijakan dalam rangka turut aktif memelihara
stabilitas dan integritas Sistem Resi Gudang dan merumuskan, menetapkan, dan
melaksanakan kebijakan penyelesaian Pengelola Gudang gagal yang tidak
berdampak luas maupun penanganan Pengelola Gudang gagal yang berdampak
luas (sistemik).
Pasal 37G ayat (2) RUU menyatakan bahwa Pembentukan, besarnya dana
yang diperlukan untuk mendirikan Lembaga Dana Jaminan, prosedur pendirian,
persyaratan dan kepesertaan penjaminan Lembaga Dana Penjaminan,
pengumpulan dana, pengelolaan dana, dan cara serta persyaratan menggunakan
dana dari Lembaga Dana Jaminan serta struktur dan fungsi administrasinya akan
diatur lebih lanjut dengan Peraturan Pemerintah. RUU ini telah membatasi hal-hal
yang perlu diatur dalam Peraturan Pemerintah. Limitasi ini penting agar Peraturan
Pemerintah tidak kelaur dari alur dan semangat pembentukan peraturan
perundangan ini. Mengenai Pasal 47G ayat (2) ini memang bisa dipertanyakan
mengapa hal-hal tersebut tidak diatur saja dalam RUU ini bukan dalam Peraturan
Pemerintah. Hal tersebut dimaksudkan untuk memperkuat keberadaan atau
eksistensi dan kepastian hukum dari Lembaga Dana Jaminan ini. Namun kita telah
memutuskan rumusan pasal tersebut sebagaimana yang ada sekarang, walaupun
hal ini mungkin masih terbuka untuk didiskusikan ketika kita menerima usulan dari
Pemerintah.
3
undang ini diundangkan.” Ketentuan pasal ini membawa implikasi pada dua hal,
yaitu lembaga ini dapat terbentuk pada saat yang telah ditentukan dan juga ada
kemungkinan lembaga ini belum terbentuk walaupun waktu yang ditentukan telah
terlewati. Jika lembaga ini belum terbentuk untuk masa yang telah ditentukan, lalu
apa konsekuensinya terhadap yang bertanggung jawab terhadap pembentukan
lembaga tersebut? Kami rasa, hal ini perlu kita pertimbangkan agar bunyi pasal ini
tidak hanya menjadi hiasan belaka.