Professional Documents
Culture Documents
2. Bercerita
Melalui cara ini pesan yang akan disampaikan kepada anak dapat mudah
diterima, mengingat anak sangat suka sekali dengan cerita, tetapi cerita
yang disampaikan hendaknya sesuai dengan pesan yang akan
disampaikan, yang dapat diekspresikan melalui tulisan maupun gambar.
3. Memfasilitasi
4. Biblioterapi
7. Penggunaan skala
8. Menulis
Melalui cara ini anak akan dapat mengekspresikan dirinya baik pada
keadaan sedih, marah atau lainnya dan biasanya banyak dilakukan pada
anak yang jengkel, marah dan diam. Cara ini dapat dilakukan apabila anak
sudah memiliki kemampuan untuk menulis.
9.Menggambar
10.Bermain
LAIN BAB
PENDAHULUAN
Komunikasi pada anak merupakan bagian penting dalam membangun kepercayaan kita
dengan anak. Melalui komunikasi akan terjalin rasa percaya, rasa kasih saying dan
selanjutnya anak akan merasa memiliki suatu penghargaan pada dirinya. Dalam praktek
keperawatan istilah komunikasi sering digunakan pada aspek pemberian terapi pada klien
sehingga komunikasi banyak dikaitkan dengan istilah terapeutik atau dikenal dengan
nama komunikasi terapeutik.
komunikasi terapeutik merupakan suatu cara untuk membina hubungan yang terapeutik
yang diperlukan untuk pertukaran informasi dan perasaan, yang dapat mempengaruhi
perilaku orang lain mengingat keberhasilan tindakan keperawatan tergantung pada proses
komunikasi (Stuart dan Sundeen, 1987)
DEFINISI
Komunikasi adalah suatu proses ketika informasi disampaikan kepada orang lain melalui
symbol, tanda, atau tingkah laku ( Haber, 1987 )
- Pengirim pesan
Adalah individu dalam hal ini adalah anak, keluarga atau kelompok yang melaksanakan
komunikasi baik dengan individu (anak) atau kelompok lain. pada praktik keperawatan
pengiriman pesan komunikasi dapat terjadi antara anak dengan perawat, dokter atau
petugas kesehatan lainnya serta orang tua.
- Penerima pesan
Merupakan orang yang menerima berita atau lambang, dapat berupa klien (anak),
keluarga atau masyarakat.
- Pesan
Merupakan berita yang disampaikan oleh pengirim pesan melalui lambang pembicara,
gerakan ataupun sikap.
- Media
Merupakan sarana tempat berlakunya lambang saluran yang dapat meliputi suara dan
lambang itu sendiri. Media dapat berupa suara atau beberapa hal yang dapat
memudahkan dalam penerimaan pesan pada anak seperti gambar atau permainan
kongkret dan menarik bagi anak
- Umpan balik
Merupakan bagian proses komunikasi yang dapat digunakan sebagai alat pencapaian
pesan/informasi yang telah disampaikan. Komponen ini sebagai evaluasi tercapainya
informasiyang disampaikan pada anak.
Anak diartikan sebagai seseorang yang berusia kurang dari 18 tahun dalam masa tumbuh
kembang dengan kebutuhan khusus baik kebutuhan fisik, psikologis, social dan spiritual.
Anak merupakan individu yang berada dalam satu rentang perubahan perkembangan
yang dimulai dari bayi hingga remaja. Masa anak merupakan masa pertumbuhan dan
perkembangan yang dimulai dari bayi (0-1 th), usia bermain/toddler (1-2,5 th), pra
sekolah (2,5-5 th), usia sekolah (5-11 th) hingga remaja (11-18 th). Rentang ini berbeda
antara satu anak dengan yang lain karena latar belakang yang berbeda.
Keluarga merupakan unsur penting dalam perawatan anak. Kehidupan anak dapat
ditentukan oleh lingkungan keluarga, untuk itu keperawatan anak harus mengenal
keluarga sebagai tempat tinggal atau sebagai konstanta tetap dalam kehidupan anak
(Wong, Perry & Hockenberry, 2002)
Tahap Prainteraksi
Tahap Kerja
Tahap terminasi
Pendidikan
Pengetahuan
Sikap
Sistem social
Saluran
Lingkungan
Merupakan unsur yang sangat penting untuk membangun efektifitas dalam proses
komunikasi. Menurut Egan tahun 1995 dikutip Kozier dan Erb tahun 1983
menyampaikan sikap komunikasi merupakan sesuatu apa yang harus dilakukan dalam
komunikasi baik secara verbal maupun non verbal yang dapat meliputi :
- Sikap berhadapan
Merupakan bentuk sikap dimana seseorang langsung bertatap muka atau berhadapan
langsung dengan anak, sikap ini mempunyai arti bahwa komunikator siap berkomunikasi
Sikap ini merupakan bentuk sikap dengan memberikan posisi yang menunjukkan
keinginan untuk mengatakan atau mendengar sesuatu dengan cara membungkuk sedikit
ke arah klien.
- Sikap terbuka
Merupakan bentuk sikap dengan memberikan posisi kaki tidak melipat, tangan
menunjukkan keerbukaan untuk berkomunikasi yang dilakukan selama dalam proses
komunikasi.
- Gerakan mata
- Ekspresi muka
- Sentuhan
Merupakan cara interaksi yang mendasar karena dengan setuhan dapat memperhatikan
perasaan menerima dan mengahargai. Sentuhan merupakan elemen penting dalam
pembentukan ego, perasaan dan kemandirian. Sentuhan sangat penting karena sebagai
alat komunikasi dalam memperlihatkan kehangatan, kasih saying yang pada kemudian
hari (dewasa) dapat mengembangakannya.
SIKAP KOMUNIKASI TERAPEUTIK
Merupakan cara berperilaku selama dalam komunikasi yang dapat memberikan dampak
terapi psikologis, sehingga masalah-masalah psikologis anak dapat teratasi. Terdiri dari :
- Sikap kesejatian
Merupakan sikap dalam pengiriman pesan pada anak menunjukkan tentang gambaran diri
kita sebenarnya, sikap tersebut diantaranya; menghindari membuka diri yang terlalu dini
sampai dengan anak menunjukkan kesiapan untuk berespon positif terhadap keterbukaan,
sikap kepercayaan yang digunakan untuk menumbuhkan rasa percaya kita dengan anak
dan harus lebih terbuka, sikap menghindari membuka diri terlalu dini dalam rangka
manipulasi, sikap dengan memberikan nasihat atau mempengaruhi anak untuk
mendapatkan apa yang menjadi tujuan kita dalam komunikasi
- Sikap empati
Adalah cara menempatkan diri kita pada posisi anak dan orang tua yang dapat
ditunjukkan dengan mendengarkan apa yang disampaikan komunikan dengan maksud
dimengerti, mengatakan pada diri komunikan kita mendengarkan apa darinya,
menyampaikan respon empati seperti kakuratan, kejelasan, kehangatan dan menunjukkan
empati secara verbal
- Sikap hormat
Sikap yang menunjukkan adanya suatu keperdulian/perhatian, rasa suka dan mengahargai
klien. Dapat ditunjukkan dengan cara melihat ke arah klien saat komunikasi, memberikan
perhatian yang tidak terbagi, mempertahankan kontak mata, senyum pada saat yang tepat,
bergerak ke arah klien, sapaan saat komunikasi, jabat tangan atau sentuhan yang lembut
dengan izin komunikan
- Sikap Konkret
Bentuk sikap dengan menggunakan terminology yang spesifik dan bukan abstrak pada
saat komunikasi dengan klien, dapat ditunjukkan dengan menggunakan hal yang nyata
seperti menunjukkan pada hal yang nyata, melalui orang tua. dapat juga menggunakan
alat bantu seperti gambar, mainan dan lain-lain.
Komunikasi pada umumnya dapat dilakukan dengan melalui gerakan-gerakan bayi yang
merupakan alat komunikasi yang efektif. Perkembangan komunikasi pada bayi dimulai
dengan kemampuan bayi melihat benda-benda yang menarik, biasanya pada minggu ke
delapan. pada minggu kedua belas bayi dapat tersenyum. pada usia 16 minggu bayi dapat
menoleh kea rah suara yang asing baginya. Pada pertengahan tahun bayi dapat
mengucapkan kat-kata awal seperti ba-ba, da-da dan lain-lain. pada bulan ke sepuluh bayi
dapat berespon saat dipanggil namanya, mampu melihat beberapa gambar yang terdapat
dalam buku, dan pada akhir tahun pertama dapat mengatakan kata-kata yang spesifik
sekitar dua atau tiga kata.
Pada tahun pertama anak sudah mampu memahami sekitar sepuluh kat. pada tahun kedua
memahami sekitar 200-300 kata. Pada usia 3 tahun, anak sudah mampu menguasai skitar
900 kata. Komunikasi pada usia ini bersifat egosentris, rasa ingin tahu dan inisiatifnya
tinggi, kemampuan bahasa meningkat, mudah merasa kecewa dan merasa bersalah karena
tuntutan tinggi, setiap komunikasi harus berpusat pada dirinya, takut trhadap
ketidaktahuan, dan perlu diingat pada usia ini anak masih belum fasih berbicara
(Behrman, 1996).
Pada usia ini, cara berkomunikasi yang dilakukan adalah dengan memberitahu apa yang
terjadi pada dirinya, member kesempatan untuk menyentuh alat pemeriksaan yang
digunakan, menggunakan nada suara, bicara lambat, jika tidak dijawab harus diulang
lebih jelas dengan pengarahan yang sederhana, hidarkan sikap mendesak sikap mendesak
untuk dijawab seperti kata-kata “jawab dong”, mengalihkan aktifitas saat komunikasi,
memberikan mainan saat berkomunikasi dengan maksud anak mudah diajak
berkomunikasi, mengatur jarak saat berkomunikasi, adanya kesadaran diri di mana kita
harus menghindari konfrontasi langsung, duduk yang terlalu dekat dan berhadapan.
Secara nonverbal kita selalu memberikan dorongan penerimaan dan persetujuan jika
diperlukan, jangan sentuh anak tanpa persetujuannya, salaman dengan anak merupakan
cara untuk menghilangkan rasa cemas. Menggambar, menulis atau bercerita dalam
menggali perasaan dan fikiran anak saat komunikasi.
Dimulai dengan kemampuan anak mencetak, menggambar, membuat huruf atau tulisan
yang besar dan apa yang dilaksanakan anak mencerminkan fikiran anak dan kemampuan
anak untuk membaca di sini sudah dapat dimulai. Pada usia delapan tahun anak sudah
dapat membaca dan sudah mulai berfikir terhadap kehidupan.
Komunikasi yang dapat dilakukan pada usia ini adalah tetap masih memperhatikan
tingkat kemampuan bahasa anak yaitu gunakan kata sederhana yang spesifik, jelaskan
sesuatu yang membuat ketidakjelasan pada anak atau sesuatu yang tidak diketahui. pada
usia ini keingintahuan pada aspek fusngsional dan procedural dari objek tertentu sangat
tinggi maka jelaskan arti fungsi dan prosedurnya, maksud dan tujuan dari sesuatu yang
ditanyakan secara jelas dan jangan menyakiti atau mengancam sebab ini akan membuat
anak tidak mampu berkomunikasi secara efektif.
BAB LAIN;
Beberapa cara yang dapat digunakan dalam berkomunikasi dengan anak antara lain:
Cara komunikasi ini pertama dilakukan oleh anak dalam menumbuhkan kepercayaan diri
anak, dengan menghindari secara langsung berkomunikasi dan melibatkan orang tua yang
duduk di sampingnya
2. Bercerita
Melalui cara ini pesan yang ingin disampaikan kepada anak akan mudah diterima, tetapi
cerita yang disamapikan hendaknya sesuai dengan pesan yang ingin disampaikan, yang
dapat diekspresikan melalui tulisan dan gambar.
3. Memfasilitasi
Dalam memfasilitasi, kita harus mampu mengekspresikan perasaan dan tidak boleh
dominan tetapi anak harus diberikan respon terhadap pesan yang disampaikan melalui
mendengarkan dengan penuh perhatian dan jangan merefleksikan ungkapan negative
yang menunjukkan kesan yang jelek buat anak.
4. Biblioterapi
Dengan pemberian buku atau majalah dapat digunakan untuk mengekspresikan perasaan,
dengan menceritakan isi buku yang sesuai dengan pesan yang disampaikan.
Hal ini penting untuk mengetahui keluhan anak dan keinginan tersebut dapat
menunjukkan perasaan dan fikiran pada saat itu
Penting untuk menentukan atau mengetahui perasaan dan fikiran anak, dengan
mengajukan pada situasi yang menunjukkan pilihan positif dan negative sesuai pendapat
anak
7. Penggunaan Skala
Penggunaan skala atau peringkat dalam mengungkapkan perasaan sakit pada anak,
seperti penggunaan perasaan nyeri, cemas, sedih dan lain-lain, dengan menganjurkan
anak untuk mengekspresikan sakitnya
8. Menulis
Melalui ini anak mengekspresikan dirinya baik pada keadaan sedih, marah atau lainnya
dan biasanya banyak dilakukan pada anak yang jengkel, marah dan diam. Dilakukan jika
anak sudah mempunyai kemampuan untuk menulis.
9. menggambar
Seperti halnya menulis, dapat digunakan untuk mengekspresikan, perasaan jengkel marah
bisanya dapat diungkapkan melalui gambar dan anak akan mengungkapkannya apabila
gambar yang ditulisnya ditanya tentang maksudnya.
10. Bermain
sebagai alat yang efektif pada anak dalam membantu berkomunikasi. Melalui ini
hubungan interpersonal antara anak, perawat dan orang sekitarnya dapat terjalin dan
pesan-pesan dapat disampaikan.
Ada banyakprogaram yang bagus di rancang untuk membantu orang tua mengenali
masalah antara yang satu dan yang lainnya. Dalam hal ini, hubungan mereka dengan si
anak dan anggota keluarga lainnya. Teknik penanganan/pengurusan rumah dapat di
ajarkan melalui permainan peran dan sampai batas tertentu dengan terapi kelompok.
Keberhasilan program-program ini sebagian besar bergantung pada mutu konsultan dan
keterbukaan semua pihak untuk nasihat yang objektif.
Mutu terbaik yang di miliki searang konsultan adalah bersikap tidak membingungkan dan
tidak rumit. Mereka perlu mengarahkan pada satu atau dua masalah khusus dan
mengembangkan strategi untuk membantu orang tua menolong diri mereka sendiri di
kemudian hari.