Professional Documents
Culture Documents
PLEURA
L/O/G/O
Oleh :
Huzayval
PENDAHULUAN
• Efusi pleura (adanya cairan di ruang pleura)
merupakan kasus yang jarang muncul pada anak-
anak dibandingkan orang dewasa, dapat
disebabkan oleh beragam infeksi dan penyakit non
infeksi.
• Efusi pleura pada anak-anak umumnya adalah
infeksi (50-70% efusi parapneumonik), gagal
jantung kongestif (5-15%) dan keganasan adalah
kasus yang jarang.
Definisi
• Efusi pleura
Pengumpulan cairan dalam ruang pleura yang terletak
diantara permukaan visceral dan parietal, proses penyakit
primer jarang terjadi tetapi biasanya disebabkan penyakit
sekunder lainnya.
Perbedaan Transudat
dan Eksudat
• Bronkoskopi
Terapi
• Kebanyakan pasien anak-anak yang memiliki efusi
parapneumonik memberikan respon yang baik
dengan pemberian terapi antibiotic sehingga tidak
memerlukan torakostomi.
• Pemberian awal terapi antibiotic didasari pada
infeksi penyebab yang mendasarinya dan
pengurasan/pengeluaran cairan yang terinfeksi
dengan torakosentesis atau torakostomi tertutup.
Antibiotik pilihan sesuai dengan kuman penyebab
• Torakostomi dengan pipa tertutup yang
segera sebaiknya menjadi pertimbangan
yang kuat dengan indikasi :
Terapi efektif lainnya yang sedang diperkenalkan
adalah streptokinase (SK) atau urokinase (UK) ke
dalam rongga empyema, yang telah
menunjukkan mengurangi/mengecilkan
perlekatan/adhesi, meningkatkan pengurasan,
dan memutus gejala.
Tidak ada komplikasi yang dilaporkan baik pada kedua seri.
Indikasi dasar untuk UK pada efusi pleura termasuk :
Dosis yang diberikan bervariasi dari 20.000-100.000
U ke dalam pipa dada dicampur dengan larutan
normal saline (20-100 mL), dosis optimal belum dapat
ditentukan. Setelah pemasukan UK, pipa dada ditutup
selama 1-2 jam, pasien didoronng untuk mengubah-
ubah posisi agar larutan terdistribusi merata.
Pemberian UK mungkin bisa diulang sebanyak 2-3
kali dalam 2-3 hari.
• Pada efusi yang terinfeksi perlu segera
dikeluarkan dengan memakai pipa intubasi
melalui selang iga. Bila cairan pusnya kental
sehingga sulit keluar atau bila empiemanya
multiokuler, perlu tindakan operatif.
• Untuk mencegah terjadinya lagi efusi pleura
setelah aspirasi dapat dilakukan pleurodesis
yakni melengketkan pleura viseralis dan pleura
parietalis. Zat-zat yang dipakai adalah
tetrasiklin, Bleomicin, Corynecbaterium parvum
dll.
IDENTITAS PASIEN
No CM : 812257
No Register : 0057497
Nama : Zulfikar
Tanggal Lahir : 10 April 1998
Umur : 11 tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Alamat : Ds. Tong Kruet, Bireun
Tanggal masuk : 24 Desember 2010
Tanggal Pemeriksaan : 16 Januari 2011
IDENTITAS KELUARGA
AYAH
Nama : Nurdin
Umur : 50 Tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Alamat : Ds. Tong Kruet, Bireun
Pekerjaan : Swasta
IBU
Nama : Rohani
Umur : 30 Tahun
Jenis kelamin : Wanita
Agama : Islam
Alamat : Ds. Tong Kruet, Bireun
Pekerjaan : IRT
Riwayat penyakit sekarang
Pasien datang dengan keluhan sesak nafas ± 1 minggu
sebelum masuk Rumah Sakit. Sesak nafas terjadi tiba-tiba saat tengah
malam waktu pasien tidur dan segera terbangun, gelisah, sakit dada
dan tidak dapat berbaring. Sesak makin memberat bila pasien tidur
tanpa bantal.
Pasien juga mengeluhkan satu hari kemudian perutnya
membesar yang diikuti dengan kaki dan tangan yang bengkak sejak ±
1 minggu yang lalu, nyeri perut (+). Pasien juga mengalami batuk (+)
± 1 minggu yang lalu, dahak (+), demam (+) dialami ± 2 minggu yang
lalu, sifat demam naik turun. Penurunan berat badan (-), keringat
malam hari (-), menggigil (-), berkeringat (-), mual dan muntah (-), BAB
dan BAK tidak ada keluhan.
Riwayat penyakit dahulu
Pasien merupakan kiriman dari RSU Fauziah Bireun dengan
diagnosa edema ec CHF + efusi pleura. Riwayat sakit kuning(-).
• Psikomotor
- Tengkurap : 3 bulan -Berjalan :11 bulan
- Duduk : 6 bulan - Berlari :12 bulan
- Merangkak : 7 bulan - Berbicara :15 bulan
- Berdiri : 8 bulan
Riwayat imunisasi
Os sudah mendapat imunisasi lengkap
PEMERIKSAAN FISIK
A. STATUS PRESENT
Keadaan umum : lemah
Kesadaran : compos mentis
Tekanan Darah : 100/60 mmHg
Heart Rate : 128x/mnt
Respiratory rate : 40x/mnt
Suhu : 370C
Data Antropometrik :
Tinggi Badan : 133 Cm
Berat Badan : 27 kg
Status Gizi : BBI = 28 kg
BB/TB = 27kg/28 kg x100%
= 96%
dengan edema (+) anasarka.
LLA ideal = 223 mm
maka : 150 / 223 x 100% = 67%
kesan : severe malnutrition
B. STATUS GENERAL
A. KEPALA
Bentuk : normocephali
Rambut : hitam,sukar dicabut
Mata : pupil bulat isokor, refleks cahaya langsung
(+/+), refleks cahaya tidak langsung (+/+),
konjungtiva palpebra inferior pucat (-),
sklera ikterik(-/-)
Hidung : nafas cuping hidung (-),
sekret(-).
Mulut
Bibir
● : anemis(-/-), sianosis(-/-)
Mukosa pipi : basah (+)
Gusi : edema (-), radang (-)
Lidah : hiperemis (-), tremor (-)
Geligi : karies dentis (-)
Tonsil : hiperemis(-)
Faring : hiperemis(-), edema(-)
Telinga : serumen (-)
A.LEHER
•KelBentuk : kesan simetris
•enjar getah bening : teraba (-/-)
•Kelenjar thyroid : teraba (-/-)
B.Tekanan vena jugular : TVJ R-2 cm H2O
C.THORAX
•Bentuk dan gerak : kesan simetris
•Tipe pernafasan : abdomino-thorakal
•Retraksi : - suprasternal (-)
- intercostalis (-)
- epigastrik (+)
A.PARU-PARU
DEPAN :
Palpasi : Fremitus taktil paru kanan melemah daripada paru kiri
Perkusi : Redup pada lapangan paru kanan / Sonor pada lapangan
paru kiri
Auskultasi : vesikuler(↓/N), Rhonki (+/+) Wheezing(-/-)
BELAKANG :
Palpasi : Fremitus kanan melemah daripada fremitus kiri
Perkusi : Redup pada lapangan paru kanan / Sonor pada lapangan
paru kiri
Auskultasi : vesikuler(↓/N), Rhonki (+/+), Wheezing(-/-)
JANTUNG
•Inspeksi : Tidak tampak pulsasi ictus cordis
•Palpasi : Teraba pulsasi ictus cordis di ICS VIlinea axillaris anterior.
ABDOMENi
•Inspeksi : kesan simetris, gerakan dinding perut normal.
•Palpasi
Dinding abdomen : distensi(+), nyeri tekan(+)
Hepar : teraba pada BAC ± 7 cm, BPX ±10 cm
Lien : tidak teraba
Kandung kemih : kosong
•Perkusi : Shiffting dullness (+), undulasi (+)A
•Auskultasi : peristaltik usus normal
Foto Thorax PA
Cor : Normal-
Pulmo : Tampak infiltrat di kedua
lapangan paru
Sinus phrenicocostalis dextra dan sinistra tumpul
WSD di hemi thorax dextra
Kesimpulan : Pneumonia, masih
tampak pleural effuse minimal
bilateral
KULTUR CAIRAN PLEURA
20 Januari 2011
Hasil : Terisolasi bakteri patogen Pseodomonas Sp.
Anjuran : Gol.Cefalosporin
ECHOCARDIOGRAPHY
27 Desember 2010
Kesan : - Pulmonal Hipertensi
- Efusi Pericard
- Efusi Pleura
USG Abdomen dan Ginjal
27 Desember 2010
- Hepar, GB, Splen, Pankreas : Normal
- Ren D/S batu (-)
- Buli-buli normal
- cairan bebas pada cavum pleura D/S dan cavum abdomen
Kesimpulan: Efusi Pleura D/S minimal
Asites ec sindrom nefrotik DD pyelonephritis kronik D/S.
MANTOUX TEST
28 Desember 2010
Hasil :Positif ≥10 mm/lapangan pandang
Tabel Sistem Penilaian (Scoring System) Gejala dan
Pemeriksaan Penunjang Tuberkulosis
Parameter 0 1 2 3 Skor
SKOR TOTAL = 8
Diagnosa kerja TB anak ditegakkan bila jumlah skor ≥ 6 (skor max : 14)
RESUME
ANAMNESA
Pasien merupakan anak Laki-laki , 11 tahun,
datang dengan keluhan sesak nafas ± 1
minggu yang lalu. Pasien juga mengeluhkan
bengkak pada perut,kedua tangan dan kedua
kaki. Pasien juga mengalami batuk kering (+)
± 1 minggu yang lalu, batuk berdahak (+),
demam (+) penurunan berat badan (+)
keringat malam (-),mual muntah (-) BAB
(normal) BAK (normal)
PEMERIKSAAN FISIK
STATUS PRESENT
Keadaan umum : lemah
Kesadaran : compos mentis
Tekanan Darah : 100/60 mmHg
Heart Rate : 128x/mnt
Respiratory rate : 40x/mnt
Suhu : 370C
STATUS GENERAL
KEPALA : Dalam batas normal
USUL PEMERIKSAAN
•Darah lengkap, elektrolit, glukosa darah.
•Urinalisa lengkap.
•Feses lengkap.
PENATALAKSANAAN
Cefotaxim 1 gr/12 J (IV)
Inj. Furosemid 30 mg/12 jam
Spironolakton 2 x 12,5 mg
Xanvit 1 x cth I
Diet ML 3 x 250 kal
F100 210 cc/2 jam
Snack 2x150 kal
Obat Anti TB :
Pirazinamid 1x 300 mg
Rifampisin 1 x 150 mg
Isoniazid 1 x 100 mg
Ethambutol 1 x 250 mg
PROGNOSA
Ad vitam : dubia ad bonam
Ad fungsionam : dubia ad malam
Ad sanationam : bonam