Professional Documents
Culture Documents
SKRIPSI
Diajukan kepada Jurusan Tarbiyah STAIN Purwokerto
Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar
Sarjana Strata Satu Pendidikan Islam
Oleh:
HASBUL HUDA
NIM. 032632011
NIM : 032632011
Jenjang : S-1
Jurusan : Tarbiyah
penelitian atau karya sendiri kecuali pada bagian-bagian yang dirujuk dari
sumbernya.
Hasbul Huda
NIM. 032632011
NOTA DINAS PEMBIMBING
Dengan ini memohon agar skripsi saudara tersebut di atas untuk dapat di
munaqosyahkan.
Demikian atas perhatiannya kami mengucapkan terima kasih.
Wassalaamu’alaikum Wr. Wb.
Pembimbing,
Skripsi Berjudul:
Yang disusun oleh Saudara Hasbul Huda Program Studi Pendidikan Agama Islam
Jurusan Tarbiyah STAIN Purwokerto.
Telah diujikan pada tanggal 18 Maret 2008, dan dinyatakan telah memenuhi syarat
untuk memperoleh gelar Sarjana Ilmu Pendidikan Islam oleh Sidang Dewan
Penguji Skripsi.
Pembimbing/Penguji,
(QS. Al-Insyirah: 6)
PERSEMBAHAN
Bapak dan Ibu yang selalu memberikan kasih sayang yang tulus serta motivasi
Kepada Crew Y@dien Computer yang telah membantu sepenuh hati atas
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT Yang Maha Kuasa
karena atas segala ni’mat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini
yang berjudul: “Upaya Guru Bahasa Arab Dalam Mengatasi Problematika Membaca
Dan Menulis Teks Bahasa Arab Bagi Siswa Kelas VII MTs Negeri Banjarnegara”
Dengan selesainya skripsi ini tidak terlepas dari kebantuan berbagai pihak.
Dan penulis, hanya dapat mengucapkan terimakasih atas berbagai pengorbanan dan
pengarahnya, kepada:
Penulis menyadari bahwa dalam skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, hal
ini dikarenakan keterbatasan dari segala aspek yang dimiliki oleh penulis sendiri.
Untuk itulah, kritik dan saran terbuka luas dan selaku penulis harapkan dari pembaca
yang budiman guna menuju kesempurnaannya. Mudah-mudahan skripsi yang
sederhana ini mampu memberi manfaat bagi penulis pada khususnya dan juga bagi
para. Pembaca yang budiman pada umumnya.
Hasbul Hud
NIM. 032632011
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
PERNYATAAN KEASLIAN
HALAMAN PENGESAHAN
HALAMAN PERSEMBAHAN
HALAMAN MOTTO
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
BAB I PENDAHULUAN
B. Penegasan Istilah
C. Rumusan Masalah
E. Telaah Pustaka
F. Metode Penelitian
G. Sistematika Penulisan
BAHASA ARAB.
1. Pengertian Belajar
Kesulitan Belajar.
a. Problematika linguistik
A. Letak Geografis
C. Struktur Organisasi
ARAB.
Bahasa Arab
Bahasa Arab.
Bahasa Arab.
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran-saran
C. Kata Penutup
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Tabel I : Jumlah Kelas VII MTs Negeri 2 Banjarnegara Tahun Ajaran 2007/2008
Tabel II : Jumlah Siswa kelas VII dengan Jumlah Sampel Kelas VIII MTs Negeri 2
Tabel III : Susunan Guru MTs Negeri 2 Banjarnegara Tahun Ajaran 2007/2008
Tabel VIII : Analisis Hasil Tes Mata Pelajaran Bahasa Arab dalam Pemberian Syakal
Tabel IX : Analisis Hasil Tes Mata Pelajaran Bahasa Arab dalam Menulis Imla’
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Belajar adalah kegiatan yang berproses dan merupakan unsur yang sangat
berarti, bahwa berhasil atau gagalnya pencapaian tujuan pendidikan itu amat
bergantung pada proses belajar yang dialami siswa baik ketika ia berada di sekolah
maupun di lingkungan rumah atau keluarganya sendiri (Muhibbin Syah, 1999: 59).
Selain itu, belajar juga merupakan langkah awal seorang karena dengan belajar
seseorang bisa memilih mana yang baik untuk dikerjakan dan mana yang buruk
untuk ditinggalkan.
Oleh karena itu, belajar memerlukan perhatian yang serius dari pada
pendidik, sebab di tangan pendidik belajar akan terlaksana dan dapat berhasil,
akan tetapi proses belajar tidak akan berhasil sesuai dengan apa yang diharapkan
keberhasilan siswa.
Semua orang yakin bahwa guru memiliki andil yang sangat besar terhadap
Keyakinan ini muncul karena manusia adalah mahluk lemah, yang dalam
perkembangannya senantiasa membutuhkan orang lain, sejak lahir, bahkan pada
saat meninggal. Semua itu menunjukkan bahwa setiap orang membutuhkan orang
lain dalam perkembangannya, demikian halnya peserta didik; ketika orang tua
mendaftarkan anaknya ke sekolah pada saat itu juga ia menaruh harapan terhadap
guru, agar anaknya dapat berkembang secara optimal (E. Mulyasa, 2007: 35).
selamanya dapat berjalan dengan baik, hal ini disebabkan faktor-faktor yang
mempengaruhi di dalamnya, baik faktor dalam diri siswa maupun yang datang dari
luar diri siswa yang menimbulkan kesulitan belajar bagi siswa (Slameto, 2003:
54).
bersifat umum saja, namun juga pelajaran yang bersifat religius, khususnya bahasa
Arab.
Bahasa adalah sistem tanda bunyi-bunyi dalam bahasa itu tak lain dari pada
bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia (Umar Asasudin Sokah, 1982: 7)
Dilihat dari fungsi bahasa adalah sebagai alat komunikasi dan penghubung dalam
peranan tertentu dengan rasa senang atau duka dan dengan rasa sedih dan gembira
kepada orang lain. Agar dapat dipahami, dan dimengerti dan merasakan
segera sesuatu yang dialami (Tayar Yusuf dan Syaiful Anwar, 1994 : 187)
Bahasa Arab adalah termasuk rumpun bahasa semit yang paling maju,
sedang bahasa semit adalah bahasa yang paling maju di dunia. Teori yang
termasyhur, teori Max Muler, membagi-bagi bahasa manusia itu menjadi tiga
rumpun bahasa, yaitu : (1) Rumpun bahasa Indo-Eropa, (2) Rumpun bahasa
Bahasa Arab sebagai bahasa yang hidup baik berbentuk klasik atau
kuno maupun yang berbentuk modern (klasik; susah dipahami, modern; mudah
dipahami) punya kegunaan yang amat penting dalam bidang agama, ilmu
Qur’an kitab suci kita dan Hadits Nabi yang menjelaskan isi Al-Qur’an itu
kedua-duanya dengan bahasa Arab. Bahkan setiap terjemahan atau alih bahasa
dari Al-Qur’an tidak bisa disebut Al-Qur’an, tetapi dinamakan terjemahan atau
tafsir. Peranan bahasa Arab dalam agama nampak pula dalam upacara-upacara
keagamaan dan ibadat, mulai dari azan dan iqomat sampai kepada sembahyang
pengetahuan juga diakui oleh para Sarjana, baik di negara-negara Barat maupun
Timur, yang mendalami tentang pertumbuhan dunia Islam. Kalau dunia Eropa
pada abad pertengahan mengalami “Abad Kegelapan”, maka sebaliknya pada
saat itu ilmu pengetahuan dan filsafat Yunani dapat dipelihara dan
dikembangkan oleh umat Islam di dunia Islam Timur. Banyak buku-buku ilmu
termasuk ilmu Kedokteran, ilmu pasti. Kimia dan Sastra. Hasil-hasil terjemahan
itu merupakan benih yang ditanam di tanah subur, kemudian tumbuh dan
berbuah. Buahnya kemudian dipetik oleh kaum muslimin sendiri dan pada
Qira’ah, dan al-Kitabah) secara proporsional. Hal ini dikarenakan bahasa Arab
bukan hanya sekedar berfungsi pasif, yaitu sebagai media untuk memahami (al-
fahm) apa yang dapat didengar, berita, teks, bacaan dan wacana, melainkan
“Agar siswa dapat menguasai secara aktif dan pasif perbendaharaan kata fusha
berjumlah 700 kata dan ungkapan dan berbagai bentuk kata dan pola kalimat
Oleh karena itu kemampuan berbahasa Arab secara pasif saja yang perlu
dikuasai serta dibina secara intensif dengan tidak mengabaikan bakat untuk
kemampuan aktif. Dengan hal ini kemampuan membaca dan menulis yang
menulis itu bersifat reseptif yaitu bentuk lisan dan tulisan. Dan juga mempunyai
hubungan yang sangat erat. Bila kita menuliskan sesuatu, maka pada prinsipnya
kita ingin agar tulisan itu dibaca oleh orang lain. Paling sedikit dapat kita baca
tingkat SMP, dan SMA bahasa Arab itu menjadi komponen pilihan pokok
oleh siswa atau mahasiswa sebagai bahasa sulit (sukar) bahkan memandangnya
menjadi hal yang menakutkan. Hal ini merupakan tantangan yang harus segera
diupayakan pemecahannya di sini peran guru atau pendidik dan para pakar
media yang menjadikan bahasa Arab yang sangat praktis, buku-buku karya
ilmiah yang menyajikan bahasa Arab yang sangat mudah atau gambling dan
metodologis. Dan ini terasa masih langka (Tayar Yusuf dan Syaiful Anwar,
1994: 188).
kesalahan atau kekeliruan. Kesalahan berbahasa terbagi atas dua kategori yaitu :
kesalahan yang tidak jelas terlihat, kedua jenis kesalahan ini semata-mata
melukiskan atau menandakan siswa benar atau salah, tetapi juga mengatakan
pelajaran bahasa Arab termasuk mata pelajaran inti sesuai dengan kurikulum
kemampuan dalam membaca dan menulis yang berbeda pula. Dari sinilah
timbul berbagai macam masalah yang berkaitan dengan hal membaca dan
Dari hasil informasi dari guru bidang studi bahasa Arab MTs Negeri 2
Banjarnegara sebagian belum menguasai dalam hal membaca dan menulis Arab
Arab bagi siswa kelas VII MTs Negeri 2 Banjarnegara, khususnya dalam
menulis teks bahasa Arab, serta bagaimana upaya guru bahasa Arab dalam
Arab untuk tujuan keagamaan (1992: 20). Namun bahasa yang dipelajari
pelajaran pokok.
Jadi upaya guru bahasa Arab yang dimaksud di sini adalah usaha
atau ikhtiar yang dilakukan oleh seorang yang mengajar bahasa Arab di
siswa.
2. Problematika Membaca dan Menulis
memahami bahasa dan gambaran grafik itu (H.G. Tarigan, 1982: 21).
antara lain:
fisha yang dipelajari sebagian umat Islam terutama non Arab untuk tujuan
Jadi teks bahasa Arab yang dimaksud di sini adalah kalimat bahasa
Banjarnegara.
berikut :
1. Problematika apa saja yang dialami siswa kelas VII MTs Negeri 2
tersebut.
mempunyai:
1. Tujuan Penelitian
dicapai, adapun yang diinginkan penulis dalam hal ini adalah sebagai
berikut :
problematika tersebut.
2. Manfaat Penelitian
dan menulis teks bahasa Arab yang dialami oleh siswa kelas VII MTs
Negeri 2 Banjarnegara.
menulis teks bahasa Arab siswa kelas VII MTs Negeri 2 Banjarnegara.
E. Telaah Pustaka
Ada beberapa buku, literatur yang berkaitan dengan tema yang penulis
antara lain :
Bahasa Arab Bagi Siswa kelas VII MTs Al-Ittihadiyah Kalijurang, Tonjong
Brebes”.
Namun dari beberapa referensi dan penelitian ilmiah di atas tidak ada
satupun yang sama persis dengan penelitian yang penulis lakukan yaitu
dan menulis teks bahasa Arab bagi siswa kelas VII di MTs Negeri
Banjarnegara 2.
Hal ini dilakukan berdasarkan informasi dari Kepala Sekolah dan Guru
Selain itu dapat penulis ketahui bahwa di tempat yang sama belum
pernah dilakukan penelitian yang temanya sama dengan penelitian yang penulis
2006: 118).
1. Variabel Terikat
2. Variabel Bebas
Arikunto, 2006: 119). Yang dimaksud variabel disini adalah membaca dan
G. Metode Penelitian
1. Jenis Penelitian
2. Lokasi Penelitian
3. Subyek Penelitian
a) Populasi
Tabel 1
Jumlah Siswa
No Kelas Jumlah
Laki-Laki Perempuan
1 VII A 20 20 40
2 VII B 21 19 40
3 VII C 23 17 40
4 VII D 21 18 39
Jumlah 85 74 159
b) Sampel
X 2 NP (1 − P)
S= 2
d ( N − 1) + X 2 P(1 − P )
1054,965 x0,25
=
0,0025 x158 + 6,63 x0,25
263,74125
=
0,395 + 1,65875
263,74125
=
2,05375
= 128,41935
Jika populasinya 159 maka sample yang di perlukan sebanyak
kesulitan belajar membaca dan menulis teks bahasa Arab bagi siswa
sebagai berikut:
c) Teknik Sampling
sebagai berikut:
dan putri.
3) Membagikan soal kepada seluruh siswa putra dan siswa putri sesuai
sebagai berikut :
a. Metode Observasi
dan menulis teks bahasa Arab. Selain itu juga untuk mengetahui
b. Metode Interview
dalam hal membaca dan menulis teks bahasa Arab. Metode ini penulis
Arab maupun Kepala Sekolah dan siswa sebagai data dalam penulisan
skripsi.
c. Metode Dokumentasi
d. Metode Tes
kemampuan siswa dalam membaca dan menulis teks bahasa Arab serta
kesalahan-kesalahan yang mereka lakukan. Bentuk tes yang penulis
Rumus:
S = ∑ Rx Wt
S : Skor
Wt : Bobot
Contoh:
rumusnya adalah: S = ∑ Rx Wt .
Contoh:
4 x 5 = 20.
20
x100 = 100
20
menulis (imla’) : 1 x 10 = 10
10
x100 = 100 (Wayan Nur Kancana dan PPN Sumartana, 1986:
10
68).
5. Metode Analisis Data
kesimpulan. Data ini digunakan untuk data yang tidak berupa angka
1. Metode Induktif
2. Metode Deduktif
b. Data kuantitatif
Keterangan :
P : Angka presentase
F : Jumlah frekuensinya
H. Sistematika Penulisan
akan membaginya kedalam beberapa bagian, yaitu : bagian awal, utama dan
akhir.
terdiri dari :
istilah, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, telaah pustaka, metode
Sub bab pertama menjelaskan proses belajar membaca dan menulis yang
meliputi : pengertian, tujuan, jenis membaca dan menulis. Sub bab kedua
menimbulkan kesulitan. Sub bab ketiga pengajaran bahasa Arab yang meliputi :
yang meliputi : pengertian, pengajaran bahasa Arab sebagai bahasa asing. Sub
Bab III Gambaran Umum Sekolah yang terdiri dari : letak geografis
Membaca dan Menulis Teks Bahasa Arab yang terdiri dari : bentuk-bentuk
kesulitan membaca dan menulis teks bahasa Arab, analisis tentang kesulitan
muka dengan orang lain. Keduanya sangat berkaitan erat karena kemahiran
(2005: 7).
1979: 9).
membaca nyaring, membaca bersuara (reding a loud, oral reading). dan untuk
dengan membaca dalam hati (silent reading), yang dapat pula dibagi atas:
a. Membaca keras
c. Membaca cepat
d. Membaca rekreatif
e. Mambaca analisis
namun penulis hanya mengambil satu jenis membaca yang sesuai dengan
1) Menjaga ketepatan bunyi bahasa arab, baik dari segi makhroj maupun
2005: 129).
Di dalam bahasa Arab menulis dibagi menjadi dua macam, yaitu
dimulai dari merangkai huruf, kemudian kata dan kalimat, serta jenis-
dan maksud skripsi ini adalah imla’. Imla’ disini adalah Imla’ ujian atau
kesalahan-kesalahan, diantaranya:
45).
dari arah kiri ke kanan, sekarang menjumpai hal yang baru dikenal
bahkan harus menulis dan berlatih dari arah kanan ke kiri. sedikit banyak
semuanya adalah 28 atau 30 yang dimulai dari huruf alif dan diakhiri
1. Pengertian Belajar
pengertian belajar tersebut. Oleh karena itu, pada uraian ini sengaja penulis
merupakan suatu proses, suatu kegiatan dan bukan hasil atau tujuan. Belajar
bukan saja hanya mengingat, akan tetapi harus mengalami dan mempunyai
tujuan perubahan tingkah laku. Perubahan yang terjadi dalam diri individu
merupakan akibat dari belajar yang dilakukan secara sadar, bukan dari
menuju tujuan yang hendak dicapai. Oleh karena itu, tidak semua perubahan
dalam diri individu merupakan perubahan dalam arti belajar. Sejalan dengan
perumusan belajar di atas, ada pula definisi lain tentang belajar yang
2007: 37).
aspek sikap, misalnya tidak bisa menjadi bisa, dari tidak mengerti menjadi
mengerti, dari ragu-ragu jadi yakin, dari tidak sopan menjadi sopan, kriteria
“Belajar merupakan suatu peruabahan dalam tingkah laku yang lebih baik,
juga ada kemungkinan mengarah kepada tingkah laku yang lebih buruk”
(2006: 85).
merupakan suatu proses yang tidak dapat dilihat secara nyata. Prose situ
terjadi pada diri seseorang yang sedang mengalami belajar. Jadi yang
dimaksud dengan belajar menurut Good dan Brophy bukan tingkah laku yang
dapat disimpulkan bahwa belajar adalah suatu bentuk perubahan dalam diri
seseorang yang dinyatakan dengan cara-cara bertingkah laku yang baru berkat
2. Prinsip-prinsip Belajar
diantaranya adalah:
namun penulis mengambil 2 (dua) prinsip belajar yang sesuai dengan arah
optimal. Guru di tuntut memberi reaksi yang baik bagi siswanya agar
baik dan benar (merangkai huruf yang terpisah menjadi kalimat), maka
kegiatan guru sebagai pengajar siswa sebagai pihak yang diajar. Dalam
berguna bagi siswa untuk aktif dalam belajar dan mampu mencapai
tujuan-tujuan intruksional.
berikut:
a. Belajar senantiasa ada rintangan dan hambatan, karena itu siswa harus
rintangan /hambatan. Oleh karena itu, siswa memiliki cara yang perlu
pelajaran
panjang, sudah barang tentu tidak dapat lepas dari berbagai faktor yang dapat
mempengaruhi di dalamnya, baik itu pengaruh datang dari luar dan dari siswa
yang belajar. Supaya berhasil sesuai dengan yang diharapkan maka sangatlah
mempengaruhi di dalamnya.
a. Faktor yang berasal dari luar diri pelajar, digolongkan menjadi dua
golongan yaitu:
1) Faktor non sosial
2) Faktor sosial
b. Faktor yang berasal dari dalam diri pelajar, dibagi:
1) Faktor fisiologis
2) Faktor psikologis (2004: 233)
Adapun menurut Slameto bahwa faktor yang mempengaruhi belajar
a. Faktor intern adalah faktor yang ada dalam individu yang sedang belajar,
dalam hal ini dibagi menjadi tiga bagian:
1) Faktor jasmaniah, meliputi: faktor kesehatan dan cacat tubuh
2) Faktor psikologi meliputi: intelegensi, minat, perhatian, bakat,
motivasi, kesiapan, dan kematangan
3) Faktor kelelahan
b. Faktor ekstern adalah faktor yang ada di luar diri individu yang meliputi
tiga bagian yaitu:
1) Faktor keluarga: cara orang tua mendidik, relasi antar anggota
keluarga, suasana rumah, keadaan ekonomi, pengertian orang tua, latar
belakang kebudayaan.
2) Faktor sekolah: metode mengajar, kurikulum, relasi guru dengan
siswa, relasi siswa dengan siswa, disiplin sekolah, alat pelajaran,
waktu sekolah, keadaan gedung, metode belajar, tugas rumah.
3) Faktor masyarakat: kegiatan siswa dalam masyarakat, teman gaul,
mass media, bentuk kehidupan masyarakat (2003: 54-72).
kegiatan belajar siswa itu dapat dipengaruhi oleh dua faktor yaitu: faktor
intern dan ekstern. Faktor intern adalah faktor yang ada di dalam diri siswa
yang meliputi faktor fisiologi dan psikologis, sedangkan faktor ekstern adalah
faktor yang ada pada luar diri siswa yang meliputi faktor keluarga, faktor
menyebabkannya. Oleh karena itu, dalam hal ini sangatlah perlu bagi siswa
agar para siswa senantiasa menyadari dan mencoba menghindarkan diri dari
faktor-faktor tersebut.
“Faktor yang bersumber dari diri sendiri, faktor yang bersumber dari
a. Kesulitan belajar sumber dari diri sendiri hal tersebut sangat besar
berikut:
mengajar.
besar bahwa tidak selamanya lingkunag akan terus dan selalu mendorong
kemajuan belajar bagi siswa, bahkan dari lingkkungan tersebut juga dapat
dalam pengajaran behasa Arab, maka penulis akan membahas lebih dahulu
tentang bahasa Arab itu sendiri. karena metode membaca menulis Arab itu
diantaranya adalah:
ketrampilan atau sikap serta memantapkan apa yang dipelajarai itu (S.
Ggulayani adalah:
……………………
bahasa Arab dengan sengaja dan secara terkontrol dengan tujuan untuk
sendiri.
sebagai berikut:
“Agar peserta didik menguasai secara aktif dan pasif dengan target
penguasaan 700 kosa kata dan idiomatic yang tersusun dalam berbagai 700
tarkib (susunan kata) dan pola kalimat yang diprogramkan, sehingga dapat
dipergunakan sebagai alat komunikasi dan memahami buku.” (DEPAG RI,
2003:2).
dalam tujuan kurikullum yang tertera dalam standar kompetensi MTs yaitu:
persoalan yang yang bisa dipecahkan, mesti tahu jawabannya, mesti tidakdapt
adalah agar peserta didik menguasai aktif dan pasif dengan target
2003: 2).
dengan menggunakan bahasa Arab, baik lisan maupun tulisan, reseptif mapun
aspek linguistic dan non linguistic sebagai titik kelemahan menelusuri yang
a. Standar Kompetensi
baik.
menyenangkan.
menyenangkan.
4. Menulis kreatif meskipun pendek sederhana berbagai bentuik teks untuk
b. Buku Paket
fasilitas pengajaran yang sanga penting dibtuhkan baik oleh guru meupun
siswa agar menuinjang proses belajar mengajar. idealnya buku paket dimiliki
oleh setiap siswa agar siswa dan guru dapat berkomunikasi secara baik.
c. Siswa
Siswa MTs tidaklah lain dengan SMP yang bercirikan khas Agama
Islam. Oleh karena itu dalam penerimaan siswa barui MTs ttidak ada bedanya
dengan SMP artinya MTs bisa menerima pendaftaran baik itu yang berasal
SD-SD tertentu yang menjadikan pelajaran bahasa Arab sebagai salah satu
d. Guru
penambahan guru umum dan agama, sementara untuk guru mata pelajaran
bahasa Arab tampaknya bukan merupakan kebutuhan yang harus dipenuhi
sehingga penguasaan guru yang bukan fak bahasa Arab kurang menguasai
sturi bahasa Arab adalah dari lulusan Tarbiyah jurusan bahasaArab sehingga
bahasa Arab dengan baik dan dapat dipahami oleh anak didik.
mempelajari bahasa ibu (bahasa Nasional) proses berjalan tanpa sadar. pada
saat itu pula siswa akan berusaha mengkaitkan dan membuat persamaan dan
perbedaan antara bahasa ibu dan bahasa asing yang dipelajari (Juwairiyah
meliputi:
Arab. Pada sistem tata bunyi ini umumnya letak kesulitan yang sering
dirasakan oleh siswa yang baru pertama kali belajar bahasa Arab.
terlabih lagi jika ada bebrapa huruf yang jarang dijumpai dalam bahasa
2) Kosakata
(ilmu shorof) yang tidak dikenal dalam bahasa ilmiyah. Misalnya tsa
sosio cultural bahasa Arab yang jauh berbeda dengan sosi cultural bahasa
istilah dan nama-nama benda yang digunakan orang Arab dengan orang
Indonesia.
dan nama-nama benda yang tidak terdapat dalam bahasa Indonesia tidak
Chotib, 1975:83-84).
seorang guru harus mempunyai cara atau langkah-langkah yang tepat dalam
a. Guru menyuruh siswa untuk membaca dengan suara yang cukup keras,
kurang lebih lima soal yang harus bisa dijawab, sebaliknya murid juga
harus bertanya kepada gur, juga liam soal, bahkan lebih banyak lebih baik,
a. Mencontoh
b. Reproduksi
telinga bahkan pemahaman juga dilatih sekaligus. Imla’ ada dua macam:
sebelumnya.
Arab
Setelah di adakan test terhadap siswa MTs Negeri 2 Banjamegara dan soal-
soal tersebut berupa cuplikan-cuplikan dari teks bahasa Arab yang terdapat dalam
buku pelajaran bahasa Arab untuk MTs sesuai dengan kurikulum yang berlaku.
Sedangkan soal yang untuk membaca tersebut tanpa syakal, siswa diperintahkan
untuk memberi narakat/syakal pada setiap soal dan soal untuk menulis {imla)
siswa diperintahkan untuk menulis apa yang penulis ucapkan. Dengan demikian,
tidak sedikit siswa yang mengalami kesulitan dalam membaca tanpa syakal dan
dalam menulis (imia) di antaranya yang hampir semua sampel menglami kesulitan
B. Analisis Tentang Kesulitan Siswa dalam Membaca dan Menulis Teks Bahasa
Arab
menulis teks bahasa Arab atau problema yang dihadapi oleh siswa khususnya bagi
siswa MTs Negeri 2 Banjamegara dalam bidang studi bahasa Arab, maka penulis
akan menyusun tabel hasil tes dari hasil jawaban soal yang penults berikan pada
siswa.
Soal untuk membaca tanpa syakal terdiri 5 item sedangkan soal untuk
menulis (imla) ada 10 item. Soalnya itu semua pelajaran yang sudah di pelajarinya
yang melalui pendekatan faktor kesulitan dalam membaca dan menulis teks bahasa
Arab yang dialami oleh siswa yaitu faktor intern dan ekstem siswa.
Dalam hal ini penulis menentukan 128 siswa masing-masing kelas Vila 32
siswa, kelas Vllb 32 siswa, kelas VIIc 32 siswa, kelas VIId 32 siswa.
Tabel 8
Analisis Basil Tes Mata Pelajaran
Bahasa Arab Pemberian Syakal
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa skorjawaban yang diperoleh pada
point a ada 17 siswa atau 13,3%, pada point b 61 siswa atau 47,7%, pada point c 32
siswa atau 25% dan pada point d 18 siswa atau 14%. Hal ini menunjukkan bahwa
siswa MTs Negeri 2 Banjarnegara dalam memberikan syakal sebagian masih
a. 20 21 16,4%
b. 15 30 23,4%
c. 10 40 31,3%
d. 5 37 28,9%
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa skor jawaban yang diperoleh pada
point a ada 21 siswa atau 16,4%, pada point b ada 30 siswa atau 23,4%, pada point c
ada 40 siswa atau 31,3% dan pada point d ada 37 siswa atau 28,9%. Hal ini
menunjukkan bahwa masih ada sebagian siswa yang belum memahami soal tersebut.
Tabel 9
93,8%. Hal ini menunjukkan tata cara penulisan siswa masih banyak yang
a. 10 18 14,1%
b. 5 110 85.9%
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa skor jawaban yang diperoleh pada
point a ada 18 siswa atau 14,1% dan pada point b ada 110 siswa atau 85,9%. Hal ini
menunjukkan tata cara penulisan siswa juga masih banyak yang mengalami
kesulitan.
4. Skorjawabanyangdiperoleh: F P
a. 10 15 11,7%
b. 5 113 88,3%
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa skor jawaban yang diperoleh pada
point a ada 15 siswa atau 11,7% dan pada point b ada 113 siswa atau 88,3% Hal ini
a. 10 8 6,2%
b. 5 120 93,8%
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa skor jawaban yang diperoleh pada
point a ada 8 siswa atau 6,2% dan pada point b ada 120 siswa atau 93,8%. Hal ini
a. 10 4 3,1%
b. 5 124 96,9%
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa skor jawaban yang diperoleh pada
point a ada 4 siswa atau 3,1% dan pada point b ada 124 siswa atau 96,9%. Hal ini
menunjukkan bahwa dalam tata cara penulisan masih banyak mengalami kesulitan.
b. 5 126 98,4%
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa skor jawaban yang diperoleh pada
point a ada 2 siswa atau 1,6% dan pada point b ada 126 siswa atau 98,4%. Hal ini
menunjukkan bahwa dalam tata cara penulisan hampir seluruh siswa mengalami
kesulitan.
a. 10 2 1,6%
b. 5 126 98,4%
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa skorjawaban yang diperoleh pada
point a ada 2 siswa atau 1,6% dan pada point b ada 126 siswa atau 98,4%. Hal ini
menunjukkan bahwa dalam tata cara penulisan siswa masih sangat mengalami
kesulitan.
a. 10 29 22,7%
b. 5 99 77,3%
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa skor jawaban yang diperoleh pada
point a ada 29 siswa atau 22,7% dan pada point b ada 99 siswa atau 77,3%. Hal ini
menunjukkan sebagian besar siswa belum memahami tata cara penulisan yang
benar.
a. 10 26 20,3%
b. 5 102 79,7%
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa skor jawaban yang diperoleh pada
point a ada 26 siswa atau 20,3% dan pada point b ada 102 siswa atau 79,7%. Hal ini
menunjukkan bahwa dalam tata cara penulisan masih juga mengalami kesulitan dan
daerah atau bahasa ibu di samping bahasa nasional bahkan bahasa asing lainnya.
Selain ada segi-segi persamaan ada segi-segi perbedaan. Dari segi membaca dan
menulis misalnya dari kiri ke kanan dan sebaliknya. Perbedaan ini mempakan
problem tersendiri dalam mempelajari bahasa Arab bagi siswa yang hanya mengenal
Ditinjau dari segi tata bahasa, bahasa Arab tata bahasanya dalam pembagian
kata kerja maupim kata benda relatif lebih banyak dan lebih rangkap. Hal itu
menyebabkan waktu yang dipakai untuk mempelajari lebih lama. Karena bahasa
Arab biasanya tidak diberi harakat, sedangkan harakat sangat menentukan akan
maksud dan arti dari tulisan tersebut, oleh sebab itu, tata bahasa yang dalam bahasa
Arab biasanya disebut nahwu dan sharaf sangat pentingjika ingin memahami tulisan
Arab.
Berbeda misalnya bahasa asing lainnya khususnya bahasa Inggris, sejumlah negara
telah jauh dalam usahanya untuk menyebarkan bahasa tersebut melalui sarana dan
prasarana serta media mudah dijangkau dan diperoleh masyarakat luas. Oleh karena
itu, periu adanya pembaharuan guna masyarakat Islam agar bahasa Arab mudah
penggunaan bahasa Arab belum dipakai atau digunakan setiap hari di dalam
Hal ini menjadi kendala dalam dan kesulitan yang dihadapi oleh siswa dalam
bahasa Arab, dengan adanya masyarakat ini seorang anak atau siswa akan makin
tambah pengalaman berbahasa. Sedang bahasa Arab sendiri kurang berkaitan erat
prasarana untuk itu. Ini adalah salah satu faktor penghambat selain membaca dan
samping kemahiran berbahasa juga sebagai alat latihan berkomunikasi atau sebagai
Dari beberapa kesulitan atau hambatan yang dialami oleh siswa MTs Negeri
2 Banjamegara, dan upaya yang dilakukan dengan mengatasi kesulitan siswa dalam
membaca dan menulis teks bahasa Arab, pada dasamya sudah berusaha seoptimal
mungkin, di antaranya adalah melatih keterampilan membaca serta menulis dan juga
dan menulis teks bahasa Arab siswa mampu membaca dan menulis bahas Arab
kalimat atau structure drill, latihan ucapan atau pronunciation drill, latihan
b. Pada saat drill, native informant bertindak sebagai drill master, dengan cara
d. Pada tingkat yang lebih maju atau advenced pelajaran berbentuk diskusi atau
dramatisasi.
1. Latihan Mekanis
bisa diberikan secara lisan atau tertulis dan diintegrasikan dengan latihan
berikut:
a. Pengulangan sederhana, misalnya:
-'---•
Stimulus : ^-7^
2. Latihan Bermakna
diucapkan oleh siswa sama sekali tidak dihubungkan dengan konteks atau situasi,
maka latihan bermakna ini sudah dihubungkan dengan konteks atau situasi yang
a. Alat peraga, baik berupa benda-benda alamiah maupun gambar-gambar yang dipakai
misalnya:
Selanjutnya guru menunjuk kepada setiap figur dalam ambar dan siswa
bentuk isim sesudahnya sesuai dengan jenis kata ganti (diamir) yang di tunjuk oleh
guru, kalau guru menunjuk kata ganti ya’ misalnya, maka respon murid adalah:
Demikian selanjutnya
b. Situasi Kelas, benda-benda yang ada didalam kelas dapat dimanfaatkan untuk
memberi makna.
konteksnya.
/ >,<.. 0 ^ /O ^ . . 0^ ,/
^ 0 ^ 0
Latihan ini menumbuhkan daya kreasi dan merupakan latihan berbahasa yang
sebenamya. Oleh karena itu, latihan ini sebaiknya diberikan apabila guru merasa
bahwa siswa telah mendapatkan bahan yang cukup (berupa kosa kata, struktur, dan
ungkapan komunikatif) yang sesuai dengan situasi dan konteks yang ditentukan.
diajarkan adalah:
^lil^
p - °i' "„ ^ " "\ °
'^Jlc ^' u^' tV
kelompok kecil. Pada tahap berikutnya guru dapat menetapkan topik atau materi
percakapannya kepada seluruh siswa dalam satu kelas. 2. Pembinaan BTQ yang
Banjamegara seluruhnya dari kelas VII sampai kelas IX, diwajibkan untuk membaca
Al-Qur'an secara bersama-sama selama 50 menit. Untuk siswa kelas VII yang baru
selanjutnya, apabila siswa sudah dianggap bisa dan tidak perlu lagi dibina, maka
setiap hari sebelum dimulainya pelajaran, para siswa langsung membaca Al-Qur'an
secara bersama-sama tanpa dipandu dan disuruh oleh guru. Adapun ayat-ayat yang
dibaca setiap pagi hari adalah Juz 30 (Juz Amma). Setiap harinya pada tiap-tiap kelas
ayat yang dibaca berbeda-beda sesuai dengan jadwal yang dibuat oleh waka
kurikulum. Pengadaan BTQ ini, selain bemilai ibadah juga mempunyai tujuan,
tujuannya yaitu agar setiap siswa mampu membaca Al-Qur'an (Tulisan Arab) dengan
baik dan benar. Hal ini akan membantu sekali bagi para siswa dalam mengikuti
umumnya, yang biasanya didalam pelajaran agama seperti Al-Qur'an Hadits, Akidah
Akhlak, Fiqih, dan SKI juga terdapat ayat-ayat Al-Qur'an maupun hadits-hadits Nabi.
Apabila para siswa minimal sudah bisa membaca tulisan Arab dengan baik
dan benar,maka diharapkan akan bisa mengikuti pelajaran dengan baik, khususnya
pelajaran bahasa Arab, yang mana kita ketahui bahwa seluruh materi pelajaran bahasa
Arab menggunakan tulisan Arab. 3, Pembinaan menulis khot terutama khot nasa'i
yang biasanya diadakan setiap bulan ramadhan sebagai bagian dari pesantren kilat.
Khot itu penting sekali. Bahkan khot dan imiak keduanya berhubungan rapat.
Imlaknya hams betui dan khotnya harus indah. Kalau imiaknya betui, tetapi khotnya
buruk, maka susah membacanya atau tak bisa dibaca sama sekali. Begitu juga kalau
indera, bahkan salah satu alat untuk pendidikan keindahan dan kesenian. Khot Arabi
melihatnya, bahkan menjadi ukiran yang gemilang yang tak ada taranya.
Guru-guru harus bagus tulisannya, terutama dipapan tulis. Tulisan guru yang
bagus akan menarik hati murid-murid untuk menirunya. Tetapi kalau tulisan guru
buruk, maka tidak menarik hati murid-murid, bahkan mereka benci melihatnya.
Sebab itulah banyak murid-murid kita sekarang yang tidak pandai menulis Arab
1) Supaya murid-murid pandai menulis dengan terang danjelas, sehingga dapat dibaca
dengan mudah.
2) Supaya tulisan itu bagus dan indah, menurut sistem tulisan dan teknik tiap-tiap
huruf.
3) Supaya murid-murid bisa menulis dengan cepat dan bagus. Hal ini tidak dapat,
Metode mengajarkan khot yang dipergunakan oleh guru adalah sebagai berikut:
Ketika itu guru menuliskan tanggal, hari, bulan Hijri dan Miladi dipapan tulis dan
membagi papan tulL dua bagian: sebagian untuk contoh tulisan, yaitu sebelah
kanan dan sebelah lagi untuk memberi keterangan dan petunjuk, yaitu sebelah
kiri. Besar bagian sebelah kanan dua kali bagian sebelah kiri.
sebelumjam pelajaran.
3) Guru menyuruh salah seorang murid membaca contoh tulisan yang tertulis dipapan
4) Guru menerangkan cara menulis huruf-huruf yang sukar atau kata-kata baru
dipapan tulis pada bagian kiri, dengan memakai kapur yang berwama untuk
5) Guru menunjuki murid-murid cara memegang pena (kolam) dan duduk yang baik,
tulisan yang tertulis dipapan tulis. Ketika itu guru berjalan keliling, memeriksa
dan memperbaiki kesalahan murid-murid. Kalau kesalahan itu terdapat pada dua,
tiga orang murid, maka guru memperbaiki buku tulis mereka masing-masing.
Tetapi kalau kesalahan itu umum pada kebanyakan murid, maka guru menyuruh
mengajarkan khot:
o^^'J^J^-Cr3
\ \ r \ . . •
^M.-'
a) Membagi huruf itu beberapa potong, umpama huruf..^. .pada contoh diatas,
'' ^ /•
dan ..(..V. di bagi atas 2 potong. ;•„'). dan ..(..'.;. .dan seterusnya
b) Menerangkan ukuran panjang pendek huruf itu dengan ukuran titik dari pena
menyudahinya.
Pekerjaan Rumah (PR) merupakan hal yang sering diberikan oleh para guru
siswa dalam menguasai materi yang telah diterima. Tidak terkecuali bahasa Arab,
Pekerjaan rumah selain untuk mengukur sejauh mana para siswa dalam menguasai
materi, juga bisa untuk melatih para siswa dalam membaca dan menulis.
Menghafal mufrodat atau kosa kata dengan artinya sangat penting dalam
mempelajari bahasa Arab, maka hal pertama yang hams dikuasai adalah hafal kosa
kata dengan artinya. karena dengan hafal kosa kate dengan artinya, maka secara
otomatis akan tau arti dari materi yang dipelajarinya, apabila sudah tau artinya,
diharapkan bisa mengetahui isi dari materi tersebut, sehingga siswa tersebut paham
betui serta menguasai akan setiap materi yang diberikan oleh gurunya. Maka dari itu
guru bahasa Arab kelas VII pada khususnya dan kelas VIII dan IX pada umumnya,
artinya dari materi yang dipelajarinya. Menghafal mufrodat deng;.m artinya, selain
mempunyai tujuan seperti yang telah tercantum diatas, juga mempunyai manfaat lain
yaitu: dengan seringnya siswa mengulang-ulang kosa kata yang diajarkannya, maka
akan semakin baik dalam mengucapkan kosa kata tersebut, yang artinya semakin baik
menghafalkan mufrodat dirumah, dengan harapan apabila sampai sekolah para siswa
sudah menguasai dan hafal mengenai mufrodat beserta artinya yang telah dipelajari.
Pemberian tugas ini biasanya ketika guru akan memberikan materi khiwar
pembahasan tertentu, dan para siswa sudah memahami, kemudian menginjak materi
berikutnya, baik Khiwar maupun Qiro'ah, maka guru menyuruh para siswa untuk
mencoba mengharokati materi Khiwar atau Qiro'ah yang belum berharokat. Setelah
para siswa selesai mengharokati materi yang akan dibahas tersebut, kemudian guru
meminta kepada para siswa untuk membaca satu persatu dari materi yang baru saja
mereka harokati. Apabila terdapat kesalahan atau kesulitan didalam membaca, maka
Pemberian tugas seperti ini akan membantu sekali bagi para siswa dalam mengatasi
masalah kesulitan membaca teks bahasa Arab. Terutama apabila para siswa
menjumpai teks bahasa Arab yang belum ada harokatnya, ataupun sudah ada
Adapun contoh teks bahasa Arab yang pernah ditugaskan kepada para siswa
OJ'S^ J
6. Siswa diberi tugas untuk menulis Arab melalui Imla':
Imla' penting sekali diantara cabang-cabang ilmu bahasa. Bahkan imiu' itulah
asas yang utama untuk mengibaratkan isi hati kita dengan tulisan. Nahwu hanya
wasilah (jalan) untuk membetulkan baris akhir kata-kata. Tetapi Imla' wasilah untuk
membentuk rupa tulisan, kata-kata imlu' yang salah tak dapat dibaca dan tak dapat
orang dungu, bukan orang terpelajar. Imla' menjadi ukuran untuk mengetahui sampai
Metode imlu' disebut juga metode dikte, atau metode menulis. Dimana guru
dibuku tulis. Dan imlu' dapat pula berlaku, dimana guru menuliskan materi pelajaran
imlu' dipapan tulis, dan setelah selesai diperlihatkan kepada siswa, maka materi imia
dibuku tulisnya. Adapun tujuan pengajaran imia' ini adalah sebagai berikut
1) Agar anak didik dapat menuliskan kata-kata dan kalimat dalam bahasa Arab
2) Agar anak didik bukan hanya trampil dalam membaca huruf-huruf dan kalimat-
kalimat dalam bahasa Arab, akan tetapi trampil pula dalam memikirkannya.
3) Melatih semua panca indra anak didik menjadi aktif. Baik itu perhatian,
dipelajari.
bahasanya sendiri
Pada dasarnya ada dua macam imia' yang dapat dilakukan dalam pengajaran
imia' dikelas. Yakni dengan cara mengimla'kan materi pelajaran itu "dipapan tulis dan
murid mencatat/menuliskannya dibuku tulis. Kemudian imia' dengan cara, gum hanya
membacakan materi pelajaran itu, kemudian murid menulisnya dibuku tulis mereka
masing-masing.
Namun metode yang digunakan oleh guru disisni hanya satu yaitu metode
adalah agar perhatian anak didik terpusat kepada pelajaran yang akan dimulai
2. Guru menuliskan materi pelajaran imla' itu dipapan tulis dengan tulisan yang
3. Setelah guru membacakan acara imla' maka guru menyuruh diantara mereka untuk
4. Setelah selesai membaca imla' dari semua siswa, guru menyuruh mereka
6. Mengadakan tanya jawab, hal-hal yang dianggap belum dimengerti dan dipahami.
Dan kemudian mengulangi sekali lagi bacaan tersebut hingga tidak ada lagi
kesalahan
7. Guru menyuruh semua siswa untuk mencatat/menulis imla' dipapan tulis itu
8. Setelah selesai imla', guru mengumpulkan catatan imla' semua anak didik untuk
PENUTUP
A. Kesimpulan
bahasa Arab bagi siswa kelas VII MTs Negeri 2 Banjarnegara. Problematika
2. Pembinaan BTQ yang diadakan di setiap pagi hari sebelum dimulai jam
pelajaran
3. Pembinaan menulis khot, terutama khot nasai yang biasanya diadakan setiap
mufradat bersama artinya, yang sudah dipelajari dengan baik dan benar.
5. Siswa diberi tugas melenghkapi tulisan yang belum bersyakal.
B. Saran-saran
agar proses belajar mengajar dalam membaca dan emnulis teks bahasa
Arab menjadi lebih baik dan optimal serta prestasi siswa mengalami hasil
kepada siswa yang menjawab, sebaliknya siswa juga harus bertanya beberapa
soal kepada gurunya tentag pelajaran yang baru diberikan oleh guru.
C. Kata Penutup
Segala puja dan puji syukur kami panjatkan kepada Allah atas limpahan
rahmat, taufik dan hidayah yang telah dikaruniakan kepada kami, sehingga kami
dapat menyelesaikan skripsi ini sebagai salah satu tugas akhir studi kami di
Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Purwokerto yang berjudul “Upaya
Guru Bahasa Arab Dalam Mengatasi Problematika Membaca Dan Menulis Teks
Penulisan skripsi ini masih banyak kesalahan dan kekurangan oleh karena
itu, kami sangat mengharap saran dan kritik yang bersifat membangun demi
Hasbul Huda
NIM. 032631069