Professional Documents
Culture Documents
Dalam ketiga pokok kegiatan tersebut akan diuraikan lebih lanjut mengenai pokok-
pokok bahasan sebagai berikut :
Bagian Pertama: Perencanaan Sumber Daya Manusia :
a. Konsep pengembangan sumber daya manusia
Pembangunan suatu bangsa memerlukan aset pokok yang disebut sumber daya
(resources), baik sumber daya alam (natural resources) maupun sumber daya
manusia (human resources). Pengembangan sumber daya manusia (human
resources) secara makro adalah suatu proses peningkatan kualitas atau
kemampuan manusia dalam rangka mencapai suatu tujuan pembangunan bangsa.
Sedangkan pengertian sumber daya manusia secara mikro adalah suatu proses
perencanaan pendidikan, pelatihan dan pengelolaan tenaga atau karyawan untuk
mencapai hasil yang optimal.
b. Perencanaan sumber daya manusia
Werther dan davis (1989) membuat batasan human resources planning (HRP)
yakni: systematically forcast an organization’s future demand for, and supplay of,
employess. Perencanaan sumber daya manusia adalah suatu perencanaan yang
sistematis tentang perkiraan kebutuhan dan pengadaan atau pasokan tentang
pekerja (karyawan). Batasan lain menyebutkan bahwa perencanaan sumber daya
manusia adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan untuk mengantisipasi
permintaan- permintaan (demand) bisnis dan lingkungan pada organisasi diwaktu
yang akan datang, dan untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan tenaga kerja yang
ditimbulkan oleh kondisi-kondisi tersebut.
Bagian kedua: Pendidikan dan pelatihan
c. Prinsip-prinsip pendidikan dan pelatihan
Prinsip-prinsip ini berkaitan dengan training (pelatihan) dan pendidikan, dan
biasanya diterapkan pada situasi kelas formal atau untuk sistem on the job training
(magang). Tiap bentuk pelatihan sebaiknya memuat sebanyak mungkin 9 prinsip
yang tersebut di bawah ini. Supaya kita mudah mengingatnya (9 prinsip tersebut),
maka biasanya digunakn sistem jembatan keledai atau istilah asingnya mnemonic,
yaitu RAMP 2 FAME.
R = Recency
A = Appropriateness
M = Motivation
P = Primacy
2 = 2 - Way Communication
F = Feedback
A = Active Learning
M = Multi - Sense Learning
E = Exercise
d. Kompenen-kompenen pendidikan dan pelatihan
e. Evaluasi pendidikan dan pelatihan
Klasifikasi Pengukuran dan Evaluasi Pendidikan
Berdasarkan fungsinya, evaluasi dan pengukuran yang diperlukan untuk memenuhi
tiga kelompok kebutuhan, yakni:
Kebutuhan psikologi
Secara psikologis orang yang sedang di dalam proses belajar mengajar baik si
terajar (learner) maupun si pengajar (teacher) memerlukan informasi yang dijadikan
rangka acuan (frame of refer-ence) untuk mengetahui sampai dimana mereka sudah
mencapai tujuan pendidikan yang yang telah ditetapkan.
Kebutuhan didaktis
Dengan adanya hasil-hasil pengukuran dan evaluasi akan diperoleh manfaat antara
lain:
Memberikan umpan balik kepada learner tentang tingkat pengetahuan dan
kemampuan yang belum dicapai.
Memberikan umpan balik kepada si pengajar tentang hasil mengajar yang sudah
maupun yang belum dicapai, dan mencari sebab-sebab belum tercapainya sebagian
tujuan pendidikan tersebut.
Kebutuhan administrasi
Dengan diperolehnya hasil evaluasi dan pengukuran akan berguna bagi keputusan-
keputusan yang berhubungan dengan administrasi dan pengelolaan, antara lain:
Menentukan atau membuat keputusan tentang tamat belajar naik/tinggal kelas dan
sebagainya bagi learner Sebagai bahan laporan baik kepada instansi pandidikan
yang bertangung jawab terhadap pelaksanaan proses belajar mengajar tersebut.