You are on page 1of 36

Ekstraksi cair-cair

(LLE – Liquid-Liquid-Extraction)

Setijo Bismo
DTK - FTUI

1
Pendahuluan dan Definisi :
• Disebut Ekstraksi Cair-Cair (LLE) adalah karena
peristiwa pemisahan komponen dari suatu campuran
cair dengan cara pengontakan pada cairan lain (baru)
• Disebut juga sebagai Ekstraksi Cair atau Ekstraksi
Pelarut (solvent extraction)
• Merupakan peristiwa pemisahan komponen sebagai
zat terlarut (solute) berdasarkan perbedaan kelarutan
(¨ sifat fisika)
2
Pemilihan Pelarut (Solvent ):
• Selektivitas, yaitu kemampuan pelarut untuk melarutkan komponen yang
dikehendaki. Selektivitas umumnya ditentukan berdasarkan parameter-
parameter di bawah ini:
• Koefisien distribusi, terjadi pembagian kelarutan komponen
• Ketidaklarutan pelarut (lama), pada pelarut baru
• Kemudahan digunakan kembali (recoverability)
• Densitas, dengan perbedaan tidak terlalu besar
• Tegangan permukaan, tidak terjadi emulsi
• Reaktivitas kimia, tidak ada reaksi kimia (terutama yang dominan)
• Viskositas, berpengaruh pada tekanan uap dan titik beku
• Toksisitas, tidak beracun dan tidak terbakar (non-flammable)
• Ekonomis 3
Operasi Ekstraksi:
(Digunakan untuk berbagai macam operasi pemisahan/pemurnian)

• U, Zr, Hf, Th, Lantanida, Ta, Nb, Co, Ni


• Umumnya separasi tahap jamak
• Pada dasarnya, “ion logam non-kompleks” tidak
larut di dalam fasa organik
• Pembentukan “ion logam kompleks” oleh gugus-
fungsi organik, sehingga dapat diekstraksi dalam
fasa organik
• Sering disebut juga “liquid ion exchangers”
4
Reaksi Ekstraksi
(Pembentukan Kompleks)

• Ligand pada fasa organik membentuk


kompleksi ion logam pada fasa cairnya
Pemilihan kondisi berikut akan menentukan ion
logam spesifik:
Kondisi oksidasi
Jari-jari ionik
Stabilitas terhadap extracting ligands
• Fasa-fasa kemudian dipisahkan
• Logam metal dipisahkan dari fasa organik
dengan
– Evaporasi
5
– Ekstraksi ulang
Efek distribusi nitrat antara (CH3CH2)2O-Diethyl ether dan air, larutan jenuh dan suhu 25oC
6
(Furman et al)
Efek konsentrasi HNO3 pada ekstraksi “Uranil Nitrat” dengan TBP
7
(tri-n-butyl phosphate )
Reaksi Pembentukan Kompleks

• Tri n-butyl Phosphate (TBP)


– (C4H9O)3P=O
– Resonansi ikatan tak-jenuh antara P dan O
– UO22+(aq) + 2NO3-(aq) + 2TBP(org) ⇔
UO2(NO3)2.2TBP(org)
– Demikian juga untuk ekstraksi Pu4+
• Thenoyltrifluoroacetone (TTA)
O O O OH O
HO OH

CF3 CF3 CF3


S S S

Keto Hydrate 8
Enol
TTA (Thenoyltrifluoroacetone)

• Reaksi Umum:
– Mz+(aq) + zHTTA(org) ⇔ M(TTA)z(org) + H+(aq)
– Bagaimana dengan “tetapan kesetimbangan” ?
¨ Problem dengan LLE ??
• Limbah
• Degradasi Ligand
• Pembentukan “Fasa Terner”
• Problem Kelarutan (Solubility) 9
Alat-alat utama dan Tahapan
1. Pencampuran atau mengkontakkan antara
campuran dengan solven
2. Pemisahan 2 fasa yang terbentuk
3. Pengambilan kembali (removal and recovery)
solven dari tiap fasa yang terbentuk
Solven

Ekstrak E
Pencampuran Pemisahan
(Mixer) (Separator)
Rafinat R

Campuran
10
Sistem kontak ganda

Solven Ekstrak 1 Solven Ekstrak 2

Pemisahan Pemisahan
Pencampuran Pencampuran (Separator)
(Separator)
(Mixer) (Mixer) 2
1
1 2

Campuran Rafinat 1 Rafinat 2


11
Jenis Interaksi Komponen-Pelarut

1. Fisika
2. Kimiawi:
A. Melibatkan pertukaran kation, contoh: ekstraksi logam
dengan asam karboksilat (RCOOH)
B. Melibatkan pertukaran anion, contoh: ekstraksi metal
dengan amina (RNH2)
C. Yang melibatkan pembentukan senyawa aditif, contoh:
ekstraksi dengan senyawa organo-phosphor
(pemurnian uranium dari nitrat dengan TBP)
12
Aplikasi Ekstraksi dalam Industri
Ekstraksi banyak digunakan sebagai operasi
komplementer (pelengkap), selain distilasi.
Ekstraksi diperlukan terutama:
Bila proses distilasi akan membutuhkan panas dalam
jumlah terlalu besar, contoh: bila volatilitas relatif
mendekati satu
Bila pembentukan azeotrop menghambat pemisahan
yang menggunakan distilasi
Bila ingin menghindari pemanasan terhadap suatu zat
Bila komponen yang hendak dipisahkan sangat berbeda
sifat-sifatnya (kelarutan)
13
Beberapa Contoh Ekstraksi
Dalam produksi bahan bakar pada industri nuklir, proses cairan-cairan coal tar,
dan terutama pada pemisahan hidrokarbon pada industri petrokimia
Pemisahan aromatik dari minyak bakar berbasis kerosene untuk meningkatkan
kualitas pembakaran
Pemisahan aromatik dari senyawaan parafin atau nafta untuk meningkatkan
karakter viskositas-suhu suatu minayk pelumas
Pengambilan senyawa relatif murni seperti benzena, toluen dan xylene dari
reformat yang dihasilkan secara katalitis pada industri
Produksi asam asetat anhidrat
Ekstraksi phenol dari larutan coal tar
Pemurnian penicilin (dari senyawaan lain sebagai hasil fermentasi yang sangat
kompleks)
Pada industri bioteknologi (biokimia) diperlukan ekstraktan (solven) yang sangat
“lembut” dan khusus (misal: campuran air - polyethylene glycol – phosphat)
mengingat banyak solven organik dapat mendegradasi bahan-bahan yang
sensitif (seperti protein)
14
Ekstraksi dengan Fluida Superkritis

• Penggunaan fluida superkritis (atau mendekati


superkritis), yaitu gas atau cairan di atas titik kritis
• Untuk pemisahan campuran komponen jamak dengan
memanfaatkan perbedaan:
– volatilitas komponen (seperti pada distilasi)
– Interaksi spesifik antar komponen (kelarutan)
• Menarik karena:
– Banyak gas-gas menunjukkan daya larut yang sangat baik bila
ditekan (tekanan dinaikkan) melebihi titik kritisnya
– Energi yang digunakan pada distilasi relatif lebih mahal
– Peraturan yang mendorong penggunaan bahan ramah
lingkungan serta tidak beracun (mereduksi penggunaan
hidrokarbon terklorinasi). Contoh: CO2 sbg solvent (pelarut)
15
Pembuatan Diagram Fasa
Solven 1 Solven 1

(Cth: Isopropyl - Eter) (Cth: Methyl isobutil ketone MIK)

Solven 2
Solven 2 Asam (Cth: Air) Aseton
(Cth: Air) Cuka

16
Tie Line
• Tie line adalah garis yang menghubungkan satu
titik pada rafinat dan pada extraktan
• Campuran yang komposisinya terletak dalam tie
line akan memiliki kesetimbangan sama yaitu
pada kedua titik diujung tie line
• Tie line dibuat dengan cara membiarkan suatu
campuran yang diketahui komposisinya
mencapai kesetimbangan 2 fasa.

17
Latihan mandiri 1
Suatu campuran dengan komposisi air 60
kg, ether 30 kg dan asam cuka 10 kg
hendak dipisahkan dengan metode.
Buatlah:
- Diagram fasa berdasar tabel A3-24,
- Kesetimbangan pada dua fasanya

18
Jawaban LM 1
• Buatlah terlebih dahulu kesetimbngan 2
fasanya,
• Buatlah tie linenya
• Tentukan komposisi campuran yang
diketahui (M)
• Tariklah tie line utk titik M yang paling
sesuai (pendekatan grafis)

19
Efek Suhu
t4

t3
t1

Suhu
t2 t2
t3

t1
t4

20
Ekstraksi Kesetimbangan
Satu tahap
• Counter current satu tahap seperti dilukiskan pada
gambar sebelah kiri bawah ini tidaklah ada dalam
aplikasinya (bisa anda jelaskan mengapa?). Namun
berguna dalam memahami neraca masa perhitungan
selanjutnya

L0 + V2 = L1 + V1 = M L+V=M
L.xA + V.yA = M.xAM L.xA + V.yA = M.xAM
L.xA + V.yA = M.xAM L.xC + V.yC = M.xCM
L.xA + V.yA = M.xAM
L.xC + V.yC = M.xCM Ekstrak E
Campuran
V1 V2 Rafinat R

L0 L1

21
Ekstraksi jamak
Δ
1. Buatlah garis yang menghubungkan VN+1,
M dan L0
VN+1
2. Buat garis yg menghubungkan LN dan VN+1
V2
3. Buat pertemuan kedua garis tsb (1 & 2) > Δ V1
4. Buat tie line yg mengenai M,
5. Pada sisi amplop fasa > L1 & V1 M
6. Hubungkan L1 dengan Δ, perpotongan pada
satu sisi amplop menjadi V2
7. Buat tie line kedua dari V2, L L0
LN 1
8. Dst sampai melewati LN,
9. Jumlah tahap = jumlah garis yg menemui Δ

22
Ekstraksi Diferensial
• Proses kontinyu Ekstrak
• Umpand dan pelarut
mengaliri satu sama lain
• Satu fasa terdispersi Umpan
dalam fasa lainnya
• Kontak dan pemisahan
terjadi dalam satu unit
• Fasa-fasa tsb tdk pernah Solvent
berada dalam
kesetimbangan kecuali
secara lokal saja, yaitu
pada antarmuka
Rafinat
23
Differential extractors
Extract Extract Extract
Extract

Feed Feed
Feed Feed

Extracting
solvent Extracting Extracting Extracting
solvent solvent solvent

Raffinate Raffinate Raffinate


Raffinate

24
Transport zat terlarut pada ekstraksi

Raffinate
side film yi Concentration
profile
y
Raffinate
Extract
Raffinate
Feed x

xi

Extract Raffinate Extract


side film side film side film

Extracting
Interface
solvent

25
Transport zat terlarut pada ekstraksi

y i = Kx i

NS = kH (x − xi ) = kL ( yi − y)
Q H dx = k H ( x − x i ) a dz
x0
dx ⎛ kH a ⎞

x
= ⎜⎜
x − xi ⎝ Q H ⎠
⎟⎟ z

z = NTUH hH
26
Transport zat terlarut pada ekstraksi

z = NTUL hL
⎛ QH ⎞
h OH = h H + ⎜⎜ ⎟⎟ h L
⎝ KQ L ⎠

⎛ KQ L ⎞
h OL = h L + ⎜⎜ ⎟⎟ h H
⎝ QH ⎠

27
28
29
30
31
32
System Ekstraksi Otomatis
• Separasi berdasarkan densitas
– Organic usually lower density than water
• Chlorinated hydrocarbons tend to be denser than
water
– Need to achieve phase separation before
solution extraction

33
Single Solvent Extraction Stage

34
35
36

You might also like