Professional Documents
Culture Documents
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
yang ada. Namun dalam penggunaan dan pemanfaatan SDA tersebut manusia
gaya hidup, maka kebutuhan akan sumber daya alam semakin meningkat pula.
Namun dalam pemanfaatan sumber daya alam cenderung di lakukan secara tidak
pencaharian atau peluang kerja yang semakin kecil. Disamping itu karena kualitas
masyarakat yang tidak memenuhi untuk bersaing di era globalisasi yang menuntut
Maka dari itu jurusan Geografi FMIPA Universitas Negeri Makassar sebagai
lembaga pendidikan merasa perlu untuk mengkaji dan mencari tahu tantangan
pola hidup masyarakat perkotaan, peralihan antara desa dan kota yang nantinya
Laporan Lengkap Praktek Lapangan Mata Kuliah Ilmu Sosial dan Budaya Dasar
di Kab. Gowa
2
budaya-budaya yang masih dipegang teguh dan dijalankan oleh mayarakat daerah
tersebut guna mendapat jawaban yang pasti akan masalah dan problema di atas
A. Rumusan masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut maka dapat dirumuskan beberapa
masalah antara lain :
1. Bagaimanakah kondisi social ditengah-tengah masyarakat yang ada di desa
Kanreapia Kecamatan Tombolopao Kabupaten Gowa.
2. Bagaimanakah kondisi budaya/tradisi yang ada di desa Kanreapia
Kecamatan Tombolopao Kabupaten Gowa
B. Tujuan Praktikum
Bertolak dari rumusan masalah diatas,maka adapun tujuan yang ingin
dicapai dalam praktikum ini adalah :
1. Untuk mengetahui kondisi social yang ada ditengah-tengah masyarakat
di desa Kanreapia Kecamatan Tombolopao, Kabupaten Gowa.
2. Untuk mengetahui kondisi budaya/tradisi yang ada di desa Kanreapia
Kecamatan Tombolopao, Kabupaten Gowa.
C. Manfaat Praktikum
1. Bagi mahasiswa sebagai bahan pembelajaran kedepannya bagaimana
melakukan sebuah penelitian terutama penelitian yang bersifat
kualitatif.
2. Sebagai bahan informasi bagi masyarakat untuk selajutnya dijadikan
bahan evaluasi.
Laporan Lengkap Praktek Lapangan Mata Kuliah Ilmu Sosial dan Budaya Dasar
di Kab. Gowa
3
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
pola-pola resmi, dalam ilmu sosiologi dan antropologi disebut pranata, atau dalam
sosial yang termasuk di dalamnya adalah tata susila dan adat kesopanan. Nilai-
dengan orang lain. Nilai sosial seseorang dapat diperhitungkan oleh orang lain apa
yang dilakukan. Jika bertemu dua kelompok masyarakat yang saling tidak
Laporan Lengkap Praktek Lapangan Mata Kuliah Ilmu Sosial dan Budaya Dasar
di Kab. Gowa
4
berlaku di suatu masyarakat tentang apa yang baik, benar, dan berharga yang
seharusnya dimiliki atau dicapai oleh masyarakat. Nilai-nilai itu berfungsi untuk
seorang anak bertamu ke rumah temannya akan menyapa orang tua temannya
dengan sopan, kalau anak mempunyai nilai-nilai tidak akan membuat gaduh di
masyarakat.
Eksistensi manusia dapat dilihat dari dua posisi, yaitu: sifat individu dan
diri, keberanian yang berarti bukan kekuatan hari, bukan kekuatan tubuh.
Sedangkan sifat sosial misalnya senang membantu, bekerja sama, kerja sosial,
Faktor genotipe adalah faktor yang dibawa individu sejak lahir, ia merupakan
faktor keturunan, dibawa individu sejak lahir. Secara fisik seseorang memiliki
kemiripan ciri dari orang tuanya, kemiripan atau persamaan itu mungkin saja
terjadi pada keseluruhan penampilan fisiknya, bisa juga terjadi pada bagian-
bagian tubuh tertentu saja. Kita bisa melihat secara fisik bagian tubuh mana dari
kita yang memiliki kemiripan dengan orang tua kita. Ada bagian tubuh kita yang
mirip ibu atau ayah, begitu pula mengenai sifat atau karakter kita ada yang mirip
Manusia dikatakan juga sebagai makhluk sosial karena manusia tidak akan
pernah hidup sebagai manusia kalau tidak hidup di tengah-tengah manusia. Ketika
Laporan Lengkap Praktek Lapangan Mata Kuliah Ilmu Sosial dan Budaya Dasar
di Kab. Gowa
5
bayi lahir, ia memerlukan pertolongan manusia lainnya. Bayi sama sekali tidak
orang lain. Berbeda dengan hewan, jerapah misalnya, ketika binatang ini lahir
hanya dalam hitungan menit ia sudah bisa berdiri tegak dan berjalan mengikuti
dibekali dengan insting. Insting atau naluri adalah sesuatu yang dibawa sejak
lahir, yang diperoleh bukan melalui proses belajar. (Elly M. Setiadi dkk, 2007)
mengikuti dan merasakan hasil kemajuan tersebut. Hal ini dalam satu segi
konsumtif adanya perubahan kebudayaan yang kurang baik terhadap para muda
menentukan batas-batas dari masyarakat, bagian suku bangsa yang menjadi pokok
dan lokasi yang nyata dari deskripsi etnografi mereka. Dengan beberapa
Antropology (1968: hal 15), maka daftar itu menjadi seperti apa yang tercantum di
bawah ini.
Laporan Lengkap Praktek Lapangan Mata Kuliah Ilmu Sosial dan Budaya Dasar
di Kab. Gowa
6
3. Kesatuan masyarakat yang dibatasi oleh garis batas suatu daerah politikal-
administratif;
penduduknya sendiri;
ranking teratas di dalam piramida sosial. Perbedaan status itu dapat bersumber
dari kekayaan (ekonomi), nilai sosial, dan kekuasaan atau mungkin kecerdasan,
Laporan Lengkap Praktek Lapangan Mata Kuliah Ilmu Sosial dan Budaya Dasar
di Kab. Gowa
7
Kesatuan sosial yang tidak mempunyai syarat-syarat pengikat itu adalah kategori
Masyarakat adalah golongan besar atau kecil yang terdiri dari beberapa
manusia, yang dengan atau karena sendirinya bertalian secara golongan dan saling
mempengaruhi satu sama lain. Dalam masyarakat yang modern sering dibedakan
perkotaan pada hakikatnya bersifat garduil. Agak sulit untuk memberikan batasan
apa yang dimaksudkan dengan perkotaan, oleh karena adanya hubungan antara
penduduk yang tinggi merupakan masyarakat perkotaan. Hal itu kurang benar,
karena banyak pula daerah yang berpenduduk padat, tak dapat digolongkan dalam
hubungan yang lebih erat dan lebih mendalam daripada hubungan mereka dengan
masyarakat pedesaan pada umumnya hidup dari pertanian, walaupun kita melihat
adanya tukang kayu, tukang genteng dan bata tukang pembuat gula dan bahkan
Laporan Lengkap Praktek Lapangan Mata Kuliah Ilmu Sosial dan Budaya Dasar
di Kab. Gowa
8
tukang catut, akan tetapi inti pekerjaan di samping pertanian, hanya merupakan
pekerjaan sambilan saja, oleh karena bila tiba masa panen atau masa menanam
hal itu tidaklah bahwa setiap orng mempunyai tanah. Adapun ciri – ciri
masyarakat kota :
seorang individu.
Pelapisan sosial terdiri atas kelompok sosial yang memiliki derajat sosial
yang berbeda-beda menurut nilai luhur, moralitas, etika dan kehormatan sesuai
Laporan Lengkap Praktek Lapangan Mata Kuliah Ilmu Sosial dan Budaya Dasar
di Kab. Gowa
9
status sosial. Pengkategorian masyarakat model pelapisan ini juga dipandang dari
tiga tingkatan yaitu: tinggi, menengah, dan rendah. Status sosial yang tinggi
Dalam ilmu antropologi, yang telah menjadikan berbagai cara hidup manusia
dengan berbagai macam sistem tindakan tadi sebagai obyek penelitian dan
analisanya, aspek belajar itu merupakan aspek yang sangat penting. Itulah
culture itu, artinya dalam hal memberi definisi terhadap konsep “kebudayaan,
ilmu antropologi seringkali sangat berbeda dengan berbagai ilmu lainnya. Juga
apabila dibandingkan dengan arti yang biasanya diberikan kepada konsep itu
dalam bahasa sehari-hari, yaitu arti yang terbatas kepada hal-hal yang indah
seperti candi, tari-tarian, seni rupa, seni suara, kesusastraan, dan filsafat, definisi
ilmu antropologi jauh lebih luas sifat dan ruang lingkupnya. Menurut ilmu
hasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan milik
Budaya adalah bentuk jamak dari kata budi dan daya yang berarti cinta, karsa,
dan rasa. Kata budaya sebenarnya berasal dari bahasa Sansekerta buddhayah yaitu
Laporan Lengkap Praktek Lapangan Mata Kuliah Ilmu Sosial dan Budaya Dasar
di Kab. Gowa
10
bentuk jamak kata buddhi yang berarti budi atau akal. Dalam bahasa Inggris, kata
budaya berasal dari kata culture, dalam bahasa Belanda diistilahkan dengan kata
cultuur, dalam bahasa Latin berasal dari kata colera. Colera bararti mangolah,
Mengakar pada kosakata di atas, akan dikutip beberapa konsep dan wawasan
kebuyaan dari pendapat para ahli misalnya: Taylor (Munandar, 1998 dan
yang kompleks berupa kepercayaa, seni, moral, hokum, adat kebiasaan, dan
Oleh karena pola-pola tindakan dan tingkah laku manusia adalah hasil
pelajaran, maka kita mudah dapat mengerti bahwa pola-pola tindakan dapat
misalnya pola-pola kelakuan dan hidup kolektif serangga lebah serta bentuk
sarangnya tidak berubah, sejak ratusan angkatan ia berada di alam bumi ini, maka
dengan pola-pola tingkah laku manusia tidaklah demikian halnya. Hanya beberapa
tahun yang lalu saja orang Indonesia masih banyak tinggal dalam rumah-rumah
besar bagi kelompok kerabatnya yang luas, dan dari musim ke musim menanam
padi di ladang atau di sawah sebagai petani. Kini keturunan langsung dari para
jawatan atau perusahaan swasta, dan tiap hari hidup di kantor, di perusahaan, atau
di pabrik sebagai direktur jendral, menejer, insinyur, atau ahli teknik. Hanya dua-
tiga angkatan yang lalu banyak orang Eskimo di daerah pantai Utara Kanada dan
Alaska masih berkemah dalam tenda-tenda yang dibuat dari kulit beruang yang
Laporan Lengkap Praktek Lapangan Mata Kuliah Ilmu Sosial dan Budaya Dasar
di Kab. Gowa
11
pemburu. Keturunan langsung para pemburu itu kini sudah tinggal dalam
apartemen-apartemen yang dibuat dari batu dan semen, dengan pengaturan suhu
mereka bekerja sebagai buruh pabrik atau buruh minyak. (Koentjaraningrat, 1979)
kebudayaan adalah sebagai hasil intetraksi antara manusia dengan segala isi alam
raya ini. Kebudayaan mempunyai keguanaan yang sangat besar bagi manusia.
kemampuan lain.
Laporan Lengkap Praktek Lapangan Mata Kuliah Ilmu Sosial dan Budaya Dasar
di Kab. Gowa
12
macam kesatuan manusia tadi. Kecuali istilah yang paling lazim, yaitu
sebagai suatu sistem. Dimana wujud kebudayaan itu adalah sebagai suatu
rangkaian tindakan dan aktivitas manusia yang berpola. Demikian pula J.J.
Honigmann dalam bukunya The World of Man (1959) membagi budaya dalam
tiga wujud, yaitu: ideas, activities, and artifact. Menurut Koentjaraningrat (1979),
makhluk berbudaya, dimana manusia itu sama, karean dibekali oleh penciptanya
dengan akal, perasaan, dan kehendak dalam jiwanya. Inilah yang membedakan
Laporan Lengkap Praktek Lapangan Mata Kuliah Ilmu Sosial dan Budaya Dasar
di Kab. Gowa
13
perwujudan budaya menurut keadaan waktu dan tempat, atau perwujudan budaya
perasaan dan kehendak. Menurut Prof. Sutan Takdir Alisyahbana, apabila budaya
ini penekanannya pada akal (mind) akan menimbulkan tingkat peradaban yang
2. Organisasi ekonomi.
4. Organisasi kekuatan
1. Alat teknologi
2. Sistem ekonomi
3. Keluarga
4. Kekuasaan politik
dan terdiri dari pikiran-pikiran, gagan, konsep, serta keyakinan dengan demikian
Indonesia lebih lazim disebut dengan adat istiadat. Dalam adat istiadat terdapat
juga sistem norma dan dari situlah salah satu fungsi sistem budaya adalah menata
Laporan Lengkap Praktek Lapangan Mata Kuliah Ilmu Sosial dan Budaya Dasar
di Kab. Gowa
14
budaya ini terbentuk unsur-unsur yang paling berkaitan satu dengan lainnya.
Sehingga tercipta tata kelakuan manusia yang terwujud dalam unsur kebudayaan
merupakan wujud abstrak dari segala macam ide dan gagasan manusia yang
1. Sistem pengetahuan
2. Nilai
3. Pandangan hidup
4. Kepercayaan
5. Persepsi
6. Etos kebudayaan
suatu keseluruhan yang terintegrasi, pada waktu analisa membagi keseluruhan itu
atau cultural universal. Istilah universal itu menunjukkan bahwa unsur-unsur tadi
bersifat universal, jadi unsur-unsur tadi ada dan bisa didapatkan di dalam semua
Laporan Lengkap Praktek Lapangan Mata Kuliah Ilmu Sosial dan Budaya Dasar
di Kab. Gowa
15
kebudayaan dari semua bangsa dimanapun di dunia. Mengenai apa yang disebut
cultural universal itu, ada beberapa pandangan yang berbeda diantara para sarjana
antropologi itu, maka saya berpendapat bahwa ada tujuh unsur kebudayaan yang
dapat ditemukan pada semua bangsa di dunia. Ketujuh unsur yang dapat kita sebut
1. Bahasa
2. Sistem pengetahuan
3. Organisasi sosial
6. Sistem religi
7. Kesenian
Laporan Lengkap Praktek Lapangan Mata Kuliah Ilmu Sosial dan Budaya Dasar
di Kab. Gowa
16
mengenai lingkungannya.
berbagai arti di antara para sarjana antropologi, tetapi semua spaham bahwa
konsep itu mengenai proses sosial yang timbul bila suatu kelompok manusia
asing itu lambat laun diterima dan diolah ke dalam kebudayaan sendiri tanpa
pernah terjadi difusi dari satu unsur kebudayaan. Unsur-unsur itu, seperti
berpindah-pindah sebagai suatu gabungan atau suatu kompleks yang tidak mudah
Asimilasi atau assimilation adalah proses sosial yang timbul bila ada:
berbeda-beda,
2. saling bergaul langsung secara intensif untuk waktu yang lama, sehingga
Laporan Lengkap Praktek Lapangan Mata Kuliah Ilmu Sosial dan Budaya Dasar
di Kab. Gowa
17
suatu golongan mayoritas dan beberapa golongan minoritas. Dalam hal itu
1981)
Manusia sejak lahir memiliki pengetahuan, ada yang diperoleh secara fitrah
(merasa, menangis, makan, minum). Ada pula yang diperoleh melalui proses
(diperoleh dengan usaha). Teori pertama mengatakan: “Di dalam diri manusia
dan otaknya masih bersih dan belum ada catatan apapun, namun unsur-unsurnya
sudah ada sejak awal. Sebagaimana teori John Lock yang menganggap manusia
Laporan Lengkap Praktek Lapangan Mata Kuliah Ilmu Sosial dan Budaya Dasar
di Kab. Gowa
18
lahir dalam keadaan bersih. Seperti bersihnya kertas putih dan lingkunganlah yang
menggoresinya. Pendapat ini berdasarkan pada ayat Alquran yang artinya “dan
Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui
apapun, dan Dia memberimu pendengaran, penglihatan, dan hati agar kamu
kosong dari pengetahuan, tetapi diberi alat untuk memperolehnya. Seperti diberi
pendengaran, penglihatan, dan hati sebagai titian agar mereka dapat memperoleh
pengetahuan.
perkembngan dunia yang terjadi saat ini. Dulu, ada sebuah program pemerintah
yang banyak diikuti oleh masyarakat keran programnya yang menyenangkan dan
tingkat kesadarannya akan berbagai macam hal penting yang terjadi di masyarakat
kita. Pola pikirnya menjadi berubah dan semakin terbuka dengan berbagai
perubahan dunia. Dengan arti lain, wawasan mereka semakin luas dengan adanya
Laporan Lengkap Praktek Lapangan Mata Kuliah Ilmu Sosial dan Budaya Dasar
di Kab. Gowa
19
sama lebarnya untuk masyarakat desa maupun kota. Bahkan semangat juang
akses kepada masyarakat desa makin berjarak. Terbukti dari banyaknya informasi
dari pusat yang tak sampai ke akar rumput. (Bayu G. Murti, 2009)
diambil dari ilmu sosial. Ilmu pengetahuan sosial dan ilmu budaya yang dianut
teori yang diajarkan di sekolah atau ditafsirkan sebagai kumpulan saringan ilmu-
diartikan sebagai satu cabang ilmu yang mengkaji sekumpulan pernyataan atau
melandasi peradaban dunia modern. Sains merupakan satu proses untuk mencari
Laporan Lengkap Praktek Lapangan Mata Kuliah Ilmu Sosial dan Budaya Dasar
di Kab. Gowa
20
2007)
merupakan alat untuk meramalkan dan mengendalikan gejala alam dan budaya.
umum dan bersifat impersonal. Seni dan budaya bersifat subjektif dan berusaha
dkk, 2008)
Dalam sebuah buku kecil berjudul “The Interest of the Voiceless Far East:
versi Indonesia 1983, Boeke menyadarkan kepada kita bahwa dalam berbagai
kajian tentang ekonomi, kedudukan peran dan arti desa tradisional hampir-hampir
terabaikan, kalupun disinggunf, sejauh desa tradisional itu mulai terlibat atau
dijadikan obyek atau dalam posisi tersubordinasi oleh kota. Padahak, menurut
kebutuhan ekonomis mereka. Bahkan meskipun pada media abad 20-an gerakan
Laporan Lengkap Praktek Lapangan Mata Kuliah Ilmu Sosial dan Budaya Dasar
di Kab. Gowa
21
internal yang dimiliki, yaitu “ekonomi swasembada” yang oleh Boeke diistilahkan
keswasembadaan ini pulalah, ketika berbagai krisis yang melanda berbagai sektor
yang secara ekonomi berdaulat dan mandiri. Desa tradisional juga merupkan
kelas menengah dan atas (penguasa, bangsawan, pemilik tanah/modal, dan lain-
lain) sementara bagi kalangan bawah, hal itu tidak lain merupakan kewajiban
sosial dan ekonomis mereka atas perlindungan dan pimpinan yang diberikan oleh
kalangan menengah dan atas dan ini berarti pula sebagai bentuk pengabdian
Laporan Lengkap Praktek Lapangan Mata Kuliah Ilmu Sosial dan Budaya Dasar
di Kab. Gowa
22
BAB III
Laporan Lengkap Praktek Lapangan Mata Kuliah Ilmu Sosial dan Budaya Dasar
di Kab. Gowa
23
c. Tabulasi
menggunakan :
Angket
Wawancara
Dokumentasi
Laporan Lengkap Praktek Lapangan Mata Kuliah Ilmu Sosial dan Budaya Dasar
di Kab. Gowa
24
Batas-batas Wilayah
Laporan Lengkap Praktek Lapangan Mata Kuliah Ilmu Sosial dan Budaya Dasar
di Kab. Gowa
25
sampai 5o 34’ 7” Lintang Selatan dan 12o 38’ 6” sampai 12o 33’ 6” Bujur
Dengan luas wilayah 1.883,33 km atau sama dengan 3,01% dari luas wilayah
Laporan Lengkap Praktek Lapangan Mata Kuliah Ilmu Sosial dan Budaya Dasar
di Kab. Gowa
26
Jumlah penduduk Kabupaten Gowa sampai dengan tahun 2005 mecapai 575
295 jiwa yang terdiri atas 283.291 jiwa laki-laki dan 291.882 jiwa
perempuan.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
Laporan Lengkap Praktek Lapangan Mata Kuliah Ilmu Sosial dan Budaya Dasar
di Kab. Gowa
27
ABRI - -
Pegawai Swasta - -
Pedagang 2 10%
Petani 16 80%
Dll 2 10%
Jumlah 20 100%
Sumber data: Hasil oleh data kuisioner, tanggal 25 Desember 2010
Laporan Lengkap Praktek Lapangan Mata Kuliah Ilmu Sosial dan Budaya Dasar
di Kab. Gowa
28
dibiayai
Kurang 2 orang 12 60%
Antara 3 – 4 orang 7 35%
Lebih dari 5 orang 1 5%
Jumlah 20 100%
Laporan Lengkap Praktek Lapangan Mata Kuliah Ilmu Sosial dan Budaya Dasar
di Kab. Gowa
29
B. Pembahasan
Dari hasil pengamatan langsung kami di lapangan di Desa Kanreapia
kecamatan Tombolopao Kabupaten Gowa tentang study lapangan Ilmu Sosial
Budaya Dasar dari 20 orang responden yang mewakili 20 kepala keluarga, maka
kami dapat menarik kesimpulan dengan menimbang beberapa aspek, diantaranya:
kelompok umur responden, pekerjaan responden, tingkat pendidikan, tingkat
pendpatan responden, jumlah anggota keluarga, kegiatan budaya yang sering
dilakukan, kegiatan social yng sering dilakukan
Berdasarkan tabulasi berdasarkan kelompok umur bahwa responden yang
berumur kurang dari 35 tahun yaitu berjumlah 12 orang dengan persentase 60%,
antara 35 – 45 tahun sebanyak 4 orang dengan persentase 25% dan lebih dari 45
tahun 5 orangdengan persentase 15%. Dari hasil tabulasi ini dapat dilihat
responden yang lebih banyak diwwancarai adalah kelompok umur kurang dari 35
tahun.
Berdasarkan tabulasi menurut pekerjaan responden bahwa responden yang
bekerja sebagai tukang (kayu, batu, dll) tidak ada (0%), yang bekerja sebagai
Pegawai Negeri Sipil (PNS) tidak ada (0%), yang bekerja sebagai ABRI/POLRI,
tidak ada(0%), yang bekerja sebagai pedagang berjumlah 2 orang denga
persentase 10%, yang bekerja sebagai petani berjumlah 16 orang dengan
persentase sebesar 80%, dan selebihnya yang termasuk dalam kategori Dll ibu
rumah tangga yang berjumlah 2 orang dengan persenase sebesar 10%. Dari hasil
tabulasi ini dapat dilihat bahwa mayosritas masyarakat Desa Kanreapia
bermatapenaharian sebagaipetani.
BErdasarkan tabulasi menuruttingkat pendidikan responden bahwa
responden yang tingkat pendidikannya tidak tamat SD berjumlah 3 orang dengan
persentase sebesar 15%, yang tamat SD berjumlah 13 orang dengan persentase
sebesar 65%, yang tidak tamat SMP/sederajat tidak ada (0%), yang tamat
SMP/sederajat berjumlah 3 orang dengan persentase sebesar 15%, yang tamat
SMA/sederajat berjumlah 1 orang dengan persentase sebesar 5%, yang sarjana
Laporan Lengkap Praktek Lapangan Mata Kuliah Ilmu Sosial dan Budaya Dasar
di Kab. Gowa
30
muda tidak ada (0%), yang sarjana tidak ada (0%). Dari hasil tabulasi ini dapat
dilihat bahwa penduduk Desa Kanreaapia rata-rata pendidikan terakhirnya hanya
sampai pada jenjang Sekolah Dasar saja, karenabiasanya kebanyakan masyarakat
Desa Kanreapia semasakecilnya lebih memilih membantu orang tuanya berkebun
di banding dengan bersekolah, dan kesadaran orang tua bahwa pentingnya ilmu
pengetahuan yang masi kurang.
Berdasarkan tabulasi menurut tingkat pendapatan responden dari 20
responden yang telah diwawancari bahwa responden yang pendapatannya kurang
dari Rp. 1.00.000 berjumlah 12 orang dengan persentase 60%, yang
pendapatannya antara Rp.1.000.000-Rp. 2.000.000 berjumlah 2 orang dengan
persentase sebesar 25%, dan yang pendapatannya lebih dari Rp. 2.000.000
berjumlah 3 orang dengan persentase sebesar 15%. Dari data tersebut kita dapat
menarik sebuah kesimpulan bahwa masyarakat Desa Kanreapia rata-rata
berpendapatan kurang dari Rp. 1.000.000. ini disebabkan karena masyarakat Desa
Kanreapia manyoritas bermatapencaharian sebagai petani, dan petani bergntung
pada musim, dan cuaca di daerah tersebut, jadi pendapatan mereka tidak menentu
tergantung dari musim dan iklim.
Berdasarkan tabulasi menurut jumlah anggota keluarga yang dimiliki
responden dari 20 responden yang diwawancarai bahwa responden yang anggota
keluarganya kurang dari 2 orang berjumlah 12 orang dengan persentase sebesr
60%, antara 3-4 orang berjumlah 7 orang dengan persentase sebesar 35%, dan
lebih dari 5 orang berjumlah 1 orang dengan persentase 5%. Dari hasil tersebut
dapat dilihat bahwa jumlah anggota keluarga yang dominan yakni dalam kategori
kurang dari 2 orang.
BErdasarkan tabulasi menurut kegiatan social yang sering dilakukan oleh
responden, dari 20 responden yang telah diwawancarai diperoleh yang melakukan
kegitan social seperti gotong royong berjumlh 9 orang dengan persentase sebesar
45%, kerja bakti berjumlah 5 orang dengn persentase sebesar 25%, majelis ta’lim
berjumlah 4 orangn dengan persentase sebesar 20%, pengajian berjumlah 1 orang
dengan persentase sebesar 5%, remaja masjid berjumlah 1 orang dengan
Laporan Lengkap Praktek Lapangan Mata Kuliah Ilmu Sosial dan Budaya Dasar
di Kab. Gowa
31
persentase sebesar 5%. Dari data tersebut dapat dilihat bahwa kegiatan social yang
sering dilakukan oleh masyarakat di Desa Kanreapia adalah gotong royong.
Laporan Lengkap Praktek Lapangan Mata Kuliah Ilmu Sosial dan Budaya Dasar
di Kab. Gowa
32
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
kekeluargaan.
kehidupan bermasyarakat.
Laporan Lengkap Praktek Lapangan Mata Kuliah Ilmu Sosial dan Budaya Dasar
di Kab. Gowa
33
B. Saran
Laporan Lengkap Praktek Lapangan Mata Kuliah Ilmu Sosial dan Budaya Dasar
di Kab. Gowa
34
DAFTAR PUSTAKA
Leo M. Nur Zakaria, Hasriyanti. 2009. Modul Ilmu Sosial dan Budaya Dasar.
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam UNM.
Setiadi, Elly M. dkk. 2007. Ilmu Sosial dan Budaya Dasar. Jakarta : Kencana.
Sumber lain:
http://id.wikipedia.org/wiki/Budaya
http://www.jurnalbogor.com
http://www.anneahira.com
Laporan Lengkap Praktek Lapangan Mata Kuliah Ilmu Sosial dan Budaya Dasar
di Kab. Gowa