You are on page 1of 23

LAPORAN STUDENT GROUP DISCUSSION

BLOK BIOETHIC AND HEALTH LAW II


“Kisah Dokter Jay Yang Energik”

Tutor :
dr. Diah Krisnasari, M.Si

Disusun oleh:
Kelompok XII
Mina Rahmanda Putri G1A009011
Windy Nofiatri. R. G1A009035
Argarini Dian. P G1A009041
Kinanthi Cahyaning U. G1A009042
Sri Wahyudi G1A009049
Wily Gustafianto G1A009058
Karina Adzani Herma G1A009059
Titiyan Herbiyanto N. G1A009084
Fellicia Widya. W. G1A009109
Arfin Heri Indarto G1A009117
Yohan Parulian G1A009130
Radityo Arif K1A005036

KEMENTRIAN PENDIDIKAN NASIONAL


UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU-ILMU KESEHATAN
JURUSAN KEDOKTERAN
PURWOKERTO

2011
BAB I
PENDAHULUAN

Etika adalah ilmu tentang hal baik dan buruk dan tentang hak dan kewajiban moral,
merupakan kumpulan asas atau nilai moral, nilai-nilai mengenai benar dan salah yang dianut
oleh suatu golongan atau masyarakat. Sedangkan bioetika adalah cabang ilmu filsafat yang
mempelajari tentang fenomena biologis termasuk ilmu kedokteran dari aspek etika atau moral.
Bioetika juga dapat diartikan sebagai studi interdisipliner tentang problem yang ditimbulkan oleh
perkembangan di bidang biologi dan ilmu kedokteran, termasuk dampaknya terhadap masyarakat
luas serta sistem nilainya, kini dan masa mendatang.
Dalam mengambil keputusan klinik, ada 2 pilar utama yang harus diperhatikan yaitu
keputusan medic atas permasalahan medik pasien (indikasi medik) dan keputusan etik atas isu
etik pasien (preferensi pasien, kualitas hidup, faktor kontekstual) yang didominasi oleh
komponen non medis.
Dokter dan pasien atau faktor kontekstual lain mungkin tidak setuju atau membuat
keputusan yang bertentangan di dalam pengambilan keputusan klinik yang akan diambil,
sehingga dapat timbul dilemma etik. Dilemma etik adalah suatu situasi yang memerlukan
keputusan dari dua alternatif yang sama-sama tidak menyenangkan atau berselisihan yang
melibatkan dua atau lebih kaidah dasar moral yang saling bertentangan.
Dalam dunia kesehatan sering sekali ditemukan dilema etik, sehingga seringkali dokter
dihadapkan dengan pilihan-pilihan yang sulit. Namun, sebaiknya setiap keputusan etik yang
diambil, semaksimal mungkin untuk kepentingan penderita (provide benefit and do no harm).
BAB II
HASIL DAN PEMBAHASAN

KISAH DOKTER JAY

Sekilas profil :
 Dokter Jay : Lulusan terbaik FK ternama. Punya STR dan SIP
 Mbak Tita : Adik kelas dokter Jay.
 Dokter Bejo : Dokter senior. Pasien 100 orang per hari. Terkenal dengan
obatnya yang ”paten” dan mahal.

DOKTER YANG ENERGIK

Dokter Jay , adalah seorang dokter muda yang energik. Target yang dia inginkan adalah
sesegera mungkin mengikuti jejak teman sejawat dokter yang lain yang sudah “mapan” secara
ekonomi, yaitu : mempunyai mobil pribadi, istri yang cantik dan rumah mewah Untuk memenuhi
target tersebut, dokter Jay bekerja keras siang dan malam tanpa kenal lelah. “Gak duwe udel”
begitu gerutuan teman sejawatnya yang lain saat dokter Jay selalu menolak diajak ikut seminar
kedokteran berkelanjutan di kotanya dengan alasan sibuk.
...................................................................................................
Dokter Jay membuka klinik 24 jam ”Hidup Mulia” ( hari Minggu dan hari besar buka
seperti biasa ). Untuk mempromosikan kemampuannya, dokter Jay memasang papan nama
praktik dokter dengan ukuran 1 kali 2 meter di depan Klinik ” Hidup Mulia” dengan
menggunakan Billboard.

PRAKTEK UMUM
DOKTER JAY
BUKA SETIAP HARI ( MINGGU DAN HARI BESAR BUKA )

MENERIMA : KHITAN DENGAN LASER


SUNTIK VARISES, SUNTIK KB
AKUPUNTUR dll
Karena pasien di kliniknya masih belum sesuai dengan harapan ( pasien masih do-re-mi /
sedikit ), maka dokter Jay juga magang bekerja di 3 klinik lain yang sudah ramai ( Klinik
rawat inap “Heboh Husada”, Klinik rawat jalan ”Rame selalu” dan Balai pengobatan
”Tebar pesona”) pada jam-jam tertentu yang menurut perkiraannya tidak mengganggu jadwal
praktek di klinik pribadinya. Alhasil, sering terjadi saat magang di klinik lain, dokter Jay
ditelpon perawat pribadinya untuk segera pulang karena ada pasien yang menunggu di rumah .
Untuk mengatasi komplain dari pasien karena terlalu lama menunggu di rumah, dokter Jay
kadang mengutus perawat jaga untuk melakukan anamnesis serta pemeriksaan fisik dulu dan
dokter Jay tinggal memberi terapi sesampainya di rumah.
Suatu siang, saat dokter Jay praktek di klinik ”Heboh Husada”, terdengar dering telpon
dari klinik pribadi yang mengabarkan ada pasien yang sudah menunggu. Dengan tergopoh-
gopoh, dokter Jay segera menyelesaikan pasien yang masih tersisa di klinik ”Heboh Husada
Setelah memberi resep obat dan instruksi periksa laboratorium ”Pasti Akurat” kepada pasien,
dokter Jay menyuruh perawat untuk melakukan injeksi roborantia kepada pasien terakhir.
Tanpa menunggu pasien yang akan disuntik , dokter Jay segera meluncur ke rumahnya yang
berjarak 5 KM dari klinik ”Heboh Husada”.
Pasien di klinik ”Saka Repe DW” adalah nona Cabi, dengan keluhan nyeri dada kanan
atas disertai jantung berdebar-debar. Keluhan timbul saat akan menghadapi ujian semester.
Melihat nona Cabi yang ”chubby”, timbul niat iseng dokter Jay. Dengan kewenangannya
sebagai dokter, Jay menyuruh nona Cabi membuka baju untuk diperiksa.
Selanjutnya.................................

OBAT DOKTER BEJO


Kadang-kadang, saat pasien di klinik lain sedang ramai-ramainya, dokter Jay menyuruh
pacarnya yang cantik ( mbak Tita ) untuk menggantikannya praktik di rumah.
Suatu hari, dokter Jay menyuruh mbak Tita untuk menggantikannya praktik di Klinik ”Hidup
Mulia” dengan tetap didampingi oleh dokter Jay. ”Biar nanti setelah praktek sendiri sudah
trampil memeriksa pasien” kata dokter Jay.
Pasien pertama seorang laki-laki muda ( tuan Keluh ) dengan keluhan nyeri lutut saat saat
berjalan. Nyeri lutut sejak seminggu yang lalu yang tidak hilang walaupun sudah minum obat
yang diberikan oleh dokter Bejo.
Betapa terkejut mbak Tita saat mengetahui obat yang diberikan oleh dokter Bejo. Obat yang
diberikan oleh dokter Bejo ada 7 macam sbb :
- Piroksikam 3 kali 1 tablet
- Cimetidine 3 kali 1tablet
- Antacida 3 kali 1 tablet
- Deksamethason 3 kali tablet
- Diazepam 3 kali 1 tablet
- Vitamin B complek 3 kali 1 tablet
- Vitamin C 3 kali 1 tablet
” Saya disuruh minum sekaligus setelah makan dok. Bagaimana menurut pendapat dokter? ”
tanya tuan Keluh.
” Wah, obatnya terlalu banyak mas.....! saya ganti dengan obat yang lebih bagus ya....?” kata
mbak Tita.
” Saya manut bu dokter saja lah......!, memang dokter Bejo terkenal suka ngasih obat dengan
jumlah banyak. Mahal lagi......!!” gerutu tuan Keluh.
Mbak Tita tersenyum dan menulis resep obat untuk dibeli oleh tuan Keluh.
R/ Asam mefenamat mg 500 No. X
S3dd1
Natrium diclofenac mg 50 No. X
S3dd1
Fluocortolone No. X
S2dd1 ac
Plantacide Syr Fl. No.1
S3dd1cth 1 h pc
Valium No.X
S3dd1
Dokter Jay mengangguk-angguk sambil mengacungkan 2 jempol kepada mbak Tita setelah
melihat daftar obat yang tertulis dalam resep.
“ Obatnya diminum sesuai aturan ya pak, jangan lupa kontrol tiga hari lagi.....!!” kata dokter Jay
kepada tuan Keluh sesaat sebelum meninggalkan ruang periksa.
.............................................................................................................................
Pasien kedua adalah nona Imoet, seorang karyawati swasta. Nona Imoet mengeluh ada bercak
warna putih di sekitar pipi kanan. Dari pemeriksaan didapatkan kesimpulan bahwa nona
Imoet menderita Pitiriasis versicolor. Oleh mbak Tita, nona Imoet diberi salep ketokonazol.
Sebelum pulang, nona Imoet meminta surat keterangan sakit 3 hari yang berlaku surut sejak
2 hari yang lalu kepada mbak Tita karena sudah 2 hari tidak masuk kerja . Sebenarnya mbak
Tita tidak mau memberikan surat keterangan itu, namun setelah didesak oleh nona Imoet dengan
mengiba-iba ( takut dipecat dari pekerjaannya ) disertai dukungan ”moral” oleh dokter Jay (” tapi
tarifnya dimahalin lho Say.......!!!” kata dokter Jay kepada mbak Tita), akhirnya mbak Tita mau
memberikan surat keterangan sakit kepada nona Imoet.

.......................................................................................................................
SEMINGGU KEMUDIAN ..........................................
Datang Pak Rusuh ,SH yang mengaku sebagai paman tuan Keluh meminta pertanggungjawaban
klinik ”Saka Repe DW” karena sehari setelah minum obat dari klinik, keadaan tuan Keluh malah
bertambah parah. Ditambah dengan perut yang kesakitan sampai muntah-muntah. Kata dokter
Bejo, kelainan ini akibat keracunan obat dari klinik ” Hidup Mulia”. Sambil menggebrak meja,
Pak Rusuh meminta catatan medik tuan Keluh untuk barang bukti penuntutan perdata yang akan
dilakukan oleh Pak Rusuh ,SH. Dokter Jay membantah keras semua tuduhan Pak Rusuh ,SH.
Sambil menunjukkan rekam medik tuan Keluh, dokter Jay menjelaskan bahwa sakit tuan Keluh
bisa saja karena sebelumnya telah minum obat dokter Bejo.
Melihat gelagat bahwa Pak Rusuh masih belum puas, dokter Jay menawarkan alternatif
perdamaian dengan bersedia menanggung seluruh biaya pengobatan tuan Keluh di rumah
sakit.......................... Uang lima juta rupiah berpindah dari kantong dokter Jay ke saku Pak
Rusuh .......... Dan Pak Rusuh pun pulang dengan senyuman puas tersungging di bibirnya.
................................................................................................................................
Kesal dengan nasib buruknya pada hari itu, dokter Jay segera melampiaskan kejengkelannya
dengan memarahi mbak Tita habis-habisan. Dasar dokter Jay......!!!!!!!!
N Konteks Pelanggaran Kaidah Pelanggaran Pelanggaran Displin Pelanggaran Hukum Alasan
O Dasar Moral KODEKI
1. Dokter Jay , adalah Beneficence:
seorang dokter muda -Menolong tanpa
yang energik dan pamrih
ambisius, serta - Menarik
mengejar target honorarium sesuai
pribadi. kepantasan
- Memandang
pasien/orang tidak
hanya sejauh
menguntungkan
dokter
2. Dokter Jay bekerja KODEKI S. K.P.B. Lampiran: Kep. KKI dr. Jay bekerja
keras siang dan IDI No: No. : keras guna
malam tanpa kenal 221/PB/A.4/04/2002 17/KKI/KEP/VII/200 menggapai
lelah. Pasal 16: 6 ambisinya.
Setiap dokter harus Tanggal: 24 Agustus Setelah seorang
memelihara 2006 dokter sukses
kesehatannya, supaya Tentang Bentuk dalam praktek,
dapat bekerja dengan Pelanggaran disiplin kemungkinana
baik. kedokteran: dapat mendorong
menjalankan praktik dokter tersebut
kedokteran dalam terus bekerja
kondisi tingkat keras. Hal ini
kesehatan fisik dapat
ataupun mental menyebabkan
sedemikian rupa seorang dokter
sehingga tidak kurang
kompeten dan dapat memperhatikan
membahayakan kondisi
pasien. kesehatannya
(MKEK, 2004)

3. Dokter Jay selalu Beneficence: KODEKI S. K.P.B. UU No.29/2004 dr. Jay diduga
menolak diajak ikut - mengembangkan IDI No: pasal 51: Dokter atau merupakan dokter
seminar kedokteran keilmuan secara 221/PB/A.4/04/2002 dokter gigi dalam yang tidak
berkelanjutan di terus menerus Pasal 3: melaksanakan senantiasa
kotanya dengan Dalam melakukan praktik kedokteran mengikuti
alasan sibuk. pekerjaan mempunyai perkembangan
kedokterannya, kewajiban: IPTEK. Hal ini
seorang dokter tidak e. menambah ilmu digambarkan dari
boleh dipengaruhi pengetahuan dan penolakan dr. Jay
oleh sesuatu yang mengikuti untuk mengikuti
mengakibatkan perkembangan ilmu seminar-seminar
hilangnya kebebasan kedokteran tau yang merupakan
dan kemandirian kedokteran gigi. salah satu sarana
profesi. bagi dokter untuk
UU No.29/2004 bisa memajukan
KODEKI S. K.P.B. pasal 28: ilmu pengetahuan
IDI No: (1)Setiap dokter atau mereka.
221/PB/A.4/04/2002 dokter gigi yang
Pasal 17: Setiap berpraktik wajib
dokter harus mengikuti
senantiasa mengikuti pendidikan dan
perkembangan ilmu pelatihan kedokteran
pengetahuan dan atau kedokteran gigi
teknologi berkelanjutan yang
kedokteran/kesehatan diselenggarakan oleh
organisasi profesi
dan lembaga lain
yang diakreditasi
oleh organisasi
profesi dalam rangka
penyerapan
perkembangan ilmu
pengetahuan dan
teknologi kedokteran
atau dokter gigi.

4. Papan nama praktik KODEKI S. K.P.B. Lampiran: Kep. KKI UU No.29/2004 Setiap dokter
dokter dengan IDI No: No. : pasal 36: harus mengakui
ukuran 1 kali 2 221/PB/A.4/04/2002 17/KKI/KEP/VII/200 Setiap dokter dan bahwa segala
meter di depan Pasal 4: Setiap dokter 6 dokter gigi yang keterampilan dan
Klinik ”Saka Repe harus menhindarkan Tanggal: 24 Agustus melakukan praktik pengetahuan yang
DW” dengan diri dari perbuatan 2006 kdokteran di dimiliki oleh
menggunakan yang bersifat memuji Tentang Bentuk Indonesia wajib dokter tersebut
Billboard. diri Pelanggaran disiplin memiliki surat izin adalah karunia dari
kedokteran: praktik. Allah SWT. Oleh
menggunakan gelar karena itu, seorang
akademik atau sebutan dokter tidak boleh
profesi yang bukan memuji diri sendiri
haknya. (MKEK, 2004).
Bentuk
pelanggaran yang
dilakukan oleh dr.
Jay pada Kodeki
pasal 4 adalah
papan nama yang
dibuat oleh dr. Jay
yang berisi bahwa
dr. Jay mampu
melakukan
akupuntur dan lain
sebagainya.
Tulisan-tulisan
seperti ini menurut
pedoman
penggunaan
Kodeki termasuk
dalam iklan papan
nama dokter yang
tidak boleh
dicantumkan oleh
seorang dokter
pada papan
namanya.
Tata cara
penulisan papan
nama yang benar
telah dilanggar
oleh dr. Jay, yakni
telah melebihi
ukuran
maksimum, 60x90
cm, waktu pratik
yang tidak jelas,
dan tidak
mencantumkan
gelar profesi, dr.
5. Dokter Jay juga Beneficence: UU No.29/2004 dr. Jay telah
magang bekerja di 3 -Maksimalisasi pasal 37: melanggar hukum
klinik lain yang pemuasan (2) Surat izin praktik karena
sudah ramai ( Klinik kebahagiaan pasien. dokter atau dokter melaksanakn
rawat inap “Heboh gigi sebagaimana praktik di empat
Husada”, Klinik Non Maleficence: dimaksud ayat (1) tempat. Dalam
rawat jalan ”Rame -Tidak melakukan hanya diberikan kaidah dasar
selalu” dan Balai kelalaian untuk paling banyak moral, karena dr.
pengobatan ”Tebar 3 (tiga) tempat. Jay praktik di
pesona”) pada jam- berbagai tempat,
jam tertentu yang dr. Jay perlu
menurut menghindari
perkiraannya tidak terjadinya
mengganggu jadwal kelalaian.
praktek di klinik
pribadinya.
6. Sering terjadi saat
magang di klinik
lain, dokter Jay
ditelpon perawat
pribadinya untuk
segera pulang karena
ada pasien yang
menunggu di rumah
.
7. Dokter Jay kadang Beneficence: UU No.29/2004 dr. Jay tidak
-Bertanggung pasal 40: memenuhi kaidah
mengutus perawat
jawab/berkasih (1)Dokter atau dokter dasar moral karena
jaga untuk saying gigi yang tidak menjalankan
berhalangan komunikasi yang
melakukan
Autonomi: menyelenggarakan baik dengan
anamnesis serta -Menjaga hubungan praktik kedokteran pasien.
kontraktual/menjalin harus membuat Pelanggaran pada
pemeriksaan fisik
komunikasi pemberitahuan atau hukum telah
dulu dan dokter Jay menunjuk dokter dilakukan dengan
atau dokter gigi tidak membuat
tinggal memberi
pengganti. pemberitahuan
terapi sesampainya (2)Dokter atau dokter atau menunjuk
gigi pengganti dokter pengganti.
di rumah.
sebagaimana dr. Jay.
dimaksud pada ayat
(1) harus dokter atau
dokter gigi yang
mempunyai surat izin
praktik .

8. Dokter Jay Non Maleficence: KODEKI S. K.P.B. Injeksi tanpa


-mencegah pasien IDI No: pengawasan
menyuruh perawat
dari bahaya 221/PB/A.4/04/2002 dokter dapat
untuk melakukan Pasal 7d: mengakibatkan
Justice: Setiap dokter harus pasien tidak
injeksi roborantia
-Menghargai hak senantiasa mengingat terjaga kesehatan
kepada pasien sehat pasien akan kewajiban saat diperlakukan
melindungi hidup tindakan medis
terakhir. Tanpa
Autonomi: makhluk insani. padanya. Injeksi
menunggu pasien -Menghargai yang dilakukan
martabat pasien pada pasien dapat
yang akan disuntik ,
berisiko
dokter Jay segera timbulanya efek
meluncur ke alergi ataupun
syok. Karena dr.
rumahnya yang
Jay tidak
berjarak 5 KM dari mengawasi
keadaan pasien, dr.
klinik ”Heboh
Jay dianggap tidak
Husada”. melakukan
perlindungan
hidup pada pasien
dan tidak
menunjukkan
usaha untuk
menghindarkannya
dari kerugian yang
mungkin dapat
terjadi.
9. Dengan Justice: KODEKI S. K.P.B. Lampiran: Kep. KKI UU No.29/2004 Dalam melakukan
-Tidak melakukan IDI No: No. : pasal 45: suatu tindakan
kewenangannya
penyalahgunaan 221/PB/A.4/04/2002 17/KKI/KEP/VII/200 (2)Persetujuan seorang dokter
sebagai dokter, Jay Pasal 7a: 6 sebagaimana perlu memberikan
Autonomi: Seorang dokter harus, Tanggal: 24 Agustus dimaksud pada ayat keterangan
menyuruh nona Cabi
-Melaksanakan dalam setiap praktik 2006 (1) diberikan setelah mengenai apa
membuka baju untuk informed consent medisnya, Tentang Bentuk pasien mendapat yang akan
memeberikan Pelanggaran disiplin penjelasan secara dilakukan oleh
diperiksa
pelayanan medisnya, kedokteran: lengkap. dokter terhadap
memeberikan melakukan pelecehan (3)......mencakup: pasien secara jelas.
pelayanan medis seksual, tindakan a.diagnosis dan tata dr. Jay tidak
yang kompeten intimidasi atau cara tindakan medis; memberikan info
dengan kebebasan tindakan kekerasan b.tujuan tindakan yang lengkap
teknis dan moral terhadap pasien di medis yang mengenai kondisi
sepenuhnya disertai tempat praktik. dilakukan; pasien dan
rasa kasih sayang c.alternatif tindakan langsung
(compassion) dan lain dan risikonya; melakukan
penghormatan atas d.risiko dan tindakan ”iseng”.
martabat manusia. komplikasi yang
mungkin terjadi; dan
e.prognosis terhadap
tindakan yang
dilakukan

UU No.29/2004
pasal 52:
Pasien dalam
menerima pelayanan
pada praktik
kedokteran,
mempunyai hak:
a.mendapatkan
penjelasan secara
lengkap tentang
tindakan medis;
b.meminta pendapat
dokter atau dokter
gigi lain;
c.mendapatkan
pelayanan sesuai
dengan kebutuhan
medis;
d.menolak tindakan
medis; dan
e.mendapatkan isi
rekam medis.
10. dokter Jay menyuruh Justice: Lampiran: Kep. KKI UU No.29/2004 Dr. Jay telah
-Tidak melakukan No. : pasal 29 (1): melakukan
pacarnya yang
penyalahgunaan 17/KKI/KEP/VII/200 Setiap dokter dan pelanggaran
cantik ( mbak Co- 6 dokter gigi yang kaidah dasar moral
Tanggal: 24 Agustus melakukan praktik karena melakukan
Ass ) untuk
2006 kedokteran di penyalahgunaan
menggantikannya Tentang Bentuk Indonesia wajib tanggung jawab
Pelanggaran disiplin memiliki surat tanda pekerjaan karena
praktik di rumah.
kedokteran: registrasi dokter dan seorang dokter
melakukan praktik surat tanda registrasi yang membuka
kedokteran dengan dokter gigi. praktik atas nama
tidak kompeten. dirinya harus
bertangggung
Lampiran: Kep. KKI jawab mengenai
No. : praktiknya yang
17/KKI/KEP/VII/200 secara aturan dr.
6 Jaylah yang harus
Tanggal: 24 Agustus harus melakukan
2006 praktik di
Tentang Bentuk rumahnya. Jika
Pelanggaran disiplin memang berada
kedokteran: dalam kondisi
menyediakan dokter yang tidak
atau dokter gigi memungkinkan,
pengganti sementara dr. Jay harus
yang tidak memiliki menunjuk seorang
kompetensi an dokter pengganti
kewenangan yang yang dianggap sah
sesuai atau tidak untuk
melakukan menggantikannya
pemberitahuan perihal bukan seorang Co-
penggantian tersebut. Ass yang belum
mendapat surat
Lampiran: Kep. KKI izin praktik.
No. :
17/KKI/KEP/VII/200
6
Tanggal: 24 Agustus
2006
Tentang Bentuk
Pelanggaran disiplin
kedokteran:
mendelegasikan
pekerjaan kepada
tenaga kesehatan
tertentu yang tidak
memiliki kompetensi
untuk melaksanakan
pekerjaan tersebut.
11. Obat yang diberikan Benenficence: KODEKI S. K.P.B. UU No.5/1997 Dr. Bejo hars
oleh dokter Bejo ada -memberikan obat IDI No: tentang memperhatikan
7 macam sbb : berkhasiat namun 221/PB/A.4/04/2002 PSIKOTROPIKA kondisi pasiennya
murah Pasal 8: pasal 1; apakah tindakan
- Amoxicillin Dalam melakukan Pasikotropika adalah yang telah
3 kali 1 pekerjaannya,seorang zat atau obat, baik dilakukan yakni
tablet dokter harus alamiah maupun memberikan
mengutamakan sintetik bukan banyak obat sesuai
- Metoclopramide 3 kepentingan narkotika, yang dengan kondisi
kali 1 tablet masyarakat dan berkhasiat psikoaktif pasien untuk
- Cimetidine 3 memperhatikan melalui pengaruh mengonsumsi
kali 1tablet semua aspek selektif pada susunan banyak obat. Hal
pelayanan saraf pusat yang ini hanya
- Antacida 3 kesehatanyang menyebabkan kemungkinan yang
kali 1 tablet menyeluruh perubahan khas pada dapat terjadi.
(promotif, preventif, aktivitas mental dan Dalam
- Pancreazym 3 kuratif dan perilaku. memberikan obat,
kai 1 tablet rehabilitatif), serta dr. Bejo perlu
berusaha menjadi UU No.29/2004 memperhatikan
- Diazepam 3 pendidik dan pasal 14: jenis obat dan efek
kali 1 tablet pengabdi masyarakat 5)Penyerahan sampingnya pada
yang sebenrnya psikotropika oleh pasien dan
- Paracetamol 3
dokter sebagaimana memberikan
kali 1 tablet
dimaksud pada ayat penjelasan singkat
(1, dilaksanakan mengenai obat dan
dalam hal: kemungkinan obat
a.menjalankan tersebut
praktik terapi dan menimbulkan efek
diberikan melalui samping.
suntikan;
b.menolong orang
sakit dalam keadaan
darurat;
c.menjalankan tugas
di daerah terpencil
yang tidak ada
apotek.
6)Psikotropika yang
diserahkan dokter
sebagaimana
dimaksud pada
ayat(5) hanya dapat
diperoleh dari
apotek.
12. ” Wah, obatnya Justice: KODEKI S. K.P.B. Jika ada seorang
-Tidak melakukan IDI No: pasien yang telah
terlalu banyak
penyalahgunaan 221/PB/A.4/04/2002 berobat
mas.....! saya ganti Pasal 7b: sebelumnya pada
Seorang dokter harus dokter yang lain,
dengan obat yang
bersikap jujur dalam dokter kedua yang
lebih bagus ya....?” berhubungan dengan didatangi perlu
pasien dan menghubungi
kata mbak Co-Ass.
sejawatnya, dan dokter pertama
berupaya untuk dan
mengingatkan menginstruksikan
sejawatnya yang dia pasien untuk
ketahui memiliki menunggu 3 hari
kekurangan dalam untuk melihat
karakter dan kondisi pasien.
kompetensi, atau Teman sejawat
yang melakukan perlu saling
penipuan atau menghargai.
penggelapan dalam Sebagai seorang
menangani pasien. dokter, tidak layak
baginya untuk
KODEKI S. K.P.B. mengejek teman
IDI No: sejwat lainnya di
221/PB/A.4/04/2002 depan pasien.
Pasal 7c:
Seorang dokter harus
menghormati hak-hak
pasien, hak-hak
sejawatnya dan hak
tenaga kesehatan
lainnya, dan harus
menjaga kepercayaan
pasien.

KODEKI S. K.P.B.
IDI No:
221/PB/A.4/04/2002
Pasal 14:
Setiap dokter
memperlakukan
teman sejawatnya
sebagaimana ia
sendiri ingin
diperlakukan.

KODEKI S. K.P.B.
IDI No:
221/PB/A.4/04/2002
Pasal 15:
Setiap dokter tidak
boleh mengambil alih
pasien dari teman
sejawat, kecuali
dengan persetujuan
atau berdasarkan
prosedur yang etis
13. Dari pemeriksaan Non Maleficence: KODEKI S. K.P.B. Lampiran: Kep. KKI UU No.29/2004 Seorang dokter
-Tidak IDI No: No. : pasal 44: harus bisa
didapatkan
merugikan/mencegah 221/PB/A.4/04/2002 17/KKI/KEP/VII/200 (1)Dokter atau dokter menjalankan
kesimpulan bahwa mudharat Pasal 10: 6 gigi dalam prosfesinya
Setiap dokter wajib Tanggal: 24 Agustus menyelenggarakan berdasar pada
nona Imoet
menderita Pitiriasis bersikap tulus ikhlas 2006 praktik kedokteran standar pelayanan
dan mempergunakan Tentang Bentuk wajib mengikuti kedokteran yang
versicolor. Oleh
semua ilmu dan Pelanggaran disiplin standar pelayanan baik.
mbak Co-Ass, nona keterampilannya kedokteran: tidak kedokteran atau
untuk kepentingan merujuk pasien kedokteran gigi.
Imoet diberi salep
pasien. Dalam hal ini kepada dokter atau (2)Standar pelayanan
ketokonazol. ia tidak mampu dokter gigi lain yang sebagaimana
melakukan suatu memiliki kompetensi dimaksud pada ayat
pemeriksaaan atau sesuai. (1) dibedakan
pengobatan, maka menurut jenis dan
atas persetujuan strata sarana
pasien, ia wajib pelayanan kesehatan.
merujuk pasien
kepada dokter yang UU No.29/2004
mempunyai keahlian pasal 51:
dalam penyakit Dokter atau dokter
tersebut. gigi dalam
melaksanakan
praktik kedokteran
mempunyai
kewajiban:
a.memberikan
pelayanan medis
sesuai dengan
standar profesi dan
standar prosedur
operasional serta
kebutuhan medis
pasien.
b.merujuk pasien ke
dokter atau dokter
gigi lain yang
mempunyai keahlian
atau kemampuan
yang lebih baik,
apabila tidak mampu
melakukan suatu
pemeriksaan atau
pengobatan.
14. Sebelum pulang, KODEKI S. K.P.B. Lampiran: Kep. KKI
IDI No: No. :
nona Imoet meminta
221/PB/A.4/04/2002 17/KKI/KEP/VII/200
surat keterangan Pasal 7: 6
Seorang dokter hanya Tanggal: 24 Agustus
sakit 3 hari yang
memberi surat 2006
berlaku surut sejak 2 keterangan dan Tentang Bentuk
pendapat yang telah Pelanggaran disiplin
hari yang lalu
diperiksa sendiri kedokteran: membuat
kepada mbak Co- kebenarannya. keterangan medik
yang tidak didasarkan
Ass karena sudah 2
kepaa hasil
hari tidak masuk pemeriksaan yang
diketahuinya secara
kerja . Sebenarnya
benar dan patut.
mbak Co-Ass tidak
mau memberikan
surat keterangan itu,
namun setelah
didesak oleh nona
Imoet dengan
mengiba-iba ( takut
dipecat dari
pekerjaannya )
disertai dukungan
”moral” oleh dokter
Jay (” tapi tarifnya
dimahalin lho
Say.......!!!” kata
dokter Jay kepada
mbak Co-Ass),
akhirnya mbak Co-
Ass mau
memberikan surat
keterangan sakit
kepada nona Imoet.

15. Dokter Jay Autonomi: KODEKI S. K.P.B. Lampiran: Kep. KKI UU No.29/2004
-menjaga rahasia IDI No: No. : pasal 48:
membantah keras
pasien 221/PB/A.4/04/2002 17/KKI/KEP/VII/200 (1)Setiap dokter atau
semua tuduhan Pak -menghargai privasi Pasal 12: 6 dokter gigi dalam
Setiap dokter wajib Tanggal: 24 Agustus melaksanakan
Rusuh ,SH. Sambil
merahasiakan segala 2006 praktik kedokteran
menunjukkan rekam sesuatu yang Tentang Bentuk wajib menyimpan
diketahuinya tentang Pelanggaran disiplin rahasia kedokteran.
medik tuan Keluh,
seorang pasien, kedokteran: (2)Rahasia
dokter Jay bahkan juga setelah membuka rahasia kedokteran dapat
pasien itu meninggal kedoteran, dibuka hanya untuk
menjelaskan bahwa
dunia. sebagaimana diatur kepentingan
sakit tuan Keluh bisa dalam peraturan kesehatan pasien,
perundang-undangan memenuhi
saja karena radang
atau etika profesi. permintaan aparatur
hati yang masih penegak hukum
Lampiran: Kep. KKI dalam rangka
dalam masa
No. : penegakan hukum,
inkubasi, sehingga 17/KKI/KEP/VII/200 permintaan pasien
6 sendiri, atau
saat datang periksa ,
Tanggal: 24 Agustus berdasarkan
belum 2006 ketentuan
Tentang Bentuk perundang-
menampakkan Pelanggaran disiplin undangan.
kedokteran: dengan
gejala klinik.
sengaja tidak UU No.29/2004
membuat atu pasal 51;
menyimpan rekam Dokter atau dokter
medik, sebagaimana gigi dalam
diatur dalam melaksanakan
perundang-undangan praktik kdokteran
atau etika profesi. mempunyai
kewajiban:
c. merahasiakan
segala sesuatu yang
diketahuinya tentang
pasien, bahkan juga
setelah pasien itu
meninggal dunia.
16. Dokter Jay Non Maleficence:
-Tidak melakukan
menawarkan
kejahatan korporasi
alternatif di bidang kesehatan
perdamaian dengan
bersedia
menanggung seluruh
biaya pengobatan
tuan Keluh di rumah
sakit

17. dokter Jay segera Non Maleficence:


-Tidak menghina
melampiaskan
pasien
kejengkelannya
dengan memarahi
mbak Co-Ass habis-
habisan. Bahkan
pasien di klinik
Tebar Pesona yang
tidak tahu apa-apa
pun terkena
omelannya
BAB III
PENUTUP

Di dalam praktek kedokteran terdapat aspek etik dan aspek hukum yang sangat luas, yang
sering tumpang-tindih pada suatu issue tertentu, seperti pada informed consent, wajib simpan
rahasia kedokteran, profesionalisme penarikan biaya dan lain-lain. Bahkan di dalam praktek
kedokteran, aspek etik seringkali tidak dapat dipisahkan dari aspek hukumnya, oleh karena
banyaknya norma etik yang telah diangkat menjadi norma hukum, atau sebaliknya norma hukum
yang mengandung nilai-nilai etika.
Aspek etik kedokteran yang mencantumkan juga kewajiban memenuhi standar profesi
mengakibatkan penilaian perilaku etik seseorang dokter yang diadukan tidak dapat dipisahkan
dengan penilaian perilaku profesinya. Etik yang memiliki sanksi moral dipaksa berbaur dengan
keprofesian yang memiliki sanksi disiplin profesi yang bersifat administratif.
Keadaan menjadi semakin sulit sejak para ahli hukum menganggap bahwa standar
prosedur dan standar pelayanan medis dianggap sebagai domain hukum, padahal selama ini
profesi menganggap bahwa memenuhi standar profesi adalah bagian dari sikap etis dan sikap
profesional. Dengan demikian pelanggaran standar profesi dapat dinilai sebagai pelanggaran etik
dan juga sekaligus pelanggaran hokum sekaligus.

You might also like