You are on page 1of 137

ANALISIS PERBANDINGAN PERSEPSI KONSUMEN

MINIMARKET INDOMARET DENGAN ALFAMART


DI KOMPLEK CAHAYA KEMANG PERMAI
KECAMATAN PONDOK GEDE KOTA BEKASI

SKRIPSI

Untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi


Pada Universitas Negeri Semarang

Oleh:
Anita susanti
NIM 3352402006

JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2007

i
PERSETUJUAN PEMBIMBING

Skripsi ini telah disetujui oleh Pembimbing untuk diajukan ke Sidang

Panitia Ujian Skripsi pada:

Hari :

Tanggal :

Pembimbing I Pembimbing II

Drs. Sugiharto, M.Si Drs. Wahyono, M.M


NIP. 131286682 NIP 131292562

Mengetahui

Ketua Jurusan Manajemen

Drs. Sugiharto, M.Si


NIP. 131286682

ii
PENGESAHAN KELULUSAN

Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia Ujian Skipsi

Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Semarang pada:

Hari :

Tanggal :

Penguji Skripsi

Dra. Palupiningdyah, M.Si


NIP 130812917

Anggota I Anggota II

Drs. Sugiharto, M.Si Drs. Wahyono, M.M


NIP.131286682 NIP 131292562

Mengetahui

Dekan Fakultas Ekonomi

Drs. Agus Wahyudin, M.Si


NIP. 131658236

iii
PERNYATAAN

Saya menyatakan bahwa yang tertulis didalam skripsi ini benar-benar

karya saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain, baik sebagian atau

seluruhnya. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini

dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.

Semarang, 28 Februari 2007

Anita susanti
NIM. 3352402006

iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO:

1. ” Cukuplah Allah Saja Bagiku, Tiada Tuhan Selain Dia. Hanya Kepada-
Nya Aku Bertawakal Dan Dialah Rabb Yang Memiliki ”Arsy Yang
Agung” (QS At Taubah 129)
2. Tetap semangat dan teguhkan hati sampai nanti sampai mati (Letto)

3. Hari bekerja untuk si pemalas adalah besok, hari liburnya adalah hari ini

(John Wasley)

PERSEMBAHAN:

Skripsi ini saya persembahkan untuk:

1. Ibu dan Bapak tercinta, sebagai orang yang paling


penulis sayangi yang menjadi semangat agar bisa
memberikan yang terbaik.
2. Kakakku dan adikku serta seluruh Keluarga Besar
penulis yang selalu ada saat susah maupun senang
3. Sahabat-sahabat yang membuat penulis selalu
bersemangat

v
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan

hidayahnya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skipsi dengan judul ”Analisis

Perbandingan Persepsi Konsumen Minimarket Indomaret Dan Alfamart

Terhadap Lokasi, Pelayanan, Kelengkapan Produk Yang Di Tawarkan, Harga,

Promosi Dan Kenyamanan Berbelanja Di Komplek Cahaya Kemang Permai

Kecamatan Pondok Gede Kotamadya Bekasi”.

Dalam kesempatan yang baik ini, penulis dengan ketulusan ingin

menyampaikan rasa terimakasih kepada semua pihak yang telah dengan ikhlas

memberikan masukan dan kontribusi yang berarti dalam proses penelitian dan

penyusunan skripsi ini, antara lain:

1. Prof.Dr. H. Sudijono Sastroatmodjo, M.Si. selaku Rektor Universitas Negeri

Semarang

2. Drs. Agus Wahyudin, M.Si selaku Dekan Fakultas Ekonomi

3. Drs. Sugiharto, M.Si selaku Ketua Jurusan Manajemen dan Dosen

Pembimbing I yang telah meluangkan waktunya dalam membimbing dan

memberikan arahan bagi penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

4. Drs. Wahyono, M.M selaku Dosen Pembimbing II yang telah meluangkan

waktunya dalam membimbing penulis dengan sabar agar skripsi ini dapat

terselesaikan dengan baik.

5. Dra. Palupiningdyah, M.Si selaku dosen penguji yang telah meluangkan

waktunya dalam menguji penulis dengan sabar agar skripsi ini dapat

terselesaikan dengan baik.

vi
6. Dosen-Dosen Ekonomi yang telah memberikan ilmunya kepada penulis, dan

membuat waktu dapat dimanfaatkan dengan lebih baik.

7. Minimarket Indomaret dan Alfamart yang telah mengijinkan Penulis

melakukan penelitian.

8. Staff Dinas Pertanian dan Pangan Semarang sebagai tempat Praktek Kerja

Lapangan (PKL) penulis sebagai awal terjun dan melihat dunia kerja.

9. Teman-teman Manajemen angkatan 2002 terimakasih atas semua moment

yang telah dilalui yang membuat penulis semakin dewasa.

10. Teman-teman SMA yang telah menjadi motivasi tersendiri dalam berusaha

bagi penulis dan membuat penulis melihat sisi lain kehidupan.

11. Teman-teman KKN yang telah menjadi suatu keluarga kecil yang akan selalu

mengingat satu sama lain.

12. Teman-teman di wisma ”amalia” yang selalu memberi semangat.

13. Semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu yang telah menjadi

bagian dari jalan hidup penulis.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih kurang sempurna karena

keterbatasan kemampuan dan pengetahuan yang penulis miliki. Maka dari itu,

penulis akan menerima kritik dan saran sebagai masukan yang dapat

meningkatkan pengetahuan dan kemampuan penulis. Semoga skripsi ini

bermanfaat bagi semua pihak. Akhir kata semoga Allah SWT senantiasa bersama

kita dan meridhoi jalan hidup kita. Amin

Semarang, Februari 2007

Penulis

vii
SARI

Anita Susanti. 2007. Perbandingan Persepsi Konsumen Minimarket Indomaret


dengan Alfamart di Komplek Cahaya Kemang Permai Kecamatan Pondok Gede
Kota Bekasi”. Jurusan Manajemen Program Studi Manajemen Pemasaran,
Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Semarang. 141 halaman.

Kata kunci: Persepsi Konsumen (Lokasi, Pelayanan, Kelengkapan Produk, Harga,


Promosi, Kenyamanan) Minimarket, Indomaret, Alfamart, Pondok
Gede kota Bekasi.

Proses pemilihan toko tertentu merupakan fungsi dari karateristik


konsumen dan karateristik toko. Dengan kata lain, tiap pangsa pasar konsumen
berbelanja akan memiliki suatu citra dari berbagai toko. Konsumen memilah-
milah atau membanding-bandingkan karateristik toko yang di rasakan dengan
kriteria evaluasi dari pelanggan inti. Secara teoritis keputusan pembelian yang di
lakukan konsumen terhadap barang yang di tawarkan sangat di pengaruhi harga,
produk, pelayanan, lokasi perusahaan atau toko (Kotler, 1997: 165). Namun
kenyataanya membuktikan bahwa karateristik toko satu dengan yang lainya meski
hampir sama, dapat memiliki penjualan yang berbeda seperti Indomaret dan
Alfamart yang biasanya berdampingan, memiliki karateristik toko dan strategi
yang hampir sama (Tajwini, Rofian, Majalah marketing: 2004).
Permasalahan dalam penelitian ini adalah adakah perbedaan persepsi
antara konsumen Indomaret dan konsumen Alfamart terhadap lokasi, pelayanan,
kelengkapan produk yang di tawarkan, harga, promosi, dan kenyamanan
berbelanja yang mempengaruhi pembelian. Berapakah besarnya perbedaan
persepsi konsumen Indomaret dan konsumen Alfamart terhadap lokasi, harga,
promosi, dan kenyamanan berbelanja yang mempengaruhi pembelian. Tujuan dari
penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar tingkat perbedaan persepsi
konsumen Indomaret dan Alfamart serta untuk mengetahui seberapa besar tingkat
perbandingan persepsi konsumen Indomaret dan Alfamart terhadap lokasi, harga,
promosi, dan kenyamanan berbelanja dalam memilih tempat berbelanja.
Penelitian ini dilakukan pada minimarket Indomaret dan Alfamart yang
berlokasi di Komplek Cahaya Kemang Permai Pondok Gede Bekasi. Populasi
dalam penelitian ini adalah konsumen yang berbelanja pada minimarket
Indomaret dan Alfamart, sedangkan sampel dalam penelitian ini diambil
menggunakan rumus literasi sehingga diketahui sampel dalam penelitian ini
sebesar 100 responden. Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini
adalah uji t berpasangan dengan tingkat signifikansi α = 0,05. Hasil penelitian
setelah diadakan pengujian dengan uji-t secara parsial dari masing-masing
variabel ditemukan pengaruh yang signifikan sebesar 0,002 berada dibawah level
of significance yang digunakan ( α =0,05) sehingga tolak Ho. Kesimpulan yang
dapat diambil dari penelitian ini adalah adanya perbedaan persepsi konsumen
Indomaret dan Alfamart pada komponen lokasi, pelayanan, kelengkapan produk
yang ditawarkan, harga dan promosi sedang pada komponen kenyamanan
berbelanja tidak di temukan perbedaan yang signifikan karena kedua minimarket

viii
ini memiliki faslitas yang hampir sama setelah diadakan penelitian.Besarnya
perbedaan persepsi konsumen Indomaret dan konsumen Alfamart terhadap
lokasi, harga, promosi, dan pelayanan sebesar 0,000 yang menunjukan tolak Ho di
bawah level of significance yang digunakan ( α =0,05), sedangkan pada
kenyamanan berbelanja sebesar 0,791 berada diatas level of significance yang
digunakan ( α =0,05) ini berarti tidak ada beda karena kedua minimarket ini
memberikan fasilitas yang hampir sama. Saran yang diberikan dalam penelitian
ini diantaranya: 1. Display depan minimarket Indomaret dan Alfamart dibuat lebih
menarik. 2. Persediaan barang pada minimarket Indomaret dan Alfamart agar
dapat disajikan dengan lebih terencana. 3. every day low price tidak berguna jika
itu didengungkan dalam iklan dan promosi saja oleh karena itu di dalam gerai
Indomaret dan Alfamart pada saat konsumen berbelanja hal tersebut benar-benar
terbukti. 4. Minimarket Indomaret dan Alfamart harus dapat mengendalikan
biaya-biaya. 5. Indomaret dan Alfamart dalam memberi pelayanan harus lebih
ramah dan sigap. 6.Disain tampilan minimarket Indomaret dan Alfamart
sebaiknya ada perubahan tema perperiode tertentu. 7. Untuk meneliti selanjutnya
dapat menambahkan variabel lain dan organisasi perdagangan atau minimarket
lain sebagai pembanding agar didapat hasil yang lebih sempurna.

ix
DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL............................................................................................ i

PERSETUJUAN PEMBIMBING....................................................................... ii

PENGESAHAN KELULUSAN ......................................................................... iii

PERNYATAAN.................................................................................................. iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ...................................................................... v

KATA PENGANTAR ........................................................................................ vi

SARI................................................................................................................... viii

DAFTAR ISI .......................................................................................................x

DAFTAR TABEL.............................................................................................. xiii

DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... xvi

DAFTAR LAMPIRAN..................................................................................... xvii

BAB I Pendahuluan .............................................................................................1

1.1 Latar Belakang ...................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah..............................................................................4

1.3 Tujuan Penelitian ...............................................................................5

1.4 Manfaat Penelitian .............................................................................5

1.5 Penegasan istilah................................................................................6

1.6 Sistematika skripsi ............................................................................8

BAB II LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS ..............................................10

2.1 Landasan teori..................................................................................10

2.1.1 Perilaku Konsumen..................................................................10

x
2.1.2 Persepsi ..................................................................................16

2.1.3 Gerai dan peritel .......................................................................18

2.1.4 Minimarket ..............................................................................21

2.1.5 Waralaba ..................................................................................23

2.1.6 Lokasi ......................................................................................24

2.1.7 Kelengkapan produk yang dijual .............................................30

2.1.8 Harga........................................................................................35

2.1.9 Promosi dan iklan ....................................................................36

2.1.10 Atmosfer dalam gerai ............................................................42

2.1.11 Pelayanan minimarket............................................................45

2.2 Kerangka berfikir dan Hipotesisi .....................................................49

2.2.1 Kerangka berfikir ....................................................................49

2.2.2 Hipotesis..................................................................................51

BAB III METODE PENELITIAN ....................................................................52

3.1 Lokasi dan objek penelitian ..............................................................52

3.2 Populasi .............................................................................................52

3.3 Sampel ..............................................................................................52

3.4 Variabel Penelitian ............................................................................55

3.5 Metode Analisis data .........................................................................57

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ....................................60

4.1 Hasil penelitian..................................................................................60

4.1.1 Gambaran Umum tempat penelitian.........................................60

4.2 Karateristik responden.....................................................................65

xi
4.3 Deskripsi Variabel penelitian .........................................................109

4.4 Pembahasan ....................................................................................113

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN.............................................................119

5.1 Kesimpulan.....................................................................................119

5.2 Saran...............................................................................................119

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................120

LAMPIRAN.......................................................................................................121

xii
DAFTAR TABEL

Tabel 1 Pangsa pasar hipermarket, supermarket, minimarket, pasar tradisional, di

Indonesia ...............................................................................................21

Tabel 2 Karateristik responden menurut jenis kelamin......................................... 65

Tabel 3 Karateristik responden menurut jumlah pendapatan................................ 65

Tabel 4 Karateristik responden menurut usia....................................................... 66

Tabel 5 Jarak yang di tempuh menuju Indomaret................................................ 67

Tabel 6 Kemudahan memperolah transportasi umum menuju Indomaret ............68

Tabel 7 Luas lahan parkir Indomaret .................................................................... 68

Tabel 8 Ketersediaan produk di Indomaret........................................................... 69

Tabel 9 Ketersedian produk yang baru di iklankan di Indomaret......................... 70

Tabel 10 Pilihan dan jumlah produk yang disediakan Indomaret......................... 71

Tabel11Ketepatan waktu tiba produk yang di pesan konsumen Indomaret ........ 71

Tabel 12 Produk yang dI jual Indomaret tidak kadaluwarsa................................. 72

Tabel 13 Penataan produk di Indomaret ............................................................... 73

Tabel 14 Keterjangkauan harga di Indomaret....................................................... 74

Tabel 15 Potongan harga di Indomaret ................................................................. 74

Tabel 16 Harga di pasaran sama dengan di Indomaret ........................................ 75

Tabel 17 Keterlihatan logo Indomaret .................................................................. 76

Tabel 18 Disain dan warna logo Indomaret .......................................................... 77

Tabel 19 Logo Indomaret pada tas dan sovenir .................................................... 77

Tabel 20 Kupon undian dan hadiah langsung Indomaret...................................... 78

Tabel 21 Informasi produk dan harga baru Indomaret.......................................... 79

xiii
Tabel 22 Fasilitas kartu keanggotaan Indomaret .................................................. 80

Tabel 23 Jingle iklan dan slogan minimarket Indomaret ...................................... 80

Tabel 24 Fasilitas di Indomaret............................................................................. 81

Tabel 25 Jumlah keranjang belanja di indomaret cukup....................................... 82

Tabel 26 Penataan ruang Indomaret yang nyaman ............................................... 83

Tabel 27 Disain eksternal ciri khas Indomaret...................................................... 83

Tabel 28 Letak pintu masuk dan keluar Indomaret............................................... 84

Tabel 29 Seragam pegawai Indomaret.................................................................. 85

Tabel 30 Kesigapan dan keramahan pegawai Indomaret...................................... 85

Tabel 31 Menerima pemesanan belanja lewat telpon di Indomaret...................... 86

Tabel 32Jam buka Indomaret pukul 07.00 wib..................................................... 87

Tabel 33Tidak ada antrian di meja kasir Indomaret............................................. 87

Tabel 34 Jarak yang di tempuh menuju Alfamart................................................. 88

Tabel 35 Kemudahan memperolah transportasi umum menuju Afamart ............. 89

Tabel 36 Luas lahan parkir Alfamart .................................................................... 90

Tabel 37Ketersediaan produk di Alfamart............................................................ 90

Tabel 38 Ketersedian produk yang baru di iklankan di Alfamart......................... 91

Tabel 39Pilihan dan jumlah produk yang disediakan Alfamart............................ 92

Tabel 40 Ketepatan waktu tiba produk yang di pesan konsumen Indomaret ...... 93

Tabel 41 Produk yang di jual Alfamart tidak kadaluwarsa.................................. 94

Tabel 42 Penataan produk di Alfamart ................................................................. 94

Tabel 43 Keterjangkauan harga di Alfamart......................................................... 95

Tabel 44 Potongan harga di Alfamart ................................................................... 96

xiv
Tabel 45 Harga di pasaran sama dengan di Alfamart .......................................... 97

Tabel 46 Keterlihatan logo Alfamart .................................................................... 98

Tabel 47 Disain dan warna logo Alfamart ........................................................... 98

Tabel 48 Logo Alfamart pada tas dan sovenir ...................................................... 99

Tabel 49 Kupon undian dan hadiah langsung Alfamart.......................................100

Tabel 450 Informasi produk dan harga baru Alfamart.........................................100

Tabel 51 Fasilitas kartu keanggotaan Alfamart ...................................................101

Tabel 52 Jingle iklan dan slogan minimarket Alfamart .......................................102

Tabel 53 Fasilitas di Alfamart..............................................................................102

Tabel 54 Jumlah keranjang belanja di Alfamart cukup .......................................103

Tabel 55 Penataan ruang Alfamart yang nyaman ................................................104

Tabel 56 Disain eksternal ciri khas Alfamart.......................................................104

Tabel 57 Letak pintu masuk dan keluar Alfamart................................................105

Tabel 58 Seragam pegawai Alfamart..................................................................106

Tabel 59 Kesigapan dan keramahan pegawai Alfamart.......................................106

Tabel 60 Menerima pemesanan belanja lewat telpon di A alfamart.................... 107

Tabel 61 Jam buka Alfamart pukul 07.00 wib.....................................................107

Tabel 62 Tidak ada antrian di meja kasir Alfamart.............................................108

Tabel 63 Perhitungan rata-rata prosentase ...........................................................109

Tabel 64 Perhitungan skor Indomaret dan Alfamart............................................110

Tabel 65 Deskrifsi variabel persepsi konsumen...................................................112

Tabel 66 Perbanndingan persepsi konsumen .......................................................112

xv
DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1 Perilaku berbelanja............................................................................... 12

Gambar 2 Proses keputusan pembelian ................................................................ 15

Gambar 3 Proses pemilihan toko .......................................................................... 16

Gambar 4 Perang antar saluran ............................................................................. 22

Gambar 5 Keuntungan, kerugian waralaba........................................................... 24

Gambar 6 Analisis area perdagangan.................................................................... 26

Gambar 7 Tiga tingkat analisis lokasi pengecer .................................................. 30

Gambar 8 Pertimbangan dalam penyediaan marchendise .................................... 33

Gambar 9 Kategori produk ................................................................................... 34

Gambar 10 Teori komunikasi ............................................................................... 37

Gambar 11 Tujuan memberi suasana dalam gerai ................................................ 42

Gambar 12 Tampilan toko ................................................................................... 43

Gambar 13 Unsur barang atau jasa yang di beli konsumen ................................. 45

Gambar 14 Kerangka berfikir ............................................................................... 47

Gambar 15 skala likert .........................................................................................111

xvi
DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 Angket penelitian ..........................................................................121

Lampiran 2 Hasil perhitungan SPSS..................................................................127

Lampiran 3 Data tabulasi penelitian .................................................................131

Lampiran 4 Perhitungan skala likert ..................................................................137

Lampiran 5 Surat ijin penelitian.........................................................................138

Lampiran 6 Surat keterangan telah melakukan penelitian .................................140

xvii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Pemasaran adalah proses sosial dimana individu dan kelompok

mendapat apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan

dan mempertahankan produk dan nilai dengan individu atau kelompok

lainya (Irawan,2001:10). Dari pengertian tersebut dapat dikatakan bahwa

konsep paling penting mendasari pemasaran adalah menyangkut keinginan

manusia dan merupakan kebutuhan manusia yang di bentuk oleh kultur

serta kepribadian individu

Di era globalisasi sekarang ini kegiatan bisnis khususnya pemasaran

dari waktu ke waktu semakin meningkat. Banyak sekali perusahaan yang

berusaha memenangkan persaingan dengan cara memanfaatkan peluang

bisnis yang ada dan berusaha menerapkan strategi pemasaran yang tepat

dalam rangka menguasai pasar.

Penguasaan pasar merupakan salah satu dari kegiatan-kegiatan pokok

yang di lakukan oleh pengusaha untuk mempertahankan hidupnya,

berkembang dan mendapatkan laba semaksimal mungkin.

Syarat yang harus di penuhi oleh suatu perusahaan agar dapat sukses

dalam persaingan adalah berusaha mencapai tujuan untuk menciptakan dan

mempertahankan pelanggan dengan membuat citra yang baik di mata

pelanggan itu sendiri yang nantinya akan menimbulkan loyalitas yang

berkelanjutan. Hal tersebut bisa di capai oleh suatu perusahaan melalui

1
2

upaya menghasilkan dan menyampaikan barang serta jasa yang diinginkan

konsumen, dimana kegiatan tersebut sangat tergantung pada perusahaan

atau pedagang dengan bermacam atribut melalui harga,, produk, pelayanan

umum, lokasi dan perilaku konsumen dalam proses pengambilan

keputusan untuk membeli (Engel, 1995:251).

Memilih toko adalah proses interaksi antara strategi pemasaran

pengecer dan karateristik individual dan situasional dari pembeli proses ini

di gambarkan oleh diagram keputusan pembelian pada umumnya.

Karateristik individual seperti gaya hidup menyebabkan pandangan umum

tentang aktivitas yang terlibat dalam perilaku berbelanja dan pencarian.

Para pengecer mempengaruhi aktifitas ini dengan strategi iklan dan

promosi. Karateristik pembeli juga mempengaruhi citra toko. Citra toko

pada giliranya mempengaruhi pilihan toko dan produk akhir atau pembelian

merek. Jika pengalaman masa lalu memuaskan, maka pilihan akan bersifat

kebiasaan. Kecuali jika faktor-faktor lain berubah sejak kunjungan terahir

(Engel,1995: 252).

Proses pemilihan toko tertentu merupakan fungsi dari karateristik

konsumen dan karateristik toko. Dengan kata lain, tiap pangsa pasar

konsumen berbelanja akan memiliki suatu citra dari berbagai toko.

Konsumen memilah-milah atau membanding-bandingkan karateristik toko

yang di rasakan dengan kriteria evaluasi dari pelanggan inti.

Atribut yang menyolok atau determinan biasanya masuk dari

kategori berikut ini : (1) lokasi, (2)sifat dan kualitas pengamanan, (3) harga,
3

(4) iklan dan promosi, (5) personel penjualan,, (6) atribut fisik toko, (7)

sifat pelanggan toko, (8) atmosfer toko dan (9) pelayanan dan kepuasan

setelah transaksi (Engel,1995:157). Namun di sini peneliti hanya

mengambil enam komponen yang paling utama, karena menenurut the use

multiatribut attitude model in store image study journal of ritailing para

pelanggan potensial yang diminta memilih sepuluh daftar atribut yang ada

memilih keenam komponen yang dirasa memiliki pengaruh paling besar

dalam menilai citra toko yaitu lokasi, pelayanan, kelengkapan produk yang

ditawarkan, harga, promosi, dan kenyamanan berbelanja .

Secara teoritis keputusan pembelian yang di lakukan konsumen

terhadap barang yang di tawarkan sangat di pengaruhi harga, produk,

pelayanan, lokasi perusahaan atau toko (Kotler, 1997: 165). Namun

kenyataanya bahwa meski minimarket memiliki karateristik dan strategi

yang hampir sama satu dengan yang lainya, kenyataananya dapat memiliki

penjualan yang berbeda, seperti Indomart dan Alfamart yang biasanya

berdampingan (Tajwini, Rofian, Majalah marketing: 2004). Market share

yang berbeda jauh menurut survei AC Nielsen tahun 2005, dari total 5.000

ritel di Indonesia, Alfamart mampu menguasai pangsa pasar sebesar 12.3%.

Penguasaan pangsa pasar sebesar itu mendudukkan Alfamart pada posisi

nomor empat setelah ritel-ritel yang lain sedangkan Indomaret milik Grup

Salim yang menguasai market share sebesar 35%. Sedangkan menurut

penelitian salah satu tabloid bisnis Kontan di kawasan Bekasi Alfamart

mampu menguasai pangsa pasar sebesar 33%. Penguasaan pangsa pasar


4

sebesar itu mendudukkan Alfamart pada posisi nomor dua setelah Indomaret

milik Grup Salim yang menguasai market share sebesar 35%

(http://www.kontan.co.id), untuk itu peneliti merasa tertarik untuk

melakukan penelitian perbandingan persepsi konsumen toko tersebut

mengapa hal tersebut dapat mempengaruhi penjualan padahal keduanya

memiliki strategi pemasaran yang hampir sama dan pelayanan yang hampir

sama juga adakah perbedaan pada keduanya yang pada ahirnya

mempengaruhi citra toko dari kacamata konsumen, apakah yang membuat

berhasil mewujudkan kesan yang baik pada pelanggan dan pada ahirnya

akan memudahkan meraih konsumen.

Dari gambaran di atas penulis memilih judul dalam penelitian

ini adalah “ANALISIS PERBANDINGAN PERSEPSI KONSUMEN

MINIMARKET INDOMARET DENGAN ALFAMART DI KOMPLEK CAHAYA

KEMANG PERMAI KECAMATAN PONDOK GEDE KOTA BEKASI”.

1.2 Permasalahan

Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka identifikasi

masalah pada penelitian ini adalah:

1. Adakah perbedaan persepsi antara konsumen Indomaret dan konsumen

Alfamart di komplek Cahaya Kemang Permai Pondok Gede Bekasi ?

2. Berapakah besarnya perbedaan persepsi konsumen Indomaret dan

konsumen Alfamart di komplek Cahaya Kemang Permai Pondok Gede

Bekasi ?
5

1.3 Tujuan penelitian

Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui adakah perbedaan persepsi konsumen Indomaret

dan Alfamart yang mempengaruhi keputusan pembelian konsumen

2. Untuk mengetahui seberapa besar tingkat perbandingan persepsi

konsumen Indomaret dan Alfamart di komplek Cahaya Kemang

Permai Pondok Gede Bekasi ?

1.4 Kegunaan penelitian

1. Kegunaan teoritis

a) Bagi pembaca, penelitian ini bermanfaat untuk menambah

pengetahuan mengenai perbedaan strategi pemasaran Indomaret dan

Alfamart dari kacamata konsumen.

b) Bagi peneliti lain, bahwa penelitian ini dapat di gunakan untuk

menambah pengetahuan dan untuk meneliti lebih lanjut dengan

menggunakan variabel lain.

c) Bagi penulis, penelitian ini bermanfaat untuk sarana

pengembangan ilmu penetahuan.

2. Kegunaan praktis

a) Bagi pelaku usaha ritel hasil penelitian ini bermanfaat sebagai

evaluasi dan pengamatan aktivitas konsumen atau perilaku

konsumen terhadap toko ritel, sehingga produsen dapat

mengetahui apa saja yang di gunakan konsumen dalam membuat

pertimbangan keputusan pembelian.


6

b) Bagi konsumen, penelitian ini diharapkan dapat menambah

pengetahuan dan cakrawala berfikir dalam pengembangan

wawasan dalam mempelajari segala perilaku produsen yang

berhubungan dengan bagaimana memuaskan keinginan konsumen

yang menjadi sasaran.

1.5 Penegasan istilah

Untuk memudahkan pemahaman dalam penelitian, dan agar menjadi jelas

dan tidak terjadi salah tafsir terhadap judul tersebut, maka perlu adanya

penegasan istilah-istilah dalam judul tersebut di atas yaitu :

1. Perbandingan

Perbandingan artinya pertimbangan, persamaan (beberapa

benda atau perkara) ( WJS Poerwodarminto, 1976:84).

2. Persepsi

Persepsi adalah suatu proses dengan mana seseorang,

menyeleksi, mengorganisasikan, dan menginterpretasikan stimuli

kedalam suatu gambaran dunia yang berarti dan menyeluruh

(Bilson Simamora, 2004: 102).

3. Minimarket

Minimarket adalah toko swalayan yang hanya memiliki satu

atau dua mesin register (http// www.sinarharapan.co.id).

4. Lokasi

Berhubungan dengan pemilihan dan penggunaan spesialisasi

pemasaran perdagangan perantara dan transportasi serta


7

penyimpanan pergudangan untuk melengkapi para pelanggan

target dengan kegunaan waktu tempat dan pemilikan kemanfaatan

yang tercipta melalui penyediaan produk di tempat yang di kenali

konsumen (Amin wijaya tunggal,1996:123).

5. Pelayanan

Adalah segala hal pengeluaran industri yang di keluarkan

industri yang mendukung operasi suatu perusahaan kegiatan tidak

berwujud intangible yang secara terpisah bisa di identifikasikan

berfungsi memuaskan keinginan serta tidak terikat kepada

penjualan suatu produk atau jasa lain (Amin Wijaya

Tunggal,1996:95).

6. Kelengkapan produk yang di tawarakan (merchandise)

Adalah kegiatan pengadaan barang-barang yang sesuai dengan

bisnis yang dijalani toko (produk berbasis makanan, pakaian,

barang kebutuhan rumah, produk umum, dan lain-lain atau

kombinasi) untuk di sediakan dalam toko pada jumlah, waktu, dan

harga yang sesuai untuk mencapai sasaran toko atu perusahaan

ritel (Hendri Ma’aruf, 2005:135).

7. Promosi

Adalah mengkomunikasikan informasi antara penjual dan

pembeli untuk mempengaruhi sikap dan perilaku.

Menginformasikan, membujuk dan atau mengingatkan para


8

pelanggan target pada perusahaan dan bauran pemasaranya (Amin

Wijaya Tunggal, 1996:103).

8. Harga

Adalah apa yang dibayar seseorang untuk apa yang di

perolehnya nilainya dinyatakan dalam mata uang (Amin Wijaya

Tunggal,1996:97).

9. Kenyamanan berbelanja (atmosfer dalam gerai)

Adakah pengaruh yang timbul dari faktor-faktor yang khusus

untuk waktu dan tempat tertentu dan tidak lepas dari karateristik

konsumen dan objek (Amin Wijaya Tunggal, 1996:125).

Dari keterangan diatas maka dalam penelitian ini di terangkan

maksud tema dalam penelitian ini adalah mengenai pengukuran perbedaan

persepsi yang ditentukan oleh keenam indikator (lokasi, pelayanan,

kelengkapan produk yang ditawarkan, harga, promosi, dan kenyamanan

berbelanja) pada minimarket Indomaret dan Alfamart yang berlokasi di

komplek Cahaya Kemang Permai Pondok Gede Bekasi.

1.6 Sistematika skripsi

1. Bagian awal skripsi

Bagian awal skrisi terdiri dari halaman judul, abstrak, halaman

pengesahan, halaman motto dan persembahan, kata pengantar, daftar

isi dan daftar lampiran.

2. Bagian skripsi

BAB I : PENDAHULUAN
9

Meliputi : alasan pemilihan judul, penegasan istilah, permasalahan,

tujuan penelitian dan manfaat penelitian.

BAB II : LANDASAN TEORI

Dalam bab ini diuraikan tentang teori yang digunakan sebagai dasar
pembahasan selanjutnya yaitu penertian perilaku konsumen,
pengertian minimarket, karateristik lokasi yang baik, karateristik
pelayanan yang baik, kelengkapan produk, cara-cara yang menarik
konsumen dengan promosi, karateristik penentuan harga, kenyamanan
berbelanja.
BAB III : METODOLOGI PENELITIAN
Dalam bab in diuraikan tentang populasi,sampel, dan teknik, metode
pengumpulan data, metode analisis data.
BAB IV : HASIL PENELITIAN
BAB V : PENUTUP
Dalam bab ini berisi tentang kesimpulan dan saran
BAGIAN AKHIR
Bagian ini berisi tentang daftar pustaka dan lampiran
BAB II

LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS

2.1 Landasan teori


2.1.1 Perilaku konsumen
a. Pengertian perilaku konsumen
Untuk memahami perilaku masyarakat dalam pembelian

barang dan jasa tersebut di butuhkan studi tersendiri. Perusahaan

berkepentingan dengan hampir setiap kegiatan manusia yang hanya

dalam lingkup yang lebih terbatas. Perilaku konsumen sangat

komplek dan sulit di prediksi. Pendekatan-pendekatan yang selama

ini banyak digunakan untuk menyingkap sikap, minat, dan perilaku

konsumen mengansumsikan bahwa konsumen bersikap rasional

dalam setiap keputusan pembelian.

Adapun definisi perilaku konsumen adalah tindakan

langsung terlibat dalam mendapatkan, mengkonsumsi, dan

menghabiskan produk dan jasa termasuk proses keputusan yang

mendahului dan menyusuli tindakan ini (Engel dan Blackwell,

1994:3).

Menurut kotlert dan Amstrong yang di kutip oleh Simamora

(2001:81) mengartikan perilaku konsumen sebagai perilaku

pembelian akhir, baik individu maupun rumah tangga, yang

membeli produk untuk konsumsi personal.

Dari definisi di atas dapat di ambil kesimpulan :

10
11

1) Perilaku konsumen menyoroti perilaku individu dan rumah

tangga.

2) Perilaku konsumen menyangkut suatu proses keputusan

sebelum pembelian serta tindakan dalam memperoleh,

memakai, mengkonsumsi dan menghabiskan produk.

3) Mengetahui perilaku konsumen meliputi : perilaku yang dapat

diamati seperti jumlah yang di belanjakan, kapan, dengan siapa,

oleh siapa, dan bagaimana barang sudah dibeli dan dikonsumsi.

b. Sifat Motivasi Pembelian


Setiap konsumen mempunyai dua sifat motivasi pembelian

yang saling tumpang tindih dalam dirinya, emosional dan rasional

(Hendri Ma’aruf, 2005:51).

1) Emosional

Motivasi yang di pengaruhi emosi berkaitan dengan

perasaan, baik itu keindahan, gengsi, atau perasaan lainya

termasuk rasa iba dan marah. Faktor indah atau bagus dan

faktor gengsi akan lebih banyak pengaruhnya di bandingkan

rasa iba atau marah saat berbelanja, umumnya para konsumen

bukan dalam keadaan iba atau marah.

2) Rasional

Sikap belanja rasional di pengaruhi oleh alasan rasional

dalam fikiran konsumen. Cara berfikir seorang konsumen bisa

begitu kuat sehingga membuat perasaan seperti gengsi menjadi

amat kecil bahkan hilang


12

Pada proses membeli suatu barang, suatu sifat dapat

mendominasi sementara sifat lainya sedikit berperan. Pada

kejadian yang berbeda mungkin saja dominasi terjadi

sebaliknya. Sementara di kejadian lain dapat saja kedua sifat

berikut berimbang. Tetapi kita akan sulit melihat dengan jelas

apakah kedua sifat itu sedang berimbang pada seseorang.

c. Perilaku di tempat belanja


Menurut David cook dan David Walters dalam buku Hendri

Ma’aruf (2005:53) menggambarkan perbedaan kedua jenis

perilaku orang pergi berbelanja seperti dalam diagram berikut:


Orientasi belanja Orientasi rekreasi
adalah lebih lebih di pengaruhi
mementigkan hal-hal
fungsional
oleh suasana
li k
Prabelanja Prabelanja
(mencari dan memilih gerai) (mencari dan memilih gerai)
lokasi mudah di capai bergengsi
cukup parkir ada toko utama seperti hero, matahari
dekat dengan gerai lain pilihan barang banyak
pilihan marchandise pelengkap atau pengganti marchandise banyak
Selama belanja Selama belanja
Barang yang tersedia Daya tarik suasana internal
Harga menarik Visual merchandising
Cepat proses pembayaranya (antrian di kasir Fasilitas dalam gerai
tidak terlalu panjang ) Pusat barang dan jasa
Fasilitas kredit
Paska belanja (antaran barang, pemasangan, Paska belanja (antaran barang, pemasangan,
evaluasi, kunjungan ulang) evaluasi, kunjungan ulang)
Display barang Display tema
Area informasi dan petunjuk bagi konsumen Area informasi dan petunjuk bagi konsumen

Gambar 1: Perilaku berbelanja (David cook dan David Walters, 2005:53)

Perbedaan itu mempengaruhi perilaku sebelum belanja dalam

proses belanja dan setelah belanja.


13

Kebanyakan konsumen di Indonesia yang berbelanja di gerai-gerai

modern cenderung berorientasi “rekreasi”. Minimarket yang

merupakan contoh gerai modern yang mengalami pertumbuhan dengan

cepat sebagai pertanda bahwa faktor rekreasi cukup kuat, kelebihan

minimarket di banding warung biasa terletak pada penataan,

kebersihan,dan pendingin ruangan (AC), tiga hal tersebut memberi

rasa yang berbeda antara minimarket dan toko biasa.

d. Faktor-faktor yang mempengaruhi konsumen


Proses keputusan memilih barang atau jasa dan lain-lainnya itu di

pengaruhi oleh faktor lingkungan dan faktor pribadi internal dalam

dirinya sendiri.

1) Faktor budaya

Budaya adalah faktor mendasar dalam pembentukan norma-norma

yang dimiliki seseorang yang kemudian membentuk atau

mendorong keinginan dan perilakunya menjadi seseorang

konsumen. Budaya meliputi hal-hal yang dipelajari dari keluarga,

tetangga, teman, guru, dan tokoh-tokoh masyarakat yang meliputi:

(a) Nilai-nilai adalah norma yang di anut masyarakat

(b) Persepsi adalah cara pandang pada sesuatu

(c) Prefensi adalah rasa lebih suka pada sesuatu dibandingkan

dengan yang lainnya.

(d) Behavior (tindak tanduk)

2) Faktor sosial
14

(a) Reference group adalah kelompok yang mempengaruhi

anggotanya dalam membuat keputusan pembelian sesuatu

barang atau jasa meskipun ada pengecualian pada sebagian

orang.

(b) Keluarga faktor ini juga penting dalam mempengaruhi

dalam memilih suatu barang dan jasa.

(c) Peran dan status, peran seseorang di masyarakat atau di

perusahaan akan mempengaruhi pola tindakanya dalam

membeli barang dan jasa (di sebut berbelanja).

3) Faktor teknologi

(a) Transfortasi pribadi, mobil dan motor bertambah dari tahun

ke tahun berikut kecangihan teknologinya yang bertambah

dari tahun ketahun

(b) Alat rumah tangga, merupakan pasar ritel yang besar karena

perkembangan yang semakin pesat.

(c) Audio visual, telah menjadi produk pemikat perorangan

sejak puluhan tahun lalu, baik untuk dinikmati oleh diri

sendiri maupun untuk keluarga.

(d) Internet dan seluler kemajuan teknologi komputer pribadi,

telepon selular meningkatkan pasar hardware.

e. Keputusan membeli
Dalam membeli suatu barang atau jasa, seorang konsumen akan

melalui suatu proses keputusan pembelian. Terdapat tiga proses

keputusan pembelian:
15

1) Proses keputusan panjang untuk barang yang durable menurut

Berman dan Evan dalam buku Hendri Ma’ruf (2005:61).

Stimulus kebutuhan mencari info evaluasi

transaksi

perilaku pasca beli

Gambar 2: Proses keputusan pembelian (Berman dan Evan, 2005:61)

Pengertian stimulus adalah situasi yang menyebabkan

munculnya kebutuhan dalam diri konsumen, yang selanjutnya

konsumen mencari informasi tentang kebutuhanya, info yang

didapat kemudian dievaluasi sebelum akhirnya melakukan

transaksi pembelian dan pada akhirnya ada perilaku pasca beli.

2) Proses kebutuhan terbatas sama dengan proses diatas tetapi

terjadi secara lebih cepat dan kadang meloncati tahapan

3) Proses pembelian rutin keputusan pembelian yang terjadi

secara kebiasaan sehingga proses pembelian sangat singkat saja

begitu ada kebutuhan langsung di beli saja tanpa adanya

pertimbangan.

f. Respon konsumen terhadap stimulus eksternal


Perilaku konsumen pada akhirnya terlihat pada saat mereka

memilih produk dan merek. Tidak saja terhadap produk dan


16

mereka, mereka juga memilih gerai mana yang mereka kunjungi,

kapan mereka berbelanja, dan berapa besarnya belanja mereka. Ini

terjadi pada proses keputusan membeli stimulus ekternal.

Stimulus eksternal situasi konsumen respon konsumen

Karateristik
konsumen Pilihan produk
Pemasaran atau merek
Lingkungan Marchandise Pilihan gerai
Ekonomi Harga Timing
Budaya Lokasi berbelanja
Sosial
Proses
Iklan Besarnya belanja
teknologi Atmosfer
keputusan
service pembelian

Gambar 3: Proses pemilihan toko (Philip Kotler, 1997:153)


Bagan diatas sangat berkaitan dengan proses pemilihan toko

mana yang akan di kunjungi konsumen dengan berbagai pertimbangan

diatas.

2.1.2 Persepsi

Persepsi adalah satu proses dengan mana seseorang menyeleksi,

mengorganisikan, dan mengertepretasikan stimuli kedalam suatu

gambaran dunia yang berarti dan menyeluruh (Bilson Simamora,

2004:102).

Faktor yang membuatpersepsi berbeda-beda pada setiap fasilitas

yang sama karena adanya perbedaan dalam otak kita yang terbatas,

sehingga tidak mungkin semua stimuli tertampung, hal tersebut

dipengaruhi oleh faktor personal dan faktor stimuli yang terdiri dari

(Bilson Simamora, 2004:104):


17

1) Faktor persnal yang terdiri dari:

(a) Pengalaman masa lalu

(b) Kebutuhan saat ini

(c) Pertahanan diri

(d) Adaptasi

2) Faktor stimulus

Karateristik stimulus memegang peranan penting dalam

merebut perhatian konsumen seperti hukum kontras yang

dikemukakan Weber yaitu “ yang lain dari sekelilingnya, lebih

mungkin untuk mendapat perhatian “ hal tersebut dapat

diciptakan melalui:

(a) Ukuran yang berbeda-beda

(b) Warna yang paling mencolok dari yang lain

(c) Posisi

(d) Keunikan

3) Faktor pengorganisasian

Orang cenderung membuat keteraturan untuk hal-hal yang

tidak teratur, adapun pengorganisasian stimuli dilakukan dalam

tiga bentuk diantaranya:

(a) Figur dan latar belakang

(b) Pengelompokan

(c) Peyelesaian masalah


18

Sedang yang biasanya mengganggu persepsi seseorang adalah

(Bilson Simamora, 2004:105):

1) Penampilan fisik dengan kata lain persepsi kualitas melebihi

realitas

2) Stereotype mengurangi I objektifitas seseorang dalam

menginterpretasikan stimuli sehingga persepsi menjahui realitas

3) Kesan pertama

4) Loncat ke kesimpulan, orang kadang enggann mendengarkan

informasi keseluruhan tapi langsung kekesimpulan

5) Efek halo (aura merek)

2.1.3 Gerai dan peritel

Peritel atau pengecer adalah pengusaha yang menjual barang

atau jasa secara eceran kepada masyarakat sebagai konsumen (Hendri

Maaruf,2005:71). Peritel perorangan atau peritel kecil memiliki jumlah

gerai bervariasi, mulai dari satu gerai hingga beberapa gerai. Gerai

dalam segala bentuknya berfungsi sebagai tempat pembelian barang

dan jasa, yaitu dalam arti konsumen datang ke gerai untuk melakukan

transaksi berbelanja dan membawa pulang barang atau menikmati jasa.

Gerai-gerai dari peritel kecil terdiri atas dua macam, yaitu gerai

modern dan tradisional.

Peritel besar adalah peritel berbentuk perusahaan yang

melakukan kegiatan perdagangan ritel dalam skala besar, baik dalam

arti gerai besar maupun dalam arti mempunyai gerai besar dan
19

sekaligus gerai kecil. Perusahaan perdagangan ritel besar dapat

memiliki format bervariasai dari yang terbesar (perkulakan) hingga

yang terkecil atau minimarket ( Hendri Ma’ruf, 2005:71).

1). Gerai tradisional

Adalah gerai yang telah lama beroperasi di negeri ini berupa: warung,

toko, dan pasar. Warung biasanya berupa bangunan sederhana yang

permanen (tembok penuh) semi permanen (tembok setinggi 1 meter di

sambung papan sebagai dinding), atau dinding kayu seutuhnya..

Menurut penelitian AC Nilsen, selama 10 tahun sampai 2002, telah

tumbuh 1 juta warung yang kebanyakan di luar kota dengan omzet

rata-rata Rp 100.000 per hari.

2). Gerai modern mulai beroperasi awal 1960-an di Jakarta , arti modern di

sini adalah penataan barang menurut keperluan yang sama di

kelompokan di bagian yang sama yang dapat dilihat dan diambil

langsung oleh pembeli, penggunaan alat pendingin udara, dan adanya

pramuniaga profesional.

Modernisasi bertambah meluas pada dasawarsa 1970-an. Supermarket

mulai di perkenalkan pada dasawarsa ini , konsep one stop shopping

mulai dikenal pada dasawarsa 1980-an yang kemudian menjadi

popular awal 1990-an. Istilah pusat belanja mulai popular di gunakan

untuk mengganti kata one stop shopping . Banyak orang mulai beralih
20

ke gerai modern seperti pusat belanja ini untuk berbelanja. Macam-

macam gerai modern diantaranya (Philip Kotler,1997:337-339):

a) Minimarket terjadi pertumbuhan sebanyak 1800 buah selama

10 tahun sampai 2002. Luas ruang minimarket adalah antar 50

m2 sampai 200 m2.

b) Convenience store: gerai ini mirip minimarket dalam hal

produk yang dijual, tetapi berbeda dalam hal harga, jam buka,

dan luas ruangan,dan lokasi. Convenience store ada yang

dengan luas ruangan antara 200 m2 hingga 450 m2 dan

brelokasi di tempat yang setrategis, dengan harga yng lebih

mahal dari harga minimarket.

c) Special store: merupakan toko yang memiliki persediaan

lengkap sehingga konsumen tidak perlu pindah toko lain untuk

membeli sesuatu harga yang bervariasi dari yang terjangkau

hingga yang mahal.

d) Factory outlet

e) Distro

f) Supermarket: mempunyai luas 300-1100 m2 yang kecil sedang

yang besar 1100-2300 m2

g) Perkulakan atau gudang rabat

h) Super store: adalah toko serba ada yang memiliki variasi

barang lebih lengkap dan luas yang lebih besar dari super

market
21

i) Hipermarket: luas ruangan di atas 5000 m2

j) Pusat belanja yang terdiri dua macam yaitu mall dan trade

center.

2.1.3 Minimarket

Minimarket adalah toko swalayan yang hanya memiliki satu atau

dua mesin register (http// www.sinarharapan.co.id). Sedang menurut

Hendri ma’aruf (2005:76) yang di sebut minimarket biasanya luas

ruanganya adalah antar 50 m2 sampai 200 m2 serta berada pada lokasi

yang mudah dijangkau konsumen.

Mini market mengisi kebutuhan masyarakat akan warung yang

berformat modern. dengan mini market, belanja sedikit di tempat yang

dekat dan nyaman terpenuhi, perilaku konsumen yang menyukai tempat

belanja bersih, sejuk, dan tertata rapi membuat minimarket menjadi lebih

unggul dari warung dan toko.

Tabel 1: Pangsa pasar Hipermarket,supermarket, minimarket,


pasar tradisional di Indonesia:
2000 2001 2002 2003

Hipermarket & 16,7% 20,5% 20,2% 21,1%

supermarket

Minimarket 3,4% 4,6% 4,6% 5,1%

Pasar trdisional 79,8% 74,9% 74,9% 73,8%

Sumber: sisipan bisnis Indonesia “ arah bisnis dan politik”, Desember


2003.
Perusahaan yang pertama kali menggunakan format minimarket
sebagai strategi bisnis di Indonesia adalah PT. Indomarco Prismatama
yang pada tahun 1988 mendirikan minimarketnya yang pertama. Pada ahir
tahun 2003 jumlah gerai indomaret 796 unit di Jabodetabek, Bogor,
22

Bandung, Semarang dan Surabaya, Indomarco merencanakan mendirikan


600 toko lagi di tahun 2005 (http//www.kontan-online.com Inc: 2004).
Perusahaan lain yang juga mengoperasikan minimarket adalah

Alfaria Trijaya yang pada tahun 2004 telah memiliki 923 gerai dengan

nama alfamart dan merencanakan mengembangkan menjadi 1800 unit di

seluruh Indonesia tahun 2005 (http//www.kontan-online.com Inc: 2004).

Minimarket yang masuk dalam kelompok seperti alfamart dan

Indomaret baik yang dimiliki perusahaan atau yang waralaba atau hanya

operasional saja tergolong sebagai chain store yaitu toko atau gerai yang

terhimpun di bawah satu nama dengan sistem yang sama termasuk dalam

kegiatan pemasaranya, istilah lain dari chain store adalah multiples,

istilah yang di pake di Inggris.

Persaingan minimarket telah memunculkan peritel-pertel kecil

dengan satu atau beberapa gerai .

Persaingan telah membuat pengecer berfikir tentang format ,di


Indonesia format-format gerai modern mengikuti format gerai dari
mancanegara, dari negara AS yang paling banyak di ikuti, berikut gambar
persaingan antar perusahaan, antarformat:
Pasar
tradisional Hypermarket Hypermarket

Toko Toko Supermarket Supermarket

Minimarket Minimarket
Warung Warung

Convinience store
23

Gambar 4: Perang antar saluran (Hendri Ma’aruf,2005:87)

Dari gambaran persaingan diatas dapat dilihat peluang untuk

merubah warung dan toko menjadi minimarket. Persaingan antar gerai

dan dari format yang berbeda telah muncul, ini lebih terasa ketika

supermarket besar di buka di sebuah kota atau pun kabupaten yang

memunculkan persaingan langsung dengan toko-toko lama. Di Jabotabek

persaingan antar gerai tradisional dengan gerai modern masih berlangsung

meski dengan kecendrungan peralihan selera belanja konsumen pada gerai

modern yang meningkat.

2.1.4 Waralaba (francise)

Perdagangan eceran dalam gerai modern berukuran kecil (200m2)

atau lebih kecil dengan sistem waralaba di indonesia dimulai dengan

munculnya antara lain seperti Indomaret dan Alfamart khususnya dalam

wujud minimarket. Secara ringkas pengertian waralaba adalah hubungan

bisnis antara pemilik merek, produk dan sistem operasioal dengan pihak

kedua berupa pemberian izin pemakaian merek, produk, sistem

operasional dalam jangka waktu tertentu (Hendri Ma’aruf, 2005:90).

Pemilik merek disebut franchishor ( Pewaralaba) dan pihak kedua tadi di

sebut sebagai franchisee (terwaralaba), selain terwaralaba berhak

menggunakan merek, ia juga mendapat bantuan dari pewaralaba dalam hal


24

persiapan gerai, pelatihan, promosi, pasokan barang, dan lain-lain yang di

perjanjikan. Terdapat keuntungan dan problem potensial dalam berbisnis

waralaba yang perlu diketahui oleh peminat waralaba dan oleh pemberi

hak waralaba sebagaimana di tampilkan dalam tabel berikut:

Keuntungan :

Pewaralaba Terwaralaba
• Peluang pertumbuhan tinggi • Mempertahankankemandirian
• Tidak memerlukan modal besar • Reward sejalan dengan
• Para terwaralaba menjadikan performen
para pemilik pewaralaba • Resiko pendirian usaha baru
bersenangat sedikit
• Baya pengawasan rendah • Pinjaman dana mudah di
• Pewaralaba masih mungkin peroleh
memiliki sendiri gerai yang di • Adanya bantuan persiapan dan
operasikan sendiri pengoprarsianya.
• Peluang go internasional • Pengguna merek yang sudah
• Cara mudah melakukan tes dikenal masyarakat
pasar atau pengembangkan pasar • Kegiatan pemasaran yang luas
bisa sampai tingkat nasonal

Kerugian :
Pewaralaba Terwaralaba
• Kurang pengawasan sehari-hari • Realisasi laba dan omzet
• Reputasi rawan cacat oleh mungkin tidak sesuai harapan
perilaku beberapa terwaralaba • Berpeluang terjadi penlakan
• Motivasi terwaralaba hanya terhadap peraturan pewaralaba
bersikap jangka pendek • Pemasok lain menawarkan
• Seorang terwaralaba menjadi dengan harga yng lebih rendah
terlalu kuat sehingga terjadi • Masih diharuskan membayar
terwaralaba dalam terwaralaba fee untuk marketing meski telah
bersil menghmpun sejumlah
konsumen loyal
• Ketika omzet meningkat fee
juga meningkat
Gambar 5: Keuntungan dan problema potensial bagi pewaralaba dan
terwaralaba ( MC Goldrick,hal 52 )
25

2.1.5 Lokasi

Lokasi adalah faktor yang sangat penting dalam bauran pemasaran

ritel (ritail marketing mix), pada lokasi yang tepat, sebuah gerai akan

lebih sukses di banding gerai lainnya yang berlokasi kurang strategis,

meskipun keduanya menjual produk yang sama, oleh pramuniaga yang

sama banyak dan terampil, dan sama-sama punya setting atau ambience

yang bagus.

a. Analisis area perdagangan (trading area analisis)

Sebelum suatu toko atau pusat perbelanjaan didirikan, langkah

pertama adalah mempelajari suatu area agar investasi yang di

tanamkan dapat menguntungkan. Area perdagangan adalah suatu

wilayah dimana beberapa perusahaan menjual barang atau jasa secara

menguntungkan, luas suatu traiding area dapat bervariasi pada jenis

gerai.

Keputusan mendirikan gerai besar atau kecil tergantung pada

keadaan traiding area yang dilayani. Suatu wilayah yang berpenduduk

banyak yang berpenghasilan cukup besar adalah traiding area yang

menarik banyak pengecer. Sebaliknya, wilayah lain yang berpenghuni

sedikit yang berpenghasilan tidak banyak adalah traiding area yang

kurang menarik karena hanya akan menunjukan satu atau dua gerai

ritel saja, wilayah yang dijadikan sebagai ajang penjualan oleh suatu

toko dapat dibagi menjadi tiga bagian, yaitu wilayah perdagangan


26

utama, wilayah perdagangan sekunder, dan wilayah tambahan jika di

gambarkan akan terlihat pada gambar berikut:

Wilayah perdagangan primer toko

Wilayah perdangan sekunder pembeli

Wilayah perdagangan tambahan

Gambar 6: Analisis area perdagangan (Hendry Ma’aruf,2005:117)

Informasi itu dipakai untuk memberi gambaran batas geografis

tentang wilayah utama,sekunder,dan wilayah tambahan. Informasi itu pula

yang memberi gambaran seperti (Sumber: Hendri Ma’aruf, 2005:117):

a) Frekuensi orang-orang dari wilayah geografis yang berbeda

melakukan belanja mereka.


27

b) Besar belanja rata-rata pada toko oleh orang-orang yang

berasal dari suatu wilayah tertentu dalam area perdagangan

dimaksud.

c) Konsentrasi kepemilikan kartu belanja

Sedangkan bagi toko berukuran menengah, wilayah perdagangan

primer akan lebih kecil daripada wilayah perdagangan primer gerai besar.

Toko kecil akan lebih terbatas lagi wilayah perdagangan primernya.

2. Untuk membuka gerai di suatu lokasi baru, daftar berikut ini

dapat dimanfaatkan untuk mengetahui potensi yang tersedia

(James F Engel,1995:243):

a) Besarnya populasi dan karateristiknya

Jumlah pendudukdan kepadatan pada suatu wilayah menjadi

faktor dalam mempertimbangkan suatu area perdagangan ritel.

b) Kedekatan dengan sumber pemasok

Pemasok mempunyai pengaruh pada peritel dalam hal kecepatn

penyediaan, kualitas produk yang terjaga, biaya pengiriman,

dan lain-lain.

c) Basis ekonomi

Industri daerah setempat, potensi pertumbuhan, fluktuasi

karena faktor musiman, dan fasilitas keuagan di daerah sekitar

yang harus diperhatikan peritel.

d) Ketersediaan tenaga kerja


28

Tenaga kerja yang perlu diperhatikan adalah pada semua

tingkat, yaitu tingkat administrative dan lapangan hingga

manajemen trainee dan manajerial.

e) Situasi persaingan

Penting mengenali jumlah dan ukuran pada peritel di suatu

wilayah.

f) Fasilitas promosi

Adanya media massa seperti surat kabar dan radio akan

memfasilitasi kegiatan promosi peritel.

g) Ketersediaan lokasi toko

Faktor bagi suatu area perdagangan dan hal-hal yang terkait

dengan lokasi adalah: jumlah lokasi dan jenisnya, akses pada

masing-masing lokasi, peluang kepemilikan , pembatasan zona,

perdagangan,dan biaya-biaya terkait.

h) Hukum dan peraturan

Hukum dan peraturan perlu di perhatikan khususnya jika

terdapat perda atau peraturan daerah yang tidak terdapat di

daerah lain

3. Beberapa faktor yang harus di pertimbangkan dalam letak atau

tempat gerai yang akan di dirikan atau dibuka.

a) Lalulintas pejalan kaki

Untuk mendapatkan informasi:


29

(1) Jumlah pria dan wanita yang melintas (anak-anak usia

tertentu kebawah tidak dihitung).

(2) Jumlah orang yang melintas pada pagi, siang, sore, dan

malam atau menurut jam

(3) Proporsi potensi konsumen (prentase pembelanjaan dari

orang yang melintas).

(4) Proporsi orang yang berkunjung dari total yang melintas

b) Lalu lintas kendaraan

Informasi tentang jumlah dan karakteristik mobil-mobil yang

melintas, faktor lebar jalan, kondisi jalan, dan kemacetan akan

menjadi nilai tambah atau nilai kurang bagi pelangan itu

menjadi perhatian penting seorang pemasar.

c) Fasilitas parkir

Untuk kota-kota besar, pertokoan atau pusat perbelanjaaan

yang memiliki fasilitas parkir yang memadai dapat menjadi

pilihan yang lebih baik bagi peritel dibandingkan dengan

pertokoan dan pusat belanja yang fasilitas perbelanjaan yang

fasilitasnya tidak memadai.

d) Trasportasi umum

Transportasi umum yang banyak melintas di depan pusat

perbelanjaan atau pertokoan akan memberi daya tarik yang

lebih tinggi karena bentuk konsumen dengan mudah langsung

masuk ke areal perbelanjaan


30

e) Komposisi toko

Seorang peritel hendaknya jika ingin membuka toko harus

mempelajari lebih dulu toko-toko apa saja yang ada

disekitarnya, karena toko yang saling melengkapi akan

menimbulkan sinergi.

f) Letak berdirinya gerai

Letak berdirinya gerai sering kali dikaitkan dengan visibility

(keterlihatan), yaitu mudah terlihatnya toko dan plang namanya

oleh pejalan kaki dan pengendara mobil yang melintas di jalan.

g) Penilaian keseluruhan

Penilaian keseluruhan atau overall rating perlu dilakukan

berdasarkan faktor-faktor diatas agar dapat menentukan pilihan

lokasi lebih tepat.

Untuk mendapatkan perkiraan potensi yang lebih akurat,

diperlukan rumusan perhitungan yang spesifik (Hendri Ma’ruf, 2005:132).

seleksi pasar analisis area evaluasi tempat


Gambar 7: Tiga tingkat analisis spasial dan menyeleksi lokasi pengecer
(James F Engel, 1995:239)

2.1.6 Kelengkapan produk yang dijual (marchandise)

Adalah kegiatan pengadaan barang-barang yang sesuai dengan

bisnis yang dijalani toko untuk disediakan dalam toko pada


31

jumlah,waktu, dan harga yang sesuai untuk mencapai sasaran toko atau

perusahaan ritel (Hendry Ma’ruf, 2005:135).

1. Manajemen marchendise

Gerai Indomaret yang berformat minimarket mempunyai komposisi

marchendise seperti berikut:

- Produk makanan dan minuman 60%

- Produk non makanan 20%

- Perishapble ( seperti buah-buahan yang cepat busuk) 10%

-Umum 10%

(Kompas, 9 februari 2003)

Manajemen marchandise atau pengelolaan merchandise berkaitan

dengan pembelian atau pembelanjaan, penanganan, dan keuangannya.

Hal-hal yang berkaitan dengan manajemen marchandise adalah:

a) Target market

Untuk pengelolan marchandise yang optimal, maka pertanyan

pertama perlu dijawab, yaitu siapa konsumen yang hendak

dituju. Selain segmen yang jelas, juga motivasi konsumen

paling penting diketahui, keinginan konsumen akan

keragaman barang membuat peritel perlu menyiapkan

marchandise yang wide (banyak jenis dan tipe) dan deep

(banyak pilihan atas masing-masing jenis).

b) Jenis gerai
32

Penyediaan marchandise harus disesuaikan dengan jenis

gerai apakah itu minimarket. Departement store, atau lain

sebagainya agar tidak menimbulkan ketimpangan.

c) Lokasi dimana gerai berada

Lokasi gerai turut mempengaruhi macam produk yang dijual,

perumahan kelas menengah mempunyai selera yang berbeda

dengan perumahan kelas atas.

d) Kemampuan pemasok

Kemampuan pemasok mengirim barang akan mempengaruhi

jenis barang yang dijual oleh peritel, oleh karena itu harus ada

yang mampu mengirim barang sesuai jumlah, jenis, harga

yang diminta peritel.

e) Biaya

Biaya pembelian barang dari pemasok akan menjadi

komponen harga pokok penjualan peritel.

f) Kencenderungan mode produk

Antisipasi atas perubahan fitur produk perlu dimiliki oleh

peritel (Hendry, Ma’ruf, 2005:140).

1. Perencanaan Merchandise

Dalam merencanakan merchandise, hal-hal yang harus

dipertimbangkan yang menyangkut aspek:

Peramalan, inovasi, ragam produk, ragam produk mereka, dan timing

serta lokasi yang dapat digambarkan dibawah ini:


33

INOVASI

PERENCANAAN
PERAMALAN MARCHANDISE ASSORTMENT

TIMING & MEREK


ALOKASI
Gambar 8: Pertimbangan dalam penyediaan marchendise
(Hendri Ma’aruf, 2005:141)

2. Keragaman produk

Keragaman produk terdiri dari dua hal yaitu :

a) Wide/ lebar, yaitu banyaknya variasi produk yang dijual:

(1) Lebar: Banyak ragam kategori produk

(2) Sempit: sedikit ragam produk

b) Depp / dalam, yaitu banyaknya item pilihan dalam masing-

masing kategori produk

(1) Dalam: banyak pilihan (warna, ukuran, bahan, dll )

dalam setiap kategori produk

(2) Dangkal: sedikit pilihan dalam setiap kategori produk


34

1. Sempit dan dalam, yaitu sedikit kategari produk tapi masing-

masing kategari disediakan banyak pilihan.

depp

wide

2. Lebar dan dalam yaitu banyak kategori produk jenis yang

masing-masing dengan banyak pilihan.

depp

Wide

3. Wide dan shallow , yaitu banyak kategori produk tapi masing-

masing hanya tersedia sedikit pilihan.


35

depp wide

4. Sempit dan dangkal, yaitu sedikit kategori produk jenis dari

masing-masing dengan sedikit pilihan.

depp wide

Gambar 9:Kategori produk (Hendry Ma’aruf,2005:14)

2.1.7 Harga atau pricing

Penetapan harga adalah yang paling krusial dan sulit diantara unsur-

unsur dalam bauran pemasaran ritel ( marchandise, promosi, atmosfer

dalam gerai, harga ritail service). Harga adalah satu-satunya unsur dalam

berbagai unsur bauran pemasaran itu yang bakal mendatangkan laba bagi

peritel. Sedangkan unsur yang lain menghabiskan biaya (Philip

Kotler,1993:225).

Perusahaan haruslah mempertimbangkan banyak faktor dalam

menyusun kebijakan menetapkan harganya yaitu (Philip Kotler, 1993:255 ):

a. Perusahaan dengan cepat membuat sasaran pemasaran apakah

bertahan, mengambil keuntungan sekarang yang maksimum, atau yang

lainya
36

b. Menentukan permintaan

c. Memperkirakan biaya

d. Menganalisis penawaran harga para pesaing

e. Memilih metode apa yang akan digunakan

f. Memilih harga ahir

Implementasi strategi harga yang dapat dipergunaka peritel(Hendry

Ma’aruf,2005:174):

a. Penetapan harga secara customary pricing adalah harga yang tetap

tidak berubah untuk periode tertentu contohnya Koran.

b. Penetapan harga ganjil seperti Rp 99.999.

c. Leader pricing penetapan harga dimana profit margin-nya lebih

rendah dari tingkat yang biasanya diraih, diterapkan dengan tujuan

menarik konsumen lebih banyak.

d. Penetapan harga paket adalah harga yang didiskon untuk penjualan

lebih dari satu item-nya misal harga 1 item jika dijual 2 langsung

harganya menjadi Rp 9700.

e. Price lining (harga bertingkat) penetapan harga secara bertingkat

dengan batas atas dan batas bawah

2.1.8 Promosi dan periklanan

Bisnis ritel berkenaan dengan pemasaran barang-barang (jasa)

yang dibutuhkan perorangan dan rumah tangga. Pembahasan

mengenai orang banyak berarti berbicara tentang pikiran dan emosi


37

mereka. Dengan demikian, kualitas perusahaan eceran secara umum

berpengaruh pada konsumen.

Teori komunikasi merupakan landasan bagi keberhasilan strategi

promosi yang dilakukan peritel, termasuk oleh jenis perusahaan lain

diindustri apa saja, teori ini menjelaskan siapa yang mengirim, pesan

apa dengan cara apa kepada siapa dan bagaimana hasilnya.

Komunikator pesan media target audience

Umpan balik

Gambar 10: Teori komunikasi (Philip Kotler di dalam buku Hendry

Ma’aruf, 2005:179)

Komunikator adalah perusahaan eceran yang mengirim pesan

yang mereka inginkan akan diterima konsumen sasaranya dengan baik.

Pesan yang dikehendaki diterima konsumen bisa berupa sekedar adanya

program promosi yang berlangsung pada periode tertentu dengan hadiah

tertentu atau berupa pesan yang lebih halus. Media yang digunakan bisa

media cetak dan media elektronik, yang menjadi target adalah konsumen

yang menjadi sasaran program pemasara dari perusahaan eceran itu.

Umpan balik adalah respon dari konsumen terhadap pesan yang

disampaikan, umpan balik yang diharapkan bisa berupa tindakan nyata

konsumen untuk datang dan berbelanja, dan seterusnya.

1. Periklanan
38

Iklan memberi urutan pertama dan berperan prima diantara semua alat

dalam promotion mix bagi peritel besar. Periklanan mempunyai

tujuan sebagai berikut ini (Hendry Ma’aruf,2005:185):

a) Memberi informasi, yaitu untuk memberitahu adanya produk baru,

adanya progaram sales promotion, adanya pelayanan baru, atau

yang memperbaiki kesalah pahaman, atau untuk membangun citra

perusahaan.

b) Membujuk, yaitu untuk membangun rasa suka konsumen kepada

perusahaan, membujuk untuk datang ke gerai, membujuk untuk

mencoba produk baru.

c) Mengingatkan, yaitu untuk mengingatkan pelanggan bahwa

perusahaan “kami” selalu menjual produk berkualitas,

mengingatkan konsumen dari waktu ke waktu untuk berbelanja di

gerai “kami”.

2. Sales promotion

Adalah program promosi peritel dalam rangka mendorong terjadinya

penjualan atau untukmeningkatkan penjualan atau dalam rangka

mempertahankan minat pelanggan untuk tetap berbelanja padanya.

Selain itu sales prmotion juga di maksudkan untuk memperkenalkan

produk baru atau suatu gerai baru.

Jenis-jenis sales promotion (Hendry Ma’aruf, 2005:188):

1) Poin of purchase
39

Display di counter, lantai, atau jendela display yang

memungkinkan para peritel mengingatkan para pelanggan

dan menstimuli belanja implusif. Kadangkala display

disiapkan oleh para pemasok

Atau produsen.

2) Kontes

Para pelanggan berkompetisi untuk memperebutkan hadiah

yang disediakan dengan cara memenangkan permainan.

3) Kupon

Peritel mengiklankan diskon khusus bagi para pembeli yang

memanfaatkan kupon yang diiklankan biasanya di Koran

atau di keranjang belanja.

4) Program pelanggaan setia

Para pelanggan diberi poin atau diskon berdasarkan

banyaknya belanja mereka.

5) Hadiah langsung

Mirip dengan program diatas berupa poin, yaitu jumlah

belanja menjadi faktor untuk memperoleh hadiah, bedanya

hadiah diberikan langsung tanpa menunggu jumlah poin

tertentu.

6) Contoh (sample)
40

Adalah contoh produk yang diberikan secara Cuma-Cuma

yang tujuanya adalah memberikan gambaran baik dalam

manfaat, rupa, ataupun bau dari produk yang di promosikan.

7) Demonstrasi

Memberi peragaan langsung mengenai keunggulan suatu

produk.

8) Hadiah untuk rujukan

Hadiah yang diberikan pada pelanggan jika ia membawa

calon pelanggan baru,ini menggunakan member club.

9) Sovenir

Barang-barang sauvenir dapat menjadi alat sales promotion

yang menunjukan nama logo peritel.

10) Acara-acara khusus

Dibuat untuk lebih memperkenalkan gerai baru atau

peluncuran produk tertentu.

3. Kelebihan dan kekurangan alat-alat promosi iklan

a) Kelebihan

1) Audien yang dicakup berjumlah besar

2) Biaya perpembaca, pendengar, penonton relatif rendah

3) Pilihan media banyak sehingga mempermudah peritel

memilih yang cocok untuk sasaran pasarnya.

4) Peritel menguasai penuh disain iklan yang diinginkan


41

5) Dalam media cetak, pesan dapat selalu dibaca ulang

6) Iklan dikelilingi oleh berita sehingga memperkuat

kredibilitas iklan

7) Konsumen dapat mengetahui peritel mana yang

memberi pelayanan baik

b) Kekurangan

1) Karena pesan bersifat kaku sehingga peritel tidak mudah

mengganti pesan dengan cepat

2) Iklan televisi membutuhkan biaya yang besar

3) Tidak dapat digunakan oleh peritel yang wilayah

operasinya kecil jika menggunakan media lokal

4) Media Koran atau majalah jika disisipkan di koran sering

kali tidak terbaca bahkan langsung dibuang

5) Iklan yang terlalu ringkas sehingga tidak mencakup semua

4. Sales promotion kelemahan dan keunggulan

a. Kelebihan

1) Langsung menarik

2) Alat yang di gunakan unik

3) Pelanggan langsung memperoleh hadiah yang kongkret

seperti kupon, mug dll

4) Membantu menarik calon pelanggan untuk datang ke

toko
42

5) Dengan kontes atau demontrasi dapat memberi hiburan

bagi pengunjung

6) pembelian implusif bertambah

b. Kekurangan

1) Lebih sukar mengahiri periode promosi tanpa akibat

anjloknya penjualan

2) Promosi yang mengambil lokasi didalam gerai dapat juga

memberi kesan norak pada barang tertentu

3) Hanya untuk menunjang promosi lainya

4) Kadangkala, peritel lupa tujuan utama karena terlalu asik

mempromosikan produk yaitu mutu, pelayanan dll

(Hendry Ma’aruf,2005:196).

2.1.9 Atmosfer dalam gerai atau suasana

Suasana atau atmosfer dalam gerai merupakan salah satu dari


berbagai unsur dalam ritail marketing mix. Gerai kecil yang tertata rapi
dan menarik akan lebih mengundang pembeli dibandingkan gerai yang
diatur biasa saja.
Untuk itu perlu diketahui hal-hal apa saja yang dapat menunjang
terbentuknya suasana dalam gerai besar yang sesuai dengan harapan
konsumen ada dua macam perilaku berbelanja yang menjadi titik
perhatian peritel yaitu
a. Suasana dalam gerai dengan tujuan mencapai hasil segera dan jangka
panjang

Suasana dalam gerai : Untuk melayani Agar menyentuh


Desain toko/gerai Target market Emosi dan
Ambience Sosial ekonomi pengalaman
Perencanaan toko Contoh: umur Memenangkan mind
Alokasi ruang Pengeluaran share dan heart share
Rencana gang Sex Emosi
Lay out Life style Contoh : senang
Komunikasi visual Contoh : waktu sempit Antusias
Identitas ritel Trendi Bangga
Grafis Ekspentasi harapan Pengalaman
Penyajiam marchandise Contoh : belanja saja Contoh : nyaman
Pengalaman
43

Sehingga menciptakan hasil


yang segera
Konsumen merasa nyaman
Dan berlama-lama berada di
dalam
Belanja lebih banyak
Kunjungan ulang
Merekomendasikan gerai
Kean positif yang terbentuk

Gambar 11: Tujuan memberi suasana nyaman dalam gerai (Hendry


Ma’aruf,2005:203)

Meski diagram diatas menunjukan kotak persiapan suasana dalam

gerai menunjukan kotak persiapan suasana dalam garai mendahului kotak

target market, langkah awal dalam pemasaran adalah memahami dan

memilih target pasar, fungsi penciptaan suasana dalam gerai dilakukan

setelah peritel memiliki konsep yang jelas siapa saja di masyarakat yang

menjadi sasaran dari program pemasaranya.

2. Perencanaan Toko

1) Pola lurus : Dapat dipakai pada minimarket ini memberi kesan luas,

lebih banyak menampung barang, konsumen dapat menghemat

waktu dan kontrol lebih mudah

rak gantungan
44

pintu masuk

2) Pola arus bebas : Dapat memberi kesan bersahabat dan

mendorong konsumen untuk bersantai memilih

rak gantungan

pintu masuk

3) Pola letak butik : Pada bagian tertentu diaturseolah-olah

spesial yang berdiri sendiri dan ini biasanya menggunakan

biaya yang lebih mahal.

rak/gantungan

pintu masuk

4) Tata letak arus beruntun : Pelanggan seolah diajak atau

digiring untuk mengikuti pola yang dibuat

Gambar 12: Lay-out atau tampilan toko (Hendry Ma’aruf,2005:210).

3. Beberapa hal yang perlu diketahui dalam penataan barang yaitu

(Hendri Ma’aruf,2005:210):
45

a) Gang atau jalan hendaknya bersih dari gangguan bagi pengunjung

b) Jika cermin dan tempat duduk perlu diperhatikan jarak dan

penataanya upaya ada kesan lega dan ada pengaruh pada keberadaan

pelangan

c) Tanaman perlu di letakan di gerai agarmemberi kesan yang sejuk dan

asri.

d) Tiang dan patung yang mungkin melambangkan toko dapat memberi

kesan yang stabil dan membumi.

2.1.10 Ritail service atau pelayanan eceran


Pelayanan eceran bertujuan memfasilitasi para pembeli saat mereka

belanja di gerai. Hal-hal yang dapat memfasilitasi para pembeli terdiri

atas layanan pelanggan, personal selling, layanan transaksi berupa cara

pembayaran yang mudah, layanan keuangan dan fasilitas lainya seperti

toilet, telpon umum dan sarana parkir.

Ada tiga unsur yang terdapat dalam suatu barang dan jasa yang

dibeli, yaitu unsur inti, unsur tidak terlihat,dan usur fasilitas yang

mendukung. Dalam diagram berikut dijelaskan tiga unsur tersebut:


46

Faktor tambahan
yang mendukung
aspek inti dan
tangible adalah:
Inti adalah alasan utama Faktor intangible yang fasilitas seperti food
seorang kosumen dating ke mendukung terwujudnya corner gift
sebuah gerai ritel yaitu keinginan konsumen yaitu dalam wrapping atau jasa
“mendapatkan barang wujud marchendise rak yang
tertata rapi dan bersih ada
ppembungkusan
ditempat yang nyaman, aman, pendingin, pramuniaga dan lainya kado dan lainya
menyenangkan”.

Gambar 13: Unsur dalam barang dan jasa yang di beli konsumen (Hendry

Ma’aruf,2005:218)

1. Jenis-jenis pelayanan

Pelayanan konsumen:

a) Pramuniaga dan staf lain yang terampil dengan cara pelayanan

dan kesigapan membantu.

b) Staf perusahaan ritel yang melayanai pembeli lewat telpon dan

menyiapkan barang pesanan yang nantinya tinggal diambil

pelanggan harus sigap agar tidak memakan waktu lama

Terkait fasilitas gerai

a) Jasa pengantaran yang tepat waktu


47

b) Gift terapping

c) Gift certificate

d) Jasa pemotongan pakaian jadi

e) Cara pembayaran denagan kredit card

f) Fasilitas tempat makan

g) Fasilitas kenyamanan dan keamanan berupa tangga jalan dan

tanggga darurat

h) Fasilitas telpon

i) Terkait jam buka toko

j) fasilitas tambahan seperti tempat parkir

2. Tingkatan pelayanan

Ada beberapa tingkatan pelayanan seperti berikut:

a) Swalayan pelayanan mandiri

b) Bisa memilih sendiri walau disediakan pramuniaga

c) Pelayanan terbatas sehingga konsumen tetap membutuhkan

bantuan pramuniaga

d) Pelayanan penuh sehingga pramuniaga mendampingi

konsumen selama belanja

3. Hal-hal yang harus dihindari peritel (Hendry Ma’aruf,2005:226):

a) peritel mengansumsikan bahwa para konsumen kurang teliti

atau kurang jujur dan karenanya melakukan tindakan waspada

yang berlebihan
48

b) peritel banyak memberi janji atau mengirim pesan yang

mengandung janji tapi sebagian tidak dipenuhi

c) karyawan atau pramuniaga yang tidak memiliki kewenangan

yang cukup atau tidak berkemauan untuk memecahkan masalah

yang dihadapi konsumen

d) pramuniaga yang tampak acuh tak acuh kepada pelanggan

e) pramuniaga atau karyawan yang sibuk bicara satu sama lain

sementara pelanggan tidak dibantu

f) pramuniaga yang enggan membantu pelanggan dikarenakan

jam istirahat

g) membiarkan antrian panjang karena ada meja kasir yang tutup

h) pelayanan pramuniaga yang tidak ramah

i) pramuniaga yang tidak mau membantu lebih kepada pelangan

j) karyawan yang tidak mau tau atau tidak tau terhadap

pertanyaan konsumen

4. Perusahaan ritel yang baik dapat meningkatkan kualitas pelayanan

dengan cara(Hendry Ma’aruf,2005:228).:

a) Merekrut orang yang tepat

b) Memberi orientasi dan penjelasan tentang harapan

pelayanankepada semua karyawan , dengan pimpinan toko

memberi contoh yang baik.

c) Tetap mengamati harapan pelanggan, pimpinan gerai atau

perusahaan ritel harus memastikan bahwa semua karyawan


49

berbicara dengan pelanggan untuk bisa bertanya tentang

pengalaman belanja mereka termasuk keluhan agar bisa segera

ditangani.

d) Memberdayakan karyawan sekaligus memberi mereka

kepercayaan dalam pelaksanaan pelayanan

e) Memotivasi mereka para karyawan agar selalu tampil prima

untuk memberi pelayanan yang terbaik

f) Memperlakukan karyawan sesuai keinginan bagaimana

karyawan semestinya memperlakuakn pembeli

Tujuan program pemasaran termasuk service ritail pada ahirnya

adalah tercapainya target penjualan dan laba, meski demikian

tujuan pemasaran kegiatan ritail service sebaiknya dan semestinya

ditujukan untuk benar-benar melayani pembeli, sikap yang

ditimbulkan dari semua unsur service diniatkan untuk melayani

konsumen dengan sebaiknya.

2.2 Kerangka Berfikir dan hipotesis


2.1.2 Kerangka berfikir
Dalam memilih toko konsumen memiliki kriteria evaluasi

diantaranya adalah faktor kenyamanan, pelayanan, kelengkapan

produk, dan lain sebagainya hal tersebut menjadikan faktor yang

sangat penting dan harus diperhatikan produsen karena akan menjadi

bahan perbandingan bagi konsumen untuk memilih toko mana yang

akan didatangi konsumen (James F Engel,1994:258), dalam


50

membandingkan minimarket mana yang akan dikunjungi konsumen

akan mempertimbangkan beberapa hal berikut diantaranya:

Yang pertama lokasi, konsumen mementingkan jarak

minimarket manakah yang paling dekat dari tempat tinggal untuk

efisiensi waktu, namun ada juga konsumen yang lebih

mempertimbangkan tempat parkir yang nyaman meski jarak yang

ditempuh lebih jauh dari tempat tinggal.

Yang kedua promosi konsumen cenderung memilih

minimarket mana yang menginformasikan produknya lebih baik

melalui iklan yang menarik, namun ada juga konsumen yang tidak

mementingkan promosi yang menarik untuk mendatangi suatu

minimarket yang terpenting adalah pelayanan yang memuaskan.

Yang ketiga konsumen membandingkan minimarket mana

yang memberikan harga yang lebih murah meski pelayanan kurang

memuaskan atau ada juga konsumen yang cenderung memilih

pelayanan yang memuaskan meski harga yang dibayar lebih mahal.

Keempat konsumen mempertimbangkan kenyamanan

berbelanja sebelum mengunjungi minmarket karena lebih

berorientasi rekreasi walaupun harga yang ditawarkan lebih mahal

namun ada kepuasan batin tersendiri bagi konsumen yang

berorientasi ini, namun konsumen yang berorientasi belanja

perusahaan yang menjadi pertimbangan itu adalah minimarket


51

Indomaret dan Alfamart yang memiliki kesamaan strategi pemasaran

dan karateristik.

Kelima kelengkapan produk, konsumen dalam memilih

minimarket mana yang akan di kunjungi dengan mempertimbangkan

lengkap tidaknya produk yang di jual pada minimarket itu, jika ada

minimarket yang lebih lengkap meskipun jarak yang di tempuh agak

jauh maka konsumen akan mengunjungi minimarket yang lebih

lengkap produknya.

Keenam pelayanan, dalam berbelanja konsumen yang

mementingkan pelayanan akan memilih minimarket yang

memeberikan pelayanan sesuai leinginannya, namun konsumen yang

kurang mementingkan pelayanan akan memilih minimarket yang

memberikan harga yang terjangkau dengan pelayanan yang standar.

Berdasarkan evaluasi diatas maka minimarket atau perusahaan

yang menjadi pertimbangan itu adalah Indomaret dengan Alfamart

yang memiliki karateristik dan strategi yang hampir sama.

X1 PERSEPSI KONSUMEN X2 PERSEPSI KONSUMEN


INDOMARET ALFAMART
KRITERIA EVALUASI KRITERIA EVALUASI
1. LOKASI 1. LOKASI
2. PROMOSI 2. PROMOSI
3. HARGA 3. HARGA
4. KENYAMAN 4. KENYAMAN
BERBELANJA BERBELANJA
5. KELENGKAPAN PRODUK 5. KELENGKAPAN PRODUK
6. PELAYANAN 6. PELAYANAN
52

Dibandingkan

Gambar 2.14 : Kerangka berfikir

2.2.2 Hipotesis

Hipotesis adalah suatu pendapat atau kesimpulan tentang adanya

suatu hubungan tertentu antara variable-variabel yang digunakan yang

sifatnya masih sementara (Soeratno,1999:22).

Dalam penelitian ini yang menjadi hipotesis adalah:

Ada perbedaan persepsi konsumen Indomaret dengan persepsi

konsumen Alfamart di komplek Cahaya Kemang Permai Kecamatan

Pondok Gede Kota Bekasi.


BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Lokasi dan objek penelitian

Lokasi penelitian dalam skripsi ini adalah komplek Cahaya Kemang

Permai Kecamatan Pondok Gede Kota Madya Bekasi, alasan dalam

pemilihan lokasi ini karena toko yang akan di teliti berada pada wilayah

tersebut dan saling berdekatan sehingga akan mudah membuat

perbandinganya dan konsumen yang menjadi sasaran pemasaran toko

tersebut sebagian besar berada di daerah tersebut.

3.2 Populasi

Populasi merupakan sekumpulan orang atau objek yang memiliki

kesamaan dalam satu atau beberapa hal yang membentuk masalah pokok

dalam satu riset khusus (Suprapto, 2001:87).

Dalam pnelitian ini yang menjadi populasi adalah konsumen yang

berbelanja di toko atau minimarket Indomaret dan Alfamart, oleh karena tu

populasi ini merupakan populasi tak terbatas karena tidak dapat diketahui

secara pasti jumlah sebenarnya dari konsumen yang datang berbelanja ke

minimarket Indomaret dan Alfamart.

3.3 Sampel

Menurut Djarwanto (1998:108) sampel adalah sebagian dari populasi

yang karateristiknya hendak diselidiki dan dianggap bisa mewakili

keseluruhan populasi.

53
54

Mengingat identitas populasi sudah diketahui maka,

prosedur pencarian responden dilakukan berdasar accidental sampling ,

Yaitu siapa saja yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti yang

dijumpai ditempat tertentu, bila dipandang konsumen yang kebetulan

ditemui itu cocok sebagai sumber data (Sugiyono,1997:64), sedangkan

mengenai ukuran sampel menurut Sitepu (1994 : 104-109) dapat

ditempuh dengan beberapa tahap perhitungan pada langkah pertama

menentukan perkiraan harga koefisien korelasi ( ρ ) terkecil antara

variabel bebas dan terikat kedua menentukan taraf nyata (α ) dan kuasa

uji (1 − β ) setelah itu baru menentukan sampel secara literatif pada

literasi pertama menggunakan rumus:

( zr −α + z1− β ) 2
n= +3
(u1 ρ ) 2

sedangkan

1+ ρ
ln ( )
1
u1 ρ =
2 1− ρ

dimana z1−α + z1− β

merupakan konstanta yang di peroleh dari distribusi normal pada literasi

kedua menggunakan rumus:

( zr −α + z1− β )
n= +3
(u ρ )

sedangkan

1+ ρ ⎛ ρ ⎞
ln( ) + ⎜⎜
1
u ρ= ⎟⎟
2 1− ρ ⎝ 2(n − 1) ⎠
55

apabila ukuran sampel minimal literatif 1dan 2 harganya sama maka

literasi berhenti apabila belum sama maka perlu diadakan literasi ke 3

dengan menggunakan rumus literasi ke 2 menggunakan koefisien

korelasi terkecil variabel-variabel bebas dari penelitian para pakar yang

menganalisis satu variabel dari perilaku konsumen diperoleh dengan

harga 0,41. Dengan dasar pertimbangan tersebut dalam penelitian ini di

perkirakan korelasi terendah dari variabel adalah 0,32 mengingat jumlah

variabel bebasnya lebih banyak. Taraf nyata yang digunakan sebesar 5%

diperoleh harga : ρ = 0,32

z1−α = 1,645 dan z1− β = 1,645

1. menghitung u ρ =

1+ ρ
ln( )
1
u ρ=
2 1− ρ

1 ⎛ 1 + 0,32 ⎞
= ln⎜ ⎟
2 ⎝ 1 − 0,32 ⎠

= 0,331647108

maka :

( zr −α + z1− β ) 2
n= +3
(u1 ρ ) 2

(1,645 + 1,645) 2
n1 = +3
(0.331647108) 2

n1 = 98,41003081

n1 = 98
56

5. Menghitung uρ

1+ ρ ⎛ ρ ⎞
ln( ) + ⎜⎜
1
u ρ= ⎟⎟
2 1− ρ ⎝ 2(n − 1) ⎠

1 ⎛ 1 + 0,32 ⎞ ⎛ 0.34 ⎞
= ln⎜ ⎟+⎜ ⎟
2 ⎝ 1 − 0,32 ⎠ ⎜⎝ 2(98 − 1) ⎟⎠

= 98,41003081

= 98

Karena n1dan n2 telah mencapai harga sama yaitu 98 maka ukuran sample

minimal adalah 98 dalam penelitian ini ukuran sample di tetapkan sebesar

100 responden, penentu jumlah sampel tersebut sudah memenuhi syarat

karena menurut surachmad (2001:100) untuk menyelidiki survey, sampel

manusia hendaknya ditetapkan lebih dari 30 orang atau responden dan

jumlahnya populasi tidak diketahui pasti.

3.4 Variabel penelitian

Untuk mencapai tujuan penelitian maka digunakan variable-

variabel penelitian. Dari permasalahan yang ada maka dapat ditentukan

variable-variabel yang dapat digunakan untuk mencari jawaban dari

pernasalahan yang akan diteliti. Variabel penelitian yang dimaksud disini

adalah objek penelitian atau yang menjadi perhatian suatu penelitian

(Suharsimi Arikunto.1993:91).
57

Dalam penelitian ini yang menjadi variabelnya adalah:

1. Variabel X1

Dalam penelitian ini variable X1 adalah persepsi konsumen

Indomaret antara yang memiliki persepsi baik dan akan

menjadi pembeli dan puas dengan konsumen yang memilki

persepsi yang kurang baik dan tidak akan kembali membeli

dengan indikator:

a. Lokasi

b. Pelayanan

c. Kelengkapan produk yang ditawarkan

d. Promosi

e. Harga

f. Kenyamanan berbelanja

2. Variabel X2

Dalam penelitian ini variable X2 adalah persepsi konsumen

Alfamart antara yang memiliki persepsi baik dan akan

menjadi pembeli dan puas dengan konsumen yang memiliki

persepsi yang kurang baik dan tidak akan kembali membeli

dengan indikator:

a. Lokasi

b. Pelayanan

c. Kelengkapan produk yang ditawarkan

d. Promosi
58

e. Harga

f. Kenyamanan berbelanja

3.5 Metode pengumpulan data

Dalam penelitian ini digunakan data sekunder, sumber yang

diperoleh dengan:

1. Metode dokumentasi

Metode ini dipergunakan untuk memperoleh data dari buku-buku

referensi dan jurnal serta majalah dan tabloid yang berhubungan

dengan penelitian ini.

2. Metode wawancara dan angket

Metode ini dipergunakan untuk memperoleh data dari konsumen

secara langsung dengan cara bertatap muka untuk memperoleh data

yang diinginkan dan untuk patokan dalam perhitungan hasil penelitian

3.6 Metode analisis data

1. Analisis deskriptif

Analisis ini digunakan untuk mengkaji variabel-variabel pada


penelitian yang terdiri dari variabel persepsi yang baik dan persepsi
yang tidak baik terhadap minimarket alfamart dan Indomaret. Adapun
rumusnya sebagai berikut:
n
%= χ100%
N

dimana

n : nilai yang diperoleh

N : Jumlah seluruh nilai

(Ali,1985:186)
59

2. Teknik analisis T-Test

Untuk pembuktian hipotesis dilakukan dengan T-Test atau T-score.

Alasan peneliti menggunakan T-Test dalam menganalisa data adalah

karena T-Test pada prinsipnya adalah suatu teknik statistik untuk

menguji hipotesis, tentang ada tidaknya perbedaan yang signifikan

antara dua kelompok sampel dengan jalan perbedaan mean-meannya.

Mencari nilai T uji sampel berpasangan dengan alat bantu sofwtware

SPSS For Windows 12.0:

1) Berdasarkan perbandingan t hitung dengan t tabel jika t hitung

(angka t output) > t tabel maka tolak Ho berarti teruji terdapat

perbedaan yang signifikan antara persepsi konsumen Indomaret

dengan persepsi konsumen Alfamart

2) Berdasarkan nilai probabilitas

Jika probabilitas arau signifikanya (sig 2 tiled) < 0,05, maka

tolak Ho. Berarti teruji terdapat perbedaan yang signifikan

antara persepsi onsumen Indomaret dengan Persepsi konsumen

Alfamart dan sebaliknya.

Untuk menunjukan apakah data yang berpasangan berbeda

secara statistik maka rumus-rumus yang digunakan sebagai

berikut:

d
t=
Se
60

Sd
Se =
n

(Algifari, 1997:82)

t adalah distribusi t hitung

Se adalah kesalahan standar beda dua rata-rata data

berpasangan yang dapat ditentukan dengan formulasi sebagai

berikut:

Σd
d=
n

(Aligafari,1997:82)

Sd adalah standar deviasi beda dua rata-rata data berpasangan

dan d adalah beda rata-rata yang berpasangan

Σd
Σd 2
Sd = n
n −1

d = Y1-X1

(Algifari,1997:82)
BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

Data penelitian ini merupakan hasil studi lapangan tentang perbedaan persepsi konsumen
Minimarket Indomaret dan persepsi konsumen Minimarket Alfamart yang diambil dengan
teknik kuisioner.
4.1.1 Gambaran umum tempat penelitian

a) Profil Minimarket Indomaret (Indomarco Prismatama)

Indomaret merupakan jaringan minimarket yang menyediakan

kebutuhan pokok dan kebutuhan sehari-hari dengan luas penjualan

kurang dari 200 m2. Dikelola oleh PT. Indomarco Prismatama, gerai

pertama dibuka pada November 1968 di kalimantan. Tahun 1997

perusahaan mengembangkan bisnis gerai waralaba pertama di Indonesia,

setelah Indomaret teruji dengan lebih dari 230 gerai. Pada Mei 2003

Indomaret merai penghargaan “perusahaan waralaba 2003” dari presiden

Megawati Soekarnoputri. Kini Indomaret mencapai lebih dari 1400

gerai, dari total itu 52% adalah milik sendiri dan sisanya milik

masyarakat yang tersebar dikota-kota Jabodetabek, Jawa Barat, Jawa

Timur, Jawa Tengah, Jogjakarta, Bali, dan lampung. Indomaret mudah

ditemukan didaerah pemukiman, gedung perkantoran dan fasilitas umum

karena penempatan lokasi gerai di dasarkan pada motto “mudah dan

hemat”, lebih dari 3.500 jenis makanan dan nonmakanan tersedia dengan

harga bersaing, memenuhi hampir semua kebutuhan konsumen sehari-

hari, didukung oleh pusat distribusi, yang menggunakan teknologi

mutahir, Indomaret merupakan salah satu asset bisnis yang sangat

61
62

menjanjikan, keberadaan Indomaret diperkuat oleh anak perusahaan

dibawah bendera grup INTRACO yaitu Indogrosir, Finco, BSD Plaza

dan Charmart.

Sasaran pemasaran Indomaret adalah konsumen semua kalangan

masyarakat, lokasi gerai yang strategis dimaksudkan untuk memudahkan

Indomaret melayani sasaran demografinya yaitu keluarga. Sistem

distribusi dirancang seefisien mungkin dengan jaringan pemasok yang

handal dalam menyediakan produk terkenal dan berkualitas serta sumber

daya manusia yang kompeten, menjadikan Indomaret memberikan

pelayanan terbaik kepada konsumen. Saat ini Indomaret memiliki 8

pusat distribusi di Ancol Jakarta, Cimanggis Depok, Tangerang, Bekasi,

Parung, Bandung, Semarang dan Surabaya. Dengan menjalin lebih dari

500 pemasok, Indomaret memiliki posisi baik dalam menentukan produk

yang akan dijualnya. Laju pertumbuhan gerai Indomaret yang pesat

dengan jumlah transaksi 14,99 juta transaksi per bulan didukung oleh

sistem teknologi yang handal. Sistem teknologi informasi Indomaret

pada setiap point of sales di setiap gerai mencakup sistem penjualan,

persediaan dan penerimaan barang. Sistem ini dirancang untuk

memenuhi kebutuhan saat ini dengan memperhatikan perkembangan

jumlah gerai dan jumlah transaksi di masa mendatang.

Indomaret berupaya meningkatkan pelayanan dan kenyamanan belanja

konsumen dengan menerapkan sistem check out yang menggunakan

scanner di setiap kasir dan pemasangan fasilitas pembayaran Debit


63

BCA.

Pada setiap pusat distribusi diterapkan digital picking system (DPS).

Sistem teknologi informasi ini memungkinkan pelayanan permintaan

dan suplai barang dari pusat distribusi ke toko-toko dengan tingkat

kecepatan yang tinggi dan efisiensi yang optimal.

Visi Indomaret sendiri adalah menjadi aset nasional dalam bentuk

jaringan ritel waralaba yang unggul dalam persaingan global. Sedangkan

mottonya adalah “mudah & hemat”. Budaya yang di terapkan dalam

tubuh perusahaan Indomaret adalah

Dalam bekerja kami menjunjung tinggi nilai-nilai:

a) Kejujuran, kebenaran dan keadilan

b) Kerja sama tim

c) Kemajuan melalui inovasi yang ekonomis

d) Kepuasan pelanggan

(sumber

www.Indomaret.co.id)

b) Profil Minimarket Alfamart (PT. Alfaria Trijaya)

PT Sumber Alfaria Trijaya (SAT) atau Alfamart merupakan

perusahaan nasional yang bergerak dalam bidang perdagangan umum

dan jasa eceran yang menyediakan kebutuhan pokok dan sehari-hari.

Alfamart dapat dimiliki masyarakat luas dengan cara kemitraan.

Badan Usaha : PT Sumber Alfaria Trijaya


64

Pemegang Saham : HM Sampoerna dan Alfa Group


Didirikan : 27 Juni 1999
Jumlah Toko : Lebih dari 1400
PT HM Sampoerna, Tbk =
Pemegang Saham
70%
Pemegang Saham PT Sigmantara Alfindo = 30%

Toko pertama dibuka 18 oktober 1999 dengan nama "Alfa Minimart"

di Jl. Beringin Raya, Karawaci, Tangerang. Pada tanggal 1 Januari

2003 berubah nama menjadi Alfamart . Visi dari Alfamart adalah

Menjadi jaringan distribusi retail terkemuka yang dimiliki oleh

masyarakat luas, berorientasi kepada pemberdayaan pengusaha kecil,

pemenuhan kebutuhan dan harapan konsumen, serta mampu bersaing

secara global", sedangkan misinya adalah:

1. Memberikan kepuasan kepada pelanggan/konsumen dengan

berfokus pada produk dan pelayanan yang berkualitas unggul.

2. Selalu menjadi yang terbaik dalam segala hal yang dilakukan dan

selalu menegakkan tingkah laku/etika bisnis yang tertinggi.

3. Ikut berpartisipasi dalam membangun negara dengan menumbuh-

kembangkan jiwa wiraswasta dan kemitraan usaha.

4. Membangun organisasi global yang terpercaya, tersehat dan terus

bertumbuh dan bermanfaat bagi pelanggan , pemasok, karyawan,

pemegang saham dan masyarakat pada umumnya.


65

Budaya yang dijunjung dalam bekerja adalah:

1. Integritas yang tinggi.

2. Inovasi untuk kemajuan yang lebih baik.

3. Kualitas & Produktivitas yang tertinggi.

4. Kerjasama Team.

Yang menjadi target dari pemasaran Alfamart adalah area

perumahan, fasilitas publik, dan gedung perkantoran, sedangkan motto

yang digunakan Alfamart adalah “belanja puas harga pas”.

c) Letak Tempat Penelitian

Lokasi penelitian dalam skripsi ini adalah di Komplek Cahaya

Kemang permai, Kecamatan Pondok Gede, Kotamadya Bekasi, alasan

dalam memilih lokasi ini karena kedua minimarket berada pada wilayah

ini dan berdekatan didukung jumlah penduduk yang ada pada wilayah

tersebut merupakan sasaran konsumen untuk berbelanja pada kedua

tempat tersebut berjumlah cukup banyak dan memiliki tingkatan sosial

yang bervariasi.

4.2 Karateristik Responden

1. Responden Menurut Jenis Kelamin


66

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, data yang

didapat dari penyebaran angket diperoleh data jenis kelamin responden

yang ditunjukan tabel 2 sebagai berikut:

Tabel 2: Karateristik Responden Menurut Jenis Kelamin

No Jns kelamin Jml responden %

1. Pria 43 orang 43%


2. Wanita 57 orang 57%

Sumber : Data primer diolah, tahun 2006

2. Responden Menurut Jumlah Pendapatan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, data yang

didapat dari penyebaran angket diperoleh data jumlah pendapatan

responden yang ditunjukan tabel 3 sebagai berikut:

Tabel 3: Karateristik Responden Menurut Jumlah Pendapatan

No Jml pendapatan Jml responden %

1. Kurang dari 1 juta 35 orang 35%


2. 1 juta - 2,5 juta 53 orang 53%
3. 2,5 juta –5 juta 12 orang 12%

Sumber : Data primer diolah, tahun 2006

3. Responden Menurut usia


67

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, data yang

didapat dari penyebaran angket diperoleh data usia responden yang

ditunjukan tabel 4 sebagai berikut:

Tabel 4: Karateristik Responden Menurut Usia

No usia Jml responden %

1. Kurang dari 20 tahun 3 orang 3%


2. 20thn - 30thn 43 orang 43%
3. 31thn - 40thn 38 orang 38%
4. 41thn - 50thn 10 orang 10%
5. lebih dari 51 7 orang 7%

Sumber : Data primer diolah, tahun 2006

4.3 Deskripsi variabel penelitian

Variabel dalam penelitian ini merupakan data berpasangan, yaitu persepsi

konsumen minimarket Indomaret dan konsumen minimarket Alfamart dengan

indikator lokasi, kelengkapan produk yang ditawarkan, kenyamanan berbelanja,

harga, promosi, dan pelayanan.

1. Persepsi Konsumen Minimarket Indomaret

Variabel persepsi konsumen dalam penelitian ini terdiri dari enam

indiator yaitu lokasi, kelengkapan produk yang ditawarkan, kenyamanan

berbelanja, harga, promosi, dan pelayanan.

a) Lokasi
68

Berdasarkan penelitian pada jarak yang di tempuh konsumen untuk

sampai ke lokasi minimarket Indomaret dapat dilihat pada tabel 5 berikut:

Tabel 5: Jarak yang Ditempuh Konsumen Indomaret

Kriteria jawaban Frekuensi persentase

Sangat setuju 19 19%


Setuju 68 68%
Netral 8 8%
Tidak setuju 5 5%
Sangat tidak setuju 0 0%

Jumlah 100 100%

Sumber : Data primer diolah tahun 2006


Pada tabel 5 menunjukan 68% responden setuju, 19% sangat setuju,

8% netral, 5% tidak setuju, 0% sangat tidak setuju ini menunjukan bahwa

sebagian besar konsumen beranggapan jarak yang ditempuh menuju

Indomaret cukup dekat dengan tempat tinggal mereka.

Berdasarkan penelitian pada kemudahan mendapatkan transportasi

umum yang melewati Minimarket Indomaret menurut responden dapat

dilihat pada tabel 6 sebagai berikut:

Tabel 6: Kemudahan Memperoleh Transportasi Umum Menuju Indomaret


69

Kriteria jawaban Frekuensi persentase

Sangat setuju 27 27%


Setuju 67 67%
Netral 6 6%
Tidak setuju 0 0%
Sangat tidak setuju 0 0%

Jumlah 100 100%

Sumber : Data primer diolah tahun 2006

Pada tabel 6 menunjukan 27% responden sangat setuju, 67%

responden setuju, 6% responden netral, 0% tidak setuju, 0% sangat tidak

setuju ini menunjukan bahwa sebagian besar responden beranggapan

bahwa transportasi umum melewati Indomaret.

Berdasarkan penelitian mengenai luas tempat parkir yang dimiliki

minimarket Indomaret dapat dilihat pada tabel 7 berikut ini:

Tabel 7: Luas Lahan Parkir Indomaret

Kriteria jawaban Frekuensi persentase

Sangat setuju 29 29%


Setuju 47 47%
Netral 11 11%
Tidak setuju 13 13%
Sangat tidak setuju 0 0%

Jumlah 100 100%

Pada tabel 7 menunjukan 29% responden sangat setuju, 47%

responden setuju, 11% responden netral, 13% responden tidak setuju, 0%


70

sangat tidak setuju ini menujukan bahwa sebagian besar responden

beranggapan bahwa lokasi parkir Indomaret cukup luas dan nyaman.

b) Produk yang ditawarkan

Berdasarkan penelitian mengenai ketersediaan produk yang selalu

dibutuhkan konsumen Indomaret dapat dilihat pada tabel 8 berikut:

Tabel 8: Ketersedian Produk di Indomaret

Kriteria jawaban Frekuensi persentase

Sangat setuju 18 18%


Setuju 34 34%
Netral 22 22%
Tidak setuju 26 26%
Sangat tidak setuju 0 0%

Jumlah 100 100%

Sumber : Data primer diolah tahun 2006

Pada tabel 8 menunjukan 18% responden menyatakan sangat setuju,

34% responden menyatakan setuju, 22% responden netral, 26%

responden tidak setuju, 0% sangat tidak setuju ini menyatakan bahwa

responden beranggapan ketersedian produk yang dibutuhkan konumen

sebagian besar selalu dapat disediakan Indomaret.

Berdasarkan penelitian produk yang baru di iklankan di media akan


segara dapat dibeli konsumen di Indomaret dapat dilihat pada tabel 9
berikut ini:

Tabel 9 Ketersedian Produk yang Baru Diiklankan Media Ada di Indomaret


71

Kriteria jawaban Frekuensi persentase

Sangat setuju 4 4%
Setuju 36 36%
Netral 23 23%
Tidak setuju 37 37%
Sangat tidak setuju 0 0%

Jumlah 100 100%

Sumber : Data primer diolah tahun 2006

Pada tabel 9 menunjukan 4% responden sangat setuju, 36 %

responden setuju, 23% responden netral, 37% responden tidak setuju, 0%

responden sangat tidak setuju jadi dapat disimpulkan bahwa sebagian besar

responden berpendapat bahwa produk yang baru diiklankan di media sudah

tersedia di Indomaret.

Berdasarkan penelitian pilihan dan jumlah produk yang disediakan

minimarket Indomaret dapat dilihat pada tabel 10 berikut ini:

Tabel 10: Pilihan dan Jumlah Produk yang Disediakan Indomaret

Kriteria jawaban Frekuensi persentase


72

Sangat setuju 16 16%


Setuju 50 50%
Netral 15 15%
Tidak setuju 19 19%
Sangat tidak setuju 0 1%

Jumlah 100 100%

Sumber : Data primer diolah tahun 2006

Pada tabel 10 menunjukan bahwa 16% responden sangat setuju,


50% responden setuju, 15% netral, 19% responden tidak setuju, 0%
responden sangat tidak setuju jadi dapat disimpulkan bahwa sebagian
besar konsumen berpendapat bahwa pilihan dan jumlah produk yang
dijual di Indomaret cukup.

Berdasarkan penelitian tentang ketepatan produk yang dipesan


sampai ke konsumen dapat dilihat pada tabel 11 berikut ini:

Tabel 11: Ketepatan Waktu Tiba Produk yang Dipesan Konsumen Indomaret

Kriteria jawaban Frekuensi persentase

Sangat setuju 18 18%


Setuju 41 41%
Netral 39 39%
Tidak setuju 2 2%
Sangat tidak setuju 0 0%

Jumlah 100 100%

Sumber : Data primer diolah tahun 2006

Pada tabel 11 diketahui bahwa sebagian besar responden menyatakan

bahwa waktu tiba produk yang dipesan konsumen sesuai dengan yang

diharapkan . Hal ini dapat dilihat pada tabel 4.10 yang menunjukan 18%
73

responden sangat setuju, 41% responden setuju, 39% responden netral, 2%

konsumen tidak setuju, % konsumen sangat tidak setuju.

Berdasarkan penelitian mengenai waktu kadaluarsa produk yang

dijual Indomaret dapat dilihat pada tabel 12 berikut ini:

Tabel 12: Produk yang Dijual Indomaret Tidak Kadaluwarsa

Kriteria jawaban Frekuensi Persentase

Sangat setuju 32 32%


Setuju 59 59%
Netral 7 7%
Tidak setuju 2 2%
Sangat tidak setuju 0 0%

Jumlah 100 100%

Sumber : Data primer diolah tahun 2006

Pada tabel 12 menunjukan bahwa responden beangapan bahwa

produk yang jual minimarket Indomaret tidak kadaluwarsa Karena sudah

dijamin dan diawasi Badan Pengawas Makanan dan Obat. Hal ini dapat

dilihat bahwa 32% responden sangat setuju, 59% setuju, 7% responden

netral, 2% tidak setuju, 0% sangat tidak setuju.

Berdasarkan penelitian tentang penatan produk yang dijual

minimarket Indomaret dpat dilihat pada tabel 13 berikut ini:

Tabel 13: Penataan Produk yang Dijual Indomaret

Kriteria jawaban Frekuensi Persentase


74

Sangat setuju 14 14%


Setuju 61 61%
Netral 13 13%
Tidak setuju 11 11%
Sangat tidak setuju 0 0%

Jumlah 100 100%

Sumber : Data primer diolah tahun 2006

Pada tabel 13 dapat diambil kesimpulan bahwa sebagian besar

responden menyatakan setuju penataan produk yang dijual Indomaret ditata

berimbang sesuai kebutuhan, Hal ini terlihat bahwa 14% responden sangat

setuju, 61% responden setuju, 13 netral, 11 responden tidak setuju, 0%

sangat tidak setuju.

c) Harga

Berdasarkan penelitian mengenai ketejangkauan harga yang

diwarkan Indomaret bagi responden dapat dilihat pada tabel 14 berikut

ini:

Tabel 14:Keterjangkauan Harga Produk yang Ditawarkan Indomaret


75

Kriteria jawaban Frekuensi Persentase

Sangat setuju 18 18%


Setuju 56 56%
Netral 11 11%
Tidak setuju 15 15%
Sangat tidak setuju 0 0%

Jumlah 100 100%

Sumber : Data primer diolah tahun 2006

Pada tabel 14 dapat diambil kesimpulan bahwa sebagian besar

responden menyatakan harga produk yang dijual Indomaret terjangkau oleh

konsumen, Hal ini terlihat bahwa 18% responden sangat setuju, 56%

responden setuju, 11% netral, 15% responden tidak setuju, 0% sangat tidak

setuju.

Berdasarkan penelitian mengenai potongan harga yang diberikan


Indomaret bagi konsumen dapat dilihat pada tabel 15 berikut ini:

Tabel 15: Potongan Harga yang Diberikan Indomaret

Kriteria jawaban Frekuensi Persentase

Sangat setuju 5 5%
Setuju 46 46%
Netral 29 29%
Tidak setuju 20 20%
Sangat tidak setuju 0 0%

Jumlah 100 100%

Pada tabel 15 dapat diambil kesimpulan bahwa sebagian besar

responden menyatakan potongan harga sering diberikan minimarket


76

Indomaret kepada konsumen, Hal ini terlihat bahwa 5% responden sangat

setuju, 46% responden setuju, 29 netral, 20 responden tidak setuju, 0%

sangat tidak setuju.

Berdasarkan penelitian mengenai kesesuaian harga pasar yang

ditawarkan Indomaret bagi konsumen dapat dilihat pada tabel 16 berikut

ini:

Tabel 16: Kesesuaian Harga Pasaran yang Ditawarkan Indomaret

Kriteria jawaban Frekuensi Persentase

Sangat setuju 14 14%


Setuju 48 48%
Netral 18 18%
Tidak setuju 17 17%
Sangat tidak setuju 3 3%

Jumlah 100 100%

Sumber : Data primer diolah tahun 2006

Pada tabel 16 dapat diambil kesimpulan bahwa sebagian besar

responden menyatakan harga yang ditawarkan minimarket Indomaret sesuai

dengan harga pasar saat ini. Hal ini terlihat bahwa 14% responden sangat

setuju, 48% responden setuju, 18% netral, 17% responden tidak setuju, 3%

sangat tidak setuju.

d) Promosi
77

Berdasarkan penelitian mengenai keterlihatan logo Indomaret dari

sudut pandang mana saja bagi konsumen dapat dilihat pada tabel 17

berikut ini:

Tabel 17: Keterlihatan Logo Indomaret

Kriteria jawaban Frekuensi Persentase

Sangat setuju 30 30%


Setuju 63 63%
Netral 5 5%
Tidak setuju 2 2%
Sangat tidak setuju 2 2%

Jumlah 100 100%

Sumber : Data primer diolah tahun 2006

Pada tabel 17 dapat diambil kesimpulan bahwa sebagian besar

responden menyatakan logo Indomaret mudah terlihat dari sudut pandang

mana saja. Hal ini terlihat bahwa 30% responden sangat setuju, 63%

responden setuju, 5% netral, 2% responden tidak setuju, 2% sangat tidak

setuju.

Berdasarkan penelitian mengenai disain dan warna logo Indomaret

dapat dilihat pada tabel 18 berikut ini:

Tabel 18: Disain dan Warna Logo Indomaret


78

Kriteria jawaban Frekuensi Persentase

Sangat setuju 18 18%


Setuju 51 51%
Netral 25 25%
Tidak setuju 6 6%
Sangat tidak setuju 0 0%

Jumlah 100 100%

Sumber : Data primer diolah tahun 2006

Pada tabel 18 dapat diambil kesimpulan bahwa sebagian besar


responden menyatakan logo Indomaret memiiki disain dan warna yang
menarik. Hal ini terlihat bahwa 18% responden sangat setuju, 51%
responden setuju, 25% netral, 6% responden tidak setuju, 0% sangat tidak
setuju.

Berdasarkan penelitian mengenai logo Indomaret pada tas dan


sovenir dapat dilihat pada tabel 19 berikut ini:

Tabel 19: Logo Indomaret pada Tas Dan Sovenir

Kriteria jawaban Frekuensi Persentase

Sangat setuju 0 0%
Setuju 1 1%
Netral 11 11%
Tidak setuju 61 61%
Sangat tidak setuju 27 27%

Jumlah 100 100%

Sumber : Data primer diolah tahun 2006

Pada tabel 19 dapat diambil kesimpulan bahwa sebagian besar

responden menyatakan logo Indomaret pada tas belanja dan sovenir tidak
79

ada . Hal ini terlihat bahwa 0% responden sangat setuju, 1% responden

setuju, 11% netral, 61% responden tidak setuju, 27% sangat tidak setuju.

Berdasarkan penelitian mengenai kupon undian dan hadiah langsung

minimarket Indomaret yang diberikan kepada konsumen dapat dilihat pada

tabel 20 berikut ini:

Tabel 20: Kupon Undian dan Hadiah Langsung Indomaret

Kriteria jawaban Frekuensi Persentase

Sangat setuju 26 26%


Setuju 55 55%
Netral 10 10%
Tidak setuju 9 9%
Sangat tidak setuju 0 0%

Jumlah 100 100%

Sumber : Data primer diolah tahun 2006

Pada tabel 20 dapat diambil kesimpulan bahwa sebagian besar

responden menyatakan minimarket Indomaret sering memberikan kupon

undian dan hadiah langsung jika berbelanja dalam jumlah tertentu. Hal ini

terlihat bahwa 26% responden sangat setuju, 55% responden setuju, 10%

netral, 9% responden tidak setuju, 0% sangat tidak setuju.

Berdasarkan penelitian mengenai brosur informasi produk dan harga

baru tiap bulan minimarket Indomaret yang diberikan kepada konsumen

dapat dilihat pada tabel 21 berikut ini:

Tabel 21: Informasi Produk dan Harga Baru Indomaret


80

Kriteria jawaban Frekuensi Persentase

Sangat setuju 43 43%


Setuju 46 46%
Netral 8 8%
Tidak setuju 3 3%
Sangat tidak setuju 0 0%

Jumlah 100 100%

Sumber : Data primer diolah tahun 2006

Pada tabel 21 dapat diambil kesimpulan bahwa sebagian besar

responden menyatakan minimarket Indomaret selalu memberikan brosur

informasi produk dan harga baru tiap bulan kepada konsumen yang

berbelanja. Hal ini terlihat bahwa 43% responden sangat setuju, 46%

responden setuju, 8% netral, 3% responden tidak setuju, 0% sangat tidak

setuju.

Berdasarkan penelitian mengenai fasilitas kartu keanggotaan bagi

pelanggan minimarket Indomaret yang diberikan kepada konsumen dapat

dilihat pada tabel 22 berikut ini:

Tabel 22: Fasilitas Kartu Keanggotaan Indomaret

Kriteria jawaban Frekuensi Persentase

Sangat setuju 0 0%
81

Setuju 0 0%
Netral 20 20%
Tidak setuju 54 54%
Sangat tidak setuju 26 26%

Jumlah 100 100%

Sumber : Data primer diolah tahun 2006

Pada tabel 22 dapat diambil kesimpulan bahwa sebagian besar


responden menyatakan minimarket Indomaret tidak memberikan fasilitas
kartu keanggotaan. Hal ini terlihat bahwa 0% responden sangat setuju, 0%
responden setuju, 20% netral, 54% responden tidak setuju, 26% sangat tidak
setuju.

Berdasarkan penelitian mengenai jingel iklan dan slogan minimarket


Indomarket dapat dilihat pada tabel 23 berikut ini:

Tabel 23: Jingle Iklan dan Slogan Minimarket Indomaret

Kriteria jawaban Frekuensi Persentase

Sangat setuju 21 21%


Setuju 54 54%
Netral 13 13%
Tidak setuju 12 12%
Sangat tidak setuju 0 0%

Jumlah 100 100%

Sumber : Data primer diolah tahun 2006

Pada tabel 23 dapat diambil kesimpulan bahwa sebagian besar

responden menyatakan jingle iklan dan slogan minimarket Indomaret mudah

diingat dan dimengerti responden. Hal ini terlihat bahwa 21% responden
82

sangat setuju, 54% responden setuju, 13% netral, 12% responden tidak

setuju, 0% sangat tidak setuju.

e) Kenyamanan berbelanja

Berdasarkan penelitian mengenai fasilitas yang diberikan minimarket

Indomarket dapat dilihat pada tabel 24 berikut ini:

Tabel 24: Fasilitas yang Diberikan Minimarket Indomaret

Kriteria jawaban Frekuensi Persentase

Sangat setuju 12 12%


Setuju 40 40%
Netral 19 19%
Tidak setuju 28 28%
Sangat tidak setuju 1 1%

Jumlah 100 100%

Sumber : Data primer diolah tahun 2006

Pada tabel 24 dapat diambil kesimpulan bahwa sebagian besar

responden menyatakan fasilitas yang diberikan minimarket Indomaret sudah

cukup memenuhi kebutuhan konsumen dalam kenyamanan berbelanja. Hal

ini terlihat bahwa 12% responden sangat setuju, 40% responden setuju, 19%

netral, 28% responden tidak setuju, 1% sangat tidak setuju.

Berdasarkan penelitian mengenai jumlah keranjang belanja yang

disediakan minimarket Indomarket dapat dilihat pada tabel 25 berikut ini:

Tabel 25: Jumlah Keranjang Belanja yang Diberikan Minimarket Indomaret


83

Kriteria jawaban Frekuensi Persentase

Sangat setuju 38 38%


Setuju 60 60%
Netral 2 2%
Tidak setuju 0 0%
Sangat tidak setuju 0 0%

Jumlah 100 100%

Sumber : Data primer diolah tahun 2006

Pada tabel 25 dapat diambil kesimpulan bahwa sebagian besar

responden menyatakan bahwa jumlah keranjang yang disediakan minimarket

Indomaret jumlahnya sesuai dengan kebutuhan konsumen yang berkunjung

ke minimarket tersebut. Hal ini terlihat bahwa 38% responden sangat setuju,

60% responden setuju, 2% netral, 0% responden tidak setuju, 0% sangat

tidak setuju.

Berdasarkan penelitian mengenai penataan ruangan minimarket

Indomarket dapat dilihat pada tabel 26 berikut ini:

Tabel 26: Penataan Ruangan yang Nyaman Minimarket Indomaret

Kriteria jawaban Frekuensi Persentase

Sangat setuju 16 16%


84

Setuju 53 53%
Netral 14 14%
Tidak setuju 15 15%
Sangat tidak setuju 2 2%

Jumlah 100 100%

Sumber : Data primer diolah tahun 2006

Pada tabel 26 dapat diambil kesimpulan bahwa sebagian besar


responden menyatakan rangan yang didisain untuk berbelanja pada
minimarket Indomaret cukup nyaman bagi konsumen yang berbelanja. Hal
ini terlihat bahwa 16% responden sangat setuju, 53% responden setuju, 14%
netral, 15% responden tidak setuju, 2% sangat tidak setuju.

Berdasarkan penelitian mengenai disain eksternal yang menunjukan ciri


khas minimarket Indomarket dapat dilihat pada tabel 27 berikut ini:

Tabel 27: Disain Eksternal Ciri Khas Minimarket Indomaret

Kriteria jawaban Frekuensi Persentase

Sangat setuju 14 14%


Setuju 61 61%
Netral 18 18%
Tidak setuju 7 7%
Sangat tidak setuju 0 0%

Jumlah 100 100%

Sumber : Data primer diolah tahun 2006

Pada tabel 27 dapat diambil kesimpulan bahwa sebagian besar

responden menyatakan bahwa disain eksternal dan ciri khas minimarket

Indomaret sangat bagus untuk menarik konsumen datang berkunjung dan

berbelanja. Hal ini terlihat bahwa 14% responden sangat setuju, 61%
85

responden setuju, 18% netral, 7% responden tidak setuju, 0% sangat tidak

setuju.

Berdasarkan penelitian mengenai letak pintu masuk dan keluar toko

minimarket Indomarket dapat dilihat pada tabel 28 berikut ini:

Tabel 28: Letak Pintu Keluar Masuk Minimarket Indomaret


Kriteria jawaban Frekuensi Persentase
Sangat setuju 29 29%
Setuju 68 68%
Netral 3 3%
Tidak setuju 0 0%
Sangat tidak setuju 0 0%
Jumlah 100 100%
Sumber : Data primer diolah tahun 2006

Pada tabel 28 dapat diambil kesimpulan bahwa sebagian besar

responden menyatakan letak pintu masuk dan keluar minimarket Indomaret

sangat sesuai untuk kebutuhan konsumen. Hal ini terlihat bahwa 29%

responden sangat setuju, 68% responden setuju, 3% netral, 0% responden

tidak setuju, 0% sangat tidak setuju.

f) Pelayanan

Berdasarkan penelitian mengenai seragam pegawai yang bekerja di

minimarket Indomarket dapat dilihat pada tabel 29 berikut ini:

Tabel 29: Seragam Pegawai yang Bekerja pada Minimarket Indomaret


Kriteria jawaban Frekuensi Persentase
86

Sangat setuju 24 24%


Setuju 57 57%
Netral 16 16%
Tidak setuju 3 3%
Sangat tidak setuju 0 0%
Jumlah 100 100%
Sumber : Data primer diolah tahun 2006

Pada tabel 29 dapat diambil kesimpulan bahwa sebagian besar

responden menyatakan seragam yang digunakan pegawai minimarket

Indomaret menarik dan ada slogan dan logo yang menjadi identitas pegawai.

Hal ini terlihat bahwa 24% responden sangat setuju, 57% responden setuju,

16% netral, 3% responden tidak setuju, 0% sangat tidak setuju.

Berdasarkan penelitian mengenai kesigapan dan keramahan pegawai

minimarket Indomarket dapat dilihat pada tabel 30 berikut ini:

Tabel 30: Kesigapan dan Keramahan Pegawai Minimarket Indomaret


Kriteria jawaban Frekuensi Persentase
Sangat setuju 19 19%
Setuju 47 47%
Netral 23 23%
Tidak setuju 11 11%
Sangat tidak setuju 0 0%
Jumlah 100 100%
Sumber : Data primer diolah tahun 2006

Pada tabel 30 dapat diambil kesimpulan bahwa sebagian besar

responden menyatakan pegawai minimarket Indomaret sigap dan ramah

dalam meberi pelayanan. Hal ini terlihat bahwa 19% responden sangat

setuju, 47% responden setuju, 23% netral, 11% responden tidak setuju, 0%

sangat tidak setuju.


87

Berdasarkan penelitian mengenai ketersediaan pemesanan belanja

melalui telpon pada minimarket Indomarket dapat dilihat pada tabel 31

berikut ini:

Tabel 31: Ketersediaan Pemesanan Belanja Melalui Telpon pada Minimarket


Indomaret
Kriteria jawaban Frekuensi Persentase
Sangat setuju 18 18%
Setuju 58 58%
Netral 16 16%
Tidak setuju 5 5%
Sangat tidak setuju 1 1%
Jumlah 100 100%
Sumber : Data primer diolah tahun 2006

Pada tabel 31 dapat diambil kesimpulan bahwa sebagian besar

responden menyatakan minimarket Indomaret menyediakan pelayanan

pemesanan belanja lewat telpon bagi konsumen yang belanja minimal 100

ribu akan diantar ke rumah. Hal ini terlihat bahwa 18% responden sangat

setuju, 58% responden setuju, 16% netral, 5% responden tidak setuju, 1%

sangat tidak setuju.

Berdasarkan penelitian mengenai jam buka dan tutup minimarket

Indomarket dapat dilihat pada tabel 32 berikut ini:

Tabel 32: Jam Buka dan Tutup Minimarket Indomaret Pukul 07.00 WIB
Kriteria jawaban Frekuensi Persentase
Sangat setuju 27 28%
Setuju 60 60%
Netral 13 13%
Tidak setuju 0 0%
Sangat tidak setuju 0 0%
Jumlah 100 100%
Sumber : Data primer diolah tahun 2006
88

Pada tabel 32 dapat diambil kesimpulan bahwa sebagian besar

responden menyatakan jam buka dan tutup minimarket Indomaret sesuai

dengan kebutuhan konsumen. Hal ini terlihat bahwa 27% responden sangat

setuju, 60% responden setuju, 13% netral, 0% responden tidak setuju, 0%

sangat tidak setuju.

Berdasarkan penelitian mengenai antrian pada meja kasir bagi

konsumen yang telah selesai berbelanja pada minimarket Indomarket dapat

dilihat pada tabel 33 berikut ini:

Tabel 33: Tidak ada Antrian di Meja Kasir pada Minimarket Indomaret
Kriteria jawaban Frekuensi Persentase
Sangat setuju 18 18%
Setuju 61 61%
Netral 10 10%
Tidak setuju 11 11%
Sangat tidak setuju 0 0%
Jumlah 100 100%
Sumber : Data primer diolah tahun 2006

Pada tabel 33 dapat diambil kesimpulan bahwa sebagian besar

responden menyatakan tidak ada antrian pada meja kasir setelah selesai

belanja karena jumlah kasir dirasa cukup pada minimarket Indomaret. Hal ini

terlihat bahwa 18% responden sangat setuju, 61% responden setuju, 10%

netral, 11% responden tidak setuju, 0% sangat tidak setuju.

2. Persepsi Konsumen Minimarket Alfamart


89

Variabel persepsi konsumen dalam penelitian ini terdiri dari enam

indiator yaitu lokasi, kelengkapan produk yang ditawarkan, kenyamanan

berbelanja, harga, promosi, dan pelayanan.

a) Lokasi

Berdasarkan penelitian pada jarak yang di tempuh konsumen untuk

sampai ke lokasi minimarket Alfamart dapat dilihat pada tabel 34

berikut:

Tabel 34: Jarak yang Ditempuh Konsumen Alfamart

Kriteria jawaban Frekuensi persentase

Sangat setuju 6 6%
Setuju 51 51%
Netral 8 8%
Tidak setuju 34 34%
Sangat tidak setuju 1 1%

Jumlah 100 100%

Sumber : Data primer diolah tahun 2006


Pada tabel 34 menunjukan 51% responden setuju, 6% sangat setuju,

8% netral, 34% tidak setuju, 1 sangat tidak setuju ini menunjukan bahwa

sebagian besar konsumen beranggapan jarak yang ditempuh menuju

Alfamart cukup dekat dengan tempat tinggal mereka.

Berdasarkan penelitian pada kemudahan mendapatkan transportasi

umum yang melewati Minimarket Alfamart menurut responden dapat

dilihat pada tabel 35 sebagai berikut:


90

Tabel 35 Kemudahan Memperoleh Transportasi Umum Menuju Alfamart

Kriteria jawaban Frekuensi persentase

Sangat setuju 32 32%


Setuju 60 60%
Netral 6 6%
Tidak setuju 2 2%
Sangat tidak setuju 0 0%

Jumlah 100 100%

Sumber : Data primer diolah tahun 2006

Pada tabel 35 menunjukan 32% responden sangat setuju, 60%

responden setuju, 6% responden netral, 2% tidak setuju, 0% sangat tidak

setuju ini menunjukan bahwa sebagian besar responden beranggapan

bahwa transportasi umum melewati Alfamart .

Berdasarkan penelitian mengenai luas tempat parkir yang dimiliki

minimarket Alfamart dapat dilihat pada tabel 36 berikut ini:

Tabel 36: Luas Lahan Parkir Alfamart

Kriteria jawaban Frekuensi persentase

Sangat setuju 18 18%


Setuju 53 53%
Netral 13 13%
Tidak setuju 16 16%
91

Sangat tidak setuju 0 0%

Jumlah 100 100%

Sumber : Data primer diolah tahun 2006


Pada tabel 36 menunjukan 18% responden sangat setuju, 53%
responden setuju, 13% responden netral, 16% responden tidak setuju, 0%
sangat tidak setuju ini menujukan bahwa sebagian besar responden
beranggapan bahwa lokasi parkir Indomaret cukup luas dan nyaman.

b) Produk yang ditawarkan

Berdasarkan penelitian mengenai ketersediaan produk yang selalu


dibutuhkan konsumen Alfamart dapat dilihat pada tabel 37 berikut:

Tabel 37: Ketersedian Produk di Alfamart

Kriteria jawaban Frekuensi Persentase

Sangat setuju 11 11%


Setuju 40 40%
Netral 12 12%
Tidak setuju 36 36%
Sangat tidak setuju 1 1%

Jumlah 100 100%

Sumber : Data primer diolah tahun 2006


Pada tabel 37 menunjukan 11% responden menyatakan sangat

setuju, 40% responden menyatakan setuju, 12% responden netral, 36%

responden tidak setuju, 1% sangat tidak setuju ini menyatakan bahwa

responden beranggapan ketersedian produk yang dibutuhkan konumen

sebagian besar selalu dapat disediakan Alfamart .


92

Berdasarkan penelitian produk yang baru di iklankan di media akan

segara dapat dibeli konsumen di Alfamart dapat dilihat pada tabel 38

berikut ini:

Tabel 38: Ketersedian Produk yang Baru Diiklankan Media ada Di Alfamart

Kriteria jawaban Frekuensi persentase

Sangat setuju 2 2%
Setuju 51 51%
Netral 14 14%
Tidak setuju 33 33%
Sangat tidak setuju 0 0%

Jumlah 100 100%

Sumber : Data primer diolah tahun 2006

Pada tabel 38 menunjukan 2% responden sangat setuju, 51 %

responden setuju, 14% responden netral, 33% responden tidak setuju, 0%

responden sangat tidak setuju jadi dapat disimpulkan bahwa sebagian besar

responden berpendapat bahwa produk yang baru diiklankan di media sudah

tersedia di Alfamart .

Berdasarkan penelitian pilihan dan jumlah produk yang disediakan

minimarket Alfamart dapat dilihat pada table 39 berikut ini:

Tabel 39: Pilihan dan Jumlah Produk yang Disediakan Alfamart

Kriteria jawaban Frekuensi persentase

Sangat setuju 2 2%
Setuju 31 31%
93

Netral 20 20%
Tidak setuju 46 46%
Sangat tidak setuju 1 1%

Jumlah 100 100%

Sumber : Data primer diolah tahun 2006

Pada tabel 39 menunjukan bahwa 2% responden sangat setuju, 31%

responden setuju, 20% netral, 46 responden tidak setuju, 1% responden

sangat tidak setuju jadi dapat disimpulkan bahwa sebagian besar konsumen

berpendapat bahwa pilihan dan jumlah produk yang dijual di Alfamart

kurang atau sedikit.

Berdasarkan penelitian tentang ketepatan produk yang dipesan

sampai ke konsumen dapat dilihat pada tabel 40 berikut ini:

Tabel 40: Ketepatan Waktu Tiba Produk yang Dipesan Konsumen Alfamart

Kriteria jawaban Frekuensi persentase

Sangat setuju 0 0%
Setuju 7 7%
Netral 48 48%
Tidak setuju 42 43%
94

Sangat tidak setuju 3 3%

Jumlah 100 100%

Sumber : Data primer diolah tahun 2006

Pada tabel 40 diketahui bahwa sebagian besar responden menyatakan

netral ini dikarenakan konsumen yang belanja pada minimarket tersebut

lebih senang datang langsung ke Alfamart . Hal ini dapatdilihat pada tabel

40 yang menunjukan 0% responden sangat setuju, 7% responden setuju,

48% responden netral, 42% konsumen tidak setuju, 3% konsumen sangat

tidak setuju.

Berdasarkan penelitian mengenai waktu kadaluwarsa produk yang

dijual Alfamart dapat dilihat pada tabel 41 berikut ini:

Tabel 41: Produk yang Dijual Alfamart Tidak Kadaluwarsa

Kriteria jawaban Frekuensi Persentase

Sangat setuju 36 36%


Setuju 60 60%
Netral 4 4%
95

Tidak setuju 0 0%
Sangat tidak setuju 0 0%

Jumlah 100 100%

Sumber : Data primer diolah tahun 2006


Pada tabel 41 menunjukan bahwa responden beranggapan bahwa

produk yang dijual minimarket Alfamart setuju tidak kadaluwarsa Karena

sudah dijamin dan diawasi Badan Pengawas Makanan dan Obat. Hal ini

dapat dilihat bahwa 36% responden sangat setuju, 60% setuju, 4%

responden netral, 0% tidak setuju, 0% sangat tidak setuju.

Berdasarkan penelitian tentang penatan produk yang dijual


minimarket Alfamart dpat dilihat pada tabel 42 berikut ini:

Tabel 42: Penataan Produk yang Dijual Alfamart

Kriteria jawaban Frekuensi Persentase

Sangat setuju 6 6%
Setuju 59 59%
Netral 18 18%
Tidak setuju 17 17%
Sangat tidak setuju 0 0%

Jumlah 100 100%

Pada tabel 42 dapat diambil kesimpulan bahwa sebagian besar

responden menyatakan setuju penataan produk yang dijual Alfamart ditata

berimbang sesuai kebutuhan, Hal ini terlihat bahwa 6% responden sangat

setuju, 59% responden setuju, 18 netral, 17 responden tidak setuju, 0%

sangat tidak setuju.


96

c) Harga

Berdasarkan penelitian mengenai ketejangkauan harga yang

diwarkan Alfamart bagi responden dapat dilihat pada tabel 43 berikut ini:

Tabel 43: Keterjangkauan Harga Produk yang Ditawarkan Alfamart

Kriteria jawaban Frekuensi Persentase

Sangat setuju 1 1%
Setuju 29 29%
Netral 25 25%
Tidak setuju 52 52%
Sangat tidak setuju 3 3%

Jumlah 100 100%

Sumber : Data primer diolah tahun 2006


Pada tabel 43 dapat diambil kesimpulan bahwa sebagian besar

responden menyatakan harga produk yang dijual Alfamart kurang

terjangkau oleh konsumen, Hal ini terlihat bahwa 1% responden sangat

setuju, 29% responden setuju, 25% netral, 52% responden tidak setuju, 3%

sangat tidak setuju.

Berdasarkan penelitian mengenai potongan harga yang diberikan

Alfamart bagi konsumen dapat dilihat pada tabel 44 berikut ini:

Tabel 44: Potongan Harga yang Diberikan Indomaret

Kriteria jawaban Frekuensi Persentase

Sangat setuju 9 9%
Setuju 47 47%
97

Netral 30 30%
Tidak setuju 13 13%
Sangat tidak setuju 1 1%

Jumlah 100 100%

Sumber : Data primer diolah tahun 2006

Pada tabel 44 dapat diambil kesimpulan bahwa sebagian besar

responden menyatakan potongan harga sering diberikan minimarket

Alfamart kepada konsumen, Hal ini terlihat bahwa 9% responden sangat

setuju, 47% responden setuju, 30% netral, 13% responden tidak setuju, 1%

sangat tidak setuju.

Berdasarkan penelitian mengenai kesesuaian harga pasar yang

ditawarkan Alfamart bagi konsumen dapat dilihat pada tabel 45 berikut

ini:

Tabel 45: Kesesuaian Harga Pasaran yang Ditawarkan Alfamart

Kriteria jawaban Frekuensi Persentase

Sangat setuju 0 0%
Setuju 14 14%
Netral 27 27%
Tidak setuju 58 58%
Sangat tidak setuju 1 1%
98

Jumlah 100 100%

Sumber : Data primer diolah tahun 2006

Pada tabel 45 dapat diambil kesimpulan bahwa sebagian besar

responden menyatakan harga yang ditawarkan minimarket Alfamart kurang

sesuai dengan harga pasar saat ini. Hal ini terlihat bahwa 0% responden

sangat setuju, 14% responden setuju, 27% netral, 58% responden tidak

setuju, 1% sangat tidak setuju.

d) Promosi

Berdasarkan penelitian mengenai keterlihatan logo Alfamart dari

sudut pandang mana saja bagi konsumen dapat dilihat pada tabel 46

berikut ini:

Tabel 46: Keterlihatan Logo Alfamart

Kriteria jawaban Frekuensi Persentase

Sangat setuju 26 26%


Setuju 66 66%
Netral 58 58%
Tidak setuju 0 %
Sangat tidak setuju 0 %
99

Jumlah 100 100%

Sumber : Data primer diolah tahun 2006


Pada tabel 46 dapat diambil kesimpulan bahwa sebagian besar

responden menyatakan logo Alfamart mudah terlihat dari sudut pandang

mana saja. Hal ini terlihat bahwa 26% responden sangat setuju, 66%

responden setuju, 8% netral, 0% responden tidak setuju, 0% sangat tidak

setuju. Berdasarkan penelitian mengenai disain dan warna logo Alfamart

dapat dilihat pada tabel 47 berikut ini:

Tabel 47: Disain dan Warna Logo Alfamart

Kriteria jawaban Frekuensi Persentase

Sangat setuju 22 22%


Setuju 64 64%
Netral 12 12%
Tidak setuju 2 2%
Sangat tidak setuju 0 0%

Jumlah 100 100%

Sumber : Data primer diolah tahun 2006

Pada tabel 47 dapat diambil kesimpulan bahwa sebagian besar

responden menyatakan logo Alfamart memiiki disain dan warna yang

menarik. Hal ini terlihat bahwa 22% responden sangat setuju, 64%

responden setuju, 12% netral, 2% responden tidak setuju, 0% sangat tidak

setuju.
100

Berdasarkan penelitian mengenai logo Alfamart pada tas dan

sovenir dapat dilihat pada tabel 48 berikut ini:

Tabel 48: Ada Logo Alfamart pada Tas dan Sovenir

Kriteria jawaban Frekuensi Persentase

Sangat setuju 35 35%


Setuju 62 62%
Netral 3 3%
Tidak setuju 0 0%
Sangat tidak setuju 0 0%

Jumlah 100 100%

Sumber : Data primer diolah tahun 2006

Pada tabel 48 dapat diambil kesimpulan bahwa sebagian besar

responden menyatakan logo Alfamart pada tas belanja dan sovenir ada . Hal

ini terlihat bahwa 35% responden sangat setuju, 62% responden setuju, 3%

netral, 0% responden tidak setuju, 0% sangat tidak setuju.

Berdasarkan penelitian mengenai kupon undian dan hadiah langsung

minimarket Alfamart yang diberikan kepada konsumen dapat dilihat pada

tabel 49 berikut ini:

Tabel 49: Kupon Undian dan Hadiah Langsung Alfamart

Kriteria jawaban Frekuensi Persentase

Sangat setuju 19 19%


Setuju 49 49%
Netral 12 12%
101

Tidak setuju 20 20%


Sangat tidak setuju 0 0%

Jumlah 100 100%

Sumber : Data primer diolah tahun 2006

Pada tabel 49 dapat diambil kesimpulan bahwa sebagian besar


responden menyatakan minimarket Alfamart sering memberikan kupon
undian dan hadiah langsung jika berbelanja dalam jumlah tertentu. Hal ini
terlihat bahwa 19% responden sangat setuju, 49% responden setuju, 12%
netral, 20% responden tidak setuju, 0% sangat tidak setuju.

Berdasarkan penelitian mengenai brosur informasi produk dan harga

baru tiap bulan minimarket Alfamart yang diberikan kepada konsumen

dapat dilihat pada tabel 50 berikut ini:

Tabel 50: Informasi Produk dan Harga Baru Alfamart

Kriteria jawaban Frekuensi Persentase

Sangat setuju 32 32%


Setuju 54 54%
Netral 6 6%
Tidak setuju 8 8%
Sangat tidak setuju 0 0%

Jumlah 100 100%

Sumber : Data primer diolah tahun 2006

Pada tabel 50 dapat diambil kesimpulan bahwa sebagian besar

responden menyatakan minimarket Alfamart selalu memberikan brosur

informasi produk dan harga baru tiap bulan kepada konsumen yang

berbelanja. Hal ini terlihat bahwa 32% responden sangat setuju, 54%
102

responden setuju, 6% netral, 8% responden tidak setuju, 0% sangat tidak

setuju.

Berdasarkan penelitian mengenai fasilitas kartu keanggotaan bagi

pelanggan minimarket Alfamart yang diberikan kepada konsumen dapat

dilihat pada tabel 51 berikut ini:

Tabel 51: Fasilitas Kartu Keanggotaan Alfamart

Kriteria jawaban Frekuensi Persentase

Sangat setuju 46 46%


Setuju 44 44%
Netral 8 8%
Tidak setuju 2 2%
Sangat tidak setuju 0 0%

Jumlah 100 100%

Sumber : Data primer diolah tahun 2006


Pada tabel 51 dapat diambil kesimpulan bahwa sebagian besar

responden menyatakan minimarket Alfamart memberikan fasilitas kartu

keanggotaan yang disebut kartu “Aku”. Hal ini terlihat bahwa 46%

responden sangat setuju, 44% responden setuju, 8% netral,2% responden

tidak setuju, 0% sangat tidak setuju.Berdasarkan penelitian mengenai jingel

iklan dan slogan minimarket Alfamart dapat dilihat pada tabel 52 berikut ini:

Tabel 52: Jingle Iklan dan Slogan Minimarket Alfamart

Kriteria jawaban Frekuensi Persentase


103

Sangat setuju 9 9%
Setuju 25 25%
Netral 38 38%
Tidak setuju 27 27%
Sangat tidak setuju 1 1%

Jumlah 100 100%

Pada tabel 52 dapat diambil kesimpulan bahwa sebagian besar


responden menyatakan jingle iklan dan slogan minimarket Alfamart mudah
diingat dan dimengerti responden. Hal ini terlihat bahwa 9% responden
sangat setuju, 25% responden setuju, 38% netral, 27% responden tidak
setuju, 1% sangat tidak setuju.

e) Kenyamanan berbelanja

Berdasarkan penelitian mengenai fasilitas yang diberikan minimarket


Alfamart dapat dilihat pada tabel 53 berikut ini:

Tabel 53: Fasilitas yang Diberikan Minimarket Alfamart

Kriteria jawaban Frekuensi Persentase

Sangat setuju 5 5%
Setuju 36 36%
Netral 41 41%
Tidak setuju 18 18%
Sangat tidak setuju 0 0%

Jumlah 100 100%

Sumber : Data primer diolah tahun 2006

Pada tabel 53 dapat diambil kesimpulan bahwa sebagian besar

responden menyatakan fasilitas yang diberikan minimarket Alfamart sudah

cukup memenuhi kebutuhan konsumen dalam kenyamanan berbelanja. Hal


104

ini terlihat bahwa 5% responden sangat setuju, 36% responden setuju, 41%

netral, 18% responden tidak setuju, 0% sangat tidak setuju.

Berdasarkan penelitian mengenai jumlah keranjang belanja yang

disediakan minimarket Alfamart dapat dilihat pada tabel 54 berikut ini:

Tabel 54: Jumlah Keranjang Belanja yang Diberikan Minimarket Alfamart

Kriteria jawaban Frekuensi Persentase

Sangat setuju 27 27%


Setuju 61 61%
Netral 8 8%
Tidak setuju 4 4%
Sangat tidak setuju 0 0%

Jumlah 100 100%

Sumber : Data primer diolah tahun 2006

Pada tabel 54 dapat diambil kesimpulan bahwa sebagian besar

responden menyatakan bahwa jumlah keranjang yang disediakan minimarket

Alfamart jumlahnya sesuai dengan kebutuhan konsumen yang berkunjung

ke minimarket tersebut. Hal ini terlihat bahwa 27% responden sangat setuju,

61% responden setuju, 8% netral, 4% responden tidak setuju, 0% sangat

tidak setuju.

Berdasarkan penelitian mengenai penataan ruangan minimarket

Alfamart dapat dilihat pada tabel 55 berikut ini:

Tabel 55: Penataan Ruangan yang Nyaman Minimarket Alfamart

Kriteria jawaban Frekuensi Persentase


105

Sangat setuju 13 13%


Setuju 59 59%
Netral 20 20%
Tidak setuju 8 8%
Sangat tidak setuju 0 0%

Jumlah 100 100%

Sumber : Data primer diolah tahun 2006


Pada tabel 55 dapat diambil kesimpulan bahwa sebagian besar

responden menyatakan ruangan yang didisain untuk berbelanja pada

minimarket Alfamart cukup nyaman bagi konsumen yang berbelanja. Hal

ini terlihat bahwa 13% responden sangat setuju, 59% responden setuju, 20%

netral, 8% responden tidak setuju, 0% sangat tidak setuju.

Berdasarkan penelitian mengenai disain eksternal yang menunjukan ciri

khas minimarket Alfamart dapat dilihat pada tabel 56 berikut ini:

Tabel 56: Disain Eksternal Ciri Khas Minimarket Alfamart

Kriteria jawaban Frekuensi Persentase

Sangat setuju 18 18%


Setuju 57 57%
Netral 23 23%
Tidak setuju 2 2%
Sangat tidak setuju 0 0%

Sumber : Data primer diolah tahun 2006

Pada tabel 56 dapat diambil kesimpulan bahwa sebagian besar

responden menyatakan bahwa disain eksternal dan ciri khas minimarket


106

Alfamart sangat bagus untuk menarik konsumen datang berkunjung dan

berbelanja. Hal ini terlihat bahwa 18% responden sangat setuju, 57%

responden setuju, 23% netral, 2% responden tidak setuju, 0% sangat tidak

setuju.

Berdasarkan penelitian mengenai letak pintu masuk dan keluar toko

minimarket Alfamart dapat dilihat pada tabel 57 berikut ini:

Tabel 57: Letak Pintu Keluar Masuk Minimarket Alfamart


Kriteria jawaban Frekuensi Persentase
Sangat setuju 18 18%
Setuju 57 57%
Netral 23 23%
Tidak setuju 2 2%
Sangat tidak setuju 0 0%
Jumlah 100 100%
Sumber : Data primer diolah tahun 2006

Pada tabel 57 dapat diambil kesimpulan bahwa sebagian besar

responden menyatakan letak pintu masuk dan keluar minimarket Alfamart

sangat sesuai untuk kebutuhan konsumen. Hal ini terlihat bahwa 18%

responden sangat setuju, 57% responden setuju, 23% netral, 2% responden

tidak setuju, 0% sangat tidak setuju.

f) Pelayanan

Berdasarkan penelitian mengenai seragam pegawai yang bekerja di

minimarket Alfamart dapat dilihat pada tabel 58 berikut ini:

Tabel 58: Seragam Pegawai yang Bekerja pada Minimarket Alfamart


Kriteria jawaban Frekuensi Persentase
Sangat setuju 16 16%
Setuju 53 53%
107

Netral 15 15%
Tidak setuju 16 16%
Sangat tidak setuju 0 0%
Jumlah 100 100%
Sumber : Data primer diolah tahun 2006

Pada tabel 58 dapat diambil kesimpulan bahwa sebagian besar


responden menyatakan seragam yang digunakan pegawai minimarket
Alfamart menarik dan ada slogan dan logo yang menjadi identitas pegawai.
Hal ini terlihat bahwa 16% responden sangat setuju, 53% responden setuju,
15% netral, 16% responden tidak setuju, 0% sangat tidak setuju.
Berdasarkan penelitian mengenai kesigapan dan keramahan pegawai
minimarket Alfamart dapat dilihat pada tabel 59 berikut ini:
Tabel 59: Kesigapan dan Keramahan Pegawai Minimarket Alfamart
Kriteria jawaban Frekuensi Persentase
Sangat setuju 21 21%
Setuju 52 52%
Netral 15 15%
Tidak setuju 12 12%
Sangat tidak setuju 0 0%
Jumlah 100 100%
Sumber : Data primer diolah tahun 2006

Pada tabel 59 dapat diambil kesimpulan bahwa sebagian besar

responden menyatakan pegawai minimarket Alfamart sigap dan ramah

dalam memberi pelayanan. Hal ini terlihat bahwa 21% responden sangat

setuju, 52% responden setuju, 15% netral, 12% responden tidak setuju, 0%

sangat tidak setuju.

Berdasarkan penelitian mengenai ketersediaan pemesanan belanja

melalui telpon pada minimarket Alfamart dapat dilihat pada tabel 60 berikut

ini:
108

Tabel 60: Ketersediaan Pemesanan Belanja Melalui Telpon pada Minimarket


Alfamart
Kriteria jawaban Frekuensi Persentase
Sangat setuju 1 1%
Setuju 6 6%
Netral 38 38%
Tidak setuju 50 50%
Sangat tidak setuju 5 5%
Jumlah 100 100%
Sumber : Data primer diolah tahun 2006

Pada tabel 60 dapat diambil kesimpulan bahwa sebagian besar


responden menyatakan minimarket Alfamart tidak menyediakan pelayanan
pemesanan belanja lewat telpon. Hal ini terlihat bahwa 1% responden sangat
setuju, 6% responden setuju, 38% netral, 50% responden tidak setuju, 5%
sangat tidak setuju.
Berdasarkan penelitian mengenai jam buka dan tutup minimarket
Alfamart dapat dilihat pada tabel 61 berikut ini:
Tabel 61: Jam Buka dan Tutup Minimarket Alfamart
Kriteria jawaban Frekuensi Persentase
Sangat setuju 16 16%
Setuju 56 56%
Netral 14 14%
Tidak setuju 14 14%
Sangat tidak setuju 0 0%
Jumlah 100 100%
Sumber : Data primer diolah tahun 2006

Pada tabel 61 dapat diambil kesimpulan bahwa sebagian besar

responden menyatakan jam buka dan tutup minimarket Alfamart sesuai

dengan kebutuhan konsumen. Hal ini terlihat bahwa 16% responden sangat
109

setuju, 56% responden setuju, 14% netral, 14% responden tidak setuju, 0%

sangat tidak setuju.

Berdasarkan penelitian mengenai antrian pada meja kasir bagi

konsumen yang telah selesai berbelanja pada minimarket Alfamart dapat

dilihat pada tabel 62 berikut ini:

Tabel 62: Tidak Ada Antrian di Meja Kasir pada Minimarket Alfamart
Kriteria jawaban Frekuensi Persentase
Sangat setuju 25 25%
Setuju 55 55%
Netral 9 9%
Tidak setuju 11 11%
Sangat tidak setuju 0 0%
Jumlah 100 100%
Sumber : Data primer diolah tahun 2006

Pada tabel 62 dapat diambil kesimpulan bahwa sebagian besar

responden menyatakan tidak ada antrian pada meja kasir setelah selesai

belanja karena jumlah kasir dirasa cukup pada minimarket Alfamart . Hal ini

terlihat bahwa 25% responden sangat setuju, 55% responden setuju, 9%

netral, 11% responden tidak setuju, 0% sangat tidak setuju.

4.3 Analisis Hasil Penelitian

Analisis yang digunakan dalam penelitian ini ada 3 menggunakan

analisis deskriptif, analisis skala likert dan analisis uji beda dengan uji-t
110

dengan program spss. Hasil dari perhitungan menggunakan SPSS terlihat

pada lampiran 2 dan di bawah ini ringkasan perhitungan tersebut yaitu:

1. Perhitungan analisis deskriptif:

Perbandingan persepsi Indomaret dan Alfamart dengan analisis

deskriptif dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 63: Perhitungan Rata-Rata Prosentase Minimarket Indomaret dan


Alfamart
Keterangan Indomaret Alfamart

Lokasi 85% 73%

Kelengkapan produk 85.6% 50.8%

Harga 62.3% 33.3%

Promosi 57.7% 79%

Kenyamanan Berbelanja 78.2% 70.2%

Pelayanan 77.8% 60.2%

Sumber : Data primer diolah tahun 2006

Dari perhitungan variabel di atas dapat diketahui bahwa keunggulan

dari Indomaret yaitu pada faktor-faktor lokasi, kelengkapan produk yang

ditawarkan, harga yang ditawarkan dan kenyamanan berbelanja sedangkan

keunggulan dari Alfamart yaitu promosi .

2. Perhitungan dengan skala likert:

Persepsi konsumen Indomaret dan konsumen Alfamart dapat dilihat

pada tabel perhitungan dibawah ini:

Tabel 64: Perhitungan Skor Minimarket Indomaret dan Minimarket Alfamart


Dimensi yang Indomaret Alfamart
diukur Skor rata2 interpretasi Skor rata2 interpretasi
111

1 4,01 S 3.26 N
2 1,81 TS 4,22 SS
3 191 TS 3,73 S
4 3,44 N 3,24 N
5 3,07 N 3,55 S
6 3,63 N 2,27 TS
7 3,75 S 2,59 TS
8 4,21 S 4,32 SS
9 3,75 SS 3,54 S
10 3,81 S 2,63 N
11 3,36 S 3,55 S
12 2,28 N 2,54 TS
13 4,23 TS 4,18 S
14 3,81 SS 3,84 S
15 1,86 S 4,32 SS
16 3,98 TS 3,67 S
17 4,29 S 4,10 S
18 1,94 SS 4,34 SS
19 3,84 TS 3,14 S
20 3,34 S 3,2 N
21 4,36 N 4,11 S
22 3,66 SS 3,77 S
23 3,82 S 3,91 S
24 4,17 S 4,34 SS
25 4,02 S 3,69 S
26 3.74 S 3,82 S
27 3,86 S 2,43 TS
28 4,14 S 3,74 S
29 3,66 S 3,94 S

Sumber : Data primer diolah tahun 2006

Dari perhitungan indikator di atas dapat diketahui bahwa keunggulan

dari Indomaret yaitu pada faktor-faktor lokasi, kelengkapan produk yang

ditawarkan, harga yang ditawarkan sedangkan keunggulan dari Alfamart yaitu

promosi dan kenyamanan berbelanja hal ini juga dapat dilihat pada gambar 15

dibawah ini:
112

ANALISIS SKALA LIKERT

10
PENELITIAN
SKALA

1
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
INDIKATOR

INDOMARET 4.01 1.81 1.91 3.44 3.07


ALFAMART 3,26 4.22 3.73 3,24 3,55
Gambar 15: Analisis Skala Likert Persepsi Indomaret dan Alfamart
Grafik 15 diatas menunjukan bahwa pada komponen indikator diatas

dapat diketahui pada Indomaret responden sebagian besar meyatakan setuju

bahwa lokasi, kelengkapan produk yang ditawarkan dan harga pada

minimarket ini lebih baik dibandingkan Alfamart, sedangkan pada

komponen Alfamart responden sebagian besar setuju bahwa Alfamart lebih

baik pada segi promosi dan kenyamanan berbelanja dibandingkan

Indomaret.

3. Perhitungan menggunakan uji-t atau uji beda

Pengujian hipotesis untuk perbandingan persepsi konsumen Indomaret


dengan konsumen Alfamart dapat dilihat pada tabel berikut ini:
113

Tabel 65: Deskripsi variabel penelitian persepsi konsumen Indomaret


dengan persepsi konsumen Alfamart

Persepsi konsumen Indomaret Persepsi konsumen Alfamart

Indikator Mean Indikator Mean

- - - -
okasi 2.140000 okasi 1.220000
- - - -
elengkapan 1.860000 elengkapan 9.780000
produk produk
- -
- -
arga arga
0.620000 .6700000
- -
- -
enyamanan enyamanan
9.470000 9.470000
berbelanja berbelanja
- -
- -
3.930000 7.720000
romosi romosi
- -
- -
9.640000 7.660000
elayanan elayanan

Sumber : Data primer diolah tahun 2006


Tabel 66: Perbandingan persepsi konsumen Indomaret dengan Alfamart
dengan menggunakan uji-t :

Model t Df Sig Keterangan


(2-
tiled)

P.IND_ P.ALF 3.290 35 .002. Tolak Ho

Sumber : Data primer diolah tahun 2006


Secara parsial ditemukan perbedaan antara persepsi konsumen

Indomaret dengan persepsi Alfamart secara signifikan. Hal ini ditunjukan

nilai probabilitas (sig-t) 0,002 berada dibawah level of significance yang


114

digunakan ( α =0,05) sehingga tolak Ho yang artinya persepsi konsumen

Indomaret dengan persepsi Alfamart terdapat perbedaan.

Dengan demikian hipotesis yang menyatakan adanya perbedaan

antara persepsi konsumen Indomaret dengan persepsi konsumen Alfamart

diterima.

4.4 Pembahasan

Berdasarkan hasil pengujian hipotesa dengan uji-t diketahui bahwa

terdapat perbedaan yang signifikan antara persepsi konsumen Indomaret

dengan persepsi konsumen Alfamart hal tersebut dapat diketahui dari

penjelasan perindikator berikut:

Analisis persepsi konsumen Indomaret dengan persepsi konsumen

Alfamart terhadap lokasi berdirinya kedua minimarket tersebut diketahui

memiliki perbedaan yang signifikan. Dan dalam penelitian ini yang lebih

baik adalah Indomaret hal ini diketahui dari mean Indomaret yang lebih

besar dari Alfamart sebesar 12.140000>11.220000. Perbedaan ini

disebabkan jarak yang di tempuh konsumen lebih dekat menuju Indomaret

di bandingkan ke Alfamart, sedang menurut Hendri Ma’aruf, 115: 2005,

yang menyatakan bahwa sebuah gerai akan lebih sukses jika letaknya lebih

strategis dibandingkan gerai lainya yang berlokasi kurang strategis

meskipun keduanya menjual produk yang sama, oleh pramuniaga yang

trampil dan banyak.


115

Analisis persepsi konsumen Indomaret dengan persepsi konsumen

Alfamart terhadap kelengkapan produk yang ditawarkan diketahui memiliki

perbedaan yang signifikan. Pada penelitian ini yang lebih baik adalah

Indomaret hal ini diketahui dari mean Indomaret yang lebih besar dari

Alfamart sebesar 21.860000>19.780000, perbedaan ini disebabkan pada

Alfamart jumlah produk dan jenisnya produk yang dijual kurang banyak, hal

tersebut sesuai dengan teori bahwa peritel yang menyediakan produk dalam

toko pada jumlah, waktu dan harga yang sesuai untuk mencapai sasaran toko

akan banyak di pilih konsumen (Hendri Ma’aruf, 135:2005).

Analisis persepsi konsumen Indomaret dengan persepsi konsumen

Alfamart terhadap harga yang ditawarkan diketahui bahwa ternyata memang

memiliki tingkat perbedaan yang signifikan. Dalam penelitian ini yang lebih

baik adalah Indomaret hal ini diketahui dari mean Indomaret yang lebih

besar dari Alfamart sebesar 10.620000>8.670000. Hal tersebut disebabkan

harga yang dijual Alfamart lebih mahal di bandingkan Indomaret karena

Indomaret membeli langsung ke produsen yang masih bernaung pada satu

kepemilikkan perusahaan sedang Alfamart membeli dari distributor

sehingga harga yang dijual pun menjadi lebih mahal, hal tersebut sesuai

dengan teori yang menyatakan jika strategi harga rendah diterapkan maka

strategi ini menjadi sangat efektif menarik pembeli karena harga rendah

berati penghematan dan toko yang menerapkan harga lebih rendah dari

pesaing akan banyak di pilih konsumen (Hendri Ma’aruf 157:2005).


116

Analisis persepsi konsumen Indomaret dengan persepsi konsumen

Alfamart terhadap promosi yang diberikan untuk menginformasikan toko

dan produk yang disediakan diketahui ternyata memang memiliki tingkat

perbedaan yang signifikan. Namun jika dilihat dari toko mana yang

memberikan promosi lebih baik yaitu Alfamart hal ini diketahui dari mean

Alfamart yang lebih besar dari Indomaret sebesar 27.720000> 23.930000.

Hal ini disebabkan karena Alfamart memberikan fasilitas kartu keanggotaan

dan pada tas belanja Alfamart ada logo dari minimarket tersebut yang tidak

di berikan Indomaret, namun hal ini tidak sesuai dengan konsep penjualan

bahwa konsumen jika diabaikan dan tidak selalu diingatkan maka akan tidak

membeli produk organisasi dalam jumlah yang cukup (Philip

Kotler,16:1997). Pada penelitiian ini meski Alfamart unggul dalam segi

promosi namun konsumen cenderung lebih memilih minimarket pesaing

karena pertimbangan faktor yang lain yang diberikan.

Analisis persepsi konsumen Indomaret dengan persepsi konsumen

Alfamart terhadap pemberian kenyamanan dalam berbelanja ternyata

memiliki tingkat perbedaan yang tidak signifikan. Hal ini dikarenakan

minimarket Indomaret dan Alfamart sama-sama memberikan fasilitas

penunjang yang sama seperti AC, keranjang belanja, musik,pengharum

ruangan dan lain sebagainya, hal tersebut sesuai dengan teori semua peritel

baik skala besar atau pun kecil yang berformat modern berlomba-lomba

dalam mendadani tempat belanja mereka semenarik mungkin pendapat ini

dikemukakan dalam buku Hendri Ma’aruf, 202: 2005.


117

Analisis persepsi konsumen Indomaret dengan persepsi konsumen

Alfamart terhadap pelayanan yang diberikan kepada konsumen yang

berbelanja diketahui ternyata memang memiliki tingkat perbedaan yang

signifikan. Dalam penelitian ini yang memberikan pelayanan lebih baik

adalah Indomaret hal ini diketahui dari mean Indomaret yang lebih besar dari

Alfamart sebesar 19.640000>17.660000. Hal ini dikarenakan pada Alfamart

tidak memberikan pelayanan antar barang seperi Indomaret, ini sesuai

dengan teori bahwa peritel yang memberikan kombinasi ragam produk dan

tingkat pelayanan sebagai posisioning serta melengkapi dengan tingkat

pelayanan yang tinggi berarti gerai tersebut memilih posisioning citra gerai

yang lengkap dan full service yang pada ahirnya akan banyak dipilih

konsumen (Hendry Ma’aruf,221:2005).

Secara garis besar dapat diketahui bahwa setelah diadakan pengujian

dengan uji-t dapat diambil kesimpulan, secara parsial ditemukan pengaruh

yang signifikan. Hal ini ditunjukan nilai probabilitas (sig-t) variabel persepsi

konsumen Indomaret dengan konsumen Alfamart sebesar 0,002 berada

dibawah level of significance yang digunakan ( α =0,05) sehingga tolak ho.

Ini berarti hipotesis yang menyatakan adanya perbedaan antara persepsi

konsumen Indomaret dengan Alfamart diterima

Menurut pendapat Tajwini Rofian, Majalah marketing: 2004,

menyatakan karateristik toko satu dengan yang lainya meski hampir sama

dapat memiliki penjualan yang berbeda seperti Indomaret dan Alfamart


118

yang biasanya berdampingan dan memiliki karateristik toko yang hampir

sama setelah diadakan penelitian ternyata sesuai.

Selain kriteria di atas ternyata setelah diteliti terbukti bahwa

konsumen memilih toko juga berdasarkan oleh citra Minimarket tersebut dan

menurut responden, Indomaret lebih baik dalam meyakinkan konsumen. Hal

ini juga sesuai dengan teori berikut, citra toko pada giliranya mempengaruhi

pilihan toko dan produk ahir atau pembelian merek. Jika pengalaman masa

lalu memuaskan, maka pilihan akan bersifat kebiasaan. Kecuali jika faktor-

faktor lain berubah sejak kunjungan terahir (Engel,1995: 252).


BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil pembahasan dapat diambil bebarapa kesimpulan

diantaranya adalah sebagai berikut:

1. Adanya perbedaan persepsi konsumen Indomaret dengan persepsi

konsumen Alfamart pada indikator lokasi, pelayanan, kelengkapan produk

yang ditawarkan, harga dan promosi sedang pada indikator kenyamanan

berbelanja tidak di temukan perbedaan yang signifikan karena kedua

minimarket ini memiliki faslitas yang hampir sama setelah diadakan

penelitian.

2. Besarnya perbedaan persepsi konsumen Indomaret dengan persepsi

konsumen Alfamart adalah sebesar 0.002 berada di bawah lefel of

signifikan 0.05 yang digunakan

5.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan diatas, maka saran yang diajukan penulis

adalah sebagai berikut:

1. Persediaan barang pada minimarket Alfamart agar dapat disajikan dengan

lebih lengkap agar apa yang diinginkan konsumen dapat dipenuhi .

2. Mayoritas konsumen Indonesia sensitive terhadap harga, karena itu

Alfamart agar menekan harga dengan cara memutus saluran distributor

yang panjang yang akan meminimalkan biaya dan pada ahirnya harga

119
120

menjadi sama dengan pesaing. Selebaran yang full color dengan informasi

produk dan harga tidak akan banyak mempengaruhi pembeli karena

mereka juga akan mendapat selebaran yang sama menarik dari peritel

lainya.

3. Minimarket Indomaret dalam mempromosikan tokonya hendaknya lebih

gencar karena jika nantinya promosi itu di lupakan maka secara tidak

langsung akan menjadikan konsumen menjadi pindah ke pesaing, salah

satunya dengan cara memberi logo pada plastik belanja.

4. Pelayanan pada minimarket Alfamart sebaiknya ditambahkan dengan

fasilitas pesan belanja melalui telpon agar tidak kalah dengan pesaing.

5. Bagi peneliti selanjutnya dapat menambahkan variabel lain dan organisasi

perdagangan atau minimarket lain sebagai pembanding agar didapat hasil

yang lebih sempurna.

You might also like