You are on page 1of 121

Ciptakan Generasi

Kreatif dan Mandiri

Aminudin

1
Kata Pengantar
Orang dulu berpikir ruang angkasa adalah sesuatu yang tidak mungkin bisa
diarungi. Akan tetapi, para ahli Rusia membuktikan dengan mengirimkan Yuri
Gagarin ke luar angkasa menggunakan Sputnik. Sejarah lain juga ditorehkan oleh
George Leigh Mallory dan Andrew Irvine yang disebut-sebut sebagai orang pertama
menapakkan kakinya di puncak tertinggi dunia, Mount Everest pada 1924. Kini
ribuan pendaki sudah membuktikan bahwa puncak tertinggi itu bisa ditapaki.
Itulah salah satu wujud bagaimana kreativitas bisa dimulai dan dimiliki oleh
setiap orang. Kreativitas suatu individu pada akhirnya bisa memberikan ciri karakter
pada sebuah bangsa. Lihatlah bagaimana bangsa Jepang yang terkenal karena
keuletannya. Mereka kini menjadi salah satu negara yang maju. Apakah kita sebagai
bangsa Indonesia bisa memberikan sumbangan bagi kemajuan bangsa ini?
Kita bisa menjadikan diri kita sebagai manusia yang kreatif dengan hidup
mandiri dan juga selalu siap akan perubahan. Manusia yang kretif dituntut untuk
mewujudkan karakter bangsa yang tangguh dan siap bersaing dengan perubahan
zaman. Dalam buku ini, kita akan belajar bagaimana mengenal dan meningkatkan
kreativitas dalam mewudujkan karakter bangsa yang mandiri.
Semoga kehadiran buku ini memberikan pencerahan dan semangat baru bagi
pembaca. Selain itu, semoga pula ke depannya kita menjadi bangsa yang mandiri
dan mampu menjadi negara yang maju.

Salam

Penulis

2
Daftar Isi

PENDAHULUAN

BAB I Lebih Dekat dengan Kreativitas


A. Apakah Kreativitas itu?
B. Syarat Kreativitas
C. Manfaat Kreativitas untuk Mandiri

BAB 2 Lebih Dekat dengan Kemandirian


A. Apakah Mandiri itu?
B. Syarat Kemandirian
C. Manfaat Kemandirian untuk Bersaing

BAB 3 Generasi Kreatif dan Mandiri


A. Penasaran dengan Hal Baru
B. Tidak Ada Rotan, Akar pun Jadi
C. Kerja Keras untuk Mandiri

BAB 4 Indahnya Saling Berbagi


A. Kreativitas dan Kemandiran dalam Berbagi
B. Kreatif dalam Penyampaian Pesan
C. Kreatif dalam Kebersamaan

Bab 5 Menyejajarkan Diri dengan Bangsa Lain


A. Melejitkan Kehormatan Bangsa dan Negara dengan Kreativitas
B. Kreativitas dan Kemandirian Melahirkan Generasi Tangguh
C. Inovasi Anak Bangsa untuk Kemandirian

3
BAB 6 PENUTUP
A. Anak Indonesia di Mata Dunia
B. Refleksi

Daftar Pustaka
Daftar Istilah
Indeks

4
PENDAHULUAN

Dalam menghadapi era globalisasi dan perubahan zaman yang pesat ini,
diperlukan mempersiapkan generasi yang kreatif, mandiri, serta mempunyai konsep
diri bangsa yang positif agar dapat mempunyai pondasi yang kuat dalam
pengembangan pribadi bangsa pada tahap berikutnya. Untuk mendapatkan itu,
dituntut peran semua bagian, terutama generasi muda, untuk mewujudkan bangsa
yang mempunyai karakter kreatif dan mandiri. Oleh sebab itu, perlu kiranya untuk
mempersiapkan generasi baik segi ilmu pengetahuan, keterampilan, serta adanya
bimbingan para ahli sehingga mampu menjadi suri tauladan bagi perilaku generasi
sekarang serta menimbulkan semangat berkembang dan maju bagi generasi
mendatang
Perubahan mutlak diperlukan bagi generasi muda agar berani bertindak,
bereksplorasi, timbul rasa ingin tahu, serta yakin akan kemampuannya. Generasi
muda ke depan adalah pengurus negeri ini yang sebaiknya disiapkan mental dan
fisiknya demi memangku amanah mengembangkan negeri ini. Hal ini dapat
dikembangkan dengan adanya proses kreatif yang menjadi ciri khas generasi ke
depan. Dengan demikian, kretivitas yang muncul akan memberikan wahana baru
bagi generasi muda dalam mengeksplorasi kemampuan dirinya. Tentunya pula
generasi yang kreatif jauh dari perbuatan-perbuatan negatif serta mampu mengolah
sumber daya yang ada di sekelilingnya. Generasi kreatif merupakan pengejawatahan
sebuah budaya bermutu bagi mewujudkan bangsa yang mandiri.
Adapun bangsa yang mandiri berasal dari individu-individu yang bisa
mengolah potensi dirinya demi kemajuan. Kemandirian tersebut terdiri dari
kemampuan mengembangkan inisiatif, kebebasan, ulet, serta kemantapan diri.
Dalam faktor inisiatif, kemandirian mengandung kemampuan dan kemauan untuk
berpikir dan bertindak secara original dan kreatif. Arti bebas dalam kemandirian
yaitu prilaku atau tindakan yang dilakukan atas kehendak sendiri bukan karena
pihak lain dan tidak tergantung pada pihak lain.
Progresif dan ulet ditunjukan dengan adanya usaha untuk meraih prestasi dan
mengelola potensi dengan kemampuan sendiri tanpa campur tangan pihak asing.
Itulah kemandirian yang di harapkan, kemandirian sama dengan kemapanan,
mencakup kemampuan pridadi bangsa, kemampuan mengendalikan bangsa sendiri,

5
mengelola alam sendiri, membiayai bangsa dengan hasil alam sendiri tanpa campur
tangan pihak lain.
Kita adalah sumber daya yang produktif bagi bangsa dan negara. Selain itu,
kita mempunyai peran penting dalam pembangunan. Kita di masa depan akan
menggerakan arah pembangunan bangsa dan menentukan masa depan bangsa. Kita
harus kembali mengambil peran peran monumental sehingga menjadi pijakan kokoh
untuk langkah pembangunan selanjutnya.
Indonesia adalah negara yang kaya raya dengan limpahan kekayaan alam
yang tidak ternilai harganya. Selain itu, Indonesia juga kaya budaya dan memiliki
jati diri yang kuat sebagai negara timur yang menjunjung tinggi nilai-nilai dan
norma yang sangat luhur.
Indonesia juga merupakan negara yang subur dan memiliki potensi alam luar
biasa. Semua wilayah memiliki keunikan masing-masing yang sangat indah untuk
dinikmati sebagai sarana rekreasi. Dalam satu wilayah di Indonesia, sangat jarang
ditemukan tidak adanya bahasa lokal.
Semua wilayah memiliki bahasa daerah yang sangat unik. Bahkan, ada pula
wilayah yang sangat kaya budaya yang bahkan hanya dengan ratusan meter orang
dapat menemukan bahasa daerah yang berbeda. Setiap budaya sangat kental dengan
nilai historis dan kepribadian bangsa yang menarik.
Setiap daerah memiliki kain, makanan, pakaian, bentuk rumah, dan tata cara
hidup yang khas. Keindahan alam tropis yang diwarnai dengan kesegaran alami
suasana alam yang cantik ada di setiap daerah di Indonesia. Potensi wisata yang
tidak terbatas ada di Indonesia.
Namun demikian, apa yang membuat bangsa ini kian terpuruk? Dengan
kekayaan yang sedemikian besar, bagaimana negara Indonesia tidak bisa menjadi
bangsa yang maju di usianya yang sudah cukup matang? Apa yang salah dengan
negeri ini sehingga terjadi banyak hambatan menuju bangsa yang besar dan maju?
Indonesia sebenarnya telah memiliki bekal untuk terus maju. Semangat Indonesia
untuk maju sudah terbukti dengan perjuangan tanpa lelah melawan penjajah.
Namun demikian, mental juara negara Indonesia sangat kecil kadarnya
sehingga ketika Republik ini mulai menghela nafas merdeka, banyak hal penting
yang justru terlupa untuk dipupuk sehingga yang tersisa adalah pesimisme untuk
terus bangkit menjadi negara yang kaya dalam arti yang sesungguhnya.

6
Selain itu, Indonesia mempunyai penduduk yang sangat cukup untuk
memajukan bangsa ini. Namun demikian, sumber daya manusia ini berhenti sampai
pada kuantitas saja, belum sampai pada kualitas. Lalu apa yang harus dilakukan
negara yang konon memiliki sejuta pesona ini untuk maju?
Ada multi aspek yang harus dilihat untuk mengurai benang kusut ini.
Sebenarnya kritik-kritik untuk memajukan negara Indonesia bisa menjadi pengurai
yang sangat efektif. Ada banyak hal yang harus dilakukan Indonesia mulai dari yang
paling sederhana saat ini juga.
Namun demikian, tidak ada kesadaran pada setiap individu untuk
menyembuhkan negara ini melalui cara-cara tersebut. Hal itu sangat dipengaruhi
oleh tingkat pendidikan masyarakat. Ada dua hal yang mencegah suatu bangsa untuk
maju karena faktor masyarakat; kurangnya nasionalisme dan kurangnya pendidikan.
Indonesia dibangun oleh rakyat yang sangat mencintai negara ini. Jadi alasan
pertama tidak berlaku di Indonesia. Oleh karena itu, jika Indonesia ingin mengubah
nasib dengan cepat, negeri ini harus mengutamakan pembangunan pada sektor
pendidikan dan anak bangsanya mau belajar.
Bagi setiap individu, disiplin wajib diterapkan dalam segala bidang.
Profesionalisme dalam segala bidang juga sangat penting untuk memajukan bangsa
ini. Jika solusi-solusi dasar ini bisa dicapai, kemajuan akan segera bisa dimulai.
Kita harus berani melakukan kreativitas, membenahi diri, meningkatkan
kualitas sumber daya, dan siap berkiprah di tengah-tengah masyarakat. Hal itu untuk
mewarnai berbagai kehidupan bangsa. Bangsa ini membutuhkan peran dan
sumbangsih kita secara nyata, dan sesungguhnya tugas dan peran kita tidaklah
ringan. Kita diharapkan mampu mengambil setiap peluang yang ada dan
memanfaatkanya secara baik, demi kemajuan bangsa. Masa depan bangsa ini
terletak di tangan kita.
Sebagai anak bangsa, kita pun harus berusaha mewujudkan kemandirian.
Negara yang berhasil membangun kemandiriannya akan menumbuhkan kebanggaan
pada warganya dan mendorong mereka berprestasi maksimal bagi kemajuan dirinya,
masyarakat, bangsa, dan negaranya.
Dengan kemandirian itulah eksistensi suatu bangsa dan standar kesejahteraan
yang tinggi bagi setiap warganya akan terjamin. Membangun kemandirian bangsa di
era sekarang juga berarti meningkatkan integritas dan kapabilitas bangsa untuk dapat
secara cerdas menentukan pilihan dan mewujudkan cita-cita membangun negara

7
modern yang bertumpu pada kemampuannya sendiri, dengan memanfaatkan
dinamika dunia yang semakin didorong maju oleh proses globalisasi.
Sudah saatnya bangsa Indonesia bisa menunjukkan prestasi dirinya dan
mampu menyejajarkan diri dengan bangsa lain dalam menghadapi tantangan zaman.
Oleh sebab itu, perlu kiranya generasi muda memahami dan bisa memaknai apa arti
kreativitas dan kemandirian yang sesungguhnya. Hal ini tiada lain merupakan upaya
generasi muda sebagai warga negara yang mau dan mampu mengolah kemampuan
diri demi mewujudkan karakter bangsa yang kuat dan maju.

8
BAB I
Lebih Dekat dengan Kreativitas

Sebelum mengenal lebih jauh tentang pengertian kreatif dan kreativitas,


pahamilah penjelasan proses kreatif berikut. Hasil penelitian terhadap otak manusia,
menunjukkan bahwa fungsi otak manusia dibagi menjadi dua bagian, yaitu fungsi
otak sebelah kiri dan fungsi otak sebelah kanan. Setiap bagian otak memiliki fungsi
spesifik dan menangkap informasi yang berbeda, fungsi bagian otak yang satu lebih
dominan dari pada bagian lainnya. Fungsi bagian otak sebelah kiri dikendalikan
secara berpikir vertikal, berperan menangkap logika dan simbol-simbol. Sedangkan
fungsi otak bagian kanan lebih mengandalkan pada berpikir lateral, lebih menangkap
hal yang intuitif (gerakan hati), kreatif, dan emosional (kejiwaan).

Sumber: www.triewolz.files.wordpress.com

Gambar 1.1
Setiap bagian otak memiliki fungsi spesifik
dan menangkap informasi yang berbeda

9
Otak merupakan bentuk fisik dari pikiran kita. Otak seperti raksasa yang
sedang tidur –begitu besar, penuh jaringan rumit, dan potensinya sangat
mengagumkan. Potensi ini seringkali terbengkalai di dalam diri anda, tidak aktif dan
tidak bergerak, menunggu untuk digunakan. Padahal sebenarnya kita dapat
memperoleh dan mengembangkan keterampilan, bakat, kekuatan dan kemampuan
melebihi apa yang kita harapkan saat ini.
Hanya akhir-akhir ini saja penelitian ilmiah di bidang fisika, biokimia dan
psikologi telah memusatkan perhatian pada kedalaman kemampuan pikiran yang
misterius – dalam proses pemahaman yang lebih mendalam tentang otak manusia,
pikiran dalam wujud fisik. Studi dalam bidang ini mulai mengungkap kenyataan
bahwa potensi tersembunyi dari otak manusia jauh lebih besar daripada yang pernah
dibayangkan. Penemuan yang menarik menunjukkan seluk-beluk perbatasan otak.
Dalam hal ini, fungsi mentalnya yang berbeda dan karakteristik unik antara otak kiri
dan kanan.
Otak kita berfungsi seperti super komputer, dia mempunyai kemampuan dan
kapasitas visual, audio, matematis, analitis dan psikis yang mengagumkan; dan ini
ditunjang oleh berjuta-juta sel otak yang bereaksi satu sama lain dengan cara yang
sampai sekarang belum diketahui oleh para ilmuwan. Adapun yang diketahui adalah
tidak adanya batas kemampuan dan daya cipta otak.
Seseorang dapat menjadi kreatif dan imajinatif atau menjadi deduktif,
analitis dan instingtif sesuai keinginannya. Otak tidak membatasi diri, dia bekerja
sesuai keinginan anda dan berfungsi sesuai perintah kita. Otak merupakan perangkat
keras yang digunakan oleh pikiran anda untuk membentuk sikap, perasaan, persepsi,
harapan dan hasil akhir yang kita inginkan dan idamkan. Otak merupakan abdi yang
setia dan sangat penurut.
Pahami ini semua, maka kita akan mulai membebaskan diri dari batasan-
batasan yang menghalangi pencapaian diri dan kemampuan. Jelajahilah batas-batas
pikiran kita dan mulailah mempelajari kenyataan tentang otak kita. Hal ini akan
memberikan kepada kita rasa percaya diri dan keyakinan untuk melangkah lebih
jauh dalam pencarian diri. Barulah kita mulai dapat menyadari bahwa
kecemerlangan dan keberhasilan dapat diraih oleh setiap individu.
Sekolah formal mengajarkan sejumlah hal, tetapi pendidik hanya
memberikan perhatian selintas terhadap otak dan fungsinya. Sangat sedikit sekolah
di dunia yang mengajarkan kepada muridnya tentang bagaimana cara otak menyerap

10
informasi, menyimpan informasi dan mengeluarkan informasi tersebut. Anak didik
tidak belajar apapun (sangat sedikit) tentang sel otak dan jaringan penghubungnya.
Mereka jarang diajarkan tentang cara kerja memori, bagaimana mata bergerak pada
waktu menyerap informasi, bagaimana proses belajar terjadi, bagaimana gambar
bisa tercipta didalam kepala, dari mana datangnya imajinasi, bagaimana kreativitas
dipupuk. Anak-anak tidak pernah tahu secara persis bagian otak mana yang sedang
mereka gunakan dan yang lebih penting lagi, bagaimana mereka dapat menggunakan
otak secara lebih baik. Hal ini disebabkan sedikit sekali yang kita ketahui tentang
otak.
Baru akhir-akhir ini saja (generasi sekarang) kita menyadari bagaimana
masalah yang berhubungan dengan hal yang sepertinya disebabkan oleh kemampuan
mental yang tidak memadai, ternyata sangat sedikit hubungannya dengan kapasitas
otak yang mendasar. Kitapun menyadari bahwa selama ini kita memang tidak peduli
terhadap potensi otak yang hebat dan mengagumkan ini.
Mungkin hal yang paling mencengangkan dari laboratorium penelitian para
ahli otak adalah suatu kenyataan, bahwa rata-rata orang menggunakan otaknya
kurang dari 1%. Jadi, potensi luar biasa yang belum tersentuh masih ada dalam diri
kita masing-masing. Salah satu pengembangan dalam diri yang sebaiknya kita
kembangkan adalah munculnya kreativitas dan kemandirian.

A. Apakah Kreativitas itu?


Mungkin kita telah mendengar apa itu kreatif dan kreativitas. Ini biasanya
kita jumpai dalam bidang seni sampai bidang usaha. Pengertian kreativitas
menunjukkan ada tiga tekanan kemampuan, yaitu berkaitan dengan kemampuan
untuk mengkombinasikan, memecahkan/menjawab masalah, dan cerminan
kemampuan operasional manusia yang kreatif. Bentuk kreativitas ini bisa
diwujudkan dalam beragam hal, misalnya dalam dunia belajar, seni, keterampilan,
berbahasa, serta ilmu pengetahuan lainnnya.
Sebagai negara berkembang, Indonesia sangat membutuhkan tenaga-tenaga
kreatif yang mampu memberikan sumbangan bermakna kepada ilmu pengetahuan,
teknologi, dan kesenian, serta kepada kesejahteraan bangsa pada umumnya.
Kreativitas pada dasarnya adalah proses pendidikan diri ke arah yang lebih baik.
Untuk menjadi orang kreatif dibutuhkan pendidikan, latihan, hingga pola pikir yang

11
terus dikembangkan. Orang kreatif akan memandang kehidupan ini segalanya
berguna. Ia bisa memosisikan diri sebagai manusia yang bisa berdaya guna dan
berhasil guna.

Sumber: www.karinapriliani.blogspot.com

Gambar 1.2
Untuk menjadi orang kreatif dibutuhkan pendidikan

Berikut ini beberapa pengertian yang berhubungan dengan kreatif dan


kreativitas.
1. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kata “kreatif “ bermakna:
- memiliki daya cipta; memiliki kemampuan untuk menciptakan;
- bersifat (mengandung) daya cipta:
Adapun kreativitas memiliki makna:
- kemampuan untuk mencipta; daya cipta;
- perihal berkreasi; kekreatifan
2. Kreativitas adalah pengalaman mengekpresikan dan menunjukkan identitas
individu dalam bentuk terpadu dalam hubungan dengan diri sendiri, dengan alam,
dan dengan orang lain.
3. Kreativitas merupakan kemampuan untuk memberi gagasan baru yang
menerapkannya dalam pemecahan masalah.
4. Kreativitas adalah kecenderungan untuk mengaktualisasikan diri, mewujudkan
potensi, dorongan untuk berkembang dan menjadi matang, kecenderungan untuk
mengekspresikan dan mengaktifkan semua kemampuan diri.
5. Kreativitas adalah kegiatan yang mendatangkan hasil yang sifatnya:

12
- Baru (novel): inovatif, belum ada sebelumnya, segar, menarik, aneh, mengejutkan.
Kita contohkan dengan adanya barang-barang teknologi baru. Kita sekarang ini
mungkin merasa takjub dengan adanya barang-barang teknologi baru yang inovatif
sekaligus kaya akan fasilitas terbaru. Semua itu dibuat oleh orang-orang kreatif yang
mampu membuat sesuatu sehingga membuat orang lain kagum.

Sumber: www.ari80.files.wordpress.com

Gambar 1.3
Salah satu karya kreatif adanya
barang-barang teknologi baru

- Berguna (useful): lebih enak, lebih praktis, mempermudah, memperlancar,


mendorong, mengembangkan, mendidik, memecahkan masalah, mengurangi
hambatan, mengatasi kesulitan, serta mendatangkan hasil lebih baik/banyak. Contoh
ini sama halnya dengan komputer. Komputer menjadi benda yang mempermudah
kehidupan manusia. Sekarang ini segalanya hampir berhubungan dengan komputer.
Apakah kita pernah berpikir bagaimana komputer diciptakan dengan segala
programnya yang kemudian bisa membantu banyak orang? Ada ahli-ahli
pemrograman yang sanggup menciptakan hal-hal baru sehingga orang semakin
mudah menggunakan komputer. Mereka adalah orang-orang yang kreatif.
- Dapat dimengerti (understandable): hasil yang sama dapat dimengerti dan dapat
dibuat di lain waktu. Pada dasarnya, karya kreatif yang muncul adalah berbagi
dengan orang lain. Misalnya, kita membuat sebuah resep makanan hasil kreasi,

13
orang lain dapat mengikuti bahan-bahan apa saja yang diperlukan untuk membuat
jenis makanan tersebut. Tentunya pula, orang lain (umum) dapat membuat makanan
tersebut di lain waktu dengan produksi yang banyak. Tidak menutup kemungkinan,
makanan tersebut dapat dibuat oleh beberapa generasi. Misalnya, pernahkah kita
memikirkan siapa yang dulu pertama kali membuat sayur lodeh? Sayur lodeh
tersebut dibuat oleh orang kreatif yang sampai sekarang bisa dibuat oleh beberapa
generasi, dari mulai eyang buyut, nenek, ibu, hingga mungkin kita sendiri.

Sumber: www.farm3.static.flickr.com

Gambar 1.4
Hasil masakan termasuk karya kreatif manusia

Dari beberapa uraian pengertian tersebut dapat dikemukakan bahwa


kreativitas pada intinya merupakan kemampuan seseorang untuk melahirkan sesuatu
yang baru, baik berupa gagasan maupun karya nyata, baik dalam bentuk karya baru
maupun kombinasi dengan hal-hal yang sudah ada, yang semuanya itu relatif
berbeda dengan apa yang telah ada sebelumnya.
Untuk mengembangkan keterampilan berpikir, seseorang menggunakan otak
sebelah kiri. Sedangkan untuk belajar mengembangkan keterampilan kreatif
digunakan otak sebelah kanan, ciri-cirinya adalah sebagai berikut:
a. Selalu bertanya, “Apa ada cara yang lebih baik?”
b. Selalu menantang kebiasaan, tradisi, dan kebiasaan rutin.
c. Bereaksi/merenungkan, berpikir dalam.

14
d. Berani bermain mental, mencoba untuk melihat permasalahan dari sudut
pandang yang berbeda.

Sumber: www. 3.bp.blogspot.com


Gambar 1.5
Ide dan imajinasi sangat diperlukan dalam kreativitas

e. Menyadari kemungkinan banyak jawaban dari pada satu jawaban yang benar.
f. Melihat kegagalan dan kesalahan hanya sebagai jalan untuk mencapai sukses.
g. Menghubungkan ide-ide yang masih samar terhadap masalah untuk
menghasilkan pemecahan yang inovatif.
h. Memiliki keterampilan helikopter (helicopters skill), yaitu kemampuan untuk
bangkit di atas kebiasaan rutin dan melihat permasalahan dari sudut pandang yang
lebih luas kemudiaan memfokuskannya pada kebutuhan untuk berubah.
Bisa kita bayangkan bagaimana kalau bangsa ini dipenuhi oleh orang-orang
kreatif yang mampu membuat sesuatu (benda atau jasa) yang bisa dipergunakan
secara bersama dan memiliki manfaat. Mungkin kita akan menjadi bangsa yang
besar dan tidak bergantung pada barang-barang asing. Sudah bukan rahasia lagi jika
bangsa ini lebih banyak menjadi pengguna daripada menjadi pembuat. Akan tetapi,
tidak sedikit bangsa ini yang mampu menjadi pembuat sehingga kita dikenal di
negara lain. Misalnya, sepatu dari Cibaduyut yang dikenal hingga mancanegara.
Belum lagi dengan tidak sedikit siswa di negara kita yang sudah meraih prestasi di
dunia internasional, misalnya juara Olimpiade Sains.
Sebagai pemacu kita dalam meningkatkan kreativitas, berikut ini contoh
beberapa prestasi anak Indonesia yang sudah mengharumkan nama bangsa di tingkat
Internasional. Ternyata anak -anak Indonesia mempunyai banyak sekali prestasi

15
gemilang di tingkat dunia yang berhasil membuka mata dunia akan kemampuan dan
kecerdasan bangsa ini, Tak tanggung-tanggung prestasi mereka ini sungguh
mengagumkan dan sangat membanggakan Indonesia. Mengangkat dan
mengharumkan nama bangsa di mata dunia .
Berikut beberapa profil dan prestasi dari mereka, anak bangsa kita:
1. Fahma Waluya
Indonesia berhasil meraih Juara (Winner) pada ajang Asia Pacific ICT
Alliance (APICTA) Awards 2010 yang berlangsung tanggal 12 – 16 Oktober 2010
di Kuala Lumpur Malaysia. Prestasi ini diperoleh pada kategori Secondary Student
Project melalui karya siswa SD Cendikia Bandung/SMP Salman AL-Farisi
Bandung, Fahma Waluya Rosmansyah dan adiknya, Hania Pracika Rosmansyah.

Sumber: www.rhiconan.blogspot.com
Gambar 1.6
Fahma Waluya dan adiknya

Melalui karya berupa kumpulan program game edukasi sederhana yang


dibuat menggunakan Adobe Flash Lite untuk ponsel Nokia E71 dengan judul “My
Mom’s Mobile Phone As My Sister’s Tutor” (Ponsel Ibuku Untuk Belajar Adikku),
Fahma Waluya & Hania Pracika berhasil mendapat apresiasi tinggi dari tim juri
APICTA Internasional 2010 dan memperoleh skor tertinggi sekaligus memboyong
piala Juara (Winner) APICTA 2010 pada kategori Secondary Student Project
sebelumnya Fahma dan Hania juga meraih Juara (Winner) di INAICTA 2010 pada
kategori Student Project SD.

16
2. Peter Tirtowidjoyo Young
Peter Tirtowidjoyo Young, 14, anak SMP Petra 1 Surabaya, dan Andrew
Tirtowidjoyo, 12, anak SD Santa Maria Surabaya, kakak beradik itu telah berhasil
menjadi juara dalam Kompetisi Matematika tingkat Internasional. Ia berhasil
mengharumkan nama bangsa dalam kompetisi matematika tingkat Internasional di
Incheon, Korea Selatan. Peter si anak SMP menyabet medali emas sedangkan
adiknya, Andrew si anak SD menggondol medali perunggu.

Sumber: www.rhiconan.blogspot.com

Gambar 1.7
Peter Tirtowidjoyo Young

Saat mewakili Indonesia dalam International World Youth Matematic


Intercity Competition (IWYIC), 25 – 29 Juli 2010, mereka berhasil menyisihkan
utusan dari 26 negara lainnya dalam adu pintar dan adu cepat mengerjakan soal-soal
matematika. Peter menyabet penghargaan tertinggi dengan meraih emas tingkat anak
SMP.
Baik di nomor perorangan maupun tim, anak SMP kelas tiga Petra 1 ini
berhasil mengumpulkan 115 poin. Sedangkan adiknya yang masih duduk di kelas
enam SD, anak SD Santa Maria menyabet medali perunggu untuk tingkat anak SD.
Peter harus menyelesaikan 15 soal dalam waktu satu jam. Sebanyak 12 soal berupa
isian sedangkan tiga soal lainnya adalah esai matematika. Peter nyaris meraih nilai
sempurna karena nilai maksimal untuk soal-soal ini adalah 120.

3 . Agasha Kareef Ratam


Agasha memang mengharumkan nama bangsa. Bersama Henry Jayakusuma,
Kevin Pratama, Stanley Orlando, Agasha meraih empat medali emas Olimpiade
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Internasional Tingkat Sekolah Dasar

17
(IMSO) di Yogyakarta pada 8-14 November 2009. Di kompetisi ini, Indonesia
menjadi juara umum dengan memboyong 6 emas (4 emas dari tim matematika dan 2
emas dari tim IPA), 5 perak, serta 17 perunggu, mengungguli 9 negara peserta lain,
seperti Singapura dan Taiwan.

Sumber: www.rhiconan.blogspot.com

Gambar 1.8
Agasha Kareef Ratam

Prestasi Agasha dan kawan-kawan menambah daftar kesuksesan Indonesia di


ajang olimpiade internasional tingkat SD, khususnya matematika. Sebelumnya
Indonesia juga keluar sebagai juara umum di 3th Wizards at Mathematics
International Contest (Wizmic) di Lucknow, India, pada 27-30 Oktober 2009 dengan
memboyong 10 medali emas, 9 perak, dan 5 perunggu mengalahkan 8 negara
lainnya.Kompetisi Wizmic adalah kompetisi bagi siswa SD di bawah 13 tahun yang
diselenggarakan setiap dua tahun sekali. Adapun IMSO merupakan ajang tahunan.
Pada IMSO 2009, tim Indonesia diwakili 32 siswa (16 tim matematika dan 16 tim
IPA) dari total 146 peserta.

4. Stanley Orlando
Pelajar sekolah dasar (SD) dari Indonesia pun menunjukkan prestasinya
dengan meraih emas pada Kompetisi Matematika Internasional atau International
Mathematics Competition (IMC) 2010 di Incheon, Korea Selatan yang
diselenggarakan pada 25-29 Juli.

18
Stanley Orlando, siswa SD St.Ursula Jakarta Pusat, DKI Jakarta meraih
medali emas pada kategori individu. Medali emas kedua diraih oleh Tim 1 SD
Indonesia, untuk kategori kelompok.

Sumber: www.rhiconan.blogspot.com

Gambar 1.9
Stanley Orlando

Stanley, selain meraih medali emas pada kategori individu, juga meraih dua
medali perak masing-masing pada kategori tim, serta gabungan dari jumlah nilai tim
dengan individu. Soal yang diujikan tentang bilangan dan geometri. Saingan terberat
dari China, Taiwan, dan Hongkong.
IMC tingkat SD diikuti lebih dari 1.000 siswa dari 26 negara di antaranya
negara-negara di kawasan Eropa, Afrika, Asia, Amerika, Kanada, dan Meksiko.

5. Eric Losardi dan Edgar Xavier Marvelo


Wushu Indonesia mengumpulkan 2 medali emas, 5 perak dan 2 perunggu,
pada hari ketiga kejuaraan dunia wushu junior di Singapura, 7 Desember 2010.
Medali emas yang dipetik tim Merah-Putih disumbangkan Eric Losardi di nomor
nanguan di kategori A usia 18 tahun ke bawah. Satu medali emas lagi disumbangkan
Edgar Xavier Marvelo di nomor toya pada kelompok C (14-13).

19
Sumber: www.rhiconan.blogspot.com
Gambar 1.10
Eric Losardi dan Edgar Xavier Marvelo

Wushu Indonesia juga berhasil mengharumkan nama Indonesia di kejuaraan


wushu yang berlangsung di Singapura awal desember 2010 lalu melalui Eric Losardi
yang berhasil menyubangkan emas di nomor nanguan di kategori A usia 18 tahun ke
bawah. Satu medali emas lagi disumbangkan Edgar Xavier Marvelo di nomor toya
pada kelompok C (14 - 13)

6. Bryan Jenvoncia
Bryan Jenvoncia, anak berusia 6,5 tahun asal Pontianak, Kalimantan Barat
berhasil memenangkan lomba desain perangko yang diadakan Perserikatan Bangsa
Bangsa (PBB). Dia berhasil mengalahkan 12 ribu pesaingnya yang datang dari 124
negara. Hasil karya Bryan akan menjadi perangko resmi Perserikatan Bangsa
Bangsa.
Dilihat sekilas tidak ada yang istimewa dari sosok Bryan, bocah yang masih
duduk dibangku kelas 2 Sekolah Dasar ini. Setiap hari sepulang sekolah, Bryan
langsung bermain layaknya anak seusianya atau bermain dengan kakaknya.
Prestasi Bryan memang patut dibanggakan yang menjadi pemenang dalam
lomba desain perangko Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) bertajuk We Can End
Poverty, sehingga Bryan mendapat penghargaan dari Sekjen PBB Ban Ki Moon di
New York, Amerika Serikat pada 17 Oktober tahun lalu.
Brayn berhasil mengalahkan 12 ribu peserta dari 124 negara. Lukisan Bryan
berlatar belakang anak-anak yang bermain dengan memanfaatkan potongan kain
bekas jahitan ibunya.

20
7. Dominic Brain
Dominic Brain, yang masih berusia 12 tahun asal Kuta, Kabupaten Badung,
Bali, berhasil mencatatkan namanya dalam buku rekor dunia “Guinness World
Records” setelah berhasil menunjukkan kemampuannya mengingat 76 deret angka
hanya dalam 60 menit.
Anak dari Gidion Hindartho itu masuk dalam buku catatan rekor dunia yang
diterbitkan perusahaan bir hitam Guinness, setelah menunjukkan kemampuannya
pada acara pemecahan recor yang dilaksanakan di taman satwa “Bali Zoo Park” di
Gianyar, Bali.

Sumber: www.rhiconan.blogspot.com

Gambar 1.11
Dominic Brain

Perwakilan Guinness World Records Asia, Alex Iskandar Liew, selain


memuji kemampuan yang ditunjukkan Dominic Brain, juga menilai hal itu sebagai
rekor unik, mengingat umur yang bersangkutan masih tergolong anak-anak menuju
remaja.
Brain sebelumnya berhasil memecahkan rekor pada Museum Rekor
Indonesia (Muri), yaitu mengingat 52 kartu selama 100 detik dan mengingat 100
angka dalam waktu 12 menit.

8. Tim Junior Sepakbola Indonesia Juara I Intesa San Paulo Tournament AC


Milan Camp International
Tim Junior Sepakbola Indonesia berhasil menjadi Juara 1 Intesa San Paulo
Tournament AC Milan Camp International, salah satu turnamen yang diikuti oleh 30

21
negara di dunia. Dalam Milan Junior Camp Day Tournament yang bersifat setengah
kompetisi ini, anak-anak Indonesia memenangkan tiga pertandingan dalam babak
penyisihan, yaitu melawan wakil Eropa Step Stone dengan skor 1-0, tim Brazil dan
Venezuela (UISP) 3-1, dan tim gabungan Eropa Non Italia (USUNTP) dengan skor
3-0. Di babak final, mereka mengalahkan Italia (ASTI) dengan skor 1-0.
Kemenangan ini otomatis membuat bendera merah-putih berkibar di bumi Italia dan
menyandang gelar Prima Classifico yang berarti peringkat pertama di klasemen.

Sumber: www.rhiconan.blogspot.com
Gambar 1.12
Tim Junior Sepakbola Indonesia

Tim junior ini adalah tim yang didapatkan dari salah satu program klub
sepakbola Italia, AC Milan, yang dinamai The All Star Team Challenge AC Milan
Junior Camp. Program yang telah berjalan lebih dari 10 tahun dan telah
dilaksanakan di 36 negara ini bertujuan memberikan pelatihan pemain muda yang
tengah merintis jalan menuju pemain kelas dunia.
Untuk Indonesia, program ini melibatkan 17 anak dari usia 9 sampai 15
tahun yang terjaring melalui AC Milan Junior Camp di Jakarta dan Bali.

9. Juara Dunia Robotik di Korea


Setelah melalui babak penyaringan di Indonesia melalui kompetisi Indonesia
Robotic Olympiad (IRO) bulan Agustus 2010 lalu, kini peserta dari Indonesia
berhasil mencetak prestasi yang membanggakan dalam kompetisi World Robotic
Olympiad yang dilangsungkan di SMX Convention Centre Hall, Philipines, Manila.

22
Pada kompetisi robotik ini, satu tim perwakilan dari Indonesia berhasil
meraih medali emas dalam category Robot Soccer. Category ini diikuti oleh 21 tim
dari berbagai negara. Sebelumnya pada World Robotic Olympiad 2009, Indonesia
juga telah berhasil meraih prestasi juara 2, 3 dan 5.

Sumber: www.rhiconan.blogspot.com
Gambar 1.13
Tim Robotik Indonesia di Korea

Event International robotik yang dilaksanakan awal November kemarin ini


diramaikan oleh 700 peserta yang berasal dari 22 negara. Untuk lomba yang sudah
berlangsung selama tujuh kali ini, Indonesia mengirimkan 38 peserta, yang terbagi
menjadi 11 tim untuk mengkuti Regular Category dan Robot Soccer Category.

10. Juara Pertama Kejuaraan Internasional Tari dan Budaya Anak-anak III
Tari Kipah asal Aceh yang dibawakan para pelajar SMP Islam Al Ikhlas,
Jakarta Selatan, mengantarkan Indonesia menjadi juara pertama tingkat dunia yang
digelar di Kota Fethiye, Turki, dalam Kejuaraan Internasional Tari dan Budaya
Anak-anak III di Turki pada 21 -29 April 2010.

23
Sumber: www.rhiconan.blogspot.com
Gambar 1.14
Indonesia juara tari dan budaya anak-anak internasional

Sedangkan juara kedua diraih Anal dan diikuti Azerbaijan. Selain Tari
Kipah, sebanyak 24 pelajar SMP Al Ikhlas itu juga menampilkan Tari Pendet (Bali),
Tari Piring (Sumbar). Tari Satrio Watang (Jateng), Tari Pukat (Aceh), serta musik
angklung. Sebenarnya, ini merupakan kali pertama Indonesia mengirimkan tim pada
ajang kompetisi anak-anak 2010 itu, namun mampu meraih prestasi yang luar biasa.
Diatas merupakan hanya beberapa dari segudang prestasi anak-anak bangsa
di dunia internasional, dan merupakan bukti bahwa Indonesia mampu dan bisa
menjadi yang terbaik. Bukti bahwa Indonesia bukan negara yang malas dan dan
tidak kreatif. Indonesia adalah negara yang memiliki generasi yang cerdas dan
mampu bersaing di dunia Internasional

B. Syarat Kreativitas
Beberapa prestasi anak bangsa yang dikemukakan sebelumnya semua
berhubungan dengan upaya kerja kreatif. Kerja kreatif akan berhasil jika
menggunakan dan menyeimbangkan tiga kemampuan: sintetis, analisis dan
praktikal. Ketiga hal ini bisa ditumbuh-kembangkan secara sadar dan terlatih.
Kemampuan sintetik adalah kemampuan membangkitkan ide baru dan menarik.
Seringkali seorang yang kreatif memiliki unsur berpikir sintetis yang bagus, mampu
menghubungkan antara sesuatu hal dengan lainnya secara spontan. Sementara itu,
kemampuan analisis adalah cara berpikir kritis, memiliki keterampilan analisis dan
evaluasi ide. Orang kreatif memiliki kemampuan menganalisis pada peristiwa baik
atau peristiwa buruk. Dengan mengembangkan kemampuan analisis ini,

24
memungkinkan mereka mengubah ide jelek menjadi baik. Sedangkan kemampuan
praktikal ialah kemampuan menerjemahkan teori ke dalam praktek, dan merubah
ide-ide abstrak ke arah kecakapan praktikal. Adapun hasil penanaman teori kreatif
yaitu adanya kemampuan meyakinkan orang lain bahwa ide-idenya bisa diterapkan.
Namun kendalanya, seringkali kita temukan, seseorang memiliki ide sangat bagus,
tetapi tidak bisa menunjukkannya kepada orang lain.
Kebanyakan dari kita merasa apa yang sekarang ada tidak perlu diperbaiki
karena akan membuang-buang waktu dan tenaga saja. Pendapat ini tentunya
merupakan sebuah kekeliruan, karena jika kita hanya berdiam diri, maka kita akan
dikalahkan oleh keadaan. Berdasarkan hal tersebut, maka kita harus berbuat sesuatu,
yaitu sebagai berikut:
1. Agar memiliki keunggulan dibanding dengan orang lain dan mempertahankan
keberadaan, maka harus terus berupaya mencari sesuatu yang baru dan
mengembangkan apa yang sudah ada agar menjadi lebih baik. Oleh karena itu,
kreativitas sangat diperlukan oleh setiap orang.
2. Seorang yang kreatif harus memastikan bahwa kreativitas yang telah usang, harus
ada solusi/pemecahan yang lebih kreatif lagi.
3. Para peneliti telah mengatakan bahwa kreativitas menyangkut keputusan-
keputusan tentang apa yang kita inginkan dan bagaimana melakukannya dengan
lebih baik.
4. Jadi, urutan tersebut melibatkan sebuah proses, bukan hanya melihat hasil akhir
yang diharapkan. Sehingga kita tidak perlu merasa sangat terbebani untuk menjadi
kreatif.
5. Dalam kehidupan sehari-hari, para peneliti telah membedakan tipe kreativitas:
- Membuat atau menciptakan, dimana penciptaan merupakan proses membuat
sesuatu dari tidak ada menjadi ada.
- Mengkombinasikan dua hal atau lebih yang sebelumnya tidak saling berkaitan,
menjadi lebih bermanfaat.
- Memodifikasi sesuatu yang memang sudah ada, proses ini berupaya mencari cara-
cara untuk membentuk fungsi-fungsi baru, atau menjadikan sesuatu menjadi lebih
banyak kegunaannya bagi orang lain.

25
Sumber: www.blog.alfisatria.com
Gambar 1.15
Melukis salah satu bentuk kreativitas

Untuk mewujudkan karakter manusia yang kreatif tersebut tidak semudah


membalikkan telapak tangan. Kreativitas dari seorang individu terlahir dengan
adanya daya kreasi dan usaha keras. Manusia kreatif bukanlah manusia bermental
cengeng dan manja terhadap keadaan. Lantas, apa sajakah syarat-syarat yang harus
dilakukan untuk menjadi manusia kreatif itu? Kreativitas dalam perkembangannya
sangat sangat terkait dengan empat aspek berikut, yaitu:

1. Aspek Pribadi
Ditinjau dari aspek pribadi, kreativitas muncul dari interaksi pribadi yang
unik dengan lingkungannya. Orang kreatif akan memandang kehidupan di
sekelilingnya sebagai sumber yang tidak akan pernah habis. Ia akan melakukan
hubungan yang harmonis dengan lingkungan di sekitarnya. Apa saja yang ada di
sekelilingnya akan menjadi sumber ide. Ia menganggap semua yang ada di sekitar
berguna dan bisa diberdayakan secara baik.
Kreativitas yang muncul merupakan bentuk memahami dan menghayati di
sekeliling (lingkungan). Jika ia bergaul dengan orang lain, ia akan menggunakan
pergaulan tersebut sebagai salah satu bagian untuk mewujudkan aspek
kreativitasnya. Misalnya, jika ada temannya yang mempunyai barang-barang bekas,
idenya akan muncul untuk memberdayakan barang-barang bekas tersebut menjadi
barang yang berdaya guna.

26
Contoh lain adalah di dunia sekolah (pendidikan), ia akan menggunakan
pergaulan dengan temannya sebagai ajang untuk ekspresi diri dalam berkreatif.
Siswa yang kreatif mungkin akan memberdayakan teman-temannya membentuk
group ekstrakurikuler yang mempelajari bidang tertentu. Misalnya, ia dan teman-
temannya membuat majalah dinding yang tulisa-tulisannya bersumber dari teman-
temannya. Hal ini dilakukan dengan adanya sinergi positif sehingga orang lain
mampu bekerja sama dengan dia.

Sumber: www.sayasandey.blogspot.com
Gambar 1.16
Pergaulan dengan teman sebagai ajang
untuk ekspresi diri dalam berkreatif

2. Aspek Pendorong
Ditinjau dari aspek pendorong kreativitas dalam perwujudannya
memerlukan dorongan internal maupun eksternal dari lingkungan. Dorongan yang
muncul dari diri sendiri adalah faktor internal. Tidak jarang orang yang kurang
memahami hal ini. Misalkan seseorang mempunyai alat-alat musik, jika dorongan
kreatif bermusik dari dirinya kurang, ia akan membiarkan alat musik tersebut
terbengkalai. Namun, ada juga orang yang dorongan kreatif bermusiknya kuat, tetapi
tidak punya alat/fasilitas. Kedua hal ini harus saling sinergis, misalnya bisa saja dia
meminjam alat kepada temannya yang punya.

27
Sumber: www.reporterkedu.wordpress.com
Gambar 1.17
Bermusik salah satu bentuk ekspresi kreatif

Adapun dorongan eksternal adalah bersumber dari luar. Misalkan tadi


adanya alat-alat musik yang akhirnya mendorong seseorang untuk bermain musik
dengan baik. Dorongan luar (eksternal) lainnya misalnya dari keluarga atau teman.
Misalkan kita punya potensi kreatif dalam menulis dan orang lain mendorong kita
untuk menulis sebuah karya. Karya tulisan tersebut dibaca oleh teman-teman dan
kita pun akan merasa puas serta belajar terus untuk berlatih menulis.

3. Aspek Proses
Ditinjau sebagai proses, kreativitas adalah proses merasakan dan
mengamati adanya masalah, membuat dugaan tentang kekurangan (masalah) ini,
menilai, dan menguji dugaan atau hipotesis, kemudian mengubah dan mengujinya
lagi hingga akhirnya menyampaikan hasil-hasilnya.
Kadang manusia ingin segalanya instan. Hal inilah yang menjadikan
kreativitas menjadi terhalang. Bentuk kreativitas yang baik sebenarnya perwujudan
dari buah usaha kita dalam memahami proses. Proses menuntun kita pada arah
pembelajaran dan mengenali diri serta lingkungan. Kesabaran sangat diperlukan
untuk bisa mewujudkan proses kreatif. Begitu pula perlu upaya yang terus menerus
serta pantang menyerah dalam mewujudkannya.

28
Sumber: www.bbc.co.uk
Gambar 1.18
Untuk menjadi kreatif diperlukan upaya belajar dan berlatih

Misalnya, saat kita belajar memperbaiki sepeda. Mungkin sebelumnya kita


hanya tahu beres dari tukang reparasi sepeda. Ketika mencoba belajar memperbaiki
sepeda, kita akan belajar bagaimana melepaskan komponen-komponen sepeda
hingga memasangnya kembali. Wajar jika selama pembelajaran tersebut ada
kesalahan-kesalahan. Bukankah kita bisa belajar untuk menjadi ahli setelah
mengetahui kesalahan-kesalahan tersebut?

4. Aspek Produk
Pengertian produk kreativitas menekankan bahwa apa yang dihasilkan dari
proses kreativitas adalah sesuatu yang baru, orisinil, dan bermakna. Kreativitas tidak
timbul serta-merta, tetapi melalui proses. Proses kreatif mengalir melalui lima tahap.
Adapun tahap-tahap tersebut sebagai berikut:
1. Persiapan: Mendifinisikan masalah, tujuan, atau tantangan.
2. Inkubasi: Mencerna fakta-fakta dan mengolahnya dalam pikiran.
3. Iluminasi: Mendesak ke permukaan, gagasan-gagasan bermunculan.
4. Verifikasi: Memastikam apakah solusi itu benar-benar memecahkan masalah.
5. Aplikasi: Mengambil langkah-langkah untuk menindaklanjuti solusi tersebut
Adapun proses kreatif urutannya sebagai berikut.
1. Persiapan (preparation): meletakan dasar, mempelajari latar belakang masalah,
seluk beluk dan problematikanya. Meskipun tidak semua ahli kreatif, namun
kebanyakan pencipta adalah ahli. Terobosan gemilang dalam suatu bidang hampir

29
selalu dihasilkan oleh orang-orang yang sudah lama berkecimpung dan lama
berpikir dalam bidang itu. Persiapan untuk kreativitas itu kebanyakan dilakukan
atas dasar minat. Kesuksesan orang-orang besar tercapai dan bertahan, bukan oleh
loncatan yang tiba-tiba, tetapi dengan usaha keras.

Sumber: www.suaramerdeka.com
Gambar 1.19
Dalam kreativitas diperlukan persiapan fisik dan mental

2. Konsentrasi (concentration): sepenuhnya memikirkan, masuk luluh, terserap


dalam perkara yang dihadapi. Orang-orang kreatif biasanya serius, perhatiannya
tercurah dan pikirannya terpusat pada hal yang mereka kerjakan. Tahap konsentrasi
merupakan waktu pemusatan, waktu menimbang-nimbang, waktu menguji, waktu
awal untuk mencoba dan mengalami gagal uji coba.

3. Inkubasi (incubation): mengambil waktu untuk meninggalkan perkara, istirahat,


waktu santai. Sebuah busur tak dapat direntang terus-menerus untuk jangka panjang
tanpa bahaya patah. Maka kita perlu melarikan diri dari perkara yang sedang kita
selesaikan, masalah yang hendak kita pecahkan. Inkubasi merupakan saat di mana
sedikit demi sedikit kita bebaskan dari kerutinan berpikir, kebiasaan bekerja,
kelaziman pemakai cara.

4. Iluminasi: mendapatkan ide gagasan, pemecahan, penyelesaian, cara kerja,


jawaban baru. Ketika segalanya jelas, hubungan kaitan perkara keberuntungan dan

30
penerangan untuk pemecahan masalah, jawaban baru tiba-tiba tampak laksana kilat.
Reaksi keberhasilan itu biasanya tidak hanya teras di batin, tetapi juga diungkapkan
keluar secara fisik.

Sumber: www.m.kompas.com
Gambar 1.20
Contoh wujud kreativitas membuat barang kerajinan

5. Verifikasi/Produksi: memastikan apakah solusi itu benar-benar memecahkan


masalah. Betapa pun hal ini belum memuaskan, barulah merupakan akhir dari suatu
awal. Masih ada pekerjaan berat yang harus dikerjakan. Kalau sudah menemukan
ide, gagasan, pemecahan, penyelesaian, cara kerja baru, kita harus turun tangan
mewujudkannya. Kecakapan kerja merupakan bagian penting dalam karya kreatif.
Betapapun banyak ide, gagasan, ilham, impian bagus-bagus yang ditemukan, jika
tidak dapat diwujudkan, semuanya akan lenyap bagai embun diterjang sinar
matahari. Maka orang kreatif harus memiliki kecakapan kerja baik secara pribadi
maupun kelompok.

Selain syarat-syarat tersebut, tentunya pula kita harus mengetahui hambatan-


hambatan dalam berkreativitas. Seorang pakar mengartikan hambatan kreativitas
sebagai dinding atau bangunan mental yang menghambat kita untuk memahami atau
menemukan pemecahan atas suatu masalah. Bangunan mental yang bersifat
menghambat ini terdapat pada setiap orang dalam kualitas dan kuantitas yang
berbeda-beda.
Hambatan tersebut antara lain sebagai berikut.

31
– Hambatan psikologis (jiwa), hal ini dikarenakan kebanyakan kita telah mengikuti
proses pendidikan formal maupun informal yang sangat menekankan pentingnya
satu jawaban yang benar. Sehingga kurang mampu mengekspresikan kemampuan
konseptual, dan kurang mampu berkomunikasi dengan baik.

– Hambatan budaya, hal ini dikarenakan adanya keseragaman berpikir atau


pemujaan terhadap berpikir logis dan rasional (akal). Pemecahan masalah haruslah
selalu bersifat serius dan tanpa humor maupun canda, sehingga menghambat
penyelesaian yang bersifat intuitif atau menggunakan perasaan dan kreativitas.

Sumber: www.antarafoto.com
Gambar 1.21
Dalam berkreativitas diperlukan keseriusan

– Hambatan lingkungan sosial maupun fisik, hal ini dikarenakan lingkungan


sosial yang selalu teratur, dan lingkungan fisik atau layout yang tetap, permanen dan
mapan, sehingga dapat mengurangi produktivitas dan kreativitas.

– Hambatan bahasa berpikir, hal ini dikarenakan kita memiliki beragam


bahasa yang digunakan untuk menyelesaikan suatu masalah, misalnya bahasa lisan,
matematik, visual dan bahasa pengindraan lainnya. Sehingga kita tidak selalu dapat
menggunakan satu bahasa berpikir untuk menyelesaikan segala persoalan.

32
– Hambatan keterpakuan fungsional, hal ini dikarenakan pada kebiasaan kita
untuk memfungsikan peralatan, orang, ataupun teknologi hanya dengan satu cara.
Sebagai contoh sabuk/gesper yang kita pakai dapat untuk memperpanjang seutas tali
yang kurang panjang dll.

E. Ciri-ciri Kreativitas
Setelah kita mengetahui tahap-tahap bagaimana kreativitas tercipta,
berikutnya kita akan mengenali bagaimana ciri-ciri kreativitas. Ciri-ciri kreativitas
ada tiga kategori:
1. Ciri-ciri pokok: kunci untuk melahirkan ide, gagasan, ilham, pemecahan, cara
baru, penemuan.
2. Ciri-ciri yang memungkinkan: yang membuat mampu mempertahankan ide-ide
kreatif, sekali sudah ditemukan tetap hidup.
3. Ciri-ciri sampingan: tidak langsung berhubungan dengan penciptaan atau
menjaga agar ide-ide yang sudah ditemukan tetap hidup, tetapi kerap mempegaruhi
perilaku orang-orang kreatif.

Sumber: www.vibizportal.com
Gambar 1.22
Contoh kreativitas membuat roket air

Adapun ciri-ciri kreativitas berdasarkan arahan berpikir dan bertindak adalah


sebagai berikut.
1. Berpikir dari segala arah (convergent thingking). Orang kreatif akan memandang
dirinya dengan memosisikan diri dari segala arah. Ia mencocokan dirinya jika ia
berdiri di suatu tempat. Dengan demikian, akan ada pandangan dan ide yang

33
berbeda. Ciri utama dalam hal ini adalah tidak adanya kekakuan dalam menjalani
kehidupan. Ia bisa menikmati proses interaksi dengan orang lain.
2. Berpikir ke segala arah (divergent thingking). Orang yang kreatif akan berpikir
menyebar mengenai segala arah. Misalkan kita yang berada di sekolah akan
memikirkan beragam pelajaran yang diserap sebagai sumber ide. Ia akan
memandang segala sisi apa yang dia dapatkan. Dalam hal ini, ada sebuah upaya
lebih untuk memahami sesuatu. Bahkan, ia mau belajar dari segala sesuatu tersebut
sebagai hal yang bermanfaat.
3. Fleksibilitas konseptual, yaitu secara spontan mengganti cara memandang,
pendekatan, kerja yang tidak jalan. Ia tidak terpaku pada satu jalan. Istilahnya
“banyak jalan menuju Roma”. Ia menjadi pribadi yang fleksibel dan mampu
mengubah pandangan dalam waktu cepat demi mendapatkan sisi kreatif.
4. Orisinalitas, yaitu kemampuan mengeluarkan ide yang asli bahkan mengejutkan.
Dalam hal ini, orang kreatif akan berbeda dengan yang lain. Ia akan tertantang
membuat sesuatu yang lain daripada yang lain, walaupun mungkin dianggap aneh
atau tidak umum. Namun, orang kreatif selalu yakin dengan apa yang akan
dihasilkannya. Lihatlah penemuan-penemuan baru, ia pada awalnya menjadi sesuatu
yang aneh dan lama-kelamaan akan bisa diterima oleh orang lain.
5. Lebih menyukai kompleksitas daripada simplisitas. Artinya, orang kreatif lebih
tertantang untuk berpikir kompleks (rumit). Kalau berpikir sederhana, ia akan
stagnan atau tidak akan mengalami kemajuan. Kompleksitas pemikirannya mungkin
saja diilhami oleh mimpi atau cita-citanya demi mewujudkan sesuatu.
6. Latar belakang hidup yang merangsang, yaitu hidup dalam lingkungan yang dapat
menjadi contoh. Orang kreatif biasanya muncul dalam lingkungan yang
mengarahkan dia untuk berkreatif. Dalam artian, bisa saja ia datang dari kehidupan
yang kurang ideal, namun bisa mewujudkan sebuah lingkungan baru yang bisa
dijadikan contoh orang lain. Misalkan, sang ilmuwan Albert Einstein lahir dari
keluarga yang jauh dari harapan untuk pendidikan dia. Begitu pula tempat dia
menuntut ilmu (sekolah) tidak ada sesuatu yang istimewa, namun dia mau berusaha
dan menemukan hal baru. Pada akhirnya, ia menjadi ilmuwan termasyhur di dunia
ini. Proses dia berpikir kreatiflah yang menjadikan dia tidak biasa.
7. Kecakapan dalam banyak hal (multiple skills). Dalam proses kreatif, seseorang
hendaknya mampu dan siap ketika diberikan dalam banyak tantangan. Contoh
kecilnya, selain menjadi siswa yang pandai dalam pelajaran, mungkin saja ia

34
terampil dalam bidang lainnya. Orang seperti ini akan siap menghadapi tantangan
dengan keahlian dan kreativitas yang dia miliki.
Selanjutnya, ciri-ciri/karakter pokok orang yang kreatif adalah sebagai
berikut.
1. Kemampuan untuk bekerja keras.
Thomas Alfa Edison sang raja penemu pernah mengungkapkan bahwa untuk
meraih sukses dibutuhkan 1% bakat dan 99% kerja keras. Siapakah yang tidak
mengenal Edison yang pernah menemukan lampu bohlam? Beliau menemukan
penemuan besar ini dengan perjuangan yang keras. Bahkan ada yang bilang bahwa
beliau harus mengalami kegagalan sampai 99 kali dan akhirnya sukses di percobaan
yang ke-100. Apakah bohlam lampu ditemukan oleh Beliau karena kejeniusannya?
Mungkin iya. Tetapi yang jelas tanpa kerja kerasnya sehingga harus mencoba
sampai ratusan, niscaya bohlam lampu tidak akan bersinar.

Sumber: www.bobybola.blogspot.com
Gambar 1.23
Sosok Thomas Alva Edison, penemu pantang menyerah

2. Berpikir mandiri
Landasan untuk berpikir secara mandiri adalah dengan mengambil keputusan
sendiri. Mulailah dengan pilihan kecil, seperti; buku apa yang mau dibaca hari ini,
mau makan apa hari ini, dan sebagainya. Tentunya, penting bagi kita untuk
memberikan pilihan yang tidak menyusahkan dan bisa kita tolerir.

3. Pantang menyerah

35
Pantang menyerah menyiratkan semangat yang tidak mengenal putus asa. Pantang
menyerah dapat dimaknai dengan arti suatu bentuk keberanian sikap dalam
menghentikan sebuah penjelajahan tanpa batasan jelas untuk berani memulai sebuah
pergerakan diri memasuki babak baru di depan yang bersifat dinamis dan
diejawantahkan dalam bentuk aktualisasi real tindakan dengan semangat yang tidak
mengenal putus asa.

4. Mampu berkomunikasi dengan baik


Komunikasi yang baik akan menentukan langkah atau proses kerja kreatif
berikutnya. Sebaliknya, komunikasi yang tak jalan bisa berdampak pada hasil kerja
kreatif atau hubungan kerja kreatif.

5. Lebih tertarik pada konsep daripada detail (segi-segi kecil)


Dalam berkonsep ini ada sebuah mimpi-mimpi yang bisa diwujudkan dalam bentuk
krativitas. Orang kreatif mampu membangun konsep yang akan menopang dirinya
ke arah kemajuan.

6. Keingintahuan intelektual
Dalam hal ini, orang kreatif selalu terdepan dalam mendapatkan pengetahuan atau
informasi terbaru. Ia akan mencari sumber pengetahuan untuk menunjang
kreativitasnya. Segala indra tubuhnya akan digunakan secara terbuka dalam
menggapai hal-hal baru. Begitu pula dengan tingkat pemikirannya yang selalu
dijejali dengan hal-hal baru demi mengembangkan potensi yang ada dalam dirinya.
Salah satu ciri orang kreatif adalah tidak akan ketinggalan dalam hal apapun.

36
Sumber: www.sman3wng.sch.id
Gambar 1.24
Menguasai alat teknologi untuk menunjang kreativitas

7. Kaya humor dan fantasi


Dengan humor, orang kreatif menjalani kehidupan ini dengan sikap santai dan
terbuka. Humor sebagai media untuk sosialisasi sekaligus menghibur diri. Begitu
pula dengan fantasi pemikirannya yang terus berkeliaran hingga mampu membawa
suasana kehidupan lebih menyegarkan dan mampu memandang kehidupan dengan
sisi positif.

8. Tidak segera menolak ide atau gagasan baru


Dalam artian, ia akan menyerap dan kemudian memilah apa saja yang sesuai dengan
dirinya dalam mengembangkan kreativitas. Orang kreatif mampu menelaah dan
menganalisis hal-hal baru tanpa melakukan penghakiman bahwa hal itu kurang baik.
Hal-hal yang ia terima bisa menjadi pembanding sekaligus tolok ukur saat dia
mengambil keputusan berpikir atau bertindak.

9. Arah hidup yang mantap


Orang kreatif bak seorang nakhoda kapal yang tahu arah tujuan yang akan ia capai.
Kemantapan dalam mengarungi kehidupan untuk arah yang lebih baik merupakan
pertalian semua hasil olah pikir dan tindakan dia dalam memahami makna sebuah
tujuan. Tidak jarang orang yang kreatif selalu memegang prinsip-prinsip hidup yang
ia yakini mampu membawanya ke arah perubahan.

37
Selain ciri–ciri tersebut, ada pula ciri-ciri sampingan yang biasanya menjadi
karakter seorang dikategorikan sebagai orang yang kretif.
1. Memiliki rasa ingin tahu yang mendalam
2. Sering mengajukan pertanyaan yang berbobot
3. Memberikan banyak gagasan, usul-usul terhadap suatu masalah
4. Mampu menyatakan pendapat secara spontan dan tidak malu-malu
5. Mempunyai/ menghargai rasa keindahan
6. Menonjol dalam satu atau lebih bidang studi
7. Dapat mencari pemecahan masalah dari berbagai segi
8. Mempunyai rasa humor
9. Mempunyai daya imajinasi (misalnya memikirkan hal-hal yang baru dan tidak
biasa)
10. Mampu mengajukan pemikiran, gagasan pemecahan masalah yang berbeda
dengan orang lain (orisinil)
11. Kelancaran dalam menghasilkan bermacam-macam gagasan
12. mampu menghadapi masalah dari berbagai sudut pandangan
Semua komponen masyarakat memiliki peranan masing-masing dalam
proses pembangunan. Termasuk para generasi muda, sebagai aset sumber daya
manusia, kreativitas dan partisipasi aktif mereka sangat diperlukan. Generasi muda
sejati adalah mereka yang bangga dengan usahanya sendiri, bukan bangga karena
status orang tua atau keluarga lainnya. Kreativitas dan partisipasi generasi muda
sangat dinantikan dalam pembangunan. Banyak yang dapat dilakukan para generasi
muda mengisi pembangunan.
Saran maupun kritikan bagi pembangunan memang sebagai salah satu bentuk
kepedulian terhadap proses pembangunan. Hanya saja, dalam menyajikan dan
menyampaikan kreativitas maupun partisipasi tersebut tetap harus memperhatikan
norma dan etika yang seharusnya. Cara kita selaku yang muda menyampaikan
sesuatu kepada yang lebih tua tentunya ada norma dan etika, hal tersebut tetap
dikedepankan. Adapun dengan menekuni pendidikan dan mau menimba ilmu sudah
menjadi satu bentuk partisipasi.
Jika seseorang dapat berpikir dengan cerdas dan kreatif, orang tersebut akan
mendapat hasil-hasil tertentu. Jika pikiran-pikirannya tidak menentu dan tidak
diarahkan kepada suatu tujuan tertentu, maka hasilnya pun akan mengecewakan.

38
Bandingkanlah kalau ada dua orang pelajar yang disuruh mengerjakan tugas.
Yang satu sibuk dan gelisah, namun tidak menghasilkan sesuatu yang penting. Hal
ini karena pikiran-pikiran dan gagasan-gagasannya tidak dipersiapkan dan tidak
dipikirkan dengan serius. Yang lain melaksanakan pekerjaannya dengan tenang dan
tertib, memperhatikan cara mengerjakan tugas dengan penuh kreativitas dan tanpa
kenal lelah. Dengan demikian, ia akhirnya akan dapat hasil belajar yang baik.
Kekuatan lain yang dimiliki oleh setiap manusia yang sering disebut dengan
daya khayal, melalui daya khayal inilah manusia dapat mencapai kemauan yang
tinggi dan kesanggupannya dalam menemukan segala hal.
Daya khayal dapat dibedakan menjadi dua, yaitu daya khayal sintesis dan
daya khayal kreatif. Daya khayal sintesis adalah untuk tidak menciptakan hal yang
baru, tetapi membentuk dan menyusun yang lama dalam bentuk kombinasi baru.
Sedangkan daya khayal kreatif adalah menciptakan hal-hal baru terutama apabila
daya khayal sintesis tidak bisa bekerja dalam memecahkan suatu masalah.
Melalui daya khayal kreatif ini alam pikiran manusia yang terbatas dapat
berhubungan langsung dengan alam pikiran halusnya. Barangkali alam pikiran inilah
yang menyalurkan inspirasi atau ilham dan menyampaikan gagasan baru sebagai
hasilnya menjadi alat bagi manusia untuk menyesuaikan getaran dalam dirinya
dengan getaran dalam diri orang lain.
Daya khayal biasanya bekerja secara otomatis dan hanya bekerja jika alam
pikiran yang sadar bergerak dengan kecepatan yang luar biasa seperti mendapatkan
dorongan dari suatu emosi yang ditimbulkan oleh keinginan yang kuat. Dalam
hubungan ini, berpikir kreatifnya seorang yang kreatif dapat merombak dan
kemudian mendorongnya dalam pengembangan lingkungan menjadi berhasil.

C. Manfaat Kreativitas untuk Mandiri


Selalu banyak pertanyaan di benak kita, mengapa ada banyak bangsa yang
maju dan tidak maju di dunia ini? Banyak negara yang berlimpah prestasi dan
berhasil membawa setiap bangsanya masuk ke dalam peradaban yang jauh lebih
modern dan maju. Lantas kita, bangsa Indonesia, berada di posisi mana?
Negara-negara maju seperti Singapura, Jepang, Korea, memang tidak banyak
penduduknya. Mereka adalah negara yang kecil dari sisi geografis dan jumlah
penduduk, tapi mereka tampil sebagai negara-negara yang kuat dan maju.

39
Sebaliknya, banyak negara yang besar dengan jumlah penduduk yang membludak,
tapi minim prestasi. Singapura, negara yang hanya berpenduduk 5,08 juta jiwa pada
akhir Juni 2010, sangat maju. Namun, teori negara padat penduduk tapi tidak maju
dipatahkan oleh China, yang jumlah penduduknya saat ini 1,4 miliar, tapi sekarang
menjadi salah satu pesaing kuat negara-negara adidaya.

Sumber: www.sman3wng.sch.id
Gambar 1.25
Salah satu contoh perkembangan
industri di Cina yang maju pesat

Sulit memang mengukur apakah sebuah negara akan maju atau tidak. Ada
yang mengatakan, sebuah negara bisa maju jika kaya sumber daya alamnya. Tapi
kita juga dibenturkan pada kenyataan bahwa ada negara yang minim sumber daya
alamnya, tapi tetap bisa maju, seperti Jepang dan Korea. Sebaliknya, kita lihat pula
ada negara yang kekayaan alamnya berlimpah, tapi tidak bisa maju, seperti negara-
negara di Benua Afrika yang sebagian masih terbelakang. Ada juga yang
mengatakan bahwa sebuah negara bisa maju karena pengalaman panjang sejarahnya,
seperti Mesir, Tunisia, dan India. Namun ternyata negara-negara itu tidak terlalu
maju dibandingkan dengan yang lebih muda, seperti Singapura, Australia, atau New
Zealand. Bahkan, sekarang Mesir dan Tunisia tengah disibukkan dengan polemik
politik yang bergejolak dan menyita perhatian dunia.
Jadi sebenarnya, apa yang mendorong suatu bangsa dan negara maju dan
tidak maju? Suatu negara dapat dikatakan maju jika standar hidup penduduknya
relatif tinggi dengan teknologi dan ekonomi yang merata. Dengan demikian, faktor
alam dan penduduk tidak menjanjikan suatu negara bisa maju. Cina sekarang bisa

40
maju dan dihormati bukan karena jumlah penduduknya yang banyak, tapi karena
China kuat ekonominya.
Indonesia yang memiliki penduduk lebih dari 250 juta jiwa, teritorial yang
luas, dan kekayaan alam yang melimpah ruah seharusnya bisa lebih maju. Indonesia
adalah negara yang besar. Indonesia sangat berpotensi menjadi bangsa yang maju.
Tapi mental lemah bangsa kita harus diubah. Bangsa kita selalu merasa kecil bila
berhadapan dengan bangsa-bangsa lain.
Indonesia memang sedang berada di tengah-tengah, antara maju dan tidak
terlalu maju. Kita memang bukan negara tertinggal. Kita banyak mengalami
kemajuan. Namun kita masih banyak kekurangan. Semangat untuk mau belajar dan
meningkatkan kemauan menjadi bangsa yang mandiri adalah kunci agar bangsa ini
maju dan dihormati oleh bangsa-bangsa lain di dunia. Karena tidak ada bangsa yang
dihormati kalau ekonominya tidak kuat. Mau sehebat dan sekuat apa pun, jika
ekonominya lemah, sebuah negara tidak akan dihormati.

Sumber: www.primaironline.com
Gambar 1.26
Kreativitas bisa menunjang perekonomian

Bangsa Indonesia ini butuh insan-insan yang mau berusaha, mau bekerja
keras, dan mau mandiri. Kemauan yang kuat untuk mandiri adalah kunci utama
kemajuan sebuah bangsa. Itu berarti, untuk maju kita tidak perlu terlalu bergantung
pada uluran tangan orang lain.
Berpikir kreatif dimulai dengan mempergunakan bahasa mental otak yaitu
verbal, matematik, visual dan berpikir sensory.
a. Bahasa verbal adalah membayangkan skenario suatu peristiwa atau merunut hal
yang terjadi dalam suatu peristiwa atau kejadian. Misalnya anak kesiangan dan takut
untuk masuk kelas, bayangkan hal yang mungkin menyebabkan anak kesiangan,

41
kecemasan yang ada pada pikiran anak, dan reaksi guru dan teman-teman pada saat
anak mengetuk pintu.

b. Bahasa matematika adalah perkiraan yang berhubungan dengan ukuran, antara


lain : besaran, jumlah, bobot, isi, waktu, dan jarak. Contoh : kelas ukuran 8 x 9 m
dapat terisi dengan berapa bangku dan kursi agar tetap ada jarak antar bangku
sehingga mampu menampung berapa jumlah siswa agar dapat belajar dengan
nyaman.

c. Bahasa visual adalah menampilkan beragam informasi dalam satu bagan atau
gambar. Contoh foto kegiatan sekolah memberikan informasi kondisi sekolah
berhubungan dengan tata letak, bentuk bangunan, keterkaitan dengan lingkungan,
dan aktivitas yang terjadi di sekolah.
Berpikir sensory adalah memberikan perhatian terhadap berbagai hal yang
menstimulasi alat indra. Tingkat perhatian menghasilkan informasi, data dan fakta
yang akan di manipulasi oleh otak sebagai proses berpikir. Contoh jika melewati
WC sekolah tercium bau tidak nyaman coba recek kondisi bak air dan air di wc
tersebut. Jika bak air kecil dan air tidak mengalir pada waktu keran di buka artinya
bukan hanya siswa yang mungkin tidak tahu aturan kebersihan tapi sarana yang ada
tidak mendukung.
Penggunaan bahasa mental lebih dari satu memicu kapasitas otak untuk
menggali berbagai informasi, data dan fakta lama yang tersimpan dalam memori
maupun informasi, data dan fakta baru yang dihasilkan dari proses atensi dan
sensasi. Pesan yang diterima otak menjadi lengkap dan komprehensif sehingga
kemungkinan alternatif solusi menjadi lebih banyak dan lebih mendasar. Paling
tidak minimal ada 4 kemungkinan berdasarkan analisa bahasa mental yang
digunakan, ada 16 kemungkinan yang realistik dan secara optimal ada 256
kemungkinan yang dapat dipilih untuk diseleksi dan dianalisa ketepatan penggunaan
berdasarkan kebutuhan yang ditetapkan oleh individu.
Pada saat dihadapkan pada suatu persoalan, seorang yang berpikir kreatif
paling tidak harus mencari tahu dan mempertimbangkan urutan peristiwa dan
hubungan antar peristiwa. Melengkapi informasi dengan data-data baik secara
kuantitas dan kualitas. Memberikan perhatian terhadap berbagai hal yang secara
nyata terjadi. Akhirnya semua informasi yang diterima/ditampilkan dalam suatu peta

42
masalah atau pikiran sehingga nampak jelas koneksitas, kebutuhan, dan
kemungkinan solusi. Dengan demikian, kita akan biasa menghadapi sesuatu dengan
penuh kemandirian karena kita mempunyai langkah-langkah yang kreatif.

43
BAB 2
Lebih Dekat dengan Kemandirian
Indonesia merupakan bangsa yang sebenarnya patut dibanggakan, bangsa
yang kaya akan sumber daya alamnya, bangsa yang menyimpan potensi budaya
yang maha dahsyat dan bangsa yang besar nilai perjuangannya. Sejarah telah banyak
membuktikan bagaimana semangat dan jiwa nasionalisme para pahlawan pendahulu
kita dalam memperjuangkan bangsa ini menjadi bangsa yang merdeka, bermartabat
dan bangsa mandiri yang mampu menentukan arah hidupnya. Salah satu upaya
untuk mengembangkan hal tersebut adalah dengan adanya kemandirian pada
generasi penerusnya.

A. Apakah Mandiri itu?


Kemandirian, meliputi perilaku mampu berinisiatif, mampu mengatasi
masalah/hambatan, mempunyai rasa percaya diri dan dapat melakukan sesuatu
sendiri tanpa bantuan orang lain. Kemandirian adalah hasrat untuk mengerjakan
segala sesuatu bagi diri sendiri. Secara singkat dapat disimpulkan bahwa
kemandirian mengandung pengertian suatu keadaan dimana seseorang memiliki
hasrat bersaing untuk maju demi kebaikan dirinya. Dengan demikian akan
berperilaku yang:
1. mampu mengambil keputusan dan inisiatif untuk mengatasi masalah yang
dihadapi,
2. memiliki kepercayaan diri dalam mengerjakan tugas-tugasnya,
3. bertanggung jawab terhadap apa yang dilakukannya.

Sumber: www.antaranews.com

44
Gambar 2.1
Jiwa mandiri dan berusaha pantang menyerah
dibutuhkan oleh penerus bangsa

Pengertian mandiri adalah suasana dimana seseorang mau dan mampu


mewujudkan kehendak dirinya yang terlihat dalam perbuatan nyata guna
menghasilkan sesuatu (barang/jasa) demi pemenuhan kebutuhan hidupnya dan
sesamanya. Hidup mandiri diartikan sebagai kemampuan untuk mengarahkan dan
mengendalikan diri sendiri dalam berpikir dan bertindak, serta tidak merasa
bergantung pada orang lain.
Anak yang mandiri mengandalkan dirinya sendiri dalam merencanakan dan
membuat keputusan penting. Kendati demikian, mereka bisa saja meminta dan
mempertimbangkan pendapat orang lain sebelum akhirnya membuat keputusan yang
tepat bagi mereka sendiri. Mereka bisa meminta pendapat orang tua, kakak, guru,
ataupun teman. Tetapi yang mengambil keputusan dalam menentukan sesuatu
adalah anak itu sendiri. Ingat, meminta pendapat orang lain jangan selalu dianggap
pertanda keetergantungan.
Kemandirian merupakan salah satu sifat dalam diri orang yang memiliki
identitas diri (jati diri). Kemandirian ialah sifat yang tidak tergantung pada diri orang
lain. Ia akan berusaha menyelesaikan masalah dalam hidupnya sendiri. Ia akan
berusaha menggunakan segenap kemampuan, inisiatif, daya kreasi, kecerdasannya
dengan sebaik-baiknya. Dengan kemandirian inilah justru merupakan tantangan
untuk membuktikan kreativitasnya. Dengan demikian akan mendorong diri dapat
mengaktualisasikan dirinya dengan sebaik-baiknya.

Sumber: www.hai-online.com
Gambar 2.2
Kemandirian dapat dipupuk sejak dini

45
dengan kegiatan positif

Kita mungkin kita ingin berhasil dalam mengerjakan sesuatu. Untuk dapat
memiliki rasa mampu atau mandiri dia harus berhasil menyelesaikan sesuatu. Yang
akhirnya kita memperoleh sesuatu dari keberhasilannya yang tak jarang berupa
uang. Contohnya, keinginan untuk mandiri secara ekonomi ini semakin kuat jika kita
menyadari keinginan untuk menjadi dewasa. Menerima tanggung jawab atas hal-hal
yang berhubungan dengan kebutuhan ekonomi sekarang.
Pemilihan dan persiapan untuk suatu pekerjaan adalah tugas perkembangan
yang makin penting bilamana kita bertambah matang. Keputusan yang diambil
menentukan hidup dan kebahagiaan kita di masa depan.
Dalam konteks kebangsaan, bangsa yang mandiri itu artinya bangsa yang
mampu berdiri di atas kekuatan sendiri dengan segala sumberdaya yang dimiliki,
mampu memecahkan persoalan yang dihadapi dan mampu mengembangkan inovasi
dan riset di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi yang akhirnya memiliki
keunggulan dan daya saing. Kemandirian itu terdiri dari beberapa aspek, yaitu :
1. Emosi, aspek ini ditunjukan dengan kemampuan mengontrol emosi dan tidak
tergantungnya kebutuhan emosi dari orang lain,
2. Ekonomi, aspek ini ditunjukan dengan kemampuan mengatur ekonomi dan tidak
tergantungnya kebutuhan ekonomi pada orang lain,
3. Intelektual, aspek ini ditunjukan dengan kemampuan mengatasi berbagai masalah
yang dihadapi dan kemampuan mengembangkan daya kreasi dan inovasi.
4. Sosial, aspek ini ditunjukan dengan kemampuan untuk mengadakan interaksi
dengan orang lain dan tidak menunggu aksi dari orang lain.

46
Sumber: www.demofat-news.blogspot.com
Gambar 2.3
Dalam kemandirian diperlukan interaksi sosial

Memperhatikan beberapa aspek di atas, berarti kemandirian merupakan suatu


sikap yang diperoleh selama perkembangan hidupnya dimana suatu bangsa akan
terus belajar untuk bersikap mandiri dalam menghadapi berbagai situasi yang
dihadapinya. Dengan kemandiriannya, suatu bangsa dapat memilih jalan hidupnya
untuk dapat berkembang lebih baik dan lebih mantap.
Salah satu upaya yang perlu kita lakukan sebagai aset bangsa adalah dengan
melakukakan pembinaan pada diri sendiri untuk siap hidup penuh kemandiria.
Secara khusus beberapa hal yang harus kita camkan dalam menggapai usaha untuk
mandiria adalah sebagai berikut.

1. Menggali potensi diri bahwa kita sebagai aset bangsa


Kita adalah generasi yang produktif saat ini. Perlu kiranya kita
memanfaatkan masa produktif untuk berbuat yang bermanfaat karena ditangan
kitalah tersimpan masa depan dan aset yang sangat prospektif. Hal ini dipertegas
menyatakan bahwa kita sebagai generasi muda adalah aset bangsa yang harus
dilestarikan. Cara melestarikannya tidak lain adalah membina diri agar menemukan
potensi diri yang sebenarnya. Maksudnya, agar kita mencurahkan pikiran, tenaga,
keahlian, ilmu, dan kemampuan untuk membangun bangsa dan negara.

2. Membentuk diri yang bermoral dan berakhlak mulia


Moral dan akhlak yang mulia selalu menjadi ukuran baik tidaknya seorang
individu atau remaja di mata masyarakat. Sikap ini selalu menjadi harapan orang
tua, masyarakat, dan bangsa terhadap generasi penerus bangsa. Bahkan banyak
pendapat menyatakan bahwa tampa moral dan akhlak yang mulia, manusia tidak
berarti apa-apa. Dimilikinya hal tersebut menjadi kekuatan besar yang menjadi
pondasi dalam membangun dan menjawab tantangan zaman yang kompleks. Sopan
santun, bertanggung jawab, disiplin, pekerja keras, dan rendah hati adalah tujuan
yang hendaknya kita capai dalam pembinaan diri pada aspek moral dan akhlak
mulia.

47
3. Menjadimanusia cerdas dan terampil
Cerdas dan terampil disini tidak diartikan sacara sempit tetapi mencakup
beragam jenis ilmu pengetahuan dan keterampilan. Seperti cerdas dalam arti
berwawasan luas berbagai kehidupan, tampil mengurus diri, memimpin, memahami
orang lain, atau cerdas dan terampil memandang dan menjalani kehidupan. Banyak
kita temukan model-model pembinaan diri kita secara tidak lansung mengajarkan
berbagai hal, termasuk di dalamnya keahlian berkomunikasi dengan orang. Hal ini
merupakan dasar penting dalam kehidupan manusia yang jarang diperoleh dalam
pendidikan formal. Melalui organisasi-organisasi pembinaan diri dapat menemukan
berbagai pengalaman yang mengarah pada peningkatan kualitas pribadinya. Pada
akhirnya diterapkan dalam kehidupan keluarga, masyarakat, serta bangsa dan
negara.

B. Syarat Kemandirian
Di zaman yang serba canggih dan maju ini, globalisasi sangat cepat
berkembang. Kita pun sebagai generasi muda terkena dampak dari globalisasi ini.
Peniruan gaya hidup yang kebarat-baratan merupakan salah satu dampak negatif
yang kini menyerang. Banyak dari saudara-saudara kita yang mabuk-mabukan,
terlibat dunia malam bahkan kasus narkoba. Gaya hidup seperti inilah yang dapat
merusak generasi bangsa.
Kadang kita juga prihatin melihat anak muda yang masih suka nongkrong di
pinggir jalan tanpa ada kerjaan atau tawuran antar desa yang kebanyakan disebabkan
oleh pemuda. Kultur hidup seperti ini sangat berbeda sekali dengan kultur yang ada
di luar negeri terutama negara-negara maju seperti Amerika, Jepang, dan Jerman. Di
sana golongan muda sangat terwadahi dan aktif sekali dengan kehidupan profesinya.
Di Jepang, mereka banyak yang membuat game, komik yang bisa diekspor sampai
ke Negara lain. Di Amerika mereka rajin melakukan penelitian sampai akhirnya
mendapat paten bertaraf Internasional. Itulah salah satu contoh bagaimana
kreativitas bisa mendorong kemandirian.
Berikut pandangan seberapa penting mengenai syarat menciptakan sikap
mandiri:
1. Perlu latihan agar supaya tidak bergantung dalam segala sesuatu terhadap orang
lain.setidaknya bisa berusaha sendiri dengan batas-batas kemampuan diri sendiri,bila

48
sampai titik tertentu menemukan kesulitan bisa bertanya pada yang lebih tahu atau
yang lebih mengerti.

2. Sikap mandiri dalam kehidupan pribadi seseorang akan dengan sendirinya


menimbulkan rasa percaya diri. Alangkah rendah dirinya seseorang bila tidak
percaya diri, sehingga tidak bisa meyakinkan orang lain bahkan dirinya sendiri atas
segala kemampuan yang dimiliki. Hal ini sangat berbahaya,kecuali menyebabkan
perasaan seseorang lebih rendah dari orang lain yang akibatnya menutup dirinya
sendiri dari pengembangan diri, juga menyulitkan diri sendiri untuk maju ke arah
lebih baik.

3. Sikap mental meminta sedini mungkin dihindari, tanamkan pada diri sendiri
bahwa semua orang diberi kaemapuan lebih. Semua orang diberi cirikhas masing-
masing,jadi bersyukurlah dengan ciri khas kita, tentunya yang baik. Mentalitas
meminta kecualimerendahkan diri sendiri juga mengakibatkan diri sulit berkembang.
Sedikit-sedikit minta,sedikit-sedikit tolong,maka kemungkinan besar kita akan biasa
bergantung pada orang lain sehingga saat orang lain tidak ada maka kita tidak bisa
berbuat apa-apa.
Berusahalah dengan kemampuan maksimal yang kita miliki, percayalah
setiap kesulitan ada jalan dan setiap lorong gelap pasti ada ujung dan cahaya terang.
Jadi jangan biarkan diri kita terendam dalam kefanaan hati tanpa usaha,tanpa
tujuan,tanpa motivasi.

4. Sikap malu dan rendah diri menghambat kemandirian seseorang. Bila kita
mempunyai sikap pemalu kita bisa mengatasinya dengan banyak bergaul dengan
orang di sekitar kita, Percayalah pada diri kita, Bahwa kita itu sangat istimewa dan
kita sangat bisa untuk berkembang. Ingat bahwa dengan orang lain pun punya
kelebihan dan kekurangan. Jadi, mengapa harus minder dengan diri sendiri?

49
Sumber: www.ikaisa2.files.wordpress.com
Gambar 2.4
Percaya diri merupakan salah satu syarat kemandirian

5. Jika kita punya keinginan, kemudian kita berusaha untuk mewujudkan keinginan
Anda bagaimanapun caranya dan sesuai ciri khas kita. Maka dalam diri kita
sebetulnya sudah tertanam sikap mandiri. Tinggal melangkah sesuai hati nurani kita,
tanpa perlu malu dan ragu-ragu. Setiap orang akan mempunyai penilaian sendiri-
sendiri sesuai sudut pandang orang tersebut. Jadi, jangan samakan orang lain dengan
diri kita. Kita istimewa, kita mampu, kita percaya diri dan berani mengambil
keputusan tentunya konsekuen dengan resiko sendiri itu berarti kita sudah mandiri.

6. Mandiri sejak kecil akan sangat-sangat bermanfaat takala sudah usia dewasa.
Disaat kita harus membawa diri kita sendiri tanpa unsur pengaruh dan bujukan orang
lain, tanpa meninggalkan hati nurani dan prinsip hidup yang sudah tertanam pada
diri kita sejak kecil, maka tidak perlu lagi sikap ragu-ragu dalam berfikir,bertindak
dan mewujudkan keinginan dan cita-cita hidup kita.

7. Sikap mandiri berarti kita berusaha menggali kemampuan diri sendiri. Kemana
arah dan tujuanya akan dengan sendirinya mengikuti alur hati nurani kita. Bila kita
bisa mandiri maka kita tidak perlu menunduk saat berhadapan dengan orang lain.
Namun sebaliknya bila kita tidak ada sedikitpun prinsip hidup mandiri dan sikap
mandiri dalam diri kita maka orang lain pun tidak akan menghargai kita.

50
Sumber: www.indonesiaberprestasi.web.id
Gambar 2.5
Sikap mandiri berarti kita berusaha
menggali kemampuan diri sendiri.

Seseorang yang mandiri artinya mampu bekerja sendiri. Kemandirian juga


dimaknakan sebagai kemampuan untuk berdiri di atas kaki sendiri dan mau
bertanggung jawab atas apa yang telah dilakukannya. Kemampuan untuk mandiri
sangat ditentukan oleh:
1. Tingkat kepercayaan diri
2. Kekuatan batin/motivasi dalam diri
3. Keinginan untuk memenuhi harapan
4. Keinginan untuk memenuhi tanggung jawab
Sebagai pelajar, salah satu pengaplikasian untuk mandiri adalah dengan
belajar secara mandiri. Adapun pengertian belajar mandiri adalah sebagai berikut:
1. Kita berusaha meningkatkan tanggung jawab untuk mengambil berbagai
keputusan dalam usaha belajar.
2. Belajar mandiri dipandang sebagai suatu sifat yang sudah ada pada diri kita.

51
Sumber: www.tempe.penyet.net
Gambar 2.6
Kegiatan belajar kelompok

3. Belajar mandiri bukan berarti memisahkan diri dengan orang lain.


4. Dengan belajar mandiri, kita dapat mentransfer hasil belajar yang berupa
pengetahuan dan keterampilan ke dalam situasi yang lain.
5. Kita yang melakukan belajar mandiri dapat melibatkan berbagai sumber daya dan
aktivitas, seperti: membaca sendiri, belajar kelompok, latihan-latihan, dialog
elektronik, dan kegiatan korespondensi.
6. Kita belajar dialog dengan guru dalam pencarian sumber, mengevaluasi hasil, dan
memberi gagasan-gagasan kreatif.
Dengan demikian, belajar mandiri dapat diartikan sebagai usaha kita untuk
melakukan kegiatan belajar secara sendirian maupun dengan bantuan orang lain
berdasarkan motivasi sendiri untuk menguasai suatu materi dan atau kompetensi
tertentu sehingga dapat digunakan untuk memecahkan masalah yang dijumpai di
dunia nyata.

C. Manfaat Kemandirian untuk Bersaing


Apa maksud kemandirian untuk bersaing itu? Sebagai gambaran, bacalah
kisah anak Indonesia berikut yang berprestasi di tingkat internasional.
Christa Lorenzia Soesanto yang lahir di Jakarta pada 21 Oktober 1996 adalah
seorang pelajar Indonesia yang mempunyai banyak prestasi dalam bidang
matematika dan komputer. Anak pertama dari pasangan Edy Soesanto
Prawirohardjo dan Betsy Eliane Rahardjo ini mengharumkan nama Indonesia

52
dengan menjuarai berbagai kompetisi matematika dan komputer, baik di tingkat
nasional maupun internasional.
Sejak kecil, Christa selalu pasang target, baik di sekolah maupun saat
mengikuti kejuaraan. Ia selalu ingin menjadi yang terbaik. Terbukti, dia selalu
menjadi juara umum dari TK hingga lulus SD. Bahkan, di berbagai ajang kompetisi,
ia juga meraih predikat juara, terutama lomba matematika.

Sumber: www.christalorenzia.com
Gambar 2.7
Christa Lorenzia Soesanto

Christa berharap dapat mengharumkan nama bangsa dan negara sehingga


orang-orang Indonesia tidak selalu dicap bodoh. Menurutnya, seringkali bangsa
Indonesia dicap rendah oleh bangsa lain bahkan oleh bangsa sendiri. Hal ini tentu
saja mengganggu pikirannya sebagai warga negara Indonesia yang mampu
menunjukkan prestasinya.
Sejak Oktober 2008, Christa telah membuat rekor baru di dunia Mathematics
Olympiad, dimana Christa telah berhasil mendapatkan 4 Medali Emas untuk
Perorangan dan 2 Medali Emas untuk Beregu secara berurutan. Rekor ini adalah
yang pertama kali dibuat oleh seorang anak Bangsa Indonesia.

Apakah prestasi yang dihasilkan Christa tersebut bisa dilakukan tanpa


kemandirian? Ia bisa meraih semua prestasi itu bukan dengan mudah. Ia belajar dan
tekun berlatih tanpa selalu harus di sekolah. Di rumah pun, ia terus belajar dan
berlatih dengan mencari beragam sumber. Hasilnya? Ia bisa menunjukkan diri
sebagai anak Indonesia yang mampu bersaing dalam lomba tingkat internasional.
Bukan hanya mengharumkan namanya, nama Indonesia pun ikut terangkat dengan

53
prestasinya. Bukan hal yang mudah untuk mengalahka peserta-peserta yang berasal
dari berbagai negara. Itulah makna bahwa kemandirian bisa mempersiapkan
seseorang untuk bersaing. Walaupun untuk membentuk kemandirian itu, Christa
bergantung dari bimbingan guru di sekolah, orangtua di rumah, atau para ahli yang
melatihnya mempersiapkan dia untuk siap mengikuti lomba tingkat internasional.
Memang, dalam perkembangannya manusia sangat tergantung pada orang
lain. Coba kita lihat pada seorang ibu yang habis melahirkan, seratus persen anaknya
sangat bergantung pada orang tuanya. Ketergantungan sedikit berkurang pada masa
kanak-kanak. Lambat laun ketergantungan itupun semakin berkurang dengan mulai
masuknya masa anak-anak. Pada masa ini anak sudah mulai menghabiskan banyak
waktunya untuk bermain dan berkumpul dengan teman-temannya. Banyak hal yang
sudah bisa bisa dilakukannya sendiri.
Semakin bertambah usia seseorang, ia akan mengalami persaingan dalam
mewujudkan kemandirian. Contoh kecil adalah di kelas. Jika terbiasa belajar dan
berlatih sendiri, kita akan siap bersaing dengan teman-teman. Kita mungkin tidak
perlu mencontek dari teman ketika ulangan. Begitu pula saat kita berusaha mandiri,
kita selalu siap bersaing dalam menghadapi apapun. Tentunya kemandirian yang kita
miliki bersumber dari upaya keras yang kita lakukan.
Kita harus berupaya membangun sumber daya manusia yang unggul. Tidak
hanya unggul dalam masalah keterampilan dan pendidikan saja, tetapi juga sumber
daya manusia yang memiliki etika dan perilaku moral yang baik. Dengan sumber
daya manusia yang demikian, maka akan dapat meningkatkan derajat dan martabat
bangsa kita di mata dunia, dan bangsa kita akan patut untuk bersaing dengan negara-
negara lain di dunia.Begitu pula dalam skala yang lebih luas, misalnya negara kita.
Jika bangsa ini menunjukkan bangsa yang mandiri, kita akan bisa mengurus diri
sendiri tanpa harus terbebani dengan bantuan dari negara lain.

54
Sumber: www.suararembang.com
Gambar 2.8
Salah satu kemandirian bangsa
adalah ketahanan pangan

Coba kita bayangkan jika kita sudah bisa menghasilkan produk sendiri tanpa
perlu mengimpor. Kita akan bangga jika beras yang kita makan adalah hasil
produksi petani kita sendiri. Kita pun mungkin akan merasa senang jika kendaraan
(seperti motor atau mobil) adalah karya anak bangsa sendiri. Kemandirian
setidaknya akan menimbulkan rasa bangga dan membawa kita mampu bersaing
dengan bangsa lain. Sudah saatnya kita tidak hanya berdecak kagum dengan karya
dari luar negeri. Sudah saatnya kita bangga dengan produksi dalam negeri dimana
putra-putra terbaik bangsa yang melahirkannya.
Bangsa yang maju selalu memiliki karakter yang berbeda dengan bangsa
lainnya. Itulah yang membuat negara-negara adidaya selalu unggul di segala bidang.
Kalau Indonesia masih saja disemati negara berkembang (bukan negara maju)
dengan hutang segunung, lantaran bangsa ini kehilangan karakternya.
Karakter itu dibentuk oleh keluarga dan lingkungan. Dalam keluarga, anak-
anak bersikap bagaimana harus bersikap jujur dan toleransi dengan perbedaan.
Pembangunan karakter bangsa adalah proyek yang belum selesai dari bangsa ini.
Indonesia yang terdiri dari 17.500 pulau dengan rupa-rupa bahasa dan budaya, ingin
membentuk Indonesia modern yang dibangun lepas dari kekerabatan, asal-usul,
bahasa, dan kebudayaan.
Karakter akan memancarkan tekad, daya tahan, dan ketetapan hati untuk
meraih cita-cita. Bangsa-bangsa besar yang menguasai ekonomi dan politik dunia,
memulai semuanya dengan membangun karakter atau jati diri masing-masing.

55
Dari mana memulai membangun karakter bangsa? Pendidikan merupakan
langkah paling sistematik dan berjangka panjang untuk menjadi media utama
membangun karakter bangsa, yang dilakukan secara simultan. Pendidikan
merupakan media internalisasi nilai-nilai kebangsaan yang paling strategis. Dimulai
dari pendidikan di lingkungan keluarga, masyarakat, dan lembaga-lembaga
pendidikan formal dengan langkah-langkah yang sistematik yang muatan utamanya
nilai-nilai luhur kebangsaan.
Kita harus menanamkan kembali kebanggaan sebagai anak bangsa yang
bermartabat, berdaulat, dan berkepribadian mulia. Pendidikan agama, akhlak atau
budi pekerti, dan pendidikan kewargaan dirancang-bangun secara lebih sistematik
dan komprehensif. Langkah lain ialah penanaman nilai-nilai kepribadian bangsa
melalui pranata-pranata sosial di masyarakat dengan berbagai pendekatan yang
bersifat kultural. Melalui kegiatan pengajian, karang taruna, remaja masjid, dan
kegiatan-kegiatan sosial kemasyarakatan lainnya ditanamkan nilai-nilai akhlak atau
kepribadian bangsa yang utama.

Sumber: www.masjidqiblatain.blogspot.com
Gambar 2.9
Kemandirian perlu disokong
dengan baiknya rohani kita

Hal itu bisa kita mulai, misalnya, menjauhkan diri dari sikap-sikap lembek,
lemah pendirian, sikap plin-plan, dan mentalitas rendah diri. Kita juga bisa
melejitkan kemampuan diri dengan mengisi ilmu pengetahuan dan keterampilan
pada diri kita. Jangan lupa, kita pun harus bisa bergaul dan tidak ketinggalan zaman.

56
Cobalah untuk mengenal dan mencoba hal-hal baru yang positif. Selain itu, buatlah
benteng dalam diri kita untuk tidak terjebak pada hal-hal yang dapat menjerumuskan
diri, misalnya menjauhi Narkoba. Pada akhirnya, yang terpenting dengan
mengarahkan diri kita untuk menjadi anak-anak bangsa yang berdiri tegak
berhadapan dengan anak-anak bangsa yang lain, cerdas, dan memiliki kepribadian
yang kokoh.

57
BAB 3
Generasi Kreatif dan Mandiri

Apa peran kita dalam pembangunan bangsa dan negara Indonesia? Kita
seharusnya mampu berpikir di luar batas kewajaran sehingga menciptakan
terobosan-terobosan yang mampu menjadikan bangsa kita menjadi bangsa yang
maju, mandiri, kreatif, disegani, dihormati, dan lain-lain. Berikut ini adalah beberapa
hal dasar bagi kita untuk bisa kreatif dan mandiri:
1. Menjadi orang yang beriman dan bertakwa secara baik dan benar kepada Tuhan
Yang Maha Esa
2. Malu untuk melakukan hal-hal yang kurang bermanfaat, misalnya mengonsumi
Narkoba.
3. Belajar bagaimana negara maju bisa maju dengan cepat namun tidak merusak
sumber daya alam dan manusianya.
4. Menguasai teknologi tapi tidak melupakan kebutuhan dasar seperti sandang,
pangan dan papan
5. Dapat menguasai media massa dan perkembangan budaya untuk menangkal
budaya luar yang berpotensi menghancurkan bangsa
6. Mengembangkan diri (fisik dan mental) untuk siap bersaing
7. Menciptakan persatuan untuk kemajuan.
8. Menjadi individu-individu yang kritis, cerdas, kreatif, inovatif, jujur, mandiri,
beriman dan bertakwa.

Sumber: www.gurukreatif.wordpress.com

Gambar 3.1
Individu yang kritis, cerdas, kreatif, inovatif,

58
jujur, mandiri, beriman dan bertakwa adalah ciri generasi unggul

Zaman yang memutar kehidupan memang selalu membawa perubahan dalam


kehidupan manusia, namun perubahan itu juga membutuhkan respon dan daya
tangkap dari kita semua, dan itu semua harus disikapi dengan bijaksana dan jiwa
yang lurus. Salah satu yang saat ini perlu dilakukan adalah bagaimana agar perilaku
menyimpang yang banyak dilakukan generasi muda saat ini dapat ditekan atau dapat
diminimalisasi.
Salah satu yang dapat kita lakukan adalah dengan memahami pendidikan
karakter untuk diri kita. Ini sangat penting dalam rangka terbentuknya karakter
dalam diri kita yang kuat demi menciptakan generasi yang berilmu dan menjadi
warga negara yang bertanggung jawab. Apabila pembangunan karakter ini dibangun
dengan baik, maka kita sebagai generasi penerus dapat memiliki berbagai
kecerdasan, baik kecerdasan spritual, emosional, mapun sosial.
Pengembangan karakter yang diperoleh melalui pendidikan dapat mendorong
kita menjadi generasi penerus bangsa yang memiliki kepribadian unggul seperti
yang diharapkan. Begitu pun, kalau karakter dalam diri kita tersebut dibangun
berdasarkan konsep budaya Indonesia, maka kekhawatiran akan masuknya budaya-
budaya asing yang tidak sesuai dengan budaya Indonesia dengan sendirinya akan
tersaring oleh karakter bangsa yang sudah terbangun Pendidikan karakter sangat
penting dalam rangka terbentuknya karakter kita yang kuat dan kokoh, untuk
menjadi manusia yang beriman dan bertakwa serta berahklak mulia.
Dengan memahami dan mendalami pendidikan karakter, kita diharapkan
dapat menjadi generasi yang berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga
negara yang demokratis serta bertanggungjawab.

A. Penasaran dengan Hal Baru


Hal yang sangat wajar manakala kita akan mengenal atau mencoba sesuatu
yang baru berbagai kecemasan ataupun kekhawatiran melanda. Itu tidak lain karena
kita belum pernah mencoba sama sekali. Sama halnya ketika kita dulu belajar naik
sepeda. Awalnya merasa kaku dan penuh pertanyaan. Di sisi lain, kita terus
penasaran untuk berusaha mencobanya demi kita merasakan enaknya naik sepeda.
Kita berpikir yang bukan-bukan. Namun, ketika dicoba dan akhirnya bisa, makan
malah akan biasa. Tidak hanya itu, mungkin malah bisa mengemudikan sepeda

59
dengan hanya menggunakan satu tangan saja. Inti dari mencoba hal yang baru
adalah selalu penasaran untuk menciptakan hal yang baru dan selalu pantang
menyerah!
Dalam hidup memiliki suatu rasa atau perasaan untuk mencoba hal-hal yang
baru bukanlah suatu kesalahan, kecuali hal dicoba adalah hal-hal yang sifatnya
negatif atau tindakan-tindakan yang membahayakan jiwa dan orang lain. Memiliki
keinginan untuk hal-hal yang baru itu sangat manusiawi, paling tidak dengan
memiliki keingintahuan kita bisa menambah wawasan kita, mengenal lebih jauh
akan suatu benda atau peristiwa. Harus kita akui, tanpa ada keinginan untuk
mencoba sesuatu yang baru, manusia di Abad ke-21 ini masih akan tinggal di gua
dan berburu binatang liar. Sebuah penelitian di Inggris menemukan bahwa
kecenderungan ini sudah terprogram di otak kita sebagai suatu kenikmatan
tersendiri.
Untuk lebih memahami pentingnya kita mengenal hal baru dan hubungannya
dengan pantang menyerah, bacalah kisah berikut.
Thomas Alva Edison yang lahir 11 Februari 1847 dan meninggal 18 Oktober
1931 pada umur 84 tahun adalah penemu dan pengusaha yang mengembangkan
banyak peralatan penting.
Beliau juga seorang ilmuan pertama yang menerapkan produksi secara
massal pada penemuannya. Tomas Edison mulai bekerja pada usia yang sangat
muda dan terus bekerja hingga akhir hayatnya. Selama kariernya, Thomas Alfa
Edison telah mempatenkan sekitar dari 1.093 hasil penemuannya, termasuk bola
lampu listrik dan gramophone, juga kamera film. Ketiga penemuannya
membangkitkan industri-industri besar bagi industri listrik, rekaman dan film yang
akhirnya mempengaruhi kehidupan masyarakat di seluruh dunia.
Yang menarik dari kisah Edison adalah pada masa kecilnya, edison kecil
dianggap sebagai seorang bocah yang bodoh oleh gurunya, bahkan gurunya pernah
memberikan surat kepada ibu Edison yang isinya menyatakan bahwa Edison adalah
anak yang bodoh dan meminta ibu Edison untuk mengeluarkan atau menariknya dari
sekolah. Karena hal tersebutlah Edison hanya bersekolah di sekolah yang resmi
selama tiga bulan, selanjutnya semua pendidikannya diperoleh dari ibunya yang
mengajar Edison di rumah,
Ibu Edison yakin bahwa edison kecil tidak bodoh, kemudian ibu Edison
bertekad untuk mengajari Edison berbagai hal. Ibu Edison mengajarkan Edison cara

60
membaca, menulis, dan matematika. Dia juga sering memberi dan membacakan
buku-buku bagi Edison, antara lain buku-buku yang berasal dari penulis seperti
Edward Gibbon, William Shakespeare dan Charles Dickens.
Edison di usia dua belas tahun, memperoleh penghasilan dengan cara bekerja
menjual surat kabar, buah apel, serta gula-gula di sebuah jalur kereta api. Di usia itu
pula, Edison hampir mengalami kehilangan seluruh pendengaran karena penyakit
yang dideritanya, penyakit itu membuatnya menjadi setengah tuli. Edison pernah
menulis dalam catatan hariannya: “Saya tidak pernah mendengar burung bernyanyi
sejak saya berusia dua belas tahun.”
Pada usia lima belas tahun, Edison, sambil tetap berjualan, membeli sebuah
mesin cetak kecil bekas yang selanjutnya dipasang pada sebuah bagasi mobil.
Kemudian dia mencetak korannya sendiri, Weekly Herald yang di cetak, diedit dan
dijualnya di tempat dia berjualan.
Pada musim panas 1862, Edison menyelamatkan seorang anak berusia tiga
tahun yang hampir ditabrak oleh mobil. Ayah dari anak yang diselamatkan adalah
kepala stasiun kereta api di tempatnya berjualan. Sebagai rasa terima kasih, kepala
stasiun tersebut mengajari Edison cara menggunakan telegraf. Edison sangat senang
belajar mengenai alat komunikasi yang baru dikenalnya tersebut. Setelah lima bulan
mempelajari telegraf, Edison bekerja sebagai ahli telegraf selama empat tahun.
Hampir semua gaji yang didapatnya dihabiskan dengan membangun berbagai
macam laboratorium dan peralatan listrik.
Edison sangat senang mempelajari sesuatu dan membaca buku-buku yang
ada. Dari semua yang dipelajarinya, Edison menerapkan pelajaran tersebut dengan
cara bereksperimen di laboratorium kecilnya. Edison tinggal di laboratoriumnya,
hanya tidur empat jam sehari. Ia makan dari makanan yang dibawa oleh asistennya
ke laboratoriumnya. Edison melakukan percobaan dan eksperimen terus menerus
hingga penemuan-penemuannya menjadi sempurna. Ia yakin dapat menemukan
sesuatu yang di masa depan bisa berguna bagi seluruh umat mansuia.
Ada sebuah kisa perjuangan yang unik darinya. Sebelum Edison bisa
menyalakan lampu temuannya, dia terlebih dahulu harus gagal ribuan kali hingga
sampai pada lampu pertamanya yang dapat hidup. Ini artinya, bahwa Edison
merupakan seorang yang pantang menyerah, bahkan jika dia ditanya berapa kali dia
gagal sebelum memperoleh keberhasilannya dalam menghidupakan lampu, mungkin
dia akan menjawab: “Saya tidak pernah gagal, tetapi saya belajar tentang benda yang

61
dapat digunakan untuk membuat lampu dan benda yang tidak dapat digunakan untuk
membuat lampu”.
Thomas Alva Edison mempunyai prinsip bahwa selalu ada 1001 alasan
untuk menyerah, namun orang yang berhasil adalah orang yang tidak memutuskan
untuk menyerah. Dia selalu bisa menemukan sebuah alasan untuk tidak menyerah
dan menemukan hal-hal baru.

Dari kisah Thomas Alva Edison tersebut, kita memetik sebuah nilai, yaitu
bernai mencoba hal-hal baru serta pantang menyerah. Memang, pada hakikatnya
manusia inovatif adalah juga manusia kreatif, karena inovatif hanya merupakan
langkah lanjut dari kreativitas. Hal ini ditandai oleh keberanian untuk selalu
mencoba walau beberapa kali mengalami kegagalan. Generasi ini biasanya memiliki
inisiatif tinggi untuk mendorong kemajuan berkat kreativitasnya. Selain itu, ia selalu
bertanya dan berusaha menemukan jawabannya. Orang kreatif dan mandiri pun
Lebih senang memusatkan perhatiannya pada jenis pekerjaan yang menuntut adanya
tantangan.
Bukan hanya para ilmuwan seperti Thoma Alva Edison yang punya
kewajiban menemukan hal-hal baru untuk diperkenalkan para dunia. Sedini
mungkin (bisa mulai dari pelajar di sekolah) kita sudah belajar menanamkan prinsip
untuk selalu penasaran akan hal-hal baru yang positif termasuk memperkenalkan
hal-hal dasar tentang teknologi terbaru.
Salah satu untuk mengetahui seberapa besar potensi kreatif dan mandiri
dalam diri kita adalah dengan mengenal bakat kreatif apa yang ada dalam diri.
Namun, jika kita belum tahu apa bakat yang dimiliki, belum terlambat untuk
mengetahuinya. Kita hanya butuh empat kunci berikut untuk mengeluarkan potensi
kreatif kita yang sesungguhnya.
1. Keahlian
Pernahkah kita mempelajari sesuatu yang benar-benar baru dan ternyata kita
dapat menguasainya dengan mudah? Atau mengerjakan sesuatu lebih cepat dari
rekan lain? Bisa jadi, itulah bakat yang sedang memanggil, menunggu kita
melepaskan dan mengembangkannya. Jika kita dengan mudah bisa menyelesaikan
sebuah perhitungan saat orang lain menyumpahi kalkulator, itu artinya bakat kita
sebagai seorang akuntan atau banker sedang berusaha muncul dan menyapa kita.

62
Nah, pikirkanlah hal-hal yang begitu mudah bagi kita tetapi tidak bagi teman-teman.
Kemudian, perhatikan bakat apa yang tengah bekerja pada diri kita.

Sumber: www.blogerpelajar.blogspot.com
Gambar 3.2
Keahlian dapat terus diasah sesuai minat kita

2. Ketertarikan
Cara lain menemukan bakat adalah dengan memikirkan hal-hal yang begitu
kita inginkan. Seringkali hal-hal yang menarik perhatian selalu berkaitan dengan
kemampuan alami atau bakat. lni merupakan suatu pola konsisten dalam hidup dan
bukan sekadar cara menghabiskan waktu alias hobi semata. Nah, coba pikirkan apa
yang paling kita ingin lakukan seharian? Menonton film? Melatih hewan? Menata
barang? Memainkan alat musik? Atau membaca buku? Sesuatu itu tidak harus yang
menjadi ambisi kita, meski ambisi merupakan petunjuk kuat adanya bakat yang
tengah bekerja.
Jika kita seorang pembaca yang tekun atau rajin menulis, bisa jadi bakat
tersembunyi kita adalah menulis. Atau bisa saja ketertarikan pada buku membawa
Anda pada karier kepustakaan, penerbitan, dan lain-lain.

63
Sumber: www.static.inilah.com
Gambar 3.3
Setiap orang mempunyai bakat kreatifnya masing-masing

3. Kepuasan
Apa yang membuat kita merasakan kebahagiaan dan kepuasan dalam
bekerja? Pekerjaan apa yang membuat kita begitu hanyut dan merasa tak ingin
berhenti saat mengerjakannya? Bagi para atlet, perasaan hanyut sering terjadi ketika
mereka berolahraga. Sementara bagi para ahli komputer, perasaan hanyut terjadi
ketika mereka menghadapi piranti lunak.
Dalam keadaan hanyut, kita memang menjadi sangat terfokus pada
kesempatan untuk menggunakan bakat. Alhasil, pola gelombang otak kita saat itu
begitu mirip dengan pola gelombang otak ketika kita tertidur lelap. Nah, sekarang
apa yang membuat kita terhanyut? Jika kita belum juga menemukan, pikirkan suatu
kegiatan yang membuat kita terlibat sepenuhnya. Mungkin bakat kita ada di sana.

4. Kebiasaan
Pernahkah kita dipuji karena kemampuan atau sikap kita? Misalnya, orang
menilai kita sebagai pelajar yang sangat teratur atau karya ilmiah kita hebat, atau
kita pendengar yang baik, dan lain sebagainya. Lewat komentar orang-orang di
sekitar, kita juga bisa mengetahui kemampuan alami kita.
Keterampilan alami memang bisa muncul dalam berbagai cara. Namun,
kadang kita menganggapnya biasa saja karena keterampilan itu sudah sangat
melekat sehingga hampir tidak disadari kehadirannya. Lalu, bagaimana mengenali

64
bakat itu? Coba cermati apa yang membuat orang tertarik pada kita, mengenali kita
atau terfokus pada kita? Apakah kita menjadi tempat curahan hati teman-teman?
Atau mereka selalu meminta pendapat kita soal pakaian? Nah, di sanalah bakat kita
tersimpan. Kita hanya perlu mencari kesempatan untuk mengembangkannya.

Sumber: www.wartakota.co.id
Gambar 3.4
Minat kita harus diiringi dengan bakat kita

Kita pun harus bisa memahami hal apa saja yang perlu dimili untuk menjadi
orang kreatif dan mandiri? Ada beberapa hal yang harus kita ketahui, yaitu:
- Dorongan ingin tahu yang besar dari diri kita;
- Sering mengajukan pertanyaan yang baik, memberikan banyak gagasan dan usul
terhadap suatu masalah;
- Bebas dalam menyatakan pendapat, mempunyai rasa keindahan, menonjol dalam
salah satu bidang seni;
- Mempunyai pendapat sendiri dan dapat mengungkapkannya
- Tiak mudah terpengaruh orang lain;
- Rasa humor tinggi;
- Daya imajinasi kuat
- Keaslian (orisinalitas) tinggi (tampak dalam ungkapan gagasan, karangan, dan
sebagainya.
- Dapat bekerja sendiri dan senang mencoba hal-hal baru;
- Kemampuan mengembangkan atau memerinci suatu gagasan (kemampuan
elaborasi).
Selain itu, perlu juga dikembangkan sikap motivasi dalam diri dengan
mengetahui ciri-ciri individu yang memiliki motivasi, yaitu:

65
- Tekun menghadapi tugas (dapat bekerja terus-menerus dalam waktu lama, tak
berhenti sebelum selesai);
- Ulet menghadapi kesulitan (tidak lekas putus asa);
- Tidak memerlukan dorongan dari luar untuk berprestasi;
- Ingin mendalami bahan/bidang pengetahuan yang diberikan;
- Selalu berusaha berprestasi sebaik mungkin (tidak cepat puas dengan prestasinya),
- Menunjukkan minat terhadap macam-macam masalah “orang dewasa” (misalnya
terhadap pembangunan, korupsi, keadilan, dan sebagainya);
- Senang dan rajin belajar serta penuh semangat dan cepat bosan dengan tugas-tugas
rutin;
- Dapat mempertahankan pendapat-pendapatnya (jika sudah yakin akan sesuatu, tak
mudah melepaskan hal yang diyakini itu);
- Mengejar tujuan-tujuan jangka panjang (dapat menunda pemuasan kebutuhan
sesaat yang ingin dicapai kemudian);
- Senang mencari dan memecahkan soal-soal.
Dengan memahami bakat kreatif dan pentingnya motivasi dalam diri, kita
bisa semakin menyadari bahwa ada potensi ilmu pengetahuan, teknologi, atau seni
yang bersemayam dalam diri kita. Apa bukti bahwa kesadaran tentang ilmu
pengetahuan, teknologi dan seni bisa meningkatkan kreasi dan prestasi kita? Apakah
semua itu bisa juga meningkatkan kreasi dan prestasi bangsa? Kita ambil contoh,
pelajar di negara Amerika Serikat dan Jepang, misalnya, sejak playgrup sudah
ditanamkan untuk belajar luar angkasa, teknologi dasar membuat robot hingga les
berbagai alat musik. Walau setengah dipaksa namun hal itu merupakan simbol
ketekunan yang diterapkan agar generasi di negara tersebut punya kemampuan yang
tentunya diharapkan bisa menjadi model hidup untuk membanggakan diri, keluarga,
bangsa, dan negaranya.

B. Tidak Ada Rotan, Akar pun Jadi


Untuk memahami bagian penjelasan ini, bacalah kisah berikut (disarikan dari
Jurnal Galeri UKM, 31 Maret 2010) yang menunjukkan bahwa orang kreatif bisa
membuat sesuatu yang dianggap tidak berguna menjadi berguna.
Menjadikan botol bekas minuman dan kulit telur menjadi produk yang
bernilai jual itu sudah dilakukan Irina Cananu. Sejak sekitar lima tahun lalu. Kini
hasil usahanya “mengubah” botol bekas dan kerajinan kulit telur telah menghasilkan

66
pendapatan sampai jutaan rupiah. Jangan buru-buru membuang botol bekas, apalagi
yang modelnya terasa unik. Sebab, barang yang tampaknya tak berguna itu dengan
sedikit “sentuhan” bisa diubah menjadi produk yang memiliki nilai jual.

Sumber: www.sugengbanjarwaru02.blogspot.com

Gambar 3.5
Contoh kerajinan dari botol bekas

Botol bekas minumann terutama yang modelnya unik dan kulit telur itu
dijadikan perempuan asal Romania yang bersuamikan pria Indonesia ini, sebagai
“kanvas” untuk melukis. Hasilnya? Dia bisa mengikutkan “barang bekas” itu pada
berbagai pameran dan orang pun mau membelinya.
Melukis pada botol bekas minuman dan kulit telur sebenarnya merupakan
usaha lanjutan bagi Irina. Sebelumnya, dia senang membuat boneka yang berbahan
baku utama tepung terigu. Campuran tepung terigu yang diberi pewarna dan gula itu
dibuatnya menjadi berbagai bentuk boneka. Produknya ini lalu dijadikan penghias
kue tar untuk acara ulang tahun dan pernikahan.
Kebetulan dia memang gemar melukis dan membuat berbagai pekerjaan
tangan. dia juga senang merajut dan menyulam. Namun, dari berbagai pekerjaan
tangan yang dibuatnya itu, ternyata pesanan yang terus mengalir adalah boneka.
Kendati demikian, Irina masih bisa memanfaatkan sisa waktunya untuk melukis
botol bekas dan kulit telur. Awalnya, melukis pada botol bekas itu dia lakukan
sekadar untuk menyalurkan hobi. Botol bekas yang sudah dilukisnya lalu dijadikan
pajangan untuk memperindah ruangan.
Ternyata banyak juga orang yang tertarik membeli botol lukis. Jadi, pesanan
botol lukis juga mengalir. Sementara lukisan pada kulit telur biasanya ramai dipesan

67
orang pada hari-hari dekat Paskah. Pengerjaan lukisan pada botol memerlukan
waktu sekitar empat jam sampai empat hari, tergantung dari ukuran botol dan
kerumitan lukisan. Di sini, kata Irina, yang diperlukan adalah kreativitas dan
konsentrasi.
Melukis pada botol dan kulit telur berawal dari hobi dan kecintaan Irina pada
keragaman warna dan budaya. Dia lalu memadukan kedua hal itu menjadi lukisan
pada botol dan kulit telur. Mungkin hal itulah yang membuat lukisan botol dan kulit
telur Irina dirasakan orang memiliki ciri khas.
Dia tidak bisa diam. Entah mengapa selalu saja ada keinginan untuk
mengerjakan sesuatu. Irina pun mengaku senang mengerjakan kerajinan tangan
sejak masih duduk di sekolah dasar. Karena kesibukan itulah, Irina tak merasa
kesepian. Bahkan waktu baginya terasa berlalu cepat dan kini sudah sekitar 10 tahun
dia tinggal di Surabaya bersama keluarga. Suaminya memilih kota itu untuk
mengembangkan produksi mebel untuk ekspor di kota tersebut.
Setelah mengikutsertakan produknya ke berbagai pameran, pesanan pun
mengalir. Namun, Irina merasa tak cukup puas hanya dengan membuat berbagai
produk kerajinan tangan. Dia lalu membuka kursus untuk mereka yang ingin belajar
berbagai kerajinan tangan yang dikuasainya.
Lewat kursus itu, Irina membagi kepandaiannya melukis pada media kulit
telur, botol bekas minuman, gelas, cangkir, vas bunga, dan piring. Awalnya, peserta
kursus kebanyakan ibu-ibu rumah tangga, tetapi kini murid-murid sekolah pun
menekuni kerajinan tangan tersebut.

Kisah tersebut menunjukkan bahwa orang yang kreatif dan


memberdayagunakan apa saja yang ada di sekelilingnya. Istilah “tak ada rotan, akar
pun jadi” memang cocok disematkan kepada orang yang punya potensi kreatif.
Sikapnya dalam memahami sekeliling membawanya dalam kreativitas yang unggul
dan lain daripada yang lain.
Adapun sikap-sikap yang sebenarnya perlu kita miliki agar kreatif adalah
sebagai berikut.
- Suatu saat jika kita memiliki ide, kemudian kita lakukan atau kita coba ide
tersebut, ternyata gagal. Perbaiki ide tersebut sampai berhasil, jadilah ide baru.
Inilah kiat yang yaitu berhubungan dengan belajar dari kesalahan. Kesalahan bisa
menghasilkan ide baru yang lebih baik. Tanyakanlah terhadap ide lama kita yang

68
gagal, apa pelajaran dari ide tersebut, bisakah dilakukan lagi dengan cara baru,
apakah waktunya kurang tepat?
- Jangan berpikir bahwa kreatif itu hanya membuat hal-hal yang baru. Justru salah,
karena manusia tidak pernah membuat hal yang baru. Hanya Tuhan yang bisa.
Manusia hanya bisa menemukan apa yang belum ditemukan oleh orang lain,
manusia hanya bisa mengubah atau menggabungkan hal-hal yang sudah ada, sekali
lagi bukan menciptakan hal yang baru. Jadi, jika kita ingin kreatif kita bisa mulai
dengan barang yang ada di depan kita, perbaikan apa yang bisa kita lakukan
terhadap barang tersebut.
- Jangan terpaku dengan ide lama. Bagaimanapun suksesnya ide kita pada waktu
yang lalu, belum tentu akan berhasil lagi pada saat ini. Evaluasi lagi, tidak masalah
mengeliminasi ide kita sendiri yang sukses untuk mendapatkan ide baru yang lebih
baik. Termasuk juga disini saat ide kita disisihkan oleh ide orang lain, jangan sedih
karena meskipun tidak disisihkan oleh orang lain, pada kahirnya kita harus
menggantinya sendiri jika ide kita tersebut sudah tidak relevan.
Patut diingat pula bahwa manusia adalah makhluk tiga dimensi dengan tiga
kemampuan. Pertama kesadaran akan dirinya sendiri dan dunia. Kedua,
kemampuan untuk memilih. Ketiga, kemampuan untuk berkarya. Manusia modern
tentunya mempunyai banyak keinginan. Kita tau bahwa hidup memang memerlukan,
life skill. Life skill tidak mungkin datang dengan sendirinya. Akan tetapi,
memerlukan usaha yang maksimal, perlu digali potensi diri, dan dikembangkan
dengan cara banyak belajar, kuncinya adalah jangan pernah merasa cukup dengan
hasil yang ada teruslah berusaha.

Sumber: www.antarafoto.com

69
Gambar 3.6
Kecakapan hidup (lifeskill) diperlukan
oleh generasi kreatif

Berbuatlah sebanyak mungkin, lakukan yang bisa dilakukan, carilah sesuatu


hal yang baru, yang bisa membawa banyak manfaat. Tanpa kemampuan yang
dimiliki oleh diri, tentunya kita akan tertinggal, dan jalan ditempat yang akhirnya
menyesali diri sendiri. Salah besar kalau kita sampai memvonis diri gagal dan
bodoh. Kita tidak mengharapkan seperti itu menimpa kita, yang kita harapkan hidup
ini dinamis penuh warna, dan banyak perubahan pada diri.
Manusia yang kreatif, tentu akan selalu mencoba hal-hal yang baru
,beinovasi. Menyukai tantangan, tidak ada khahawatiran pada diri. Melakukan tentu
lebih baik daripada menonton dan mengomentari. Socrates (seorang pilosof) berkata,
”Cobalah dulu, baru cerita. Pahamilah dulu, baru menjawab. Pikirlah dulu, baru
berkata. Dengarlah dulu, baru beri penilaian. Bekerjalah dulu, baru berharap”. Indah
sekali kata bijak ini, tidak menutup kemungkinan orang bisa terinspirasi dan berbuat
lebih semangat lagi.
Walau sesulit dan sepahit apapun harus tetap punya harapan dan selalu
berpikiran positif. Jangan mengalah dan menyerah, lawan dan berusaha untuk
menang, Kita perlu ”memotivasi diri sendiri ” agar berdaya dan tegar dalam
menghadapi hari esok. Kalau perlu bikin dan tulis suatu catatan diri yang
menekankan ketangguhan mental, semisal: “Saya harus bisa, melakukan itu yang
menjadi target dan prioritas, tidak ada yang tidak bisa jika Tuhan menghendaki,
Pasti saya bisa”. Baca berulangkali kalimat demi kalimat, pahami dan hayati
maknanya, katakan pada diri bahwa kita mampu, untuk melakukannya.Itulah
optimisme. Dengan begitu kita akan merasakan bahwah alam sadar kita merespons
dalam tindakan yang nyata. Berpikiran kreatif hanya berkembang pada masyarakat
yang terbuka, toleran terhadap ide-ide “gila” dan memberikan kesempatan kepada
setiap orang untuk mengembangkan kemampuan dirinya.

70
Sumber: www.bpkpenabur.or.id
Gambar 3.7
Proses kreatif harus diiringi dengan semangat kuat

Orang yang kreatif dan dinamis biasanya mereka selalu berpikiran


bagaimana dirinya maju terdepan, visioner dan bermanfaat buat orang banyak.
Sungguh mulia orang yang selalu berpikiran kedepan untuk kemaslahatan atau
kebaikan umat manusia, selalu berusaha untuk melakukan yang terbaik. Tentunya
ini perlu diapresiasi. Dan setiap agama apapun memandangnya sebagai tindakan
yang terpuji, berakhlak dan karakter manusia yang santun dan bersahabat.
Dalam buku Psikologi Komunikasi (Jalaluddin Rahmat 2009: 77) disebutkan,
secara umum orang-orang kreatif ditandai:
1. Kemampuan kognitif. Termasuk disini kemampuan diatas rata-rata, kemampuan
melahirkan gagasan-gagasan baru, gagasan yang berlainan, dan pleksibelitas
kognitif.
2. Sikap terbuka. Orang kreatif mempersiapkan dirinya menerima stimulasi internal
dan eksternal, ia memiliki minat yang beragam, dan luas.
3. Sikap bebas, otonom, dan percaya pada diri sendiri. Orang kreatif tidak senang
“digiring” , ia ingin menampilkan dirinya semampu dan semaunya, ia tidak terikat
dengan konvesi-konvensi sosial, mungkin inilah sebabnya orang-orang kreatif sering
dianggap “nyentrik” atau gila.
Jika kita berpikir, bahwa di dunia ini tidak ada yang mustahil. Semuanya
serba mungkin Rumus berpikirnya: “Tuhan ada dan Dia berkehendak”. Jadi, siapa
manusianya yang bisa mencegahnya jika Tuhan menghendaki, pasti semua terjadi.
Sekarang kembali kita berpikir tentang manusia, jika manusia punya kemauan, dan

71
berpikran positif terhadap Tuhan, menyayangi sesama manusia tanpa membedakan
ras, golongan dan agama, selalu berusaha dengan sekuat tenaga, berdo’a dan ikhlas
dalam beramal, apakah Tuhan tega untuk menzaliminya? Tuhan sangat Penyayang,
dan mencintai umat manusia, saya kira kalau manusia berkeinginan untuk merubah
dirinya menjadi manusia yang berguna, dengan cara mengembangkan potensi diri
yang dimiliki, saya yakin bahawa: Tuhan akan menolong hambanya, selagi
hambanya mau menolong dan berbuat kebaikan untuk diri dan juga umat manusia.
Percaya dengan hal ini, berarti kita positif dalam memandang kehidupan, dan
dipandang sebagai manusia yang pandai bersyukur

C. Kerja Keras untuk Mandiri

Secara normatif, dan sebagaimana telah hampir dapat diterima oleh


umumnya kita sekalian, pembentukan karakter bangsa merupakan hal yang amat
penting bagi generasi muda dan bahkan menentukan nasib bangsa di masa depan.
Selanjutnya, kita juga telah sering mendengar bahwasanya generasi muda perlu
memiliki mental kepribadian yang kuat, bersemangat, ulet, pantang menyerah,
disiplin, inovatif dan bekerja keras, untuk dapat menjadikan bangsanya menjadi
bangsa yang memiliki daya saing tinggi, sehingga dapat berada sejajar dengan
bangsa bangsa lain.

Sumber: www.sman10malang.com
Gambar 3.8
Generasi muda perlu memiliki

72
mental kepribadian unggul

Namun pada kenyataannya, pernyataan di atas sering hanya sebatas pada


retorika. Kondisi yang kita hadapi sekarang menunjukkan bahwa era globalisasi
telah menempatkan generasi muda Indonesia pada posisi yang berada di tengah-
tengah derasnya arus informasi yang sedemikian bebas, sejalan dengan kemajuan
teknologi informasi dan telekomunikasi.
Sebagai akibatnya, maka nilai-nilai asing secara disadari ataupun tidak
disadari telah memberi pengaruh langsung maupun tidak langsung kepada generasi
muda. Walaupun masih belum ada bukti empiris secara langsung bahwa nilai nilai
asing tersebut seluruhnya memberikan dampak negatif bagi generasi muda, akan
tetapi jika tidak dilakukan upaya antisipasi apapun, bukan tidak mungkin, di masa
depan nanti, bangsa ini akan menjadi bangsa yang berpendirian lemah serta sangat
mudah hanyut oleh hiruk-pikuknya dinamika globalisasi; dan pada akhirnya akan
mudah dikendalikan oleh bangsa lain.
Gambaran umum, keadaan di atas akan memberikan pengaruh pada rasa
kebangsaan (nasionalisme) di kalangan generasi muda. Meskipun belum nampak
secara jelas, akan tetapi harus diakui bahwa saat ini telah mulai ada gejala dari
menurunnya semangat dan rasa kebangsaan atau nasionalisme di kalangan generasi
muda yang ditunjukkan dari semakin berkurangnya pemahaman generasi muda
terhadap sejarah dan nilai nilai budaya bangsanya sendiri. Upaya strategis yang
harus dilakukan oleh generasi muda dalam menghadapi hal tersebut adalah sebuah
koordinasi gerakan revitalisasi kebangsaan yang diarahkan terutama pada penguatan
ketahanan masyarakat dan bangsa terhadap segenap upaya nihilisasi dari pihak luar
terhadap nilai-nilai budaya bangsa.
Adapun generasi muda dalam melaksanakan koordinasi gerakan tersebut
memiliki tiga peran penting yakni sebagai berikut.

1.Sebagai pembangun-kembali karakter bangsa (character builder)


Di tengah tengah derasnya arus globalisasi, kemudian ditambah dengan sejumlah
erosi karakter positif bangsa sementara adanya gejala amplifikasi atau penguatan
mentalitas negatif, seperti malas, koruptif dan sebagainya, maka peran generasi
muda adalah membangun kembali karakter positif bangsa. Peran ini tentunya sangat
berat, namun esensinya adalah adanya kemauan keras dan komitmen dari generasi

73
muda untuk menjunjung nilai-nilai moral di atas kepentingan kepentingan sesaat
sekaligus upaya kolektif untuk mewujudkannya pada kegiatan dan aktivitasnya
sehari-hari.

Sumber: www.farm4.static.flickr.com
Gambar 3.9
Contoh kegiatan kreativitas dalam kehidupan sehari-hari

2. Sebagai pemberdaya karakter (character enabler)


Pembangunan kembali karakter bangsa tentunya tidak akan cukup, jika tidak
dilakukan pemberdayaan secara terus menerus. Sehingga generasi muda juga
dituntut untuk mengambil peran sebagai pemberdaya karakter atau character
enabler. Bentuk praktisnya adalah kemauan dan hasrat yang kuat dari generasi muda
untuk menjadi role model dari pengembangan karakter bangsa yang positif. Peran
ini pun juga tidak kalah beratnya dengan peran yang pertama, karena selain kemauan
kuat dan kesadaran kolektif dengan kohesivitas tinggi, masih dibutuhkan adanya
kekuatan untuk terlibat dalam suatu ajang konflik etika dengan entitas lain di
masyarakat maupun entitas asing.

3. Sebagai perekayasa karakter (character engineer)


Sejalan dengan perlunya adaptifitas daya saing untuk memperkuat ketahanan
bangsa. Peran yang terakhir ini menuntut generasi muda untuk terus melakukan
pembelajaran. Harus diakui bahwa pengembangan karakter positif bangsa,
bagaimanapun juga, menuntut adanya modifikasi dan rekayasa yang tepat
disesuaikan dengan perkembangan jaman. Sebagai contoh karakter pejuang dan

74
patriotisme tentunya tidak harus dilaksanakan dalam wujud fisik, akan tetapi dapat
dalam konteks lainnya yang bersifat nonfisik. Peran generasi muda dalam hal ini
sangat diharapkan oleh bangsa, karena di tangan merekalah proses pembelajaran
adaptif dapat berlangsung dalam kondisi yang paling produktif.

Sumber: www.smamarsudiluhur.files.wordpress.com
Gambar 3.10
Proses pembelajaran adaptif diperlukan untuk mandiri

Seperti sudah disebutkan sebelumnya, untuk kreatif dan mandiri itu tidak
akan lepas dari hambatan dan tantangan. Melalui penjelasan tentang macam-macam
penghambat kreativitas untuk mandiri, sebenarnya dapat diatasi walaupun sulit. Cara
umum yang dipakai adalah dengan mengubah cara berpikir dan proses bertindak.
Walaupun demikian, berbagai riset telah dilakukan untuk mencari cara-cara
meningkatkan kreativitas untuk mandiri dalam proses pemecahan masalah, yaitu :
– Perumusan masalah secara kreatif
Sikap ini adalah usaha yang dilakukan untuk menghindar dari perumusan masalah
yang sudah jelas. Tapi coba berpikir secara banyak arah dan bukan satu arah dengan
melontarkan pertanyaan baru maupun mencoba melihat dari sudut pandang yang
berbeda agar memperoleh kemungkinan baru.
– Bartanya dan bertanya
Intinya adalah dengan terus-menerus melontarkan pertanyaan untuk memperbesar
terciptanya solusi yang kreatif. Untuk membangkitkan sikap bertanya adalah dengan
melontarkan pertanyaan, tanpa perlu khawatir apakah pertanyaan yang kita ajukan
salah atau karena pertanyaan tersebut orang lain menganggap kita bodoh.

75
Sumber: www.bogor.linux.or.id
Gambar 3.11
Ciri orang kreatif adalah selalu penasaran dan mau bertanya

– Curah gagasan, untuk dapat melakukan curah gagasan yang efektif, perlu
diperhatikan tiga kondisi berikut ini:
1. Selama proses mencurahkan gagasan jangan melakukan penilaian.
2. Proses pencurahan gagasan harus benar-benar bebas.
3. Usahakan sebanyak mungkin gagasan dapat dilontarkan, karena kemungkinan
untuk memperoleh jawaban yang kreatif.
– Orang aneh, maksudnya adalah memasukkan orang lain yang tidak begitu tahu
tentang bidang pekerjaan atau bidang pengetahuan yang sedang dipecahkan. Teknik
ini dimunculkan karena penelitian menemukan bahwa banyak orang mengalami
kesulitan untuk kreatif dalam hal-hal yang sudah sangat dikenal.
– Iklim kreatif, hal ini dilakukan antara lain dengan saling mendukungnya setiap
anggota kelompok untuk dapat berkomunikasi secara terbuka, melontarkan opini
yang berisiko, bertanya dan menggali, diskusi, membandingkan, mengembangkan,
dan bukan mengkritik ide yang dilontarkan, melibatkan diri dalam proses berpikir
yang divergen (imajinatif) dan bukan konvergen (praktis atau teknis), serta
menghindari menang kalah.

76
BAB 4
Indahnya Saling Berbagi

Tidak dapat disangkal bahwa menurut hakikatnya manusia adalah pribadi,


makhluk individu. Akan tetapi, juga tidak dapat disangkal bahwa manusia
berhubungan dengan makhluk-makhluk lainnya, termasuk manusia lainnya. Ia tidak
tinggal dan hidup sendirian saja. Sebaliknya selalu berada bersama dan berhubungan
dengan makhluk-makhluk serta orang-orang lainnya.
Kecenderungan manusia untuk hidup berkelompok sebenarnya bukanlah
sekadar suatu naluri atau keperluan yang diwariskan secara biologis semata-mata.
Akan tetapi, dalam kenyataannya manusia berkumpul sampai batas-batas tertentu
juga menunjukkan adanya suatu ikatan sosial tertentu. Mereka berkumpul dan saling
berinteraksi satu sama lain. Interaksi antar manusia merupakan suatu kebutuhan
dalam rangka untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Individu yang satu pasti akan
membutuhkan individu yang lain, karena seorang individu tidak akan bisa hidup
sendiri tanpa bantuan individu lain. Jadi kehidupan berkelompok merupakan
kebutuhan mutlak. Maka timbullah kelompok-kelompok sosial (social group) di
dalam kehidupan manusia. Kelompok-kelompok sosial tersebut merupakan
himpunan atau kesatuan manusia yang hidup bersama.

Sumber: www.2.bp.blogspot.com
Gambar 4.1
Kecenderungan manusia adalah berkelompok

Di dalam kehidupan manusia, ia selalu hidup sebagai warga suatu kesatuan


hidup, warga negara masyarakat, dan warga. Hidup dalam hubungan antaraksi dan

77
interdependensi itu mengandung konsekuensi-konsekuensi sosial baik dalam arti
positif maupun negatif. Keadaan positif dan negatif ini adalah perwujudan dari nilai-
nilai sekaligus watak manusia bahkan pertentangan yang diakibatkan oleh interaksi
antarindividu. Tiap-tiap pribadi harus rela mengorbankan hak-hak pribadi demi
kepentingan bersama Dalam rangka ini dikembangkanlah perbuatan yang luhur yang
mencerminkan sikap dan suasana kekeluargaan dan kegotongroyongan. Pada zaman
modern seperti saat ini manusia memerlukan pakaian yang tidak mungkin dibuat
sendiri.
Manusia dan masyarakatnya bukan merupakan dua realitas yang asing satu
sama lain, yang saling mempengaruhi dari luar, melainkan membentuk horison
dinamis dalam hubungan yang dialektis. Keduanya merupakan lapangan kerjasama
dengan dorongan dialektis, saling memajukan dan saling memperkembangkan.
Untuk itu, kemajuan manusia merupakan hasil kerjasama antarmanusia bukan hasil
seseorang. Sebagai konsekuensinya, manusia dan masyarakatnya merupakan dua
momen itu saling melengkapi atau komplementer.

Sumber: www.2.bp.blogspot.com
Gambar 4.2
Kemajuan manusia merupakan
hasil kerjasama antarmanusia

Dapat disimpulkan, bahwa manusia dikatakan sebagai makhluk sosial,


karrena beberapa alasan, karena Manusia tunduk pada aturan, norma sosial, Perilaku
manusia mengaharapkan suatu penilain dari orang lain, Manusia memiliki
kebutuhan untuk berinteraksi dengan orang lain, Potensi manusia akan berkembang
bila ia hidup di tengah-tengah manusia.

78
Dalam berhubungan dan berinteraksi, manusia memiliki sifat yang khas yang
dapat menjadikannya lebih baik. Kegiatan mendidik merupakan salah satu sifat yang
khas yang dimiliki oleh manusia. Jika manusia tidak dididik maka ia tidak akan
menjadi manusia dalam arti yang sebenarnya. Hal ini telah terkenal luas dan
dibenarkan oleh hasil penelitian terhadap anak terlantar. Hal tersebut memberi
penekanan bahwa pendidikan memberikan kontribusi bagi pembentukan pribadi
seseorang.

A. Kreativitas dan Kemandiran dalam Berbagi


Jiwa kreatif merupakan bawaan lahir manusia. Jiwa kreatif bisa muncul dan
berkembang karena tuntutan lingkungan. Selain itu, kreativitas bisa diusahakan
dengan sengaja, terdorong oleh keinginan mau maju. Untuk memacu kreativitas, kita
dapat belajar dari orang-orang yang telah mewujudkan hal mengesankan berkat
kreativitas mereka. Dengan melakukan hal-hal yang disenangi maka dapat
menumbuhkan daya pikir yang kreatif untuk melakukannya. Dapat menghargai
bimbingan dan pengarahan dalam hidup dan menghargai kemampuan dan bakat-
bakat sendiri yang sedang berkembang.

Sumber: www.epochtimes.co.id
Gambar 4.3
kreativitas bisa diusahakan dengan sengaja,
terdorong oleh keinginan mau maju

Dalam kreativitas dan kemandiran sebenarnya ada sebuah pola hubungan


dengan lingkungan dan orang lain. Ini artinya, kita bisa berbagi demi memacu
kreativitas dan kemandirian tersebut. Jadi, mau tidak mau kreativitas dan

79
kemandirian bersumber dari sekitar yang kita olah dan kembangkan. Pengembangan
tersebut dibentuk dengan beragam hasil kreasi yang pada akhirnya dibagi kembali
untuk lingkungan sekitar.
Saat berbagai berdasar pada kreativitas dan kemandirian, sebenarnya kita
sedang membuat sebuah perubahan. Perubahan akan selalu terjadi dimana-mana,
mulai dari hal yang paling kecil hingga pada perubahan yang sangat besar.
Perubahan bisa saja terjadi oleh apa yang dilihat, dirasa dan didengar, karena unsur
itulah yang berkaitan erat dengan perubahan. Mungkin itulah yang menjadi
eksistensi sebuah perubahan, selalu berkaitan dan menghasilkan perbedaan.
Perubahan terjadi apabila benar-benar memiliki keyakinan bahwa hal itu
tidak merugikan bahkan sebaliknya yaitu memberikan manfaat kepada siapa saja,
maka perubahan itu akan menjadi tuntutan bagi yang melaksanakan. Perubahan
dapat saja terjadi karena faktor eksternal (orang lain) atau juga faktor internal (diri
sendiri), sangat naib jika perubahan tersebut karena faktor eksternal dan bersifat
mengikuti kebutuhan orang lain serta dipaksakan. Dapat diindikasikan perubahan
yang dilakukan orang lain dan bersifat dipaksakan adalah bentuk tidak berdayanya
dalam meyakini kekuatan perubahan dari diri sendiri.
Apapun yang bersifat perubahan akan lebih mulia jika melalui filter diri
sendiri, tanpa harus mutlak ditelan mentah-mentah karena menurut orang lain belum
tentu benar dan begitu juga sebaliknya. Namun yang perlu diperhatikan dalam
lingkungan sosial bahwa tempat kita bercermin adalah orang lain dan bukan diri
kita, sehingga budaya komunikasi untuk sebuah introspeksi adalah hal positif yang
menjadi sebuah kebutuhan. Perubahan, diri sendiri dan orang lain tidak akan terlepas
serta memiliki pengaruh yang dominan dalam menata pribadi siapapun.
Berikut beberapa kegiatan yang dapat melatih kita dalam berbagi kreativitas
dan kemandirian.

1. Melakukan belajar kelompok


Contoh hal kecil berbagi yang dapat dilakukan kita sebagai pelajar adalah
dengan melakukan belajar kelompok. Mungkin, kita seringkali diberi pekerjaan
rumah atau tugas lian oleh bapak atau ibu guru yang terkadang kita sendiri merasa
kesulitan untuk menyelesaikannya. Selain bertanya pada orangtua ataupun guru les,
satu cara ini bisa juga dilakukan yaitu dengan belajar kelompok bersama-sama
dengan teman. Caranya, bentuklah sebuah kelompok belajar di salah satu rumah

80
teman dengan anggota maksimal lima orang. Jangan terlalu banyak, nanti bukannya
bisa belajar bersama malah kebanyakan bercanda. Jangan lupa, ajak satu atau dua
orang teman yang selalu mendapat nilai baik dan berprestasi disekolah dalam
kelompok belajar kita.

Sumber: www.nessyoctavia.files.wordpress.com
Gambar 4.4
Berbagi yang dapat dilakukan kita sebagai pelajar
adalah dengan melakukan belajar kelompok

Lalu, apa saja manfaat dari belajar kelompok? Berikut ini beberapa manfaat
belajar kelompok:
- Belajar dengan membentuk kelompok belajar sendiri dapat memotivasi semangat
belajar antara teman satu dengan lainnya.
- Saling berbagi informasi dan pengetahuan antara teman. Teman yang pandai dapat
mengajari dan menularkan kepandaiannya kepada teman lainnya.
- Membangun komunikasi timbal balik dengan adanya diskusi.
- Bekerjasama menyelesaikan PR sekaligus bersosialisasi di luar sekolah.

2. Mengikuti kegiatan ekstrakurikuler


Akhir-akhir ini mungkin bisa dibilang hampir setiap sekolah di kota-kota
besar di Indonesia mengadakan kegiatan ekstrakulrikuler, tidak hanya di kota-kota
besar saja, di kota-kota kecil di Indonesia pun sudah diselenggarakan kegiatan
ekstrakurikuler.kegiatan ekstrakurikuler/ekskul bisa berupa kegiatan seni, olahraga,

81
pengembangan kepribadian, dan akademik. Ekstrakurikuler biasanya diadakan oleh
pihak sekolah itu sendiri. Sebenarnya apa kegiatan ekstrakurikuler itu sendiri dan
apa tujuan serta manfaat diadakannya kegiatan ekstrakurikuler tersebut?

Sumber: www.smakkosayu.sch.id
Gambar 4.5
Salah satu contoh esktrakurikuler adalah basket

Ekstrakurikuler atau lebih dikenal dengan ekskul adalah kegiatan yang


dilakukan siswa atau mahasiswa di luar jam belajar standar/kurikuler. Kegiatan
ekstrakurikuler ada mulai tingkat pendidikan Sekolah Dasar (SD) hingga universitas.
Asal kata ekstrakurikuler berasal dari dua kata yaitu ekstra yang berarti lebih, dan
kurikuler yang artinya sama dengan kurikulum yang artinya pembelajaran. dari dua
kata tersebut juga dapat diartikan bahwa ekstrakurikuler adalah pembelajaran
ekstra/lebih, lebih di sana dapat diartikan tambahan.
Lalu apa tujuan dari kegiatan ekstrakurikuler tersebut? kegiatan
ekstrakurikuler atau ekskul diadakan/disediakan oleh pihak sekolah atau universitas
untuk mengembangkan potensi, minat, kepribadian, dan bakat yang ada pada
siswa/mahasiswa dan untuk menggali lebih jauh potensi, minat, kepribadian, dan
bakat tersebut. Misalnya siswa yang memiliki minat dan bakat pada ekstrakurikuler
sepak bola untuk mengembangkan bakatnya dan bertemu pemain lainnya. Atau
misalkan yang memiliki potensi di bidang bahasa, bisa mengikuti ekstrakurikuler
yang menunjang bahasa, misalnnya Bahasa Jepang, Bahasa Jerman dan lain-lain.

82
Memilih ekskul yang menunjang pembelajaran atau membantu pembelajaran
sebenarnya lebih baik, karena dilihat dari beberapa aspek memang lebih banyak
manfaatnya, diantaranya, membantu siswa dalam belajar yang merupakan kebutuhan
utama siswa atau mahasiswa di sekolah atau universitas. Tetapi tidak ada salahnya
juga jika memilih ekskul yang menyangkut olahraga, seni dan ekskul yang tidak
menunjang ataupun tidak ada kaitannya dengan pembelajaran sama sekali, karena itu
berguna untuk refreshing(menghilangkan stres karena belajar). Akan lebih baik lagi
jika mengikuti ekstrakurikuler yang berguna untuk pembentukan diri, karena itu
akan sangat berguna di masa depan dan di kehidupan sebenarnya.
Mengikuti kegiatan ekstrakurikuler memiliki banyak manfaat, diantaranya:
- Belajar mendapatkan ilmu pengetahuan dan pengalaman lain di luar kelas.
- Belajar organisasi dan juga belajar bekerja sama dengan orang lain.
- Menyalurkan minat dan bakat kita pada kegiatan ekstrakurikuler
- Bisa mengembangkan bakat melalui kegiatan ekstrakurikuler
- Jika ekskul akademis, bisa mendapat pelajaran tambahan dari ekskul tersebut
Visi kegiatan ekstra kurikuler adalah berkembangnya potensi, bakat dan
minat secara optimal, serta tumbuhnya kemandirian dan kebahagiaan peserta didik
yang berguna untuk diri sendiri, keluarga dan masyarakat. Menyediakan sejumlah
kegiatan yang dapat dipilih oleh peserta didik sesuai dengan kebutuhan, potensi,
bakat, dan minat mereka. Menyelenggarakan kegiatan yang memberikan
kesempatan peserta didik mengespresikan diri secara bebas melalui kegiatan
mandiri dan atau kelompok.
Jenis-jenis kegiatan Ekstrakurikuler ada banyak sekali diantaranya:
a. Krida, meliputi Kepramukaan, Latihan Dasar Kepemimpinan Siswa (LDKS),
Palang Merah Remaja (PMR), Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (PASKIBRAKA).
b. Karya Ilmiah, meliputi Kegiatan Ilmiah Remaja (KIR), kegiatan penguasaan
keilmuan dan kemampuan akademik, penelitian.

83
Sumber: www.anginbiru.weebly.com
Gambar 4.6
Contoh kegiatan ekstrakurikuler bidang ilmiah

c. Latihan/lomba keberbakatan/prestasi, meliputi pengembangan bakat olah raga,


seni dan budaya, cinta alam, jurnaistik, teater, keagamaan.
d. Seminar, lokakarya, dan pameran/bazar, dengan substansi antara lain karir,
pendidikan, kesehatan, perlindungan HAM, keagamaan, seni budaya.

Bila kegiatan Ekstrakurikuler berada dibawah bimbingan guru yang tepat,


kegiatan ekstra kurikuler bisa menjadi wadah yang tepat bagi para siswa dalam
mengembangkan bakat dan kemampuannya, sebagai contoh membentuk band
sekolah, dengan demikian bakat mereka tidak terpendam. Melalui ekskul para siswa
bisa memupuk jiwa sportif dalam aneka perlombaan (misal: bola basket atau futsal)-
baik yang digelar secara internal disekolah maupun eksternal dengan sekolah lain.
Ekstra kurikuler juga bisa mengajarkan kita akan arti organisasi, walaupun
dalam skala yang kecil. Disana kita bisa belajar menjadi pemimpin, pengurus, atau
bahkan belajar mengemas suatu acara yang menarik dalam sebuah pameran ekskul.
Masih banyak lagi hal positif yang dapat diperoleh siswa dengan mengikuti kegiatan
ekstra kurikuler.
Agar kita dapat mengembangkan minat dan bakat kita dalam ekstrakurikuler,
kita dapat memilihnya sesuai dengan kemampuan kita agar dapat mengasah
kemampuan kita. lalu setelah memilih tentukan target atau titik acuan yang membuat
kita termotivasi dan antusias untuk mengikuti Ekstrakurikuler tersebut. Jalani
ekstrakurikuler tersebut dan terima konsekuensinya dengan hati ikhlas karena ini

84
pilihan kita sehingga kita dapat belajar bertanggung jawab. Jangan lupa pintar-pintar
mengatur waktu antara kegiatan akademis dan kegiatan Ekstrakurikuler yang kita
jalani.

B. Kreatif dalam Penyampaian Pesan


Manusia tercipta memang penuh dengan daya kreativitas. Sejak zaman
dahulu bahkan sejak jaman purba pun manusia telah berusaha untuk mengambarkan
kondisi ataupun sekadar mengabadikan pesan melalui berbagai media dan teknologi
yang dikenal sesuai dengan tingkat pengetahuan sang manusia dijamannya.
Dalam bahasan ini, kita bisa mengibaratkan hasil karya kreatif seperti
penyampaian iklan. Iklan adalah produk kreatif yang bisa disampaikan kepada orang
lain dalam wujud pesan. Pesan yang disampaikan bisa dimaknai dan dimengerti oleh
orang lain. Ini mudah dipahami bahwa sehebat apapun karya kita, hal tersebut belum
tentu bisa diketahui oleh orang lain. Maka, akan sia-sialah apa yang kita buat
tersebut.

Sumber: www.smarihexabpp.files.wordpress.com
Gambar 4.7
Penyampaian pesan yang baik diperlukan dalam
Kreativitas

Dalam Teori Ilmu Komunikasi, kepenerimaan orang lain akan pesan yang
disampaikan oleh penyampai pesan menjadi dasar penilaian akan keberhasilan suatu
proses komunikasi. Jadi penetapan strategi pesan karya kreatif merupakan suatu
keputusan strategis yang mampu menjamin sukses atau gagalnya suatu karya kreatif.

85
Hal pertama yang harus dilihat dalam karya kreatif adalah keuntungan kunci
orang lain sebagai jantung strategi pesan karya kreatif. Seperti iklan, kampanye
karya kreatif yang efektif sangat berperan besar dalam sasaran dan pemberitahuan
apa yang kita buat. Kampanye karya kreatif yang efektif merupakan kampanye
periklanan yang didasarkan pada satu tema besar saja. Tema besar ini dikenal
sebagai what to say sebuah inti dari pesan yang ingin dikomunikasikan kepada orang
lain. Penyampaian karya kreatif didasarkan hanya pada satu tema besar saja karena
keterbatasan daya ingat manusia.
Hal-hal yang biasanya terdapat dalam sebuah mengembangkan sisi kreatif
yaitu:
1. Tujuan
Aspek pertama yang paling penting sebelum merumuskan strategi penyampaian
karya kreatif adalah sebuah sasaran atau tujuan. Tujuan itu tergantung pada apa yang
ingin dicapai dalam penyampaian karya kreatif. Misalnya, membangun kesadaran
pada suatu karya yang kita buat agar bisa diterima orang lain.
Salah satu cara untuk merumuskan tujuan adalah dengan menggunakan
indikator SMART:
S = Specific (spesifik – tidak umum)
M = Measureable (terukur)
A = Attainable (dapat dicapai)
R = Realistic (realistis)
T = Timely (memiliki jangka waktu)

Sumber: www. underdesign.co.uk


Gambar 4.8

2. Nyatakan masalah penyampaiannya

86
Masalah biasanya ditemukan setelah dilakukan analisis SWOT. Analisis
SWOT merupakan salah satu metode untuk menggambarkan kondisi dan
mengevaluasi suatu masalah yang berdasarkan faktor internal (dalam) dan faktor
eksternal (luar) yaitu Strengths, Weakness, Opportunities dan Threats. Metode ini
paling sering digunakan untuk mencari strategi yang akan dilakukan. Analisis
SWOT hanya menggambarkan situasi yang terjadi bukan sebagai pemecah masalah.

Sumber: www.luckyconqueror.wordpress.com
Gambar 4.9

Analisis SWOT terdiri dari empat faktor, yaitu:


- Strengths (kekuatan)
merupakan kondisi kekuatan yang terdapat dalam diri dan luar kitaekuatan yang
dianalisis merupakan faktor yang terdapat dalam tubuh organisasi, proyek atau
konsep bisnis itu sendiri.
- Weakness (kelemahan)
merupakan kondisi kelemahan yang terdapat dalam diri dan luar kita. Kelemahan
yang dianalisis merupakan faktor yang terdapat dalam diri kita sendiri.
- Opportunities (peluang)

87
merupakan kondisi peluang berkembang di masa datang yang terjadi. Kondisi yang
terjadi merupakan peluang dari dalam diri dan luar kita.
- Threats (ancaman)
merupakan kondisi yang mengancam dari luar. Ancaman ini dapat mengganggu
dalam diri dan luar kita.
Setelah itu dibuat pemetaan analisis SWOT maka dibuatlah tabel matriks dan
ditentukan sebagai tabel informasi SWOT. Kemudian dilakukan pembandingan
antara faktor internal yang meliputi Strength dan Weakness dengan faktor luar
Opportunity dan threat. Setelah itu kita bisa melakukan strategi alternatif untuk
dilaksanakan. Strategi yang dipilih merupakan strategi yang paling menguntungkan
dengan resiko dan ancaman yang paling kecil.
Selain pemilihan alternatif analisis SWOT juga bisa digunakan untuk
melakukan perbaikan dan improvisasi. dengan mengetahui kelebihan (strength dan
opportunity) dan kelemahan kita (weakness dan threat), maka kita melakukan
strategi untuk melakukan perbaikan diri. Mungkin salah satu strateginya dengan
meningkatkan Strength dan opportunity atau melakukan strategi yang lain yaitu
mengurangi weakness dan threat.
3. Target orang lain
Pengenalan sasaran dengan segmen yang sempit berdasarkan faktor demografi,
geografis, psikologis, perilaku dan pola berpikir dan bertindak.
4. Keuntungan kunci atau ide pesan utama
Satu ide tunggal yang akan selalu diingat target setelah melihat karya kreatif.
5. Alasan orang lain untuk percaya
6. Gaya/tone
Daya tarik yang digunakan untuk mewakili kepribadian karya kreatif. Ciri khas
komunikasi yang disampaikan harus bisa membawa atau mewakili pesan.
7. Dampak yang diharapkan
Pengaruh yang diharapkan melalui penyampaian karya kreatif dari khalayak sasaran
dan bagaimana karya ini dapat meyakinkan orang lain.

88
Sumber: www.affanul.net
Gambar 4.10

Strategi penyampaian karya kreatif harus mampu menjawab pertanyaan


dasar dari rancangan sebuah sebuah penyampaian yang dirumuskan dalam 5W + 1H
yaitu:
- What : apa tujuan penyampaian karya kreatif?
- Who : siapa khalayak yang akan dijangkau?
- When : kapan penyampaian karya kreatif dibuat?
- Where : di mana penyampaian karya kreatif tersebut?
- Why : mengapa harus demikian?
- How : bagaimana bentuk karyanya?
Misalkan jika kita membuat karya kreatif seperti barang kerajinan. Hal-hal
yang harus disampaikan kepada orang lain agar karya kreatif kita diketahui dan bisa
diterima adalah dengan menggunakan pola di atas. Kita bisa membuat perencanaan
penyampaian pesan sebagai berikut:
1. Barang ini dibuat dari bahan-bahan bekas (daur ulang).
2. Barang ini bisa dipakai oleh semua kalangan.
3. Bentuknya menarik dan kalau dijual harganya murah dibandingkan dengan barang
sejenis lainnya.
4. Menggunakan kemasan yang berbeda dengan yang biasa ada.
Saat teknologi mulai jauh berkembang, maka daya kreativitas manusia
semakin memperoleh media penyaluran. Batu, kulit, kayu, kertas, kain, tinta, mesin
ketik, peralatan elektronik, komputer,internet dll dst dsb merupakan media-media

89
umum penyampai pesan sesuai dengan jamannya masing-masing. Tak luput sebuah
kepentingan menyampaikan pesan pun diolah sedemikan rupa memanfaatkan
berbagai media dan tekhnologi, memacu ide-ide baru nan kreatif dan tak lazim.
Kita tidak harus memanfaatkan teknologi kelas tinggi, benda-benda
keseharian disekitar kita pun tak luput dari sentuhan kreativitas untuk
menyampaikan pesan maupun sepenggal cerita dan kenangan ataupun bahkan
sebuah gerakan ideologi.

Sumber: www.publicvspublic.blogspot.com
Gambar 4.11
Contoh pesan kreatif dalam desain kaus

Seperti pesan pada kaus tersebut teradapat cara menyampaikan pesan yang
unik meskipun tetap berbasiskan pada bahan material yang umum digunakan pada
media penyampai pesan. Akan tetapi, cara pengemasan yang membentuknya
menjadi penyampai pesan nan unik. Namun bagaimana jika benda yang sehari-
harinya mestinya menjadi rahasia nan tabu semacam pakaian dalam pun mendapat
sentuhan kreatif untuk sekedar menyampaikan aneka ragam pesan? Bahkan tubuh
manusia pun sejak lama telah menjadi salah satu media penyampai pesan.
Dibutuhkan keterbukaan budaya untuk menerimanya, seandainya tidak maka pesan
itu pun hanya untuk diri pemakai dan publik yang dia percaya yang tidak akan
menggugat.
Norma, budaya dan segala jenis peraturan terkadang memang jadi pembatas
sebuah kreativitas. Dibutuhkan kajian mendalam yang diiringi dengan pengetahuan,

90
kebijakan dan keyakinan dari manusia untuk mengambil keputusan bahwa kratifitas
manusia yang berbenturan itu layak atau tidak menjadi konsumsi umum. Sejarah
tentang munculnya teori tentang bumi bundar pernah menjadi bukti pembunuhan
kreativitas akan pengetahuan manusia, namun juga pada kasus munculnya ilmu
pengetahuan tentang kloning manusia bisa dijadikan contoh sebagai upaya
pengendalian kreativitas munculnya tekhnologi baru untuk menjaga kelanggengan
keberadaan ras manusia.
Kembali pada kreativitas tentang pesan, ke tak laziman media penyampai
pesan memang merupakan sebuah keunikan dan akan mencuri perhatian dikalangan
manusia. Meskipun juga sesuai dengan berjalannya waktu, maka keunikan tersebut
tidak akan bisa selamanya menjadi hal yang tak lazim dan akan tergantikan oleh ide-
ide baru dikedepannya. Adalah sifat dasar manusia yang bisa mengalami kejenuhan
dan kebosanan yang akan mendorong untuk memunculkan cara-cara dan kreativitas
baru dalam penyampaian pesan.
Siapa tahu mungkin 100 tahun lagi rambut manusia pun bisa menjadi salah
satu media penyampai pesan? kita tidak pernah menduga kelaziman apa yang akan
terjadi di jauh kemudian hari. Hanya imajinasi dan daya kreativitas manusia yang
menjadi modal manusia dalam berevolusi memunculkan teknologi dan peradaban-
peradaban baru.

C. Kreatif dalam Kebersamaan

Menurut kodratnya manusia adalah makhluk sosial atau makhluk


bermasyarakat, selain itu juga diberikan yang berupa akal pikiran yang berkembang
serta dapat dikembangkan. Dalam hubungannya dengan manusia sebagai makhluk
sosial, manusia selalu hidup bersama dengan manusia lainnya. Dorongan masyarakat
yang dibina sejak lahir akan selalu menampakan dirinya dalam berbagai bentuk,
karena itu dengan sendirinya manusia akan selalu bermasyarakat dalam
kehidupannya. Manusia dikatakan sebagai makhluk sosial, juga karena pada diri
manusia ada dorongan dan kebutuhan untuk berhubungan (interaksi) dengan orang
lain, manusia juga tidak akan bisa hidup sebagai manusia kalau tidak hidup di
tengah-tengah manusia.
Tanpa bantuan manusia lainnya, manusia tidak mungkin bisa berjalan
dengan tegak. Dengan bantuan orang lain, manusia bisa menggunakan tangan, bisa

91
berkomunikasi atau bicara, dan bisa mengembangkan seluruh potensi
kemanusiaannya.
Dapat disimpulkan, bahwa manusia dikatakan sebagai makhluk sosial,
karrena beberapa alasan, yaitu:
- Manusia tunduk pada aturan, norma sosial.
- Perilaku manusia mengaharapkan suatu penilain dari orang lain.
- Manusia memiliki kebutuhan untuk berinteraksi dengan orang lain
- Potensi manusia akan berkembang bila ia hidup di tengah-tengah manusia
Seperti telah diungkap sebelumnya, kreativitas berhubungan dengan
penciptaan hal-hal baru (inovasi). Inovasi merupakan suatu keadaan yang
menunjukkan adanya produk baru atau proses baru dari aktivitas pelaku kreativitas.
Aktivitas ini dianggap sebagai penunjang keberadaan karya kreatif dalam jangka
panjang.

Sumber: www.metamorfosiscommunity.blogspot.com
Gambar 4.12
Karya kreatif merupakan suatu kebanggaan
yang dirasakan oleh bersama.

Faktor kebersamaan merupakan suatu modal sosial yang ada dalam sebuah
kegiatan karya kreatif dan diciptakan melalui suatu sistem yang mendukung.
Faktor kebersamaan ini merupakan suatu sinergi dari semua kalangan
individu yang ada dalam pembuatan karya kreatif yang bersama-sama berusaha
untuk menciptakan suatu produk. Produk ini dimunculkan dari adanya berbagai ide
dari semua individu dalam kelompok, misalnya. Jadi, penciptaan produk tidak
berasal dari satu individu, tetapi berdasarkan kebersamaan antar individu dalam
organisasi.

92
Meskipun demikian, proses inovasi tidak pernah berhenti. Inovasi ini bisa
menjadi suatu terobosan dalam menggali ide kreatif dari para pelaku kreativitas.
Dalam kebersamaan ini harus dilandasi rasa saling percaya antar individu yang
tergabung dalam satu komunitas. Keinginan untuk berbagi harus dilandasi adanya
suatu komitmen dan rasa saling percaya antar individu.
Dengan berbagi pengalaman atau ide, menumbuhkan rasa bahwa apa yang
dilakukan untuk mencapai tujuan bersama. Dengan demikian, produk inovatif
berasal dari semua. Media sosial secara online juga bisa dijadikan sebagai sarana
untuk berbagi cerita dengan rekan kita yang ada dalam satu media. Dengan
demikian, informasi baru atau ide-ide kreatif dapat dikumpulkan dari media online.
Kebersamaan dalam menciptakan ide bisa menimbulkan sinergi yang
hasilnya bisa menjadi suatu prestasi bersama. Dengan demikian keberhasilan akan
suatu prestasi inovasi akan menumbuhkan rasa self-efficacy diri untuk terus berbagi
ide. Modal uang tidak cukup untuk memunculkan inovasi, tetapi modal sosial yang
berupa kebersamaan bisa menjadi jauh lebih penting dan dikuatkan dengan tekad
bersama yang memberikan suatu pencerahan ke depan.
Salah satu contoh membentuk kerja sama dalam kegiatan kreatif adalah saat
kita akan mengadakan acara di sekolah. Misalnya, dalam kegiatan pentas seni atau
perpisahan sekolah. Di sini dibutuhkan sebuah tim (terutama panitia) dan juga
bagian-bagian lain, seperti guru, pegawai sekolah, dan juga perwakilan
ekstrakurikuler. Suksesnya sebuah pertunjukan atau acara tidak lepas dari kerja
keras beberapa orang kreatif yang tergabung pada sebuah tim. Mereka lebih dikenal
dengan sebutan EO “Event Organizer”.
Gampang-gampang susah, kata yang pantas kalo kita berbicara tentang
aktivitas EO. Bisa mengemas acara yang menarik, sehingga semua pengunjung ke
acara kita atau orang yang datang untuk menyaksikan acara tersebut dapat
terpuaskan, bukan hal yang gampang. Kita membutuhkan ide-ide kreatif sehingga
acara yang dibuat tidak membosankan. Tapi, EO juga tidak bisa dikendalikan satu
orang saja, dibutuhkan banyak orang yang satu tujuan dan mau saling bekerjasama.
Apabila ketemu sama tim yang solid, semuanya jadi terasa lebih gampang.

93
Sumber: www.mrfreddy.us
Gambar 4.13
Contoh kegiatan yang dilaksanakan di sekolah

Dalam satu tim tidak hanya mengandalkan orang yang otaknya jago saja, tapi
lebih kepada kebersamaannya. Dalam EO kita butuh sama orang yang mau bekerja
keras, tidak kenal waktu, pintar berkomunikasi, cekatan dan peka. Bekerja keras,
karena dalam membuat sebuah acara sifatnya hanya sesaat dengan kata lain, untuk
membuat sebuah acara satu hari penuh, kita butuh waktu persiapan tiga bulan,
sebulan, dua minggu atau seminggu. Dalam waktu itu, kita dituntut untuk bekerja
keras melakukan persiapan sehingga ketika hari “H” semua berjalan lancar.
Melakukan lobby adalah kunci utama, karena dalam membuat acara kita butuh dana,
dan untuk mendapatkan dana tersebut, kita harus mencari sponsor, diskusi dengan
guru, atau teman-teman.
Membuat acara yang bagus, menarik dan berkualitas, dalam waktu yang
relatif pendek, pasti dong kita nggak bisa main-main dan lambat. Semua harus
cekatan mengurus banyak hal, mulai dari pembuatan proposal, mencari sponsor,
menghubungi pengisi acara, promosi, membuat rundown (skenario) acara,
konsumsi, peralatan dan masih banyak lagi yang lainnya. Dengan kata lain, untuk
membuat semua itu berjalan dengan baik, selain dibutuhkan kerja sama tim yang
solid juga di butuhkan ide-ide yang kreatif dan inovasi–inovasi yang menarik dan
dapat diterima oleh masyarakat.

94
Bab 5
Menyejajarkan Diri
dengan Bangsa Lain

Dalam buku Prof. Ng Aik Kwang dari University of Queensland yang


berjudul Why Asians Are Less Creative Than Westerners (Mengapa Bangsa Asia
Kalah Kreatif dari Negara-Negara Barat) bahwa bangsa Indonesia memiliki ciri-ciri
berikut.
1. Bagi kebanyakan orang Indonesia, ukuran sukses dalam hidup adalah banyaknya
materi yang dimiliki (rumah, mobil, uang dan harta lain). Passion (rasa cinta
terhadap sesuatu) kurang dihargai. Akibatnya, bidang kreativitas kalah populer oleh
profesi dokter, pengacara, dan sejenisnya yang dianggap bisa lebih cepat menjadikan
seorang untuk memiliki banyak kekayaan.
2. Bagi orang Indonesia, banyaknya kekayaan yang dimiliki lebih dihargai daripada
cara memperoleh kekayaan tersebut. Tidak heran bila lebih banyak orang menyukai
ceritera, novel, sinetron atau film yang bertema orang miskin jadi kaya mendadak
karena beruntung menemukan harta karun, atau dijadikan istri oleh pangeran dan
sejenis itu. Tidak heran pula bila perilaku korupsi pun ditolerir/diterima sebagai
sesuatu yang wajar.

Sumber: www.ini-indonesia-ku.blogspot.com
Gambar 5.1

95
3. Bagi orang Indonesia, pendidikan identik dengan hafalan berbasis “kunci
jawaban”, bukan pada pengertian. Ujian Nasional, tes masuk PT, dll, semua berbasis
hafalan. Sampai tingkat sarjana, mahasiswa diharuskan hafal rumus-rumus ilmu
pasti dan ilmu hitung lainnya, bukan diarahkan untuk memahami kapan dan
bagaimana menggunakan rumus rumus tersebut.
4. Karena berbasis hafalan, murid-murid di sekolah di Indonesia dijejali sebanyak
mungkin pelajaran. Mereka dididik menjadi “Jack of all trades, but master of none”
(tahu sedikit-sedikit tentang banyak hal tapi tidak menguasai apapun).
5. Karena berbasis hafalan, banyak pelajar Indonesia bisa jadi juara dalam
Olympiade Fisika dan Matematika. Tapi hampir tidak pernah ada orang Indonesia
yang memenangkan Nobel atau hadiah internasional lainnya yang berbasis inovasi
dan kreativitas.

Sumber: www.stockholmtourist.blogspot.com
Gambar 5.2
Suasana penyerahan hadiah Nobel

6. Orang Indonesia takut salah dan takut kalah. Akibatnya, sifat eksploratif sebagai
upaya memenuhi rasa penasaran dan keberanian untuk mengambil resiko kurang
dihargai.
7. Bagi kebanyakan bangsa Indonesia, bertanya artinya bodoh, makanya rasa
penasaran tidak mendapat tempat dalam proses pendidikan di sekolah.
8. Karena takut salah dan takut dianggap bodoh, di sekolah atau dalam seminar atau
workshop, peserta jarang mau bertanya tetapi setelah sesi berakhir, peserta akan
mengerumuni guru/narasumber untuk meminta penjelasan tambahan.
Padahal, dahulu di masa Kerajaan Majapahit Indonesia adalah bangsa besar
dengan pengaruh ekonomi-politik yang luas dan kuat. Begitu digdaya Majapahit

96
kala itu, kekuasaannya konon tak hanya mencakup kepulauan Nusantara, tapi juga
menjangkau kawasan Filipina, Thailand, Myanmar, Singapura, dan Malaysia.
Demi mengembalikan kejayaannya, Indonesia harus becermin dan belajar
dari bangsa lain. Mengapa bangsa tertentu dapat meraih kesuksesan dan mengapa
bangsa lain mengalami keterpurukan?
Ternyata, kunci sukses suatu bangsa terletak terutama pada aspek kualitas
dan mentalitas manusia-nya (SDM), dan bukan semata pada kekayaan alamnya
(SDA). Bangsa bermentalitas unggul-lah yang sukses meraih kejayaan. Bangsa
seperti ini perlu ditiru dan dijadikan teladan bagi Indonesia.
Kita sebaiknya tahu bahwa bangsa-bangsa di dunia terbagi ke dalam empat
jenis.
Pertama, bangsa terbelakang, yaitu bangsa yang hidup di negeri miskin
sumber daya alam (SDA) sementara mereka juga tidak memiliki sumber daya
manusia (SDM) unggul: etos kerja rendah, lemah semangat juang, minim
penguasaan IPTEK, tidak terampil dan kreatif.
Karena rendah kualitas SDM sementara SDA negerinya terbatas, bangsa
jenis ini selalu menggantungkan hidupnya pada bangsa lain. Tidak hanya dibelit
masalah ekonomi, bangsa seperti ini sering pula didera kekacauan sosial: konflik
antarsuku, agama, dan rasial. Kriminalitas yang tinggi juga menghiasi wajah
negerinya yang sudah muram oleh kemiskinan.
Kedua, bangsa bodoh. Negerinya kaya SDA tetapi SDM bangsanya tak
unggul. Kekayaan alam yang berlimpah ruah tidak menjadikan bangsa jenis ini
dapat menuai kemakmuran dan kesejahteraan. Sebaliknya, minimnya penguasaan
IPTEK, rendahnya etos kerja dan semangat juang, serta tipisnya kemandirian dan
kepercayaan diri sebagai bangsa unggul menempatkan bangsa bodoh menjadi
sasaran “jajahan” bangsa lain.
Ketiga, bangsa pejuang. Termasuk bangsa jenis ini antara lain Jepang,
Singapura, dan Swiss. Jepang adalah negeri dengan SDA terbatas. Sebagian besar
wilayahnya merupakan pegunungan dan hanya sedikit lahan yang bisa ditanami
tetumbuhan produktif. Selain itu, 64 tahun silam, bersamaan dengan Indonesia
memproklamasikan kemerdekaannya, negeri ini juga sempat terpuruk akibat dibom
atom oleh tentara Sekutu.
Namun, dengan semangat juang yang kuat, keterbatasan SDA dan kekalahan
dalam Perang Dunia justru menjadi titik balik bagi bangsa Samurai untuk meraih

97
kejayaannya. Dan kini, Jepang tampil sebagai raksasa ekonomi dunia di bidang
otomotif dan elektronik. Adakah penentu lain kesuksesan itu di luar faktor kualitas
dan mentalitas bangsanya?
Keempat, bangsa superstar, tak lain adalah bangsa yang bermentalitas
(SDM) unggul sekaligus kaya SDA. Kekayaan alam dipadu penguasaan IPTEK
yang sempurna serta etos kerja dan kepercayaan diri yang kuat menjadikan bangsa
superstar tampil dominan di jagat internasional. Inilah bangsa avant garde yang
memegang pengaruh besar di segala ranah kehidupan antar-bangsa. Negara-negara
maju di belahan Amerika dan Eropa—seperti Amerika Serikat, Kanada, Jerman,
Prancis, atau Inggris, juga China di Asia—termasuk bangsa superstar.
Kekayaan alam bumi Nusantara sangat potensial menjadikan Indonesia
sebagai bangsa superstar. SDA yang berlimpah ini harus diimbangi dengan kualitas
dan mentalitas SDM yang mumpuni: penguasaan IPTEK, pendidikan unggul,
semangat juang dan etos kerja yang kuat, kreativitas dan inovasi yang tak pernah
mati, serta kemandirian dan kepercayaan sebagai bangsa besar yang sanggup
mengelola hidupnya sendiri.

A. Melejitkan Kehormatan Bangsa dan Negara dengan Kreativitas


Mengapa bangsa Indonesia bisa dijajah oleh bangsa yang lebih kecil seperti
negeri Belanda? Malah, kesengsaraan bangsa Indonesia yang sejak sebelum
kemerdekaan seolah-olah menjadi warisan turun temurun hingga saat ini. Dengan
kata lain, meski Negara kita sudah merdeka, tapi kenyataannya kita masih saja
terjajah tanpa disadari. Tidak hanya itu, warisan negatif dari penjajah juga
terwariskan pada pribumi, seperti korupsi, kolusi, dan nepotisme.
Sudah mafhum kalau bangsa Indonesia kaya dengan Sumber Daya Alam
(SDA). Kekayaan alam Indoneia melimpah ruah. Luas wilayahnya yang mencapai
hampir 2 juta km dari Sabang sampai Merauke itu sebagian besar tanahnya subur
dan cocok untuk semua tanaman pangan.

98
Sumber: www.perikanan-diy.info
Gambar 5.3
Kepulauan dan lautan Indonesia
yang membentang dari Sabang sampai Merauke

Lautnya yang kaya dengan ikan terbentang seluas 2/3 luas wilayah Negara
ini. Cadangan minyaknya diperkirakan mencapai lebih dari 45 miliar barel.
Kekayaan batubaranya terbesar keempat di dunia. Timah nomor dua dunia. Dan
masih banyak lainnya lagi.
Tapi, mengapa Indonesia masih saja terpuruk dan berjalan di tempat?
Bahkan nyaris tertinggal jauh dari negara-negara yang berada di sekitarnya.
Persoalannya adalah persoalan mentalitas. Mentalitas menjadi kata kunci yang
membedakan antara bangsa-bangsa yang mampu meraih kejayaannya dan bangsa-
bangsa yang tetap bertahan dalam keterpurukan, dalam hal ini adalah Indonesia.
Mentalitas bangsa Indonesia harus dibangun, di antaranya mentalitas
pejuang, mentalitas pemenang, bangsa yang berbudi luhur, bangsa yang mampu
bersaing, bangsa yang produktif. Mentalitas dari semua sisi itu mengkristal pada satu
hal, yaitu menjadi bangsa pintar. Menjadi bangsa pintar inilah satu-satunya pilihan
yang harus ditempuh untuk keluar dari keterpurukan dan meraih kejayaan Indonesia.

99
Sumber: www.primesgm.blogspot.com
Gambar 5.4
Bangsa yang pintar bisa dilihat dari mentalitasnya

Kejayaan sebuah negara tidak ditentukan oleh seberapa berlimpah sumber


daya alam yang dimiliki. Tidak juga ditentukan oleh seberapa luas wilayah yang
dimiliki, tapi ditentukan oleh mentalitas bangsanya; apakah bangsa itu memiliki
mentalitas pemenang atau pecundang, apakah memiliki mentalitas kaya ataukah
mentalitas miskin, apakah memiliki mentalitas membangun atau mentalitas merusak,
apakah memiliki mentalitas sebagai pekerja keras atau pemalas.
Coba kita lihat negara-negara lain. Jepang, misalnya. Pada Agustus 1945
Jepang mengalami kehancuran total setelah dua kota besarnya, Hiroshima dan
Nagasaki, dibom oleh tentara sekutu. Banyak pihak meyakini bahwa peristiwa itu
sebagai akhir kejayaan Jepang. Namun kenyataan yang terjadi justru di luar
perkiraan. Beberapa tahun kemudian, ternyata Jepang bangkit dari keterpurukan dan
berubah menjadi Negara kuat dengan kemajuan industri melebihi kekuatan
militernya pada perang dunia kedua. Sejak saat itu Jepang bangkit sampai sekarang.

100
Sumber: www.nippon-united.com
Gambar 5.5
Kemajuan teknologi industri di Jepang

Begitu juga dengan Swiss. Negeri ini dikenal sebagai Negara penghasil
coklat terbaik di dunia. Padahal hanya 11 persen daratannya yang bisa ditanami.
Uniknya lagi mereka tidak memiliki lahan yang tidak dapat ditanami coklat. Selain
itu, Swiss juga mengolah susu dengan kualitas terbaik.
Malaysia adalah Negara paling dekat dengan Indonesia. Mentalitasnya
sungguh luar biasa. Negara yang merdeka belakangan dari Indonesia ini sudah
melesat sebagai Negara jaya. Nilai ekspor Malaysia saat ini mencapai 1,5 kali lebih
besar dari Indonesia. Di sektor perkebunan, Malaysia telah mengubah sebagian
besar lahan tidur yang tidak produktif menjadi area perkebunan kelapa sawit.
Kawasan di sekitar bandara internasional Kuala Lumpur saja dikelilingi oleh
perkebunan sawit.
Proses globalisasi –bersama gagasan-gagasannya- yang tidak seimbang saat
ini telah menyebabkan bangsa-bangsa dunia ketiga dalam posisi sulit, terutama
dalam rangka mempertahankan jati dirinya. Karena globalisasi adalah sebuah proses
penaklukan budaya, upaya mempertahankan jati diri ini adalah mekanisme
melestarikan diri sebagai sebuah bangsa. Bangsa yang takluk secara budaya, disukai
atau tidak, akan mengambil budaya penakluk tersebut tanpa melalui sebuah proses
kreatif.
Dalam kaitan inilah, pendidikan merupakan sebuah upaya sadar untuk
membangun kapasitas kreatif bangsa ini. Kreativitas sebuah bangsa barangkali
merupakan satu-satunya aspek yang terpenting dari bangsa tersebut karena, pertama,

101
bangsa adalah sebuah komunitas yang diimajinasikan (an imagined society). Perlu
segera dikatakan, bahwa jati diri bangsa hanyalah atribut (sifatan) yang dilekatkan
secara konsensual oleh bangsa tersebut. Kedua, pendidikan adalah upaya mengantar
peserta didik ke masa depan yang penuh gejolak, ketidakpastian, dan ketidakjelasan.
Hanya bangsa kreatif yang akan mampu bertahan, dalam arti menemukan jati
dirinya, dalam lingkungan tidak pasti, dan tidak jelas tersebut.

Sumber: www.antarafoto.com
Gambar 5.6
Contoh industri kreatif di masayarakat

Peran kreatif manusia harus dipandang sebagai peran utamanya sebagai


makhluk sejarah. Sejarah (history) adalah kisah upaya kreatif manusia dalam
menjawab tantangan hidup. Pertanggungjawaban yang kita tagih pada setiap
manusia mensyaratkan bahwa manusia kita beri kewenangan kreatif. Menjadi kreatif
berarti mengambil keputusan untuk bertanggungjawab. Kewenangan kreatif ini
dipijakkan pada kapasitas kreatifnya, yaitu :
1) Kepekaan dan kepedulian terhadap lingkungan, termasuk “pasar” yang
dilayaninya;
2) Kesanggupan untuk melayani orang lain secara tidak diskriminatif;
3) Kejujuran untuk melakukan evaluasi diri secara terus menerus;
4) Kekayaan imajinasi untuk menyediakan alternatif pemecahan masalah;
5) Kecerdasan untuk menilai kelayakan rumusan pemecahan masalah tersebut;
6) Keberanian untuk memilih pemecahan masalah dengan penuh tanggungjawab;
7) Ketrampilan untuk melaksanakan pemecahan masalah tersebut secara etis,
terutama dalam sebuah lingkungan yang majemuk.

102
Segera perlu dicermati, bahwa di samping kapasitas kreatif adalah pondasi
kepemimpinan (leadership), kapasitas kreatif manusia lebih banyak ditentukan oleh
kecerdasan emosional, moral, spiritualnya. Memimpin pada dasarnya adalah
memilih pilihan-pilihan moral, dan memilih jati (citra) diri. Dalam hal ini,
kompetensi berbahasa dan berkomunikasi (terutama mengarang, bercakap-cakap,
mendengarkan dengan penuh perhatian) merupakan kompetensi yang instrumental.

Sumber: www.yphk.wordpress.com

Gambar 5.7
kapasitas kreatif manusia lebih banyak
ditentukan oleh kecerdasan emosional, moral, spiritualnya.

Kecerdasan akal (IQ) hanya menyusun kurang dari 20 persen kapasitas


kreatif manusia. Pemujaan berlebihan pada kompetensi kognitif, sains, dan
matematika selama ini, telah memberi gambaran yang keliru mengenai kompetensi
yang perlu ditumbuhkembangkan bagi warga negara. Ditambah dengan proses
pembelajaran yang tidak berpusat pada siswa, kapasitas kreatif siswa menjadi tidak
berkembang secara optimal, bahkan –dalam banyak kasus- justru dimatikan.

B. Kreativitas dan Kemandirian Melahirkan Generasi Tangguh


Karakter bangsa menjadi faktor utama untuk meningkatkan daya saing
bangsa selain dalam sisi pendidikan dan teknologi. Bila bangsa Indonesia memiliki
karakter bangsa yang kuat, maka bangsa Indonesia akan dapat mengalami kemjun
seperi negara Cina dan India. Meskipun kedua negara tersebut belum dapat di

103
setarakan dengan Amerika dan Eropa, akan tetapi jika dihitung dari keadaan pada
tahun 70an, apa yang dicapai saat ini merupakan prestasi yang luar biasa.
Cina misalnya, bangkit dari keterpurukan dan berhasil menjadi raksasa
ekonomi baru Asia. Sedangkan India menjadi negara yang satu-satunya di Asia yang
mampu mencukupi nyaris seluruh kebutuhan warga negaranya dengan produk dalam
negeri. Harus diakui bahwa kedua negara itu bisa mandiri karena memiliki jatidiri
atau karekter kebangsaan yang sangat kuat.
Cina sangat menonjol dalam hal disiplin, semangat kerja, diambah dengan
penerapan law enforcement yang digunakan unuk membasmi penyelewengan dan
penyimpangan di lingkup pemerintahan, diantara yang dapat membuat negara ini
mampu mencapai efisiensi besar-besaran. Hal ini terbukti dengan telah masuknya
produk-produk Cina hampir ke semua negara yng membuatnya menjadi negara
Industri seperti sekarang. Sedangkan India dengan semangat swadesi nya (membuat
sendiri) mampu membangkitkan semangat masyarakat untuk memenuhi kebutuhan
dengan prinsip “memenuhi kebutuhan sendiri”. Produknya yang sudah berkembang
diantaranya adalah perangkat mandi, hingga mesin dan industri dan ketergantungan
akan produk impor sangatlah rendah, bahkan ada yang mengatakan hutang luar
negeri India hampir tidak ada.
Berkaca dari kedua negara tersebut, peluang Indonesia untuk mencapai
kemajuan sebenarnya sangatlah besar. Sumber Daya Alam yang dimiliki Indonesia
sangatlah jauh lebih banyak dibandingkan kedua negara tersebut, masalah utama
yang dihadapi adalah karakter dan visi besar bangsa untuk menghadapi tantangan
kapitalisme global. Karakter dan kemandirian bangsa terutama terletak pada
generasi pemuda, seperti sosok pendiri bangsa. Selain dari tokoh yang mewarnai
perjuangan bangsa, organisasi yang dibentuk sebagai wadah perjuangan pun tidak
kalah turut serta mengisi dan mempertahankan kesucian gerakan perjuangan
Bangsa yang tangguh sangat berpeluang untuk memenangkan persaingan
yang semakin ketat antarnegara. karakter bangsa yang tangguh akan menjadi modal
yang besar dalam menghadapi berbagai tantangan dan cobaan.
Jika seluruh elemen masyarakat dan bangsa memiliki dan mengamalkan
nilai-nilai kesetiakawanan sosial, kearifan lokal dan nilai luhur pejuang
kemerdekaan, niscaya akan mampu menghadapi semua tantangan untuk kemudian
mengaktualisasikannya sesuai tuntutan zaman.

104
Selain itu, masyarakat dan seluruh komponen mampu memperkokoh rasa
persatuan sebagai modal mengatasi berbahagai hambatan. Demikian pula generasi
muda, pewaris nilai-nilai luhur budaya bangsa, mampu memikul tanggung jawab
kehidupan berbangsa dan bernegara yang semakin berat.
Hal itu, sangat penting untuk dihayati, mengingat pejuang kemerdekaan RI
telah mengorbankan dan pengabdikan segala yang dimiliki untuk diwariskan kepada
putra-putri bangsa Indonesia. Generasi muda hendaknya dapat melakukan
instrospeksi diri terhadap aktivitas dan kegiatan yang bisa disumbangkan untuk
mengisi pembangunan sesuai cita-cita para pejuang.

Sumber: www.gideonidea.wordpress.com
Gambar 5.8
Prestasi remaja merupakan
salah satu sumbangan pada bangsa ini

Karya-karya nyata apa yang sudah dapat diperbuat untuk menyempurnakan


pembangunan. Oleh sebab itu, generasi muda dan seluruh lapisan masyarakat
hendaknya lebih memacu diri dalam mengisi kekurangan di berbagai aspek
pembangunan di masa kini dan di masa mendatang. Tantangan bangsa ini ke depan
akan semakin berat.
Ciri terpenting masa depan adalah ketidakpastian dan ketidakjelasannya. Jika
pendidikan adalah pengantar ke masa depan, maka sekolah seharusnya merupakan
sebuah training ground penyikapan secara sehat ketidakpastian dan ketidakjelasan
tersebut. Pembelajaran kontekstual, memberi tantangan intelektual, emosional,
moral cukup, merupakan lingkungan kondusif bagi penumbuhan kapasitas kreatif
(dan dengan demikian juga kepemimpinan) siswa.

105
Kapasitas kreatif juga ditunjukkan oleh kemampuan berpikir secara kreatif
dan dilandasi kemandirian. Kapasitas kreatif yang rendah bangsa Indonesia sebagian
ditunjukkan oleh statusnya sebagai konsumen sains dan teknologi. Perlu dicermati
juga, bahwa kapasitas kreatif ini merupakan penyusun modal buatan bangsa ini.
Ketergantungan pada modal alamiah merupakan bukti langsung betapa kapasitas
kreatif bangsa ini tidak berkembang, sehingga kemakmurannya diperoleh dengan
cara melakukan eksploitasi kekayaan alamnya, bukan melalui proses nilai tambah
yang berbasis pengetahuan, teknologi, dan seni.
Seluruh ekspor tambang, kayu, hasil-hasil pertanian, perkebunan, dan
perikanan, habis oleh impor produk-produk teknologi dan budaya bangsa dunia
pertama (telekomunikasi, mobil, pesawat terbang, film, musik, fashion, perangkat
lunak). Pada saat lingkungan kita semakin rusak, dan kita semakin miskin, negara-
negara kreatif semakin kaya, lingkungan mereka semakin terpelihara, dan menjajah
kita secara budaya.

C. Inovasi Anak Bangsa untuk Kemandirian

Sebagai penyemangat dalam memahami bagian ini, ada kisah menarik yang
terjadi sekitar awal tahun 2011. Hal yang mengejutkan sekaligus membanggakan
yakni mengenai pembuat Antivirus ARTAV yang ternyata adalah anak SMP
bernama Arrival Dwi Sentosa dan dibantu oleh kakaknya Taufik Aditya Utama.
Hal ini merupakan sebuah prestasi yang luar biasa dari seorang bocah
bernama Arrival Dwi Sentosa yang baru berusia 12 tahun dan masih duduk di
bangku SMP kelas dua. Dia berhasil membuat sebuah Anti Virus yang diberi nama
“ARrival Taufik Anti Virus Internet Security” (ARTAV Internet Security atau
disingkat ARTAV). Berkat prestasi itu, dia berhasil menyabet berbagai penghargaan
dari berbagai pelombaan.

106
Sumber: www.riaupos.co.id

Gambar 5.9
Arrival Dwi Sentosa dan kakaknya Taufik Aditya Utama.

Arrival Dwi Sentosa yang biasa dipanggil Riva adalah salah satu siswa kelas
dua SMP Negeri 48 Bandung. Semua bermula dari hobinya bermain game di
komputer sejak kecil, Arrival Dwi Sentosa atau yang akrab disapa Riva berhasil
membuat sebuah antivirus komputer. Keberhasilan tersebut diraih Riva dengan
susah payah. Hampir kurang lebih satu tahun Riva membuat dan menyempurnakan
antivirus tersebut dengan dibantu oleh kakaknya.
Dari hasil penemuannya itu, lanjut dia, anti virus tersebut diberi nama
ARTAV yang diambil dari nama Arrival dan kakaknya Taufik. Berbagai
penghargaan pun berhasil disabetnya, seperti juara 1 lomba pembuatan antivirus
lokal se-Indonesia dan juara tiga antivirus se-Indonesia. Tidak hanya itu,
menurutnya, di sekolahnya pun Riva cukup berprestasi dan selalu masuk ranking
sepuluh besar.

107
Sumber: www.artav-antivirus.com

Gambar 5.10
Tampilan antivirus Artav

Sementara, Riva mengaku, dirinya bisa membuat antivirus tersebut berawal


dari hobinya bermain game. Awalnya, komputer untuk bermain game sering terkena
virus. Dia mencoba untuk mencari penangkalnya dengan membuat antivirus sendiri.
Pakar IT Institut Teknologi Bandung (ITB), Ono Surono, mengaku bangga
atas prestasi Riva. Seorang bocah berusia dua belas tahun sudah bisa membuat
antivirus sendiri. Bahkan sudah mendapatkan dua penghargaan. Ini membuktikan
bahwa bangsa Indonesia bukan bangsa yang bodoh.
Lain lagi satu lagi inovasi anak bangsa yang dilakukan dua pelajar kelas XII
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) I Muhammadiyah Gresik, Jawa Timur, Khoirul
Huda dan Hamdi Mustofa berhasil menciptakan alarm antimaling kendaraan
bermotor.
Alarm antimaling yang mereka ciptakan tergolong kreatif dan unik, yaitu
alarm kendaraan bermotor yang akan memberitahu pemiliknya melalui SMS bahwa
kendaraan mereka telah dicuri, sekaligus memberitahukan dimana lokasi kendaraan
tersebut!
Meskipun peralatan yang digunakan untuk merakit alarm ini terbilang
sederhana yakni modem dan mikrokontroler, tapi jangan anggap remeh karena alat
ini bisa terkoneksi dengan telepon seluler pemilik kendaraan. Kedua piranti ini
dimodifikasi dan “ditanam” di bodi sepeda motor atau mobil secara tersembunyi.

108
Cara kerjanya bila kendaraan tersebut dicuri, hanya dalam sepuluh kali
putaran roda mesin otomatis mati. Mesin tidak bisa dihidupkan selain melalui
ponsel pemilik kendaraan.
Bersamaan dengan bunyi alarm yang meraung, si empunya kendaraan akan
menerima kiriman pesan di ponselnya. Isinya, ya itu tadi pemberitahuan pencurian.
Ini semua lantaran modem yang ditanam di kendaraan itu telah terhubung dengan
jaringan GPS. Sehingga posisi kendaraan dapat diketahui.
Penciptaan inovasi itu, terinspirasi oleh maraknya pencurian kendaraan
bermotor. Kemudian muncul ide Khoirul untuk menciptakan alarm sederhana tapi
efektif. Prinsipnya, ia membuat inovasi teknologi yang bermanfaat.
Dalam sebuah ujicoba, saat sepeda motor itu dinyalakan dengan kunci T dan
dibawa lari, tiba-tiba mesinnya mati. Tak lama kemudian muncul pesan pendek di
ponsel berisi pemberitahuan bahwa sepeda motor telah dibawa lari pencuri.
Memang, peluang Indonesia untuk mencapai kemajuan sebenarnya sangat
besar. Sumberdaya alam yang dimiliki Indonesia jauh lebih banyak dibanding India
dan Cina. Demikian pula sumber daya manusia tak ada masalah. Masalah utama
yang dihadapi adalah belum adanya karakter yang kuat, yang dapat dipergunakan
bangsa ini sebagai wahana untuk melaju menghadapi tantangan global. Kedisiplinan,
kemandirian, etos kerja, ketaatan terhadap hukum, produktivitas dan kemandirian
bangsa ini masih terbilang rendah. Oleh karena itu, langkah pertama untuk
mengatasi ketertinggalan adalah dengan memperkuat karakter bangsa.
Inovasi berasal dari kata innovare istilah dalam bahasa Latin yang berarti
penggunaan cara atau sarana yang baru untuk menghasilkan nilai yang baru.
Indonesia dengan populasi yang mencapai 220 juta lebih dengan keragaman potensi
sumber daya alam dan budaya, selain merupakan lahan subur untuk tumbuhnya
inovasi, juga merupakan potensi yang sangat besar untuk berbagai produk inovatif.

109
Sumber: www.stephanielalala.blogspot.com

Gambar 5.11
Beragam karya inovasi teknologi tepat guna

Kita sering mendengar mitos bahwa inovasi harus datang dari luar. Kita
bukanlah bangsa yang mampu melahirkan inovasi. Dengan kata lain, inovasi kita
tidak akan mampu bersaing dengan produk asing. Kalau dicermati berbagai inovasi
yang dihasilkan anak-anak bangsa, kita dapat mengatakan bahwa mitos tersebut
tidak sepenuhnya benar.
Coba simak dari buku 100 Inovasi Indonesia yang diterbitkan Business
Innovation Center (BIC) bersama Kementerian Negara Riset dan Teknologi
pertengahan Agustus 2008. Banyak inovasi yang siap untuk diaplikasikan di sektor
produksi, seperti KWH meter yang mampu mencatat pemakaian listrik secara
digital, blok rem komposit kereta api dengan komponen lokal mencapai 90%; proses
membuat batik fraktal yang memadukan seni tradisional, ilmu matematika, dan
komputer; konstruksi sarang laba-laba (fondasi untuk daerah rawan gempa); dan
teknologi manufaktur rubber hose (pipa apung) untuk transportasi fluida.
Di samping itu, kalau kita lihat pameran Teknologi Tepat Guna (TTG),
banyak inovasi yang telah dikembangkan dan ada di masyarakat. Seiring dengan
upaya antisipasi pelemahan industri nasional sebagai dampak krisis global dengan
memperkuat pasar dalam negeri, pemerintah mengeluarkan Instruksi Presiden
(Inpres) RI No 2/2009 tentang Penggunaan Produk Dalam Negeri dalam Pengadaan
Barang dan Jasa dalam Pemerintah. Inpres ini mewajibkan 468 produk lokal yang
wajib digunakan di dalam negeri. Di sinilah letak pentingnya hubungan antara

110
aktivitas riset dan sektor produksi agar dapat menghasilkan produk-produk inovatif.
Kini sudah saatnya kita mengembangkan teknologi untuk kemandirian bangsa agar
bangsa kita tidak hanya sebagai penonton dalam kemajuan peradaban.
“Inovasi membedakan antara pemimpin dan pengikut.” Kata bijak ini
disampaikan Steve Jobs, pendiri perusahaan Apple. Ia menyadari betapa pentingnya
sebuah inovasi dilakukan untuk mempertahankan produk yang berkualitas dan
bersaing di pasar internasional. Terbukti lewat berbagai inovasi yang dilakukannya,
baik melalui produk, perusahaan Apple mampu meningkatkan keuntungannya
hingga 50 persen. Inovasi memegang peranan penting bagi perusahaan Apple.
Kita juga tidak asing lagi dengan Jepang, Korea Selatan, China, dan India
yang dijuluki sebagai “Macan Asia”. Mereka berhasil melakukan ekspansi besar-
besaran terhadap produk maupun usaha yang mereka geluti, hingga mampu bersaing
di pasar global. Hal ini tidak terlepas dari adanya inovasi yang mereka lakukan. Di
Indonesia sendiri, produk China sudah merambah ke seluruh lapisan masyarakat.
Jepang dan Korea Selatan tidak pernah lelah menghadirkan teknologi dan
penemuan baru yang memudahkan aktivitas manusia. Sebut saja, robot, nano
teknologi, games, dan lain sebagainya. Padahal secara geografis, kondisi alam kedua
negara ini jauh di bawah Indonesia. Namun kondisi inilah yang menjadi dorongan
bagi mereka untuk maju dan berkembang, hingga akhirnya mengalahkan Amerika
Selatan sebagai negara dengan perekonomian terbaik dunia.
Dalam ilmu sejarah, dijelaskan teori Challenge and Respond. Teori ini
menyebutkan kondisi masyarakat yang ada di sebuah wilayah ditentukan dari
kondisi alam dan lingkungan yang ada di sekitarnya. Masyarakat yang tinggal di
wilayah sub tropis yang memiliki empat musim yang berbeda umumnya memiliki
daya juang yang tinggi dibandingkan dengan masyarakat yang tinggal di wilayah
tropis. Indonesia berada di wilayah tropis dan musim yang terdapat di negara kita
hanya 2, yakni musim penghujan dan musim kemarau.
Berkaca dari teori ini, dapat disimpulkan bahwa negara maju umumnya
dibentuk dari suatu kondisi lingkungan yang serba terbatas dan kekurangan. Hal ini
membuat mereka berpikir bagaimana cara untuk bertahan hidup dan
mengembangkan diri menjadi lebih baik. Akhirnya karena dipaksa oleh kondisi
alam, mereka berani untuk berkreasi, berinovasi, dan menampilkan pemikiran-
pemikiran canggih yang tidak kita duga.

111
Berbeda dengan negara kita yang terletak di wilayah beriklim tropis, kita
cenderung dimanjakan oleh kondisi alam yang ada di sekitar kita. Tidak heran grup
musik “Koesplus” mengibaratkan kondisi geografis Indonesia sebagai “Kolam
Susu”. Bahan pangan melimpah, ikan-ikan siap ditangkap, dan cuaca yang nyaman
akhirnya membuat mental bangsa kita menjadi malas. Kecilnya tantangan yang
ditimbulkan kondisi alam membuat bangsa kita malas berinovasi karena
menganggap semua yang kita perlukan sudah ada.

Sumber: www.indonesiahijau.blogspot.com

Gambar 5.12
Kita cenderung dimanjakan oleh kondisi alam
yang ada di sekitar kita

Padahal di era globalisasi ini, persaingan di berbagai sektor kehidupan


semakin ketat. Banyak pihak berusaha menampilkan produk “terbaik dari yang
terbaik” dan belum pernah ada di pasaran. Hal tersebut dilakukan untuk
memenangkan persaingan dan menarik minat sejumlah konsumen. Tentu
mengandalkan kondisi alam saja tidak cukup untuk membuat bangsa kita mampu
bertahan dari persaingan internasional ini.
Sayangnya, negara kita saat ini masih mengadopsi hasil inovasi teknologi
negara maju lainnya. Kondisi ini membuat inovasi yang ada di Indonesia menjadi
tidak berkembang dan berhenti. Pemerintah selama ini hanya mendayagunakan
sejumlah pihak untuk mengadakan inovasi terhadap suatu produk. Ketergantungan
pada satu pihak inilah yang membuat kita terus menerus tertinggal dari bangsa lain.

112
Inovasi yang dihasilkan juga cenderung monoton dan tidak menjawab tuntutan
zaman.
Krisis inovasi yang sedang kita hadapi saat ini membuat kita harus mencari
solusi dalam mengupayakan revitalisasi sistem inovasi nasional. Revitalisasi yang
berarti menghidupkan kembali, bukan hanya menjalankan inovasi yang sudah ada di
Indonesia, melainkan juga turut menyempurnakan bahkan mengembangkan inovasi
yang ada menjadi lebih baik. Pemerintah sebagai pihak utama dalam mengatur
perekonomian bangsa harus memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada publik
untuk memberikan sumbangsih pemikiran dalam hal berinovasi.

113
BAB 6
PENUTUP

A. Anak Indonesia di Mata Dunia

Anak Indonesia memang tidak bisa dipandang sebelah mata oleh dunia
internasional. Anak Indonesia layak bersaing di kancah dunia bahkan meraih
prestasi yang mengagumkan. Namun tentunya hal ini tidak terlepas dari upayanya
dalam meningkatkan prestasi dan kemandirian.
Sungguh sangat disayangkan jika anak-anak bangsa sekarang belum
memiliki pola pikir yang dengan kreatif memperhitungkan masa depannya. Sayang
jika belum memikirkan hal-hal yang lebih prospektif, dan masih bergelut dengan
kebanggan sebuah seragam, gelar di nama belakang, atau melakukan tindakan yang
kurag bemnafaat. Kita harus berpikir tentang potensi tantangan bangsa ke depan
yang akan mendatangi Indonesia.
Keberhasilan Indonesia terletak di pundak generasi penerusna. Anak-anak
Indonesia adalah batu-batu mulia yang bisa diasah dari sekarang untuk bisa
menunjukkan keberadaan sumbangsihnya bagi pembangunan bangsa. Jika
bangsanya kuat, posisi Indonesia di mata dunia akan diperhitungkan. Adapun
kekuatan bangsa terletak pada upaya kita dalam mengembangkan kreativitas dan
kemandirian.
Semangat kemandirian merupakan salah satu pilar kekuatan untuk
membangun dan memajukan bangsa. Dengan meningkatkan kemandirian, daya
saing dan peradaban bangsa, maka kita akan dapat melangkah maju menuju
Indonesia yang aman, damai, adil, demokratis dan sejahtera.
Kemandirian adalah kata kunci yang harus terus didengungkan dalam
menjalankan roda kehidupan Bangsa. Bukan berarti tidak memerlukan kehadiran
bangsa lain, namun inisiatif dalam membangun dan membesarkan bangsa harus
datang dan berada di tangan kita sendiri. Menyongsong masa depan, kita harus
selalu bersikap optimis terhadap peluang dan tantangan yang terjadi di Abad ini.

B. Refleksi
Anak yang berkualitas adalah yang mempunyai jiwa kedisiplinan, ketekunan,
dan yang paling penting adalah ketaatannya kepada agama. Juga, anak yang baik

114
adalah anak yang mempunyai kecerdasan, baik dari segi kecerdasan emosional
maupun kecerdasan intelektual. Kita sebagai pelajar pun jangan selalu berpikir
bahwa pelajar yang baik adalah pelajar yang mempunyai nilai yang bagus. Akan
tetapi, pelajar seperti itu belum bisa dinamakan pelajar yang mempunyai daya saing
yang tinggi. Hal ini karena, belum mampu untuk bersahabat dengan lingkungan.
Berbeda dengan pelajar yang mampu melakukan hal-hal di atas mereka akan bisa
lebih berpikir secara kreatif, aplikatif, terbuka, dan mandiri. Mengapa dituntut harus
seperti itu?
- Kreatif : Jangan berpikir bahwa kreatif itu hanya membuat hal-hal yang baru.
Justru salah, karena manusia tidak pernah membuat hal yang baru. Manusia hanya
bisa menemukan apa yang belum ditemukan oleh orang lain, manusia hanya bisa
mengubah atau menggabungkan hal-hal yang sudah ada, sekali lagi bukan
menciptakan hal yang baru. Jadi jika ingin kreatif, kita bisa mulai dengan barang
yang ada di depan kita, perbaikan apa yang bisa kita lakukan terhadap barang
tersebut.

- Aplikatif: dengan pikiran yang fokus, kita bisa mengaplikasikan pikiran dan ide ke
dalam kehidupan sehingga terjadi penerapan antara ide dan kehidupan yang kita
jalani. Ini akan memberikan suatu pengalaman yang bisa membangkitkan semangat
untuk membenahi ide-ide yang kurang begitu pas dari ide yang sebelumnya kita
pikirkan

- Terbuka: bisa menerima kritikan dari luar maupun dalam untuk menuju
kesempurnaan dalam berbuat sesuatu, sehingga dapat menghasilkan produk yang
optimal yang bisa di terima oleh khalayak umum dan dapat berguna dalam
kehidupan.

- Mandiri : kemandirian adalah salah satu ciri bibit bangsa yang unggul. Generasi
yang unggul akan siap menghadapi tantangan apapun. Inilah suatu proses yang
dimana dapat menjadikan suatu generasi yang berkualitas. Dengen demikian, kita
tidak sia-sia dalam menjalani kehidupan .
Anak-anak Indonesia diharapkan dapat menjadi generasi yang kreatif, cerdas
dan mempunyai kepedulian sosial yang tinggi. Oleh karena itu, diharapkan anak
Indonesia dapat melaksanakan tugasnya sebagai generasi yang kreatif dan mandiri.

115
Anak Indonesia diharapkan dapat menjaga kesehatan, stamina, dan menjadi generasi
yang cerdas melalui penguasaan atas ilmu pengetahuan, teknologi, dan komunikasi,
baik dalam bahasa Indonesia maupun bahasa asing. Sudah siapkah kita mengisi
pembangunan ini dengan menjadikan diri kita sebagai generasi yang kreatif dan
mandiri?

116
Daftar Pustaka
Agustian, Ary Ginanjar. 2004. Rahasia Sukses Membangkitkan ESQ Power. Jakarta:
Arga.
Buzan, Tony. 2003.Head First. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Campbell, David.1986. Mengembangkan Kreativitas. Yogyakarta: Kanisius.
Craft, Anna. 2000. Membangun Kreativitas Anak. Depok: Inisiasi Press.
Dryden, Gordon dan Jeannette Vos. 2000. Revolusi Cara Belajar. Bandung Kaifa.
Hawadi, Reni Akbar, R. Sihadi Darmo Wihandjo, dan Mardi Wiyono. 2001.
Keberbakatan Intelektual. Jakarta: Grasindo
--------. 2001. Kreativitas. Jakarta: Grasindo.
Munandar, Utami. 2002. Pengembangan Kreativitas Anak Berbakat. Jakarta:
Rineka
Cipta.
Porter, Bobbi De dan Mike Hernacki. 2001. Quantum Learning. Bandung: Kaifa.
Rose, Colin dan Malcolm J. Nicholl. 2002. Accelerated Learning. Bandung: Nuansa.
Tim Redaksi.2003. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka

Sumber internet:
www.ekonomirakyat.org
www.gemari.or.id
www.inovasi.lipi.go.id
www.politik.kompasiana.com
www.ristek.go.id
www.sistem-inovasi.blogspot.com
www.squidoo.com

117
Daftar Istilah

aspek: pemunculan atau penginterpretasian gagasan, masalah, situasi, dan


sebagainya sebagai pertimbangan yang dilihat dari sudut pandang tertentu
definisi: rumusan tentang ruang lingkup dan ciri-ciri suatu konsep yang menjadi
pokok pembicaraan atau studi;
divergen: dalam keadaan menjadi bercabang-cabang; dalam keadaan menyebar
dominan: bersifat sangat menentukan krn kekuasaan, pengaruh, dsb
edukasi: (perihal) pendidikan
eksternal: menyangkut bagian luar (tubuh, diri, mobil, dsb)
emosi: uapan perasaan yang berkembang dan surut dalam waktu singkat; 2 keadaan
dan reaksi psikologis dan fisiologis (seperti kegembiraan, kesedihan, keharuan,
kecintaan); keberanian yang bersifat subjektif);
faktor: hal (keadaan, peristiwa) yang ikut menyebabkan (mempengaruhi) terjadinya
sesuatu
globalisasi: roses masuknya ke ruang lingkup dunia:
identik: sama benar; tidak berbeda sedikit pun
imajinasi: daya pikir untuk membayangkan (dalam angan-angan) atau menciptakan
gambar (lukisan, karangan, dsb) kejadian berdasarkan kenyataan atau pengalaman
seseorang
individu: orang seorang; pribadi orang (terpisah dari yang lain
inisiatif: prakarsa;
intelektual: cerdas, berakal, dan berpikiran jernih berdasarkan ilmu pengetahuan
interaksi: saling melakukan aksi, berhubungan, mempengaruhi; antarhubungan
internal: berhubungan dengan di dalam
intuitif: bersifat (secara) intuisi, berdasar bisikan (gerak) hati
kategori: bagian dr sistem klasifikasi (golongan, jenis pangkat, dsb)
kombinasi: abungan beberapa hal (pengertian, perkara, warna, pasukan, dsb)
kompleksitas: kerumitan; keruwetan
komponen: agian dari keseluruhan; unsur
konteks: situasi yang ada hubungannya dengan suatu kejadian
konvergen: bersifat menuju satu titik pertemuan; bersifat memusat

118
metode: cara teratur yang digunakan untuk melaksanakan suatu pekerjaan agar
tercapai sesuai dengan yang dikehendaki; cara kerja yang bersistem untuk
memudahkan pelaksanaan suatu kegiatan guna mencapai tujuan yang ditentukan
produktif: bersifat atau mampu menghasilkan (dalam jumlah besar)

119
Indeks
aspek
definisi
divergen
dominan
edukasi
eksternal
emosi
faktor
globalisasi
ide
identik
imajinasi
individu
inisiatif
inkubasi
intelektual
interaksi
internal
intuitif
karakter
kategori
klasemen
kombinasi
kompleksitas
komponen
komunikasi
konseptual
konteks
konvergen
koordinasi
korespondensi
kreatif

120
kreativitas
lateral
logis
mandiri
metode
motivasi
nasionalisme
orisinil
perspektif
polemik
politik
potensi
prestasi
prinsip
produktif
profil
psikologis
rasional
relatif
revitalisasi
sains
simplisitas
sinergis
sistematik
spesifik
strategis
vertikal
visioner

121

You might also like