You are on page 1of 53

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Pelaksanaan Program Magang


Program Diploma III Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia
(FEUI) didirikan berdasarkan Surat Keputusan Direktur Jendral Pendidikan
Tinggi, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 71/DIKTI/KEP/1996
tertanggal 15 maret 1996. Program Diploma III Akuntansi FEUI memiliki visi dan
misi sebagai berikut :
• Visi : centre of excellence dalam bidang pendidikan tinggi non gelar di
bidang Akuntansi di indonesia dan sekaligus dapat dijadikan acuan
(benchmark) bagi pendidikan sejenis di Indonesia.
• Misi : menghasilkan lulusan tenaga menengah dibidang Akuntansi yang
memiliki pengetahuan dan keterampilan teknis yang tinggi.

Program magang ini dirancang untuk meningkatkan kompetensi


mahasiswa, sehingga dengan bekal yang sudah didapatkan para mahasiswa lulusan
Program Diploma III Akuntansi FEUI diharapkan juga menguasai teori dan dapat
menerapkan pengetahuan Akuntansi dan keterampilannya untuk kegiatan yang
bersifat produktif dan mengabdi kepada masyarakat, bangsa dan negara.

1.2. Tujuan Program Magang


Secara umum kegiatan magang pada Program Diploma III Akuntansi
FEUI memiliki tujuan yang berkaitan dengan misi Program Diploma III Akuntansi
FEUI yaitu untuk menghasilkan praktisi yang kompeten dalam penyusunan dan
pemeriksaan laporan keuangan untuk sebuah unit usaha dalam 6 (enam) bidang
kompetensi inti yaitu Akuntansi Keuangan dan Manajemen, Auditing, Perpajakan,
Komputer Akuntansi, Manajemen Keuangan dan keahlian khusus seperti

Universitas Indonesia
2

Perbankan, Perdagangan luar negeri, Perdagangan Syariah, Akuntansi Syariah,


Asuransi, dan Kewirausahaan.
Sedangkan secara khusus tujuan dari kegiatan magang ini adalah agar
mahasiswa memahami penerapan berbagai perangkat akuntansi, manajemen dan
sistem informasi yang telah dipelajari selama mengikuti perkuliahan di Program
Diploma III Akuntansi FEUI pada perusahaan. Disamping bermanfaat bagi
mahasiswa peserta magang, program magang pada Diploma III Akuntansi FEUI
dirancang untuk juga memberikan manfaat bagi perusahaan tempat magang.

1.3. Maksud dan Tujuan penulisan


Setiap mahasiswa tingkat akhir Program Diploma III Akuntansi FEUI
yang telah melaksanakan program magang selama 3 (tiga) atau 4 (empat) bulan,
wajib membuat laporan magang sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Ahli Madya Akuntansi.
Dalam menulis laporan magang ini, penulis berharap dapat memperoleh
pengetahuan yang mendalam mengenai proses audit atas laporan keuangan dan
menggunakan pengetahuan tersebut untuk diterapkan dalam bidang pekerjaan di
masa yang akan datang.

1.4. Tempat dan Waktu Pelaksanaan Magang


Penulis melaksanakan program magang di Kantor Akuntan Publik (KAP)
Aryanto, Amir Jusuf, Mawar, dan Saptoto yang lebih dikenal dengan nama RSM
AAJ Associates, yang berkantor pusat di Gedung Plaza ABDA lantai 10-11, Jalan
Jendral Sudirman Kavling 59, Jakarta Selatan.
Penulis melaksanakan program magang di AAJ Associates selama 3 (tiga)
bulan dari tanggal 4 Januari 2010 hingga 4 April 2010. Selama penulis
melaksanakan program magang, penulis ditempatkan di Divisi Blue untuk jasa
audit & assurance, yang dikepalai oleh Saptoto Agustomo sebagai Division Chief

Universitas Indonesia
3

Operating Officer (DCOO). Dalam pelaksanaan kegiatan magang, penulis


melakukan suatu proses audit terhadap suatu perusahaan diperlakukan selayaknya
junior auditor yang bekerja di Kantor Akuntan Publik yang dituntut profesional
dan mempunyai tanggung jawab yang tidak berbeda dengan auditor yang bekerja
disana.

1.5. Ruang Lingkup Pelaksanaan Kegiatan Magang


Selama pelaksanaan aktivitas magang berlangsung, penulis melakukan
audit terhadap 3 (tiga) perusahaan, yaitu PT. Packet Sistem, PT. Assab Steel, dan
PT. XYZ. Kegiatan-kegiatan yang dilakukan penulis antara lain :
1. Audit Fieldwork. Di mana penulis melakukan serangkaian tes yang
diperlukan seperti test of control guna mendapatkan keyakinan bahwa
pengendalian internal telah dilaksanakan oleh perusahaan yang diaudit
dengan benar.
2. Mempersiapkan Working Paper. Dalam tahap ini penulis
mendokumentasikan proses audit dan data-data yang telah penulis
kumpulkan selama audit fieldwork berlangsung.

1.6. Ruang Lingkup penulisan Laporan Magang


Laporan magang ini membahas mengenai prosedur audit atas akun
investasi pada perusahaan yang bergerak dalam bidang konstruksi yaitu PT. XYZ
yang berlokasi di daerah Tebet, Jakarta Timur. Dalam penugasannya penulis
mengikuti dari awal penugasan yaitu audit lapangan (fieldwork) sampai dengan
akhir penugasan yaitu tahap penyajian (reporting).
Alasan penulis memilih tema akun investasi pada salah satu perusahaan
klien karena dalam melakukan audit lapangan, penulis ditugaskan untuk
memegang akun investasi sehingga penulis merasa telah menguasai akun ini
dibandingkan dengan akun yang lain.

Universitas Indonesia
4

1.7. Sistemika penulisan


Laporan magang ini dibagi atas 5 bagian (bab) dan lampiran sebagai
pendukung laporan dengan rincian sebagai berikut:
• Bab 1 Pendahuluan
Bab 1 atau pendahuluan membahas tentang latar belakang pelaksanaan
program magang yang meliputi visi dan misi, juga memberikan keterangan
tentang ruang lingkup program magang, ruang lingkup penulisan laporan
magang, serta sistematika yang digunakan didalam penulisan laporan
magang ini.
• Bab 2 Profil Perusahaan Tempat Magang dan Klien
Bab 2 menjelaskan mengenai gambaran umum perusahaan dan klien yang
menjadi sumber data dalam penulisan laporan magang, baik dilihat dari
sifat usaha perusahaan, jasa yang ditawarkan dan informasi lainnya.
• Bab 3 Landasan Teori
Bab 3 membahas mengenai teori-teori yang dijadikan dasar dalam
penulisan laporan magang yang isinya mencakup perlakuan akuntansi
terhadap akun investasi, perlakuan akuntansi terhadap investasi pada
entitas perusahaan, dan teori audit.
• Bab 4 Aktivitas dan Analisis Pelaksanaan Magang
Bab 4 menjelaskan tentang kegiatan penulis dalam melaksanakan
pemeriksaan di perusahaan klien dan masalah-masalah yang terjadi di
lapangan selama pelaksanaan audit atas investasi perusahaan.
• Bab 5 Kesimpulan dan Saran
Bab 5 berisi tentang kesimpulan dari proses audit yang dilakukan penulis
juga berisi tentang pandangan yang berupa saran-saran yang menurut
penulis dapat bermanfaat bagi semua pihak yang berkenaan dengan
program magang ini.

Universitas Indonesia
BAB 2
PROFIL PERUSAHAAN TEMPAT MAGANG DAN KLIEN

2.1. Profil Perusahaan Tempat Magang


Kantor Akuntan Publik (KAP) Aryanto, Amir Jusuf, Mawar dan Saptoto
atau yang lebih dikenal dengan nama RSM AAJ Associates merupakan grup jasa
audit dan konsultasi yang menyediakan susunan layanan berkualitas dengan tujuan
memberi nilai tambah kepada klien. Didirikan pada tahun 1985 oleh Amir Abadi
Jusuf, dengan Registered Public Accountant sebagai perusahaan utama, AAJ mulai
memberikan jasa audit yang dapat dipercaya.

Visi RSM AAJ Associciates :


Untuk menjadi mitra yang tepat bagi para pemegang saham.

Misi RSM AAJ Associates :


• Mendukung pencapaian kejayaan klien dengan memberikan jasa
profesional kelas dunia
• Memberikan kontribusi terhadap profesi dan terhadap perekonomian
Indonesia
• Menyediakan pekerjaan dan pembelajaran profesional yang bermanfaat
dan menyenangkan.

Layanan jasa profesional yang diberikan AAJ Associates antara lain :


1. Audit & Assurance
AAJ memberikan layanan audit dengan cara yang halus, menafsirkan
perbedaan dan keunikan setiap karakteristik bisnis, sehingga AAJ dapat secara
konsisten memberikan nasihat perseptif yang relevan bagi bisnis kliennya.
Klien AAJ meliputi organisasi-organisasi domestik dan multinasional yang
terlibat dalam berbagai industri dan sektor. AAJ telah melayani perusahaan swasta
dan publik, badan usaha milik negara, lembaga pemerintah, dan organisasi non-
profit. Industri yang dilayani meliputi penerbangan, otomotif, bank, semen, hotel

5
Universitas Indonesia
6

dan pusat konvensi, asuransi, dana pensiun, farmasi, perkebunan, properti, pulp,
bursa efek, pengiriman dan pembuatan kapal, baja, telekomunikasi, dan tekstil.
Auditor AAJ secara ideal menawarkan layanan audit yang memberikan
nilai tambah bagi bisnis kliennya. The RSM Metodologi Audit, yang sesuai dengan
standar audit internasional, menyediakan audit independen yang efektif dan hemat
biaya dilakukan dengan cara yang tepat oleh sumber daya professional. Untuk
mendukung pekerjaannya, AAJ menggunakan SMART AAJ ®, sebuah alat
aplikasi audit yang sistematis dan praktis untuk memastikan resiko dan saldo
seluruh akun.
Lingkup layanan jasa audit & assurance termasuk, namun tidak terbatas
pada :
• Audit umum
• Audit khusus
• Review dan kompilasi atas laporan keuangan
• Keterlibatan atestasi
• Due diligence atas laporan keuangan

2. Laporan Risiko & Internal Audit


Lingkup layanan profesional AAJ di bidang ini meliputi:
• Corporate governance advisory
• Laporan outsourcing & internal audit
• Laporan manajemen risiko
• Laporan pengendalian internal & Sarbanes-Oxley
• IT assurance & advisory
• Peningkatan kinerja
• Pengembangan sistem & prosedur

3. Transaction Support & Capital Market Advisory


AAJ memiliki pengalaman sebagai pengatur dan penasihat keuangan untuk
meningkatkan dana pinjaman dan modal, sebagai penasihat keuangan untuk
domestik dan cross-border merger dan akuisisi, divestasi perusahaan swasta dan
badan usaha milik negara, sebagai penasihat keuangan untuk privatisasi, dan
Universitas Indonesia
7

sebagai penasihat keuangan untuk pembangunan kemitraan strategis dan joint


venture.
AAJ telah mewakili klien dengan berbagai cara, termasuk :
• Memberi saran kepada klien dalam pengembangan dan perumusan merger,
akuisisi dan strategi divestasi
• Mengidentifikasi pembeli potensial atau target akuisisi
• Menetapkan kriteria dan ruang lingkup penilaian
• Mengembangkan program alternatif dan merekomendasikan tindakan yang
tepat
• Mengatur pembiayaan akuisisi untuk pembeli, yang terdiri dari semua jenis
hutang dan ekuitas
• Menata dan menegosiasikan transaksi
• Mengidentifikasi prospektif ekuitas dan mitra joint venture, untuk
membuat pengaturan yang diperlukan untuk setiap transaksi
• Menata transaksi M & A internal, termasuk manajemen dan buyout
karyawan
• Mengidentifikasi, menyaring dan melakukan diskusi dengan para calon
pembeli / penjual
• Membantu dalam penyusunan informasi tertutup dan menjual
memorandum
• Koordinasi hukum, pajak, akuntansi, dan segalanya yang berhubungan
dengan aktivitas tutup buku.

Lingkup layanan AAJ di bidang ini meliputi :


• Analisis transaksi
• Solusi Bisnis
• Divestasi dan Merger & Akuisisi
• Bisnis Turnaround
• Laporan Pra IPO
• Pengatur dana
• Penilaian

Universitas Indonesia
8

4. Pendirian Bisnis & Kesekretariatan perusahaan


Lingkup layanan AAJ di bidang ini meliputi :
• Layanan pendirian bisnis
• Layanan kesekretariatan perusahaan
• Pencarian eksekutif

5. Akuntansi & Administrasi


Jasa Akuntansi AAJ menyediakan berbagai layanan, termasuk, namun
tidak terbatas pada: akuntansi umum dan jasa pembukuan, penyusunan laporan
keuangan tahunan dan interim, dan analisis laporan keuangan.
Untuk jasa administrasi AAJ menyediakan layanan pembayaran gaji penuh
untuk klien yang meliputi perhitungan gaji bersih, perhitungan pajak penghasilan
terkait dan asuransi jaminan sosial, mempersiapkan slip pembayaran, dan
melaksanakan instruksi transfer. Jasa administrasi AAJ meliputi penyediaan
fasilitas perbankan outsourcing, penagihan dan pembayaran kontrol dan
administrasi.

6. International Financial Reporting Standards (IFRS)


AAJ menawarkan berbagai jasa IFRS dengan keuntungan telah
berpengalaman bekerja dengan klien yang memiliki masalah IFRS selama
beberapa tahun dalam jaringan internasional. Selain ahli akuntansi, tim IFRS AAJ
juga terdiri dari penilai bisnis, corporate financiers dan mereka yang memiliki
pengetahuan industri spesifik, termasuk sektor jasa keuangan.
Lingkup layanan AAJ di bidang ini meliputi :
• Proyek konversi IFRS
• Due diligince di lingkungan IFRS
• Penilaian yang berhubungan dengan proses alokasi harga pembelian
• Audit atas laporan keuangan IFRS
• Pelatihan IFRS

AAJ Associates serta RSM International secara berkelanjutan telah


memberikan layanan jasa profesional kepada klien-kliennya yang tersebar

Universitas Indonesia
9

diseluruh dunia. Di Indonesia, kliennya tidak terbatas pada perusahaan swasta,


tetapi juga Badan Usaha Milik Negara (BUMN), instansi pemerintah dan juga
organisasi nirlaba. Klien-klien tersebut bergerak di bidang industri asuransi,
perbankan, properti, real estate, manufaktur, perkebunan dan perkapalan.
AAJ Associates telah berhasil menyelesaikan beberapa penugasan dalam
bidang penyelenggaraan perusahaan pada PTPN 13 dan beberapa perusahaan
swasta. AAJ Associates juga berpengalaman menangani beberapa elemen
corporate governance, antara lain:
• The role and responsibility of board of director and board of commisioner
• Corporate strategy setting and process
• Corporate wide risk management
• Information Technology Governance
• Sub – Commitee of BOD establishment and corporate code of conduct.

Beberapa key person di AAJ turut berperan aktif di FCGI (Forum of


Corporate Governance in Indonesia) untuk mempromosikan penerapan prinsip
dan praktek good corporate governance.

Struktur organisasi AAJ Associates terdiri dari :


1. Board of Partners : Amir Abadi Jusuf
Aryanto Agus Mulyo
Mawar Napitupulu
Irwan B Afiff
2. Partners in Charge (PIC) of Certain Function
• PIC for Ethics & Independence : Aryanto Agus Mulyo
• PIC Continuing Professional Development (CPD) : Saptoto Agustomo
• PIC Personnel : Angela I Simatupang

3. Heads of Service Line : Amir Abadi Jusuf


Aryanto Agus Mulyo
Mawar Napitupulu
Irwan B Afiff

Universitas Indonesia
10

4. Managing Partners (MP) of Service Line


• MP Audit & Assurance : Saptoto Agustomo
• MP Transaction Support & Capital Market : Aryanto Agus Mulyo
• MP Tax & Corporate Services : Nicholas Graham
• MP Risk & Internal Audit : Angela I Simatupang
5. Division Chief Operating Officer (DCOO)
• Blue : Saptoto Agustomo
• Green : Dedy Sukrisnadi
• Red : Dudi Santoso
• Tosca : Ferdinand Agung
• White : Angela I Simatupang
• Yellow : Rikki Dewangga
• Orange :Theo Satria C
• Purple : Nicholas Graham
• Brown (Cabang Surabaya) : Endang Pramuwati
6. Deputy DCOO
• Blue : Syamsiar Agustina
• Green : Ricky Afrianof
Norhelas R
Didik W
• White : Syahraki Syahrir
7. Finance & Administration Director : Eka Kolagawati
8. Marketing Director : Hadi Avilla Tamzil
9. TTO : Ferdinand Agung
10. IT Admin Officer : Bambang Shindiko

Universitas Indonesia
11

2.2. Profil Perusahaan yang Diaudit (Klien)


PT. XYZ (Perusahaan) didirikan pada tahun 1982, sebagaimana termuat
dalam Akta Pendirian Nomor 125 tanggal 22 Februari 1982 dan diubah dengan
Akta No. 63 tanggal 10 Agustus 1982 yang kedua-duanya dibuat dihadapan
Notaris Kartini Muljadi, SH. Anggaran Dasar perusahaan telah mendapat
persetujuan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia Nomor C2-1522HT
01.01.TH.82 tanggal 1 Oktober 1982 Nomor 2 Tambahan No. 25. PT. XYZ resmi
didirikan dengan manajemen sebagai berikut :
• Ir. Bambang Susilo sebagai President Director
• Ir. Soerojo Wignjodipoero sebagai Direktur Operasi
• Ir. Raysoeli Moeloek sebagai Direktur Keuangan

Kegiatan usaha perusahaan dalam bidang engineering, procurement, dan


construction mencakup fungsi-fungsi manajemen, design engineering, pengadaan
barang-barang baik impor ataupun lokal. Kegiatan lainnya sehubungan dengan
importir barang tersebut adalah dalam bidang freight, forwarding, dan custom
clearance.
Susunan Dewan Komisaris dan Direksi perusahaan pada tanggal 31
Desember 2009 adalah sebagai berikut:
Dewan Direksi
Direktur Utama : Muhsin Idrus
Direktur Produksi : I Made Sutama
Direktur Operasi : Guntur Sumaryono
Direktur Jasa : Bambang Prasetyo
Dewan Komisaris
Presiden Komisaris : Raysoeli Moeloek
Deputi Komisaris : Judi Magio Yusuf
Komisaris : Togar S Tambunan
Komisaris : Soemarno

Universitas Indonesia
12

Lines of Service perusahaan


Kontrak "Turn-Key"
PT. XYZ adalah sebuah kontraktor EPC yang memberlakukan sistem
dasar "Turn-Key" untuk setiap proses pelaksanaan proyek: LNG untuk minyak,
gas, petrokimia, energi dan industri berat terkait.

Manajemen Proyek
Dalam mencapai proyek baru, PT. XYZ menganalisis dokumen ITB
(Instruction to Bid) dengan multi disiplin. Berbagai persyaratan dan risiko yang
terkait dengan proyek baru secara akurat dihitung dengan mempertimbangkan
ketersediaan sumber daya manusia, Keuangan, dll.

Proses Engineering
Selama pelaksanaan proyek, PT. XYZ memperoleh semua dokumen dan
izin yang sah, dan juga semua dokumen yang terkait dengan standardisasi dan
spesifikasi yang akan dilaksanakan.

Desain dan Rincian Engineering


Kegiatan utama dalam pembangunan pabrik petrokimia atau minyak
dipusatkan di ketersediaan insinyur, desainer dan penyusun di perpipaan dan divisi
sipil. Oleh karena itu, baik divisi memanfaatkan ruang kantor yang paling selama
pelaksanaan proyek profil tinggi.

Kegiatan Divisi Procurement


Kemampuan untuk mendapatkan sumber daya material dari penjuru dunia,
dan pemahaman atas fluktuasi mata uang asing, adalah beberapa contoh kegiatan
Divisi Procurement. Kegiatan Divisi Procurement didasarkan pada rencana dan
jadwal proyek untuk bahan dan peralatan yang dibutuhkan.

Kegiatan Konstruksi
Manajer konstruksi akan memusatkan perhatian mereka pada aspek
logistik untuk mobilisasi, pencegahan kecelakaan kerja, dan rencana dan jadwal
proyek untuk bahan dan peralatan yang dibutuhkan.

Universitas Indonesia
13

Start-up dan Commissioning


Sebelum penyelesaian pekerjaan mekanis, tim start-up dan commissioning
harus menyediakan bahan-bahan teknis yang dibutuhkan untuk dimobilisasi ke
lokasi proyek. Para insinyur yang menjadi bagian dari tim ini secara individu harus
memiliki pemahaman tentang pekerjaan dan latar belakang dari proyek secara detil
untuk setiap lokasi dan peralatan.

Business Segment Perusahaan


Minyak & Gas (Oil & Gas)
PT. XYZ telah memantapkan dirinya sebagai salah satu dari enam
pembangun LNG (Liquefied Natural Gas) di dunia. PT. XYZ membangun LNG
Bontang Trains G & H, dan proyek kilang dengan kapasitas 232,000 Barrel / hari
di Iran dimana PT. XYZ menggunakan basic dan detailed engineering sebagai
dasar kerja dari tahun 1990 hingga 1993.

Petrokimia (Petrochemical)
Industri upstream seperti Aromatics, olefin dan pengilangan petrokimia
lainnya, mendukung sektor manufaktur downstream, yang pada gilirannya
menghasilkan barang bagi konsumen dan menghasilkan keuntungan penjualan.

Energi / Nuklir
PT. XYZ merasa beruntung telah berpartisipasi dalam pembangunan
penelitian fasilitas nuklir 30 MW di Serpong dan pembangunan tiga pembangkit
listrik tenaga panas bumi di Gunung Salak, Bogor Sukabumi, Jawa Barat masing-
masing dengan kapasitas 55 MW (atau kapasitas total 165 MW).

Industri Berat Lainnya


PT. XYZ adalah perusahaan yang memiliki banyak pengalaman, karena
sektor selain minyak dan gas, seperti farmasi, semen, pulp dan kertas, industri agro
juga mengandalkan keterampilan teknis dan konstruksi PT. XYZ.

Universitas Indonesia
BAB 3
LANDASAN TEORI

3.1. Perlakuan Akuntansi Terhadap Akun Investasi


Instrumen keuangan adalah setiap kontrak yang menambah nilai aset
keuangan entitas dan kewajiban keuangan atau instrumen ekuitas entitas lain. Aset
keuangan adalah setiap aset yang berbentuk: (Ikatan Akuntan Indonesia, Dewan
Standar Akuntansi Keuangan, 2007).
1. kas
2. instrumen ekuitas yang diterbitkan entitas lain
3. hak kontraktual
a. untuk menerima kas atau aset keuangan lainnya dari entitas lain
b. untuk mempertukarkan aset keuangan atau kewajiban keuangan
dengan entitas lain dengan kondisi yang berpotensi
menguntungkan entitas tersebut

4. kontrak yang akan atau mungkin diselesaikan dengan menggunakan


instrumen ekuitas yang diterbitkan entitas dan merupakan:
a. non derivatif dimana entitas harus atau mungkin diwajibkan untuk
menerima suatu jumlah yang variabel (variable number) dari
instrumen ekuitas yang diterbitkan entitas
b. derivatif yang akan atau mungkin diselesaikan selain dengan
mempertukarkan sejumlah tertentu kas atau aset keuangan lain
dengan sejumlah tertentu instrumen ekuitas yang diterbitkan
entitas. Untuk tujuan ini, instrumen ekuitas yang diterbitkan entitas
tersebut tidak termasuk instrumen yang merupakan kontrak untuk
menerima atau menyerahkan instrumen ekuitas yang diterbitkan
entitas tersebut di masa yang akan datang.

Pada saat pengakuan awal aset keuangan, entitas mengukur pada nilai
wajarnya. Dalam hal aset keuangan tidak diukur pada nilai wajar melalui laporan
laba rugi, nilai wajar tersebut ditambah biaya transaksi yang dapat diatribusikan
14
Universitas Indonesia
15

secara langsung dengan perolehan atau penerbitan aset keuangan tersebut. Ketika
entitas menggunakan akuntansi tanggal penyelesaian untuk aset yang setelah
pengakuan awal diukur pada biaya perolehan atau biaya perolehan diamortisasi,
maka aset tersebut diakui pertama kali dengan nilai wajar pada tanggal transaksi.
Untuk tujuan pengukuran nilai aset keuangan setelah pengakuan awal,
entitas mengklasifikasikan aset keuangan dalam empat kategori sebagai berikut:
(Ikatan Akuntan Indonesia, Dewan Standar Akuntansi Keuangan, 2007).
1. Aset keuangan yang ditetapkan untuk diukur pada nilai wajar melalui
laporan laba rugi
Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba
rugi adalah aset keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok
diperdagangkan (trading), yaitu jika:
a. diperoleh atau dimiliki terutama untuk tujuan dijual atau dibeli
kembali dalam waktu dekat
b. merupakan bagian dan portofolio instrumen keuangan tertentu
yang dikelola bersama dan terdapat bukti mengenai pola ambil
untung dalam jangka pendek (short term profit taking) yang terkini
c. merupakan derivatif (kecuali derivatif yang merupakan kontrak
jaminan keuangan atau sebagai instrumen lindung nilai yang
ditetapkan dan efektif)

2. Investasi dimiliki hingga jatuh tempo


Investasi dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo (held to
maturity) adalah aset keuangan non derivatif dengan pembayaran tetap
atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan, serta entitas
mempunyai intensi positif dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan
tersebut hingga jatuh tempo.
Entitas tidak boleh mengklasifikasikan aset keuangan sebagai
investasi dimiliki hingga jatuh tempo, jika dalam tahun berjalan atau
dalam kurun waktu dua tahun sebelumnya, telah menjual atau
mereklasifikasi investasi dimiliki hingga jatuh tempo dalam jumlah yang
lebih dari jumlah yang tidak signifikan (more than insignificant) sebelum

Universitas Indonesia
16

jatuh tempo (lebih dari jumlah yang tidak signifikan dibandingkan dengan
total nilai investasi dimiliki hingga jatuh tempo), kecuali penjualan atau
reklasifikasi tersebut dilakukan ketika aset keuangan sudah mendekati
jatuh tempo atau tanggal pembelian, terjadi setelah entitas telah
memperoleh secara substansial seluruh jumlah pokok aset keuangan
tersebut, dan terkait dengan kejadian tertentu yang berada diluar kendali
entitas.

3. Pinjaman yang diberikan dan piutang


Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non
derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak
mempunyai kuotasi di pasar aktif, kecuali:
a. pinjaman yang diberikan dan piutang yang dimaksudkan oleh
entitas untuk dijual dalam waktu dekat , yang diklasifikasikan
dalam kelompok diperdagangkan, serta pinjaman yang diberikan
dan piutang yang pada saat pengakuan awal oleh entitas ditetapkan
sebagai aset keuangan yang dinilai pada nilai wajar melalui laporan
laba rugi
b. pinjaman yang diberikan dan piutang yang pada saat pengakuan
awal ditetapkan dalam kelompok tersedia untuk dijual
c. pinjaman yang diberikan dan piutang dalam hal pemilik mungkin
tidak akan memperoleh kembali investasi awal secara substansial
kecuali yang disebabkan oleh penurunan kualitas pinjaman yang
diberikan dan piutang, dan diklasifikasikan dalam kelompok
tersedia untuk dijual.

4. Aset keuangan tersedia untuk dijual


Aset keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok tersedia
untuk dijual (available for sale) adalah aset keuangan non derivatif yang
ditetapkan sebagai tersedia untuk dijual atau yang tidak diklasiflkasikan
sebagai pinjaman yang diberikan atau piutang, investasi yang

Universitas Indonesia
17

diklasifikasikan dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo, atau aset


keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi.

Keempat kategori di atas menggunakan pengukuran dan pengakuan laba


atau rugi berdasarkan akuntansi tanggal perdagangan atau akuntansi tanggal
penyelesaian. Metode yang digunakan diterapkan secara konsisten terhadap
seluruh pembelian dan penjualan aset keuangan.
Untuk mengalokasikan pendapatan bunga atau beban bunga selama
periode yang relevan, keempat kategori diatas menggunakan metode suku bunga
efektif. Suku bunga efektif adalah suku bunga yang secara tepat mendiskontokan
estimasi pembayaran atau penerimaan kas di masa datang selama perkiraan umur
dan instrumen keuangan, atau jika lebih tepat, digunakan periode yang lebih
singkat untuk nilai tercatat bersih dari aset keuangan. Pada saat menghitung suku
bunga efektif, entitas mengestimasi arus kas dengan mempertimbangkan seluruh
persyaratan kontraktual dalam instrumen keuangan tersebut (seperti pelunasan
yang dipercepat, opsi beli (call option) dan opsi serupa lainnya), namun tidak
mempertimbangkan kerugian kredit di masa datang. Perhitungan ini mencakup
seluruh komisi dan bentuk lain yang dibayarkan atau diterima oleh para pihak
dalam kontrak yang merupakan bagian tak terpisahkan dari suku bunga efektif,
biaya transaksi, dan seluruh premium atau diskonto lainnya.

3.2. Perlakuan Akuntansi Terhadap Investasi pada Entitas Asosiasi


Entitas asosiasi adalah suatu entitas, termasuk entitas nonkorporasi seperti
persekutuan, dimana investor mempunyai pengaruh signifikan dan bukan
merupakan entitas anak ataupun bagian partisipasi dalam ventura bersama. Jika
investor memiliki, secara langsung maupun tidak langsung (misalnya melalui
entitas anak), 20% atau lebih hak suara investee, maka investor dianggap
mempunyai pengaruh signifikan, kecuali dapat dibuktikan dengan jelas bahwa
entitas tidak memiliki pengaruh signifikan. (Ikatan Akuntan Indonesia, Dewan
Standar Akuntansi Keuangan, 2009).

Universitas Indonesia
18

Investasi pada entitas asosiasi yang memiliki pengaruh signifikan


pencatatannya menggunakan metode ekuitas. Dalam metode ekuitas, investasi
dalam entitas asosiasi pada awalnya diakui sebesar biaya perolehan dan nilai
tercatat tersebut ditambah atau dikurang untuk mengakui bagian investor atas laba
atau rugi investee setelah tanggal perolehan. Bagian investor atas laba atau rugi
investee diakui dalam laporan laba rugi investor. Penerimaan distribusi dari
investee mengurangi nilai tercatat investasi. Penyesuaian terhadap nilai tercatat
tersebut juga diperlukan jika terdapat perubahan dalam proporsi bagian investor
atas investee yang timbul dari pendapatan komprehensif lain investee. Perubahan
tersebut termasuk perubahan yang timbul dari revalusi aset tetap dan selisih
penjabaran mata uang asing. Bagian investor atas perubahan tersebut diakui dalam
pendapatan komprehensif lain investor.
Investasi dalam entitas asosiasi tidak dicatat dengan menggunakan metode
ekuitas jika memenuhi semua persyaratan berikut :
a. investor adalah entitas anak yang dimiliki seluruhnya atau entitas anak
yang dimiliki sebagian oleh entitas lainnya dan pemilik lain, termasuk
pihak yang tidak memiliki hak suara, yang telah diinformasikan dan tidak
menolak investor untuk tidak menerapkan metode ekuitas
b. instrumen utang dan instrumen ekuitas investor tidak diperdagangkan di
pasar publik (bursa domestik atau bursa luar negeri atau over the counter,
termasuk pasar lokal dan regional)
c. investor tidak menyampaikan, atau dalam proses menyampaikan, laporan
keuangannya pada badan pengawas atau organisasi regulator lain, untuk
tujuan penerbitan setiap jenis instrumen di pasar publik
d. entitas induk akhir atau entitas induk antara dari investor menerbitkan
laporan keuangan konsolidasian yang tersedia untuk pemakaian publik
yang sesuai Standar Akuntansi Keuangan.

Investasi pada entitas asosiasi yang dicatat dengan menggunakan metode


ekuitas diklasifikasikan sebagai aset tidak lancar. Bagian investor atas laba atau
rugi entitas asosiasi tersebut, dan nilai tercatat investasi tersebut, diungkapkan

Universitas Indonesia
19

secara terpisah. Bagian investor dari setiap operasi dihentikan dari entitas asosiasi
juga diungkapkan secara terpisah.

3.3. Teori Audit


3.3.1. Teori Audit Secara Umum
Pengertian auditing adalah pengumpulan serta pengevaluasian bukti-bukti
atas informasi untuk menentukan dan melaporkan tingkat kesesuaian informasi
tersebut dengan kriteria-kriteria yang telah ditetapkan. Auditing harus
dilaksanakan oleh seseorang yang kompeten dan independen. (Arens, Elder, &
Beasley, 2006, p. 15).
Tujuan audit atas laporan keuangan oleh auditor independen pada
umumnya adalah untuk menyatakan pendapat tentang kewajaran dalam semua hal
yang material, posisi keuangan, hasil usaha, perubahan ekuitas dan arus kas sesuai
dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.
Arens, Elder, & Beasley (2006) menjelaskan tahap-tahap dalam
melaksanakan proses audit, yaitu :
1. Merencanakan dan merancang suatu pendekatan audit.
Informasi yang diperoleh selama penerimaan klien dan perencanaan awal,
memahami industri dan bisnis klien, menilai risiko bisnis klien, dan
melakukan prosedur analitis awal (preliminary analytical procedure)
digunakan terutama untuk menilai risiko inheren dan risiko audit yang bisa
diterima. Penilaian tersebut digunakan untuk mengembangkan keseluruhan
rencana audit dan program audit.
2. Melakukan pengujian pengendalian dan pengujian substantif atas transaksi.
Sasaran hasil dari proses ini adalah untuk memperoleh bukti dalam
mendukung dari pengendalian yang spesifik yang berperan bagi risiko
pengendalian yang dinilai auditor, dan memperoleh bukti dalam mendukung
dari ketepatan transaksi moneter.
3. Melakukan prosedur analitis dan pengujian rincian saldo.

Universitas Indonesia
20

Prosedur analitis adalah yang menilai keseluruhan kewajaran transaksi dan


saldo. Pengujian rincian saldo adalah prosedur spesifik yang dimaksudkan
untuk menguji salah saji moneter dalam saldo laporan keuangan.
4. Menyelesaikan audit dan mengeluarkan laporan audit.
Setelah ketiga proses telah diselesaikan, auditor perlu untuk
mengakumulasikan beberapa bukti tambahan untuk laporan keuangan,
meringkaskan hasilnya, mengeluarkan laporan audit, dan melaksanakan
bentuk komunikasi dengan komite audit dan manajemen.

Auditor secara konsisten menggunakan pendekatan siklus dalam


melaksanakan proses auditnya dengan melakukan serangkaian uji audit atas
berbagai transaksi yang menghasilkan saldo akhir (ending balance) pada berbagai
akun, serta melakukan pula rangkaian uji audit atas saldo akun-akun itu sendiri.
Untuk setiap kelas transaksi, terdapat sejumlah tujuan audit yang harus
dipenuhi sebelum auditor dapat menyimpulkan bahwa transaksi-transaksi tersebut
telah dicatat dengan tepat. Tujuan ini diistilahkan sebagai tujuan audit yang terkait
dengan transaksi (transaction-related audit objectives). Tujuan-tujuan audit yang
terkait dengan transaksi dimaksudkan untuk menjadi kerangka kerja yang dapat
membantu auditor mengumpulkan bukti audit yang tepat yang harus dikumpulkan
bagi berbagai kelas transaksi. Enam tujuan audit yang terkait dengan transaksi
yaitu :
a. Keberadaan (Existence)
Tujuan ini membahas tentang apakah berbagai transaksi yang tercatat
benar-benar terjadi.
b. Kelengkapan (Completeness)
Tujuan ini membahas tentang apakah seluruh transaksi yang harus dicatat
dalam berbagai jurnal telah dicatatkan seluruhnya.
c. Akurasi (Accuracy)
Tujuan ini membahas tentang akurasi informasi berbagai transaksi
akuntansi.
d. Klasifikasi (Classification)

Universitas Indonesia
21

Tujuan ini membahas tentang apakah berbagai transaksi yang tercatat


dalam jurnal-jurnal klien telah diklasifikasikan secara tepat.
e. Pemilihan waktu (Timing)
Tujuan ini membahas tentang apakah berbagai transaksi dicatat pada
tanggal yang benar.
f. Pemindahbukuan (Posting)
Tujuan ini membahas tentang apakah berbagai transaksi tercatat dengan
tepat telah dicantumkan pada master file serta telah diikhtisarkan dengan
benar.

Serupa dengan yang telah disebutkan diatas, terdapat sejumlah tujuan audit
yang harus dipenuhi bagi setiap saldo akun dan diistilahkan sebagai tujuan audit
yang terkait dengan saldo (balance-related audit objectives). Saat
mempergunakan tujuan audit yang terkait dengan saldo sebagai suatu kerangka
kerja dalam mengaudit saldo-saldo akun, auditor akan mengumpulkan sejumlah
bukti untuk menguji rincian yang mendukung saldo akun tersebut, daripada
melakukan pengujian atas saldo akun itu sendiri. Tujuan-tujuan audit yang terkait
dengan saldo yaitu :
a. Keberadaan (Existence)
Tujuan ini membahas apakah nilai-nilai yang terkandung dalam laporan
keuangan memang harus dicantumkan.
b. Kelengkapan (Completeness)
Tujuan ini membahas tentang apakah semua nilai yang seharusnya tercatat
pada suatu akun telah benar-benar dicantumkan dalam akun tersebut.
c. Akurasi (Accuracy)
Tujuan akurasi merujuk pada nilai-nilai yang tercantum sebagai nilai yang
secara aritmatika benar adanya.
d. Klasifikasi (Classification)
Klasifikasi melibatkan upaya untuk menetukan apakah item-item yang
tertera dalam suatu daftar klien telah dikategorikan pada akun yang benar.
e. Pisah batas (Cutoff)

Universitas Indonesia
22

Tujuan atas uji cutoff adalah untuk menetukan apakah berbagai transaksi
yang terjadi telah dicatat pada periode waktu yang tepat.
f. Kaitan rinci (Detail tie in)
Tujuan detail tie in ini berhubungan dengan pengujian bahwa berbagai
perincian dalam master file telah disiapkan secara akurat, ditambahkan
dengan benar, dan sesuai dengan buku besar.
g. Nilai yang terealisasi (Realizable value)
Tujuan ini membahas tentang apakah saldo akun telah dikurangkan untuk
menghadapi penurunan harga perolehan hingga mencapai nilai bersih yang
dapat direalisasikan.
h. Hak dan kewajiban (Rights and obligation)
Sebagai tambahan terhadap tujuan keberadaan, sebagian besar aktiva harus
benar-benar dimiliki terlebih dahulu sebelum aktiva tersebut diakui dan
dicatat dalam laporan keuangan. Serupa dengan hal tersebut, hutang pun
harus merupakan kewajiban yang ditanggung oleh perusahaan klien.
i. Penyajian dan pengungkapan (Presentation and disclosure)
Dalam memenuhi tujuan penyajian dan pengungkapan, auditor melakukan
pengujian untuk memastikan bahwa semua akun yang terdapat pada
laporan posisi keuangan dan laporan laba rugi serta informasi lain yang
terkait dengannya telah disajikan secara benar dalam laporan keuangan
dan dengan tepat telah diuraikan dengan baik.

3.3.2. Pengujian Audit


Arens, Elder, & Beasley (2006) menjelaskan bahwa dalam
mengembangkan suatu keseluruhan rencana audit, auditor mempunyai lima jenis
pengujian yang dapat digunakan untuk menetukan apakah laporan keuangan
dinyatakan secara wajar, yaitu :
1. Prosedur untuk memperoleh pemahaman dari pengendalian internal klien
(Understanding client’s business)

Universitas Indonesia
23

Auditor harus memusatkan perhatian baik pada aspek rancangan dan


operasional dari pengendalian internal ke tingkat yang diperlukan untuk
merencanakan secara efektif sisa audit itu.
2. Uji pengendalian (Test of control)
Uji pengendalian digunakan untuk menentukan apakah pengendalian
internal klien efektif dan umumnya melibatkan pengujian suatu contoh
transaksi.
3. Pengujian substantif atas transaksi (Substantive test of transaction)
Pengujian substantif merupakan prosedur untuk menguji kekeliruan serta
ketidakberesan dalam bentuk uang, yang mana dampaknya akan langsung
mempengaruhi kebenaran dalam transaksi di laporan keuangan.
4. Prosedur analitis (Analytical procedure)
Dua tujuan paling utama dari prosedur analitis dalam mengaudit saldo
akun adalah menunjukkan kehadiran kemungkinan salah saji dalam
laporan keuangan dan mengurangi pengujian rincian saldo.
5. Pengujian atas rincian saldo (Test of detail balance)
Pengujian ini memusatkan pada saldo akhir buku besar pada suatu akun
baik itu untuk akun laporan posisi keuangan maupun laba rugi.

3.3.3. Pengendalian Internal atas Investasi


Dalam dunia praktik dalam suatu perusahaan penerapan struktur
pengendalian internal berbeda-beda. Lingkungan kendalian yang terkait dengan
siklus transaksi investasi melekat menjadi satu dalam pengendalian internalnya.
Auditor harus memahami kategori prosedur pengendalian yang diterapkan
dalam transaksi investasi ini. Hal-hal berikut ini harus diperhatikan dalam
membentuk pengendalian internal yang memadai : (Subiyanto, 1995, p. 133-134)
• Setiap transaksi investasi memperoleh persetujuan yang memadai
• Adanya pemisahan tugas yang jelas terhadap fungsi-fungsi pelaksanaan
(operasi) dan penyimpanan
• Setiap transaksi investasi dilengkapi oleh dokumen pendukung

Universitas Indonesia
24

• Dokumen sekuritas disimpan dalam safety deposit box yang aksesnya hanya
dilakukan oleh orang yang berwenang
• Perhitungan sekuritas dilakukan oleh orang yang independen dari fungsi
penyimpanan maupun akuntansi efek dan secara periodik dicocokkan dengan
saldo catatannya
• Penerimaan laporan kustodian bulanan.

Sebagai dasar perencanaan audit, auditor harus memiliki keyakinan bahwa


struktur pengendalian internal perusahaan sudah cukup baik. Pentingnya
memahami struktur pengendalian internal untuk perencanaan audit dapat
dijabarkan sebagai berikut :
a. Auditability : yaitu mendapat informasi yang cukup memuaskan mengenai
integritas managemen dan sifat dan luas catatan akuntansi.
b. Potensi salah saji yang material, dengan mengidentifikasi jenis kekeliruan dan
ketidakberesan yang potensial.
c. Risiko penemuan yaitu menetapkan risiko pengendalian bagi setiap tujuan
pengendalian, yang selanjutnya mempengaruhi risiko penemuan yang
direncanakan.
d. Perancangan pengujian yaitu memungkinkan auditor untuk merancang
pengujian saldo laporan keuangan yang efektif.

3.3.3.1. Hubungan Antara Pengendalian Internal dengan Ruang Lingkup


Pemeriksaan
Jika suatu pengendalian perusahaan lemah, maka kemungkinan terjadinya
kesalahan, ketidakakuratan ataupun kecurangan dalam perusahaan sangat besar.
Bagi akuntan publik, hal tersebut menimbulkan resiko dalam memberikan opini
akan sangat besar, jika auditor kurang berhati-hati dalam melakukan pemeriksaan
dan tidak cukup mengumpulkan bukti-bukti yang mendukung pendapat yang
diberikannya.
Untuk mencegah kemungkinan tersebut, jika dari hasil pemahaman dan
evaluasi atas pengendalian internal perusahaan, auditor menyimpulkan bahwa

Universitas Indonesia
25

pengendalian internal tidak berjalan efektif, maka auditor harus memperluas ruang
lingkup pemeriksaannya pada waktu melaksanakan pekerjaan lapangan, seperti:
• Ketika mengirim surat konfirmasi atas saldo investasi, jumlah surat konfirmasi
yang dikirim lebih banyak
• Auditor akan lebih sering melakukan pemeriksaan fisik atas surat berharga
dan dokumen-dokumen terkait untuk memastikan keberadaannya.

Sebaliknya, jika auditor menyimpulkan bahwa pengendalian internal


berjalan efektif, maka ruang lingkup pemeriksaan pada waktu melakukan
substantive test bisa dipersempit.

3.3.3.2. Pemahaman dan Evaluasi atas Pengendalian Internal


Auditor harus mendokumentasikan pemahamannya tentang komponen
pengendalian internal entitas yang diperoleh untuk merencanakan audit. Bentuk
dan isi dokumentasi dipengaruhi oleh ukuran dan kompleksitas entitas, serta sifat
pengendalian internal entitas. Sebagai contoh, dokumentasi pemahaman tentang
pengendalian internal entitas yang besar dan kompleks dapat mencakup flowchart,
kuesioner ataupun tabel putusan. Namun, untuk entitas yang kecil, dokumentasi
dalam bentuk memorandum sudah memadai. Umumnya, semakin kompleks
pengendalian internal dan semakin luas prosedur yang dilaksanakan, seharusnya
semakin luas dokumentasi yang dilakukan oleh auditor.
Pemahaman dan evaluasi atas pengendalian internal merupakan bagian
yang sangat penting dalam proses pemeriksaan oleh akuntan publik, karena baik
buruknya pengendalian internal akan memberikan pengaruh yang besar terhadap:
• Keamanan aset perusahaan
• Dapat dipercayai atau tidaknya laporan keuangan perusahaan
• Lama atau cepatnya proses pemeriksaan akuntan
• Tinggi rendahnya audit fee
• Jenis opini yang diberikan akuntan publik

Universitas Indonesia
26

Terlepas dari bagaimana bagusnya desain dan operasinya, pengendalian


internal hanya dapat memberikan keyakinan memadai bagi manajemen dan dewan
komisaris berkaitan dengan pencapaian tujuan pengendalian internal entitas. Hal
ini mencakup kenyataan bahwa pertimbangan manusia dalam pengambilan
keputusan dapat salah dan pengendalian internal dapat rusak karena kegagalan
yang bersifat manusiawi tersebut (human error), seperti kekeliruan atau kesalahan
yang sifatnya sederhana.

3.3.4. Prosedur Audit atas Investasi


Program audit atas investasi berisi prosedur audit yang dirancang untuk
memperoleh keyakinan tentang keandalah catatan akuntansi yang bersangkutan
dengan investasi, dan membuktikan bahwa saldo investasi mencerminkan
kepentingan perusahaan yang ada pada tanggal laporan posisi keuangan dan
mencerminkan keterjadian transaksi yang berkaitan dengan investasi selama tahun
yang diaudit. (Robertson & Louwers, 2002).
Daftar berikut ini merupakan langkah-langkah yang harus dikerjakan
dalam rangka memperoleh keyakinan terhadap asersi investasi perusahaan :
(Prayogi, 2010).
1. Melakukan prosedur audit awal atas saldo akun investasi yang akan diuji
lebih lanjut.
Sebelum membuktikan apakah saldo investasi yang dicantumkan
oleh perusahaan di dalam laporan posisi keuangannya sesuai dengan
investasi yang benar-benar ada pada tanggal laporan posisi keuangan,
auditor melakukan rekonsiliasi antara informasi investasi yang
dicantumkan di laporan posisi keuangan dengan catatan akuntansi yang
mendukungnya.
Oleh karena itu, auditor melakukan enam prosedur audit berikut ini
di dalam melakukan rekonsiliasi informasi investasi di laporan posisi
keuangan dengan catatan akuntansi yang bersangkutan :
a. Memeriksa saldo investasi yang tercantum di laporan posisi keuangan ke
saldo akun investasi yang bersangkutan dalam buku besar.

Universitas Indonesia
27

b. Mengitung kembali saldo akun investasi di dalam buku besar.


c. Melakukan review terhadap mutasi luar biasa dalam jumlah dan sumber
posting dalam akun investasi.
d. Memeriksa saldo awal akun investasi ke kertas kerja tahun yang lalu.
e. Memeriksa posting pengkreditan dan pendebitan akun investasi ke dalam
jurnal yang bersangkutan.
f. Melakukan rekonsiliasi akun kontrol investasi dalam buku besar ke buku
pembantu investasi.

2. Melakukan prosedur analitik.


Pengujian analitik dimaksudkan untuk membantu auditor dalam
memahami bisnis klien dan menemukan bidang yang memerlukan audit
lebih intensif. Untuk itu auditor melakukan berbagai perhitungan berikut
ini :
a. Menghitung rasio-rasio yang berkaitan dengan investasi:
• Rasio investasi jangka pendek dengan aset lancar.
Investasi jangka pendek
Total aset lancar
• Rasio investasi jangka panjang dengan aset lancar
Investasi jangka panjang
Total aset lancar
• Rate of returns tiap-tiap golongan investasi
Pendapatan bunga
Rata-rata investasi
golongan investasi tertentu
b. Melakukan analisis hasil prosedur analitik dengan sumber yang didasarkan
pada data masa lalu, data industri, jumlah yang dianggarkan atau data lain.

3. Memeriksa dokumen yang mendukung transaksi pemerolehan dan


penjualan investasi, untuk membuktikan hak milik perusahaan atas surat
berharga yang ada di tangan perusahaan atau di tangan pihak lain pada

Universitas Indonesia
28

tanggal laporan posisi keuangan auditor melakukan pemeriksaan terhadap


dokumen yang mendukung pemerolehan surat berharga tersebut.

4. Menghitung kembali pendapatan bunga dan dividen tahun yang diaudit.


Penghasilan bunga dan dividen dicatat dalam kelompok akun
pendapatan di luar usaha. Dalam menverifikasi penghasilan bunga dan
dividen tersebut, auditor menganalisis akun pendapatan investasi yang
terdapat kelompok pendapatan di luar usaha dan memeriksa pendapatan
yang di catat di akun tersebut ke bukti kas masuk dan bukti memorial.

5. Menghitung kembali laba atau rugi yang timbul dari transaksi penjualan
investasi.
Penjualan surat berharga menimbulkan laba atau rugi yang
merupakan selisih hasil penjualan dengan cost surat berharga yang dijual.
Dalam menverifikasi nilai investasi yang di cantumkan di laporan posisi
keuangan, auditor memeriksa dokumen yang mendukung penjualan
investasi, dan sekaligus menghitung kembali laba atau rugi yang timbul
dari transaksi penjualan investasi tersebut.

6. Memeriksa dokumen yang mendukung transaksi pembelian dan penjualan


surat berharga dalam periode sekitar tanggal laporan posisi keuangan.
Verifikasi ketepatan pisah batas (cut off) yang digunakan oleh
perusahaan dalam mencatat transaksi yang bersangkutan dengan investasi
dilakukan oleh auditor dengan memeriksa buku investasi dan memeriksa
transaksi pembelian dan penjualan surat berharga dalam periode sekitar
tanggal laporan posisi keuangan ke dokumen pendukungnya (bukti kas
keluar, faktur dari makelar surat berharga, dan lain-lain).
Dari pemeriksaan atas dokumen pembelian dan penjualan surat
berharga tersebut auditor akan dapat menemukan kemungkinan
ketidaktepatan pisah batas yang digunakan oleh perusahaan dalam
mencatat transaksi pemerolehan dan penjualan surat berharga.

Universitas Indonesia
29

7. Memeriksa dokumen yang mendukung perolehan investasi yang dimiliki


oleh perusahaan pada tanggal laporan posisi keuangan.
Pengujian substantif terhadap investasi meliputi pemeriksaan
terhadap bukti yang mendukung transaksi pembelian surat berharga yang
terjadi daalam tahun yang diperiksa. Pemeriksaan ini bertujuan untuk
menilai kewajaran penentuan biaya perolehan investasi. Auditor
melakukan pemeriksaan terhadap bukti yang mendukung transaksi
penjualan surat berharga untuk menentukan ketelitian penkreditan akun
investasi dan penentuan laba dan rugi yang timbul dari transaksi tersebut.

8. Mempelajari notulen rapat pemegang saham dan direksi.


Penanaman dana di luar perusahaan, terutama yang bersifat jangka
panjang biasanya memerlukan otorisasi dari pemilik perusahaan. Oleh
karena itu, auditor berkewajiban untuk mempelajari notulen rapat
pemegang saham untuk mengetahui apakah dalam tahun yang diperiksa
pemegang saham telah membuat keputusan yang berhubungan dengan
penanaman dana perusahaan dalam bentuk investasi jangka panjang.
Penjualan surat berharga yang dimiliki sebagai investasi jangka panjang
juga memerlukan otorisasi dari pemegang saham.

9. Meminta daftar surat berharga yang dimiliki perusahaan dan lakukan


penghitungan dan inspeksi terhadap sertifikat surat berharga tersebut.
Jika daftar investasi tersebut dibuat oleh perusahaan untuk auditor,
maka auditor harus menguji ketelitian informasi yang tercantum di
dalamnya dengan melakukan prosedur audit berikut ini :
a. Melakukan rekonsiliasi jumlah biaya perolehan investasi yang tercantum
di dalam daftar tersebut.
b. Memeriksa biaya setiap jenis surat berharga yang tercantum di dalam
daftar tersebut ke dalam buku pembantu investasi.
c. Membuktikan keberadaan investasi yang tercantum di dalam daftar
tersebut dengan mengadakan pengamatan fisik dan penghitungan terhadap

Universitas Indonesia
30

sertifikat surat berharga yang dimiliki perusahaan pada tanggal laporan


posisi keuangan.

10. Mengirim surat konfirmasi tentang surat berharga milik perusahaan yang
berada di tangan pihak lain.
Jika sertifikat surat berharga milik perusahaan berada di tangan
pihak lain pada tanggal laporan posisi keuangan, misalnya dipegang oleh
kreditur sebagai jaminan utang yang ditarik oleh perusahaan, auditor harus
memperoleh konfirmasi dari pemegang sertifikat tersebut, untuk
membuktikan keberadaan investasi yang dicantumkan oleh perusahaan di
laporan posisi keuangan.

11. Melakukan rekonsiliasi antara surat berharga yang dihitung dengan hasil
konfirmasi dan jumlah yang disajikan di laporan posisi keuangan.
Untuk membuktikan keberadaan investasi yang disajikan di
laporan posisi keuangan, informasi hasil penghitungan dan pengamatan
fisik terhadap sertifikat investasi dan jawaban konfirmasi dari pemegang
sertifikat investasi perusahaan dicocokkan dengan jumlah investasi yang di
cantumkan di laporan posisi keuangan.

12. Melakukan inspeksi dan pemeriksaan terhadap polis asuransi surat


berharga.
Polis asuransi yang disimpan di dalam arsip perusahaan dapat
memberikan informasi mengenai hak milik perusahaan atas surat berharga
yang di cantumkan di laporan posisi keuangan.

13. Meminta informasi mengenai surat berharga yang dijadikan jaminan


penarikan utang.
Prosedur pemeriksaan ini telah ditempuh oleh auditor pada saat
auditor melakukan pemeriksaan terhadap kas. Dalam pemeriksaan
terhadap kas, auditor mengirim surat konfirmasi bank. Dari jawaban
konfirmasi bank tersebut, auditor dapat mengetahui jenis, tarif dividen atau

Universitas Indonesia
31

bunga, dan nominal surat berharga yang dijaminkan dalam penarikan


utang.

14. Membandingkan metode penilaian investasi yang digunakan oleh klien


dengan prinsip akuntansi yang diterima umum.

15. Membandingkan nilai investasi dengan harga pasar surat berharga.

16. Memeriksa klasifikasi surat berharga sebagai investasi jangka pendek atau
investasi jangka panjang.
Untuk menverifikasi penyajian investasi di laporan posisi
keuangan, auditor melakukan wawancara dengan direktur keuangan
mengenai kebijakan investasi jangka pendek yang dijalankan selama tahun
yang diperiksa.
Di samping itu, berdasarkan informasi yang diperoleh auditor dari
notulen rapat pemegang saham dan direksi, auditor dapat menentukan
apakah perusahaan telah menyajikan investasinya dalam kelompok aset
yang seharusnya.

17. Memeriksa investasi jangka panjang mengenai kemungkinan sebagai alat


pengendalian perusahaan lain.
Jika investasi dalam perusahaan lain dimaksudkan untuk
mengendalikan perusahaan tersebut, perusahaan harus menyajikan
investasi jangka panjang ini berdasarkan metode ekuitas atau pooling on
interest method.

Program audit yang telah disebutkan diatas akan memberikan pembuktian


seberapa derajat reabilitas asersi investasi dalam laporan keuangan.

Universitas Indonesia
BAB 4
AKTIVITAS DAN ANALISIS PELAKSANAAN MAGANG

4.1. Kebijakan Akuntansi atas Investasi menurut Perusahaan


Perusahaan memiliki dua jenis investasi, yaitu investasi jangka pendek dan
investasi jangka panjang. Pengertian investasi jangka pendek menurut prinsip
perusahaan adalah investasi yang dapat segera dicairkan dan dimaksudkan untuk
dimiliki dalam jangka waktu yang pendek. Investasi jangka pendek perusahaan
terdiri dari :
1. Deposito yang dijaminkan (Collateral time deposit)
Deposito yang dijaminkan menurut prinsip perusahaan adalah deposito
jangka pendek dengan periode 3 bulan yang dijadikan jaminan atas
ketentuan perjanjian dalam kontrak proyek maupun fasilitas kredit yang
diberikan oleh bank. Deposito yang dijaminkan ada dalam bentuk mata
uang Rupiah (IDR) dan Dolar Amerika (USD).
2. Investasi pada efek hutang (Bonds)
Investasi pada efek hutang menurut pengertian perusahaan adalah investasi
dalam bentuk surat berharga (efek) yang dibeli dari pemerintah atau entitas
lain dan disajikan sebesar nilai wajar (fair value). Investasi pada efek
hutang bersifat tersedia untuk dijual (available for sale) karena perusahaan
tidak memperdagangkan efek dalam waktu yang singkat. Investasi pada
efek hutang terdapat dalam bentuk mata uang Rupiah (IDR) dan Dolar
Amerika (USD).

Investasi jangka panjang menurut prinsip perusahaan adalah investasi yang


dimaksudkan untuk dimiliki hingga jangka waktu tertentu dan tidak
diperdagangkan. Investasi jangka panjang perusahaan terdiri dari :
1. Investasi pada perusahaan asosiasi (Associated company)
Investasi pada perusahaan asosiasi menurut pengertian perusahaan adalah
investasi saham dimana perusahaan dan/atau anak perusahaan mempunyai
kepemilikan 20% hingga 50% dan dicatat menggunakan metode ekuitas.
2. Deposito jangka panjang (Long term time deposit)
32
Universitas Indonesia
33

Deposito jangka panjang menurut pengertian perusahaan adalah investasi


dalam bentuk structured USD bonds dengan periode selama sepuluh tahun.
Deposito jangka panjang perusahaan bersifat dimiliki hingga jatuh tempo
(held to maturity) karena perusahaan tidak memperdagangkan investasi ini.

Perusahaan menyajikan investasi jangka pendek pada aset lancar (current


asset) dan investasi jangka panjang pada aset tidak lancar (non-current asset).
Pendapatan bunga atas investasi disajikan pada laporan laba rugi komprehensif
sebagai pendapatan lain-lain (other income), sedangkan piutang bunga atas
investasi disajikan pada laporan posisi keuangan sebagai pendapatan yang masih
harus diterima (accrued income). Laba/rugi yang timbul akibat kenaikan atau
penurunan harga efek akan mempengaruhi nilai investasi pada efek hutang dan
juga ekuitas perusahaan, oleh karena itu laba/rugi tersebut disajikan pada investasi
jangka pendek sebagai laba/rugi yang belum direalisasi atas efek tersedia untuk
dijual (profit loss stock) yang akan menambah atau mengurangi nilai investasi
pada efek hutang, dan pada ekuitas sebagai laba/rugi lain-lain yang belum
direalisasi (increase/decrease unrealized miscellaneous).
Jika terdapat penjualan atau pelepasan investasi dan investasi yang telah
jatuh tempo, maka laba/rugi yang timbul dari transaksi tersebut akan disajikan
pada laporan laba rugi komprehensif sebagai laba/rugi atas investasi (gain/loss on
investment). Semua transaksi investasi perusahaan yang menggunakan mata uang
asing akan ditranslasi ke dalam mata uang Rupiah dengan menggunakan kurs
tengah Bank Indonesia (BI) yang berlaku pada akhir tahun, dengan tujuan untuk
menyeragamkan penggunaan kurs translasi.
Perusahaan melakukan investasi dengan tujuan untuk memanfaatkan dana
yang menganggur agar tetap bisa menghasilkan keuntungan. Tidak ada kebijakan
tertentu yang terkait dengan investasi perusahaan. Kebijakan investasi timbul bila
ada kemauan dari Direksi.

Universitas Indonesia
34

4.2. Program Audit atas Investasi


Dalam melakukan suatu proses audit AAJ Associates mengacu pada suatu
pendekatan yang telah ditetapkan oleh RSM International, yaitu sebagai berikut :
1. Proses penerimaan atas klien baru atau mengevaluasi kembali klien yang
lama
2. Melakukan proses dokumentasi dan pemahaman atas sistem, dengan dua
cara yaitu:
a. Memeriksa dan meneliti kembali struktur internal audit perusahaan.
b. Memeriksa dan meneliti kembali sistem informasi perusahaan.
3. Mengukur resiko baik resiko bisnis terutama masalah going concern,
resiko fraud terutama corporate governance, dan resiko akuntansi.
4. Melakukan pengujian substantif atas transaksi (Substantive Test of
Transaction), dengan melakukan pengujian secara menyeluruh atas
transaksi akun investasi. Pengujian ini dilakukan dengan memeriksa
original dokumen dari tiap investasi perusahaan dan menyocokkan saldo
akhir pada general ledger (G/L).
5. Dari pengujian substantif tersebut, pada akhirnya dilakukan tinjauan akhir
(final review) untuk menghasilkan sebuah opini audit.

Sesuai dengan RSM Audit Procedure, pemeriksaan audit atas investasi


harus memenuhi beberapa tujuan audit diantaranya:
• Existence : Investments exist and are genuine assets of the business
(Investasi memang benar keberadaannya dan merupakan aset perusahaan
yang digunakan untuk kegiatan operasional perusahaan).
• Completeness : All investments are included in the balance sheet (Semua
transaksi investasi telah tercatat di laporan posisi keuangan).
• Completeness : Income from investments is complete and gains/losses on
realisation of investments are correctly stated (Pendapatan atas investasi
telah lengkap dan laba/rugi investasi yang direalisasi telah disajikan
dengan benar).
• Rights and Obligation : Investments are beneficially owned by the business
and any restrictions, pledges or liens on the investments are identified and

Universitas Indonesia
35

adequately disclosed in the financial statements (Investasi memang dimilki


oleh perusahaan dan segala ketentuan, batasan, dan jaminan atas investasi
telah diidentifikasi dan dilampirkan keterangannya secara lengkap pada
laporan keuangan).
• Valuation : Investments are accurately stated at cost or revalued amounts
and provided against where necessary (Investasi dicatat dengan nilai yang
akurat).
• Presentation and Disclosure : Investments are properly classified,
described and disclosed in the financial statements (Investasi telah
diklasifikasikan dan dijabarkan dengan lengkap pada laporan keuangan).

4.3. Audit atas Investasi


4.3.1. Pendahuluan Atas Proses Audit (Conduct The Audit)
Pada awal mengaudit suatu perusahaan, langkah pertama yang dilakukan
adalah mempersiapkan working paper. Working paper tersebut harus kita bagi
kedalam dua kategori yaitu Permanent File dan Current File. Permanent file
berisikan mengenai dokumen-dokumen yang dapat digunakan untuk audit tahun
mendatang karena biasanya bersifat kontrak jangka panjang atau profil perusahaan
klien. Sedangkan untuk current file sendiri berisikan mengenai informasi
mengenai bukti-bukti transaksi perusahaan, jurnal koreksi, program audit, maupun
lead schedule. Jadi pada intinya current file berisikan dokumen mengenai audit
tahun berjalan.

4.3.2. Penetapan Batas Materialitas (Materiality Limit)


Berdasarkan persiapan yang telah dikembangkan sebelum audit lapangan
dimulai, maka tahap selanjutnya yang dilakukan adalah menentukan batas
materialitas (Materiality Limit). Dalam menentukan batas materialitas, RSM
International mempunyai pendekatan dengan cara menetapkan nilai tertinggi
antara total aset dengan total pendapatan perusahaan. Pada periode buku yang
berakhir pada tanggal 31 Desember 2009 perusahaan memiliki total aset sejumlah

Universitas Indonesia
36

Rp. 1,236,794,312,384.47,- dan total pendapatan sebesar Rp 61,905,281,926,-.


Kemudian batas materialitasnya ditentukan sebagai berikut:

Tabel 4.1 Tabel Penentuan Batas Materialitas (US$)


Up to 4,700,000,000 1.80% + 16,492,500
4,700,000,001 to 9,400,000,000 1.50% + 32,985,000
9,400,000,001 to 18,800,000,000 1.25% + 60,472,500
18,800,000,001 to 47,000,000,000 1.15% + 82,462,500
47,000,000,001 to 94,000,000,000 1.00% + 164,925,000
94,000,000,001 to 188,000,000,000 0.90% + 274,875,000
188,000,000,001 to 705,000,000,000 0.85% + 384,825,000
705,000,000,001 to 940,000,000,000 0.80% + 1,154,475,000
940,000,000,001 to 1,410,000,000,000 0.70% + 2,253,975,000
1,410,000,000,001 to 1,880,000,000,000 0.60% + 3,903,225,000
Over 1,880,000,000,000 0.50% + 6,102,225,000

Sumber : RSM International “telah diolah kembali”

Tabel tersebut merupakan standar perhitungan yang dipakai oleh RSM


International untuk menentukan batas materialitas suatu akun. Karena diketahui
nilai yang terbesar antara total aset dengan total pendapatan yaitu total aset sebesar
Rp 1,236,794,312,384.47,- maka:

A. Masukkan nilai yang lebih besar anatar total aset 1,236,794,312,384.47


dan total pendapatan
B. Masukkan persentase dari tabel diatas 0.70%
C. Produk A x B 8,657,560,187
D. Masukkan nilai moneter dari tabel diatas 2,253,975,000
E. Perhitungan batas materialitas 10,911,535,187

Terlihat dalam perhitungan tersebut maka dapat kita tentukan bahwa batas
materialitas dari perusahaan berada dalam kisaran Rp 10,911,535,187.

4.3.3. Tinjauan Analisa Pendahuluan (Preliminary Analytical Review)


Langkah selanjutnya adalah melakukan preliminary analytical review atas
saldo akhir pada periode yang berakhir pada 31 Desember 2009 dengan saldo
Universitas Indonesia
37

akhir untuk periode yang berakhir pada 31 Desember 2008. Definisi dari
analytical review itu sendiri adalah membandingkan saldo akhir tahun sekarang
dengan akhir tahun sebelumnya untuk mengetahui dimana letak kenaikan atau
penurunan yang signifikan pada suatu akun, sehingga auditor sendiri dapat
memfokuskan proses auditnya. Saldo untuk tahun yang berkhir pada 31 Desember
2009 dan 2008 adalah:

- Saldo akhir Investasi jangka pendek Desember 2008 : Rp 38,910,376,783,-


- Saldo akhir Investasi jangka pendek Desember 2009 : Rp 37,746,117,037,-
Kenaikan/(Penurunan) (Rp 1,164,259,746,-)

- Saldo akhir Investasi jangka panjang Desember 2008 : Rp 320,219,038,117,-


- Saldo akhir Investasi jangka panjang Desember 2009 : Rp 251,349,902,238,-
Kenaikan/(Penurunan) (Rp 68,869,136,079,-)

Berdasarkan data tersebut, dapat disimpulkan bahwa investasi perusahaan


mengalami penurunan, baik untuk investasi jangka pendek maupun investasi
jangka panjang. Hal ini disebabkan oleh adanya faktor selisih kurs untuk investasi
dalam bentuk USD yang dimiliki perusahaan, yaitu untuk tahun 2009
menggunakan kurs tukar sebesar Rp 9.400,- dan untuk tahun 2008 kurs yang
berlaku sebesar Rp 10.950,-.

4.3.4. Pengujian atas Pengendalian Internal (Test of Control)


Prosedur test of control (TOC) atas siklus investasi dilakukan dengan
pemeriksaan atas latar belakang investasi, otorisasi transaksi, sistem
pencatatan/pembukuan, dan keamanan aset dan dokumentasi. Hasil pemeriksaan
kemudian akan disajikan pada investment cycle form. Pemahaman atas siklus
investasi dan juga siklus-siklus lainnya kemudian akan disajikan pada
understanding the control environment form guna menyimpulkan penilaian atas
pengendalian internal perusahaan.

Universitas Indonesia
38

Perusahaan telah diaudit oleh AAJ Associates selama 6 tahun berturut-


turut, dan selama periode itu AAJ Associates tidak pernah menemukan
penyimpangan pada pengendalian internal perusahaan. Oleh karena itu saat
memulai proses audit untuk tahun tutup buku 2009, prosedur TOC sudah tidak lagi
dijalankan dengan anggapan bahwa pengendalian internal perusahaan sudah baik
dan perusahaan berhasil mengurangi risiko-risiko yang timbul.

4.3.5. Pengujian Substantif (Substantive Test)


Pengujian substantif dilakukan sesuai prosedur yang telah ditetapkan
sebelumnya yaitu:
1. Melakukan penelusuran ke General Ledger perusahaan,
2. Melakukan penelusuran ke dokumen yang mendukung, seperti original
dokumen efek atau rekening koran,
3. Melakukan perhitungan ulang atas pendapatan bunga dan piutang bunga.

4.3.5.1. Penelusuran ke General Ledger


Penelusuran ke buku besar (General Ledger) dilakukan untuk menguji
keakuratan pencatatan perusahaan, apakah perusahaan memiliki pencatatan yang
baik, dengan memasukkan semua transaksi atas investasi jangka pendek dan
investasi jangka panjang tepat pada waktunya.
Hal pertama yang dilakukan adalah meminta schedule investasi yang
dimiliki perusahaan . Dari schedule tersebut, auditor dapat mengetahui kapan
waktunya perusahaan menerima pendapatan bunga, dan untuk mengetahui apakah
transaksi pendapatan bunga tersebut telah dimasukkan pada General Ledger
perusahaan. Contohnya adalah sebagai berikut:
• Pada tanggal 26 Oktober 2009, perusahaan menerima pendapatan bunga
atas investasi pada efek hutang – Republic of Indonesia (ROI) sebesar Rp
683,167,500,-. Kemudian sesuai dengan data tersebut dapat kita telusuri ke
general ledger dan memastikan tanggal dan nilai transaksinya telah cocok
dengan schedule perusahaan.

Universitas Indonesia
39

• Setelah melakukan pengujian itu, perlu dilakukan pengujian untuk tujuan


kelengkapan (completeness) dengan cara membandingkan total
penambahan atas pendapatan bunga dengan jumlah yang ada pada general
ledger. Total penambahan tersebut didapatkan dari mutasi schedule
investasi yang telah diuji keakuratannya. Sesuai dengan data per 31
Desember 2009 total penambahan atas pendapatan bunga menurut
schedule investasi adalah sebesar Rp. 1,572,705,000,-. Kemudian jumlah
perubahan sesuai dengan angka general ledger perusahaan adalah:

- Saldo akhir pendapatan bunga per Desember 2008 : Rp 428,940,000,-


- Saldo akhir pendapatan bunga per Desember 2009 : Rp 2,001,945,000,-
Kenaikan/(Penurunan) Rp 1,572,705,000,-

Angka yang didapat dari mutasi schedule investasi adalah sebesar Rp


1,572,705,000,-sedangkan saldo pendapatan bunga sesuai dengan general ledger
pada akhir tahun 2009 dengan akhir tahun 2008 mengalami kenaikan sebesar Rp
1,572,705,000,-. Jadi dapat disimpulkan bahwa perusahaan telah memasukkan
transaksi pendapatan bunga secara keseluruhan.

4.3.5.2. Proses Vouching


Proses yang selanjutnya dilakukan adalah melakukan vouching yaitu
dengan menelusuri semua dokumen yang menjadi dasar pencatatan transaksi
perusahaan untuk membuktikan ketepatan pencatatan dan eksistensi suatu
transaksi.
Proses vouching dilakukan atas original dokumen investasi untuk
memenuhi tujuan audit keberadaan setiap surat berharga perusahaan (existence),
rekening koran bank untuk memenuhi tujuan audit kelengkapan pencatatan
transaksi pendapatan bunga dan piutang bunga terkait investasi perusahaan
(completeness), dan laporan laba rugi komprehensif perusahaan asosiasi untuk
memastikan keakuratan nilai investasi pada perusahaan asosiasi (valuation).

Universitas Indonesia
40

Sesuai dengan portofolio investasi perusahaan, selama tahun 2009


perusahaan memiliki investasi sebagai berikut :

Tabel 4.2 Portofolio Investasi


Investasi Jangka Pendek
Deposito yang Dijaminkan
IDR
BNI 1,354,976,437
USD
BNI USD 500,500 4,704,700,000
Mandiri USD 321,200 3,019,280,000
Mandiri USD 125,000 1,175,000,000
Total Deposito yang Dijaminkan 10,253,956,437
Investasi pada Efek Hutang (Tersedia untuk Dijual)
IDR
BNI 2,000,000,000
USD
Indosat Finance USD 1,000,000 9,400,000,000
ROI USD 2,000,000 18,800,000,000
Total Investasi pada Efek Hutang 30,200,000,000

Investasi Jangka Panjang


Investasi pada Perusahaan Asosiasi
PT. TNE 41,509,571
Dubai Airport Free Zone Author 62,169,642,467
PT. PTF 29,338,750,000
Total Investasi pada Perusahaan Asosiasi 91,549,902,038
Deposito Jangka Panjang (Dimiliki Hingga Jatuh Tempo)
10yNC3M USD Municipal Index Note - 10 Years USD 5,000,000 47,000,000,000
10yNC3M Dual Range Accrual Deposit - 10 Years USD 6,000,000 56,400,000,000
10yNC3M Triple Range Accrual Deposit - 10 Years USD 6,000,000 56,400,000,000
Total Deposito Jangka Panjang 159,800,000,000

Sumber : PT. XYZ “telah diolah kembali”

Atas seluruh investasi perusahaan yang tercatat pada portofolio, maka


selanjutnya adalah meminta original dokumen dari tiap investasi yang ada untuk
memenuhi tujuan audit keberadaan dari tiap investasi (existence), kelengkapan
dari pencatatan investasi (completeness), kebenaran dari nilai investasi yang
dicatat (valuation), dan kepemilikan atas investasi (rights and obligation).
Dalam penyajian investasi pada perusahaan asosiasi, perusahaan
menggunakan metode ekuitas dimana biaya perolehan atas investasi tersebut
ditambah atau dikurang untuk mengakui bagian perusahaan atas laba/rugi
perusahaan asosiasi setelah tanggal perolehan. Laporan laba rugi komprehensif
perusahaan asosiasi digunakan untuk memenuhi tujuan audit keakuratan nilai
laba/rugi perusahaan asosiasi yang telah diakui pihak perusahaan (valuation).

Universitas Indonesia
41

Hasil vouching menunjukkan bahwa nilai laba/rugi yang diakui pihak perusahaan
sama dengan yang tertera pada laporan laba rugi perusahaan asosiasi. Rincian nilai
investasi pada perusahaan asosiasi dapat disajikan sebagai berikut :

Tabel 4.3 Perhitungan Saldo Akhir Investasi pada perusahaan Asosiasi


Nama Biaya Porsi Laba (Rugi) Saldo
perusahaan Perolehan pada perusahaan Akhir
Asosiasi
PT. TNE Rp 52,000,000 (Rp 10,490,429) Rp 41,509,571
Dubai Airport Rp 2,539,992,000 Rp 59,629,650,467 Rp 62,169,642,467
Freezone Author
PT. PTF Rp 26,668,250,000 Rp 2,670,500,000 Rp 29,338,750,000

Berdasarkan pencatatan di general ledger dan juga schedule investasi atas


pendapatan bunga, perlu dilakukan vouching atas pendapatan bunga ke rekening
koran bank yang menunjukkan penerimaan kas atas pendapatan bunga tersebut.
Vouching dilakukan dengan menggunakan scope method, yaitu hanya mimilih
transaksi dengan nilai yang material untuk divouching. Hasil vouching atas
pendapatan bunga menunjukkan bahwa setiap transaksi yang tercatat pada general
ledger dicatat dengan nilai dan tanggal yang tepat. Hal ini menunjukkan bahwa
pengendalian perusahaan atas investasi cukup baik, sehingga tujuan audit
keberadaan (existence), kelengkapan (completeness), hak dan kewajiban (rights
and obligation), penilaian (valuation), dan penyajian dan pengungkapan
(presentation and disclosure) telah tercapai.

4.3.5.3. Perhitungan Ulang (Recalculation)


Proses perhitungan ulang (recalculation) perlu dilakukan atas pendapatan
bunga selama tahun 2009 dan piutang bunga per Desember 2009 untuk
memastikan keakuratan nilai yang dicatat oleh perusahaan. Berdasarkan
keterangan mengenai tanggal penerbitan, tanggal jatuh tempo, periode, tingkat

Universitas Indonesia
42

bunga, dan tanggal penerimaan bunga yang ada di schedule investasi, maka
perhitungan ulang pun dapat dilakukan. Contohnya adalah sebagai berikut :
• Invetasi pada efek hutang – Indosat Finance
Investasi ini diterbitkan oleh PT. Indosat pada tanggal 13 Januari 2004
dengan nilai nominal sebesar US$ 1,000,000,- dan akan jatuh tempo pada
tanggal 5 Nopember 2010 (6 tahun). Bunga atas investasi ini dibayarkan
per semester (180 hari) dengan kupon 7.75%. Tanggal pembayaran bunga
adalah 5 Mei dan 5 Nopember, sehingga jarak dari tanggal pembayaran
bunga terakhir ke tanggal tutup buku (31 Desember) adalah 56 hari. Kurs
tengah BI per 31 Desember 2009 adalah US$ 1.00 = Rp 9,400.00,-.

Perhitungan ulang atas pendapatan bunga :


Nilai Nominal (A) : US$ 1,000,000,-
Tingkat Bunga (B) : 7.75%
Pendapatan bunga per tahun (A x B = C) : US$ 77,500,-
Pendapatan bunga per semester (C x 6/12 = D) : US$ 38,750,-
Pendapatan bunga per tahun dalam Rp : Rp 728,500,000,-

Perhitungan ulang atas piutang bunga :


Pendapatan bunga per semester (D) : US$ 38,750,-
Jumlah hari (E) : 56 hari
Piutang bunga (D x E/180 hari = F) : US$ 12,055.56,-
Piutang bunga dalam Rp : Rp 113,222,222,-

Jadi rincian perhitungan ulang atas pendapatan bunga dan piutang bunga
investasi pada efek hutang – Indosat Finance adalah sebagai berikut :

Jenis Saldo akhir Saldo akhir Selisih


Akun per G/L Rekalkulasi
Pendapatan bunga Rp 728,500,000,- Rp 728,500,000,- -
Piutang bunga Rp 113,222,264,- Rp 113,222,222,- 42*
* Selisih ini dianggap tidak material (immaterial passed)

Universitas Indonesia
43

• Deposito jangka panjang – 10-NC3m USD Municipal Index Note


Deposito ini diterbitkan oleh Deutsche Bank cabang Singapur dengan nilai
nominal US$ 5,000,000,-. Deposito ini diperoleh pada tanggal 5 Mei 2006
dan akan jatuh tempo pada tanggal 5 Mei 2016 (10 tahun) dengan kupon
4%. Bunga dibayarkan per triwulan (90 hari) tiap tahunnya yaitu pada
tanggal 5 Pebruari, 5 Mei, 5 Agustus, dan 5 Nopember. Maka jarak dari
tanggal pembayaran bunga terakhir ke tanggal tutup buku (31 Desember)
adalah 56 hari. Kurs tengah BI per 31 Desember 2009 adalah US$ 1.00 =
Rp 9,400.00,-.

Perhitungan ulang atas pendapatan bunga :


Nilai Nominal (A) : US$ 5,000,000,-
Tingkat Bunga (B) : 4%
Pendapatan bunga per tahun (A x B = C) : US$ 200,000,-
Pendapatan bunga per triwulan (C x 3/12 = D) : US$ 50,000,-
Pendapatan bunga per tahun dalam Rp : Rp 1,880,000,000,-

Perhitungan ulang atas piutang bunga :


Pendapatan bunga per triwulan (D) : US$ 50,000,-
Jumlah hari (E) : 56 hari
Piutang bunga (D x E/180 hari = F) : US$ 31,111.11,-
Piutang bunga dalam Rp : Rp 292,444,444,-

Jadi rincian perhitungan ulang atas pendapatan bunga dan piutang bunga
deposito jangka panjang – 10-NC3m USD Municipal Index Note adalah
sebagai berikut :

Jenis Saldo akhir Saldo akhir Selisih


Akun per G/L Rekalkulasi
Pendapatan bunga Rp 1,880,000,000,- Rp 1,880,000,000,- -
Piutang bunga Rp 292,444,434,- Rp 292,444,444,- 10*
* Selisih ini dianggap tidak material (immaterial passed)

Universitas Indonesia
44

4.3.6. Penyajian (Reporting)


Setelah semua prosedur audit atas investasi jangka pendek dan investasi
jangka panjang telah dilakukan, maka auditor perlu membuat laporan dari hasil
auditnya selama di lapangan. Laporan audit tersebut harus memuat opini audit
terhadap kewajaran laporan keuangan. Laporan audit juga merupakan komunikasi
atas temuan auditor kepada para pengguna informasi.
Pada penyajian atas investasi jangka pendek dan investasi jangka panjang
sebelum audit, perusahaan menyajikan akun-akun investasi dengan nilai sebagai
berikut (unaudited):

Investasi jangka pendek


- Deposito yang dijaminkan : Rp 10,253,956,437,-
- Investasi pada efek hutang : Rp 30,200,000,000,-
- Laba (rugi) yang belum direalisasi : (Rp 2,707,839,400,-)
Total investasi jangka pendek : Rp 37,746,117,037,-

Investasi jangka panjang


- Investasi pada perusahaan asosiasi : Rp 91,459,902,038,-
- Deposito jangka panjang : Rp 159,800,000,000,-
Total investasi jangka panjang : Rp 251,349,902,038,-

Selama audit dilakukan terdapat jurnal-jurnal penyesuaian atas akun


investasi yang diberikan ke tim auditor (Client Adjustment Journal Entries
(CAJE)) diantaranya adalah sebagai berikut:

• Laba (rugi) yang belum direalisasi tahun 2008 Rp 2,707,839,400,-


Laba (rugi) yang belum direalisasi tahun 2008 Rp 2,707,839,400,-

Jurnal tersebut merupakan penyesuaian atas telah direalisasinya laba/rugi


yang belum direalisasi tahun 2008. Nilai laba/rugi yang belum direalisasi
pada aset lancar harus didebet, dan nilai laba/rugi yang belum direalisasi

Universitas Indonesia
45

pada ekuitas harus dikredit untuk menyesuaikan angkanya kembali


menjadi nol.

• Laba Indosat Finance 2009 Rp 322,796,000,-


Laba ROI 2009 Rp 2,477,952,800,-
Laba BNI 2009 Rp 80,000,000,-
Laba (rugi) yang belum direalisasi tahun 2009 Rp 2,880,748,800,-

Jurnal tersebut merupakan penyesuaian atas laba/rugi yang belum


direalisasi tahun 2009 yang belum dicatat oleh perusahaan. Laba indosat
Finance, ROI, dan BNI didebet pada akun laporan posisi keuangan yang
merupakan valuasi atas akun investasi pada efek hutang, dan dikredit pada
ekuitas sebagai laba/rugi lain-lain yang belum direalisasi (unrealized
increase/decrease miscellaneous). Laba/rugi atas efek tersedia untuk dijual
merupakan perbedaan harga antara biaya perolehan dengan harga pasar
(market value) per 31 Desember 2009 seperti yang dijabarkan sebagai
berikut :

Tabel 4.4 Daftar Harga Pasar Efek Hutang Tahun 2009

Kode Biaya Kurs Biaya Harga Laba


Sekuritas Perolehan Perolehan Pasar (Rugi)
(USD) (IDR)
Indosat 1,000,000 9,400 9,400,000,000 9,722,796,000 322,796,000
Finance
(USD)
ROI 2,000,000 9,400 18,800,000,000 21,277,952,800 2,477,952,800
(USD)
BNI 2,000,000,000 2,080,000,000 80,000,000
(IDR)
Total 30,200,000,000 33,080,748,800 2,880,748,800
Sumber : PT. XYZ “telah diolah kembali”

Universitas Indonesia
46

Sehingga setelah adanya jurnal-jurnal penyesuaian yang telah dijelaskan


diatas maka penyajian nilai atas investasi jangka pendek dan investasi jangka
panjang perusahaan setelah diaudit (audited) adalah sebagai berikut:

2009 2008
Investasi Jangka Pendek Short Term Investments
Deposito yang Dijaminkan 10,253,956,437 6,768,216,183 Collateral Time Deposits
Investasi pada Efek Hutang (Tersedia untuk Dijual) Bonds (Available for Sale)
Biaya Perolehan 30,200,000,000 34,850,000,000 Principal Amount
Laba (Rugi) yang Belum Direalisasi Unrealized Gain (Loss)
atas Efek Tersedia untuk Dijual 2,880,748,800 (2,707,839,400) on Bonds
Nilai Bersih 33,080,748,800 32,142,160,600 Net Off
Total Investasi Jangka Pendek 43,334,705,237 38,910,376,783 Total Short Term Investments

Investasi Jangka Panjang Long Term Investments


Investasi pada Perusahaan Asosiasi 91,549,902,038 39,659,508,509 Associated Company
Deposito Jangka Panjang 159,800,000,000 283,605,000,000 Long Term Time Deposits
Premium (Diskonto) yang Belum Diamortisasi - (3,045,470,393) Unamortized Premium (Disc)
Total Investasi Jangka Panjang 251,349,902,038 320,219,038,117 Total Long Term Investments

Final analytical review berdasarkan data diatas adalah bahwa penurunan


investasi jangka panjang sebesar Rp 68,869,136,079,- diakibatkan oleh adanya
faktor selisih kurs untuk investasi dalam bentuk USD yang dimiliki perusahaan,
yaitu untuk tahun 2009 menggunakan kurs tukar sebesar Rp 9.400,- dan untuk
tahun 2008 kurs yang berlaku sebesar Rp 10.950,-, dan kenaikan pada investasi
jangka pendek sebesar Rp 4,424,428,354,- diakibatkan oleh kenaikan harga pasar
(market value) atas investasi pada efek hutang perusahaan.
Seluruh bahan bukti audit dapat menunjukkan bahwa perusahaan memiliki
pengendalian internal yang baik dan laporan keuangan perusahaan telah sesuai
dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum, sehingga tim audit kemudian
menerbitkan laporan audit wajar tanpa syarat (unqualified audit report) yang telah
ditandatangani oleh managing partner.

Universitas Indonesia
BAB 5
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan
Kesimpulan dari laporan “Audit atas Investasi PT. XYZ” ini dapat
dijabarkan sebagai berikut :

PT. XYZ yang bergerak di bidang konstruksi memiliki investasi jangka


pendek yang disajikan pada aset lancar (current asset) dan investasi jangka
panjang yang disajikan pada aset tidak lancar (non-current asset). Investasi jangka
pendek PT. XYZ terdiri dari :
• Deposito yang dijaminkan (Collateral time deposit),
• Investasi pada efek hutang – tersedia untuk dijual (Bonds – available for
sale).

Sedangkan investasi jangka panjang PT. XYZ terdiri dari :


• Investasi pada perusahaan asosiasi (Associated company),
• Deposito jangka panjang – dimiliki hingga jatuh tempo (Long term time
deposit – held to maturity).

Untuk investasi jangka pendek, deposito yang dijaminkan disajikan pada


nilai nominalnya, dan investasi pada efek hutang disajikan pada harga pasarnya.
Kedua investasi ini diklasifikasikan sebagai investasi jangka pendek karena dapat
dicairkan dalam jangka waktu yang pendek. Untuk investasi jangka panjang,
deposito jangka panjang juga disajikan pada nilai nominalnya, tetapi investasi
pada perusahaan asosiasi menyajikan nilai yang didapat dari penambahan atau
pengurangan biaya perolehan atas penyesuaian porsi laba/rugi perusahaan asosiasi
karena menggunakan metode ekuitas.
Berdasarkan prosedur audit yang dilakukan, dapat disimpulkan bahwa
pengakuan, pencatatan, dan penyajian akun investasi jangka pendek dan investasi
jangka panjang PT. XYZ sudah sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi
Keuangan (PSAK).
47
Universitas Indonesia
48

5.2. Saran
Selama menjalani program magang sebagai junior auditor di Kantor
Akuntan Publik Aryanto, Amir Jusuf, Mawar dan Saptoto atau yang lebih dikenal
dengan nama RSM AAJ Associates dan mengaudit beberapa klien, termasuk PT.
XYZ, Penulis mendapatkan begitu banyak pengalaman yang berharga.
Berdasarkan pengalaman tersebut, Penulis memiliki saran-saran seperti berikut :

Saran untuk PT. XYZ :


• Pendokumentasian atas voucher-voucher sebaiknya diperbaiki agar
tersimpan dan tersusun dengan rapi.
• Pembagian tugas pada divisi keuangan harus lebih merata agar tidak
mebebankan seluruh pekerjaan pada satu orang saja.

Saran untuk RSM AAJ Associates :


• Terkait dengan pelaksanaan audit, prosedur test of control seharusnya
tetap dijalankan walaupun terhadap klien lama yang dianggap sudah
memiliki pengendalian internal yang baik.
• Karyawan yang kerja lembur sebaiknya diberi upah berdasarkan jumlah
jam kerja saat lembur.
• Uang travel allowance seharusnya dibayarkan sebelum karyawan
melakukan perjalanan dinas bukan sesudahnya.

Universitas Indonesia
50

Lampiran 1
Laporan Posisi Keuangan PT. XYZ

PT. XYZ
ENGINEERING & CONSTRUCTION

Balance Sheet
Standard Report on 31 December 2009, Display Values in IDR

ASSET
Current Asset
CASH & EQUIVALENT
CASH ON HAND 1,368,394,973.00
CASH IN BANK 58,548,905,604.14
TIME DEPOSIT 28,287,420,000.00
Total of CASH & EQUIVALENT 88,204,720,577.14

SHORT TERM INVESTMENT


COLLATERAL TIME DEPOSIT 10,253,956,437.00
BOND 30,200,000,000.00
PROFIT (LOSS) STOCK (2,707,839,400.00)
Total of SHORT TERM INVESTMENT 37,746,117,037.00

ACCOUNT RECEIVABLE
TRADE RECEIVABLE 105,021,575,966.00
REL. PARTIES RECEIVABLE 102,480,732,204.29
PERSONAL ACCOUNT 595,203,491.00
RELATED ACCOUNT H/O - BRANCH 11,871,024,751.90
OTHER RECEIVABLE 112,899,737,341.59
Total of ACCOUNT RECEIVABLE 332,868,273,754.78

PREPAYMENT
ADVANCED PAYMENT 11,223,515,152.00
PREPAID EXPENSE 4,846,868,971.91
GUARANTEE 1,048,584,152.00
WORK IN PROGRESS 1,825,728,720.11
Total of PREPAYMENT 18,944,696,996.02

PREPAID TAX
VALUE ADDED TAX 82,122,691,454.60
INCOME TAX ART. 22 11,872,910,670.00
FISCAL 126,000,000.00
INCOME TAX ART. 23 45,599,805,420.25
FINAL INCOME TAX 590,225,253.94
INCOME TAX ART. 28A (2,343,008,927.00)
SKPKB 5,322,701,525.00
Total of PREPAID TAX 143,291,325,396.79
51

Lanjutan..

ACCRUED INCOME 248,153,156,934.67

Total of Current Asset 869,208,290,696.40

Non Current Asset


LONGTERM INVESTMENT
ASSOCIATED COMPANY 91,549,902,038.05
LONG TERM TIME DEPOSIT 159,800,000,000.00
Total of LONGTERM INVESTMENT 251,349,902,038.05

FIXED ASSET
LAND 39,943,051,000.00
BUILDING 95,798,310,193.28
VEHICLE 2,040,525,500.00
OFFICE EQUIPMENT 5,123,690,748.95
COMPUTER 16,589,110,731.37
MEUBLE & FURNITURE 12,756,268,167.00
OTHER EQUIPMENT 2,540,813,516.03
ACCUMULATED DEPRECIATION (58,555,650,206.61)
Total of FIXED ASSET 116,236,119,650.02

Total of Non Current Asset 367,586,021,688.07

Total Asset 1,236,794,312,384.47

LIABILITIES
Current Liabilities
ACCOUNT PAYABLE
TRADE PAYABLE 149,414,941,203.71
RELATED PARTIES PAYABLE 19,361,747,161.00
Total of ACCOUNT PAYABLE 168,776,688,364.71

ADVANCED PAYMENT RECEIVED 19,627,797,183.00

TAX PAYABLE
VALUE ADDED TAX 43,365,894,745.00
INCOME TAX ART. 21 1,191,845,514.00
INCOME TAX ART. 23 99,949,535.00
FINAL INCOME TAX 593,737,592.00
INCOME TAX ART. 26 225,001,287.00
Total of TAX PAYABLE 45,476,428,673.00

ACCRUED EXPENSES
ACCRUED EXPENSES 6,520,437,045.00
WORK IN PROGRESS 61,905,281,926.00
Total of ACCRUED EXPENSES 68,425,718,971.00
52

Lanjutan..

SHORT TERM LOAN 209,281,298,521.72

OTHER LIABILITIES 89,720,785,930.14

Total of Current Liabilities 601,308,717,643.57

Non Current Liabilities


PROVISION FOR EMPL. BENEFIT 51,376,607,165.00
Total of Non Current Liabilities 51,376,607,165.00

Total of LIABILITIES 652,685,324,808.57

EQUITIES
CAPITAL STOCK 2,200,000,000.00

INCREASE/DEC UNREALIZED M/S (2,707,839,400.00)

EXCHANGE RATE ON INVESTMENT 1,064,174,669.00

RETAINED EARNING 581,723,172,329.97

PROFIT & LOSS 1,829,479,976.93

Total of EQUITIES 584,108,987,575.90

Total Liability & Equity 1,236,794,312,384.47


53

Lampiran 2
Laporan Laba Rugi Komprehensif PT. XYZ

PT. XYZ
ENGINEERING & CONSTRUCTION

Profit & Loss


Standard Report on 31 December 2009, Display Values in IDR

REVENUE 1,365,577,657,459.66

COST OF PROJECT
PERSONNEL COST
IKPT PERSONNEL 40,384,974,918.75
KSD PERSONNEL 26,262,182,845.69
AGENCY PERSONNEL 6,607,750,819.58
Total of PERSONNEL COST 73,254,908,584.02

EXPENSES
TRAVELLING 7,938,042,858.60
PRINT & REPRODUCTION 973,927,170.22
COMMUNICATION 938,234,457.52
COMPUTER 4,635,185,630.09
ENTERTAINMENT & MEETING 1,633,349,158.91
OFFICE FACILITIES 691,584,567.63
INSPECTION & EXPEDITING 1,398,926,103.87
INSURANCE 1,595,453,506.57
VEHICLE 6,156,593,793.91
OFFICE & GENERAL EXPENSES 19,891,673,227.34
Total of EXPENSES 45,852,970,474.66

PROJECT PROFIT / LOSS 5,505,973,840.44

PROCUREMENT 690,228,999,647.02

CONSTRUCTION 361,987,352,323.64

Total of COST OF PROJECT 1,176,830,204,869.78

Gross Profit & Loss 188,747,452,589.88

OPERATING EXPENSE
SELLING EXPENSE
IKPT PERSONNEL 82,793,358,452.98
OUTSOURCING PERSONNEL 16,546,207,020.90
OFFICE EXPENSE 7,199,583,065.09
TRANSPORTATION EXPENSE 760,266,460.00
TRAVEL EXPENSE 1,290,751,345.65
54

Lanjutan..

INFORMATION & TECH. EXPENSE 2,432,256,006.07


PERSONNEL DEVELOPMENT EXP. 752,011,143.47
MARKETING EXPENSES 103,478,041.30
VILLA "LAUT BIRU" 428,696,946.00
Total of SELLING EXPENSE 112,306,608,481.46

GENERAL & ADM. EXPENSE


GENERAL & ADM. EXPENSE 11,301,599,998.56
DEPRECIATION EXPENSE 8,717,341,921.77
Total of GENERAL & ADM. EXPENSE 20,018,941,920.33

Total of OPERATING EXPENSE 132,325,550,401.79

Operating Profit & Loss 56,421,902,188.09

OTHER INCOME & EXPENSE


OTHER INCOME
INTEREST INCOME 19,063,420,361.90
RENTAL INCOME 2,001,645,000.00
EXCHANGE RATE PROFIT 304,644,125,231.48
PROFIT ON FIXED ASSET SOLD 11,867,435,721.12
MISCELLANEOUS INCOME 179,240,193.00
Total of OTHER INCOME 337,755,866,507.50

OTHER EXPENSE
INTEREST EXPENSE 12,665,352,709.40
EXCHANGE RATE LOSS 350,925,981,132.30
LOSS ON FIXED ASSET SOLD 615,584,492.46
LOSS ON INVESTMENT 2,515,249,775.50
Total of OTHER EXPENSE 366,722,168,109.66

Total of OTHER INCOME & EXPENSE (28,966,301,602.16)

Profit Loss Before Tax 27,455,600,585.93

TAX EXPENSE 25,626,120,609.00

Profit Loss After Tax 1,829,479,976.93

You might also like