You are on page 1of 7

NAMA : CAHYANINGTYAS RIZKI DWI MUTIARA

NIM : 105130101111073
KELAS :C

MEMBRAN SEL
Membran sel, yang menyelubungi sel merupakan struktur elastis tipis yang
tebalnya hanya 7,5 sampai 10 nanometer. Membran sel ini hampir seluruhnya
terdiri dari protein dan lipid. Struktur dasarnya adalah sebuah lapisan lipid ganda
yang merupakan lapisan lipid tipis, hanya setebal 2 molekul yang bersambung di
seluruh permukaan sel. Membran merupakan struktur lipid bilayer yang disisipi
dengan protein globular yang melintasi membran. Struktur membran sel yaitu
model mozaik fluida dikemukakan oleh Singer dan Nicholson pada tahun 1972.
Pada teori mozaik fluida membran merupakan 2 lapisan lemak dalam bentuk
fluida dengan molekul lipid yang dapat berpindah secara lateral di sepanjang
lapisan membran. Protein membran tersusun secara tidak beraturan yang
menembus lapisan lemak. Jadi dapat dikatakan membran sel sebagai struktur yang
dinamis dimana komponen-komponennya bebas bergerak dan dapat terikat
bersama dalam berbagai bentuk interaksi semi permanen. Komponen penyusun
membran sel ada berbagai macam model sehingga disebut mozaik, antara lain
adalah phosfolipids, protein, oligosakarida, glikolipid, dan kolesterol.

1
Membran bukanlah lembaran molekul statis yang terikat kuat di
tempatnya. Membran ditahan bersama terutama oleh interaksi hidrofobik, yang
jauh lebih lemah dari ikatan kovalen. Sebagian besar lipid dan sebagian protein
dapat berpindah secara acak dalam bidang membrannya. Akan tetapi, jarang
terjadi suatu molekul bertukar tempat secara melintang melintasi membran, yang
beralih dari satu lapisan fosfolipid ke lapisan lainnya untuk melakukan hal seperti
itu, bagian hidrofilik molekul tersebut harus melintasi inti hidrofobik
membrannya. Fosfolipid bergerak di sepanjang bidang membran dengan cepat,
kira-kira 2 µm per detik. Protein jauh lebih besar daripada lipid dan bergerak lebih
lambat, tetapi sebagai protein membran, sebenarnya berpindah. Dan sebagian
protein membran sepertinya bergerak dengan cara yang sangat terarah, mungkin
digerakkan di sepanjang serabut eksoskeleton oleh protein motor yang
dihubungkan dengan ujung-ujung sitoplasmik protein membran. Akan tetapi,
banyak protein membran lain sepertinya dibuat tidak bergerak dengan
keterikatannya pada sitoskeleton. Suatu membran tetap berwujud fluida begitu
suhu turun, hingga akhirnya pada beberapa suhu kritis fosfolipid mengendap
dalam suatu susunan yang rapat dan membrannya membeku, tak ubahnya seperti
minyak babi yang membentuk kerak lemak ketika minyaknya mendingin. Suhu
beku membran tergantung pada komposisi lipidnya. Membran tetap berwujud
fluida pada suhu yang lebih rendah jika membran itu mengandung banyak

2
fosfolipid dengan ekor hidrokarbon tak jenuh. Karena adanya kekusutan di tempat
ikatan gandanya, hidrokarbon tak jenuh tidak tersusun serapat hidrokarbon jenuh.
Kolesterol steroid, yang terjepit di antara molekul-molekul fosfolipid dalam
membran plasma hewan, membantu menstabilkan membran tersebut. Pada suhu
yang relative hangat (37C) kolesterol membuat membran kurang bersifat fluida
dengan mengontrol gerakan fosfolipid. Akan tetapi, karena kolesterol juga
menghambat penyusunan rapat fosfolipid, kolesterol ini menurunkan suhu yang
dibutuhkan membrannya agar bisa membeku. Membran haruslah bersifat fluida
agar dapat bekerja dengan baik, membran itu biasanya sekental minyak salad.
Apabila membran membeku, permeabilitasnya berubah dan protein enzimatik di
dalamnya mungkin menjadi inaktif. Suatu sel dapat mengubah komposisi lipid
membrannya dalam tingkatan tertentu sebagai penyesuaian terhadap suhu yang
berubah. Misalnya, dalam banyak tumbuhan yang dapat bertahan dalam kondisi
yang sangat dingin, seperti gandum musim dingin, presentase fosfolipid tak jenuh
meningkat dalam musim gugur, suatu adaptasi yang menghalangi pembekuan
membran selama musim dingin.
Komponen utama membran sel terdiri atas phosfolipid, selain itu terdapat
senyawa lipid seperti sfingomyelin, kolesterol, dan glikolipida. Phosfolipid
memiliki dua bagian yaitu bagian yang bersifat hidrofilik dan bagian yang bersifat
hidrofobik. Bagian hidrofobik merupakan bagian yang terdiri atas asam lemak.
Hidrofobik adalah bagian yang larut dalam lemak dan tidak larut dalam air.
Hidrofobik ini terdapat pada ekor atau bagian dalam membran. Hidrofilik adalah
bagian yang larut dalam air dan terdapat di bagian kepala atau bagian permukaan
yang menentukan orientasi molekul pada membran. Bagian hidrofilik terdiri atas
gliserol, phosfat, dan gugus tambahan seperti kolin, serin, dan lain-lain.
Strukturnya yang dinamis mengakibatkan komponen phosfolipid di membran
dapat melakukan pergerakan dan perpindahan posisi. Pergerakan yang terjadi
antara lain adalah pergerakan secara lateral dan pergerakan secara flip flop yaitu
gerakan transmembran pasif. Tipe lipid pada membran ini ada tiga, yaitu
fosfogliserida, sfingolipida dan kolesterol. Fosfogliserida adalah fosfolipid yang
mengandung gugus fosfat. Kolesterol terdapat banyak pada sel hewan.
Adapun fungsi membran adalah:

3
1. Mengatur transportasi air dan zat terlarut dari luar ke dalam sel dan sebaliknya.
2. Tempat terjadinya reaksi – reaksi kimia tertentu.
3. Bertindak sebagai reseptor.
4. Pembatas antara isi sel dan lingkungannya.
5. Komunikasi antar sel.
Protein menentukan fungsi spesifik dari suatu membran. Membran protein
ini dibagi menjadi dua, yaitu protein integral dan protein perifer. Protein integral
menonjol sepenuhnya dari permukaan dan protein perifer hanya melekat pada
permukaan membran dan tidak menembus membran. Protein perifer normalnya
melekat pada satu protein integral. Protein perifer ini berfungsi hampir seluruhnya
sebagai enzim atau sebagai jenis pengatur fungsi intaselular yang lain. Perifer ini
berikatan dengan permukaan membran dengan ikatan non kovalen. Perifer ini
juga berfungsi sebagai penanda yang spesifik (antigen). Sebagian besar protein
integral membentuk suatu saluran struktural yang dapat dilewati oleh bahan –
bahan yang larut dalam air, terutama ion yang dapat berdifusi antara cairan
ekstraseluler dan cairan intraseluler. Saluran protein ini juga mempunyai
kemampuan memilih yang selektif. Protein integral lain bekerja sebagai protein
pengangkut untuk mengangkut bahan–bahan dan juga sebagai transport melalui
protein transmembran.
Membran plasma bersifat permeabilitas yg selektif. Gas seperti oksigen
dan karbondioksida serta air, dimana molekulnya bersifat non polar dan kecil
dapat melewati membran secara bebas. Permeabilitas di sini maksudnya adalah
dapat dilalui oleh molekul tertentu. Permeabilitas membran merupakan ukuran
kecepatan suatu molekul menembus membran. Permeabilitas dipengaruhi oleh
jumlah pori, ukuran pori, tekanan yang dioperasikan dan ketebalan membran.

4
Permeabilitas sering dinyatakan sebagi fluks. Definisi fluks adalah jumlah volume
permeat yang melewati satu satuan luas membran dalam waktu tertentu dengan
adanya gaya dorong, dalam hal ini adalah tekanan.
Substansi dapat melewati membran secara bebas karena adanya perbedaan
konsentrasi. Misalnya adalah difusi, dimana difusi adalah perpindahan substansi
dari konsentrasi tinggi ke rendah. Difusi adalah transport pasif dimana tidak
membutuhkan energi. Adanya difusi karena adanya pergerakan molekul yang
terus-menerus. Difusi dipengaruhi oleh ukuran, suhu, serta tekanan.

5
Komponen molekul atau ion yang tidak bisa dengan bebas melewati
membran bisa menggunakan transport protein. Protein memfasilitasi ion atau
molekul yang tidak bisa masuk dengan bebas melalui membran. Transport ada
dua macam yaitu difusi terfasilitasi dan juga transport aktif. Difusi terfasilitasi
adalah pelaluan zat melalui rnembran plasrna yang melibatkan protein pembawa
atau protein transforter. Protein transporter tergolong protein transmembran yang
memliki tempat perlekatan terhadap ion atau molekul vang akan ditransfer ke
dalam sel. Setiap molekul atau ion memiliki protein transforter yang khusus,
misalnya suatu molekul glukosa diperlukan protein transforter yang khusus untuk
mentransfer glukosa ke dalam sel. Difusi terfasilitasi masih termasuk dalam
transport pasif karena tidak memerlukan energi. Difusi terfasilitasi digunakan
untuk respirasi, komunikasi, dan juga penyalur makanan.
Transport aktif adalah transport yang membutuhkan energi. Transport aktif
bisa memudahkan molekul melawan gradien konsentrasi yaitu dari konsentrasi

6
rendah ke tinggi. Aktif transport ini menggunakan pompa protein dalam proses
kerjanya. Ada dua macam mekanisme dalam transport aktif, antiport dan symport.
Antiport adalah transport molekul dengan arah yang berbeda dalam waktu yang
bersamaan sedangkan symport adalah dengan arah yang sama. Transport aktif
penting untuk memasukan molekul essensial, mengeluarkan sisa metabolisme,
mengatur volume sel, mengontrol pH, dan memperbaiki gradien konsentrasi.
Transport aktif ada yang primer dan juga sekunder. Primer adalah memerlukan
partisipasi langsung molekul ATP yang kaya akan energi sedangkan sekunder
adalah tidak menggunakan ATP secara langsung, energi disediakan oleh gradien
konsentrasi ion yang dihasilkan dari transport aktif primer.

You might also like