Professional Documents
Culture Documents
Kehamilan merupakan suatu proses yang alami dan normal. Selama hamil seorang ibu mengalami
perubahan-perubahan yang terjadi baik fisik maupun psikologis. Perubahan tersebut adalah beban perut
yang meningkat dan bertambah besar, hal ini membuat ibu sulit bergerak dan mencari posisi tubuh yang
nyaman (Kasdu, 2005; 73). Ibu hamil mencondongkan perut sehingga menambah lengkungan pada bagian
bawah punggung yang menimbulkan rasa nyeri. Gejala nyeri punggung ini disebabkan oleh hormon
estrogen dan progesteron yang mengendurkan sendi, ikatan tulang dan otot di pinggul (Tiran, 2007; 108).
Dari hasil penelitian oleh Meyer dan rekan (1994) ditemukan (45%) wanita hamil mengalami nyeri
punggung dan meningkat sampai (69%) pada minggu ke-28 (Mander, 2003; 113).
Nyeri punggung ini biasanya akan meningkat intensitasnya seiring bertambahnya usia kehamilan karena
nyeri ini merupakan akibat pergeseran pusat gravitasi wanita dan postur tubuhnya. Perubahan ini
disebabkan oleh berat uterus yang membesar, membungkuk yang berlebihan, berjalan tanpa istirahat, dan
angkat beban (Varney, 2006; 542).
Data yang diperoleh oleh penulis dari register ANC di RB Pintan Sari Sukoharjo ditemukan data
kunjungan ANC (Antenatal Care) Trimester III selama bulan April 2007-Maret 2008 sebanyak 211 orang
terdapat 72 (34,12%) ibu hamil dengan nyeri punggung.
Peran bidan dalam memberikan asuhan kebidanan pada kehamilan normal diatur dalam Keputusan Menteri
Kesehatan Republik Indonesia Nomor 369/MENKES/SK/III /2007 tentang Standar Profesi Bidan dalam
kompetensi ke- 3: Bidan memberikan asuhan antenatal bermutu tinggi untuk mengoptimalkan kesehatan
selama kehamilan yang meliputi: deteksi dini, pengobatan atau rujukan dari komplikasi tertentu. Maka
penulis tertarik untuk menyusun Karya Tulis Ilmiah ini dengan judul “Asuhan Kebidanan Ibu Hamil
Normal Trimester III Pada Ny. S dengan Nyeri Punggung di RB Pintan Sari Sukoharjo”.
C. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Meningkatkan pengetahuan penulis dalam melakukan asuhan kebidanan pada kehamilan normal secara
komprehensif kepada ibu hamil khususnya trimester III dengan nyeri punggung.
2. Tujuan Khusus
a. Melaksanakan asuhan kebidanan ibu hamil pada Ny. S dengan nyeri punggung dan penanganannya
untuk mengurangi nyeri punggung.
b. Mendeteksi secara dini adanya komplikasi-komplikasi yang timbul pada masa kehamilan.
c. Mengetahui kesenjangan antara teori dan praktek.
D. MANFAAT
1. Bagi Penulis
Mampu meningkatkan pola pikir ilmiah penulis dalam memberikan asuhan kebidanan pada ibu hamil
normal trimester III dengan nyeri punggung.
2. Bagi Tempat Pelayanan Kesehatan
Diharapkan dapat sebagai masukan bagi tenaga kesehatan untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan
khususnya pada ibu hamil trimester III dengan keluhan nyeri punggung.
3. Bagi Instansi Pendidikan
Diharapkan dapat sebagai bahan referensi untuk menambah sumber kepustakaan.
c. Pemeriksaan
Cara pengumpulan data melalui pemeriksaan fisik (Budiarto, 2002; 15).
d. Studi Dokumentasi
Studi dokumentasi adalah studi yang berkaitan dengan perkembangan yang berupa catatan-catatan
kesehatan pasien (Effendy, 1998; 47).
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. TEORI MEDIS
1. Kehamilan Normal
a. Pengertian
Kehamilan normal adalah masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin. Lama hamil
normal adalah 280 hari (40 minggu) atau (9 bulan 7 hari) dihitung dari hari pertama haid terakhir
(Saifuddin, 2002; 89).
Lama kehamilan yaitu sekitar 280 hari atau 40 minggu (Mochtar, 1998; 43). Dengan perhitungan sebagai
berikut:
1) Kehamilan dibawah 28 minggu dengan berat janin dibawah 1000 gram, bila berakhir disebut keguguran.
2) Kehamilan 28-36 minggu bila terjadi persalinan disebut prematuritas.
3) Kehamilan 37-40 minggu disebut aterm.
4) Kehamilan melebihi 42 minggu disebut kehamilan lewat waktu atau serotinus.
(Mochtar, 1998; 91).
b. Proses Kehamilan
1) Konsepsi (pembuahan)
Adalah suatu peristiwa penyatuan antara sel mani dengan sel telur di tuba falopii. Hanya ada satu sperma
yang telah mengalami proses kapasitasi yang dapat melintasi zona pelusida dan masuk ke vitelus ovum.
Kemudian, zona pelusida mengalami perubahan sehingga tidak dapat dilalui oleh sperma lain. Dalam
beberapa jam setelah pembuahan, mulailah pembelahan zigot selama 3 hari sampai stadium morula. Hasil
konsepsi tiba dalam cavum uteri pada tingkat blastula (Mochtar, 1998; 18-19).
2) Nidasi (implantasi)
Adalah masuknya atau tertanamnya hasil konsepsi ke dalam endometrium (Mochtar, 1998; 19).
3) Plasentasi dan Mukosa Rahim
Desidua adalah mukosa rahim pada kehamilan yang terdiri atas:
a) Desidua basalis: terletak antara hasil konsepsi dan dinding rahim, disinilah plasenta terbentuk.
b) Desidua kapsularis: yang meliputi hasil konsepsi ke arah rongga rahim.
c) Desidua vera (parietalis): yang meliputi lapisan dalam dinding rahim lainnya (Mochtar, 1998; 21).
c. Perubahan Anatomis dan Fisiologis pada Wanita Hamil
1) Perubahan Fisiologis selama kehamilan
a) Perubahan pada sistem reproduksi
(1) Uterus
(a) Uterus membesar akibat hipertrofi dan hiperplasi otot polos rahim, serabut-serabut kolagennya menjadi
higroskopik (menyerap cairan). Ukuran pada kehamilan cukup bulan : 30 x 25 x 20 cm dengan kapasitas
lebih dari 4000 cc.
(b) Berat uterus naik dari 30 gram menjadi 1000 gram pada akhir kehamilan.
(c) Pada bulan-bulan pertama kehamilan, bentuk rahim seperti buah alpukat, pada kehamilan 4 bulan
berbentuk bulat dan akhir kehamilan seperti bujur telur.
(Mochtar, 1998; 35-36).
(2) Indung telur (ovarium)
Ovulasi berhenti masih terdapat korpus luteum graviditas sampai terbentuknya uri yang mengambil alih
pengeluaran estrogen dan progesteron (Mochtar, 1998; 36).
(3) Vagina dan vulva
Akibat hipervaskularisasi, vagina dan vulva terlihat lebih merah atau kebiruan (Mochtar, 1998; 36).
(4) Dinding perut (Abdominal Wall)
Pembesaran rahim menimbulkan peregangan dan menyebabkan robeknya serabut elastik dibawah kulit,
sehingga timbul striae gravidarum. Kulit perut pada linea alba bertambah pigmentasinya dan disebut linea
nigra (Mochtar, 1998; 36).
Pompa jantung mulai naik kira-kira 30% setelah kehamilan 3 bulan dan menurun lagi pada minggu-
minggu terakhir kehamilan.
(Mochtar, 1998; 37-38).
(2) Sistem pernapasan
Wanita hamil kadang-kadang mengeluh sesak dan pendek napas. Hal ini disebabkan oleh usus yang
tertekan ke arah diafragma akibat pembesaran rahim. Kapasitas vital paru meningkat sedikit selama hamil.
Wanita hamil selalu bernafas lebih dalam, yang lebih menonjol adalah pernapasan dada (Mochtar, 1998;
38).
(3) Saluran pencernaan
Salivasi meningkat, pada trimester pertama mengeluh mual dan muntah. Tonus otot-otot saluran
pencernaan melemah sehingga motilitas dan makanan akan lebih lama berada dalam saluran makanan.
Reabsorbsi makanan baik, namun akan menimbulkan obstipasi. Gejala muntah sering terjadi, biasanya
pada pagi hari (Mochtar, 1998; 38).
(4) Tulang dan gigi
Persendian panggul akan terasa lebih longgar, karena ligamen-ligamen melunak. Bila konsumsi kalsium
cukup, gigi tidak akan kekurangan kalsium (Mochtar, 1998; 38).
(5) Kulit
Pada daerah kulit tertentu terjadi hiperpigmentasi yaitu pada muka disebut chloasma gravidarum, puting
susu dan aerola mammae, perut liena nigra dan pada vulva (Mochtar, 1998; 38).
(6) Kelenjar
Kelenjar tiroid dapat membesar sedikit, kelenjar hipofise membesar pada lobus anterior dan kelenjar
adrenal tidak begitu terpengaruh (Mochtar, 1998; 39).
(7) Payudara
Payudara bertambah besar, tegang dan berat. Hiperpigmentasi pada puting susu dan aerola payudara.
Apabila diperah keluar, air susu jolong (kolostrum) berwarna kuning (Mochtar, 1998; 40).
c) Perubahan metabolisme
Umumnya, kehamilan mempunyai efek pada metabolisme, karena wanita hamil perlu mendapat makanan
yang bergizi dalam kondisi sehat.
(1) Tingkat metabolik basah meninggi hingga 15-20%, terutama pada trimester akhir.
(2) Keseimbangan asam-alkali sedikit mengalami perubahan pada konsentrasi alkali.
(3) Dibutuhkan protein yang banyak untuk perkembangan fetus, alat kandungan, payudara dan badan ibu,
serta untuk persiapan laktasi.
(4) Hidrat arang seorang wanita hamil sering merasa haus, nafsu makan kuat, sering kencing.
(5) Kadar kolesterol meningkat sampai 350 mg atau lebih per 100 cc.
(6) Metabolisme mineral, kebutuhan kalsium rata-rata 1,5 gram sehari sedangkan untuk pembentukan
tulang-tulang terutama pada trimester terakhir dibutuhkan 30-40 gram. Fosfor dibutuhkan rata-rata 2 gram
perhari, dibutuhkan tambahan zat besi 800 mg atau 30-50 mg sehari. Wanita hamil cenderung mengalami
retensi air.
(7) Berat badan naik sekitar 6,5 – 16,5 kg
(8) Kebutuhan kalori meningkat selama kehamilan dan laktasi
(9) Wanita hamil memerlukan makanan yang bergizi dan harus mengandung banyak protein.
(Mochtar, 1998; 39-40).
2) Hormon yang berpengaruh pada kehamilan
a) Progesteron, diproduksi oleh indung telur selama minggu-minggu pertama setelah pembuahan, lalu
diambil alih oleh plasenta. Progesteron mempunyai fungsi mengendurkan serabut-serabut otot uterus dan
menstimulasi pertumbuhan uterus.
b) Estrogen, fungsi hormon estrogen adalah menstimulasi perubahan uterus dan menstimulasi perubahan
payudara serta membantu pertumbuhan fetus dan plasenta.
c) Human Placental Lactugan, diproduksi oleh plasenta dan juga digunakan untuk memeriksa fungsi
plasenta.
d) Prolaktin, dikeluarkan oleh kelenjar pituary dan mungkin juga oleh fetus dan plasenta. Kadarnya
meningkat pada kehamilan awal dan tinggi saat persalinan. Kemudian menurun perlahan, tapi meningkat
kembali setiap saat ketika menyusui bayi.
e) Oksitosin, diproduksi oleh pituary. Fungsinya merangsang kontraksi dan memulai keluarnya ASI.
(Rose, 1999; 72).
3) Perubahan Fisiologis Trimester III
a) Minggu ke-28 / bulan ke-7
Fundus berada di pertengahan antara pusat dan xiphoid. Haemorroids mungkin terjadi. Pernapasan dada
menggantikan pernapasan perut. Garis bentuk janin dapat dipalpasi. Kemungkinan lelah menjalani
kehamilan dan ingin sekali menjadi ibu. Rasa panas dalam perut mungkin mulai terasa.
6) Kerja
Boleh kerja seperti biasa, cukup istirahat dan makan teratur, pemeriksaan hamil yang teratur (Mochtar,
1998; 61).
7) Bepergian
Boleh dilakukan asal tidak terlalu lama dan melelahkan, duduk lama statis vena menyebebkan
tromboflebitis dan kaki bengkak, boleh bepergian menggunakan pesawat udara (Mochtar, 1998; 61).
8) Istirahat dan rekreasi
Wanita pekerja harus sering istirahat, tidur siang menguntungkan dan baik untuk kesehatan. Tempat
hiburan yang terlalu ramai, sesak, dan panas lebih baik dihindari karena dapat menyebabkan jatuh pingsan
(Mochtar, 1998; 61).
9) Mandi
Mandi diperlukan untuk kebersihan/higiene terutama perawatan kulit, karena fungsi ekresi dan keringat
bertambah. Mandi berendam tidak dianjurkan (Mochtar, 1998; 61).
10) Koitus
Koitus tidak dihalangi kecuali bila ada sejarah.
a) Sering abortus atau prematur
b) Perdarahan pervaginam
c) Koitus harus hati-hati pada minggu terakhir
d) Dilarang koitus bila ketuban sudah pecah
e) Dikatakan orgasme pada hamil tua dapat menyebabkan kontraksi uterus mengakibatkan partus
prematurus
(Mochtar, 1998; 62).
11) Kesehatan jiwa
Ketenangan jiwa penting dalam menghadapi persalinan, karena itu dianjurkan latihan kejiwaan untuk
menghadapi persalinan. Untuk menghilangkan cemas harus ditanamkan kerjasama pasien penolong dan
diberikan penerangan selagi hamil dengan tujuan:
a) Latihan-latihan fisik dan kejiwaan
b) Mendidik cara-cara perawatan bayi
c) Berdiskusi tentang peristiwa persalinan fisiologis
(Mochtar, 1998; 62).
12) Perawatan buah dada
Buah dada merupakan sumber air susu ibu yang akan menjadi makanan utama bagi bayi, karena itu jauh
sebelumnya harus sudah dirawat. Kutang yang dipakai harus sesuai dengan pembesaran buah dada, yang
sifatnya adalah menyokong buah dada dari bawah, bukan menekan dari depan.
Dua bulan terakhir dilakukan message, colostrum dikeluarkan untuk mencegah penyumbatan. Bila puting
susu masuk ke dalam, hal ini diperbaiki dengan jalan menarik-narik keluar (Mochtar, 1998; 62).
13) Persiapan persalinan
a) Membuat rencana persalinan
b) Membuat rencana untuk pengambilan keputusan jika terjadi kegawatdaruratan pada saat pengambilan
keputusan utama tidak ada
c) Mempersiapkan sistem transportasi jika terjadi kegawatdaruratan
d) Membuat rencana (pola menabung)
e) Mempersiapkan peralatan yang diperlukan untuk persalinan
(Hyre, 2003; 97-98).
14) Pengetahuan tentang tanda bahaya kehamilan yaitu:
a) Perdarahan vagina
b) Sakit kepala yang hebat menetap yang tidak hilang
c) Nyeri abdomen yang hebat
d) Bengkak pada muka dan tangan
e) Bayi kurang bergerak seperti biasa
(Hyre, 2003; 90).
15) Pengetahuan tentang tanda-tanda persalinan
a) Rasa sakit oleh adanya his yang datang lebih kuat, sering, dan teratur
b) Keluar lendir bercampur darah (show) yang lebih banyak karena robeken-robekan kecil pada serviks
c) Kadang-kadang ketuban pecah dengan sendirinya
d) Pada pemeriksaan dalam serviks mendatar dan pembukaan telah ada
(Mochtar, 1998; 93).
e. Penatalaksanaan Ibu Hamil Normal Trimester III
Penatalaksanaan ibu hamil normal dilaksanakan melalui pengawasan antenatal yang memberikan manfaat
dengan ditemukannya berbagai kelainan yang menyertai hamil secara dini, sehingga dapat diperhitungkan
dan dipersiapkan langkah-langkah dalam pertolongan persalinannya.
1) Tujuan khusus pengawasan antenatal
a) Mengenali dan menangani penyulit-penyulit yang mungkin dijumpai dalam kehamilan, persalinan, dan
nifas.
b) Mengenali dan mengobati penyakit-penyakit yang diderita sedini mungkin.
c) Menurunkan angka morbiditas dan mortalitas ibu dan anak.
d) Memberikan nasihat-nasihat tentang cara hidup sehari-hari dan keluarga berencana, kehamilan,
persalinan, nifas, dan laktasi.
(Mochtar, 1998; 47-48).
2) Jadwal pemeriksaan kehamilan
a) Pemeriksaan pertama kali yang ideal adalah sedini mungkin ketika haid terlambat satu bulan.
b) Periksa ulang 1 kali sebulan sampai kehamilan 7 bulan.
c) Periksa ulang 2 kali sebulan sampai kehamilan 9 bulan.
d) Periksa ulang setiap minggu sesudah kehamilan 9 bulan.
e) Periksa khusus bila ada keluhan-keluhan
(Mochtar,1998; 48).
3) Jadwal dilakukannya ANC trimester III :
a) Setiap seminggu atau 2 minggu sekali sampai ada tanda kelahiran tiba.
b) Evaluasi data laboratorium untuk melihat hasil pengobatan.
c) Diet 4 sehat 5 sempurna.
d) Pemeriksaan ultrasonografi.
e) Imunisasi Tetanus II.
f) Observasi penyakit yang menyertai kehamilan, komplikasi hamil trimester III, berbagai kelainan
kehamilan trimester III.
g) Rencana pengobatan
h) Nasehat dan petunjuk tentang tanda inpartu dan kemana harus datang untuk melahirkan.
(Manuaba, 2001; 184).
2. Kehamilan dengan Nyeri Punggung
a. Pengertian Nyeri Punggung
Nyeri punggung merupakan nyeri punggung yang terjadi pada area lumbosakral. Nyeri punggung biasanya
akan meningkat intensitasnya seiring pertambahan usia kehamilan karena nyeri ini merupakan akibat
pergeseran pusat gravitasi dan postur tubuhnya (Varney, 2006; 542).