You are on page 1of 8

LATAR BELAKANG

Kehamilan merupakan suatu proses yang alami dan normal. Selama hamil seorang ibu mengalami
perubahan-perubahan yang terjadi baik fisik maupun psikologis. Perubahan tersebut adalah beban perut
yang meningkat dan bertambah besar, hal ini membuat ibu sulit bergerak dan mencari posisi tubuh yang
nyaman (Kasdu, 2005; 73). Ibu hamil mencondongkan perut sehingga menambah lengkungan pada bagian
bawah punggung yang menimbulkan rasa nyeri. Gejala nyeri punggung ini disebabkan oleh hormon
estrogen dan progesteron yang mengendurkan sendi, ikatan tulang dan otot di pinggul (Tiran, 2007; 108).
Dari hasil penelitian oleh Meyer dan rekan (1994) ditemukan (45%) wanita hamil mengalami nyeri
punggung dan meningkat sampai (69%) pada minggu ke-28 (Mander, 2003; 113).
Nyeri punggung ini biasanya akan meningkat intensitasnya seiring bertambahnya usia kehamilan karena
nyeri ini merupakan akibat pergeseran pusat gravitasi wanita dan postur tubuhnya. Perubahan ini
disebabkan oleh berat uterus yang membesar, membungkuk yang berlebihan, berjalan tanpa istirahat, dan
angkat beban (Varney, 2006; 542).
Data yang diperoleh oleh penulis dari register ANC di RB Pintan Sari Sukoharjo ditemukan data
kunjungan ANC (Antenatal Care) Trimester III selama bulan April 2007-Maret 2008 sebanyak 211 orang
terdapat 72 (34,12%) ibu hamil dengan nyeri punggung.
Peran bidan dalam memberikan asuhan kebidanan pada kehamilan normal diatur dalam Keputusan Menteri
Kesehatan Republik Indonesia Nomor 369/MENKES/SK/III /2007 tentang Standar Profesi Bidan dalam
kompetensi ke- 3: Bidan memberikan asuhan antenatal bermutu tinggi untuk mengoptimalkan kesehatan
selama kehamilan yang meliputi: deteksi dini, pengobatan atau rujukan dari komplikasi tertentu. Maka
penulis tertarik untuk menyusun Karya Tulis Ilmiah ini dengan judul “Asuhan Kebidanan Ibu Hamil
Normal Trimester III Pada Ny. S dengan Nyeri Punggung di RB Pintan Sari Sukoharjo”.

C. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Meningkatkan pengetahuan penulis dalam melakukan asuhan kebidanan pada kehamilan normal secara
komprehensif kepada ibu hamil khususnya trimester III dengan nyeri punggung.
2. Tujuan Khusus
a. Melaksanakan asuhan kebidanan ibu hamil pada Ny. S dengan nyeri punggung dan penanganannya
untuk mengurangi nyeri punggung.
b. Mendeteksi secara dini adanya komplikasi-komplikasi yang timbul pada masa kehamilan.
c. Mengetahui kesenjangan antara teori dan praktek.

D. MANFAAT
1. Bagi Penulis
Mampu meningkatkan pola pikir ilmiah penulis dalam memberikan asuhan kebidanan pada ibu hamil
normal trimester III dengan nyeri punggung.
2. Bagi Tempat Pelayanan Kesehatan
Diharapkan dapat sebagai masukan bagi tenaga kesehatan untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan
khususnya pada ibu hamil trimester III dengan keluhan nyeri punggung.
3. Bagi Instansi Pendidikan
Diharapkan dapat sebagai bahan referensi untuk menambah sumber kepustakaan.

E. METODE DAN TEKNIK PENGUMPULAN DATA


1. Metode Penulisan
Metode Deskriptif
Metode deskriptif adalah suatu metode penulisan yang hasilnya berupa penggambaran keadaan obyek yang
diamati tanpa harus memberikan kesimpulan yang berlaku umum (Taufiqurohman, 2004; 8).
2. Teknik Pengumpulan Data
a. Wawancara
Wawancara adalah proses interaksi atau komunikasi secara langsung antara pewawancara dengan
responden (Budiarto, 2002; 13).
b. Observasi
Observasi adalah mengamati perilaku dan keadaan klien untuk memperoleh data tentang masalah
kesehatan dan keperawatan klien (Nursalam, 2001; 30).

c. Pemeriksaan
Cara pengumpulan data melalui pemeriksaan fisik (Budiarto, 2002; 15).
d. Studi Dokumentasi
Studi dokumentasi adalah studi yang berkaitan dengan perkembangan yang berupa catatan-catatan
kesehatan pasien (Effendy, 1998; 47).

BAB II
TINJAUAN TEORI

A. TEORI MEDIS
1. Kehamilan Normal
a. Pengertian
Kehamilan normal adalah masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin. Lama hamil
normal adalah 280 hari (40 minggu) atau (9 bulan 7 hari) dihitung dari hari pertama haid terakhir
(Saifuddin, 2002; 89).
Lama kehamilan yaitu sekitar 280 hari atau 40 minggu (Mochtar, 1998; 43). Dengan perhitungan sebagai
berikut:
1) Kehamilan dibawah 28 minggu dengan berat janin dibawah 1000 gram, bila berakhir disebut keguguran.
2) Kehamilan 28-36 minggu bila terjadi persalinan disebut prematuritas.
3) Kehamilan 37-40 minggu disebut aterm.
4) Kehamilan melebihi 42 minggu disebut kehamilan lewat waktu atau serotinus.
(Mochtar, 1998; 91).
b. Proses Kehamilan
1) Konsepsi (pembuahan)
Adalah suatu peristiwa penyatuan antara sel mani dengan sel telur di tuba falopii. Hanya ada satu sperma
yang telah mengalami proses kapasitasi yang dapat melintasi zona pelusida dan masuk ke vitelus ovum.
Kemudian, zona pelusida mengalami perubahan sehingga tidak dapat dilalui oleh sperma lain. Dalam
beberapa jam setelah pembuahan, mulailah pembelahan zigot selama 3 hari sampai stadium morula. Hasil
konsepsi tiba dalam cavum uteri pada tingkat blastula (Mochtar, 1998; 18-19).
2) Nidasi (implantasi)
Adalah masuknya atau tertanamnya hasil konsepsi ke dalam endometrium (Mochtar, 1998; 19).
3) Plasentasi dan Mukosa Rahim
Desidua adalah mukosa rahim pada kehamilan yang terdiri atas:
a) Desidua basalis: terletak antara hasil konsepsi dan dinding rahim, disinilah plasenta terbentuk.
b) Desidua kapsularis: yang meliputi hasil konsepsi ke arah rongga rahim.
c) Desidua vera (parietalis): yang meliputi lapisan dalam dinding rahim lainnya (Mochtar, 1998; 21).
c. Perubahan Anatomis dan Fisiologis pada Wanita Hamil
1) Perubahan Fisiologis selama kehamilan
a) Perubahan pada sistem reproduksi
(1) Uterus
(a) Uterus membesar akibat hipertrofi dan hiperplasi otot polos rahim, serabut-serabut kolagennya menjadi
higroskopik (menyerap cairan). Ukuran pada kehamilan cukup bulan : 30 x 25 x 20 cm dengan kapasitas
lebih dari 4000 cc.
(b) Berat uterus naik dari 30 gram menjadi 1000 gram pada akhir kehamilan.
(c) Pada bulan-bulan pertama kehamilan, bentuk rahim seperti buah alpukat, pada kehamilan 4 bulan
berbentuk bulat dan akhir kehamilan seperti bujur telur.
(Mochtar, 1998; 35-36).
(2) Indung telur (ovarium)
Ovulasi berhenti masih terdapat korpus luteum graviditas sampai terbentuknya uri yang mengambil alih
pengeluaran estrogen dan progesteron (Mochtar, 1998; 36).
(3) Vagina dan vulva
Akibat hipervaskularisasi, vagina dan vulva terlihat lebih merah atau kebiruan (Mochtar, 1998; 36).
(4) Dinding perut (Abdominal Wall)
Pembesaran rahim menimbulkan peregangan dan menyebabkan robeknya serabut elastik dibawah kulit,
sehingga timbul striae gravidarum. Kulit perut pada linea alba bertambah pigmentasinya dan disebut linea
nigra (Mochtar, 1998; 36).

b) Perubahan pada organ dan sistem lainnya


(1) Sistem sirkulasi darah
(a) Volume darah total dan volume plasma darah naik pesat sejak akhir trimester pertama. Volume darah
akan bertambah banyak kira-kira 25% dengan puncaknya pada kehamilan 32 minggu diikuti curah jantung
yang meningkat sebanyak  30%.
(b) Jumlah protein darah, albumin dan gamaglobulin menurun dalam triwulan pertama dan meningkat
secara bertahap pada akhir kehamilan.
(c) Hematokrit cenderung menurun karena kenaikan relatif volume plasma darah. Jumlah eritrosit
cenderung meningkat untuk memenuhi kebutuhan transport O2 yang sangat diperlukan selama kehamilan.
Konsentrasi Hb terlihat menurun, walaupun sebenarnya lebih besar dibandingkan Hb pada organ yang
tidak hamil. Leukosit meningkat 10.000 /cc begitu pula dengan produksi trombosit.
(d) Tekanan darah arteri cenderung menurun terutama selama trimester kedua kemudian akan naik lagi
seperti pada pra-hamil. Nadi biasanya naik, nilai rata-ratanya 84 permenit.

Pompa jantung mulai naik kira-kira 30% setelah kehamilan 3 bulan dan menurun lagi pada minggu-
minggu terakhir kehamilan.
(Mochtar, 1998; 37-38).
(2) Sistem pernapasan
Wanita hamil kadang-kadang mengeluh sesak dan pendek napas. Hal ini disebabkan oleh usus yang
tertekan ke arah diafragma akibat pembesaran rahim. Kapasitas vital paru meningkat sedikit selama hamil.
Wanita hamil selalu bernafas lebih dalam, yang lebih menonjol adalah pernapasan dada (Mochtar, 1998;
38).
(3) Saluran pencernaan
Salivasi meningkat, pada trimester pertama mengeluh mual dan muntah. Tonus otot-otot saluran
pencernaan melemah sehingga motilitas dan makanan akan lebih lama berada dalam saluran makanan.
Reabsorbsi makanan baik, namun akan menimbulkan obstipasi. Gejala muntah sering terjadi, biasanya
pada pagi hari (Mochtar, 1998; 38).
(4) Tulang dan gigi
Persendian panggul akan terasa lebih longgar, karena ligamen-ligamen melunak. Bila konsumsi kalsium
cukup, gigi tidak akan kekurangan kalsium (Mochtar, 1998; 38).
(5) Kulit
Pada daerah kulit tertentu terjadi hiperpigmentasi yaitu pada muka disebut chloasma gravidarum, puting
susu dan aerola mammae, perut liena nigra dan pada vulva (Mochtar, 1998; 38).
(6) Kelenjar
Kelenjar tiroid dapat membesar sedikit, kelenjar hipofise membesar pada lobus anterior dan kelenjar
adrenal tidak begitu terpengaruh (Mochtar, 1998; 39).
(7) Payudara
Payudara bertambah besar, tegang dan berat. Hiperpigmentasi pada puting susu dan aerola payudara.
Apabila diperah keluar, air susu jolong (kolostrum) berwarna kuning (Mochtar, 1998; 40).
c) Perubahan metabolisme
Umumnya, kehamilan mempunyai efek pada metabolisme, karena wanita hamil perlu mendapat makanan
yang bergizi dalam kondisi sehat.
(1) Tingkat metabolik basah meninggi hingga 15-20%, terutama pada trimester akhir.
(2) Keseimbangan asam-alkali sedikit mengalami perubahan pada konsentrasi alkali.
(3) Dibutuhkan protein yang banyak untuk perkembangan fetus, alat kandungan, payudara dan badan ibu,
serta untuk persiapan laktasi.
(4) Hidrat arang seorang wanita hamil sering merasa haus, nafsu makan kuat, sering kencing.
(5) Kadar kolesterol meningkat sampai 350 mg atau lebih per 100 cc.
(6) Metabolisme mineral, kebutuhan kalsium rata-rata 1,5 gram sehari sedangkan untuk pembentukan
tulang-tulang terutama pada trimester terakhir dibutuhkan 30-40 gram. Fosfor dibutuhkan rata-rata 2 gram
perhari, dibutuhkan tambahan zat besi 800 mg atau 30-50 mg sehari. Wanita hamil cenderung mengalami
retensi air.
(7) Berat badan naik sekitar 6,5 – 16,5 kg
(8) Kebutuhan kalori meningkat selama kehamilan dan laktasi
(9) Wanita hamil memerlukan makanan yang bergizi dan harus mengandung banyak protein.
(Mochtar, 1998; 39-40).
2) Hormon yang berpengaruh pada kehamilan
a) Progesteron, diproduksi oleh indung telur selama minggu-minggu pertama setelah pembuahan, lalu
diambil alih oleh plasenta. Progesteron mempunyai fungsi mengendurkan serabut-serabut otot uterus dan
menstimulasi pertumbuhan uterus.
b) Estrogen, fungsi hormon estrogen adalah menstimulasi perubahan uterus dan menstimulasi perubahan
payudara serta membantu pertumbuhan fetus dan plasenta.
c) Human Placental Lactugan, diproduksi oleh plasenta dan juga digunakan untuk memeriksa fungsi
plasenta.
d) Prolaktin, dikeluarkan oleh kelenjar pituary dan mungkin juga oleh fetus dan plasenta. Kadarnya
meningkat pada kehamilan awal dan tinggi saat persalinan. Kemudian menurun perlahan, tapi meningkat
kembali setiap saat ketika menyusui bayi.
e) Oksitosin, diproduksi oleh pituary. Fungsinya merangsang kontraksi dan memulai keluarnya ASI.
(Rose, 1999; 72).
3) Perubahan Fisiologis Trimester III
a) Minggu ke-28 / bulan ke-7
Fundus berada di pertengahan antara pusat dan xiphoid. Haemorroids mungkin terjadi. Pernapasan dada
menggantikan pernapasan perut. Garis bentuk janin dapat dipalpasi. Kemungkinan lelah menjalani
kehamilan dan ingin sekali menjadi ibu. Rasa panas dalam perut mungkin mulai terasa.

b) Minggu ke-32 / bulan ke-8


Fundus mencapai prosesus xiphoid, payudara penuh dan sering kencing mungkin kembali terjadi. Kaki
bengkak dan sulit tidur mungkin terjadi. Mungkin juga mengalami dyspnea.
c) Minggu ke-38 / bulan ke-9
Penurunan bayi ke dalam pelvik atau panggul ibu (lightening). Plasenta setebal hampir 4 kali waktu usia
kehamilan 18 minggu dan beratnya 0,5-0,6 kg. Ibu ingin sekali melahirkan bayi, mungkin memiliki energi
final yang meluap. Sakit punggung dan sering kencing meningkat, Braxton Hick meningkat karena serviks
dan segmen bawah rahim disiapkan untuk persalinan (Hyre, 2003; 13-14).
4) Perubahan Psikologis selama Kehamilan Trimester III
Trimester ketiga seringkali disebut periode menunggu dan waspada sebab pada saat itu ibu merasa tidak
sabar menunggu kelahiran bayinya. Gerakan bayi dan membesarnya perut merupakan 2 hal yang
mengingatkan ibu pada bayinya. Kadang-kadang ibu merasa khawatir bahwa bayinya akan lahir sewaktu-
waktu. Ini menyebabkan ibu meningkatkan kewaspadaannya akan timbulnya tanda dan gejala akan
terjadinya persalinan. Ibu sering sekali merasa khawatir atau takut kalau-kalau bayi yang akan
dilahirkannya tidak normal. Kebanyakan ibu juga akan bersikap melindungi bayinya dan akan menghindari
orang atau benda apa saja yang dianggapnya membahayakan bayinya. Seorang ibu mungkin mulai merasa
takut akan rasa sakit dan bahaya fisik yang akan timbul pada waktu melahirkan.
Rasa tidak nyaman akibat kehamilan timbul kembali pada trimester ketiga dan banyak ibu yang merasa
dirinya aneh dan jelek. Disamping itu ibu merasa sedih karena akan berpisah dari bayinya dan kehilangan
perhatian khusus yang diterima selama hamil. Pada trimester inilah ibu memerlukan keterangan dan
dukungan dari suami, keluarga dan bidan.
Trimester ketiga adalah saat persiapan aktif untuk kelahiran bayi yang akan dilahirkan dan bagaimana
rupanya. Mungkin juga nama bagi yang akan dilahirkan sudah dipilih.
Trimester ketiga adalah saat persiapan aktif untuk kelahiran dan menjadi orang tua. Keluarga mulai
menduga-duga tentang jenis kelamin bayinya (apakah laki-laki atau perempuan) dan akan mirip siapa.
Bahkan mereka mungkin juga sudah memilih sebuah nama untuk bayinya (Hyre, 2003; 28).
d. Kebutuhan selama Kehamilan
1) Makanan dalam kehamilan
Ibu hamil memerlukan tambahan beberapa zat-zat untuk pertumbuhan janin agar sehat dan ini hanya bisa
diperoleh dari makanan. Makanan diperlukan antara lain untuk pertumbuhan janin, plasenta, uterus, buah
dada dan kenaikan metabolisme. Sebagai pengawasan, kecukupan gizi ibu hamil dan pertumbuhan
kandungannya dapat diukur berdasarkan kenaikan berat badan. Kenaikan berat badan rata-rata antara 6,5
sampai 16 kg.
Tabel 2.1
Kebutuhan Makanan Sehari-hari Ibu Hamil
Kalori dan Zat Makanan Tidak Hamil Hamil
Kalori 2000 2300
Protein 55 gram 65 gram
Kalsium (Ca) 0,5 gram 1 gram
Zat Besi (Fe) 12 gram 17 gram
Vitamin A 5000 IU 6000 IU
Vitamin D 400 IU 600 IU
Tiamin 0,8 mg 1 mg
Riboflavin 1,2 mg 1,3 mg
Niasin 13 mg 15 mg
Vi 60 mg 90 mg
Sumber : Mochtar, 1998; 60
Semua zat tersebut diatas, diperoleh dari makanan yang dimakan sehari-hari. Menu disusun menurut
petunjuk baku “4 sehat 5 sempurna” dan dapat diketahui bahwa makanan yang mahal harganya belum
tentu tinggi nilai gizinya, sebaiknya banyak bahan yang murah harganya, namun mempunyai nilai gizi
yang tinggi. Hendaknya makan sayur-sayuran dan buah-buahan yang berwarna, karena nilai gizinya tinggi
untuk kesehatan (Mochtar, 1998; 59).
2) Pakaian
Pakaian harus longgar, bersih, tidak ada ikatan pada daerah perut, kutang harus menyokong payudara,
tumit sepatu tidak boleh terlalu tinggi serta pakaian dalam harus selalu bersih (Mochtar, 1998; 61).
3) Merokok
Wanita hamil dilarang merokok karena bisa berakibat berat badan bayi lebih kecil (Mochtar, 1998; 60).
4) Obat-obatan
Perlu dipertanyakan mana yang lebih besar manfaatnya dibandingkan bahayanya terhadap janin, oleh
karena itu harus dipertimbangkan pemakaian obat-obatan tersebut (Mochtar, 1998; 60).
5) Gerak badan
Gerak badan yang melelahkan dilarang, dianjurkan berjalan-jalan pada pagi hari dalam udara yang masih
segar. Gerak badan di tempat :
a) Berdiri-jongkok
b) Terlentang-kaki diangkat
c) Terlentang-perut diangkat
d) Melatih pernapasan
(Mochtar, 1998; 61).

6) Kerja
Boleh kerja seperti biasa, cukup istirahat dan makan teratur, pemeriksaan hamil yang teratur (Mochtar,
1998; 61).
7) Bepergian
Boleh dilakukan asal tidak terlalu lama dan melelahkan, duduk lama statis vena menyebebkan
tromboflebitis dan kaki bengkak, boleh bepergian menggunakan pesawat udara (Mochtar, 1998; 61).
8) Istirahat dan rekreasi
Wanita pekerja harus sering istirahat, tidur siang menguntungkan dan baik untuk kesehatan. Tempat
hiburan yang terlalu ramai, sesak, dan panas lebih baik dihindari karena dapat menyebabkan jatuh pingsan
(Mochtar, 1998; 61).
9) Mandi
Mandi diperlukan untuk kebersihan/higiene terutama perawatan kulit, karena fungsi ekresi dan keringat
bertambah. Mandi berendam tidak dianjurkan (Mochtar, 1998; 61).
10) Koitus
Koitus tidak dihalangi kecuali bila ada sejarah.
a) Sering abortus atau prematur
b) Perdarahan pervaginam
c) Koitus harus hati-hati pada minggu terakhir
d) Dilarang koitus bila ketuban sudah pecah
e) Dikatakan orgasme pada hamil tua dapat menyebabkan kontraksi uterus mengakibatkan partus
prematurus
(Mochtar, 1998; 62).
11) Kesehatan jiwa
Ketenangan jiwa penting dalam menghadapi persalinan, karena itu dianjurkan latihan kejiwaan untuk
menghadapi persalinan. Untuk menghilangkan cemas harus ditanamkan kerjasama pasien penolong dan
diberikan penerangan selagi hamil dengan tujuan:
a) Latihan-latihan fisik dan kejiwaan
b) Mendidik cara-cara perawatan bayi
c) Berdiskusi tentang peristiwa persalinan fisiologis
(Mochtar, 1998; 62).
12) Perawatan buah dada
Buah dada merupakan sumber air susu ibu yang akan menjadi makanan utama bagi bayi, karena itu jauh
sebelumnya harus sudah dirawat. Kutang yang dipakai harus sesuai dengan pembesaran buah dada, yang
sifatnya adalah menyokong buah dada dari bawah, bukan menekan dari depan.
Dua bulan terakhir dilakukan message, colostrum dikeluarkan untuk mencegah penyumbatan. Bila puting
susu masuk ke dalam, hal ini diperbaiki dengan jalan menarik-narik keluar (Mochtar, 1998; 62).
13) Persiapan persalinan
a) Membuat rencana persalinan
b) Membuat rencana untuk pengambilan keputusan jika terjadi kegawatdaruratan pada saat pengambilan
keputusan utama tidak ada
c) Mempersiapkan sistem transportasi jika terjadi kegawatdaruratan
d) Membuat rencana (pola menabung)
e) Mempersiapkan peralatan yang diperlukan untuk persalinan
(Hyre, 2003; 97-98).
14) Pengetahuan tentang tanda bahaya kehamilan yaitu:
a) Perdarahan vagina
b) Sakit kepala yang hebat menetap yang tidak hilang
c) Nyeri abdomen yang hebat
d) Bengkak pada muka dan tangan
e) Bayi kurang bergerak seperti biasa
(Hyre, 2003; 90).
15) Pengetahuan tentang tanda-tanda persalinan
a) Rasa sakit oleh adanya his yang datang lebih kuat, sering, dan teratur
b) Keluar lendir bercampur darah (show) yang lebih banyak karena robeken-robekan kecil pada serviks
c) Kadang-kadang ketuban pecah dengan sendirinya
d) Pada pemeriksaan dalam serviks mendatar dan pembukaan telah ada
(Mochtar, 1998; 93).
e. Penatalaksanaan Ibu Hamil Normal Trimester III
Penatalaksanaan ibu hamil normal dilaksanakan melalui pengawasan antenatal yang memberikan manfaat
dengan ditemukannya berbagai kelainan yang menyertai hamil secara dini, sehingga dapat diperhitungkan
dan dipersiapkan langkah-langkah dalam pertolongan persalinannya.
1) Tujuan khusus pengawasan antenatal
a) Mengenali dan menangani penyulit-penyulit yang mungkin dijumpai dalam kehamilan, persalinan, dan
nifas.
b) Mengenali dan mengobati penyakit-penyakit yang diderita sedini mungkin.
c) Menurunkan angka morbiditas dan mortalitas ibu dan anak.
d) Memberikan nasihat-nasihat tentang cara hidup sehari-hari dan keluarga berencana, kehamilan,
persalinan, nifas, dan laktasi.
(Mochtar, 1998; 47-48).
2) Jadwal pemeriksaan kehamilan
a) Pemeriksaan pertama kali yang ideal adalah sedini mungkin ketika haid terlambat satu bulan.
b) Periksa ulang 1 kali sebulan sampai kehamilan 7 bulan.
c) Periksa ulang 2 kali sebulan sampai kehamilan 9 bulan.
d) Periksa ulang setiap minggu sesudah kehamilan 9 bulan.
e) Periksa khusus bila ada keluhan-keluhan
(Mochtar,1998; 48).
3) Jadwal dilakukannya ANC trimester III :
a) Setiap seminggu atau 2 minggu sekali sampai ada tanda kelahiran tiba.
b) Evaluasi data laboratorium untuk melihat hasil pengobatan.
c) Diet 4 sehat 5 sempurna.
d) Pemeriksaan ultrasonografi.
e) Imunisasi Tetanus II.
f) Observasi penyakit yang menyertai kehamilan, komplikasi hamil trimester III, berbagai kelainan
kehamilan trimester III.
g) Rencana pengobatan
h) Nasehat dan petunjuk tentang tanda inpartu dan kemana harus datang untuk melahirkan.
(Manuaba, 2001; 184).
2. Kehamilan dengan Nyeri Punggung
a. Pengertian Nyeri Punggung
Nyeri punggung merupakan nyeri punggung yang terjadi pada area lumbosakral. Nyeri punggung biasanya
akan meningkat intensitasnya seiring pertambahan usia kehamilan karena nyeri ini merupakan akibat
pergeseran pusat gravitasi dan postur tubuhnya (Varney, 2006; 542).

b. Faktor-faktor Penyebab Nyeri Punggung


Penyebab awal sakit punggung adalah semakin besarnya beban yang dibawa oleh perut ibu hamil. Selain
itu, titik poros gaya berat ibu berubah dengan mengikuti perut yang semakin membesar ke depan. Postur
tubuh ibu hamil yang cenderung melengkung ke belakang membuat sambungan-sambungan tulang
belakang tertarik. Padahal, selama hamil plasenta di rahim ibu memproduksi hormon progesteron yang
melunakkan jaringan ikat penyangga tulang belakang. Pelunakan ini menyebabkan jaringan melonggar.
Akibatnya, sambungan-sambungan tulang belakang yang tertarik menjadi lebih sering bergeser, sementara
bagian lainnya lebih sering meregang. Inilah yang menimbulkan rasa sakit selama kehamilan
(http://www.fajar.co.id, diperoleh tanggal 22 Mei 2008).
c. Dasar Anatomis dan Fisiologis Nyeri Punggung pada Trimester II dan III
1) Kurvaktur dari vertebra lumbosakral yang meningkat saat uterus terus membesar.
2) Spasme otot karena tekanan terhadap akar syaraf.
3) Penambahan ukuran payudara.
4) Kadar hormon yang meningkat menyebabkan cartilage di dalam sendi-sendi besar menjadi lembek.
5) Keletihan.
6) Mekanisme tubuh yang kurang baik, yakni menempatkan beban tegangan pada punggung bukan pada
paha, pada waktu mengangkat barang dengan membungkuk bukan dengan berjongkok
(Hyre, 2003; 86-87).
d. Cara Mengatasi Nyeri Punggung
1) Postur tubuh yang baik.
2) Mekanik tubuh yang tepat mengangkat beban.
3) Hindari membungkuk berlebihan, mengangkat beban, dan berjalan tanpa istirahat.
4) Ayunkan panggul atau miringkan panggul.
5) Gunakan sepatu tumit rendah.
6) Jika masalah bertambah parah, penggunaan penyokong abdomen eksternal dianjurkan.
7) Kompres hangat pada punggung.
8) Kompres es pada punggung.
9) Pijatan atau usapan pada punggung.
(Varney, 2006; 542).
DAFTAR PUSTAKA

Anonim. (2007). http://www.balita.anda.indoglobal.com, diperoleh tanggal 3 Maret 2007


Budiarto, Eko. (2001). Biostatistik untuk Kedokteran dan Kesehatan Masyarakat. Jakarta: EGC
Curtis, Glade B. (2001). Tanya Jawab Seputar Kehamilan. Jakarta: ARCAN
Depkes, RI. (1997). Konsep Manajemen dan Penerapan Manajemen Kebidanan. Jakarta: Depkes RI
Hidayat, Aziz Alimul. (2001). Dokumentasi Proses Keperawatan. Jakarta: EGC
Hyre, Anne. (2003). Asuhan Antenatal. Jakarta: Pusdiknakes
Kushartanti, BM Wara. (2004). Senam Hamil Menyamakan Kehamilan Mempermudah Persalinan.
Yogyakarta: Lintang Pustaka
Lestariningsih, Sri. (2006). http://www.ayahbunda-online.com, diperoleh tanggal 14 Januari 2007
Manuaba, Ida Bagus. (1998). Ilmu Kebidanan Penyakit Kandungan dan Keluarga untuk Pendidikan Bidan.
Jakarta: EGC
Manuaba, Ida Bagus. (2001). Kapita Selekta Penatalaksanaan Rutisi Obstetri Ginekologi dan KB. Jakarta:
EGC
Mohtar, Rustam. (1998). Sinopsis Obstetri Jilid I. Jakarta: EGC
Morton, Patricia G. (2003). Panduan Pemeriksaan Kesehatan dengan Dokumentasi SOAPIE. Jakarta: EGC
Nursalam. (2001). Proses Dokumentasi Keperawatan Konsep dan Praktik. Jakarta: Salemba Medika
Rose-Neil, Wendy. (1999). Perawatan Kehamilan. Jakarta: Dian Rakyat
Saifuddin, Abdul Bari. (2001). Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternatal dan Neonatal.
Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawiroharjo
Saifuddin, Abdul Bari. (2002). Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternatal dan Neonatal.
Jakarta: YBPS
Taufiqurahman, Mochammad Arief. (2004). Pengantar Metodologi Penelitian untuk Ilmu Kesehatan.
Surakarta: CSGF
Varney, Hellen. (1997). Varney’s Midwifery Third Edition. London, Melbourne, Blackweel Scientific
Publication Boston
lorenatazo.blogspot.com

You might also like