Professional Documents
Culture Documents
Indiglow-like-002
Indiglow-like-003
Indiglow-like-004
Indiglow-like-005
Oke? Masih ngawur? Well, permasalahannya ada di indikator sein yang ada di speed
ometer. Indikator ini mengadopsi indikator tunggal, artinya satu indikator untuk
sein kiri dan kanan.
Kok bisa error? Itu karena jalur listrik untuk indikator sein memakai metode shar
ing plus-minus hehehe, nggak tau apa bahasa kerennya perhati in skema di bawah:
Skema indikator sein tunggal
Dari skema di atas tampak nggak ada jalur + dan ground pada indikator sein. Melainka
n jalur + sein kiri dan jalur + sein kanan. Plus ketemu plus kok bisa nyala? Itu kar
ena ada perbedaan potensial antara kedua jalur saat sein kiri aktif, jalur sein
kiri memiliki potensial/voltase lebih tinggi daripada jalur sein kanan lampu sei
n kiri dan indikator sein menyala, namun lampu sein kanan tidak menyala. Begitu
juga sebaliknya. Tapi begitu bohlam sein kiri dan kanan diganti LED, maka kedua
sein (kiri & kanan) akan menyala bersamaan, nggak peduli yang diklik sakelar sei
n kiri atau kanan. Filamen pada bohlam indikator sein menjadi jumper yang menghubu
ngkan jalur + sein kiri dengan + sein kanan.
Solusinya? Secara sederhana adalah dengan mencabut bohlam indikator sein dengan
begitu nggak ada shortage antara jalur sein kiri dengan sein kanan. Kekuranganny
a, kita nggak tau apakah sein menyala atau tidak, karena nggak tampak di panel s
peedometer.
Solusi kedua, lebih baik meski sedikit ribet :-D Yaitu dengan menambahkan sebuti
r diode rectifier (1N4001 atau sejenis) di tiap-tiap jalur indikator sein. Kemud
ian ujung keduanya, setelah diode, disatukan menjadi jalur + murni untuk indikator
sein. Sementara jalur lainnya dihubungkan ke ground. Lebih jelasnya lihat skema
berikut:
Skema indikator sein tunggal (mod)
Nah, setelah modifikasi tadi lampu sein motor bakal menyala dengan benar, meski
menggunakan LED sekalipun :-)
Posted 2010/11/19 by Novaera in Automods
Honda Beat: Kelistrikan Fullwave (Part-2) 6 comments
Part-2: Mengganti Regulator Fullwave & Modifikasi Jalur Kelistrikan
Setelah memodifikasi alternator menjadi fullwave, kini saatnya mengganti regulat
or (kiprok) bawaan motor dengan regulator fullwave. Di sini saya memakai regulat
or milik Honda Tiger. Harga regulator ini sekitar Rp 250rb (branded AHM). Atau b
isa menggunakan regulator Tiger produk lain (non-AHM) yang hanya berharga Rp 80r
b.
Regulator Honda Tiger
Regulator fullwave 1-phase milik Honda Tiger
Regulator Tiger berukuran sedikit lebih lebar dibanding regulator bawaan Honda B
eat. Jadi pinter-pinter menentukan lokasi pemasangannya :) Usahakan nggak jauh d
ari posisi alternator dan aki, biar irit kabel, huehuehue :D
Nah, regulator ini memiliki 5 pin/kaki/terminal 3 pin di atas (kita urut menjadi
pin #1, #2, dan #3) dan 2 pin di bawah (kita urut menjadi pin #4 dan #5). Janga
n lupa soket kabel untuk regulatornya bisa dibeli di toko-toko elektronik atau t
oko onderdil mobil. Biasanya dikenal dengan sebutan soket 6-kaki baring . Atau bila
ng aja soket kontak mobil.
Nah, sebelum instalasi jalur kabel, jangan lupa cabut fuse 15A atau lepas kabel
terminal + aki agar nggak terjadi short/konslet secara nggak sengaja.
Oke. Perhatikan lagi kabel-kabel dari stator Di situ terdapat 3 kabel standard (
putih, kuning, dan biru-kuning), plus satu kabel ekstra (cokelat). Kabel kuning
nggak digunakan karena sudah dilepas dari soket kabel dan diisolasi, sementara k
abel biru-kuning nggak diganggu gugat (ini jalur positif pulser yang mengatur ti
ming pengapian di CDI). Kabel putih masih duduk manis di soket stator. Jadi sisa
kabel ektra (cokelat yang belum terpasang) inget, kabel ekstra ini sama seperti
kabel putih, yaitu sebagai jalur pengisian (charging).
Nah, di soket regulator lama ada 4 kabel terpasang, yaitu: jalur positif aki (ka
bel merah), jalur ground (kabel hijau), jalur pengisian (kabel putih), dan jalur
lampu (kabel kuning).
Dari soket lama tadi, pindahkan kabel merah ke pin #1 regulator Tiger. Lanjut, p
indahkan kabel hijau ke pin #3 regulator Tiger. Lanjut lagi, pindahkan kabel put
ih ke pin #4 regulator Tiger.
Untuk kabel kuning, gabungkan dengan jalur output kunci kontak (kabel hitam, bis
a diambil dari fuse 10A) dan pindahkan ke pin #2 regulator Tiger. Pin #2 merupak
an jalur voltase referensi . Di sini kita bakal memonitor tegangan aki melalui jalu
r + output kunci kontak kunci kontak terhubung dengan jalur positif aki melewati f
use 10A. Jadi fungsi monitoring aktif jika kontak pada posisi ON.
Sementara jalur lampu (lampu utama & lampu senja) mengambil suplai listrik dari
aki melalui jalur output kunci kontak. Itulah kenapa kabel kuning tadi kita jump
er dengan kabel hitam dari output kunci kontak. Dengan begitu lampu hanya bisa d
inyalakan jika kunci kontak pada posisi ON.
Nah, sisa satu pin lagi Inget kabel ekstra dari stator? Sekarang pasang kabel in
i LANSUNG ke pin #5 regulator Tiger (boleh bolak-balik dengan kabel putih, pin #
4). Maksudnya LANGSUNG , jalur ini nggak boleh numpang ke jalur lain jadi dari spul
langsung ke regulator. Itulah kenapa saya minta gunakan kabel ekstra yang rada
panjang :)
Skema pemasangan secara lengkap bisa dilihat di bawah:
Skema fullwaving Honda Beat
Sudah terpasang semua? Sekarang coba hidupkan mesin motornya Fuse aki (15A) dan/
atau kabel terminal aki jangan dipasang dulu. Kemudian nyalakan mesin motor deng
an starter kaki (engkol). Bisa menyala? Ok, matikan! Berarti modifikasi alternat
or dan regulator fullwave berfungsi dengan baik.
Sekarang pasang kembali fuse 15A dan/atau kabel terminal aki yang dilepas tadi.
Kemudian ON-kan kunci kontak dan nyalakan lampu utama. Jika menyala, berarti jal
ur lampu terpasang dengan baik. Ok, matikan lampunya :D
Lanjut, ukur voltase di terminal aki menggunakan multimeter. Perhatikan angka di
multimeter itu menunjukkan nilai voltase aki (biasanya kisaran 12.3~12.8V). Kem
udian nyalakan kunci kontak dan mesin (boleh pake starter elektrik, boleh pake s
tarter engkol). Lihat lagi angka di multimeter. Nilainya harus lebih tinggi dari
12V kisaran 13~15V, pertanda output regulator mengambil alih suplai listrik.
Kemudian nyalakan lampu utama biasanya voltase bakal turun mencapai 12V atau kur
ang dikit ini normal. Lanjut putar gas sedikit (kira-kira setara dengan berjalan
pada kecepatan 30~40 km/jam). Nilai voltase bakal naik hingga maksimal 14.5~15.
6V artinya ada suplai dari output regulator. Nilai ini nggak boleh >16V (baik ko
ndisi tanpa beban maupun beban penuh) karena beresiko menyiksa aki dan komponen el
ektrik lainnya, termasuk CDI! Jika output regulator >16V, periksa jalur voltase
referensi terpasang dengan baik atau dengan terpaksa ganti regulator :) Dan pada
kondisi beban penuh, voltase juga nggak boleh kurang dari 12.8V. Kurang dari it
u, aki bakal tekor karena tidak terisi (charge) dengan baik.
Selesai! :)
Posted 2010/11/19 by Novaera in Automods
Honda Beat: Kelistrikan Fullwave (Part-1) Leave a comment
Part-1: Modifikasi Alternator Fullwave
Modifikasi kelistrikan fullwave pada Honda Beat gampang-gampang susah. Gampang s
ebenarnya sih, tapi susah jika nggak punya peralatan yang memadai untuk bongkar
pasang. Sistem kelistrikan fullwave mengharuskan untuk memisah ground AC dan gro
und DC, dan mem-floating ground AC. Sementara ground AC sendiri diletakkan di bo
di stator. Stator sendiri berada di balik flywheel magnet. Jadi mau nggak mau ha
rus bongkar stator dulu :-D
Alternator Honda Beat terletak di sebelah kanan, di sisi knalpot tepatnya di bal
ik kipas pendingin mesin.
Setelah membuka cover kipas dan kipasnya, lanjutkan dengan membongkar flywheel m
agnet. Untuk yang satu ini musti punya alat khusus, yaitu flywheel puller atau d
ikenal sebagai treker magnet.
Selanjutnya tinggal membongkar stator
Posisi ground stator di kawat tembaga yang tersolder di tab yang ada kabel hijau
nya
Nah, lepaskan kawat tersebut dari tab ground bisa pake solder, bisa dipotong :-D
Sementara kabel hijau biarin aja itu adalah jalur ground untuk pulser.
Kemudian tambahkan kabel ektra usahakan agak panjang (di sini saya pakai kabel w
arna cokelat), ukuran paling tidak sama dengan kabel spul, dan yang penting taha
n panas :-)
Sambungkan ujung kabel ekstra ini dengan ujung kawat yang telah dicabut tadi Jan
gan lupa tutup/isolasi sambungan tersebut dengan heat-shrink atau selang bakar a
gar tidak konslet dengan yang lainnya.
Rapikan kembali supaya nggak tersambar flywheel magnet yang bakal berputar kenca
ng
Sekarang perhatikan soket kabel yang menuju stator di situ ada 3 jalur kabel: pu
tih (spul pengisian/charging), kuning (spul lampu), dan biru-kuning (jalur pulse
r, untuk sinyal timing pengapian). Spul lampu nggak digunakan lagi, jadi lepaska
n kabel kuning dari soket kabel tadi, lalu isolasi agar nggak mudah konslet ke m
ana-mana.
Sudah? Pasang kembali stator ke tempatnya semula sekarang kita lakukan tes sedik
it tuk meyakinkan modifikasi sudah benar atau belum :D
Ambil multimeter (saya pakai yang digital), set ke range continuity multimeter bak
al berbunyi beep kalau kedua probe/tester merah & hitam saling disentuhkan.
Mode "Continuity" pada multimeter
Dari soket stator, pasang masing-masing probe multimeter pada jalur kabel putih
dan kabel ekstra. Multimeter HARUS berbunyi. Jika tidak, pertanda ada salah satu
jalur yang putus, atau kemungkinan terburuk, kawat spul yang putus!
Lanjut, sekarang antara kabel putih dan ground/rangka multimeter harus TIDAK ber
bunyi. Begitu juga antara kabel ekstra dengan ground/rangka. Jika berbunyi, kawa
t spul masih terhubung dengan ground, berarti modifikasi fullwave belum berhasil
.
Nah, setelah lulus uji, stator tersebut siap menjadi stator fullwave alias, ngga
k ada sedikit pun kawat kumparan yang terhubung dengan ground/rangka