You are on page 1of 7

1.

Sebutkan alasan mengapa Bahasa Melayu dijadikan sumber dari Bahasa


Indonesia ?
Jawab :
Bahasa Melayu dijadikan sumber dari Bahasa Indonesia karena bahasa Melayu
paling banyak digunakan dalam aktivitas keseharian mereka yang dahulu umumnya
berdagang. Mereka menggunakan bahasa Melayu untuk sarana komunikasi. Sehingga
bahasa Melayu sudah dikenal dalam keseharian mereka. Dan mereka sudah terbiasa
memakai bahasa Melayu untuk berkomunikasi baik dengan orang lokal maupun orang
asing.
Selain itu bahasa Melayu mudah diterima masyarakat multikultural mengingat
Indonesia adalah Negara yang terdiri atas berbagai suku, dan bahasa. Hal ini karena
bahasa Melayu tidak mengenal strata sosial ( tingkatan dalam berbahasa) apalagi
strata social ketat atau egaliter. Hal ini bertolak belakang dengan bahasa Jawa yang
menggunakan tingkatan – tingkatan kelas sosial tertentu dlam pilihan istilah, frasa
maupun tata cara pengucapannya. Dalam bahasa Jawa terdapat ngoko, ngoko alus,
karma, karma inggil, dan lain - lain. Selain itu masih ada bahasa Jawa untuk keraton ,
orang biasa, dan lain - lain. Oleh sebab itu meskipun penduduk Indonesia mayoritas
orang Jawa mereka tidak menggunakan bahasa Jawa sebagai sumber bahasa
Indonesia.
Alasan lainnya karena selain bahasa dari suku lain lebih sulit sedangkan bahasa
Melayu lebih mudah. Misalnya ada beberapa suku didaerah Papua yang memiliki
bahasa yang khusus dan rumit. Bahasa yang biasa mereka gunakan hanya dapat
dimengerti oleh anggota suku tersebut, sehingga banyak terjadi perselisihan dan
perang antardaerah dikarenakan salah komunikasi. Bisa saja terjadi kata yang sama
memiliki arti yang berbeda pada bahasa lainnya.

2. Sebukan fungsi dan kedudukan Bahasa Indonesia sebagai bahasa


kesatuan dan bahasa negara ?
Jawab :
Bahasa Indonesia memiliki dua kedudukan yaitu sebagai bahasa Nasional dan
sebagai bahasa Negara. Dalam UUD 1945 kedudukan bahasa Indonesia sebagai
bahasa nasional sudah dimiliki Indonesia sejak dicetuskannya Sumpah Pemuda.

1
Dalam kedudukannya sebagai bahasa nasional bahasa Indonesia memiliki
fungsi sebagai

1. Lambang kebanggaan kebangsaan


Sebagai lambang kebanggaan kebangsaan bahasa Indonesia merupakan cerminan
dari nilai-nilai sosial budaya bangsa Indonesia. Banyak Negara lain diluar sana yang
tidak memiliki bahasa sendiri namun hanya memakai bahasa yang sama dengan
Negara lain sebagai bahasa nasionalnya. Oleh sebab itu kita sebagai bangsa Indinesia
bangga akan adnya bahasa Indonesia yang menjadi bahasa Nasional yang hanya ada
satu bahasa Indonesia didunia. Hal ini menunjukkan lambang kebanggaan tersendiri
bagi Negara Indonesia.
2. Lambang identitas nasional
Sebagai lambang identitas nasional bahasa Indonesia memiliki kedudukan yang
sejajar dengan bendera Negara. Bendera Negara menunjukkan bahwa Indonesia
memiliki cirri khas yang terlihat dari struktur, bentuk, dan warna benderanya. Begitu
pula dengan bahasa, bahasa Indonesia memiliki cirri khas tersendiri, dilihat dari gaya
bahasa, suku kata, pengucapan maupun kosa kata yang berbeda dari bahasa lain.
Dengan demikian bahasa Indonesia haruslah memiliki identitas sendiri yaitu sebagai
bahasa ang bersih dari unsur – unsure bahasa lain yang tidak benar-benar diperlukan.

3. Alat pemersatu berbagai suku bangsa


Bahasa Indonesia sebagai alat pemersatu berbagai suku bangsa sudah terbukti
Keunggulan bahasa Indonesia tidak perlu diragukan lagi. Hal ini terlihat dari
banyaknya suku bangsa di Indonesia ini dari Sabang sampai Merauke yang mampu
disatukan dengan menggunakan bahasa Indonesia. Walaupun melewati batas antar
pulau namun bahasa Indonesia dapat disebarluaskan hingga pelosok negeri.

4. Alat perhubungan antardaerah dan antarbudaya


Indonesia yang dikenal sebagai Negara kepulauan ternyata mampu disatukan
dengan satu bahasa yaitu bahasa Indonesia. Tanpa adanya bahasa Indonesia mereka
mengalami kesuliatan dalam hal komunikasi. Jika terjadi kesulitan dalam
berkomunikasi maka dapat terjadi perselisihan dan salah mengerti maksud dari
pembicaraan itu. Dan akhirnya mereka tidak mampu melakukan kerjasama,baik alam
hal niaga, politik, ekonomi maupun hal- hal lainnya.

2
Dalam kedudukannya sebagai bahasa negara bahasa Indonesia memiliki fungsi
sebagai
1. Bahasa resmi kenegaraan
Bahasa Indonesia dipakai sebagai bahasa resmi yang digunakan untukurusan
kenegaraan, pidato resmi, dokumen resmi Negara, maupun pelaksanaan upacara
kenegaraan. Sebagai bahasa resmi bahasa Indonesia juga dipakai untuk acara rapat-
rapat dalam suatu forum, diskusi ilmiah, seminar maupun acara penting yang biasa
dilakukan oleh Warga Negara Indonesia. Hal itu dapat menjembatani adanya
perbedaan bahasa masing-masing peserta yang tidak sama bahasa daerahnya. Dengan
demikian bahasa Indonesia wajib dipakai untuk acara formal.
2. Bahasa pengantar dalam dunia pendidikan
Dunia pendidikan yang muridnya berasal dari berbagai wilayah memungkinkan
adanya bahasa daerah yang mereka gunakan. Oleh sebab itu mak perlu adanya bahasa
yang sama, dengan demikian ilmu yang diserap dapat diterima dengan baik dan
memberi hasil yang optimal. Buku ajarpun harus memakai bahasa Indonesia yang
baku sesuai dengan kebutuhan ,selain itu penyampaian materi dari guru ataupun
pendidik harus bahasa Indonesia yang dapat diterima oleh semua kalangan.
3. Alat perhubunagan di tingkat nasional
Setiap warga masyarakat membutuhkan adanya alat transportasi yang bisa dipakai
untuk bepergian dari satu tempat ke tempat yang lain. Begitu pula bahasapun juga
diperlukan untuk komunikasi dalam setiap tempat di setiap waktu. Kita tidk bisa
memastikan apakah orang yang akan kita temui nanti adalah orang yangmemlki
bahasa daerah yang sama dengan kita. Oleh sebab itu dalam lingkup Negara
dibuthkan alat penghubung yang dipahami oleh semua komponen warganya yaitu
bahasa Indonesia.
4. Alat pengembangan kebudayaan, ilmu pengetahuan dan teknologi
Kebudayaan, ilmu pengetahuan dan teknologi merupakan hal yang
berkesinambungan, ketiga hal tersebut dapat dikembangkan bila ada alat komunikasi
nasional. Misalnya pada teknologi, kita mengenal mesin cuci tetapi untuk
menggunakan mesin tersebut kita karus membaa panduannya. Dengan demikian
bahasa Indonesia sebagai alat komunikasi dapat membantu mempermudah

3
melauasnya teknologi. Begitu halnya dengan kebudayaan dan ilmu pengetahuan yang
juga membutuh publikasi.

3. Ada beberapa macam ejaan yang dikenal atau yang digunakan dalam
bahasa Indonesia ? Jelaskan beserta alasannya?
Jawab:
Ada 3 ejaan yang digunakan dalam bahasa Indonesia. Ejaan tersebut adalah
1. Ejaan Van Ophuijsen
Ejaan Van Ophuijsen adalah ejaan yang pernah digunakan dalam bahasa
Indonesia. Ejaan ini digunakan untuk menuliskan kata – kata Melayu menurut model
yang dimengerti Belanda, yaitu menggunakan huruf Latin dan bunyi mirip sengan
tuturan Belanda.
Antara lain huruf i untuk menuliskan jang, pajah, sajang.
• Huruf oe untuk menuliskan goeror, itoe, oemoer.
• Tanda diakritikseperti koma ain dan tanda trema untuk menuliskan kata-
kata ma’moer, ‘akal, ta’, pa’.
• Huruf hidup yang diberi titik dua diatasnya menandai bahwa huruf tersebut
dibaca dalam satu suku kata.
Ejaan ini di bakukan tahun 1901 oleh Prof. Charles Van Ophuijsen orang
Belanda. Ejaan ini digunakan untuk menuliskan kata – kata Melayu menurut model
yang demengeri oleh orang – orang Belanda. Sehingga saat menjajah dahulu bangsa
Belanda dapat mengerti bahasa kita.
2. Ejaan Soewandi
Sistem ejaan Soewandi atau yang lebih dikenal sebagai system ejaan Republik
Indonesia. Ejaan ini menggantikan sistem Ejaan Van Ophuijsen pada 19 Maret 1947
dan berlaku selama 25 tahun. Ejaan ini anyak menggunakan huruf “oe” dalam
katanya.
Ejaan Soewandi diuat agar Indonesia terlepas dari pengaruh kebarat-baratan, atau
pengaruh dari Belanda, Oleh karena itu diuatlah ejaan Soewandi yang berasal dari
pemikiran orang Indonesia. Diharapkan ejaan ini dapat memberi dampak positif bagi
perkembangan bahasa Indonesia.
3. Ejaan Yang Disempurnakan

4
Ejaan ini berlaku sejk tahun 1972 berdasatrkn Kepres No.57 Tahun 1972.
Pemerintah mengganti Ejaan Soewandi dengan ejaan ini karena seiring perubahan
jaman diperlukan perubahan ejaan yang lebih sempurna. Oleh karena itu terbentuklah
Ejaan Yang Disempurnakan. Kemudian pemerintah memberikan buku – buku
pedoman untuk masyarakat secara luas untuk mensosialisasikannya.
Hal yang diganti adalah
• tj menjadi c
• dj menjadi j
• j menjadi y
• sj menjadi sy
• ch menjadi kh
• awalan di dan kata depan di dibedakan penulisannya.

4. Apa yang dimaksud Bahasa Melayu sebagai lingua franca ?


Jawab :
Bahasa Melayu sebagai lingua franca karena digunakan sebagai bahasa
penghubungan antardaerah. Bahasa Melayu dahulu digunakan sebagai pemersatu
ragam bahsa yang berada disuatu wilayah tertentu. Bahasa Melayu termasuk dalam
rumpun bahasa Austronesia. Menurut statistik penggunaan bahasa didunia, penutur
bahasa Melayu diperkirakan mencapai 250 juta jiwa yang merupakan bahasas
keempat dalam urutan jumlah penutur bagi bahasa-bahasa di dunia. Catatan tertulis
bahasa Melayu berasal dari abad ke-7 Masehi tercantum pada beberapa prasasti
peninggalan kerajaan Sriwijaya di bagian selatan Sumatara dan wangsa Sailendra.
Bahasa Melayu digunakan sudah berabad – abad terlebih di bidang perdagangan
Seperti yang kita ketahui Negara Indonesia adalah Negara maritim, yang
mengandalkan laut sebagai mata pencahariannya. Sehingga sector menonjol yang ada
saat itu adalah berasal dari daerah pesisir, dimana di daerah itu berdatangan pedagang
dari berbagai penjuru dunia. Baik untuk menjual barangnya (rempah – rempah,
kain,dan kebutuhan sehari – hari). Bahasa Melayu merupakan bahasa resmi
perniagaan. Pedagang Indonesia biasanya mengunakan bahasa Melayu untuk
komunikasi jual beli. Pedagang asingpun memgikuti aturan tersebut. Mereka ikut
menggunakan bahasa Melayu sebagai bahasa untuk perdagangan. Walaupun mereka
ingin sekedar melakukan perdagangan atu bahkan ada yang berniat buruk untuk

5
menguasai Indonesia.Karena itu secara de facto bahasa Melayu telah menjadi lingua
franca di wilayah nusantara.

5. Bagaimana tanggapan tentang adanya fenomena kekurang banggaan


remaja kita terhadap Bahasa Indonesia. Bagaimana mengantisipasi
masalah tersebut ?
Jawab :
Fenomena kekurang banggaan remaja kita terhadap Bahasa Indonesia terlihat dari
banyaknya remaja yang menggunakan bahasa asing sebagai tambahan atau selingan
dalam kesehariannya. Mereka menggunakan bahasa Inggris, adapula yang memakai
bahasa Korea ataupun Jepang. Hal ini menimbulkan anggapan bahwa mereka lebih
menyukai bahasa asing daripada bahasa sendiri. Padahal belum tentu mereka semua
lebih menyukai bahasa asing daripada bahasa sendiri, bisa mereka melakukan hal itu
untuk kepentingan pribadinya. Misalnya ada beberapa orang mahasiswa jurusan
Sastra Inggris atau jurusan bahasa lainnya yang memasukkan bahasa asing dalm
bahasa kesehariannya untuk menambah kemampuan dan meningkatkan kompetensi
dirinya di ranah internasional.
Jika yang dimaksud adalah bahasa Inggris,bukankah bahasa Inggris Merupakan
bahasa internasional yang seharusnya dimiliki oleh setiap orang dalam hubungannya
dengan dunia internasional. Mereka membutuhkan bahasa yang dapat dimengerti oleh
seluruh umat manusia yaitu salah satunya dengan bahasa Inggris. Dengan bahasa
Inggris dapat memudahkan orang – orang yang bekrja diluar negeri atau dalam
perantauan untuk berkomunikasi.
Namun lain halnya dengan orang - orang yang berlebihan (allay) dalam berbahasa,
mereka memakai variasi dari bahasa Indonesia dan menyisipkan bahasa Inggris dalam
kehiupan sehari – hari agar terlihat kern atau lebih pintar dari orang lain. Padhal hal
tersebut tidak diperluakan. Mengingat bahasa diperlukan untuk mempermudah
bekomunikasi maka jika yang kita ajak bicara mengerti dengan apa yang kita ucapkan
maka tidak perlu memakai bahasa secara berlabihan. Bahkan hal – hal tersebut dapat
membuat kerancuan dalam berkomunikasi. Dan bisa jadi orng yang kjita ajak bicara
tidak mengarti dengan apa yang kiita ucapkan. Begitu pula dengan bahasa tulisan,
bahasa dalam tulisan seharusnya juga menggunakan bahasa yang bisa dimengaerti
oleh ornag yang membacanya. Dengan bahasa Indonesia bukankah seharusnya
memudahkan komunikasi tanpa perlu penambahan bahasa asing. Kecuali jika kita

6
sedang berbicara dngan orang asing atau dalam konteks yang membutuhkan bahasa
asing.
Dlam mengatasi permasalahan tersebut, satu hal yang menjadi kunci utama yaitu
“Cintailah Indonesia”. Kita sebagai bangsa Indonesia seharusnya memiliki kecintaan
terhadap bangsanya, hal ini bisa diwujudkan dengan memakai bahasa Indonesia dalam
kehidupan sehari-hari, bahasa Indonesia diperlukan dalam pengembangan pendidikan
dan hal lainnya. Untuk membuat para remaja mencintai bahasa Indonesia, yaitu
dengan mengenalkan keunggulan bahasa Indonesia pada mereka. Seperti kata pepatah
“tak kenal maka tak sayang” maka kita harus membuat mereka menganal baru
kemudian membuat mereka menyayangi dan mencintai bahasa Indonesia.
Saat kiat mengetahui sesuatu maka kita baru akan tahu baik buruknya dan baru
akan dapat mencintainya. Remaja Indnesia harus mengetahui betapa berharganya
bahasa Indonesia bagi negeri ini. Dengan perjuangan yang tidak mudah, pemuda
terdahulu menyatakan sumpah pemuda, yang didalamnya terdapat pengakuan bahwa
mereka mengakui bahasa Indonesia sebagai bahasa kesatuan. Coba bayangkan tanpa
bahasa Indonesia kita tidak akan apat memproklamirkan kemerdekaan ke pelosok
nogeri. Mana mungkin mereka bisa tahu negaranya merdeka jika mereka tidak
mengerti bahasa Indonesia.
Tanamkan pada diri jiwa muda mereka bahwa kesadaran untuk berbahasa
Indonesia sangat diperlukan. Sekarang ini banyak orang –orang asing yang sedang
dan telah mempelajari bahasa Jawa maupun bahasa Indonesia. Apa kita rela bahasa
kita sendiri lebih dikuasai oleh bangsa asing? Tentu jawabannya tidak. Kita sebagai
pemilik bahasa harus lebih menghargai bahasa kita sendiri, bahasa yang menjadi
tombak perjuangan bangsa Indonesia.
Sebagai seorang remaja kita harus saling mengingatkan untuk menggunakan
bahasa Indonesia yang baik dan benar, memakai disetiap forum resmi maupun sehari
–hari. Mengajarkan pada yang lebih muda untuk berbicara dalam bahasa Indonesia
dan menghormati yang lebih tua dengan menggunakan bahasa Indonesia pula.

You might also like