You are on page 1of 7

MAKALAH KELOMPOK

BAHASA INDONESIA
“ SINGKATAN DAN AKRONIM ”

Oleh :
KELOMPOK 1
IP (A) Semester 2

1. Tri Sutrisno
2. Radzi Ferdhani
3. Rasyid Wardana
4. Rian Parastyantoro
5. M. Sukriansyah

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK


UNIVERSITAS MARITIM RAJA HAJI TANJUNGPINANG
T.A 2009
KATA PENGANTAR

Pujj syukur kami ucapkan atas rahmat yang diberikan Allah berupa
kesehatan dan kesempatan, sehingga makalah Bahasa Indonesia yang berjudul
“Singkatam dan Akronim” dapat diselesaikan tepat waktu yang telah ditentukan.
Dalam proses penulisan makalah ini, tentu saja kami tidak terlepas dari
peran segenap pihak. Maka itu kami ingin mengucapkan rasa terima kasih
kepada :
1. Bapak Prof. Dr. H. Maswardi M. Amin, M.Pd selaku Lektor
UMRAH
2. Bapak Drs. Zamzami A. Karim sebagai Dekan FISIPOL UMRAH
3. Dosen-dosen pengajar di FISIPOL UMRAH
4. Bapak Oksep Adhyanto, SH. MH, selaku Dosen Pembimbing dan
pengajar mata kuliah Bahasa Indonesia.
5. Kedua Orang Tua kami yang telah banyak memberi dukungan baik
berupa materil maupun dukungan.
Keterbatasan akan pengetahuan dan kemampuan kami yang menjadi
hambatan dalam kesempurnaan penyusunan makalah ini. Kami juga sangat
menyadari bahwa di dalam makalah ini masih banyak terdapat kesilapan dan
kekurangan.
Oleh sebab itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya
membangun. Tetapi kami akan tetap berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi
dan memberikan faedah bagi setiap pembacanya.

Tanjungpinang, 20 Maret 2009

Penulis,
Akronim

Akronim adalah sebuah singkatan yang menjadi sebuah kata tersendiri.


Contoh – contoh beberapa akronim:
• Asbun - asal bunyi
• Sinetron - sinema elektronik
Banyak istilah-istilah politik di Indonesia merupakan akronim:
• Kades - Kepala Desa
• Pelita - Pembangunan Lima Tahun
• Pemkot - Pemerintah Kota (Kotamadya)
Seringkali akronim adalah sebuah kata atau singkatan resmi yang artinya
diplesetkan. Beberapa contoh:
• Gepeng - Gelandangan dan Pengemis
• Pecel Lele - pemakai celana lebar-lebar
Pedoman umum untuk penulisan singkatan dan akronim:
1. Singkatan adalah bentuk yang dipendekkan yang terdiri dari satu huruf
atau lebih.
1. Singkatan nama orang, gelar, sapaan, jabatan, atau pangkat diikuti
dengan tanda titik.
2. Singkatan nama resmi lembaga pemerintahan dan ketatanegaraan,
badan/organisasi, serta nama dokumen resmi yang terdiri atas
huruf awal kata ditulis dengan huruf kapital tanpa tanda titik.
3. Singkatan umum yang terdiri dari tiga huruf atau lebih diikuti satu
tanda titik. Tetapi, singkatan umum yang terdiri hanya dari dua
huruf diberi tanda titik setelah masing-masing huruf.
4. Lambang kimia, singkatan satuan ukur, takaran, timbangan, dan
mata uang asing tidak diikuti tanda titik.
2. Akronim adalah singkatan yang berupa gabungan huruf awal, suku kata,
ataupun huruf dan suku kata dari deret kata yang diperlakukan sebagai
kata.
1. Akronim nama diri yang berupa gabungan huruf awal dari deret
kata ditulis seluruhnya dengan huruf kapital.
2. Akronim nama diri yang berupa gabungan suku kata atau
gabungan huruf dan suku kata dari deret kata ditulis dengan huruf
awal kapital.
3. Akronim yang bukan nama diri yang berupa gabungan huruf, suku
kata, ataupun huruf dan suku kata dari deret kata ditulis seluruhnya
dengan huruf kecil.
Singkatan

Singkatan secara sederhana merupakan sebuah huruf ataupun sekumpulan


huruf-huruf sebagai bentuk pendek dari sebuah/beberapa kata. (sebagai contoh:
kata sebagai terkadang disingkat sbg.)
Penyingkatan bisa dilakukan terhadap sebuah kata, ataupun sebagai
terhadap beberapa kata.
Macam singkatan:
• akronim/inisial kata,
• singkop/aposkop,
• secara fonetik dari kata yang akan disingkat.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI, 1994:945) singkatan
adalah (1) hasil menyingkat (memendekkan) yang berupa huruf atau gabungan
huruf (misalnya, DPR, KKN, yth.,dsb., dan hlm.), (2) kependekan; ringkasan.
Dengan demikian, semua kependekan kata atau frase itu dapat digolongkan ke
dalam singkatan. Singkatan juga berarti hasil menyingkat (memendekkan)
sehingga akronim merupakan salah satu bentuk singkatan. Dalam Kamus Besar
Bahasa Indonesia (KBBI, 1994:18), akronim adalah kependekan yang berupa
gabungan huruf atau suku kata atau bagian lain yang ditulis dan dilafalkan sebagai
kata yang wajar (misalnya, mayjen singkatan dari mayor jenderal, rudal singkatan
dari peluru kendali, dan sidak singkatan dari inspeksi mendadak).
Pedoman umum untuk penulisan singkatan dan akronim:
1. Singkatan adalah bentuk yang dipendekkan yang terdiri dari satu huruf
atau lebih.
1. Singkatan nama orang, gelar, sapaan, jabatan, atau pangkat diikuti
dengan tanda titik.
2. Singkatan nama resmi lembaga pemerintahan dan ketatanegaraan,
badan/organisasi, serta nama dokumen resmi yang terdiri atas
huruf awal kata ditulis dengan huruf kapital tanpa tanda titik.
3. Singkatan umum yang terdiri dari tiga huruf atau lebih diikuti satu
tanda titik. Tetapi, singkatan umum yang terdiri hanya dari dua
huruf diberi tanda titik setelah masing-masing huruf.
4. Lambang kimia, singkatan satuan ukur, takaran, timbangan, dan
mata uang asing tidak diikuti tanda titik.
2. Akronim adalah singkatan yang berupa gabungan huruf awal, suku kata,
ataupun huruf dan suku kata dari deret kata yang diperlakukan sebagai
kata.
1. Akronim nama diri yang berupa gabungan huruf awal dari deret
kata ditulis seluruhnya dengan huruf kapital.
2. Akronim nama diri yang berupa gabungan suku kata atau
gabungan huruf dan suku kata dari deret kata ditulis dengan huruf
awal kapital.
3. Akronim yang bukan nama diri yang berupa gabungan huruf, suku
kata, ataupun huruf dan suku kata dari deret kata ditulis seluruhnya
dengan huruf kecil.
Akronim dan singkatan sebagai judul

Akronim dan singkatan hanya sebaiknya digunakan sebagai judul jika hal
tersebut jauh lebih terkenal daripada kepanjangannya (misalnya AIDS vs.
Acquired Immune Deficiency Syndrome, Radar vs. Radio Detection and Ranging).
Seringkali suatu singkatan yang terkenal kepanjangannya menggunakan
bahasa asing sehingga penutur bahasa Indonesia yang terbiasa menggunakan
akronim/singkatan yang telah diserap dalam bahasa Indonesia tersebut lebih
terbiasa dengan singkatannya. Hal ini juga patut dicermati. Contoh adalah
ASEAN vs. Association of Southeast Asia Nations (Perhimpunan Bangsa –
Bangsa Asia Tenggara).
Untuk beberapa judul artikel pembaca dalam bahasa Indonesia mungkin
akrab dengan lebih dari satu varian nama, misalnya Perserikatan Bangsa-Bangsa,
PBB, United Nations, UN, yang semuanya menunjuk ke entitas yang sama.
Sebisa mungkin jika kepanjangan suatu akronim dijadikan judul artikel
maka perlu dicarikan padanannya dalam bahasa Indonesia, jika ada, maka
sebaiknya padanan tersebutlah yang dijadikan judul artikel tersebut, misalnya
UNESCO vs. United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization
(Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-
Bangsa)

You might also like