Professional Documents
Culture Documents
BAHASA INDONESIA
“ SINGKATAN DAN AKRONIM ”
Oleh :
KELOMPOK 1
IP (A) Semester 2
1. Tri Sutrisno
2. Radzi Ferdhani
3. Rasyid Wardana
4. Rian Parastyantoro
5. M. Sukriansyah
Pujj syukur kami ucapkan atas rahmat yang diberikan Allah berupa
kesehatan dan kesempatan, sehingga makalah Bahasa Indonesia yang berjudul
“Singkatam dan Akronim” dapat diselesaikan tepat waktu yang telah ditentukan.
Dalam proses penulisan makalah ini, tentu saja kami tidak terlepas dari
peran segenap pihak. Maka itu kami ingin mengucapkan rasa terima kasih
kepada :
1. Bapak Prof. Dr. H. Maswardi M. Amin, M.Pd selaku Lektor
UMRAH
2. Bapak Drs. Zamzami A. Karim sebagai Dekan FISIPOL UMRAH
3. Dosen-dosen pengajar di FISIPOL UMRAH
4. Bapak Oksep Adhyanto, SH. MH, selaku Dosen Pembimbing dan
pengajar mata kuliah Bahasa Indonesia.
5. Kedua Orang Tua kami yang telah banyak memberi dukungan baik
berupa materil maupun dukungan.
Keterbatasan akan pengetahuan dan kemampuan kami yang menjadi
hambatan dalam kesempurnaan penyusunan makalah ini. Kami juga sangat
menyadari bahwa di dalam makalah ini masih banyak terdapat kesilapan dan
kekurangan.
Oleh sebab itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya
membangun. Tetapi kami akan tetap berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi
dan memberikan faedah bagi setiap pembacanya.
Penulis,
Akronim
Akronim dan singkatan hanya sebaiknya digunakan sebagai judul jika hal
tersebut jauh lebih terkenal daripada kepanjangannya (misalnya AIDS vs.
Acquired Immune Deficiency Syndrome, Radar vs. Radio Detection and Ranging).
Seringkali suatu singkatan yang terkenal kepanjangannya menggunakan
bahasa asing sehingga penutur bahasa Indonesia yang terbiasa menggunakan
akronim/singkatan yang telah diserap dalam bahasa Indonesia tersebut lebih
terbiasa dengan singkatannya. Hal ini juga patut dicermati. Contoh adalah
ASEAN vs. Association of Southeast Asia Nations (Perhimpunan Bangsa –
Bangsa Asia Tenggara).
Untuk beberapa judul artikel pembaca dalam bahasa Indonesia mungkin
akrab dengan lebih dari satu varian nama, misalnya Perserikatan Bangsa-Bangsa,
PBB, United Nations, UN, yang semuanya menunjuk ke entitas yang sama.
Sebisa mungkin jika kepanjangan suatu akronim dijadikan judul artikel
maka perlu dicarikan padanannya dalam bahasa Indonesia, jika ada, maka
sebaiknya padanan tersebutlah yang dijadikan judul artikel tersebut, misalnya
UNESCO vs. United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization
(Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-
Bangsa)