Professional Documents
Culture Documents
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Pada proses mengajukan gugatan ke pengadilan seseorang mengharapkan gugatannya
dikabulkan. Oleh karena itu ia berkepentingan pula bahwa sekiranya gugatannya
dikabulkan atau ia menangkan, terjamin haknya atau dapat di jamin bahwa putusannya
dapat dilaksanakan. Selain itu putusan harus menguntungkan. Untuk kepentingan
penggugat agar terjamin haknya sekiranya gugatannya di kabulkan nanti, undang-undang
menyediakan upaya penjaminan hak tersebut dikenal dengan istilah penyitaan. Supaya
penggugat tidak hampa dikemudian hari.
Penyitaan adalah suatu tindakan pengambilan hak seseorang atau suatu pihak tertentu
atas barang-barang tertentu yang dilakukan oleh pihak pengadilan berdasarkan putusan
hakim yang umumnya terjadi karena sebab tertentu. Untuk menjamin hak-hak pencari
keadilan agar keadilan dan perlindungan hukum yang diperolehnya menjadi kenyataan
bukan merupakan keputusan yang hampa karena tidak daat dieksekusikan akibat dari
tindakan pihak lawan yang telah memindahkan atau merusak barang-barang sengketa
atau barang-barang yang dijadikan jaminan dalam perkara. Maka hukum memberi jalan
dengan memberi hak baginya untuk mengajukan permohonan sita terhadap barang-
barang sengketa atau yang dijadikan jaminan. Penyitaan ini merupakan tindakan
persiapan untuk menjamin dapat dilaksanakannya putusan perdata. Barang-barang yang
disita untuk kepentingan penggugat dibekukan, ini berarti bahwa barang-barang itu
disimpan untuk jaminan dan tidak boleh di jual dan dihilangkan dan yang lebih
berkenaan dengan pengajuan gugatan tersebut adalah sita jaminan. Dari sita jaminan ini
ada beberapa macam diantaranya adalah sita harta perkawinan atau Sita Marital
Sebagaimana telah dijelaskan diatas sita marital bukanlah untuk menjamin suatu tagihan
uang atau penyerahan barang melainkan penjaminan bagi seorang penggugat terhadap
tergugat supaya harta bersama perkawinan yang ada tidak di jual, digadaikan, ataupun
dihilangkan, sehingga dengan demikian tindakan-tindakan tergugat akan terhalangi
karena mengalihkan barang-barang yang disita adalah tidak sah dan merupakan perbuatan
pidana.
1.2.Identifikasi
Dari permasalahan yang ada dalam pembahasan ini pemakalah mengidentifikasi
permasalahan kepada :
1. Apa yang menjadi landasan Sita Marital ini?
2. Bagaimanakah perbedaan Sita Marital dengan sita yang lainnya ?
3. Bolehkah Sita Marital di pindah tangankan/dijual belikan?
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
BAB III
PEMBAHASAN
Penyitaan adalah suatu tindakan pengambilan hak seseorang atau suatu pihak tertentu
atas barang-barang tertentu yang dilakukan oleh pihak pengadilan berdasarkan putusan
hakim yang umumnya terjadi karena sebab tertentu.
Penyitaan ini merupakan tindakan persiapan untuk menjamin dapat dilaksanakannya
putusan perdata. Barang-barang yang disita untuk kepentingan penggugat dibekukan, ini
berarti bahwa barang-barang itu disimpan untuk jaminan dan tidak boleh di jual dan
dihilangkan dan yang lebih berkenaan dengan pengajuan gugatan tersebut adalah sita
jaminan. Dari sita jaminan ini ada beberapa macam diantaranya adalah sita harta
perkawinan atau Sita Marital.
Sita marital bukanlah untuk menjamin suatu tagihan uang atau penyerahan barang,
melainkan menjamin agar barang yang disita tidak dijual. Jadi fungsinya adalah untuk
melindungi hak pemohon selama pemeriksaan sengketa perceraian dipengadilan
berlangsung antara pemohon dan lawannya, dengan menyimpan atau membekukan
barang-barang yang disita, agar jangan sampai jatuh ditangan pihak ketiga.
Sita marital ini mempunyai sumber hukum formil yaitu pasal 215 KUHPerdata undang-
undang no.1/1974 jo.PP No.9/1975 pasal 24 (2) huruf c.namun terdapat kontrovesi
tentang kedua sumber hokum formil ini, namun pada akhirnya segala ketentuan di acukan
kepada KUHPerdata karena adapun undang-undang yang setelahnya hanya mempertegas
dari sita Sita Marital ini
Adapun perbadaan dari sita Sita Marital dengan sita-sita yang lainnya adalah pada jenis
perkara yaitu, sita Sita Marital terjadi pada pengurusan harta bersama dalam perkara
perceraian selain itu sita Sita Marital tidak di gunakan.
DAFTAR PUSTAKA
Sumber : http://blogforumkhusus.blogspot.com/2010/01/makalah-sita-marital.html
tanggal 8 april 2011