You are on page 1of 3

The Taliban, Education and Health Policy Toward Girls.

(untold Truth)

“Berdasarkan sebuah survey Komite Swedia untuk Afghanistan (SCA), 80% sekolah
untuk anak perempuan yg berlokasi di pedesaan Afghanistan dan dikuasai Taliban
tetap beroperasi. Pia Karlsson, penasehat pendidikan dari SCA, mengatakan 85% anak
perempuan masih bersekolah. Di Propinsi Kunduz, yang dikuasai Taliban, 122 sekolah
untuk anak perempuan beroperasi, dengan 390 guru wanita yang terdaftar!”

Taliban adalah target utama dalam serangan media Anti-Islam, agar publik membenci
mereka.

Semua wanita (feminis barat) yang mengkritik burqa (cadar), diam saja ketika 2
juta rakyat afghan tewas karena bom Russia, mereka diam ketika 500.000 rakyat
Afghan cacat karena ranjau, dan diam saja ketika ribuan perempuan diperkosa
sebelum Taliban berkuasa

Jendral Hamid yang hidup beberapa tahun dibawah kekuasaan Taliban, berkata:

“Tidak ada kampanye yang ditujukan untuk memukuli wanita, dan tidak ada pelarangan
pendidikan untuk wanita. Hanya pengetatan pendidikan bersama.”

Ada banyak kebohongan pada website-website “terhormat” tentang “penderitaan”


wanita Afghan, dimana tidak ada tanggal, nama, tempat atau bentuk apapun yang bisa
diverifikasi. Hamid gul berkata dia selalu melihat lebih banyak wanita di jalan-
jalan dan pasar dari pada pria.
Wanita Afghan yang protes di barat berasal dari Faksi Khalq dan parcham yang
Komunis. Mereka tidak mewakili sebagian besar masyarakat Afghan.

Taliban mengawasi ekstra ketat pada wanita-wanita komunis ini untuk memastikan
mereka tidak menyebabkan perselisihan dan masalah. Wanita hanya harus menggunakan
burqa dijalanan, sedang di rumah mereka bebas berpakaian yang meeka mau. Munur,
seorang perawat berkata: wanita di Rumah Sakit jarang menggunakan burqa bahkan
jilbab jika tidak ada pria disana.

Berdasarkan sebuah survey Komite Swedia untuk Afghanistan (SCA), 80% sekolah untuk
anak perempuan yg berlokasi di pedesaan Afghanistan dan dikuasai Taliban tetap
beroperasi. Pia Karlsson, penasehat pendidikan dari SCA, mengatakan 85% anak
perempuan masih bersekolah. DI Propinsi Kunduz, yang dikuasai Taliban, 122 sekolah
untuk anak perempuan beroperasi, dengan 390 guru wanita yang terdaftar!

Sebelum Taliban berkuasa, hanya ada 350 tempat tidur untuk wanita di Rumah Sakit
di Kabul. Pada Agustus 2001, ada 950 tempat tidur untuk wanita di Rumah Sakit
khusus wanita di Kabul. Beberapa Rumah Sakit khusus wanita adalah RS Rabia Balkhi,
RS Malali, RS Khair Khana, RS Indira Ghandi, RS Atta Turk, Pusat Kesehatan Bulan
Sabit Merah Kuwait dan Klinik Kesehatan Penyakit Menular! Ada juga 32 klinik
Wanita dan Anak.

Sebagai tambahan, wanita menerima layanan di ICRC dan Sanday Gal Orthopaedic
Centres. Pada semua rumah sakit dan klinik hanya dokter dan perawat wanita yang
bekerja melayani kesehatan.

Tetapi the Sun, Daily Express, New York Times, dan semua wartawan tidak pernah
melaporkan hal ini, begitu juga dengan BBC, CNN, Fox News, dll. Ini adalah bagian
dari kampanye dusta agar masyarakat dunia menentang Taliban.

Mereka berkata bahwa wanita tidak dapat bekerja, wanita tidak boleh keluar rumah,
bersekolah, atau bahkan ke Rumah Sakit, semua fakta-fakta ini membuktikan
sebaliknya.
Terjemahan dari: WorldOfIslam Portal
http://news.worldofislam.info/index.php?page=Taliban/The%20Taliban%20Education%20a
nd%20health%20policy%20toward%20girls

--------------------------------------------------------------------------

The Taliban, Education and Health Policy Toward Girls. (untold Truth)

"According to a survey by the Swedish Comittie for Afghanistan (SCA), 80% of girls
schools were located in rural afghanistan and under the Taliban were operating in
full swing. Ms Pia Karlsson, education advisor at the SCA, said 85% of girls were
stil in schools. In Kunduz Province, under the Taliban, 122 girls schools were
operating, with 390 registered female teachers!"

The Taliban were the prime target in an Anti-Islamic drive in the media, to
prepare the public for war against them.

All the women who shrill at the burqa, were silent when 2 million afghans died
from Russian bombs, they were silent went 500'000 afghans were maimed by mines,
and were silent about thousands of women who were raped before the Taliban came to
power.

General Hamid who lived under the Taliban for several years.

There has been no campaign aimed at beating women in public, and there has been no
ban on education for women. Only a restriction on co-education.

There are many lies on "respected" websites about the "suffering" of Afghan women,
yet there are no dates, names, places or anything other form of verification.
Hamid gul says he found women almost always-outnumbered men in the streets and
market places.

The Afghan women protesting in the west come from the Khalq and parcham factions
of Afghan communists. They represent a tiny fraction of the population.

The Taliban were extra strict on these communist women to ensure they didn’t cause
friction and trouble and stir up trouble. The women only had to wear the Burqa in
the streets, at home; they were free to dress as they pleased. According to a
female nurse, women in hospitals rarely wore the burqa or even hijab as there were
no men present.

According to a survey by the Swedish Committee for Afghanistan (SCA), 80% of


girl’s schools were located in rural Afghanistan and under the Taliban were
operating in full swing. Ms Pia Karlsson, education advisor at the SCA, said 85%
of girls were still in schools. In Kunduz Province, under the Taliban, 122 girls
schools were operating, with 390 registered female teachers!

Prior to Taliban rule, there were 350 beds in Kabul for women. In august 2001,
there were 950 beds for women in women only hospitals in Kabul. Some women only
hospitals include Rabia Balkhi Hospital, Malali Hospital, Khair Khana Hospital,
Indira Gandhi Health Hospital, Atta Turk Hospital, Kuwait Red Crescent health
Centre and a Contagios Disease Health Clinic! There were also 32 Mother and Child
clinics.

In addition, the women received treatment at the ICRC and Sanday Gal Orthopaedic
Centres. In All these hospitals and centres, only women doctors and nurses worked
providing health care.

Yet the Sun, Dailey express, New York Times, and all these tabloid press agencies
never reported any of this, neither did the BBC, CNN, Fox news etc. It was part of
a campaign of lies and deception to turn the public against the Taliban.

You were told women couldn’t work, women could not go out the house, that women
could not go to school, or even go to hospitals, well the facts are proving
otherwise.

You might also like