Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Guppy berasal dari keluarga Poecilidae. Ikan bersosok mungil ini ditemukan
pertama kali di Venezuela, Guyana, dan sebagian kepulauan Karibia pada tahun 1855 oleh
Wilhem C.H. Peters, seorang ichtiyologist (ahli ilmu ikan) berkebangsaan jerman. Dua tahu
jenis ikan kecil dari Kepulauan barbados yang mirip dengan keluarga Poeliicidae.
Di Asia, ikan Guppy (wild guppy) pertama kali diperkenalkan di Singapura pada
tahun 1930-an. Pada awalnya ikan ini digunakan untuk mengontrol populasi nyamuk di
daerah rawa hutan bakau (Herre,1940). Paul Hahnel. Seorang hobiis dari breeder Guppy
dari New york dikenal sebagai bapak Guppy modern. Guppy modern tersebut lahir berkat
tata cara perkawinan yang tepat, pemberian pakan yang teratur, dan pemilihan bahan dasar
TUJUAN
Muhammadiyah Palembang.
1
II. TINJAUAN PUSTAKA
Ikan Guppy dalam sistematika digolongkan ke dalam grup telostei (ikan bertulang
keras) dengan klasifikasi berdasarkan Wilhelm Petters (1859) dalam Wikipedia (2010)
sebagai berikut :
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Cachama
Ordo : Cyprodontiformes
Famili : Poecilidae
Genus : reticulata
Ikan Guppy berbentuk panjang dengan perangkat gerak berupa sirip. Sirip-sirip yang
melengkapi bentuk morfologi Ikan guppy adalah sebuah sirip punggung, sepasang sirip
dada, sepasang sirip perut, sebuah sirip dubur, dan sebuah sirip ekor (Effendy, 1991).
Sirip tubuh Ikan Guppy mempunyai tiga fungsi pokok, yaitu sebagai alat
keseimbangan, memberi keleluasaan bergerak terutama sebagai tenaga gerak yang dibantu
oleh kontraksi otot tubuh atau otot ekornya. Selain itu, sirip ikan mempunyai fungsi khusus
yang tergantung dari letak sirip tersebut. Sirip punggung dan sirip belakang berfungsi
untuk menjaga agar tubuh tidak terguling kesamping. Sirip punggung ialah sirip yang
terletak di bagian punggung ikan, sedang sirip belakang ialah sirip yang terletak di depan
sirip ekor didekat lubang genetal. Sirip dada dan sirip perut befungsi sebagai pengendali
2
dan daya dorong tubuhnya sehingga gerakan Guppy semakin lincah. Pada sisi badannya,
dari pertengahan kepala hingga batang ekor, terdapat gurat sisi (linea lateralis) yang
berguna untuk merasakan getaran suara. Garis ini terbentuk dari urat-urat yang ada
disebelah dalam sisik yang membayang hingga sebelah luar (Effendy, 1991).
3
III. METODE PRAKTIKUM
Kegiatan Praktikum ini telah dilaksanakan selama enam minggu dari minggu pertama
1. Bahan
a. Induk Ikan Guppy ekor merah (betina) dan Ikan Guppy ekor kuning (jantan) yang di
peroleh dari pedagang ikan hias di pasar ikan Palembang. Air, sebagai media pemeliharaan
2. Alat
A. METODE KERJA
1. Pengumpulan data primer, metode ini dilakukan dengan cara mengikuti seluruh
kegiatan dan pengamatan secara langsung meliputi persiapan alat, bahan, dan wadah
4
B. PROSEDUR KERJA
Kegiatan ini meliputi ; persiapan wadah pemeliharaan serta pengumpulan bahan dan
alat yang akan digunakan dikumpulkan dalam suatu tempat dan ditata rapi sesuai dengan
2. Pemijahan
Induk Ikan Guppy siap di pijahkan pada akuarium pemijahan dengan tinggi, lebar
dan kedalaman masing – masing adalah 30 cm x 15cm x 15 cm diisi air setinggi 5 cm, dan
dilengkapi dengan aerasi. Perbandingan untuk pemijahan ini 1 : 1. Induk yang telah
5
V. HASIL DAN PEMBAHASAN
Setelah dilakukan pemijahan selama enam minggu didapat sepuluh ekor benih ikan guppy
A. KESIMPULAN
1. Dari satu ekor induk betina dan satu ekor induk jantan menghasilkan 10 ekor larva.
2. Selama 10 hari pemeliharaan diperoleh 10 ekor benih yang persentase penurunan sifat
genetiknya, 40 % dominan induk jantan, 20% sifat induk betina, dan 40% mewarisi
sifat keduanya
SARAN
Tingkat kuantitas dan kualitas benih sangat dipengaruhi oleh kualitas dan kuantitas
6
DAFTAR PUSTAKA
Bachtiar, Yusuf, dkk. 2004. Budi daya Ikan Hias Air Tawar untuk Ekspor. Jakarta:
Agromedia Pustaka.
Boyd. C. E., 1982. Water Quality Management of Pond Fish Culture. Departement Of
Fisheries and Allied Aquaqulture Experiment Station Auburn University Albana.
Effendie, M. I., 1979. Metoda Biologi Perikanan. Yayasan Dewi Sri, Bogor.
7
Lampiran 1.
8
Lampiran 2. Pengamatan A. Kutu Air (Moina sp dan Daphnia sp), B. Artemia sp dan C.
Cacing Rambut pada Kegiatan praktikum.