Professional Documents
Culture Documents
SILABUS
Nomor : 08
Mata Kuliah : Psikologi Umum
Kode Mata Kuliah : PPB 508
Bobot : SKS
Dosen : 1. Drs. H. Cece Rakhmat, M.Pd.
(0461)
2. Dra. Hj. Nani M. Sugandhi, M.Pd.
(0621)
3. Dra. Chandra Afiandary (1375)
4. Ilfiandra, M.Pd. (2017)
Program Studi : S-1 Bimbingan dan Konseling
Waktu Perkuliahan : Semester Ganjil (1)
B. Pengalaman Belajar
Proses perkuliahan dikembangkan dalam bentuk komunikasi dua
arah dosen-mahasiswa melalui kegiatan caramah, tanya jawab,
diskusi kelas. Untuk menunjang pemahaman siswa terhadap mataeri
perkuliahan, mahasiswa diminta untuk mencari infromasi terbaru,
baik melalui buku teks, jurnal, maupun artikel.
10. Konsep dasar motif dan motivasi, (a) Motif adalah keadaan
kompleks dalam diri individu yang mengarahkan perilakunya pada
satu tujuan atau insentif, atau faktor penggerak perilaku, atau
konstruk teoritik tentang terjadinya perilaku. Motif dapat
dikelompokkan menjadi motif primer (dorongan fisiologis, dorongan
umum) dan sekunder. Woodwort dan Marquis mengelompokkan
motif menjadi 3 yaitu motif organis, motif darurat, dan motif
obyektif. Indikator motif terdiri dari durasi, frekuensi, persistensi,
devosi, ketabahan, aspirasi, kualifikasi prestasi, dan sikap. Upaya
untuk meningkatkan motivasi di antaranya menciptakan situasi
kompetisi yang sehat, membuat tujuan antara, menginformasikan
tujuan dengan jelas, memberikan ganjaran, dan tersedianya
kesempatan untuk sukses. (b) Konflik terjadi ketika ada 2 atau
4
lebih motif yang saling bertentangan sehingga individu berada
dalam situasi pertentangan batin, kebingungan, dan keragu-
raguan. Konflik dapat dibedakan menjadi 3 yaitu 1) approach-
approach conflict, 2) avoidance-avoidance conflict, dan 3)
approach-avoidance conflict. (c) frustrasi adalah suatu keadaan
kecewa dalam diri individu yang disebabkan oleh tidak
tercapainya kepuasan atau tujuan, akibat adanya halangan atau
rintangan dalam usaha mencapai tujuan. Sumber frustrasi menurut
Sarlito Wirawan adalah lingkungan, pribadi, dan frustrasi konflik.
Bentuk reaksi individu terhadap frustrasi adalah marah, bertindak
secara eksplosif, introversi, merasa tidak berdaya, regresi, fiksasi,
represi, pembentukan reaksi, rasionalisasi, proyeksi, kompensasi,
dan sublimasi.
5
14. Lanjutan konsep dasar kepribadian, (a) meskipun kepribadian
itu unik tetapi ada beberapa ahli yang berusaha menggolongkan
kepribadian, misalnya Hipocrates dan Gelanus yang membagi
tipologi kepribadian menjadi 4 tipe yaitu; 1) kholeris, 2) melankolis,
3) plegmatis, dan sanguinis. Kretschmer meninjau tipologi
kepribadian berdasarkan segi konstitusi dan temparament.
Berdasarkan konstitusi jasmani manusia digolongkan menjadi tipe
piknis, leptosom, atletis dan displatis. Sedangkan berdasarkan
temperamen kejiwaan manusia digolongkan menajdi schizophrenia
dan depresif. Berdasarkan orientasi nilai, Spranger
menggemukakan 6 tipologi manusia yaitu, teoritik, ekonomi,
estetis, agama, moral, dan kekuasaan, (b) pengukuran kepribadian
dapat ditempuh dengan cara observasi, inventory dan teknik
proyektif.
E. Daftar Literatur
6
Abin Syamsuddin. 1999. Psikologi Kependidikan. Bandung: Remaja
Rosdakarya
Dimyati. 1990. Psikologi Suatu Pengantar. Yogyakarta: FIP
IKIP.