You are on page 1of 7

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN


JURUSAN PSIKOLOGI PENDIDIKAN DAN BIMBINGAN

SILABUS

Nomor : 08
Mata Kuliah : Psikologi Umum
Kode Mata Kuliah : PPB 508
Bobot : SKS
Dosen : 1. Drs. H. Cece Rakhmat, M.Pd.
(0461)
2. Dra. Hj. Nani M. Sugandhi, M.Pd.
(0621)
3. Dra. Chandra Afiandary (1375)
4. Ilfiandra, M.Pd. (2017)
Program Studi : S-1 Bimbingan dan Konseling
Waktu Perkuliahan : Semester Ganjil (1)

A. Dekripsi Mata Kuliah


Mata kuliah ini menyajikan pembahasan tentang analisis psikologi
terhadap kemampuan dasar manusia, dinamika perilaku individu ,
konsep perkembangan, konsep kepribadian, konsep belajar serta
aplikasinya dalam memahami tingkah laku individu.

B. Pengalaman Belajar
Proses perkuliahan dikembangkan dalam bentuk komunikasi dua
arah dosen-mahasiswa melalui kegiatan caramah, tanya jawab,
diskusi kelas. Untuk menunjang pemahaman siswa terhadap mataeri
perkuliahan, mahasiswa diminta untuk mencari infromasi terbaru,
baik melalui buku teks, jurnal, maupun artikel.

C. Evaluasi Hasil Belajar


Komponen evaluasi perkuliahan meliputi; nilai ujian tengah
semester, ujian akhir semester, partisipasi kegiatan kelas, presensi,
serta pembuatan dan penyajian makalah.

D. Uraian Pokok Bahasan Setiap Pertemuan

1. Orientasi perkuliahan, kegiatan ini berisi diskusi tentang tujuan,


ruang lingkup, prosedur perkuliahan, sistem penugasan, sistem
penilaian dan dalam batas tertentu mengakomodasi masukan dari
mahasiswa untuk perbaikan silabus.

2. Konsep dasar psikologi dan perilaku, (a) Pengertian psikologi,


menurut asal katanya psikologi berasal dari bahasa Yunani yaitu
1
Psyche dan Logos. Psyche berarti jiwa, sukma dan roh, sedangkan
logos berarti ilmu pengetahuan atau studi. Jadi pengertian psikologi
secara harfiah adalah ilmu tentang jiwa. Woodwoth dan Marquis
mengemukakan “psychology is the scientific study of the individual
activities in relation to environment”. Istilah psikologi digunakan
pertama kali oleh seorang ahli berkebangsan Jerman yang bernama
Philip Melancchton pada tahun 1530, (b) Psikologi sebagai ilmu,
Istilah psikologi sebagai ilmu jiwa tidak digunakan lagi sejak tahun
1878 yang dipelapori oleh J.B Watson sebagai ilmu yang mempelajari
perilaku karena ilmu pengetahuan menghendaki objeknya dapat
diamati, dicatat dan diukur, jiwa dipandang terlalu abstrak, dan jiwa
hanyalah salah satu aspek kehidupan individu. Psikologi dapat
disebut sebagai ilmu yang mandiri karena memenuhi syara berikut:
1) secara sistematis psikologi dipelajari melalui penelitian-penelitian
ilmiah dengan menggunakan metode ilmiah, 2) memiliki struktur
kelimuan yang jelas, 3) memiliki objek formal dan material, 4)
menggunakan metode ilmiah seperti eksperimen, observasi, case
history, test and measurement, 4) memliki terminologi khusus
seperti bakat, motivasi, inteligensi, kepribadian, dan 5) dapat
diaplikasikan dalam berbagai adegan kehidupan.

3. Kaitan psikologi dengan ilmu lain, psikologi dalam


perkembangannya banyak dipengaruhi oleh ilmu-ilmu lain misalnya
filsafat, sosologi, fisiologi, antrpologi, biologi. Pengaruh ilmu tersebut
terhadap psikologi dapat dalam bentuk landasan epistimologi dan
metode yang digunakan.(a) sumbangan Psikologi terhadap
pendidikan dan bimbingan-konseling, subjek dan objek pendidikan
adalah manusia (individu) psikologi memberikan wawasan
bagaimana memahami perilaku individu dalam proses pendidikan
dan bagaimana membantu individu agar dapat berkembang optimal
melalui layanan bimbingan dan konseling

4. Sejarah singkat psikologi, sejak zaman filsuf-filsuf besar seperti


Socrates (469-399 SM) telah berkembang filsafat mental yang
membahas secara jelas persoalan “jiwaraga”. Rene Descartes (1596-
1650) mengemukakan bahwa manusia memiliki dimensi jiwa dan
raga yang tidak dapat dipisahkan. Pada awal abad XIX psikologi
mengalami kemajuan yang cukup pesat, Gustaf Tehodore Fechner
(1801-1650) dan Ernest Heinrich Weber (1795-1878) menemukan
suatu hukum penginderaan melalaui eksperimen yang dipublikasikan
pada tahun 1860 dalam buku Element of Pschology. Puncaknya
adalah ketika Wilhem Wund (1832-1920) pada tahun 1979
mendirikan laboratorium psikologi pertama di Leipzig Jerman dan
peristiwa ini menandai psikologi sebagai ilmu mandiri.Tahun 1883
berdiri laboratorium serupa di Uiversitas John Hopkins. Tahun 1890
terbit buku The Priciples of Psychology karangan William James
(1842-1910) yang setahun kemudian menjadi profesro psikologi dan
sejak itu hampir semua universitas di Amerika memiliki fakultas yang
mandiri. Di Indonesia perkembangan psikologi dimulai pada tahun
2
1953 yang dipelopori oleh Slamet Iman Santoso dengan mendirikan
lembaga pendidikan psikologi pertama yang mandiri dan pada tahun
1960 lembaga tersebut sejajar dengan fakultas-fakultas lain di
Universitas Indonesia dan kemudian dikembangkan di UNPAD dan
UGM. Belakangan ini kemajuan psikologi semakin pesat, ini terbukti
dengan bermunculannya tokoh-tokoh baru, misalnya BF Skinner
(pendekatan behavioristik), Maslow (teori aktualisasi diri) Roger
Wolcott (teori belahan otak), Albert Bandura (social learning teory),
Daniel Goleman (kecerdasan emosi), Howard Gadner (multiple
intelligences) dan sebagainya.

5. Konsep dasar perilaku, (a) pengertian perilaku, perilaku adalah


segenap manifestasi hayati individu dalam berinteraksi dengan
lingkungan, mulai dari perilaku yang paling nampak sampai yang
tidak tampak, dari yang paling dirasakan sampai yang paling tidak
dirasakan.(b) pandangan tentang perilaku, ada lima pendekatan
utama tentang perilaku yaitu; 1) pendekatan neurobiologik,
pendekatan ini menitikberatkan pada hubungan antara perilaku
dengan kejadian yang berlangsung dalam tubuh (otak dan syaraf)
karena perilaku diatur oleh kegiatan otak dan sistem syaraf, 2)
pendekatan behavioristik, pendekatan ini menitikberatkan pada
perilaku yang nampak dan perilaku dapat dibentuk dengan
pembiasaan dan pengukuhan melalui pengkondisian stimulus, 3)
pendekatan kognitif, menurut pendekatan ini individu tidak hanya
menerima stimulus yang pasif tetapi mengolah stimulus menjadi
perilaku baru, 4) pandangan psikoanalisis, menurut pandangan ini
perilaku individu didorong oleh insting bawaan dan sebagian besar
perilaku itu tidak disadari, dan 5) pandangan humanistik, perilaku
individu bertujuan yang ditentukan oleh aspek internal individu.
Individu mampu mengarahkan perilaku dan memberikan warna
pada lingkungan.

6. Jenis-jenis perilaku individu, 1) perilaku sadar, perilaku yang


melalui kerja otak dan pusat susunan syaraf, 2) perilaku tak sadar,
perilaku yang spontan atau instingtif, 3) perilaku tampak dan tidak
tampak, 4) perilaku sederhana dan kompleks, 5) perilaku kognitif,
afektif, konatif, dan psikomotor. Mekanisme perilaku : (1) dalam
pandangan behavioristik, mekanisme perilaku individu adalah :

W ------ S ------- r -------- O ------- e -------- R ------- W

Keterangan: W = world (lingkungan) e = effector


S = stimulus R = respon
R = receptor W = lingkungan
O = organisme

(2) pandangan humanistik, menurut pandangan ini perilaku


merupakan siklus dari 1) dorongan timbul, 2) aktivitas dilakukan, 3)
tujuan dihayati, dan 4) kebutuhan terpenuhi/rasa puas
3
7. Dinamika perilaku individu, (a) pengamatan adalah proses
belajar mengenal segala sesuatu yang berada di lingkungan sekitar
dengan menggunakan alat indera penglihatan, pendengaran,
pengecap dan pembau. (b) persepsi adalah menafsirkan stimulus
yang telah ada di otak atau pengertian individu tentang situasi atau
pengalaman. Ciri umum dari persepsi adalah terkait dengan dimensi
ruang dan waktu, terstruktur, menyeluruh dan penuh arti. Persepsi
bersifat subjektif dan dipengaruhi oleh perhatian selektif, cir-ciri
rangsangan, nilai dan kebutuhan individu, dan pengalaman. (c)
berfikir adalah aktivitas yang bersifat ideasional untuk menemukan
hubungan antara bagian-bagian pengetahuan. Berpikir bertujuan
untuk membentuk pengertian, membentuk pendapat, dan menarik
kesimpulan. Proses Berfikir kreatif terdiri dari persiapan , inkubasi,
iluminasi, verifikasi. Jenis berpikir ada 2 yaitu berpikir tingkat rendah
dan tingkat tinggi.

8. UJIAN TENGAH SEMESTER

9. Lanjutan dinamika perilaku individu, (a) inteligensi dapat


diartikan sebagai 1) kemampuan mental yang melibatkan proses
berfikir rasional, 2) kemampuan individu untuk menyesuaikan diri
dengan situasi baru, 3) kemampuan memecahkan simbol-simbol
tertentu. Inteligensi tidak sama dengan IQ karena IQ hanya rasio
yang diperoleh dengan menggunakan tes tertentu yang tidak atau
belum tentu menggambarkan kemampuna individu yang lebih
kompleks. Teori tentang inteligensi di antaranya G-Theory (general
theory) dan S-Theory (specific theory). Inteligensi dipengaruhi oleh
faktor bawaan dan lingkungan. (b) Sikap adalah evaluasi positif-
negatif-ambivalen individu terhadap objek, peristiwa,orang, atau ide
tertentu. Sikap merupakan perasaan, keyakinan, dan kecenderungan
perilaku yang relatif menetap. Unsur-unsur sikap meliputi kognisi,
afeksi, dan kecenderungan bertindak. Faktor-faktor yang
mempengaruhi terbentuknya sikap adalah pengalaman khusus,
komunikasi dengan orang lain, model, dan lembaga-lembaga sosial.

10. Konsep dasar motif dan motivasi, (a) Motif adalah keadaan
kompleks dalam diri individu yang mengarahkan perilakunya pada
satu tujuan atau insentif, atau faktor penggerak perilaku, atau
konstruk teoritik tentang terjadinya perilaku. Motif dapat
dikelompokkan menjadi motif primer (dorongan fisiologis, dorongan
umum) dan sekunder. Woodwort dan Marquis mengelompokkan
motif menjadi 3 yaitu motif organis, motif darurat, dan motif
obyektif. Indikator motif terdiri dari durasi, frekuensi, persistensi,
devosi, ketabahan, aspirasi, kualifikasi prestasi, dan sikap. Upaya
untuk meningkatkan motivasi di antaranya menciptakan situasi
kompetisi yang sehat, membuat tujuan antara, menginformasikan
tujuan dengan jelas, memberikan ganjaran, dan tersedianya
kesempatan untuk sukses. (b) Konflik terjadi ketika ada 2 atau
4
lebih motif yang saling bertentangan sehingga individu berada
dalam situasi pertentangan batin, kebingungan, dan keragu-
raguan. Konflik dapat dibedakan menjadi 3 yaitu 1) approach-
approach conflict, 2) avoidance-avoidance conflict, dan 3)
approach-avoidance conflict. (c) frustrasi adalah suatu keadaan
kecewa dalam diri individu yang disebabkan oleh tidak
tercapainya kepuasan atau tujuan, akibat adanya halangan atau
rintangan dalam usaha mencapai tujuan. Sumber frustrasi menurut
Sarlito Wirawan adalah lingkungan, pribadi, dan frustrasi konflik.
Bentuk reaksi individu terhadap frustrasi adalah marah, bertindak
secara eksplosif, introversi, merasa tidak berdaya, regresi, fiksasi,
represi, pembentukan reaksi, rasionalisasi, proyeksi, kompensasi,
dan sublimasi.

11. Konsep Perkembangan individu, (a) perkembangan adalah


proses perubahan yang dialami individu menuju tingkat
kedewasaan yang berlangsung secara sistematis, progresif,
berkesinambungan, integratif baik fisik maupun mental, (b)
pertumbuhan adalah perubahan secara kuantitatif pada aspek
jasmani yang terkait dengan perubahan ukuran, (c) kematangan
adalah titik kulminasi dari suatu fase pertumbuhan dan sebagai
titik tolak dari kesiapan aspek tertentu menjalankan fungsinya.

12. Lanjutan konsep dasar perkembangan individu, (a)


perkembangan merupakan hasil pertumbuhan, kematangan dan
belajar. Perkembangan menganut prinsip sebagai berikut; 1)
perkembangan berlangsung sepanjang hayat, 2) ada perbedaan
irama dan tempo perkembangan, 3) dalam batas tertentu
perkembangan dapat dipercepat, 4) perkembangan dipengaruhi
oleh faktor bawaan, lingkungan, dan kematangan, 5) untuk aspek
tertentu perkembangan wanita lebih cepat daripada pria, 6)
individu yang normal mengalami semua fase perkembangan. (b)
fase perkembangan secara umum adalah 1) masa pre natal, 2)
masa bayi, 3) masa anak, 4) masa remaja, 5) masa dewasa, dan 6)
masa tua, (c) aspek perkembangan terdiri dari perkembangan
kognitif, sosial, bahasa, moral, emosi, fisik, dan penghayatan
keagamaan.

13. Konsep dasar kepribadian, (a) pengertian kepribadian, Istilah


kepribadian merupakan terjemahan dari bahasa Inggris
“personality”. Secara etimologis, kata personality berasal dari
bahasa latin “persona” yang berarti topeng. Menurut Gordon W
Allport “personality is the dynamic organization within the
individual of those psychophysical system, that determines his
unique adjusment to his environment”, (b) faktor yang
mempengaruhi kepribadian adalah pembawaan dan pengalaman
(umum dan khusus).

5
14. Lanjutan konsep dasar kepribadian, (a) meskipun kepribadian
itu unik tetapi ada beberapa ahli yang berusaha menggolongkan
kepribadian, misalnya Hipocrates dan Gelanus yang membagi
tipologi kepribadian menjadi 4 tipe yaitu; 1) kholeris, 2) melankolis,
3) plegmatis, dan sanguinis. Kretschmer meninjau tipologi
kepribadian berdasarkan segi konstitusi dan temparament.
Berdasarkan konstitusi jasmani manusia digolongkan menjadi tipe
piknis, leptosom, atletis dan displatis. Sedangkan berdasarkan
temperamen kejiwaan manusia digolongkan menajdi schizophrenia
dan depresif. Berdasarkan orientasi nilai, Spranger
menggemukakan 6 tipologi manusia yaitu, teoritik, ekonomi,
estetis, agama, moral, dan kekuasaan, (b) pengukuran kepribadian
dapat ditempuh dengan cara observasi, inventory dan teknik
proyektif.

15. Konsep dasar belajar, (a) pengertian belajar, Cronbach


mengartikan “learning is shown by an change individual behaviour
as a result of experiences. Belajar juga dapat diartiskan sebagai
“proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh sesuatu
yang baru sebagai hasil dari pengalaman. Ciri perubahan perilaku
hasil belajar adalah aktif, positif, dan berorientasi tujuan, (b)
prinsip-prinsip belajar,beberapa prinsip belajar adalah 1) memiliki
tujuan dan disadari, 2) adanya penerimaan informasi, 3) terjadinya
proses internalisasi, dan 4) perubahan bersifat relatif permanen,
(c) faktor-faktor yang mempengaruhi belajar, faktor di luar individu
yang mempengaruhi belajar adalah faktor non-sosial dan faktor
sosial. Sedangkan faktor dalam diri individu yang mempengaruhi
belajar adalah faktor fisiologis dan psikologis.

16. Ujian Akhir Semester (UAS)

E. Daftar Literatur

William N. Dember, et al. 1984. General Psychology. Ney Jersey:


Lawrance Erlbaum Associates Publishers.

Syamsu Yusuf. 2002. Pengantar Teori Kepribadian. Bandung:


Publikasi Jurusan PPB FIP UPI

Syamsu Yusuf. 2002. Pengantar Psikologi. Bandung: Publikasi Jurusan


PPB FIP UPI.

Ludy t. Benjamin, et al. 1987. Psychology. New york: Macmillan


Publishing Company

Robert A. Baron. 1999. Psychology. Boston: Macmillan Publishing


Company

6
Abin Syamsuddin. 1999. Psikologi Kependidikan. Bandung: Remaja
Rosdakarya
Dimyati. 1990. Psikologi Suatu Pengantar. Yogyakarta: FIP
IKIP.

Sumadi Suryabrata. 1982. Perkembangan Individu. Jakarta. CV


Rajawali.

Sartain, et al. Psychology: Understanding Human Behaviour.


Macmillan Publishing Company

Linda L. Davidoff. 1981. Introduction to Psychology: Macmillan


Publishing Company

Walgito. 1982. Pengantar Psikologi Umum. Yogyakarta: Fakultas


Psikologi UGM.

Sanapia Faisal dan Andi Mapiare. 1989. Dimensi-Dimensi Psikologi


Sosial. Jakarta: CV. Rajawali

Prayitno. 1989. Motivasi Dalam Belajar. Jakarta: P2LPTK

Mar’at. 9182. Sikap Manusia Perubahan dan Pengukurannya.


Indonesia: Galia

You might also like