You are on page 1of 9

KISAH TEMPAT TINGGAL RUH

Abu Bakar r.a telah ditanya tentang ke mana ruh


pergi setelah ia keluar dari jasad, maka berkata
Abu Bakar r.a: "Ruh itu menuju ke tujuh tempat":

 Ruh para nabi dan utusan menuju ke syurga


Adnin.
 Ruh para ulama menuju ke syurga Firdaus.
 Ruh para mereka yang berbahagia menuju ke
syurga Illiyyina.
 Ruh para syuhadaa berterbangan seperti
burung disyurga sekehendak mereka.
 Ruh para mukmin yang berdosa akan
tergantung di udara tidak di bumi dan tidak di
langit sampai hari kiamat.
 Ruh anak-anak orang yang beriman akan
berada di gunung dari minyak misik.
 Ruh orang-orang kafir akan berada dalam
neraka Sijjin, mereka disiksa beserta
jasadnya sampai hari kiamat.

Telah bersabda Rasulullah S.A.W bahwa: "Tiga


kelompok manusia yang akan berjabat tangannya
dengan para malaikat pada hari mereka keluar dari
kuburnya ialah":

 Orang-orang yang mati syahid.


 Orang-orang yang mengerjakan solat malam
dalam bulan Ramadhan.
 Orang yang puasa hari Arafah.
ANAK KECIL YANG TAKUT API NERAKA

Dalam sebuah riwayat menyatakan bahwa


ada seorang lelaki tua sedang berjalan-jalan di tepi
sungai, sedang dia berjalan-jalan dia terpandang
seorang anak kecil sedang mengambil wudhu'
sambil menangis.

Ketika orang tua itu melihat anak kecil tadi


menangis, dia pun berkata, "Wahai anak kecil
kenapa kamu menangis?"
Maka berkata anak kecil itu, "Wahai pakcik saya
telah membaca ayat al-Qur'an sehingga sampai
kepada ayat yang berbunyi, "Yaa ayyuhal ladziina
aamanuu quu anfusakum" yang bermaksud, "
Wahai orang-orang yang beriman, jagalah olehmu
sekalian akan dirimu." Saya menangis sebab saya
takut akan dimasukkan ke dalam api neraka."

Berkata orang tua itu, "Wahai anak, janganlah


kamu takut, sesungguhnya kamu terpelihara dan
kamu tidak akan dimasukkan ke dalam api neraka."
Berkata anak kecil itu, "Wahai pakcik, pakcik adalah
orang yang berakal, tidakkah pakcik lihat kalau
orang menyalakan api maka yang pertama sekali
yang mereka akan letakkan ialah ranting-ranting
kayu yang kecil dahulu kemudian baru mereka
letakkan yang besar. Jadi tentulah saya yang kecil
ini akan dibakar dahulu sebelum dibakar orang
dewasa."

Berkata orang tua itu, sambil menangis,


"Sungguh anak kecil ini lebih takut kepada neraka
daripada orang yang dewasa maka bagaimanakah
keadaan kami nanti?"

'AUJ BIN UNUQ DIBINASAKAN OLEH BURUNG HUD-


HUD

'Auj bin Unuq adalah manusia yang berumur sehingga 4,500


tahun. Tinggi tubuh badannya di waktu berdiri adalah seperti
ketinggian air yang dapat menenggelamkan negeri pada zaman
Nabi Nuh a.s. Ketinggian air tersebut tidak dapat melebihi
lututnya.
Ada yang mengatakan bahawa dia tinggal di gunung. Apabila dia
merasa lapar, dia akan menghulurkan tangannya ke dasar laut
untuk menangkap ikan kemudian memanggangnya dengan panas
matahari. Apabila dia marah atas sesebuah negeri, maka dia akan
mengencingi negeri tersebut hinggalah penduduk negeri itu
tenggelam di dalam air kencingnya.

Apabila Nabi Musa bersama kaumnya tersesat di kebun teh,


maka 'Auj bermaksud untuk membinasakan Nabi Musa bersama
kaumnya itu. Kemudian 'Auj datang untuk memeriksa tempat
kediaman askar Nabi Musa a.s., maka dia mendapati beberapa
tempat kediaman askar Nabi Musa itu tidak jauh dari tempatnya.
Kemudian dia mencabut gunung-gunung yang ada di sekitarnya
dan diletakkan di atas kepalanya supaya mudah untuk
dicampakkan kepada askar-askar Nabi Musa a.s.
Sebelum sempat 'Auj mencampakkan gunung-gunung yang
diunjung di atas kepalanya kepada askar Nabi Musa a.s, Allah
telah mengutuskan burung hud-hud dengan membawa batu
berlian dan meletakkannya di atas gunung yang dijunjung oleh
'Auj. Dengan kekuasaan Allah, berlian tersebut menembusi
gunung yang dijunjung oleh 'Auj sehinggalah sampai ke
tengkuknya. 'Auj tidak sanggup menghilangkan berlian itu,
akhirnya 'Auj binasa disebabkan batu berlian itu.

Dikatakan bahawa ketinggian Nabi Musa a.s adalah empat puluh


hasta dan panjang tongkatnya juga empat puluh hasta dan
memukulkan tongkatnya kepada 'Auj tepat mengenai mata dan
kakinya. Ketika itu jatuhlah 'Auj dengan kehendak Allah S.W.T
dan akhirnya tidak dapat lari daripada kematian sekalipun
badannya tinggi serta memiliki kekuatan yang hebat.

RAHASIA KHUSYUK DALAM SEMBAHYANG

Seorang ahli ibadah bernama Isam bin Yusuf, dia sangat warak
dan sangat khusyuk solatnya. Namun dia selalu khuatir kalau-
kalau ibadahnya kurang khusyuk dan selalu bertanya kepada
orang yang dianggapnya lebih ibadahnya, demi untuk
memperbaiki dirinya yang selalu dirasakan kurang khusyuk.
Pada suatu hari, Isam menghadiri majlis seorang abid bernama
Hatim Al-Isam dan bertanya : "Wahai Aba Abdurrahman,
bagaimanakah caranya tuan solat?"
Hatim berkata : "Apabila masuk waktu solat aku berwudhu' zahir
dan batin."

Isam bertanya, "Bagaimana wudhu' zahir dan batin itu?"


Hatim berkata, "Wudhu' zahir sebagaimana biasa, iaitu
membasuh semua anggota wudhu' dengan air. Sementara wudhu'
batin ialah membasuh anggota dengan tujuh perkara :-

1. bertaubat
2. menyesali dosa yang dilakukan

3. tidak tergila-gilakan dunia

4. tidak mencari / mengharap pujian orang (riya')

5. tinggalkan sifat berbangga

6. tinggalkan sifat khianat dan menipu

7. meninggalkan sifat dengki

Seterusnya Hatim berkata, "Kemudian aku pergi ke masjid, aku


kemaskan semua anggotaku dan menghadap kiblat. Aku berdiri
dengan penuh kewaspadaan dan aku bayangkan Allah ada di
hadapanku, syurga di sebelah kananku, neraka di sebelah kiriku,
malaikat maut berada di belakangku, dan aku bayangkan pula
bahawa aku seolah-olah berdiri di atas titian 'Sirratul Mustaqim'
dan aku menganggap bahawa solatku kali ini adalah solat
terakhirku, kemudian aku berniat dan bertakbir dengan baik.

Setiap bacaan dan doa dalam solat kufaham maknanya,


kemudian aku ruku' dan sujud dengan tawadhu', aku
bertasyahhud dengan penuh pengharapan dan aku memberi
salam dengan ikhlas. Beginilah aku bersolat selama 30 tahun."
Apabila Isam mendengar, menangislah dia kerana
membayangkan ibadahnya yang kurang baik bila dibandingkan
dengan Hatim.

Ubai bin Ka'ab


Ubai bin Ka'ab adalah warga Anshar dari suku Kharaj, ikut
dalam perjanjian 'Aqabah dan perang badar dan peperangan
lainnya.Beliau mempunyai derajat yang mulia dikalangan
Muslimin angkatan pertama. Beliau termasuk perintis penulis
wahyu dan surat-surat dan juga termasuk golongan terkemuka
dalam penghafalan Al Qur'an, membaca dan memahami ayat-
ayatnya.
Pada suatu hari Rasulullah Saw mengatakan kepadanya : "Wahai
ubai bin Ka'ab! Saya dititahkan untuk menyampaikan Al Qur'an
padamu ". Ubai maklum bahwa Rasulullah hanya menerima
perintah dari wahyu.., maka dengan harap-harap cemas ia
bertanya "Wahai Rasulullah, Ibu bapakku menjadi tebusan anda!
Apakah kepada anda disebutkan namaku?" Ujar Rasulullah
"Benar! Namamu dan turunanmu ditingkat tertinggi...!" Seorang
muslim yang mempunyai kedudukan seperti ini dihati Nabi saw
pastilah seorang muslim yang amat agung.

Setelah Rasulullah wafat, Ubai bin Ka'ab tetap setia dan tekun
baik dalam beribadat, teguh dalam beragama dan utama dalam
keluhuran budi. Disamping itu tiada henti-hentinya beliau
menjadi pengawas kaumnya. Diingatkannya mereka akan masa-
masa Rasulullah masih hidup, diperingatkan keteguhan iman
mereka, sifat zuhud, perangai dan budi pekerti mereka.Diantara
ucapannya yang agung adalah " Selagi kita bersama Rasulullah
tujuan kita satu...., Tetapi setelah ditinggalkan beliau tujuan kita
bermacam-macam ada yang ke kiri dan ada yang kekanan...!"
Mengenai dunia ubai bin Ka'ab mernah menuliskannya sebagi
berikut : " Sesungguhnya makanan manusia itu sendiri dapat
diambil sebagai perumpaan bagi dunia, biar dikatakannya enak
atau tidak, tetap yang penting menjadi apa nantinya ..?".

Tatkala wilayah Islam telah meluas, dan dilihatnya sebagian


kaum muslimin mulai menyeleweng dengan menjilat kepada
pembesar-pembesar mereka, ia tampil dan melepaskan kata-
katanya yang tajam : " Celakalah mereka, demi Tuhan mereka
celaka dan mencelakan! Tetapi saya tidak menyesal dengan nasib
mereka, hanya saya sayangkan adalah kaum muslimin yang
celaka disebabkan mereka…!"
Ubai bin Ka'ab selalu menangis setiap teringat akan Allah dan
hari akhir, setiap ayat Al Qur'an yang didengarnya menggetarkan
hatinya. Dan beliau sangat merasa berduka tak terlukiskan setiap
mendengar ayat :"Katakanlah : Ia kuasa akan mengirim siksa
kepada kalian, baik dari atas atau dari bawah kaki kalian, atau
membaurkan kalian dalam satu golongan berpecah-pecah, dan
ditimpakan kalian perbuatan kawannya sendiri..!
"(Qs. Al An'am :65)

Yang paling dicemaskan oleh Ubai bin Ka'ab terhadap ummat


adalah datangnya suatu genarasi ummat yang bercakar-cakaran
sesama mereka. Beliau selalu memohon keselamatan kepada
Allah dan berkat karunia dan rahmatNya sehingga beliau
menemui Tuhannya dalam keadaan beriman,aman dan tentram.
Oleh :
Al-Islam - Pusat Informasi dan Komunikasi Islam Indonesia

ZAINAB BINTI JAHSY BIN RI`AB r.a

Istri Nabi yang paling banyak sedekahnya

Zainab binti Jahsy adalah putri dari bibi Rasulullah yang


bernama Umaymah binti Abdul Muthalib bin Hasyim. Zainab
adalah seorang wanita yang cantik jelita dari kaum bangsawan
yang terhormat. Dipandang dari ayahnya, Zainab adalah
keturunan suku Faras yang berdarah bangsawan tinggi.
Ia dinikahkan Rasulullah dengan anak angkat kesayangannya
Zaid bin Haritsah. Tetapi pernikahan itu tidak berlangsung lama,
mereka akhirnya bercerai. Kemudian Allah memerintahkan Nabi
Muhammad S.A.W untuk menikahi Zainab. "Maka tatkala Zaid
telah mengakhiri keperluan terhadap istrinya ( menceraikannya ).
Kami kawinkan kamu dengan dia supaya tidak ada keberatan
bagi orang mu`min untuk ( mengawini ) istri-istri anak-anak
angkat mereka, apabila anak-anak angkat itu telah menyelesaikan
keperluannya daripada istrinya. Dan adapun ketetapan Allah itu
pasti terjadi." (Q.S.33:37 )

Bukhori meriwayatkan dari Anas, Zainab sering berkata, "Aku


berbeda dari istri-istri Rasulullah S.A.W yang lainnya. Mereka
dikawinkan oleh ayahnya, atau saudaranya, atau keluarganya,
tetapi aku dikawinkan Allah dari langit."
Zainab adalah seorang wanita berhati lembut dan penuh kasih
sayang, suka menolong fakir miskin dan kaum lemah. Dia
senang sekali memberi sedekah, terutama kepada anak yatim.
Rasulullah pernah bersabda kepada istrinya, "Yang paling dahulu
menyusulku kelak adalah yang paling murah tangannya." Maka
berlomba-lombalah istri beliau memberikan sedekah kepada
fakir miskin. Namun tak ada yang bisa mengalahkan Zainab
dalam memberikan sedekah. Dari Aisyah r.a berkata, "Zainab
binti Jahsy adalah seorang dari istri-istri Nabi yang aku
muliakan. Allah S.W.T menjaganya dengan ketaqwaan dan saya
belum pernah melihat wanita yang lebih baik dan lebih banyak
sedekahnya dan selalu menyambung silaturahmi dan selalu
mendekatkan dirinya kepada Allah selain Zainab."

Mengapa ?, apakah karena Rasulullah memberikan belanja yang


berlebih terhadap Zainab ? Tidak, Rasulullah S.A.W tidak pernah
berbuat seperti itu. Lalu dari manakah Zainab mendapatkan uang
untuk sedekah ? Ia memiliki berbagai macam keahlian. Ia bisa
menyamak kulit, memintal serta menenun kain sutra, hasilnya
dijual dan disedekahkan. Hal itulah yang menyebabkan wanita
cantik istri Rasulullah ini bersedekah lebih banyak dari yang
lainnya.
Setelah Rasulullah wafat, Zainab memperbanyak usahanya, agar
bisa melipat gandakan uang yang diterimanya. Ketika ia
mendapat bagian harta dari Baitul Mal dimasa kholifah Umar r.a
dia berdoa, "Ya Allah janganlah harta ini penyebab fitnah."
Segera ia bagikan harta itu kepada yatim piatu dan fakir miskin.
Mendengar itu Umar r.a mengirim lagi, tetapi Zainab membagi -
bagikannya lagi kepada yatim piatu dan fakir miskin. Wanita
pemurah itu wafat pada tahun 44 H pada masa Kholifah
Muawiyah. Wallahu a`lam.

( Disarikan dari Shifatush Shofwah, Ibnu Jauzi dan Qishhshu


An-Nisa Fi Al Qur`an Al-Karim, Jabir Asyyaal )
Oleh :
Al-Islam - Pusat Informasi dan Komunikasi Islam Indonesia

You might also like