Professional Documents
Culture Documents
B. PRINSIP PEMBELAJARAN
1. Pengatur awal (advance organizer)
Pengatur awal atau bahan pengait dapat digunakan guru dalam
membantu mengaitkan konsep lama denan konsep baru yang lebih tinggi
maknanya. Penggunaan pengatur awal tepat dapat meningkatkan pemahaman
berbagai macam materi , terutama materi pelajaran yang telah mempunyai struktur
yang teratur. Pada saat mengawali pembelajaran dengan prestasi suatu pokok
bahasan sebaiknya “pengatur awal” itu digunakan, sehingga pembelajaran akan
lebih bermakna.
2. Diferensiasi progresif
Pengembangan konsep berlangsung baik, bila unsur-unsur yang paling
umum, paling inklusif dari suatu konsep diperkenalkan terlebih dahulu, dan
kemudian baru diberikan hal-hal yang lebih mendetail dan lebih khusus dari
konsep itu. Dengan kata lain model belajar menurut Ausubel pada umumnya
berlangsung dari umum ke khusus.
Dengan menggunakan strategi ini, guru mengajarkan konsep-konsep
yang paling inklusif dahulu, kemudian konsep-konsep yang kurang inklusif, dan
setelah itu baru mengajarkan hal-hal yang khusus. Proses penyusunan konsep
semacam ini disebut deferensiasi progresif.
3. Belajar superordinat
Belajar superordinat adalah proses struktur kognitif yang mengalami
petumbuhan kearah deferensiasi, terjadi sejak perolehan informasi dan
diasosiasikan dengan konsep dalam struktur kognitif tersebut. Proses belajar
tersebut akan terus berlangsung hingga pada suatu saat ditemukan hal-hal baru.
Belajar superordinat akan terjadi bila konsep-konsep yang telah dipelajari
sebelumnya dikenal sebagai unsur-unsur dari suatu konsep lebih luas dan inklusif.
4. Penyesuaian Integratif
Pada suatu sasat siswa kemungkinan akan menghadapi kenyataan
bahwa dua atau lebih nama konsep digunakan untuk menyatakan konsep yang
sama atau bila nama yang sama diterapkan pada lebih satu konsep. Untuk
mengatasi pertentangan kognitif itu, Ausable mengajukan konsep pembelajaran
penyesuaian integratif atau rekonsiliasi integratif.
C. PETA KONSEP
1. Apakah Peta Konsep Itu?
Peta konsep digunakan untuk menyatakan hubungan yang bermakna
antara konsep-konsep dalam bentuk proposisi-proposisi. Proposisi-proposisi
merupakan dua atau lebih komsep-konsep yang dihubungkan oleh kata-kata dalam
suatu unik sematik. Dalam bentuknya yang paling sederhana, suatu peta konsep
hanya terdiri atas dua konsep yang dihubungkan oleh satu kata penghubung untuk
membentuk suatu proposisi.
Belajar bermakna lebih mudah berlangsung bila konsep-konsep baru
dikaitkan pada konsep yang lebih inklusif, maka peta konsep harus disusun secara
hierarki.
2. Ciri-ciri Peta Konsep
a. Peta konsep mempelihatkan konsep-konsep dan proposisi-proposisi
suatu bidang studi.
b. Peta konsep merupakan suatu gambar dua dimensi dari suatu bidang
studi, atau suatu bagian dari bidang studi.
c. Peta konsep menyatakan hubungan antara konsep-konsep.
d. Peta konsep ialah tentang hierarki.
3. Menyusun Peta Konsep
Langkah-langkah meyusun suatu peta konsep, antara lain:
a. Memilih suatu bacaan dari buku pelajaran
b. Menentukan konsep-konsep yang relevan
c. Mengurut konsep-konsep itu dari yang paling inklusif ke yang paling
tidak inklusif atau contoh-contoh
d. Menyusun konsep-konsep itu di atas kertas, mulai dengan konsep
yang paling inklusif di puncak ke konsep yang paling tidak inklusif
e. Menghubungkan konsep-konsep itu dengan kata atau kata
penghubung
4. Kegunaan Peta Konsep
a. Menyelidiki apa yang telah diketahui siswa
b. Mempelajari cara belajar
c. Mengungkapkan konsepsi salah
d. Alat evaluasi