Professional Documents
Culture Documents
1; ICD-10 B15
tipe A, HA)
1. Identifikasi
Gejala hepatitis A pada orang dewasa di wilayah nonendemis biasanya ditandai dengan
demam, malaise, anoreksia, nausea dan gangguan abdominal, diikuti dengan munculnya
ikterus dalam beberapa hari. Di sebagain besar negara bekembang, infeksi virus hepatitsi
A terjadi pada masa kanak-kanak umumnya asimtomatis atau dengan gejala sakit ringan.
Infeksi yang terjadi pada usia selanjutnya hanya dapat diketahui dengan pemeriksaan
laboratorium terhadap fungsi hati. Penyakit ini mempunyai gejala klinis dengan spektrum
yang bervariasi mulai dari ringan yang sembuh dalam 1-2 minggu sampai dengan
penyakit dengan gejala yang berat yang berlangsung sampai beberapa bulan. Lebih jauh,
perjalanan penyakit yang berkepanjangan dan kambuh kembali dapat terjadi dan penyakit
berlangsung lebih dari 1 tahun ditemukan pada 15% kasus; tidak ada infeksi kronis pada
semakin berat dengan bertambahnya umur, namun penyembuhan secara sempurna tanpa
gejala sisa dapat terjadi. Kematian kasus dilaporkan terjadi berkisar antara 0.1% - 0.3%,
meskipun kematian meningkat menjadi 1.8% pada orang dewasa dengan usia lebih dari 50
tahun; seseorang dengan penyakit hati kronis apabila terserang hepatitis A akan meningkat
risikonya untuk menjadi hepatitis A fulminan yang fatal. Pada umumnya, hepatitis A
dianggap sebagai penyakit dengan case fatality rate yang relatif rendah.
Diagnosis ditegakkan dengan ditemukannya antibodi IgM terhadap virus hepatitis A (IgM
anti-HAV) pada serum sebagai pertanda yang bersangkutan menderita penyakit akut atau
penderita ini baru saja sembuh. IgM anti-HAV terdeteksi dalam waktu 5-10 hari setelah
terpajan. Diagnosa juga dapat ditegakkan dengan meningkatnya titer antibodi spesifik 4
kali atau lebih dalam pasangan serum, antibodi dapat dideteksi dengan RIA atau ELISA.
(Kit untuk pemeriksaan IgM dan antibodi total dari virus tersedia luas secara komersial).
2. Penyebab Penyakit
Penyebab penyakit adalah virus hepatitis A HAV), picornavirus berukuran 27-nm (yaitu
virus dengan positive strain RNA). Virus tersebut dikelompokan kedalam Hepatovirus,
3. Distribusi Penyakit
Tersebar di seluruh dunia, muncul sporadis dan sebagai wabah, dahulu dengan
biasanya sudah kebal dan wabah hepatitis A (HA) jarang terjadi. Namun adanya perbaikan
golongan dewasa muda menjadi lebih rentan sehingga frekuensi terjadi KLB cenderung
meningkat. Di negara-negara maju, penularan penyakit sering terjadi karena kontak dalam
lingkungan keluarga dan kontak seksual dengan penderita akut, dan juga muncul secara
252
pecandu obat terlarang dan pria homoseksual. Didaerah dengan sanitasi lingkungan yang
rendah, infeksi umumnya terjadi pada usia sangat muda. Di Amerika Serikat, 33% dari
geografis yang luas dan berlangsung dalam beberapa bulan; wabah dengan pola ”Common
source” dapat meluas dengan cepat. Di Amerika Serikat, puncak siklus wabah secara
nasional terjadi pada tahun 1961, 1971 dan 1989. Selama terjadi KLB, petugas dan para
pengunjung tempat penitipan anak, pria dengan banyak pasangan seksual dan para
pecandu Napza yang menggunakan suntikan mempunyai risiko lebih tinggi tertulari
daripada penduduk pada umumnya. Namun, hampir separuh dari kasus, dan sumber
infeksi tidak diketahui. Penyakit ini sangat umum menyerang anak-anak sekolah dan
dewasa muda. Pada tahun-tahun belakangan ini, KLB yang sangat luas penularannya
umumnya terjadi di masyarakat, namum KLB karena pola penularan ”Common source”
berkaitan dengan makanan yang terkontaminasi oleh penjamah makanan dan produk
makanan yang terkontaminasi tetap saja terjadi. KLB pernah dilaporkan terjadi diantara
4. Reservoir
Manusia berperan sebagai reservoir, jarang terjadi pada simpanse dan primata bukan
5. Cara Penularan
Dari orang ke orang melalui rute fekal-oral. Virus ditemukan pada tinja, mencapai puncak
1-2 minggu sebelum timbulnya gejala dan berkurang secara cepat setelah gejala disfungsi
hati muncul bersamaan dengan munculnya sirkulasi antibodi HAV dalam darah.
Sumber KLB dengan pola ”Common source”umumnya dikaitkan dengan air yang
tercemar, makanan yang tercemar oleh penjamah makanan, termasuk makanan yang tidak
dimasak atau makanan matang yang tidak dikelola dengan baik sebelum dihidangkan;
karena mengkonsumsi kerang (cumi) mentah atau tidak matang dari air yang tercemar dan
karena mengkonsumsi produk yang tercemar seperti sla (lettuce) dan strawberi. Beberapa
KLB di Amerika Serikat dan Eropa dikaitkan dengan penggunaan obat terlarang dengan
jarum suntik mauoun tanpa jarum suntik dikalangan para pecandu. Meskipun jarang,
pernah dilaporkan terjadi penularan melalui transfunsi darah dan faktor pembekuan darah
6. Masa Inkubasi
7. Masa Penularan
Dari berbagai penelitian tentang cara-cara penularan pada manusia dan dari berbagai bukti
dari separuh masa inkubasi dan terus berlanjut sampai beberapa hari setelah timbulnya
ikterus (atau pada puncak aktivitas aminotransferase pada kasus anicteric). Pada sebagian
besar kasus kemungkinan tidak menular pada minggu pertama setelah ikterus, meskipun
ekskresi virus berlangsung lebih lama (sampai 6 bulan) telah dilaporkan terjadi pada bayi
dan anak-anak. Ekskresi kronis HAV dalam tinja tidak pernah dilaporkan terjadi.
253
Semua orang rentan terhadap infeksi. Penyakit ini pada bayi dan anak-anak prasekolah
jarang sekali menunjukkan gejala klinis, hal ini sebagai bukti bahwa infeksi ringan dan
A. Cara-cara Pencegahan
1) Berikan penyuluhan kepada masyarakat tentang sanitasi yang baik dan higiene
2) Sediakan fasilitas pengolahan air bersih, sistem distribusi air yang baik dan sistem
3) Dua jenis vaksin hepatitis A inaktivasi saat ini tersedia di Amerika Serikat untuk
imunisasi pra pajanan bagi anak yang berusia 2 tahun keatas. Vaksin tersebut aman
dipakai, dalam uji coba ternyata cukup imunogenik dan mempunyai efikasi yang
sebagian besar orang 14-21 hari setelah pemberian dosis tunggal vaksin dan
hampir semua orang sudah mempunyai antibodi protektif dalam 30 hari setelah
jangka panjang. Vaksin tersebut di Amerika Serikat tidak diberi izin untuk
diberikan pada anak yang berusia kurang dari 2 tahun; dosis optimal dan jadwal
terjadi interferenssi dengan antibodi yang didapat secara pasif dari ibunya belum
(seseorang dengan penyakit hati kronis atau kelainan faktor pembekuan darah,
yang bekerja dengan primata yang terinfeksi HAV atau mereka yang bekerja di
diberikan secara simultan pada tempat penyuntikan yang terpisah. Efikasi vaksin
fekal-oral, termasuk dengan memberdayakan kebiasaan cuci tangan setiap saat dari
254
Jika ditemukan satu orang penderita hepatitis A atau lebih pada suatu institusi, atau
jika ditemukan penderita pada 2 atau lebih keluarga dari pengunjung institusi
tersebut, maka IG harus diberikan pada para staf dan para pengunjung. Pemberian
penitipan anak dimana KLB terjadi, dan kasus tambahan ditemukan pada 3
keluarga atau lebih. Bila perlu sebagai bagian dari imunisasi rutin atau bagian dari
hepatitis A kepada para pengunjung dan staf yang terlibat ataupun tidak di tempat
tersebut.
6) Semua wisatawan yang bepergian ke daerah endemis tinggi atau sedang, termasuk
Afrika, Timur Tengah, Asia, Eropa Timur, Amerika Tengah dan Selatan, perlu
merencanakan bepergian berulangkali atau bagi mereka yang akan tinggal dalam
waktu yang cukup lama di daerah endemis HAV baik yang endemis tinggi maupun
menengah. IG dalam dosis tunggal 0.02 ml/kg, atau 2 ml diberikan untuk orang
dewasa, yang akan terpajan lebih dari 3 bulan, untuk pemajanan yang lebih lama,
diberikan 0.06 ml/kg atau 5 ml dan diulang setiap 4-6 bulan apabila proses
dengan risiko tinggi terkena hepatitis A, misalnya pria homoseksual, kepada para
pemakai obat-obatan terlarang dengan suntikan dan kepada mereka yang bekerja
dengan primata yang terinfeksi HAV atau bagi nereka yang bekerja di tempat-
8) Tiram, kerang-kerangan yang berasal dari daerah tercemar harus dipanaskan pada
suhu 85°- 90°C (185°-194°F) terlebih dahulu selama 4 menit atau diuapkan selama
negara bagian di Amerika Serikat dan di Kanada, meskipun saat ini laporan tidak
menular).
2) Isolasi: bagi yang terbukti positif hepatitis A, perlu dilakukan kewaspadaan enterik
selama 2 minggu pertama sakit, namun tidak lebih dari 1 minggu setelah
secara berkelanjutan.
3) Disinfeksi serentak: pembuangan tinja, urin dan darah dilakukan dengan cara yang
saniter.
5) Imunisasi kontak: Imunisasi pasif dengan IG (IM) 0.02 ml/kg BB, harus diberikan
sesegera mungkin setelah terpajan, selama 2 minggu. Oleh karena hepatitis A tidak
dapat diketahui hanya dengan melihat gejala klinis saja, maka penegakan diagnosa
secara serlogis dari infeksi HAV perlu dilakukan terhadap kasus index dengan
255
pasca pajanan kepada kontak. Seseorang yang sudah menerima satu dosis vaksin
IG tidak diperlukan bagi kontak dengan penderita satu kantor, satu sekolah atau
pernah diimunisasi dan yang berada dalam keadaan seperti yang diuraikan berikut
ini. Jika diperlukan, vaksin hepatitis A dapat diberikan bersamaan pada tempat
a) Kontak personal yang sangat dekat, termasuk anggota rumah tangga dari
b) IG diberikan kepada mereka yang bekerja di tempat penitipan anak jika satu
atau lebih kasus hepatitis A ditemukan pada anak-anak dan pekerja atau jika
kasus ditemukan pada dua atau lebih keluarga yang pernah berkunjung ke
tempat tersebut. IG hanya diberikan untuk kontak teman sekelas dari kasus
mengganti popok.
c) Pada KLB dengan pola ”Common source”, jika pada salah seorang penjamah
seluruh penjamah makanan yang lain di tempat yang sama. Namun pemberian
perorangannya jelek atau penjamah makanan tersebut menderita diare; dan iii)
6) Investigasi kontak dan sumber infeksi: Cari kasus yang hilang dan lakukan
surveilans terhadap kontak pada keluarga pasien secara terus menerus atau kalau
pola KLB adalah ”Common source” maka semua penderita biasanya terpajan pada
faktor risiko yang sama. Maka temukan faktor risiko yang sama tersebut.
C. Penanganan wabah
penularan terjadi dari orang ke orang atau dengan cara ”Common source” dan
“Common source”.
2) Agar pemberian vaksin hepatitis A secara efektif dalam situasi KLB yang luas di
masyarakat dapat dilakukan harus mempertimbangkan beberapa faktor, antara lain
penentuan kelompok sasaran yang tepat untuk diberi imunisasi, kapan pemberian
imunisasi awal pada kejadian KLB harus dimulai dan cakupan imunisasi dosis
pertama yang tingi secara cepat harus dapat dicapai (sekitar 70% atau lebih).
sudah ada maka lakukan percepatan pemberian imunisasi kepada anak-anak usia
256
lebih tua yang belum pernah mendapatkan imunisasi sebelumnya; b) Pada bentuk
KLB yang lain, seperti KLB yang terjadi pada tempat penitipan anak, rumah sakit,
lembaga dan sekolah, maka pemberian imunisasi hepatitis A rutin tidak dapat
atau wilayah (sebagai contoh: kelompok usia, kelompok risiko, wilayah cacah
sensus), maka kelompok tersebut harus dipastikan dulu, kelompok mana yang
dan data epidemiologi. Dilain pihak, program imunisasi tersebut mungkin dapat
tertentu belum diketahui dengan jelas. Penilaian terhadap efektivitas stretegi ini
diatas. Akan tetapi, apabila ada indikasi sebagai bagian dari pemberian imunisasi
rutin atau sebagai bagian dari program penanggulangan KLB yang luas maka
imunisasi hepatitis A dapat dipertimbangkan untuk diberikan sama dengan IG.
tinja.
4) Apabila KLB terjadi pada institusi, maka perlu dilakukan upaya pencegahan
hunian, sanitasi dan suplai air yang buruk; apabila ditemukan penderita maka lakukan
upaya untuk memperbaiki sanitasi lingkungan dan memenuhi kebutuhan air bersih
yang aman. Pemberian IG secara massal tidak dapat menggantikan upaya penanganan
lingkungan.