You are on page 1of 27

MEKANIKA TEKNIK 2

(MN091221)
materi #1
Mohammad Nurul Misbah
POKOK BAHASAN

• Failure Theory ; maximum shearing stress, maximum


distortion energy, maximum normal stress theory.

• Energy method; elastic strain energy for uniaxial stress,


elastic strain energy in pure bending, elastic strain energy
for shearing stress, deflection by the energy method, impact
load, virtual work method, statically in determinate structure.

• Teori elastisitas; stresses and strain in 3D, generalized


Hooke’s Law, compatibility equation, principle direction and
principle stresses, von mises stress, effective stress.
POKOK BAHASAN (3)
• Teori pelat kaku; macam-macam pelat,
persamaan keseimbangan elemen pelat (Kirchoff-
Love plate theory), hubungan antara beban, gaya
lintang dan momen lengkung, boundary condition,
review persamaan differensial, penyelesaian
homogen dan particular, penyelesaian Navier,
penyelesaian Lévy.

• Membran; persamaan keseimbangan elemen


membran, penyelesaian dengan deret Fourier.
POKOK BAHASAN (4)
• Simultaneous bending and stretching; persamaan
keseimbangan elemen pelat dengan beban lateral dan
dalam bidang.

• Stabilitas satu bidang pelat; buckling pembebanan


aksial satu arah, buckling pembebanan aksial dua arah,
buckling pembebanan geser dalam bidang, perhitungan
buckling menurut klasifikasi.

• Stabilitas pelat berpenegar; macam mode of buckling,


persamaan keseimbangan pelat berpenegar,
penyelesaian persamaan keseimbangan pelat
berpenegar, perhitungan buckling menurut klasifikasi,
perhitungan sectorial moment of inertia.
DAFTAR PUSTAKA

• Szilard R, “Theory and analysis of plates, classical and numerical


methods’, Prentice Hall Inc, Englewood Cliffs, New Jersey, 1974.

• Timoshenko, Gere, Bambang S,”Meknika Bahan”, Penerbit


Erlangga, Jakarta, 2000.

• Timoshenko, S.P, S.Woinowsky-Krieger,“Theory of plates and


shells”, 2nd edition, McGraw-Hill Kogakusha Ltd., Tokyo, 1959.

• Hughes, O., “Ship structural design: a rationally-based, computer


aided, optimization approach”, John Wiley & Sons, New York, 1983.

• BKI, “Rules for classification and construction of seagoing


ships”,Vol.II: Rules for hull structure, 2006.
FAILURE THEORY
LATAR BELAKANG
• Ada perbedaan antara pembebanan saat
menentukan kekuatan material dan
pembebanan riil konstruksi.
• Pembebanan uji : beban satu mode
(unimode) dan satu arah (uniaxial).
• Pembebanan riil biasanya beban
kompleks, multimode dan multiaxial.
FAILURE THEORY
• Dicari beban resultan, yang disebut
dengan tegangan utama.
• Tegangan utama dihitung dengan rumus
Lingkaran Mohr.
LINGKARAN MOHR
• Sejauh ini tegangan yang dianalisa adalah
tegangan pada potongan penampang (tegak
lurus sumbu batang).
• Tegangan maksimum yang terjadi bisa jadi
tidak pada arah potongan tersebut, tapi pada
arah potongan yang lain.
• Tegangan bidang
tegangan yang bekerja pada bidang
potongan.
LINGKARAN MOHR
Tegangan pada penampang (dalam 2-D)


Tegangan pada bidang (dalam 2-D)


’
 ’
Tegangan pada elemen 3
dimensi
y y
yx
yz
xy
zy
x
zx
xz x
z

z
Tegangan pada elemen 2
dimensi
y
y

yx
xy
x x
x

xy

yx
y
Penamaan tegangan
• Tegangan diberi nama dengan 2 subskrip.
• Subskrip pertama menunjukkan nama bidang dimana
tegangan bekerja.
• Subskrip kedua menunjukka arah tegangan.
• Contoh :
 xx : tegangan yang bekerja pada bidang x dan searah
sumbu x.
 xy : tegangan yang bekerja pada bidang x dan searah
sumbu y.
• Untuk tegangan normal, bidang kerja dan arah dari
tegangan selalu sama, sehingga untuk memudahkan
subskripnya ditulis satu saja, jadi x
Perjanjian tanda tegangan
• Tegangan bernilai positif jika bekerja pada
bidang positif dan berarah positif, atau jika
bekerja pada bidang negatif dan berarah
negatif.
• Tegangan bernilai negatif jika bekerja
pada bidang positif dan berarah negatif,
atau jika bekerja pada bidang negatif dan
berarah positif.
Tegangan di potongan miring

y1 y x1

x1

x

x
xy x1y1
yx
y
Gaya-gaya di potongan miring

y1 y x1

xA0  x1 A0 sec 

x
xy A0 x1y1 A0 sec 

yx A0 tan  yA0 tan 


Persamaan keseimbangan gaya di
potongan
Pada arah y1

 x1 y1 A0 sec   x A0 sin    xy A0 cos   y A0 tan  cos   xy A0 tan  sin   0

Pada arah x1

 x1 A0 sec    x A0 cos    xy A0 sin    y A0 tan  sin    xy A0 tan  cos   0

Dengan menggunakan    yx
xy
Persamaan transformasi untuk
tegangan bidang
 x1   x cos 2    y sin 2   2 xy sin  cos 
 x  y  x  y
  cos 2   xy sin 2
2 2

 x1 y1  ( x   y ) sin  cos    xy (cos 2   sin 2  )


( x   y )
 sin 2   xy cos 2
2
Tegangan utama dan tegangan
geser maksimum
• Nilai tegangan utama diperoleh dengan
menurunkan persamaan transformasi terhadap
sudut 

d x1
 ( x   y ) sin 2  2 xy cos 2  0
d
2 xy
tan 2 p 
 x  y
Tegangan utama
• Setelah harga 2 didapat, kita masukkan ke
dalam persamaan transformasi, sehingga kita
dapatkan nilai tegangan utama
2
 x  y   x  y 
1       xy 2
2  2 

2
 x  y   x  y 
2       xy 2
2  2 
Tegangan geser maksimum

d x1 y1
 ( x   y ) cos 2  2 xy sin 2  0
d
 x  y
tan 2 s  
2 xy
• Harga 2 dimasukkan ke persamaan
transformasi

2
  x  y 
 maks      xy 2
 2 
1   2
 maks 
2
Lingkaran Mohr
• Salah satu cara mendapatkan nilai tegangan utama dan geser
maksimum adalah dengan menggunakan Lingkaran Mohr
• Jika persamaan transformasi dikuadratkan dan di jumlahkan
pada masing-masing ruas di dapat persamaan sbb.

2 2
   y     y 
  x1  x    2 x1 y1   x    xy 2
 2   2 
 x  y
 rata  rata 
2
2
 x  y 
R      xy 2
 2 
Persamaan lingkaran Mohr
  x1   rata rata  2
  x1 y1  R
2 2

2

x1

rata-rata

x1y1
Pembuatan lingkaran Mohr
• Gambarlah satu set sumbu koordinat dengan x1
sebagai absis (positif ke kanan) dan x1y1 sebagai ordinat
(positif ke bawah)
• Tentukan lokasi pusat lingkaran C di titik yang
mempunyai koordinat x1 = rata-rata dan x1y1 = 0
• Tentukan lokasi titik A, yang menggambarkan kondisi
tegangan bidang x dari elemen
• Tentukan lokasi titik B, yang menggambarkan kondisi
tegangan di bidang y dari elemen
• Gambar garis dari titik A ke titik B, melalui pusat C.
• Dengan pusat C, gambar lingkaran Mohr melalui A dan
B.
Contoh
y

B
y

xy
x
x

A
Contoh
y

D’ y1 x1
x1y1
x1

o x

D
1

B ( S
2

xy D’

P2 P1
C  x1
p1 x1y1
2
 xy

D (

S1 A (
rata-rata =(x+ y)/2
x
(x- y)/2
x1y1

You might also like