Professional Documents
Culture Documents
Dokter Pembimbing :
Dr. Rusdi Effendi, Sp.KJ
KEPANITERAAN KLINIK
RSI JIWA KLENDER
UNIVERSITAS MUHAMMDIYAH JAKARTA
2010
Definisi
Inteligensia umum
Belajar & ingatan
Bahasa
Memecahkan masalah
Orientasi
Persepsi
Perhatian & Konsentrasi
Pertimbangan dan kemampuan sosial
EPIDEMIOLOGI
•Penyakit Pick
•Penyakit Creutzfeld-Jakob
•Penyakit Huntington
•Parkinson
•HIV
•Trauma kepala
•Peny. Alzheimer 50 – 60 %
•Demensia vaskular 10 – 30 %
•Depresi 5 – 15 %
KLASIFIKASI
Menurut Umur:
Demensia senilis (>65th) Menurut kerusakan struktur otak
Demensia prasenilis (<65th) •Tipe Alzheimer
•Tipe non-Alzheimer
Menurut perjalanan penyakit: Demensia vaskular
Reversibel Demensia Jisim Lewy (Lewy Body dementia)
Demensia Lobus frontal-temporal
Ireversibel (Normal pressure
Demensia terkait dengan SIDA(HIV-AIDS)
hydrocephalus, subdural hematoma, vit Morbus Parkinson
B Defisiensi, Hipotiroidisma, Morbus Huntington
intoxikasi Pb. Morbus Pick
Morbus Jakob-Creutzfeldt
Tipe campuran Sindrom Gerstmann-Sträussler-Scheinker
Menurut sifat klinis: Prion disease
Palsi Supranuklear progresif
Demensia proprius
Multiple sklerosis
Pseudo-demensia Neurosifilis
PATOFISIOLOGI
Usia 65 tahun keatas sel – sel otak berangsur ada yang mati dan
jumlahnya berkurang, otak menjadi lebih atrofi, sulcus menjadi
lebih lebar, dan ventrikiel melebar.
GEJALA KLINIS
I. Gejala umum
Gangguan daya ingat, orientasi, bahasa, perubahan kepribadian dan
psikosis.
Gangguan neurologi : afasia, apraksia ataupun spatial agnosia.
Penderita kesulitan mengenakan pakaiannya sendiri, salah memegang
cangkir, dll. (DSM-IV)
Gangguan afektif : apatis, regresi dan kadang bisa euphoria.
II. Gejala khusus
Alzheimer disease : gejala adanya primitive refleks, penting
untuk membedakan gangguan dini dengan yang disebabkan
gangguan psikosis ataupun gangguan organik. Gejala gangguan
refleks primitive misalnya sucking & pouting refleks, glabela tap
refleks, tonik grasp, palmomental refleks.
Gejala stadium lanjut diikuti adanya hipokinesia, mask – like
expression, dispasia, diskalkulia, disgravia.
Gangguan Psikologis Gangguan Perilaku
Jenis Bentuk Jenis Bentuk
•Mondar-mandir
• Isi pikiran yang salah diyakini •Mencari-cari/ membututi
kebenarannya pengasuh/keluarga/ orang lain
1. Wahana (Delusi) 1. Wandering
•Tidak dpt dikoreksi melalui bukti- kemana pun pergi.
bukti yang ada •Berjalan mengelilingi rumah
•Keluar rumah /kabur /keluyuran
•Halusinasi dengar
•Sangat gelisah sehingga tidak bisa
2. Halusinasi •Halusinasi penglihatan 2. Restlessness
diam barang sejenak
•Halusinasi Haptic
•Merasa bukan dirinya •Aktivitas verbal (bicara) maupun
• Merasa bahwa istri/suami bukan motorik (fisik) yang berlebihan dan
3. Misidentifikasi / Mispersepsi lagi pasangan hidupnya 3. Agitasi tidak selaras. Misalnya marah-
•Tidak dapat mengidentifikasi marah, ngamuk-ngamuk, ngomel
kejadian terus, dsb.
- amnesia menonjol
- Kemunduran aspek fungsi
- Memori dan intelektual
- gangguan :
luhur (apraksia, afasia, lebih terganggu
- diskalkulis agnosia, disorientasi) - Akinetik
ringan.
- Memori jangka panjang
baik.
- Keluarga biasanya tidak
terganggu.
Demensia Vaskular
• 15 – 30 % dari semua kasus demensia
• Predisposisi → hipertensi dan gangguan kardiovaskular.
• Sampai saat ini belum ada pengobatan yang dapat menyembuhkan penyakit ini.
• Pengobatan / pencegahan hanya dalam bentuk paliatif, yaitu : nutrisi tepat, latihan,
pengawasan aktifitas, selain itu bisa diberikan obat Memantine ( N – metil ) 25
mg/hari, Propanolol ( Inderal ), Haloperidol, dan penghambat Dopamin potensi
tinggi untuk kendali gangguan perilaku akut. Selain itu diberikan “ Trasine
Hidrokloride “ ( inhibitor Asetil kolin esterase ) unuk gangguan kognitif dan
fungsionalnya.
Tujuan penanganan Alzheimer :
a. mempertahankan kualitas hidup yang normal
b. memperlambatan perburukan
c. membantu keluarga yang merawat dengan memberi
informasi yang tepat
d. menghadapi kenyataan penyakit secara realita
Pencegahan & Perawatan Demensia