Professional Documents
Culture Documents
Disusun Oleh :
1. M. Rodhi Aulia 1209801053
Penulis
Saat ini penting bagi kita untuk mengetahui lebih jauh tentang
wewenang dan kedudukan pemerintah dalam suatu negara. Terlebih bentuk
negara kita adalah negara hukum. Hal ini disebabkan maraknya tindakan
pemerintah yang overlapping atau saling tumpang tindih dalam suatu organisasi
atau negara. Istilah Intervensi yang menyeruak dan menjadi suatu tindakan yang
dianggap sering menghantui suatu kebijakan publik yang akan dan sudah
diputuskan. Seperti kasus yang lagi hangat Kasus PSSI yang selalu menjadi
sensasi di negeri ini. Tudingan pihak PSSI yang notabene lembaga Independen
atas adanya Intervensi dari pemerintah melalui kementerian pemuda dan olahraga
atas polemik Nurdin Halid yang tidak kunjung selesai. Oleh karena itu, kita
diharuskan untuk beradaptasi dan menghadapi berbagai macam watak dan tingkah
laku seseorang. Untuk itu, pemahaman dalam masalah di atas diperlukan untuk
menjalin kerjasama dalam menjalankan suatu organisasi secara efektif dan efisien.
B. Perumusan Masalah
Adalah hak untuk melakukan sesuatu atau memerintah orang lain untuk
melakukan atau tidak melakukan sesuatu agar tercapai tujuan tertentu. Wewenang
merupakan hasil delegasi atau pelimpahan wewenang dari atasan ke bawahan
dalam suatu organisasi. Menurut Prajudi:1988, wewenang adalah kekuasaan untuk
melakukan sesuatu tindak hukum publik. Misalnya, menandatangani, menerbitkan
surat-surat izin dari seorang pejabat atas nama menteri1.
2.Teori penerimaan
Wewenang timbul hanya jika dapat diterima oleh kelompok atau individu
kepada siapa wewenang tersebut dijalankan. Pandangan ini menyatakan kunci
dasar wewenang oleh yang dipengaruhi (influence) bukan yang mempengaruhi
(influencer). Jadi, wewenang tergantung pada penerima (receiver), yang
memutuskan untuk menerima atau menolak.
1
Dikutip dari Prajudi Atmosudirjo, Hukum Administrasi Negara, Jakarta: Ghalia Indonesia, 1988
halaman 76
2
Dikutip dari Kamus Besar Bahasa Indonesia, Departemen Pendidikan Nasional, Balai Pustaka,
Jakarta, 2007
Sebuah bangsa atau negara mempunyai tujuan. Kegiatan untuk mencapai tujuan
disebut tugas. Hak moral untuk melakukan kegiatan mencapai tujuan disebut
kewenangan Tugas dan kewenangan untuk mencapai tujuan masyarakat atau
negara disebut fungsi
Sumber kewenangan
Tipe kewenangan
3
Dikutip dari materi perkuliahan Ilmu Politik oleh Uwes Fathoni, M.Ag dosen di Fidkom UIN
SGD Bandung
Setiap masyarakat pasti memakai kedua tipe kewenangan ini hanya yang satu
dijadikan sebagai yang utama dan yang lain sebagai pelengkap
Peralihan kewenangan
1) Menerima
2) Mempertanyakan (skeptis)
3) Menolak
4) Kombinasi
4
Dikutip dari Kamus Besar Bahasa Indonesia, edisi ke tiga, Departemen Pendidikan Nasional,
balai Pustaka, Jakarta, 2007
C. Kewenangan Pemerintah
1) Asas Legalitas dan Wewenang Pemerintah
Asas legalitas merupakan salah satu prinsip utama yang dijadikan sebagai
2) Wewenang Pemerintahan
Kewenangan memiliki keduudkan penting dalam kajian hukum tata negara
dan hukum administrasi. Menurut Bagir Manan, wewenang dalam bahasa hukum
tidak sama dengan kekuasaan (macht). Kekuasaan hanya menggambarkan hak
untuk berbuat atau tidak berbuat. Dalam hukum, wewenang sekaligus berarti hak
dan kewajiban (rechten en plichten). Dalam negara hukum, wewenang
pemerintahan itu berasal dari peraturan perundang-undangan yangberlaku.
Freies Ermessen merupakan konsekuensi logis dari konsepsi welfare state, akan
tetapi dalam kerangka negara hukum, freies Ermessen ini tidak dapat digunakan
tanpa batas. Atas dasar itu, Sjachran Basah mengemukakan unsur-unsur freies
Ermessen dalam suatu negara hukum yaitu sebagai berikut :
• Sikap tindak itu dapat dipertanggung jawab baik secara moral kepada
Tuhan Yang Maha Esa maupun secara hukum. Tindakan hukum adalah
tindakan yang dimaksudkan untuk menciptakan hak dan kewajiban.
Tindakan hukum administrasi merupakan suatu pernyataan kehendak yang
muncul dari organ administrasi dalam keadaan khusus, dimaksudkan
untuk menimbulkan akibat hukum dalam bidang hukum administrasi.
Rechtshandeling atau tindakan hukum
Tim Penyusun Kamus, Kamus Besar Bahasa Indonesia. Edisi ketiga. Jakarta:
Balai Pustaka, 2007
Fathoni, Uwes, Materi Perkuliahan Ilmu Politik, Bandung, Fidkom, 2006
Atmosudirjo, Prajudi, Hukum Administrasi Negara. Jakarta: Ghalia Indonesia,
1988
www. Scribd. Com diakses pada hari Senin tanggal 7 Maret 2011