Professional Documents
Culture Documents
KUA PPAS
RKA-SKPD
R-APBD
Siklus Pengelolaan Keuangan Daerah
Perencanaan Pelaksanaan Penatausahaan Pertgjwban Pemeriksaan
RPJMD Rancangan Penatausahaan
DPA-SKPD Pendapatan
• Bendahara penerimaan
RKPD wajib menyetor Disusun Sesuai
penerimaannya ke SAP
rekening kas umum
Verifikasi daerah selambat-
KUA PPAS lambatnya 1 hari kerja
DPA-SKPD Penatausahaan
Nota Belanja
Kesepakatan Laporan
p Keuangan
g
• P
Penerbitan
bit SPM-UP,
SPM UP
SPM-GU, SPM-TU dan Pemerintah Daerah
Pelaksanaan APBD SPM-LS oleh Kepala
SKPD • LRA
Pedoman • Penerbitan SP2D oleh
• Neraca Laporan Keuangan
Penyusunan Pendapatan PPKD
• Lap. Arus Kas diperiksa oleh BPK
RKA-SKPD • CaLK
Belanja Penatausahaan
Pembiayaan
RKA-SKPD
• Dilakukan oleh PPKD
Pembiayaan
1. Pendapatan
1 P d t Asli
A li Daerah
D h (PAD)
• Target PAD supaya memperhatikan:
– kondisi krisis ekonomipertumbuhan ekonomi, daya beli
masy.
– tidak menetapkan kebijakan yang memberatkan dunia usaha
dan masyarakat
y insentif,, ppenyederhanaan
y Sisdur.
• Tidak melakukan pungutan berdasar Perda yang telah
dibatalkan Pemerintah.
• P
Pemanfaatan
f t asett yang idle.
idl
• PAD dari PDAM?
• Penerimaan BLUD dicantumkan dalam APBD sbg jenis
pendapatan Lain-lain PAD yang Sah atau retribusi.
B. Pokok2 Kebijakan Penyusunan APBD
2. Dana Perimbangan
• Penetapan dana perimbangan: Oktober 2009 lihat
alokasi 2009, realisasi 2007-2008.
• Dana Bagi Hasil Lebih rendah dari 2009 ( APBD-P
2010).
• Daerah yg tidak memiliki DAU (celah fiskal negatif): utk
belanja pegawai PAD,
PAD DBH pajak/SDA
pajak/SDA, SiLPA TLTL.
• DBH Cukai Hasil Tembakau dialokasikan ke kab/kot
sesuai Kep. Gub. dan diarahkan utk melaksanakan hal2
yg berhub dg tembakau dan cukai.
B. Pokok2 Kebijakan Penyusunan APBD
3. Lain-lain Pendapatan
p Daerah yang
y g Sah
• Pakai pagu TA 2009;
• Bagian kab/kot yg belum terealisasi,
dianggarkan pada APBD-P 2010.
• Dana Darurat,, Dana Bencana Alam dan
Sumbangan Pihak Ketiga yang diterima oleh
pemerintah daerah APBD-P 2010.
B. Pokok2 Kebijakan Penyusunan APBD
B. KEBIJAKAN BELANJA DAERAH
1. Belanja Pegawai
• A
Acress maksimum
ki 22,5%
5% dari
d i jumlah
j l h belanja
b l j pegawaii
(gaji pokok dan tunjangan): Untuk mengantisipasi
adanya kenaikan gaji berkala, tunjangan keluarga,
mutasii dan
d penambahan
b h PNSD;
PNSD
• Besarnya Gaji Pokok dan Tunjangan PNSD agar
disesuaikan dengan hasil rekonsiliasi jumlah pegawai
dan belanja pegawai yang sudah dilakukan dalam
rangka perhitungan DAU 2010 dan rencana kenaikan
yang ditetapkan pemerintah;
• Untuk mengantisipasi pengangkatan CPNSD,
diganggarkan belanja pegawai dalam APBD sesuai
d
dengan k b t h pengangkatan
kebutuhan k t CPNSD ddan
formasi pegawai tahun 2010;
1. Belanja
j Pegawai
g (Lanjutan)
j
• Anggaran tambahan penghasilan hanya
diperkenankan untuk PNSD/CPNSD dengan
pertimbangan:
– bbeban
b kkerja,
j
– prestasi kerja, kriteria dan besarannya
– kondisi kerja, dit t k dengan
ditetapkan d
peraturan kepala daerah.
– tempat bertugas, dan
– kelangkaan profesi.
bertahap dan berkesinambungan.
1. Belanja
j Pegawai
g (Lanjutan)
j
• Apabila
p daerah telah menganggarkan
g gg tambahan
penghasilan dalam bentuk uang makan, tidak
p
diperkenankan menganggarkan
g gg ppenyediaan
y
makanan dan minuman harian pegawai dalam
bentuk kegiatan.
g Lihat ppsl 39(7a) Permendagri
g
59/07.
• Biaya
y ppemungutan
g ppajak
j daerah maksimal 5% dari
target penerimaan pajak daerah Asas bruto.
menunggu RUU Pajak & Retribusi Daerah
2. Asuransi Kesehatan
• Penyediaan anggaran untuk penyelenggaraan asuransi
kesehatan agar berpedoman pada PP No.28/2003
No 28/2003 tentang
Subsidi dan luran Pemerintah dalam Penyelenggaraan
Asuransi Kesehatan bagi Pegawai Negeri Sipil dan Penerima
P i serta
Pensiun t PB MMenkes
k dan
d M Mendagri
d iN No.
138/MENKES/PB/II/2009 No.12/2009 tentang Pedoman Tarif
Pelayanan Kesehatan bagi Peserta PT. Askes (Persero) dan
Anggota Keluarganya di Puskesmas, Balai Kesehatan
Masyarakat, dan di Rumah Sakit Daerah.
• Asuransi jiwa bagi PNSD atau yang sejenis tidak
diperkenankan dianggarkan dalam APBD Kecuali
dinyatakan lain dalam peraturan per-UU-an.
per-UU-an
3. Belanja DPRD
Penganggaran penghasilan dan penerimaan lain Pimpinan
d Anggota
dan A t DPRD serta
t bbelanja
l j penunjang
j kkegiatan
i t hharus
didasarkan pada:
1 PP No.
1. No 24/2004 tentang Kedudukan Protokoler dan Keuangan
Pimpinan dan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah,
sebagaimana telah diubah terakhir dengan PP No. 21/2007;
2. Permendagri No.21/2007 tentang Pengelompokan Kemampuan
Keuangan Daerah, Penganggaran dan Pertanggungjawaban
Penggunaan Belanja Penunjang Operasional Pimpinan DPRD
serta Tata Cara Pengembalian Tunjangan Komunikasi Intensif
dan Dana Operasional.
4. Belanja Kepala Daerah dan Wakil
K
Kepala
l Daerah
D h
• Belanja Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah
mempedomani ketentuan sebagai berikut:
– Penganggaran belanja kepala daerah dan wakil kepala daerah
didasarkan pada PP No
No.109/2000
109/2000 tentang Kedudukan
Keuangan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah.
– Biaya penunjang Operasional sebagaimana dimaksud dalam
P l 9 ayatt (2) PP No.109/2000
Pasal N 109/2000 yang semulal ttertulis
t li "Biaya
"Bi
Penunjang Operasional Kepala Daerah Kabupaten/Kota"
termasuk didalamnya "Biaya Penunjang Operasional Wakil
K l Daerah
Kepala D h Kabupaten/Kota".
K b t /K t "
– Bagi daerah otonom baru penganggaran biaya operasional
KD/WKD didasarkan pada pertimbangan rasionalitas terhadap
biaya operasional KD/WKD daerah induk sebelum pemekaran.
5. Belanja
j Bunga
g
Belanja
j Pegawai
g
• Penganggaran honorarium bagi PNSD supaya
dibatasi sesuai dengan tingkat kewajaran dan beban
tugas Dasar penghitungan besaran honorarium
tugas.
disesuaikan dengan standar yang ditetapkan dengan
Keputusan Kepala Daerah;
• Penganggaran
P hhonorarium
i N
Non PNSD hhanya ddapatt
disediakan bagi pegawai tidak tetap yang benar-
benar memiliki peranan dan kontribusi serta yang
terkait langsung dengan kelancaran pelaksanaan
kegiatan di masing-masing SKPD, termasuk
narasumber/tenagag ahli di luar instansi Pemerintah
Belanja Barang dan Jasa
Rincian
Ri i A Anggaran
RKA RKA RKA
Belanja Langsung SKPD 2.2.1 SKPD 2.2 SKPD
Ri i
Rincian P
Penerimaan
i RKA
Pembiayaan SKPD 3.1