Professional Documents
Culture Documents
POLAROGRAFIMETRI
oleh:
Kelompok 2 off G
JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN IPA
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
MARET 2011
POLAROGRAFIMETRI
A. Pendahuluan
Polarografi merupakan suatu metode analisis yang didasarkan pada prinsip
elektrolisis pada elektroda mikro tetes air raksa. Jadi peristiwa redoks digunakan
di dalam metode ini, terutama reduksi. Ion-ion logam dan senyawa organik yang
dapat direduksi dapat ditentukan jenis maupun konsentrasinya dengan metode ini.
Selanjutnya teknik polarografi ini dijadikan dasar bagi pengembangan metode
Voltametri. Atau dapat dikatakan metode Polarografi merupakan sub bagian
Voltametri dengan menggunakan elektroda kerja elektroda tetes merkuri
(dropping mercury electrode, DME).
Polarografi dan Voltametri adalah suatu teknik elektroanalisis yang
memperoleh informasi dari analit berdasarkan kurva arus-potensial {i = f(E)},
dengan melakukan pengukuran arus listrik (i) sebagai fungsi potensial (E) yang
diberikan.
B. Instrumen Polarografi
Susunan alat polarografi terdiri atas sel polarografi dan alat pencatat
polarogram.
Sedangkan dalamsel polarografi terdiri atas:
Elektroda pembanding
Dalam sel polarografi elektroda pembanding yang digunakan adalah
elektroda kalomel jenuh (SCE)
Elektroda indikator
Dalam hal ini elektroda yang digunakan adalah elektroda tetes air raksa
(DME). Digunakannya DME karena elektroda ini mempunyai daerah
elektroaktivitas yang luas dan merupakan elektroda yang selalu segar
permukaannya sehingga reaksi reduksi dapat berlangsung dengan cepat.
Pipa saluran gas N2
Pipa ini dimaksudkan untuk mengusir gas O2 yang kemungkinan terlarut
dalam larutan yang sedang dianalisis. Hal ini bila ada gas O2 maka gas
tersebut akan ikut tereduksi sehingga mempengaruhi hasil analisis.
C. Komponen Polarogarafi
a. Polarograf
Polarograf (instrumen untuk polarografi) terdiri dari bagian sel polarografi
(sel elektrolisis) dan pencatat polarogram.
Secara umum, polarograf tersusun dari tiga komponen:
1. Mercury Elektroda (Elektroda Merkuri)
Elektroda merkuri merupakan elektroda kerja dalam sistem polarografi,
disamping 2 elektroda yang lain yaitu elektroda pembanding (Ag/AgCe atau
kolonel jenuh) dan elektroda pembantu (Auxiallary elektroda) (Pt atau Au).
Ketiga elektroda ditempatkan dalam satu tabung yang mengandung analit.
Adapun bentuk skema elektroda tersebut adalah sebagai berikut :
2. Potensiostat
Potensiostat merupakan bagian instrument yang terdiri dari rangkaian
listrik yang berguna untuk menjaga potensial dan mengatur potensial tetap pada
nilai tertentu.
Secara sederhana
3. Alat pembaca (Readout)
Pada prinsipnya polarografi adalah mengukur arus yang keluar akibat
pemberian potensial tertentu. Alat ukur yang paling sederhana adalah
mikroampermeter. Pada perkembangannya pembacaan arus secara digital bahkan
komputer.
Sel elektrolisis merupakan bagian yang paling penting dari polarograf. Sel ini
dapat dituliskan sebagai,
SCE // Mn+ (x M) Hg
b. Polarogram
Polarogram adalah kurva yang diperoleh dari pengukuran secara polarografi yang
menyatakan hubungan antara arus (µ A) dengan potensial (volt). Contoh bentuk
polarogram dapat dilihat pada gambar berikut:
Gambar 1. Polarogram
Bila reaksi reversible maka pada suhu 250C, besarnya potensial tetes Air raksa
adalah :
0,0592 i
Ed.e = E1/2 – log
n id−i
Dengan Ed.e =potensial elektroda tetes air raksa
E1/2 =potensial setengah gelombang
i =arus yang sesuai dengan kecepatan difusi
id =arus difusi
F. Analisis Kuantitatif
Analisis kuantitatif ini dapat dilakukan dengan banyak cara, antara lain
kurva kalibrasi, penambahan standard an titrasi voltametri atau titrasi
amperometer.
Pada cara kurva kalibrasi dibuat kurva kalibrasi dengan jalan
melakukan pengukuran secara polarografi terhadap sejumlah larutan yang
diketahui konsentrasinya kemudian dibuat kurva antara id vs C. Pada
kondisi yang sama diukur larutan cuplikan sehingga konsentrasi cuplikan
dapat diketahui dari id yang diperoleh yang kemudian di plotkan pada
kurva kalibrasi.
Pada cara penambahan standar, larutan cuplikan dengan volume V1
diukur arus difusinya dan diperoleh arus sebesar id.1. Larutan standar
dengan konsentrasi Cs ditambahkan ke dalam cuplikan dengan volume V2
dan memberikan arus sebesar id.2. Bila konsentrasi cuplikan sama dengan
Cx. maka:
i d .1. ≈ C x
V 2 Cx V2
i d .2 ≈ + C
V 1+V 2 V 1 V 2 s
i d .2 V1 V 2 Cs
≈ +
i d .1 V 1+ V 2 V 1+V 2 C x
Pada titrasi amperometer diperoleh kurva antara id (µA) dengan
volume titran (ml). Dari kurva tersebut dapat digunakan titik ekivalen bila
salah satu atau kedua pereaksi dapat direduksi pada permukaan elektroda
dengan potensial tertentu. Contoh kurva amperometer:
Id (µ A )
Vol. (mL)
Id ( µ A)
Vol. (mL)
2. Pengusir Oksigen
Oksigen dapat mengalami reduksi dalam dua tahap, yaitu
O2 + 2H+ + x = H2O2 E = -0,1 Volt
H2O2 + 2H+ + x = 2H2O E = -0,9 Volt
Apabila polarografi digunakan untuk analisis spesi zat yang mempunyai nilai
potensial reduksi sekitar –0,1 Volt dan –0,9 Volt, maka adanya oksigen akan
mengganggu pengukuran. Oleh sebab itu diperlukan zat pengusir gas oksigen.
Umumnya untuk kasus ini digunakan gas nitrogen untuk mengusir gas oksigen.