Professional Documents
Culture Documents
Oleh apriyanto(091411069)
Dari hasil praktikum stokiometri kita dapat mengetahui perbandingan koefisien reaksi
dari zat-zat yang bereaksi dalam percobaan tersebut. Koefisien reaksi menunjukkan
perbandingan mol zat-zat yang bereaksi.
Untuk mengetahui stokiometri dalam suatu reaksi kita dapat mengamatinya dari
perubahan fisik yang terjadi,yang dalam percobaan ini perubahan fisik yang dapat
diamati adalah perubahan suhu.
Titik stokiometri terjadi saat perubahan suhu maksimum. Pada saat ini pereaksi habis
bereaksi.
I. sistem CuSO4-NaOH
persamaan reaksi pada saat terjadi stokiometri :
CuSO4 : NaOH
0,5 M x 20 ml : 1M x 30 ml
10 mmol : 30 mmol
1 : 3
Titik stokiometri pada saat volume NaOH 30 ml dan volume CuSO4 20 ml,
dengan ∆T Maks = 3oC. Dari percobaan tersebut didapatkan perbandingan
koefisien 2:1. Namun perbandingan molnya tidak sama dengan perbandingan
koefisiennya. Berdasarkan teori seharusnya persamaannya adalah sebagai berikut:
CuSO4 : NaOH
0,5 M x 20 ml : 1M x 20 ml
1 : 2
II. sistem HCl-NaOH
persamaan reaksi pada saat terjadi stokiometri :
HCl : NaOH
1 M x 15 ml : 1M x 15 ml
15 mmol : 15 mmol
1 : 1
Reaksi diatas merupakan reaksi asam-basa yang terjadi antara asam kuat (HCl)
dan basa kuat (NaOH). Titik stokiometri terjadi pada saat volume HCl 15 ml dan
volume NaOH 15 ml dengan ∆T Maks = 4oC. Pada saat volume tersebut
perbandingan koefisien dan perbandingan molnya sama sehingga semua larutanny
a habis bereaksi.
H2SO4 : NaOH
0,5 M x 15 ml : 1M x 15 ml
7,5 mmol : 15 mmol
1 : 2
Pada persamaan diatas perbandingan koefisien dan perbandingan molnya sama
sehingga semua larutannya habis bereaksi dan titik stokiometri terjadi pada saat
volume H2SO4 15 ml dan volume NaOH 15 ml dengan ∆T Maks = 4,5oC.
Kesimpulan
Daftar pustaka