Professional Documents
Culture Documents
JUDUL
manusia itu tumbuh sebagai pribadi yang utuh. Manusia tumbuh melalui belajar
oleh karena itu, sebagai pengajar jika berbicara tentang belajar tidak dapat
melepaskan diri dari mengajar. Belajar dan mengajar merupakan proses kegiatan
Matematika harus terus diupayakan, baik guru maupun semua pihak yang terkait
Kesulitan yang terjadi dalam bidang matematika tidak hanya dialami oleh
ketidaktertarikan siswa mengikuti proses belajar mengajar. Selain itu, sikap siswa
38
yang kurang memperhatikan dalam menyampaikan materi dan keengganan siswa
dalam bertanya kepada guru menyebabkan siswa kurang begitu menguasai materi.
prestasi belajar matematika kelas VIIIA tidak seperti yang diharapkan, karena
masih banyak kesulitan siswa dalam menyelesaikan soal – soal terutama yang
nilai ulangan matematika pada pokok bahasan bangun Ruang sebesar 50 % dari
40 siswa memperoleh nilai rata – rata di bawah 6,5. Sikap siswa yang kurang yang
dalam bertanya menyebabkan siswa kurang begitu mengsai materi. Hal ini
menjadikan hasil belajar yang berupa aspek kognitif siswa dalam menyelesaikan
dihadapi dalam belajar dapat teratasi dengan tepat. Sebagaimana apa yang
diterapkan dalam belajar matematika karena siswa akan seriang dihadapkan pada
38
latihan soal-soal atau pemecahan masalah” ( 2007 : 6 ). Sedangkan menurut
kritis, dan kemampuan membantu serta lebih banyak meningkatkan hasil belajar
dari pada pengalaman belajar serta mencapai individu yang kompetitif (2007:2 ).
Kooperatif tipe jigsaw. Karena model pembelajaran ini terfokus pada penggunaan
kelompok kecil untuk bekerja sama dalam memaksimalkan kondisi belajar agar
C. PEMBATASAN MASALAH
jigsaw.
38
D RUMUSAN MASALAH
sebagai berikut :
1. Bagi Guru
38
2. Bagi Siswa
Merangsang aktifitas siswa agar dapat belajar dengan lebih baik sehingga
3. Bagi Peneliti
F. DEFINISI OPERASIONAL
ada pada judul maka perlu adanya penegasan istilah. Adapun istilah yang perlu
penegasan adalah :
1. Penerapan
pemakaian.
2. Model Pembelajaran
kelas setting.
38
3. Kooperatif
4. Jigsaw
lembar kerja oleh guru secara random, sete lah itu guru memberikan tugas
5. Hasil Belajar
interaksi dari dalam individu dan luar individu untuk mencapai suatu
38
G. ANGGAPAN DASAR
H. HIPOTESIS TINDAKAN
I. KAJIAN TEORITIS
a. hasil Belajar
1. Pengertian
adalah sesuatu yang kita capai, kita dapatkan. Pada dasarnya, belajar adalah
dinyatakan dalam cara bertingkah laku yang berkat pengalaman dan latihan.
Pengertian belajar yang diambil dari pendapat para ahli di atas tampaknya
38
masih terlalu umum dimana faktor pengalaman yang terjadi secara kebetulan
masih dianggap sebagai salah satu proses belajar yang menentukan perubahan
tingkah laku.
Adapun yang dimaksud dengan belajar dalam konteks tulisan ini adalah
sebagai suatu usaha untuk merubah tingkah laku melalui interaksi dengan
lingkungannya.
Dengan kata lain, hasil belajar yang dimaksud penulis dalam tulisan ini
lebih bersifat khusus, karena penulis hanya menyoroti hasil belajar yang
2. Indikator
ranah psikologis yang berubah sebagai akibat pengalaman dan proses belajar
itu, khususnya ranah rasa murid, sangat sulit. Hal ini disebabkan perubahan
hasil belajar itu ada yang bersifat intangible (tak dapat diraba). Oleh karena
itu, yang dapat dilakukan guru dalam hal ini adalah hanya mengambil
cuplikan perubahan tingkah laku yang dianggap penting dan diharapkan dapat
mencerminkan perubahan yang terjadi sebagai hasil belajar siswa, baik yang
38
(penunjuk adanya hasil tertentu) dikaitkan dengan jenis hasil yang hendak
belajar siswa, berikut ini penulis uraikan jenis, indikator, dan cara evaluasi
38
Tabel 1
38
pribadi proyektif
C. Ranah Psikomor
1. Keterampilan Kecakapan Observasi dan
bergerak dan mengkoordinasikan gerak Tes tindakan
bertindak mata, tangan, kaki dan
anggota badan lainnya
siswa yang dianggap berhasil dalam arti luas bukanlah perkara mudah.
Keberhasilan dalam arti luas berarti keberhasilan yang meliputi ranah cipta,
terjadi pada salah satu ranah. Contoh; seorang siswa yang memiliki hasil baik
dalam teori olah raga, belum tentu dia menjadi olah ragawan. Sebaliknya,
siswa lain mungkin ada yang nilai teori olah raganya kurang baik, tetapi dia
dan psikomotor pada diri siswa. Untuk menjawab tantangan ini guru
seyogyanyalah tidak hanya terikat oleh kiat penilaian yang bersifat kognitif,
38
Menurut Winkel, menetapkan batas minimal keberhasilan belajar siswa
(1) norma skala angka dari 0 sampai 10; dan (2) norma skala angka dari 0
Penggunaan norma di atas menurut para ahli, bahwa angka terendah yang
aalah 5,5 atau 6, sedangkan untuk skala 0-100 adalah 55 atau 60. Jadi pada
prinsipnya, jika seorang siswa dapat menyelesaikan lebih dari separuh tugas
atau dapat menjawab lebih dari setengah instrumen evaluasi dengan benar, ia
passing grade yang lebih tinggi (misalnya 65 atau 70) untuk pelajaran-
pelajaran inti (core subject). Pelajaran-pelajaran inti ini antara lain: PKn,
Matematika, Fisika, Kimia, Biologi, Bahasa Inggris, kelompok IPS, dan PKn.
meningkatkan hasil belajar siswa dapat dibedakan secara garis besar kedalam
38
Secara global, faktor-faktor yang mempengaruhi belajar siswa dapat
pada diri siswa sangat besar pengaruhnya terhadap proses dan hasil
belajarnya. Dalam hal ini siswa dipandang swebagai suatu totalitas dengan
1) Faktor fisik
Keadaan fisik yang sehat segar dan kuat akan membantui siswa dalam
penglihatan, pendengaran atau sedang sakit tidak akan belajar dengan baik.
baik. Tentu saja hal ini akan bergantung pula dengan aspek-aspek yang
lainnya.
2) Faktor psikologis
hasil belajarnya antara lain: inteligensi, motivasi, minat dan konsep diri.
38
a) Inteligensi
ingatan dan kondisi. Dimensi produk memiliki enam katagori yaitu: unit,
38
untuk produk merupakan hasil dari operasi tertentu yang diterapkan pada
dapat dibedakan sebagai berikut (Lusiana Jati Pura, 1979 hal. 120):
38
P = Perceptual speed (kecepatan Pretasi)
I/ = Induction, General Reasoning (kemampuan
R menalar)
intelegensi dan hasil belajar, yaitu makin tinggi tingkat intelegensi siswa
tinggi untuk memperoleh prestsi belajar yang tinggi pula bisa disebabkan
b)Motivasi
38
pengertian motifasi terlebih dahulu perlu ketahui pengertian motif. Motif
motivasi adalah suatu kondisi aktif dalam diri indvidu yang terjadi, suatu
hasil interaksi antar motif dalam diri seseorang dengan faktor-faktor luar
motivasi berhasil adalah suatu motif yang ada dalam diri manusia yang
lain, bisa juga pretasinya sediri pada masa sebelumnya. Lebih jauh Mc
38
disposisi kepribadian dimana usaha yang dilakukan adalah untuk
dalam memcapai suatu hasil mempunyai tendensi yang lebih tinggi untuk
lebih sukar atau yang lebih mudah, motivasi berhasil akan lebih rendah
(achievement behaviors). Seperti tekun pada tugas yang sulit, bekerja giat
tugas dan situasi. Tingkat motivasi siswa mungkin bervariasi untuk suatu
bidang studi dengan bidang studi lainnya; dari satu waktu ke waktu
berikutnya.
c) Minat
sambutan yang sadar yang tumbuh pada diri seseorang terhadap sesuatu;
38
(H.C.Witherinton,1984). Dengan demikian minat sebagai kecenderungan
yang telah menetap untuk menarik terhadap sesuatu dan merasa senang
dua istilah lain yakni perasaan dan sikap. Perasaan adalah aktivitas psikis
merupakan alat pendorong diri usaha dan pencapaian pretasi. Usaha akan
dilakukan oleh siswa bila ada minat yang besar terhadap pelajaran (Krut
melihat arah yang baik ke para siswa. Bila minat mereka baik terhadap
materi dan proses belajar mengajar, maka dapat diharapkan mereka dapat
bekerja dengan baik dan lebih mungkin mencapai hasil yang baik pula
d) Konsep Diri
38
Burns menemukakan bahwa konsep diri adalah hubungan antara
sikap dan keyakinan tentang diri kita sendiri (Burns, 1982 hal. 136).
(self picture) akan membentuk citra diri (self image). Komponen afektif
disebut “Konsep Diri Umum”, yaitu konsep diri yang meliputi aspek fisik
sosial dan akademis. Di bawah konsep diri umum ada konsep diri mayor
konsep diri lebih dapat dilihat berkaitan dengan konsep diri akademis.
38
studi, seperti Matematika, PKn, Bahasa Inggris dan lain-lain. Karena
tugas sebagai hal yang sulit untuk diselesaikan, ia memperoleh nilai yang
Faktor Eksternal yang dapat mempengaruhi proses dan hasil belajar siswa
umumnya, yaitu segala sesuatu yang ada di luar diri individu. Lingkungan
diantaranya:
38
kebiasaan tertentu, pergaulan dan sebagainya.
1) Lingkungan Fisik
kelas, tempat bermain dan berolah raga atau perpustakaan, dapat menjadi
dapat menimbulkan rasa aman dan meningkat gairah belajar anak. Sebagai
yang penting dan bermakan. Siswa dapat belajar tidak hanya dari buku teks,
perusahaan.
38
tahu dan kebutuhan berekpresi para siswa. Tentu saja daya tarik lingkungan
tidak akan menumbuhkan motivasi dengan sendirinya, bila dalam diri siswa
tidak ada faktor lain yang menunjang seperti kepekaan yang tinggi serta rasa
ingin tahu yang benar. Bila dorongan dan kesempatan kurang diberikan oleh
guru dan orang tua maka lingkungan tidak akan besar maknanya bagi
adalah acara televisi, film atau media lainnya. Acara televisi dan film serta isi
koran dan majalah dapat berpengaruh positif dan negatif. Apabila siswa dapat
contoh dari ilmu yang positif, maka hal tersebut merupakan hal yang dapat
menghabiskan waktu untuk menonton TV, film dan membaca hal-hal yang
Dua unsur pokok dari lingkungan sosial yang besar pengaruhnya bagi
siswa adalah guru dan orang tua. Pengaruh guru terhadap kedaerahan,
semangat dan kualitas belajar pada umumnya dirasakan sangat besar, tidak
hanya pada tingkat dasar, tetapi juga pada tingkat menengah umum dan
kejuruan.
38
Ada beberapa peranan yang dipegang oleh guru, antara lain sebagai :
belajar mengajar.
belajar mengajar.
proses siswa.
karena keseluruhan yang ada pada diri guru seperti keperibadian atau sikap,
perilaku belajar para siswa yang selanjutnya dapat berpengaruh terhadap hasil
38
belajar mereka.
hasil belajar siswa adalah orang tua. Para ahli pendidikan menyatakan bahwa
Beberapa peran yang ada pada diri orang tua terhadap anak mereka
banyak belajar kepada orang tua, antara lain melalui kegiatan dan identifikasi.
Anak belajar dari orang tua tentang perbuatan yang baik dan yang tidak baik,
di sekolah.
Para ahli menekankan pentingnya pandidikan anak pada masa lima tahun
apa yang dialami dan dihayati anak usia tersebut. Dikatakan pula bahwa
merangsang kegiatan belajar selanjutnya adalah pada saat anak belum masuk
sekolah.
belajar. Terutama ketika anak telah memasuki Sekolah Menengah. Untuk itu
38
Sebagai pembimbing dan motivator, orang tua perlu banyak meluangkan
meminta bantuan. Orang tua dapat memberi perhatian khusus sesuai denagan
kondisi dan kebuthan anak; dimana dan kapan anak paling senag atau merasa
tertarik untuk belajar. Anak dapat mengatur waktu belajar tanpa tekanan.
pujian dan kasih sayang, karena dapat menambah harga diri dan kepercayaan
anak pada dirinya sendiri. (Utami Munandar, 1995 hal. 98). Sebaiknya,
Factor ini adalah upaya belajar siswa yang meliputi strategi dan metode
pelajaran.
38
dan tidak mendalam. Sebaliknya siswa yang berintelegensi tinggi (faktor
internal) dan mendapat dorongan positif dari orang tuanya (faktor eksternal),
achivers (berhasil rendah) atau gagal sama sekali. Dalam hal ini, seorang guru
di mana siswa belajar dan bekerja dalam kelompok kecil (4-6 orang) secara
38
Suryanto (1999 : ), pembelajaran kooperatif dengan menggunakan tipe
jigsaw merupakan salah satu jenis belajar kelompok dengan kekhususan , sebagai
berikut :
sebagainya).
2. Setiap anggota home group diberi problem yang berbeda-beda, tetapi masing-
masing home group diberi persoalan yang sama, dengan batasan waktu
3. Anggota home group akan berpencar dan membentuk kelompok baru yang
38
ahli). Di kelompok inilah mereka berdiskusi kelompok untuk menyamakan
individu.
3. Anggota home group akan berpencar dan membentuk kelompok baru yang
38
ahli). Di kelompok inilah mereka berdiskusi kelompok untuk menyamakan
1. Mengefektifkan waktu
38
Muslimin Ibrahim (2000 : 78) mengemukakan bahwa kelemahan
Bahwa diskusi kelompok kecil adalah kelompok orang yang terdiri dari
3-6 orang yang bertatap muka antar anggota kelompok, dan mempunyai
38
diskusi kelompok jumlah anggota tiap kelompok sebaiknya tidak melebihi
enam orang.
dengan tema dan tujuan yang jelas, mengikat anggota kelompok, terjadi
tujuan pembelajaran.
6. Menarik kesimpulan
38
b. Kelompok memiliki sumber informasi yang
banyak
memecahkan permasalahan
perorangan
adalah :
diskusi kelompok
kelompok
pengukuran adalah:
38
Sedangkan menurut Saleh (2005 : 3) pengukuran adalah (maesur =
diantaranya adalah ; adanya tujuan yang akan dicapai, adanya objek yang akan
diukur, diperlukan alat ukur yang valid, adanya proses pengukuran yang tepat,
tindakan untuk menentukan nilai sesuatu atau dapat diartikan sebagai alat ukur
evaluasi berarti tindakan untuk memberikan skor nilai kepada peserta didik.
evaluasi atau pengukuran adalah suatu kegiatan yang dilakukan untuk mengukur
pelajaran yang disampaikan oleh guru. Hasil evaluasi dapat dinyatakan dalam
bentuk angka, simbol, atau bentuk lainnya yang menyatakan hasil belajar (prestasi
belajar).
38
J. SUBJEK PENELITIAN
pelajaran 2011/ 2011. Mengingat subyek populasi yang cukup banyak dan
keterbatasan penulis maka sampel dalam penelitian ini akan diambil satu kelas
K. INSTRUMEN PENELITIAN
38
Test ini dilakukan untuk mengukur kemampuan siswa yang diberikan
b. Observasi
guru, membaca bahan ajar LKS, berdiskusi atau bertanya antara siswa
dan guru.
c. Angket
d. Wawancara
38
refleksi untuk tindakan pembelajaran selanjutnya. Jurnal lapangan di
L. PROSEDUR PENELITIAN
1. Siklus 1
a. Perencanaan
tipe berpikir bersama pada materi yang akan diajarkan yaitu bangun Ruang
observasi.
b. Pelaksanaan tindakan
38
3. Membagi siswa dalam kelompok – kelompok dan member I nomor
kelompoknya
bersamanya
c. Pengamatan
d. Refleksi
2. Siklus II
a. Perencanaan
38
Peneliti secara kolaboratif merencanakan pembelajaran kooperatif tipe
observasi.
e. Pelaksanaan tindakan
nomor
kelompoknya
f. Pengamatan
38
Pengamatan dilakukan oleh peneliti sebagai kolaborator dengan
g. Refleksi
38
N= Jumlah seluruh skor ( Ali, M. 1984 : 184 )
Kriteria :
Skor 51 % - 75 % = Aktif
Prosentase keberhasilan 70 %
a. Pendahuluan
b. Pengembangan
d. Penerapan
e. Penutup
38
Penyimpulan Materi dengan jelas dan pemberian evaluasi
Keterangan :
Kriteria :
Skor 51 % - 75 % = Aktif
Prosentase keberhasilan 70 %
dengan perhitungan :
38
individu x 100 % Jumlah siswa
DAFATAR PUSTAKA
38
Ali M, 1984. Guru Dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung : Sinar Baru.
Jakarta : Depdikbud
Malanng : Umpress
38
Slameto.( 1969 ). Belajat dan factor – factor yang mempengaruhi. Bandung :
Rineka Cipta
Shaleh Ab, 2005. Panduan Evaluasi Hasil Belajar. Jakarta : Departemen Agama.
38
( Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa Kelas VIIIA di SMP Negeri 5 Pandeglang )
PROPOSAL SKRIPSI
Oleh :
NAMA : ALPIAN
NIM : 41032124092021
38
PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA
KELAS VIIIA PADA KOMPETENSI
BANGUN RUANG MELALUI PEMBELAJARAN
KOOPERATIF TIPE JIGSAW
Oleh :
ALPIAN
41032124092021
Disetujui,
Pembimbing I Pembimbing II
38
KATA PENGANTAR
kepada junjungan Nabi Muhammad SAW yang telah memberi petujuk kepada
Ilmu Pendidikan ( FKIP ) UNINUS Bandung. Dalam hal ini penulis mengambil
judul Peningkatan hasil belajar Matematika Siswa Kelas VIIIA pada Standar
Oleh karena itu, saran dan kritik yang bersifat membangun penulis harapkan.
Semoga proposal ini dapat berguna bagi para pembaca dan bermanfaat bagi
Pandeglang, 2011
Penulis
38
38