You are on page 1of 3

Deskripsi Singkat

Infiltrasi dari segi hidrologi penting, karena hal ini menandai peralihan dari air
permukaan yang bergerak cepat ke air tanah yang bergerak lambat dan air tanah. Kapasitas
infiltrasi suatu tanah dipengaruhi oleh sifat-sifat fisiknya dan derajat kemampatannya,
kandungan air dan permebilitas lapisan bawah permukaan, nisbi air, dan iklim mikro tanah.
Air yang berinfiltrasi pada sutu tanah hutan karena pengaruh gravitasi dan daya tarik kapiler
atau disebabkan juga oleh tekanan dari pukulan air hujan pada permukaan tanah.
Didalam infiltrasi dikenal dua istilah yaitu kapasitas infiltrasi dan laju infiltrasi,
yang dinyatakan dalam mm/jam. Kapasitas infiltrasi adalah laju infiltrasi maksimum
yang ditentukan oleh jenis tanah dimana terjadinya ilfiltrasi, sedangkan lajua infiltrasi
adalah kecepatan infiltrasi yang nilainya tergantung pada kondisi tanah dan kapasitas
hujan. Suatu tanah dalam kondisi kering memiliki daya serap yang tinggi sehingga laju
infiltrasi semakin besar, dan akan berkurang perlahan-lahan apabila tanah tersebut
jenuh terhadap air.

Adapun beberapa faktor yang mempengaruhi laju infiltrasi yaitu kedalaman genangan


dan tebal lapisan jenuh, kelembaban tanah, pemampatan oleh hujan, penyumbatan oleh
butir halus, tanaman penutup, topografi, dan intensitas hujan.

Kedalaman genangan dan tebal lapisan jenuh

Dapat dipahami pada saat awal turunnya hujan, penyerapan air oleh tanah (laju
infiltrasi) terjadi dengan cepat. Sehingga semakin dalam genangan dan tebal lapisan
jenuh maka laju infiltrasi semakin berkurang.

Kelembaban tanah

Semakin lembab kondisi suatu tanah, maka laju infiltrasi akan semakin berkurang
karena tanah tersebut semakin dekat dengan keadaan jenuh.

Pemampatan oleh hujan dan penyumbatan oleh butir halus

Pemampatan tanah oleh hujan adalah keadaan turunnya hujan membuat tanah semakin
padat. Sehingga pori-pori tanah mengecil, dan menghambat laju infiltrasi. Butiran halus
yang terbentuk pada saat tanah kering juga menghambat laju infiltrasi karena pada saat
terjadinya hujan, butiran tersebut masuk kedalam tanah dan memperkecil pori-pori
tanah.

Tanaman penutup

Banyaknya tanaman  seperti rumput dan pohon-pohon besar yang terdapat pada daerah
terjadinya hujan dapat memperbesar laju infiltrasi. Karena biasanya pada tanah seperti
ini banyak terdapat tanah humus dan sarang serangga. Sehingga membantu masuknya
air kedalam tanah.

Topografi dan intensitas hujan

Topografi adalah keadaan pemukaan/ kontur tanah, dan intensitas hujan adalah
besarnya hujan yang turun dalam satuan waktu. Apabila hujan yang turun besar dan
topografi tanah terjal, maka laju infiltrasi kecil. Karena topografi yang terjal akan
mengalirkan air dengan cepat sehingga waktu infiltrasi kurang. Begitu juga sebaliknya,
topografi yang landai bahkan datar dapat menghasilkan ilfiltrasi lebih besar.
Kapasitas infiltrasi dapat diukur dengan menggunakan infiltrometer
dan analisishidrograf. Infiltrometer ini dibedakan menjadi dua macam yaitu infiltrometer
genangan dan simulator hujan (rainfall simulators).

Faktor lain yang Berpengaruh Terhadap Laju Infiltrasi

Beberapa faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi laju infiltrasi adalah :

1. Dalamnya genangan di atas permukaan tanah dan tebal lapisan yang jenuh.
2. Kelembaban tanah
3. Pemampatan tanah oleh curah hujan
4. Penyumbatan oleh bahan yang halus (bahan endapan)
5. Pemampatan oleh orang dan hewan
6. Struktur tanah
7. Tumbuh-tumbuhan
8. Udara yang terdapat dalam tanah
9. Topografi
10. Intensitas hujan
11. Kekasaran permukaan
12. Mutu air
13. Suhu udara
14. Adanya kerak di permukaan.

Apabila faktor-faktor di atas dipisahkan maka akan terbagi menjadi 2 faktor pengaruh
utama yaitu :

1. Faktor yang mempengaruhi air untuk tinggal di suatu tempat sehingga air mendapat
kesempatan untuk berinfiltrasi.
2. Faktor yang mempengaruhi proses masuknya air ke dalam tanah.

You might also like