Professional Documents
Culture Documents
41
8.2. Penyetaraan Reaksi Redoks
Reaksi redoks dapat disetarakan dengan cara langsung (cara bilangan
oksidasi) atau cara setengah reaksi.
8.2.1. Cara Langsung (Bilangan Oksidasi)
- Tentukan reaksi reduksi dan oksidasi
- Tulis perubahan biloks yang terjadi
- Samakan jumlah elektron yang dilepas dan diterima dengan
menambahkan koefisien
- Hitung jumlah muatan kiri dan kanan
Jika muatan kiri > kanan tambahkan OH- pada ruas kiri
Jika muatan kiri < kanan tambahkan H+ pada ruas kiri
- Samakan jumlah H dengan menambahkan H2O pada ruas kanan
Contoh :
Fe+2 + MnO4- Fe3+ + Mn2+
+7 +2
+2 +3
5Fe+2 + MnO4- 5Fe3+ + Mn2+
Jumlah muatan kiri = +9
Jumlah muatan kanan = +17
Selisih muatan = +8 di ruas kiri (kiri < kanan)
42
Tabel 8.1. Penyetaraan Reaksi Redoks dengan Cara Setengah Reaksi
Reaksi Suasana Asam Reaksi Suasana Basa
Tulis masing – masing reaksi reduksi Tulis masing – masing reaksi reduksi
dan oksidasi dan oksidasi
Setarakan jumlah elektron yang Setarakan jumlah elektron yang
terlibat terlibat
Tambahkan satu molekul H2O pada Tambahkan dua molekul OH- pada
ruas yang kekurangan satu atom O ruas yang kekurangan satu atom O
Tambahkan satu molekul H+ pada Tambahkan molekul H2O pada ruas
ruas yang kekurangan satu atom H yang kekurangan atom H
Tulis reaksi yang sudah setara Tulis reaksi yang sudah setara
Contoh :
Setarakan reaksi berikut
H+
1. ClO3- + S2O32- Cl- + S4O62-
Jawab :
ClO3- + S2O32- Cl- + S4O62-
OH-
43
2. Cl2 + IO3- IO4- + Cl-
Jawab :
Cl2 + IO3- IO4- + Cl-
8.3. Elektrokimia
Elektrokimia adalah bidang ilmu kimia yang mempelajari perubahan energi
kimia menjadi energi listrik atau sebaliknya.
8.3.1. Sel – sel Elektrokimia
Suatu sel elektrokimia terdiri dari dua elektroda, yang disebut katoda dan
anoda, dalam larutan elektrolit. Pada elektroda katoda terjadi reaksi reduksi.
Sedangkan reaksi oksidasi terjadi pada anoda. Sel elektrokimia dapat dibagi
menjadi
1. Sel Volta / Sel Galvani merubah energi kimia menjadi energi
listrik
Contoh : batere (sel kering), accu
2. Sel Elektrolisis merubah energi listrik menjadi energi kimia
Contoh : penyepuhan, pemurnian logam
A K K A
- + - +
Katoda Reduksi
Anoda Oksidasi
44
8.3.2. Potensial Elektroda Standar (Eo)
Potensial elektroda standar suatu elektroda adalah daya gerak listrik yang
timbul karena pelepasan elektron dari reaksi reduksi. Karena itu, potensial
elektroda standar sering juga disebut potensial reduksi standar. Potensial ini
relatif karena dibandingkan dengan elektroda hidrogen sebagai standar. Nilai
potensial elektroda standar dinyatakan dalam satuan Volt (V). Untuk
elektroda hidrogen, Eo nya adalah 0,00V.
- Bila Eo > 0 cenderung mengalami reduksi (bersifat oksidator)
- Bila Eo < 0 cenderung mengalami oksidasi (bersifat reduktor)
Nilai – nilai Eo untuk berbagai spesi dapat dilihat pada gambar 8.2.
45
Gambar 8.2. Potensial reduksi standar berbagai ion
46
Eosel = Eoreduksi - Eooksidasi
Contoh :
Hitung Eosel untuk reaksi berikut :
1. Zn + Cu2+ Zn2+ + Cu
Jawab :
Zn2+ + 2e- = Zn Eo = -0,76 V
Cu2+ + 2e- = Cu Eo = 0,34 V
Karena Eo Cu > Eo Zn, maka
Cu mengalami reduksi
Zn mengalami oksidasi
8.4. Elektrolisis
47
Ketika arus listrik dialirkan melalui senyawa ionik dan senyawa tersebut
mengalami reaksi kimia, maka terjadilah peristiwa elektrolisis. Zat yang
mengalami elektrolisis disebut elektrolit. Elektrolisis adalah proses yang
sangat penting dalam industri. Proses ini digunakan dalam industri – industri
estraksi atau pemurnian logam.
Untuk menentukan berat zat yang dihasilkan pada proses elektrolisis,
digunakan hukum Faraday, yaitu
w=ExF
w = berat zat hasil elektrolisis
E = massa ekivalen zat elektrolisis
F = jumlah arus listrik
Ar ( Mr ) Ar ( Mr )
E= atau E =
v n
Ar = massa atom relatif
Mr = massa molekul relatif
n = jumlah elektron yang terlibat
it
F= 9 6 5 00
i = arus (ampere)
t = waktu (detik)
it
Ar ( Mr )
w= x 96500
n
48
DAFTAR PUSTAKA
• Achmad, H., Penuntun Belajar Kimia TPB II; Elektro Kimia, Departemen
Kimia FMIPA – ITB, Bandung, 1982
• Brady, J.E., General Chemistry : Principles and Structure, 5th edition,
John Wiley and Sons, New York, 1990
• Briggs,J., Chemistry for “0” Level, 2nd edition, Longman, Singapore,
2000
• Syukri, S., Kimia Dasar 1, Penerbit ITB, Bandung, 1999
• Syukri, S., Kimia Dasar 2, Penerbit ITB, Bandung, 1999
• Syukri, S., Kimia Dasar 3, Penerbit ITB, Bandung, 1999
49