Professional Documents
Culture Documents
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.1 Definisi
pada ibu hamil, bersalin dan dalam masa nifas yang terdiri dari trias :
2.1.2 Etiologi
Menurut Prof. Dr. Rustam Mochtar, MPH etiologi penyakit ini sampai
oleh para ahli yang mencoba menerangkan penyebabnya, oleh karena itu
7
tahun, atau kurang dari 20 tahun, kehamilan ganda, hidrops fetalis juga
(Setiawan, 1998).
8
2.1.4 Klasifikasi
1) Tekanan darah 140/90 mmHg atau lebih yang diukur pada posisi
2) Edema umum; kaki, jari tangan, dan muka; atau kenaikan berat
epigastrium.
b. Proteinuria: kadar protein dalam urin 24 jam >5g atau >3+ pada
h. Trombositopenia
j. Perdarahan retina
Saat ini belum ada pemeriksaan penyaring yang terpercaya dan efektif
diagnostik. Namun, peningkatan kadar asam urat serum pada wanita yang
preeklampsia superimpose.
pada wanita dengan faktor resiko menderita preeklampsia, yang terdiri dari
dan protein total pada urin 24 jam. Pada wanita yang telah didiagnosis
LDH, apus darah tepi, serta waktu perdarahan dan pembekuan. Semua
11
progresifitas penyakit.
2.1.8 Komplikasi
b. Hipofibrinogenemia
penderita eklampsia.
f. Edema paru
dengan enzim.
platelet).
i. Prematuritas
2.1.9 Tatalaksana
a. Tujuan penanganan
yag kuat. Maka dari itu, preeklamsi berat dapat lebih mudah menjadi
bahaya ini makin besar. Pada gawat janin pada kala satu dilakukan
b. Penanganan umum
Jika tekanan darah distole tetap lebih dari 110 mmHg, berikan
pasang infus dengan jarum berat (16 gauge atau lebih besar), ukur
volume kurang dari 30 milli liter per jam hentikan MgSO4 dan
berikan cairan IV (NaCl 0,9 % atau RL) pada kecepatan 1 liter per
refleks dan denyut jantung janin setiap jam. Jika terjadi odema paru
lakukan seksio sesaria. Jika denyut jantung janin kurang atau lebih
sesaria. Jika anastesi untuk sesaria tidak tersedia atau janin mati atau
milli liter per menit dalam 4 jam terakhir. Stop pemberian MgSO4 jika
frekuensi pernafasan kurang dari 16 kali per menit, refleks patella (-)
dalam 24 jam, jika terdapat gawat janin lakukan seksio sesaria. Jika
dengan hipotensi. Jika anastesi yang umum tidak tersedia atau janin
(Prawirohardjo, 2002).
1. Jenis persalinan
Jika denyut jantung janin kurang atau lebih dari 180 x/menit lakukan
kali lebih besar, persalinan buatan 4,39 kali lebih banyak, dan
dengan berat badan lahir rendah. Salah satu upaya untuk menurunkan
Oleh karena itu penulis ingin meneliti berat badan janin yang
3. Umur
Umur adalah lama waktu hidup atau ada sejak di lahirkan atau
yang dikutip dari (Andi, 2001). Kehamilan yang terjadi pada anak
35 tahun.
4. Gravida
5. Pendidikan
di RSUD dr. Soebandi Jember pada periode 2005 sebagian besar Ibu
6. Riwayat Preeklamsi
(Wahyuningsih,2002).
19
Dari hasil penelitian oleh Eka tahun 2008 di RSAB jakarta Barat
Soewondo Kendal, dan sebagai control adalah ibu hamil normal yang
sampai 13 kali untuk terjadi preeklampsia berat bagi ibu hamil yang
7. Usia Kehamilan
2005).
8. Riwayat Hipertensi
Pre-eklampsi ialah penyakit dengan tanda-tanda hipertensi,
mmHg atau kenaikkan tekanan diastolik > 15 mmHg dan atau sistolik
Predisposisi
Umur
Gravida
Usia kehamilan
Pendidikan
Riwayat
IBU BERSALIN DENGAN
Preeklamsi
PREEKLAMSI BERAT
Riwayat
Hipertensi (komplikasi: BBLR, IUFD,
Hidramnion asfiksia neonaturum,
Hamil ganda solusio plasenta)
Mola Hidatidosa
Diabetes millitus
Hidrops fetalis
Penyakit ginjal
(Wahyuningsih,2002), (Bobak,2004).
22
BAB III
KERANGKA KONSEP
Variabel Variabel
Independen Dependen
1.Umur
Ibu bersalin dengan
2.Gravida preeklamsia berat
3.Usia kehamilan Jenis Persalinan
Berat Badan Lahir
4.Pendidikan
Janin
5.Riwayat Preeklamsi
6.Riwayat Hipertensi
Dependent
Independent
BAB IV
METODOLOGI PENELITIAN
a. Editing
Dilakukan proses penelitian data di lapangan hingga dapat dihasilkan
data yang lebih akurat untuk pengolahan data selanjutnya.
b. Coading
Proses pemberian kode jawaban yang akan di analisa atau di
masukkan dalam pencatatan yang bertujuan mengikat data yang
didapat dengan cara memberi kode pada variabel yang diteliti
c. Pengelompokkan data
Setelah data dikelompokkan melalui tabel isian, data di kelompokkan
sesuai kriteria penelitian.
d. Tabulating
Data yang sudah dikelompokkan menurut variabel dengan
menggunakan tabel dan distribusi frekuensi.
X Ket :
F : Frekuensi
F= x 100 %
N: Jumlah populasi
N
X: Jumlah yang didapat
(Hidayat, 2007).
27
BAB V
dilaksanakan kemudian data diolah dan hasil penelitian disajikan dalam bentuk
Tabel 5.1
preeklamsi berat
1. PEB 90 3,44
2. Tidak PEB 2525 96,56
Jumlah 2615 100
Dari hasil penelitian data tabel 5.1 diatas dapat dilihat ibu bersalin dengan
preeklamsi berat berjumlah 90 pasien (3,44%),dan ibu bersalin yang tidak
menderita PEB adalah sebesar 2525 pasien dengan persentase 96,56%.
Tabel 5.2
1 Spontan 4 4,44
2 SC 86 95,56
Jumlah 90 100
Dari hasil penelitian data tabel 5.2 diatas berdasarkan jenis persalinan tertinggi
yang dilakukan pada ibu bersalin dengan preeklamsi berat berupa Seksio Cesaria,
yaitu sebesar 95,56% dan terendah pada jenis persalinan secara spontan, yaitu
sebesar 4,44%.
Tabel 5.3
Distribusi Ibu Bersalin dengan PEB Berdasarkan Berat Badan Lahir Janin
Di RSAB Harapan Kita Jakarta Barat Tahun 2009.
29
No BBL n f (%)
Dari hasil penelitian data tabel 5.3 di atas berdasarkan berat badan lahir janin
dengan ibu bersalin preeklamsi berat didapatkan jumlah tertinggi pada bayi
dengan berat badan lahir 2500 – 4000 gram sebanyak 42 pasien (46,67%) dan
terendah pada berat badan lahir > 4000 gram.
Tabel 5.4
1 < 20 0 -
2 20 – 35 54 60
3 >35 36 40
Jumlah 90 100
Dari hasil penelitian data tabel 5.4 di atas berdasarkan umur dengan ibu bersalin
dengan preeklamsi berat di dapatkan jumlah tertinggi pada umur ibu 20 – 35
tahun sebanyak 54 pasien (60%) dan terendah pada umur >35 tahun yaitu sebesar
36 pasien (40%).
Tabel 5.5
No Gravida n f (%)
31
1. Primigravida 24 26,67
2. Multigravida 57 63,33
3. Grandemultigravida 9 10
Jumlah 90 100
Dari hasil penelitian data tabel 5.5 di atas berdasarkan gravida dengan ibu bersalin
dengan preeklamsi berat didapatkan jumlah tertinggi pada multigravida sebanyak
57 pasien (63,33%) dan terendah pada umur 9 pasien (10%).
Tabel 5.6
1. <37 41 45,56
32
2. ≥37 49 54,44
Jumlah 90 100
Dari hasil penelitian data tabel 5.6 di atas Berdasarkan Usia Kehamilan dari 90
Ibu Bersalin dengan preeklamsi berat dengan jumlah tertinggi berusia ≥ 37
minggu yaitu sebesar 49 orang, dengan persentase 54,44% dan terendah pada usia
kehamilan <37 minggu yaitu sebesar 41 dengan persentase 45,56%.
Tabel 5.7
No Pendidikan n f (%)
Jumlah 90 100
Dari hasil penelitian data tabel 5.7 di atas berdasarkan pendidikan dari 90 ibu
bersalin dengan preeklamsi berat dengan jumlah tertinggi pada pendidikan tinggi
yaitu sebesar 53 orang, dengan persentase 58,89% dan terendah pada pendidikan
dasar yaitu sebesar 5 orang dengan persentase 5,56%.
Tabel 5.8
1. Ya 32 35,56
2. Tidak 58 64,44
Jumlah 90 100
34
Dari Hasil Penelitian data tabel 5.8 di atas berdasarkan riwayat preeklamsi pada
ibu bersalin dengan preeklamsi berat dengan jumlah tertinggi pada ibu bersalin
yang tidak mempunyai riwayat preeklamsi sebelumnya, yaitu sebesar 58 orang
(64,44%) dan jumlah terendah sebesar 32 orang dengan persentase 35,56 %.
Tabel 5.9
1. Ya 47 52,22
2. Tidak 43 47,78
Jumlah 90 100
Dari Hasil Penelitian data tabel 5.9 diatas Berdasarkan Riwayat Hipertensi Pada
35
ibu bersalin dengan preeklamsi berat di dapatkan jumlah tertinggi pada ibu
bersalin yang mempunyai riwayat hipertensi yaitu sebesar 47 orang (52,22%) dan
terendah pada ibu bersalin yang tidak mempunyai riwayat hipertensi yaitu sebesar
43 orang (47,78%).
5.2 Pembahasan
data rekam medis, penulis memperoleh data 90 kasus ibu bersalin (3,44%)
angka kejadian preeklamsia berat pada tahun 2008 yaitu sebesar 84 ibu
mangunkusumo yang masih cukup tinggi yaitu sebesar 18,8 % dari 3947
persalinan.
2009, yang ditinjau dari jenis persalinan, berat badan lahir janin, umur,
hipertensi. Dari hasil data yang didapat penulis mengambil seluruh total
untuk ibu dan janin. Periksa serviks, jika serviks matang, lakukan
jam untuk preeklamsi lakukan seksio sesaria. Jika denyut jantung janin
kurang atau lebih 180 x/menit lakukan seksio sesaria. Jika servik belum
dilakukan oleh Eka (2009) di RSAB Harapan kita tahun 2008 didapatkan
dilakukan secara seksio sesaria 95% dari 40 kasus ibu bersalin dengan
preeklamsi berat.
tensi tidak terkontrol dan partus pervaginam tidak dapat dilakukan lagi
sesaria.
RSAB Harapan Kita tahun 2009 sebagian besar berat badan lahir janin
46,67%, dan tidak jauh berselisih dengan berat badan lahir janin < 2500
dengan Berat badan lahir janin > 4000 gram sebanyak 7 bayi dengan
persentase 7,78%.
persalinan prematur 2,67 kali lebih besar, persalinan buatan 4,39 kali lebih
bayi dengan berat badan lahir rendah. Salah satu upaya untuk menurunkan
Dari hasil penelitian tersebut didapatkan bahwa berat badan bayi yang
paling banyak yaitu antara 2500 – 4000 gr, karena penelitian ini dilakukan
5.2.4 Umur
persentase 60%. Menurut teori dengan hasil penelitian yang didapat. Hal
ini belum sejalan. Tetapi, Hal ini sejalan dengan penelitian elida tahun
presentasi 27,8%. Dan Eka (2009) di RSAB Harapan Kita Tahun 2008
banyak komplikasi.
5.2.5 Gravida
multigravida. (www.idmgarut.wordpress.com).
yaitu sebanyak 57 orang dengan persentase 63,33%, hal ini sejalan dengan
berkurang.
minggu.
40
yaitu sebanyak 49 orang (54,44%), hal ini sejalan dengan hasil penelitian
tahun 2008 didapatkan ibu bersalin dengan preeklamsia Berat terjadi pada
5.2.7 Pendidikan
bekerja pada sektor formal, maka wanita tersebut akan lebih mudah
(Fuchs, 2002).
dilakukan oleh Eka (2009) di RSAB Harapan Kita tahun 2008 sebesar
pada perguruan tinggi, karena RSAB Harapan Kita merupakan rumah sakit
sebelumnya.
ini sejalan dengan hasil penelitian oleh Eka (2009) di RSAB Harapan Kita
preeklamsi sebelumnya.
Dari hasil penelitian ini, didapatkan hasil yang terbanyak pada ibu
sebelumnya.
mengalami preeklampsia.
bahwa mayoritas Ibu Bersalin dengan Preeklamsi Berat terbanyak pada ibu
medik RSAB Harapan Kita tahun 2009, diperoleh data 90 ibu bersalin
yang ditinjau dari umur, jenis persalinan, berat badan lahir janin, umur,
BAB VI
PENUTUP
6.1 Kesimpulan
6.1.1. Distribusi frekuensi ibu bersalin dengan preeklamsia berat dari hasil
pada berat badan lahir janin antara 2500 – 4000 gram sebanyak 42
orang 46,67%.
persentase 63,33%.
persentase 54,44%.
58,89%.
persentase 64,44%.
persentase 52,22%.
6.2 Saran
kehamilannya.
berlangsung.