Professional Documents
Culture Documents
KARDIOVASKULER
Mind
Mapping Anatomi
KIE Fisiology
Terapi
Definisi
Prognosis
Klasifikasi
Komplikasi
Epidemiologi
dan faktor resiko
Difrential
Diagnosis Etiologi
Pemeriksaan
Penunjang Gejala Klinis
Patofisiologi
Learning Objective
1. Mengetahui Anatomi Jantung
2. Mengetahui Fisiologi Jantung dan Pembuluh Darah
3. Mengetahui Definisi dan Etiologi Nyeri Dada
4. Mengetahui Patofisiologi dan Gejala klinis Nyeri Dada
5. Mengetahui Epidemiologi dan Faktor Resiko Nyeri Dada
6. Mengetahui Pemeriksaan Penunjang
7. Mengetahui Difrential Diagnosis
8. Mengetahui Komplikasi
9. Mengetahui Prognosis
10. Mengetahui Terapi
11. Mengetahui KIE
12. Mengetahui Etiologi dan Fisiologi Dislipidemia
1. Anatomi Jantung
1. Right Coronary 7. Pulmonary Artery 13. Papillary Muscles
2. Left Anterior Descending 8. Pulmonary Vein 14. Chordae Tendineae
3. Left Circumflex 9. Right Atrium 15. Tricuspid Valve
4. Superior Vena Cava 10. Right Ventricle 16. Mitral Valve
5. Inferior Vena Cava 11. Left Atrium 17. Pulmonary Valve
6. Aorta 12. Left Ventricle
KATUP KATUP JANTUNG
1. KATUP ATRIOVENTRIKULAR
A . KATUP MITRAL TERLETAK ANTARA ATRIUM KIRI DENGAN
VENTIKEL KIRI
B KATUP TRIKUSPID TERLETAK ANTARA ATRIUM KANAN
DENGAN VENTRIKEL KANAN
2. KATUP SEMILUNAR
A . KATUP AORTA YANG TERLETAK ANTARA VENTRIKEL KIRI
DENGAN PEMBULUH DARAH AORTA
B . KATUP PULMONAL YANG TERLETAK ANTARA VENTRIKEL
KANA DENGAN ARTERI PULMONALIS
Arteri koroner
Sirkulasi darah
• Sirkulasi darah ditubuh ada 2 yaitu sirkulasi paru dan
sirkulasi sistemis.
1 SIRKULASI PARU
Mulai dari ventrikel kanan ke arteri pulmonalis,
arteri besar dan kecil, kapiler lalu masuk ke paru,
setelah dari paru keluar melalui vena kecil, vena
pulmonalis dan akhirnya kembali ke atrium kiri.
Sirkulasi ini mempunyai tekanan yang rendah kira-kira
15-20 mmHg pada arteri
2 Sirkulasi sistemik:
16
LO 2:
FISIOLOGI JANTUNG
FUNGSI UTAMA SISTEM
KARDIOVASKULER
HOMEOSTASIS
Transpor & distribusi substansi yang penting
(nutrien, oksigen, air, elektrolit) untuk jaringan
Membuang produk metabolik
Mengatur suplai oksigen dan nutrien pada status
fisiologi yang berbeda
Regulasi temperatur tubuh
Komunikasi hormonal
Left side of
heart pumps
oxygenated
blood into
aorta
JANTUNG
(POMPA→GRADIEN
TEKANAN)
AUTOREGULATION
REGULATION
SISTEM
KARDIOVASKULER NEURAL
Venous Return
Venous Valves Volume Darah
Long term regulation Tekanan yg. ditimulkan Aktifitas simpatis Pompa Otot Skelet
oleh kontraksi jantung vasokonstriktor
LO 3:
Angina pectoris
Definisi
• Nyeri Dada / Angina Pektoris :
– Ankhone Mencekik
– Pectus Dada
• Penyebab lainnya:
· Coronary artery vasospasme
· Hipertrofi ventrikel
· Hypoxia
· Emboli arteri korornaria
· Penggunaan cocaine, amphetamines, and ephedrine
· Koronaria yang abnormal, termasuk aneurisma
coronary arteries
Infark miokardium
Gejala : Tanda :
• Nyeri dada, biasanya pasien • Pasien biasanya terbaring
merasa tertekan
• Nyeri pada dagu, leher, tangan,
dengan tenang dan
punggung, dan epigastrium. kelihatan pucat
Tangan kiri frekuensi lebih • Hipertensi/hipotensi
banyak.
• Dyspnea • Disfungsi katup akut
• Mual, nyeri perut atau keduanya • Rales
• Anxietas
• Kepala terasa ringan yang
• Vena jugularis meningkat
disertai/tidak disertai sinkop • Bunyi jantung 3 terdengar
• Batuk (S3)
• Diaphoresis
• Dysritmia
Klasifikasi Infark Miokard Akut
• Secara morfologi, dibagi menjadi:
– IMA subendokardial
• Terjadi akibat aliran darah subendokardial relatif menurun dalam
waktu lama sebagai akibat perubahan derajat penyempitan arteri
koroner atau saat kondisi hipotensi, perdarahan, dan hipoksia
• Nekrosis hanya mengenai bagian dalam dinding ventrikel dan
umumnya berupa bercak - bercak dan tidak konfluens seperti IMA
transmural
• Erajat nekrosis dapat ber + bila disertai peningkatan kebutuhan O2
– IMA transmural
• Mengenai seluruh dinding miokard dan terjadi pada daerah
distribusi suatu arteri koroner
• 90% pasien IMA ini berkaitan dengan trombosis koroner
• Trombosis ini sering terjadi di daerah yang mengalami
penyempitan arteriosklerotik
Faktor Kontribusi Suplai darah
myocardial dan oxygen demand
• Myocardial Oxygen Supply me↓
– Hipoksia
– Vasokontriksi a.coronary
– Artherosclerotic pd penyempitan 1 atau lbh a.coronary
– Nonocclusive intracoronary thrombus
– Kombinasi dr 2 atau lbh dr kondisi diatas
49
5. Faktor Resiko dan Epidemiologi
Faktor Resiko (Penyakit)
1. Artherosclerosis
a. Penyakit Jantung Koroner
b. Diabetes Melitus
c. Hiperkolesterolemia
d. Hipertensi
2. Obesitas
3. Hipertrofi Ventrikel Kiri
4. Hipertrigliseridemia
Faktor Resiko (Kondisi Medis)
1. Usia
2. Jenis Kelamin
3. Ras
Faktor Resiko (Gaya Hidup)
1. Merokok
2. Alkohol
3. Stress
4. Kurang Olahraga
5. Makan Tidak Seimbang
6. Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan Fisik
1. Mengukur Tekanan Darah (Sistol / Diastol)
2. Mengukur nadi
3. Mengukur respiratory rate
4. Mendengarkan denyut jantung
Pemeriksaan Darah
1. Pemeriksaan darah rutin
a. Hemoglobin
b. Hitung leukosit
c. Hitung Trombosit
d. LED
e. Gula Darah
Pemeriksaan Darah
2. Pemeriksaan enzim
a. Troponin
b. CKMB
c. SGOT
d. SGPT
e. LDH 1
f. ALD
g. CRP
Batas Normal Pemeriksaan
Fisik :
• Tekanan Darah : 120/80 mmHg
• Nadi : 60 – 100 X/Menit
• RR : 15 – 20 X/Menit
Pemeriksaan Lab :
• Hb
– Laki – laki : 13,2 – 16,2 g/dl
– Perempuan : 12,0 – 15,2 g/dl
• Leukosit : 5000 – 11.000 /mm3
• Trombosit : 150.000 – 450.000 /ul
Batas Normal Pemeriksaan
• Gula Darah
– Puasa : 70 – 110 g/dl
– Sewaktu : < 200 g/dl
– Post Prandial : < 140 g/dl
• Troponin : < 0,4 ug/L
• CKMB : 10 – 13 IU/L
• SGOT : 0 – 42 IU/L
• SGPT : 0 – 48 IU/L
• LED :
• Laki – Laki : 27,5 mm/jam
• Perempuan : 32,5 mm/jam
Pemeriksaan Venogram /
Arterography
• Merupakan pemeriksaan x-ray pada
pembuluh darah di bagian tubuh tertentu
• Pembuluh darah dapat terlihat jelas dengan
menyuntikan materi kontras melalui kateter
• Digunakan untuk mencari obstruksi / bekuan
darah dalam pembuluh darah
MRI
• Memberikan gambaran potongan badan yang
diambil dengan menggunakan daya magnet
yang mengelilingi anggota badan.
Electrode Placement
• Einthovens Triangle represents the leads that
we all use with our monitors on a regular
basis
Systematic Infarct Recognition
Approach
INFARCT LOCATION ST ELEVATION FOUND IN
Anterior – Septal V1, V2, V3, and V4 -- 0.2mV or more in leads
Posterior V1, and V2 -- 0.2mV or more in leads
Inferior II, III, and aVF -- 0.1mV or more in 2 leads
High Lateral I, and aVL -- 0.1mV or more in 2 leads
Low Lateral V5, and V6 -- 0.1mV or more in 2 leads
Common ECG Formation`
Menentukan
List Penyakit
Patofisiologi
Eliminasi berdasarkan
Menentukan Etiologi
S&S
Penyakit Tulang
Belakang
Etiologi Nyeri Dada
Jantung Jantung Lain – Lain
Migrain
Peptic Ulcer
Diagram B
Difrential Diagnosis
Diagram A Diagram B
Fibrilasi Atrium
Differential
Diagnosis
8. Komplikasi
List Komplikasi
• Kondisi Medis Penyerta :
– Arterosklerosis
– Atrial Flutter
– Atrial Fibrillation
– LBBB
– RBBB
– Blok AV
– Gagal Jantung
– Kram Perut
– Mual dan Muntah
• Koma
• Kematian
9. Prognosis
• Jika tdpt penyakit penyerta,usia lanjut,riwayat
penyakit jantung sebelumnya,gaya hidup
burukprognosis buruk
• Mortalitas 20% pada usia di bawah 50 tahun
• Mortalitas >20% pada usia lanjut(>50thn)
10. Terapi
TERAPI FARMAKOLOGI
Iskemi Jantung
ANTI-ANGINA
• Prinsip : perbaiki keseimbangan antara
kebutuhan dan penyediaan O2
– ↓ kebutuhan O2 : β blockers, Ca-blockers (mll
efek inotropik & kronotropik -)
– ↓ afterload & preload : Nitrat Organik, Ca-
blockers
– ↑ supply O2 : Ca-blockers, Statin, Anti-trombotik
(perbaiki aliran darah myocard)
Pada Unstable angina : penggunaan antikoagulan &
antitrombotik U/ perbaiki aliran darah koroner
Nitrat Organik
• Mekanisme kerja :
aktifkan c-GMP ↓ Ca 2+ sitosol relaksasi
otot polos pembuluh darah arteri,vena, bronkus,
saluran cerna, dan hambat agregasi trombosit
• FK : diabsopsi baik di kulit, mukosa sublingual dan
oral
• I : angina pectoris, infark jantung, gagal jantung
kongestif.
Antagonis Kalsium
Kadar HDL kolesterol dapat dinaikkan dengan mengurangi berat badan, menambah
exercise dan berhenti merokok.
Kadar Trigliserida.
• Trigliserid di dalam yang terdiri dari 3 jenis lemak yaitu Lemak jenuh,
Lemak tidak tunggal dan Lemak jenuh ganda. Kadar triglisarid yang tinggi
merupakan faktor resiko untuk terjadinya PJK
Kadar Trigliserid