You are on page 1of 15

TUGAS ke-2 TROUBLESHOOTING

MENGENAL BIOS &


MACAM-MACAM BIOS

Disusun Oleh
DAVID WARDANA AGUS RAHAYU
NIM : 13091338
Kelas : 13.4B.11

TEKNIK KOMPUTER
AMIK BINA SARANA INFORMATIKA
JAKARTA
2011
B I O S

A. Pengertian

BIOS, singkatan dari Basic Input Output System, dalam sistem

komputer IBM PC atau kompatibelnya (komputer yang berbasis keluarga

prosesor Intel x86) merujuk kepada kumpulan rutin perangkat lunak yang

mampu melakukan hal-hal berikut:

1. Inisialisasi (penyalaan) serta pengujian terhadap perangkat keras

(dalam proses yang disebut dengan Power On Self Test, POST)

2. Memuat dan menjalankan sistem operasi

3. Mengatur beberapa konfigurasi dasar dalam komputer (tanggal,

waktu, konfigurasi media penyimpanan, konfigurasi proses booting,

kinerja, serta kestabilan komputer)

4. Membantu sistem operasi dan aplikasi dalam proses pengaturan

perangkat keras dengan menggunakan BIOS Runtime Services.

BIOS menyediakan antarmuka komunikasi tingkat rendah, dan

dapat mengendalikan banyak jenis perangkat keras (seperti keyboard).

Karena kedekatannya dengan perangkat keras, BIOS umumnya dibuat

dengan menggunakan bahasa rakitan (assembly) yang digunakan oleh

mesin yang bersangkutan.

Istilah BIOS pertama kali muncul dalam sistem operasi CP/M,

yang merupakan bagian dari CP/M yang dimuat pada saat proses booting

dimulai yang berhadapan secara langsung dengan perangkat keras

(beberapa mesin yang menjalankan CP/M memiliki boot loader sederhana

dalam ROM). Kebanyakan versi DOS memiliki sebuah berkas yang disebut
"IBMBIO.COM" (IBM PC-DOS) atau "IO.SYS" (MS-DOS) yang

berfungsi sama seperti halnya CP/M disk BIOS.

Kata BIOS juga dapat diartikan sebagai "kehidupan" dalam tulisan

Yunani (Βίος).

B. Komponen BIOS

Dalam BIOS, terdapat beberapa komponen dasar, yakni sebagai berikut:

Contoh dari CMOS Setup (Phoenix BIOS)

• Program BIOS Setup yang memungkinkan pengguna untuk mengubah

konfigurasi komputer (tipe harddisk, disk drive, manajemen daya

listrik, kinerja komputer, dll) sesuai keinginan. BIOS menyembunyikan

detail-detail cara pengaksesan perangkat keras yang cukup rumit

apabila dilakukan secara langsung.

• Driver untuk perangkat-perangkat keras dasar, seperti video

adapter, perangkat input, prosesor, dan beberapa perangkat lainnya

untuk sistem operasi dasar 16-bit (dalam hal ini adalah keluarga

DOS).
• Program bootstraper utama yang memungkinkan komputer dapat

melakukan proses booting ke dalam sistem operasi yang terpasang.

C. ROM dan NVRAM

BIOS juga sering disebut sebagai ROM BIOS karena pada

awalnya BIOS disimpan dalam chip memori hanya baca (ROM) dalam

motherboard. Mengapa disimpan di dalam ROM, adalah agar BIOS dapat

dieksekusi pada waktu komputer dinyalakan, tanpa harus menunggu untuk

menyalakan perangkat media penyipanan terlebih dahulu (yang memakan

waktu lama). BIOS dalam komputer PC modern disimpan dalam chip ROM

yang dapat ditulisi ulang secara elektrik atau Flash ROM. Oleh sebab itu,

sekarang sebutan Flash BIOS lebih populer dibandingkan dengan ROM

BIOS. Berikut ini adalah beberapa chip ROM yang digunakan sebagai

tempat penyimpanan BIOS.

Jenis
Tipe ROM Cara penulisan Dapat dihapus
BIOS
Photolithograph ROM
Mask ROM Tidak
y BIOS
Programmable ROM
PROM Writer Tidak
ROM (PROM) BIOS
Ya, dengan
menggunakan
EPROM Rewriter
EPROM/PROM atau menyinarinya ROM
Erasable PROM
Writer dengan sinar BIOS
ultraviolet tepat
pada lubang kuarsa
bening.
Ya, dengan
Electricly EEPROM/EPRO menggunakan ROM
EPROM M/PROM Writer EEPROM Rewriter, BIOS
atau secara
langsung secara
elektrik dari papan
sirkuit dengan
menggunakan
perangkat lunak
EEPROM
Programmer.
Ya, dengan
menggunakan
EEPROM Writer,
EEPROM Writer atau langsung
atau software secara elektrik dari
Flash
Flash ROM yang dapat papan sirkuit
BIOS
menulisi Flash dengan
ROM menggunakan
perangkat lunak
Flash BIOS
Programmer.

Tampilan yang dikeluarkan oleh BIOS saat NVRAM mengalami

kerusakan atau saat baterai litium CR-2032 habis dayanya atau dicabut

dari slotnya.

Meskipun BIOS disimpan dalam memori hanya baca, konfigurasi

BIOS tidak disimpan dalam ROM, (hal ini disebabkan oleh sifat ROM
yang statis) melainkan sebuah chip terpisah yang disebut sebagai Real-

time clock (RTC), yang berupa sebuah Non-Volatile Random Access

Memory (NVRAM). NVRAM juga sering disebut sebagai Complimentary


Metal-Oxide Random Access Memory (CMOS RAM), karena menggunakan
metode pembuatan CMOS. Karena menggunakan metode pembuatan

CMOS, NVRAM membutuhkan daya yang sangat kecil agar dapat bekerja.

Meskipun disebut non-volatile, NVRAM sebenarnya merupakan sebuah

chip yang volatile, sehingga data yang tersimpan di dalamnya dapat

terhapus dengan mudah jika daya listrik yang menghidupinya terputus.

Oleh karena itu, NVRAM "dihidupi" oleh sebuah baterai (mirip baterai

kalkulator atau jam) dengan bahan Litium dengan seri CR-2032. Sebuah

baterai Litium CR-2032 dapat menghidupi NVRAM selama tiga hingga

lima tahun. Jika daya dalam baterai habis, atau daya yang disuplainya

terputus (akibat dicabut dari slotnya), maka semua konfigurasi akan

dikembalikan ke kondisi standar, sesuai ketika BIOS tersebut diprogram

oleh pabrikan. BIOS umumnya memberikan laporan CMOS Checksum

Error atau NVRAM Checksum Error.

D. Macam-macam BIOS :

1. AMI BIOS

2. Phoenix BIOS

3. Award BIOS

4. O E M Dell, HP, Acer.

BIOS terdiri dari komponen penting diantaranya:

1. Baterai CMOS : Berfungsi untuk menyimpan konfigurasi

(tanggal/waktu/jam, setting booting)

2. ROM BIOS :
a. PROM (Programable Road Only Memory)

b. R-Prom (Re-Programable ROM)

c. EPROM (Erasable PROM)

d. EEPROM (Elictracally erasable PROM)

Komponen BIOS :

1. Program BIOS setup (Sebagai Dasar)

2. Driver (Sebagai Penghubung)

3. Program Bootstoper Utama (Sebagai Proses)

Alur kinerja BIOS :

1. BIOS booting ROM Chipset Compress Memory Utama

2. Eksekusi (POST)

3. POST (Power On Self Test)

Fungsi BIOS

1. Inisialisasi/Pengolahan komponen-komponen yang ada dalam

komputer.

POST (Power On Self Test)

a. Processor

b. RAM

c. Chipset

d. HardDisk

e. CD Rom

f. DVD ROM

g. Flopy Arive

h. I/O
2. Memuat dan menjalankan system operasi.

3. Mengatur konfigurasi dasar, Diantaranya “Tanggal, waktu,

konfigurasi, media penyempanan, konfigurasi, proses booting,

kinerja serta kestabilan computer”

4. Membantu system operasi dan aplikasi dalam proses pengaturan

perangkat keras dengan menggunakan BIOS runtime services.

Langkah Update BIOS.

1. Kenali Produsen (BIOS yang digunakan).

2. Software produsen tersebut.

3. Copy-kan floopy disk boot able.

E. Komponen Dasar Bios

Dalam BIOS, terdapat beberapa komponen dasar, yakni sebagai

berikut:

Contoh dari CMOS Setup (Phoenix BIOS)

• Program BIOS Setup yang memungkinkan pengguna untuk mengubah

konfigurasi komputer (tipe harddisk, disk drive, manajemen daya

listrik, kinerja komputer, dll) sesuai keinginan. BIOS menyembunyikan

detail-detail cara pengaksesan perangkat keras yang cukup rumit

apabila dilakukan secara langsung.

• Driver untuk perangkat-perangkat keras dasar, seperti video

adapter, perangkat input, prosesor, dan beberapa perangkat lainnya

untuk sistem operasi dasar 16-bit (dalam hal ini adalah keluarga

DOS).

• Program bootstraper utama yang memungkinkan komputer dapat

melakukan proses booting ke dalam sistem operasi yang terpasang.


• Setup Utility Ketahui yang Anda mau. Di mana letak fungsi setting

yang Anda inginkan?

• Standard CMOS features Basic setting, seperti jam dan tanggal,

harddrive yang terinstal. Juga menampilkan jumlah RAM yang

terinstal pada motherboard.

• Advanced BIOS features Seperti namanya, menawarkan konfigurasi

fitur tambahan. Seperti mengaktifkan SMART, termasuk mengatur

boot priority.

• Integrated Peripherals Control port yang tersedia pada

motherboard, onboard/onchip device seperti integrated audio, video,

dan LAN controller.

• Power Management Think green. Untuk menghemat listrik dengan

memperlambat atau bahkan shut down sebuah komponen PC Anda,

setelah selang waktu yang ditentukan. Selain hemat lisrik, secara

tidak langsung bisa mengurangi tingkat kebisingan dan memperpanjang

umur komponen.

• PnP/PCI Configuration Setting tambahan khusus untuk slot PCI pada

motherboard juga untuk mengedit kemampuan plug-and-play.

• PC Health status Monitoring hardware, seperti fan speed dan CPU

temperatur. Juga bisa diset supaya komputer menjerit, bahkan mati

jika melewati suhu tertentu.

• Load Fail-safe Defaults Jika tweaking BIOS salah, pilih fungsi ini

untuk kembali ke konfigurasi semula.

• Load Optimised Defaults Untuk mengembalikan sistem ke default.

• Set password Memberi password akan mengunci PC. Jika tersedia

dua level sekuriti, user, dan supervisor, user hanya bisa sebatas
menyalakan komputer. Sedangkan password supervisor dapat masuk

ke BIOS.

• Save and Exit BIOS Untuk keluar, sambil menyimpan semua

perubahan yang telah dilakukan.

• Exit Without Saving Untuk keluar, tanpa menyimpan perubahan

apapun.

• Improved Features Amati BIOS untuk mencari fitur apa saja yang

selam ini disembunyikan PC Anda.

• Tweaking BIOS tidak hanya bertujuan semata-mata hanya untuk

meningkatkan kecepatan. Meski siapapun pasti akan merasa senang

(bahkan bangga) jika memiliki PC yang berjalan dengan cepat dan

lancar juga stabil.

• ROM dan NVRAM BIOS juga sering disebut sebagai ROM BIOS

karena pada awalnya BIOS disimpan dalam chip memori hanya baca

(ROM) dalam motherboard. Mengapa disimpan di dalam ROM, adalah

agar BIOS dapat dieksekusi pada waktu komputer dinyalakan, tanpa

harus menunggu untuk menyalakan perangkat media penyipanan

terlebih dahulu (yang memakan waktu lama). BIOS dalam komputer PC

modern disimpan dalam chip ROM yang dapat ditulisi ulang secara

elektrik atau Flash ROM. Karena itulah, sekarang sebutan Flash

BIOS lebih populer dibandingkan dengan ROM

• BIOS. Berikut ini adalah beberapa chip ROM yang digunakan sebagai

tempat penyimpanan BIOS Tampilan yang dikeluarkan oleh BIOS saat

NVRAM mengalami kerusakan atau saat baterai litium CR-2032 habis

dayanya atau dicabut dari slotnya


Meskipun BIOS disimpan dalam memori hanya baca, konfigurasi

BIOS tidak disimpan dalam ROM, (hal ini disebabkan oleh sifat ROM

yang statis) melainkan sebuah chip terpisah yang disebut sebagai Real-

time clock (RTC), yang berupa sebuah Non-Volatile Random Access

Memory (NVRAM). NVRAM juga sering disebut sebagai Complimentary


Metal-Oxide Random Access Memory (CMOS RAM), karena menggunakan
metode pembuatan CMOS. Karena menggunakan metode pembuatan

CMOS, NVRAM membutuhkan daya yang sangat kecil agar dapat bekerja.

Meskipun disebut non-volatile, NVRAM sebenarnya merupakan sebuah

chip

yang volatile, sehingga data yang tersimpan di dalamnya dapat terhapus

dengan mudah jika daya listrik yang menghidupinya terputus. Oleh karena

itu, NVRAM "dihidupi" oleh sebuah baterai (mirip baterai kalkulator atau

jam) dengan bahan Litium dengan seri CR-2032. Sebuah baterai Litium

CR-2032 dapat menghidupi NVRAM selama tiga hingga lima tahun. Jika

daya dalam baterai habis, atau daya yang disuplainya terputus (akibat

dicabut dari slotnya), maka semua konfigurasi akan dikembalikan ke

kondisi standar, sesuai ketika BIOS tersebut diprogram oleh pabrikan.

BIOS umumnya memberikan laporan CMOS Checksum.

F. Pembuat BIOS

Saat ini, ada beberapa perusahaan penyedia BIOS, yakni sebagai

berikut:

• Award Software, yang meluncurkan Award BIOS, Award Modular

BIOS, dan Award Medallion BIOS


• Phoenix Technologies, yang meluncurkan Phoenix BIOS, dan setelah

melakukan merjer dengan Award Software, meluncurkan Phoenix-

Award BIOS.

• American Megatrends Incorporated (AMI) yang merilis AMI BIOS,

dan AMI WinBIOS.

• Microids Research Para OEM (Original Equipment Manufacturer),

seperti Hewlett- Packard/Compaq, IBM/Lenovo, Dell Computer, dan

OEM-OEM lainnya.

G. Mengetahui Problem Komputer Dengan Mengenal Suara ‘BEEP’ pada

Bios

Ketika kita menghidupkan komputer, BIOS akan mengontrol

komputer dan melakukan P.O.S.T (Power On Self Test). Setelah POST

selesai komputer akan mengeluarkan suara ‘BEEP’ satu kali beep pendek

untuk mengetahui bahwa pengetesan sukses.Tapi jika POST dari BIOS

mengalami problem, yang dalam kondisi normal akan menampilkan visual

error message di monitor. Jika problem terjadi sebelum BIOS inisialisasi


video card atau video card tidak terdeteksi, maka BIOS akan

mengeluarkan ‘BEEPS’ untuk mengetahui problem tersebut.

Sangatlah penting kita mengetahui arti dari ‘BEEP’ tersebut untuk

acuan dalam memperbaikinya. Ini adalah tabel AMI, Phoenix dan Award

BIOS beep codes.

Tabel Buzzer Dan Vendor Phoenix.

Award BIOS Beep Codes

Award BIOS menggunakan beep dengan durasi yang berbeda. Beep

panjang biasanya berdurasi 2 detik dan beep pendek berdurasi 1 detik.


Selain itu Award BIOS, juga menggunakan frekuensi yang berbeda untuk

masalah kritis, misalnya pada overheating CPU akan berbunyi beep

frekuensi tinggi yang terus menerus pada saat komputer running.

• 1–1–2 : CPU / motherboard failure Bad CPU / motherboard

• 1–1–3 : CMOS read/write failure Bad motherboard

• 1–1–4 : BIOS ROM failure Bad BIOS chip

• 1–2–1 : Timer failure Bad motherboard

• 1–2–2 : DMA failure Bad motherboard

• 1–2–3 : DMA failure Bad motherboard

• 1–3–1 : Memory refresh failure Bad memory

• 1–3–2 : 64K memory failure Bad memory

• 1–3–3 : 64K memory failure Bad memory

• 1–3–4 : 64K memory failure Bad memory

• 1–4–1 : Address line failure Bad memory

• 1–4–2 : Parity error Bad memory

• 1–4–3 : Timer failure Bad motherboard

• 1–4–4 : NMI port failure Bad motherboard

• 2–1–1 : 64K memory failure Bad memory


• 2–1–2 : 64K memory failure Bad memory

• 2–1–3 : 64K memory failure Bad memory

• 2–1–4 : 64K memory failure Bad memory

• 2–2–1 : 64K memory failure Bad memory

• 2–2–2 : 64K memory failure Bad memory

• 2–2–3 : 64K memory failure Bad memory

• 2–2–4 : 64K memory failure Bad memory

• 2–3–1 : 64K memory failure Bad memory

• 2–3–2 : 64K memory failure Bad memory

• 2–3–3 : 64K memory failure Bad memory

• 2–3–4 : 64K memory failure Bad memory

• 2–4–1 : 64K memory failure Bad memory

• 2–4–2 : 64K memory failure Bad memory

• 2–4–4 : 64K memory failure Bad memory

• 2–4–4 : 64K memory failure Bad memory

• 3–1–1 : Slave DMA failure Bad motherboard

• 3–1–2 : Master DMA failure Bad motherboard

• 3–1–3 : Interrupt controller failure Bad motherboard

• 3–1–4 : Slave IC failure Bad motherboard

• 3–2–2 : Interrupt Controller failure Bad motherboard

• 3–2–3 : <RESERVED>

• 3–2–4 : Keyboard control failure Bad motherboard

• 3–3–1 : CMOS batter failure Bad CMOS battery

• 3–3–2 : CMOS configuration error Incorrect setting

• 3–3–3 : <RESERVED>

• 3–3–4 : Video memory failure Bad video card or memory

• 3–4–1 : Video init failure Bad video card or memory


• 4–2–1 : Timer failure Bad motherboard

• 4–2–2 : CMOS shutdown failure Bad motherboard

• 4–2–3 : Gate A20 failure Bad motherboard

• 4–2–4 : Unexpected interrupt Bad processor

• 4–3–1 : RAM test failure Bad memory

• 4–3–3 : Timer failure Bad motherboard

• 4–3–4 : RTC failure Bad motherboard

• 4–4–1 : Serial port failure Bad motherboard

• 4–4–2 : Parallel port failure Bad motherboard

• 4–4–3 : Coprocessor failure Bad motherboard or CPU.

• 9–2–1 : Video adapter incompatibility Use a different brand of

video card

REFERENSI

1. Mata Kuliah Troubleshooting AMIK BSI, 2011

2. www.google.com &

3. wikipedia.org

You might also like