You are on page 1of 31

EKONOMI MANAJERIAL

o Konsep Dasar Ilmu Ekonomi & Decisions Sciences


Optimisasi Ekonomi
Pengambilan Keputusan

o Analisa Perilaku Konsumen Utility Approach, Indifference Curve & Attribute


Approach
Permintaan Pasar Elastisitas

Penaksiran Fungsi Permintaan

o Analisa Perilaku Produsen Teori Produksi


Teori Biaya
Penaksiran & Peramalan Biaya

o Pasar & Penetapan Harga Struktur pasar


Penetapan Harga

o Investasi Aspek Pasar


Aspek Teknis
Aspek Keuangan

1
By Yahya Kuncoro
KONSEP DASAR

PERANAN EKONOMI MANAJERIAL DLM PEMBUATAN


KEPUTUSAN MANAJERIAL

M A SA LA H
M A N A JE M E N K E P U T U SA N

TEO RI EKO N O M I IL M U P E N G A M B IL A N
K E P U T U SA N
K e r a n g k a T e o r it is u n t u k
P e n g a m b ila n K e p u t u sa n A la t d a n T e k n ik A n a lisis

E K O N O M I M A N A JE R IA L

P e n e r a p a n T e o r i E k o n o m i & M e t o d o lo g i
Ilm u P e n g a m b ila n K e p u t u sa n u n t u k
m e m e c a h k a n m a sa la h P e n g a m b ila n
K e p u tu sa n

S O L U SI Y A N G O P T IM A L

U n t u k M e m e c a h k a n M a sa la h
P e n g a m b ila n K e p u t u sa n M a n a je r ia l

2
By Yahya Kuncoro
KONSEP DASAR

ILMU EKONOMI & DECISIONS SCIENCES

ILMU EKONOMI Kerangka teoritis dalam menganalisis masalah-masalah pengambilan keputusan manajerial

TEORI EKONOMI EKONOMI MIKRO,


dititikberatkan pada Konsumen, Perusahaan & Industri-industri secara Individual
EKONOMI MAKRO,
dititikberatkan pada agregasi dari unit-unit ekonomi, terutama Perekonomian Nasional

CABANG-CABANG : EKONOMI PERTANIAN; PERBANDINGAN SISTEM EKONOMI; EKONOMETRI;


EKONOMI PEMBANGUNAN; ORGANISASI INDUSTRI; UANG & BANK;
EKONOMI PERKOTAAN & REGIONAL

PENEKANAN EKONOMI NORMATIF,


ditekankan pd pernyataan2 yg bersifat prespektif yaitu menetapkan aturan2 untuk pencapaian tujuan2
tertentu
EKONOMI POSITIF,
ditekankan pd deskriptif yaitu menjelaskan bagaimana kekuatan2 ekonomi bekerja apa adanya tanpa
memperhatikan bagaimana seyogyanya kekuatan2 tersebut bekerja

DECISIONS SCIENCES Seperangkat alat dalam pembentukan model-model dlm pengambilan keputusan, menganalisis
pengaruh dari serangkaian tindakan alternatif & mengevaluasi hasil2 yg diperoleh dari model2
tersebut.
Ex : Teknis Optimasi, Kalkulus Diferensial, Programasi matematis, Statistik, Forecasting
KONSEP DASAR

3
By Yahya Kuncoro
TEORI PERUSAHAAN

PERUSAHAAN BISNIS Kombinasi dari manusia (terlibat langsung : pemegang saham, manajemen, tenaga kerja,
pemasok, pelanggan dan tdk langsung : anggota masyarat), aset2 fisik & informasi (teknis,
penjualan, koordinasi dll) dalam mengalokasikan sumber2 daya guna menghasilkan dan
mendistribusikan barang & jasa

TUJUAN PERUSAHAAN Maksimisasi laba jangka pendek

Laba mencakup dimensi ketidakpastian & waktu maka Maksimisasi kekayaan (nilai)

NILAI PERUSAHAAN = PV (Present Value) dari laba yg diharapkan pd masa yg akan datang
1 2 n
=   ... 
(1  i ) (1  i )
1 2
(1  i ) n
n
t
= 
t 1 (1  i )
t

n
TRT  TCT
= 
t 1 (1  i )t
Ket : TR (Total Revenue); TC (Total Cost) ; i (tingkat bunga)

KENDALA PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN MANAJERIAL


1. Kendala Sumber daya ex : tenaga kerja trampil, bahan baku, modal dll
2. Kendala Kuantitas & Kualitas Output (Teknologi) ex : kontrak output minimum dg
kualitas minimum dll
3. Kendala Hukum (Peraturan) ex : Kebijakan Pemerintah UMR, Penetapan harga dll

KONSEP DASAR

SIFAT DARI LABA

4
By Yahya Kuncoro
LABA (SURPLUS) Selisih antara penerimaan dengan biaya (positif); Jika negatif RUGI (DEFISIT)

LABA Laba Bisnis (Usaha) Sisa dari pendapatan dikurangi biaya eksplisit (akuntansi) dlm menjalankan
usaha ;
Laba tsb menunjukkan posisi jumlah kekayaan modal yg tersedia setelah semua sumber
daya yg digunakan dlm proses produksi dibayar.

Laba Ekonomis Kelebihan dari laba bisnis atas tingkat kembalian normal dari kekayaan modal yg
diinvestasikan oleh suatu perusahaan; Konsep ini mensyaratkan pembayaran bagi
penggunaan suatu sumber daya (kekayaan modal); Keseimbangan jangka panjang, akan
menjadi nol jika persaingan sempurna.
1. Friksional : Laba di atas atau di bawah laba normal karena adanya faktor2 friksional yg
menghambat penyesuaian yg seketika dg keadaan2 pasar yg baru
2. Monopolis : Beberapa perusahaan karena faktor2 ex : skala ekonomis, kebutuhan2 modal atau
hak paten bisa bertindak sebagai monopolis yg memungkinkan utk
mempertahankan laba di atas normal utk jangka panjang
3. Inovatif : Laba di atas normal merupakan kompensasi dari inovasi yg berhasil
4. Kompensasi : Tingkat penerimaan di atas normal merupakan suatu imbalan bagi perusahaan yg
berhasil memenuhi keinginan konsumen, mempertahankan cara kerja yg efisien dst
Laba di atas Normal Kebijakan ekspansi & perusahaan baru masuk ke pasar; Imbalan penting bagi efisiensi
Laba di bawah Normal terjadi kontraksi & perusahaan lain keluar dari pasar; Hukuman inefisiensi
KONSEP DASAR

OPTIMISASI EKONOMI

Laba n n
TRT  TCT
TUJUAN POKOK MANAJEMEN : Maksimumkan Nilai Perusahaan :  (1  i)t =  (1  i )t
t 1 t 1

5
By Yahya Kuncoro
HUBUNGAN EKONOMI Tabel, Grafik, Persamaan (Analisis matematis) & Simulasi Komputer
EX : MODEL PERSAMAAN TR = P XQ = Rp. 150,00 X Q
MODEL TABEL : MODEL GRAFIK :
Jml. Unit yg terjual Total Revenue
Grafik Hubun gan TR den gan Q
(Q) (TR)
1 Rp. 150,00
10 0 0
2 Rp. 300,00
90 0
3 Rp. 450,00
80 0
4 Rp. 600,00
70 0
5 Rp. 750,00

Penerimaan (Rp.)
60 0
6 Rp. 900,00
50 0
40 0
30 0
20 0
10 0
0
0 1 2 3 4 5 6
Jumlah unit y g t erjual ( unit )

KONSEP DASAR

HUBUNGAN MARGINAL : Perubahan variabel dependen dr suatu fungsi yg disebabkan oleh perubahan
salah satu variabel independen sebesar satu unit.
Dlm fungsi TR, Penerimaan Marginal (MR) adalah perubahan penerimaan total
yg disebabkan oleh perubahan satu unit barang yg dijual.

6
By Yahya Kuncoro
Tabel antara Nilai Total, Marginal & Rata2 utk sebuah Fungsi Laba
Unit Output Laba Laba Laba
yang terjual Total Marginal Rata-rata
(Q) (Rp.) (Rp.) (Rp.)
0 Rp - Rp - Rp -
1 Rp 19,00 Rp 19,00 Rp 19,00
2 Rp 52,00 Rp 33,00 Rp 26,00
3 Rp 93,00 Rp 41,00 Rp 31,00
4 Rp 136,00 Rp 43,00 Rp 34,00
5 Rp 175,00 Rp 39,00 Rp 35,00
6 Rp 210,00 Rp 35,00 Rp 35,00
7 Rp 217,00 Rp 7,00 Rp 31,00
8 Rp 208,00 Rp (9,00) Rp 26,00

Laba akan Maksmimum jika laba Marginal (MR – MC) sama dengan nol. Laba Maksimum jika MR =
MC

KONSEP DASAR

7
By Yahya Kuncoro
Grafik Laba To tal

Laba To t al E
D

Rp186,0 0
Laba Total (Rp.)

Rp93,0 0
N

A
Rp-

T 0 1 2 3 4 5 6 7 8
Output yg t erjual ( unit )

KONSEP DASAR

8
By Yahya Kuncoro
Grafik Laba Marginal & Laba Rata- rata

Rp4 5,0 0
C
Rp4 0 ,0 0

A D
Rp35,0 0

B
Rp30 ,0 0
Laba (Rp.)

Rp25,0 0

Rp20 ,0 0 Laba Marginal


Laba Rata- rata
Rp15,0 0

Rp10 ,0 0

Rp5,0 0
Q1 Q2 Q3
Rp-
0 1 2 3 4 5 6 7 8

Output yg terjual ( unit)

KONSEP DASAR

Kalkulus Diferensial
Y Variabel Dependen D 9
By Yahya Kuncoro
Y (Y2  Y1 ) dY Y
Marginal Y = X
= (X  X ) dX
= lim X
Grafik Y4 C
2 1 X 0 Y3
Pada limitnya jika X mendekati nol, maka perbandingan Y/X
sama dengan slope dari sebuah garis yang bersinggungan dengan B
kurva tersebut pada titik D. Y2
Slope dari garis singgung ini didefinisikan sebagai turunan (dY/dX) A
fungsi tersebut pada titik D;slope itu menunjukkan perubahan Y1
Marjinal Y yang disebabkan oleh suatu perubahan X yang sangat
Kecil pada titik tersebut.
0 X1 X2 X3 X4
Kaidah Penurunan Suatu Fungsi X Variabel Independen
dY dY
-) Y sebuah konstanta maka dX
=0 -) Y = aXb dX
= b.a.X(b-1)
dY dU dV dY dV dV
-) U = g(X) ; V = h(X) =  -) Y = U . V = U. V.
dX dX dX dX dX dX
dU dV
U dY V. U. dY dY dU
-) Y = V dX
= dX dX -) Y = f(U), dimana U = g(X) dX
= x
dU dX
V2

Pembedaan Nilai Maksimum dg Nilai Minimum digunakan turunan kedua, jika turunan kedua dari suatu fungsi negatif maka
titik yg ditentukan adalah maksimum demikian sebaliknya
Masalah Maksimasi Masalah Minimasi
Maksimasi Laba, Penerimaan atau Output Minimasi Biaya
Tunduk kepada Kendala Sumber daya Tunduk kepada Kendala Kuantitas atau Kualitas Output
KONSEP DASAR

Pengambilan Keputusan
Frank Knight Risiko : jika dapat ditentukan probabilitas obyektif secara pasti terhadap terhadap hasil/kejadian
Ketidakpastian : jika tidak ada probabilitas obyektif yang dapat ditentukan

10
By Yahya Kuncoro
I. Pengambilan Keputusan di bawah Risiko
Penetapan nilai peluang (probabilitas) : hasil percobaan, pendapat ahli, pertimbangan subjektif berdasar pengalaman dll
Peluang : kesempatan sesuatu akan terjadi. Nilai terletak antara 0 dan 1.
Bila suatu percobaan dpt menimbulkan sejumlah n hasil yg berbeda serta memiliki peluang yg sama untuk terjadi, dan bila m
dari hasil itu merupakan kejadian A, maka peluang utk kejadian A dirumuskan sbb : P(A) = m/n
Kaidah-kaidah peluang :
1. Peluang terjadinya setiap kejadian dasar merupakan bilangan bukan negatif. P(A)  0
0P1
2. Jumlah peluang dari semua kejadian dasar suatu universum = 1. P(S) = 1
3. Peluang kejadian majemuk sama dengan jumlah peluang kejadian dasar yg menyusunnya.
P(A1+A2+…..+Am) = P(A1) + P(A2) + …. P(Am)
A. Penggunaan Kosep Nilai Harapan & Ragam (Risiko)
Variabel Random variabel yang memiliki nilai yang tidak pasti tetapi mempunyai distribusi probabilitas yang
diketahui
Jika variabel random X (X1, X2, …Xn) dg probabilitas p1, p2,..pn (p1 + p2 +..+pn = 1) maka
nilai harapan : E(X) = p1X1 + p2X2 +..+ pnXn
Risiko (ragam) ditunjukkan varian dari laba maka V(X) = p1 (X1 - X )2 + p2(X2 - X )2 +..+ pn(Xn - X )2
Simpangan Baku () = V ( X )
KONSEP DASAR

B. Penggunaan Konsep Diagram Pohon


Tiga elemen penting yg diungkap dg penggunaan diagram pohon :
1. Alternatif2 Keputusan
2. Kejadian2 yg mungkin akan terjadi yg tdk dpt dikendalikan oleh pembuat keputusan
3. Nilai harapan dari hasil2 yg dipertimbangkan itu. Dng demikian dapat dipilih alternatif terbaik berdasarkan kriteria
nilai harapan yg dipertimbangkan
C. Penggunaan Konsep Utilitas

11
By Yahya Kuncoro
Nilai kegunaan dari keputusan yang dibuat dikenal sebagai Utilitas pd pembuatan keputusan.
Terdapat tiga macam sikap terhadap risiko :
1. Risk Averter (penolak risiko)
2. Risk Neutral (netral terhadap risiko)
3. Risk Lover atau Risk Seeker (berani menghadapi risiko)
Gambar 1. Gambar 2. Gambar 3.
U U U

U2 U2 U2
U1
U1
U1
UO
UO
UO

M M M
MO M1 M2 KONSEP
MO DASAR
M1 M2 MO M1 M2
MO
II. Pengambilan Keputusan di bawah Kondisi Ketidakpastian
A. Kriteria Maksimin (Maximin Rule)
Tindakan yg dipilih adalah yg memberikan hasil maksimum di antara nilai-nilai minimum yg ada.
Kriteria Maksimin maks Ai  min  j ( Pij ) ; dimana (Pij) merupakan hasil dari pilihan alternatif Ai pd situasi j.
Kriteria Maksimin bersifat pesimistis.
B. Kriteria Maksimaks (Maximax Rule)
Tindakan yg dipilih adalah yg memberikan hasil maksimum di antara nilai-nilai maksimum yg ada.
Kriteria Maksimaks maks Ai  maks j ( Pij ) ; dimana (Pij) merupakan hasil dari pilihan alternatif Ai pd situasi j.
Kriteria Maksimaks bersifat optimis.
C. Kaidah Hurwicz (The Hurwicz Rule)
Kaidah Hurwicz merupakan suatu indeks relatif yg mewakili kriteria optimis dan pesimis (sikap netral).
12
By Yahya Kuncoro
Indeks  sehingga 0    1, dg  = 0 mencerminkan sikap pesimis dan  = 1 sikap optimis, sedangkan pilihan
terhadap nilai  yg lain akan mengarah ke optimis atau pesimis.
Kaidah Hurwicz maks Ai  (maks j Pij )  (1   )(min  j Pij ) dg (Pij) hasil dari pilihan alternatif Ai pd situasi j.
D. Kaidah Laplace (The laplace Rule)
Prinsip Laplace berasumsi bahwa keadaan dialam ini tidak berbeda, shg memiliki peluang yg sama utk terjadi.
Setiap kejadian memiliki peluang terjadi 1/n, dimana n jml kejadian yg mungkin terjadi dimasa yg akan datang.
Kriteria Laplace tdk lain merupakan nilai rata-rata hasil & pilihan dijatuhkan pd alternatif dg nilai rata-rata keuntungan
terbesar.
E. Kriteria Minimaks “penyesalan” (The Minimax Regret Rule)
Kriteria dg prinsip meminimumkan penyesalan atau suatu kesempatan yg hilang akibat keputusan tertentu.
Ditentukan nilai maksimum penyesalan dari setiap alternatif pilihan kemudian berdasarkan kriteria minimaks dipilih
alternatif yg memiliki nilai penyesalan terkecil di antara nilai-nilai maksimum penyesalan yg ada.
Kriteria minimaks min Ai (maks j Rij) dg Rij adalah nilai penyesalan akibat pilihan alternatif Ai pd situasi j.

13
By Yahya Kuncoro
Langkah-langkah Pengambilan Keputusan

PERUMUSAN MASALAH

PENENTUAN TUJUAN

PERENCANAAN
ALTERNATIF

PERAMALAN DAMPAK

PENENTUAN PILIHAN

ANALISIS SENSITIVITAS

14
By Yahya Kuncoro
ANALISA PERILAKU KONSUMEN

Teori Konsumen mendapatkan kurva permintaan


menjelaskan & meramalkan produk2 yg akan dipilih konsumen pd tingkat pendapatan & harga
tertentu
Analisis Penentuan pilihan Konsumen ada 3 pendekatan yaitu :
1. Utility Approach Kepuasan konsumen yg diperoleh dr pengkonsumsian barang2 & jasa dpt
diukur secara kardinal
2. Indifference Curve Kepuasan konsumen yg diperoleh dr pengkonsumsian barang2 & jasa dpt
diukur secara Ordinal
3. Attribute Approach Konsumen bukan memperhatikan produk secara fisik,tp atribut (semua jasa
yg dihasilkan dr penggunaan & atau pemilikan barang tsb) yg terkandung di
dlm produk tsb

1. PENDEKATAN UTILITAS
Kepuasan konsumen yg diperoleh dari pengkonsumsian barang2 dan jasa disebut utilitas.
Pendekatan Utilitas digunakan utk menunjukkan harga & kuantitas yg diminta berhubungan terbalik.
Asumsi-asumsi Pendekatan Utilitas
1. Tingkat Utilitas total merupakan fungsi dari kuantitas berbagai barang yg dikonsumsi.
Utilitas = U (barang X, barang Y, barang Z….)
2. Konsumen memaksimumkan utilitasnya dg tunduk pd kendala anggaran.
3. Utilitas dpt diukur secara kardinal.
4. Marginal Utility (MU) dr setiap unit tambahan barang yg dikonsumsi akan menurun. MU adlh perubahan Total Utility
(TU) yg disebabkan oleh tambahan satu unit barang yg dikonsumsi, ceteris paribus.

ANALISA PERILAKU KONSUMEN

Konsumen akan memilih barang2 yg dpt memaksimumkan utilitasnya dg tunduk pd kendala anggaran.
Utilitas maksimum jika perbandingan MU dan harga sama utk setiap barang yg dikonsumsi.
15
By Yahya Kuncoro
Asumsi MU menurun (diminishing marginal utility) mencerminkan kurva permintaan berslope negatif.
Konsumen mengurangi jml barang yg dibeli jika harga naik.
2. PENDEKATAN KURVA INDIFERENS
Menggunakan pengukuran ordinal dlm menganalisa pilihan konsumen & menurunkan fungsi permintaan.
Tingkat utilitas pd barang menunjukkan peringkat dr barang tsb.
Asumsi-asumsi Pendekatan Kurva Indeferens
1. Konsumen mndptkan kepuasan/utilitas lewat barang2 yg dikonsumsikannya.
U = U (barang X, barang Y, barang Z)
2. Konsumen memaksimumkan utilitasnya dg tunduk pd kendala anggaran.
3. Konsumen mempunyai skala preferensi.
4. Marginal Rate of Substitution (MRS) akan menurun stlh melampaui tingkat utilitas tertentu.
MRS : jml barang Y yg bias diganti oleh satu unit barang X, pd tingkat kepuasan yg sama.

Fungsi Preferensi merupakan kaidah dlm menentukan pilihan. Ciri-ciri sbb :


1. Untuk 2 kelompok barang, A & B; jika A lebih disukai drpd B; B lebih disukai drpd A; maka A indiferens B.
2. Bersifat transitif; jika A lebih disukai drpd B, & B lebih disukai drpd C, maka A lebih disukai drpd C.
3. Konsumen tdk pernah terpuaskan shg sll ingin mengkonsumsi jml barang yg lebih banyak.
Kurva Indiferent : Kurva yg menunjukkan kombinasi konsumsi (pembelian) barang2 yg menghasilkan tingkat kepuasan
yg sama. Berarti konsumen tdk akan lebih suka (prefer) pd suatu titik disbanding titik2 lain yg terletak
pd kurva tsb.
Indiferent maps : Kumpulan kurva indiferens
ANALISA PERILAKU KONSUMEN

Ciri2 Kurva indifferent :


1. Semakin ke kanan atas(menjauhi titik origin),semakin tinggi tingkat kepuasannya.
2. Kurva Indiferens tdk berpotongan satu sama lain.
3. Kurva Indiferens berslope negatif.
4. Kurva Indiferens cembung ke arah origin.
MRS = -slope = -(Y/X) = -(dY/dX)
Gambar Marginal Rate of Subtitution
16
By Yahya Kuncoro
Garis Anggaran : garis yg menunjukkan jml barang yg dpt dibeli dg sejumlah pendapatan atau anggaran tertentu, pd
tingkat harga tertentu.
Konsumen hanya mampu membeli sejumlah barang yg terletak pd atau sebelah kiri grs anggaran.
Titik2 pd sebelah kiri garis anggaran menunjukkan tingkat pengeluaran yg lebih rendah.
I  X .PX I P
Persamaan Garis Anggaran I = X.PX + Y.PY (1) atau Y=   X X (2)
PY PY PY

Ciri-ciri Garis Anggaran :


1. Berslope negatif
2. Berbentuk linier selama harga tidak berubah
3. Nilai dari garis anggaran semakin ke kanan semakin besar
4. Garis anggaran akan bergeser jika terjadi perubahan anggaran atau harga
Slope garis anggaran
( I / PY ) I PX ( PX )
Slope = ( I / P )  P x I   ( P )
x Y Y

Rumus Point Slope pd persamaan (2) garis anggaran; (I/PY) menunjukkan titik potong dg sumbu Y; Koefisien (-Px/PY)
merupakan slopenya. Dari contoh slopenya negatif (-1/2)

ANALISA PERILAKU KONSUMEN

Contoh : Jika anggaran (I) : Rp.100 ribu & harga barang X : Rp.5 ribu ; barang Y : Rp.10 ribu maka
100 5 X
persamaan anggaran : 100 = 5X + 10Y atau Y =  X  10 
10 10 2
Garis anggaran ditunjukkan oleh garis BB pd gambar. Daerah anggarannya melukiskan semua kombinasi (X,Y) yg dpt
dibeli dg anggaran sebesar Rp.100 ribu atau kurang.
Gambar Garis Anggaran (BB)
Qy
B’
20

F
17
By Yahya Kuncoro
15
I/PY C
10
E
B Garis Anggaran
5 Daerah
Anggaran I/PX
B’
Qx
5 10 15 B 20 B’ 40
Pergeseran Garis Anggaran
Garis anggaran bergeser jika anggaran dan atau harga berubah.
Kenaikan jml anggaran akan menggeser garis anggaran ke kanan (menjauhi titik origin) (BB’)
Kenaikan harga barang X akan menyebabkan garis anggaran berputar mendekati titik asal sepanjang sb X
Garis BB’ terjadi karena penurunan harga (Px)

ANALISA PERILAKU KONSUMEN

Konsumen akan memilih barang yg memaksimumkan kepuasannya dg tunduk pd kendala anggaran yg ada.
Barang dg tingkat kepuasan tertinggi memenuhi 2 syarat :
1. Terjadi pd saat Kurva Indiferens tertinggi bersinggungan dg garis anggaran
2. Terjadi pd titik singgung antara Kurva Indiferens tertinggi dg garis anggaran
Barang yg memaksimumkan kepuasan konsumen tsb ditunjukkan oleh titik C pd gambar.
Titik E terletak di dalam daerah anggaran tapi di bawah Kurva Indiferens.
Titik F di atas Kurva Indiferens tetapi tidak di dalam daerah anggaran.
Syarat Keseimbangan
Titik C pd gambar merupakan titik singgung antara Kurva Indiferens dg Garis Anggaran.
Slope Kurva Indiferens = -(Y/X) = - MRS
-MRS = -PX/PY MRS = PX/PY
Slope Garis Anggaran = - PX/PY
Pergeseran grs anggaran mengubah keseimbangan jml barang X & Y yg dikonsumsi.

18
By Yahya Kuncoro
Jika harga barang Y naik, grs anggaran berputar dr BB ke B’B shg tingkat konsumsi barang2 yg memaksimumkan kepuasan
akan bergeser dari C menjadi C’.
Gambar Perubahan Pendapatan & Harga
Qy
B

B’
C
Y
Y C’
’ B

ANALISA
Qx PERILAKU KONSUMEN

Penurunan Kurva Permintaan


Kurva Indiferens dpt digunakan utk menurunkan Kurva Permintaan dg dua tahap :
1. Gambarkan Kurva Konsumsi-Harga (Price Consumption Curve = PCC)
2. Gambarkan kembali kombinasi2 harga-kuantitas dari PCC tsb
Kuantitas Kurva Permintaan adalah jml barang yg dibeli (dikonsumsi) yg memaksimumkan kepuasan konsumen pd
berbagai tingkat harga.
Kuantitas yg dipilih tergantung pd tingkat harga
PCC merupakan kumpulan barang (X & Y) yg memaksimumkan kepuasan konsumen pd berbagai tingkat harga barang X
dg pendapatan & harga barang lainnya (Y) tdk berubah.
Gambar Kurva Konsumsi-Harga
Qy A PCC

U=20
U=12
U=8
U=7

19
By Yahya Kuncoro
x1
x4 x3 x2 P4 P3 P2 P1 Qx
Kombinasi harga & Kuantitas pd PCC dpt digambarkan pd sumbu haga & Kuantitas Kurva Permintaan
Kurva tsb menunjukkan berbagai kuantitas suatu barang yg akan dibeli konsumen pd berbagai tingkat harga.

ANALISA PERILAKU KONSUMEN

Gambar Kurva Permintaan


Harga (Rp/unit)

P4
P3 Kurva Permintaan

P2
P1

Qx
x4 x3 x2 x1
PCC dan Elastisitas Harga
Slope PCC menunjukkan elastisitas harga
1. Jika PCC horizontal, elastisitas harga = 1 (unitary); Tdk ada perubahan pengeluaran utk barang X atau Y karena Jml
barang Y yg dibeli, harga barang Y & pendapatan Tdk berubah.
2. Jika PCC berslope positif, elastisitas harga < 1 (inelastic); jika harga barang X turun, pengeluaran barang Y naik &
pengeluaran barang X turun.
3. Jika PCC berslope negatif, elastisitas harga > 1 (elastis); jika harga barang x turun, pengeluaran barang Y turun &
pengeluaran utk barang X naik.
Kegunaan Kurva Indiferens
Kurva Indiferens dpt digunakan setiap saat utk menganalisa pilihan antara dua barang.
3. PENDEKATAN ATRIBUT
Didasarkan bahwa perhatian konsumen bukan terhadap produk secara fisik tp atribut produk.
20
By Yahya Kuncoro
Atribut barang : semua jasa yg dihasilkan dr penggunaan dan atau pemilikan barang tsb.
Pendekatan menggunakan analisis utilitas yg digabung dg analisis kurva indiferens.
Produk merupakan alat utk menyampaikan satu atau lebih atribut dalam proses konsumsi
ANALISA PERILAKU KONSUMEN

Garis Batas Efisiensi (Efficiency frontier) : batas luar & merupakan kombinasi atribut yg dpt dicapai konsumen dg batas
anggaran tertentu. Setiap titik pd garis itu dpt dicapai dg mengkonsumsi kombinasi barang-barang yg berdekatan satu sama
lain. Garis ini diperoleh dg menghubungkan ujung masing2 garis kombinasi kepuasan atribut.
Panjangnya garis kombinasi hasil kepuasan atribut tergantung pd :
1. Besarnya anggaran yg disediakan oleh konsumen utk makan direstoran
2. Harga setiap kali makan di restoran.
3. Kombinasi hasil kepuasan atribut (penjumlahan kelezatan makanan & kenyamanan suasana) yg diperoleh konsumen
setiap kali makan di restoran tsb.
Tabel
Atribut & Harga Makanan di 6 restoran

Restoran Harga per Derajat Atribut Rasio Nyaman/Lezat Makan per


makanan ($) Nyaman Lezat $100
A 22,22 89 22 4,05 4,50
B 25,00 94 50 1,88 4,00
C 27,30 76 86 0,88 3,66
D 26,47 57 90 0,63 3,78
E 18,95 18 72 0,25 5,28
F 19,74 10 77 0,13 5,07

Keseimbangan Konsumen
Memperhatikan Kurva indiferens & Kurva Batas efisiensi; Keputusan konsumen akan memilih titikyg ditunjukkan oleh titik
singgung antara kurva batas efisiensi dg salah satu kurva indiferensnya.
ANALISA PERILAKU KONSUMEN
21
By Yahya Kuncoro
Gambar Batas Efisiensi & Maksimasi dg Pendekatan Atribut
Kenyamanan
Batas Efisiensi
A B

C
D

r2 M

r1 E
N
P
F

O
X1 X2
Kelezatan

Perubahan Harga & Hukum Permintaan


Titik batas pd garis atribut ditentukan oleh rasio antara penghasilan & harga barang dikalikan dg besarnya atribut masing2
satuan barang.
Dg persepsi & penghasilan konsumen sama,perubahan harga barang menggeser titik batas atribut & garis batas efisiensi.
Jika harga turun, garis batas efisiensi bergeser keluar & jika harga naik bergeser ke dalam mendekati titik asal O berakibat
konsumen mencapai kurva indiferens yg lain & mengkonsumsi lebih banyak barang yg harganya lebih murah &
mengurangi konsumsi barang yg harganya lebih mahal.
Dg harga tetap, jika persepsi konsumen memainkan penghasilan & jika naik,garis batas efisiensi akan bergeser sejajar
keluar menjauhi titik asal shg mempertinggi tingkat kepuasan. Jika turun, garis batas efisiensi akan bergeser menurunkan
tingkat kepuasan.
TEORI PERMINTAAN

Permintaan : Jml barang & jasa yg akan dibeli konsumen pd periode waktu dan keadaan tertentu.
Permintaan pasar merupakan penjumlahan dr permintaan individu.

22
By Yahya Kuncoro
Dua factor penentu permintaan individu (efektif) :
1. Nilai dari cara mendapatkan & menggunakan barang dan jasa;
2. Kemampuan utk mendapatkan barang & jasa
Dua model permintaan individu :
1. Teori Perilaku Konsumen dg permintaan akan barang konsumsi perorangan memaksimumkan utilitas
2. Teori Perusahaan dg permintaan sbg input pengolahan produk/jasa lebih lanjut memaksimumkan nilai
Fungsi Permintaan Pasar : hubungan jml produk yg diminta dg semua factor yg mempengaruhi permintaan
Faktor (Variabel) penentu permintaan : var.strategis (harga,iklan,kualitas & design barang, saluran distribusi), var.
konsumen (tingkat pendapatan,selera konsumen & harapan konsumen), var. pesaing (harga barang subtitusi &
komplementer,iklan) & var.lainnya (kebijakan pemerintah, jml penduduk & cuaca).
Qx = f(harga produk X, harga barang saingan, harapan akan adanya perubahan harga, pendapatan konsumen, selera &
preferensi konsumen, biaya iklan , dan lain-lain)
Pergeseran sepanjang kurva permintaan jika terjadi perubahan harga berakibat perubahan kuantitas.
Pergeseran kurva permintaan (dari suatu kurva ke kurva lain) menunjukkan terjadinya perubahan satu variable atau lebih
(selain harga) dari fungsi permintaan tsb.

Elastisitas
Salah satu ukuran derajat kepekaan dlm analisis permintaan adalah Elastisitas.
Didefinisikan : presentase perubahan kuantitas yg diminta sbg akibat dari perubahan nilai salah satu variable yg menentukan
permintaan sebesar 1 persen.
TEORI PERMINTAAN

Persamaan Elastisitas :
Persentase _ perubahan _ Q Q / Q Q X
Elastisitas = Persentase _ perubahan _ X  X / X  X x Q
Q :jml barang yg diminta, X : varibel dlm fungsi permintaan,  : jml perubahan varibel
Setiap variable Independen dlm fungsi pemintaan memiliki satu elastisitas.

23
By Yahya Kuncoro
Elastisitas Titik : mengukur elastisitas pd suatu titik tertentu ;
(Konsep Marginal) terbatas menganalisa perubahan varibel yg sangat kecil
Q X
x = x
X Q
Busur : mengukur elastisitas rata2 pd suatu kisaran (range) tertentu dr suatu fungsi;
(Konsep Inkremental) menganalisa perubahan variable pd range yg lebih luas
Q X 2  X1
x = X x Q  Q
2 1

Elastisitas Harga menunjukkan derajat kepekaan jml produk yg diminta terhadap perubahan harga
(pengaruh perubahan harga terhadap penerimaan).
Kisaran Elastisitas harga {0 (inelastis sempurna) s/d - (elastis sempurna)} :
1.  > 1, sebagai permintaan elastis TR turun jika harga naik; TR naik jika harga turun.
p

2.  = 1, sebagai elastisitas uniter


p TR tdk terpengaruh perubahan harga.
3.  < 1, sebagai permintaa inelastic TR naik jika harga naik, TR turun jika harga turun.
p

Inelastis sempurna (  0 ), berapapun tingkat harga akan tetap bisa menjual produksinya sebesar Q shg dpt mengeksploitir
pasar (monopolistik)
Elastisitas sempurna(  =   ), dpt menjual output dlm jmlh yg tak terbatas pd tingkat harga P,tp akan kehilangan semua
permintaan jika menaikkan harga seberapapun kecilnya (persaingan tinggi)
TEORI PERMINTAAN

Elastisitas pd Kurva Permintaan & Hubungan antara elastisitas harga dg AR,MR & TR
Harga (Rp/unit) P=AR=a-bQ
Elastis Sempurna : p  
TR = P x Q
= (a-bQ)Q
a
Kisaran Elastis : p  1 = aQ-bQ2
dTR
MR =  a  2bQ
dQ
Elastisitas uniter : p  1

Kisaran Inelastis : p  1

MR = a-2bQ Inelastis Sempurna : p  0


24
By Yahya Kuncoro

O
Total Revenue (Rp/waktu) 1/2Qx Total Revenue
Qx Kuantitas yg diminta (unit waktu)
TEORI PERMINTAAN

Tabel Hubungan antara Elastisitas dg Penerimaan


Harga Kuantitas TR = PQ MR Ep
(P) (Q)
100 1 100 0 0
90 2 180 80 -6,33
80 3 240 60 -3,40 Kisaran Elastis : p  1
70 4 280 40 -2,14
60 5 300 20 -1,44
50 6 300 0 -1,00 Elastisitas uniter : p  1
40 7 280 -20 -0,69
30 8 240 -40 -0,47 Kisaran Inelastis :
20 9 180 -60 -0,29 p  1
10 10 100 -80 -0,16

25
By Yahya Kuncoro
Q (P  P ) 1 (100  90) 1 (190)
Cth : Ep = P x (Q  Q )   10 x (1  2)   6,33
2 1
x
2 1 10 (3)

Faktor penentu Elastisitas Harga :


1. Seberapa jauh suatu barang dianggap sebagai kebutuhan pokok
2. Ketersediaan barang-barang pengganti (subtitusi)
3. Proporsi pendapatan yg dibelanjakan utk suatu produk tertentu
Kegunaan Elastisitas Harga
1. Elastisitas Kurva Permintaan utk menetapkan harga produk shg laba diperoleh.
2. Profitabilitas tergantung pd apakah MR yg dihasilkan oleh penurunan harga lebih besar drpd MC yg disebabkan oleh
tambahan produksi
TEORI PERMINTAAN

Elastisitas Pendapatan (I) : ukuran kepekaan dari kuantitas yg diminta (permintaan) terhadap perubahan pendapatan.
I adalah positif, menunjukkan semakin tinggi pendapatan semakin tinggi permintaan.
Jika  > 1,proporsi kenaikan permintaan lebih besar daripada proporsi kenaikan pendapatan,  < 1 sebaliknya. Hal tsb
I I

utk Barang Normal/Superior sedangkan barang inferior tdk berlaku


Elastisitas Pendapatan mempunyai implikasi penting utk pertumbuhan & variabilitas permintaan akan suatu produk
Elastisitas Silang (Px) : menghubungkan permintaan akan produk Y dg harga produk X.
Jika Px > 0 (positif), maka kenaikan Px akan meningkatkan Qy (barang subtitutif)
Jika Px < 0 (negatif), maka kenaikan Px akan menurunkan Qy (barang komplementer)
Jika Px = 0 , maka perubahan Px tdk mempunyai pengaruh terhadap permintaan Qy (barang independen)
Konsep elastisitas silang mempunyai dua tujuan :
1. Mengetahui kemungkinan permintaan akan produknya dlm merespons perubahan harga barang2
lainnya
2. Mengukur keterkaitan antar industri
Pengaruh Waktu terhadap elastisitas, perubahan yg terjadi di pasar pengaruhnya lebih kecil terhadap permintaan jangka
pendek drpd terhadp permintaan jangka panjang yakni ketika pengaruh tsb telah bekerja secara penuh

26
By Yahya Kuncoro
Permintaan turunan, menunjukkan hubungan kuantitas barang yg dibeli diturunkan dari permintaan akan barang lainnya.
Permintaan akan barang-barang modal diturunkan dari permintaan akan produk-produk konsumsi.

PENAKSIRAN FUNGSI PERMINTAAN

Pengumpulan data Teknik Riset Pasar & Analisis Statistik


Penaksiran (estimation) Proses menemukan nilai koefisien2 fungsi permintaan produk pd masa kini (current values).
Utk mengevaluasi optimalitas penentuan harga sekarang,kebijakan promosi & membuat
keputusan sehari-hari.
Prakiraan (forecasting) Proses menemukan nilai2 permintaan pd periode waktu yg akan datang (future values)
Utk perencanaan produksi, pengembangan produk baru, investasi & keadaan lain yg
keputusannnya mempunyai dampak periode waktu panjang.
Metode penaksir koefisien (permintaan) :
1. Metode Langsung : metode yg langsung melibatkan konsumen, ex :
a. Wawancara & Survey : mewawancarai atau kuesioner kpd sampel pembeli/potensial utk mengetahui seberapa
besar perubahan jml produk yg dibeli jika salah satu variabel independen berubah (harga,iklan dll).
Beberap kesulitan :
1. Konsumen yg diwawancarai/disurvey harus mewakili pasar secara keseluruhan shg hasilnya tdk bias.
2. Bias pewawancara,distorsi jawaban responden yg disebabkan oleh si pewawancara (wawancara pribadi,kuesioner
diposkan dll) & Bias jawaban, jawaban yg diberikan sangat dangkal (ex : jwb tanpa nama,lewat telepon,dll).
3. Akurasi Jawaban,kesenjangan antara intensi dan tindakan.
b. Pasar Simulasi : membuat pasar simulasi (buatan) & mengamati perilaku dari para partisipan terpilih (mewakili
pasar) dlm pasar simulasi tsb.

27
By Yahya Kuncoro
c. Eksperimen Pasar secara langsung, melibatkan orang2 yg benar2 berada di suatu pasar sebenarnya yg
membelanjakan uangnya utk barang & jasa yg mereka inginkan
2. Metode Tidak Langsung : metode penaksiran permintaan berdasar data yg telah dikumpulkan & dilakukan upaya
menemukan hubungan2 statistik antara variabel dependen dg independen ex :
Analisis Regresi : teknik statistik yg digunakan utk menemukan derajat ketergantungan satu variabel terhadap satu
variabel lainnya atau lebih.
PENAKSIRAN FUNGSI PERMINTAAN

Data dari hasil observasi variabel dependen Y dan nilai variabel independen X yg berhubungan.
Data yg digunakan :
a. Data Runtut Waktu (time-series), menggunakan observasi yg dicatat selama waktu tertentu dlm
situasi tertentu.
Permasalahan jika terdapat beberapa faktor yg tak dpt dikendalikan yg mempengaruhi penjualan cenderung utk
berubah selama periode waktu tsb.
b. Data Seksi Silang (cross section), menggunakan observasi dari perusahaan yg berbeda dlm
lingkungan bisnis yg sama pd periode waktu yg sama.
Syarat Analisis Regresi adlh bentuk linier Y = a + b1X1 + b2X2 +…+ bnXn + e
Penaksiran Parameter Regresi, dg metode kuadrat terkecil : proses matematis utk menentukan intersep dan slope garis
yg paling tepat sehingga menghasilkan jml kuadrat deviasi (simpangan) yg minimum.

Variabel Dependen (Y)


Persamaan :Y = a-bX
Y1 a= Y -bX ;b =
n XY   X  Y
n X 2  ( X ) 2
Deviasi nilai Y aktual dari nilai estimasi Y utk suatu nilai X

Y
Y = a-bX

28
By Yahya Kuncoro
Variabel Independen (X)
X1 X
PENAKSIRAN FUNGSI PERMINTAAN

Tabel Observasi Harga/Penjualan Rambutan pada 6 toko pd satu musim


Toko No Harga X Penjualan Y XY X2 Y2
(000 Rp) (000 Rp)
1 0,79 4,650 3,6735 0,6241 21,6225
2 0,99 3,020 2,9898 0,9801 9,1204
3 1,25 2,150 2,6875 1,5625 4,6225
4 0,89 4,400 3,9160 0,7921 19,3600
5 0,59 6,380 3,7642 0,3481 40,7044
6 0,45 5,500 2,4750 0,2025 30,2500
Total 4,96 26,10 19,5060 4,5094 125,6798

n XY   X  Y
=  = 
Y 26,1 X 4,96 6(19,506)  4,96(26,1)  12,42
Y   4,35 ; X   0,8267 ;b= n X  ( X )
2 2 = 6(4,5094)  (4,96) 2  2,4548  5,0595
n 6 n 6

a = Y - b X = 4,35-(-5,059)(0,8267) = 8,5327 Y = a + bX = 8,5327 – 5,0595 X Intersep pd sb Y Slope


Q = 8,5327 – 5,0595 P P = 1,6865 – 0,19765 Q maka MR = 1,6865 – 0,3953 Q
Jika P = 0,85 maka Q̂ = 8,5327 – 5,0595 (0,85) = 4,2321
dQ P 0,85
= x
dP Q =-5,0595 x 4,2321 = 1,0162 TR tetap konstan walaupun harga meningkat /turun dr harga Rp. 0,85 ribu

Koefisien Determinasi (R2) adlh angka yg menunjukkan proporsi variabel dependen yg dijelaskan oleh variasi variabel
independen (seberapa jauh kesesuaian persamaan regresi tsb dg data).
2
 n  XY   X  Y 
2  
Persamaan (R ) = 
  n X 2

 (  X ) 2 n  Y 2  ( Y ) 2  =0,8624


lebih dari 86% variasi pd observasi penjualan

disebabkan oleh perubahan tingkat harga.


29
By Yahya Kuncoro
PENAKSIRAN FUNGSI PERMINTAAN

Kesalahan Baku Penaksiran (Se) adlh ukuran penyebaran (dispersi) data dr garis yg paling tepat.
Dpt menghitung interval keyakinan (sekitar nilai penaksiran utk variabel independen) utk tingkat2
keyakinan yg berbeda.
Interval Keyakinan adlh kisaran nilai dimana observasi aktual diharapkan terletak dlm persentase tertentu.
Asumsi residu (deviasi) terdistribusi normal :
1. Ada 68% probabilitas bahwa observasi aktual variabel dependen akan terletak pd kisaran tertentu yg diberikan nilai
taksiran minus atau plus satu kesalahan baku penaksiran.
2. Ada 95% probabilitas bahwa observasi yg akan datang terletak dalam pus atau minus dua kesalahan baku dr nilai
prediksinya.
3. Ada 99% probabilitas bahwa nilai observasi tsb akan terletak antara plus atau minus tiga kesalahan baku penaksiran.

Persamaan (Se) = Y 2
 a  Y  b XY
=
125,6798  (8,5327)( 26,1)  (5,0595)(19,506)
=
1,66694
= 0,64555
n2 62 4

Misal harga Rp. 0,85 ribu maka taksiran penjualan : Yˆ = 8,5327 – 5,0595 (0,85) = 4,2321
Batas atas interval keyakinan 95% : Yˆ  2Se = 4,2321 + 2(0,64555) = 5,5233
Dg harga Rp.0,85 ribu penjualan terletak di antaranya
Batas bawah interval keyakinan 95% : Yˆ  2Se = 4,2321 - 2(0,64555) = 2,9409
Daya Prediksi Persamaan Regresi, bila interval keyakinan relatif sempit, karena nilai kesalahan baku relatif kecil, dpt
dikatakan bahwa persamaan regresi tsb mempunyai kemampuan prediksi yg lebih besar drpd nilai Se yg relatif besar dg interval
keyakinan relatif luas.
Bila rasio Se/ Y < 0,05,maka persamaan daya prediksi yg cukup akurat dg batas keyakinan relatif ketat.
Kesalahan Baku Koefisien (S) : ukuran ketepatan nilai ̂ yaitu koefisien yg menaksir hubungan marginal antara variabel X
dengan Y Simpangan baku dr distribusi sampling ̂
Semakin kecil kesalahan baku koefisien, semakin besar keyakinan akan koefisien regresi yg diperoleh dari data tsb sebagai
indikator atas hubungan marginal antara nilai-nilai X dan Y
PENAKSIRAN FUNGSI PERMINTAAN
Asumsi simpangan terdistribusi normal :

30
By Yahya Kuncoro
1. Ada 68% probabilitas dimana koefisien yg benar akan terletak dlm interval koefisien taksiran plus atau minus satu
kesalahan baku koefisien tsb.
2. Ada 95% probabilitas dimana koefisien yg benar akan terletak dlm interval koefisien taksiran plus atau minus dua
kesalahan baku koefisien tsb.
3. Ada 99% probabilitas dimana koefisien yg benar akan terletak dlm interval koefisien taksiran plus atau minus tiga
kesalahan baku koefisien tsb.
Se 0,6456e
Kesalahan baku koefisien (S) = = =1,0097
X 2
 nX 2
4,5094  6(0,8267) 2
Jadi batas 95% keyakinan utk koefisien taksiran -5,0595  2(1,0097) atau –7,079 dan – 3,040
Pedoman sederhana menguji koefisien regresi adlh membuat dua kali nilai kesalahan baku koefisien (S ) dan
membandingkannya dg koefisien regresi taksiran. Bila koefisien regresi penaksiran dua kali lebih besar dari kesalahan baku
koefisien, dapat yakin bahwa 95% koefisien taksiran secara signifikan berbeda dari nol dan ada hubungan statistik yg
signifikan antara variabel-variabel tsb.
Masalah-masalah dlm Analisis Regresi
1. Kesalahan Spesifikasi : kesalahan spesifikasi hubungan yg dihipotesiskan antara variabel dependen dg variabel
independen.
Kesalahan utama: penggunaan bentuk hubungan fungsional yg salah & terabaikannya beberapa variabel yg penting
2. Kesalahan Pengukuran : pengukuran variabel yang tidak tepat
3. Persamaan Simultan (masalah identifikasi) : permasalahan timbul dlm penaksiran permintaan karena suatu variabel
independen yg terjadi merupakan hasil dr persamaan simultan bukan tunggal.
4. Multikolinieritas : jika variabel2 independen tdk independen satu sama lain koefisien b masing2 varibel menjadi bias.
5. Heteroskedastisitas : kesalahan yg terjadi tdk acak tp menunjukkan hubungan yg sistematis sesuai dg besarnya variabel2
independen.
6. Otokorelasi : jika kesalahan tdk sesuai dg batasan yg disyaratkan oleh analis regresi (besarnya kesalahan kian besar atau
kecil atau pola siklus, pola ini menunjukkan bahwa beberapa variabel lain berubah secara sistematis & mempengaruhi
variabel dependen

31
By Yahya Kuncoro

You might also like