You are on page 1of 20

KONSERVASI MANGROVE

Riris Aryawati, M.Si


BIOLOGI MANGROVE
1. Jenis-Jenis Mangrove
2. Struktur (Komponen) Mangrove
3. Adaptasi & Karakteristik Mangrove
4. Deskripsi Taksonomi Beberapa Jenis
Mangrove
5. Daur Hidup Mangrove
6. Fauna Hutan Mangrove
Keanekaragaman jenis mangrove di
Indonesia cukup tinggi jika dibandingkan
dengan negara lain di dunia.

Tomlinson (1994) membagi spesies


mangrove menjadi tiga komponen:
1. Komponen Mayor
2. Komponen Minor
3. Komponen Asosiasi
Komponen Mayor

Spesies yg mengembangkan karakteristik


morfologi berupa akar udara & mekanisme
fisiologi berupa kelenjar garam untuk
beradaptasi dengan lingkungannya

Ex. Rhizophora sp., Avicennia sp.,


Bruguiera sp. Sonneratia sp.
Komponen Minor (Tumbuhan Pantai)
Spesies yang tidak menonjol, dapat tumbuh di sekeliling
habitat
Ex. Spinifex litoreus (gulung-gulung
Ipomea-pes caprae (ketang-ketang)

Komponen asosiasi
Jenis yang tidak tumbuh pada komunitas mangrove yang
sesungguhnya dan dapat tumbuh pada tanah daratan
Ex. Terminalia cattapa (ketapang)
Cerbera manghas (bintaro)
Keanekaragaman jenis mangrove di
Indonesia terdiri dari 47 jenis mangrove
sejati dan 22 jenis mangrove ikutan (Noor,
dkk, 1999).

Tumbuhan mangrove yang ada di Pulau


Sumatera terdiri dari 16 jenis (Dahuri,
1996)
Jenis-Jenis Tumbuhan Mangrove Sejati di Indonesia
Jenis-Jenis Tumbuhan Mangrove Ikutan di Indonesia
Jenis-Jenis Tumbuhan Mangrove Ikutan di Indonesia
Bentuk vegetasi dan komunitas mangrove

Berdasarkan distribusi, karakteristik biologi,


kadar garam dan intensitas penggenangan
lahan yaitu:

( i) Vegetasi Inti
- Jenis ini membentuk hutan mangrove di daerah zona
intertidal yang mampu bertahan terhadap pengaruh
salinitas (garam), yang disebut tumbuhan halophyta.
- Kebanyakan jenis mangrove mempunyai
adaptasi khusus yang memungkinkan untuk
tumbuh dan berkembang dalam substrat/lahan
mangrove seperti kemampuan berkembang
biak, toleransi terhadap kadar garam tinggi,
kemampuan bertahan terhadap perendaman
oleh pasang surut, memiliki pneumatophore atau
akar napas, dan kelenjar yang mengeluarkan
garam.

- Ex. Rhizophora mangle. L.,


R. harrisonii leechman (Rhizoporaceae),
Avicennia germinans L ( Avicenniaceae)
Laguncularia racemosa L. gaertn.
(Combretaceae).
( ii) Vegetasi marginal

Jenis ini biasanya dihubungkan dengan


mangrove yang berada di darat, di rawa
musiman, pantai dan/atau habitat mangrove
marginal. Meskipun demikian vegetasi ini tetap
tergolong mangrove.

Ex. Conocarpus erecta (Combretaceae)


Pterocarpus officinalis jacq. (Leguminosae),
Hibiscus tiliaceus L. dan Pavonia spicata
killip (Malvaceae).
Jenis pakis-pakisan seperti Acrostichum aureum
L. (Polipodiaceae) adalah yang sangat luas
penyebarannya di dalam zone air payau dan
merupakan suatu ancaman terhadap semaian
bibit untuk regenerasi.
(iii) Vegetasi fakultatif marginal
Carapa guianensis (Meliaceae) tumbuh
berkembang di daerah dengan kadar garam
sekitar 10 promil. Jenis lain adalah Elaeis
oleifera dan Raphia taedigera.
Di daerah zone inter-terrestrial dimana pengaruh
iklim khatulistiwa semakin terasa banyak
ditumbuhi oleh Melaleuca leucadendron rawa
(e.g. selatan Vietnam). Jenis ini banyak
digunakan untuk pembangunan oleh manusia.
Jenis klasifikasi hutan mangrove
berdasarkan geomorfologi

1. Overwash mangrove
forest
2. Fringe mangrove forest
3. Riverine mangrove
forest
4. Basin mangrove
forest
5. Hammock forest
6. Scrub or dwarf
forest

You might also like