Professional Documents
Culture Documents
DASAR-DASAR AGRONOMI
ACARA IV
PERKECAMBAHAN BIJI I
Disusun Oleh:
YOGYAKARTA
2007
ACARA IV
PERKECAMBAHAN BIJI I
TUJUAN
TINJAUAN PUSTAKA
METODOLOGI
Biji direndam ke dalam alkohol 0, 10, 25, 50 dan 70 % masing-masing selama 10, 30 dan
60 menit. Kemudian biji dicuci yang telah direndam tadi dengan air. Setelah itu kertas filter
dibasahi dengan air dan diletakkan dalam petridish. Biji padi dihitung sebanyak 100 biji dan
biji saga sebanyak 25 ke dalam petridish. Biji-biji diletakkan ke dalam petridish. Setelah
selesai, petridish ditutup dengan penutup.
Selanjutnya diamati dan dihitung jumlah biji yang berkecambah (plumula dan radide
sudah mencapai panjang ±2 mm untuk padi) setiap hari selama seminggu dimulai sehari
setelah percobaan. Biji yang telah berkecambah dan berjamur dibuang untuk mempermudah
pengamatan.
Gaya nilai berkecambah dan indeks vigor dihitung dari masing-masing perlakuan.
Alkohol 0% digunakan sebagai kontrol untuk mengetahui kecepatan berkecambah biji
tanaman, sedang perlakuan lain untuk melihat pengaruh khemikalia terhadap perkecambahan
biji. Kemudian grafik gaya berkecambah dan indeks vigor dibuat pada berbagai hari
pengamatan untuk semua konsentrasi dalam masing-masing alokasi waktu perendaman.
I. HASIL PENGAMATAN
Menit
ke- Alkohol Gaya Berkecambah Hari Ke- (%)
1 2 3 4 5 6 7
10 0% 0 6,17 9,67 15,17 15,34 15,67 15,67
10% 0,33 5,5 16,5 22,17 22,17 22,5 22,5
25% 1,83 11,16 14,83 20,33 20,5 20,83 20,83
50% 0 7,67 14,5 19,83 20,16 20,16 20,16
70% 0 7,67 14,5 19,83 20,16 20,16 20,16
30 0% 0 1,17 2,34 3,51 3,84 4,34 4,67
10% 0,17 4,84 13,23 18,4 19,07 19,07 19,07
25% 0,67 5,17 9,84 14,01 14,68 15,01 15,01
50% 0,5 0,03 0,08 0,13 15,67 18,17 19,17
70% 1,17 3,84 7,17 12,84 14,67 15,67 0,16
60 0% 0 0,17 0,84 1,34 1,84 2,17 2,34
10% 0 2,33 8,83 0,12 13,5 13,83 13,83
25% 0,17 1,34 4,67 7,34 8,34 9,17 9,34
50% 0 0 0 2,17 2,5 2,67 0,03
70% 0 0 0 0,01 1,67 2,34 2,51
Perhitungan
Cara perhitungan pada Gaya Berkecambah ( GB ) dan Indeks Vigor ( IV )
Hari ke-n
Contoh Perhitungan
GB = 5 x 100 % = 2,34 %
21
2. Indeks Vigor (IV)
IV = 11 x 100% = 1.83
6
Grafik
Grafik Indeks Vigor Menit ke-10
5
4,5
3,5
3
0%
IV (%)
10%
2,5 25%
50%
2 70%
1,5
0,5
0
1 2 3 4 5 6 7
Hari Pengamatan
2,5
2
IV(%)
0%
10%
1,5 25%
50%
70%
0,5
0
1 2 3 4 5 6 7
Hari Pengamatan
Grafik Indeks Vigor Menit ke-60
2,5
2
IV(%)
1,5
0%
10%
25%
50%
1 70%
0,5
0
1 2 3 4 5 6 7
Hari Pengamatan
20
GB(%)
15
0%
10%
25%
50%
70%
10
0
1 2 3 4 5 6 7
Hari Pengamatan
Grafik Gaya Berkecambah Menit ke-30
25
20
GB(%)
15
0%
10%
25%
50%
70%
10
0
1 2 3 4 5 6 7
Hari Pengamatan
14
12
GB(%)
10
0%
10%
8
25%
50%
70%
6
0
1 2 3 4 5 6 7
Hari Pengamatan
II. PEMBAHASAN
Pada percobaan IV ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui gaya berkecambah
dan kecepatan berkecambah suatu biji, serta mengetahui faktor-faktor luar yang
mempengaruhi perkecambahan biji dan pengaruh khemikalia terhadap perkecambahan.
Gaya berkecambah perlu diketahui agar dapat mengetahui suatu biji masih mampu
berkecambah atau tidak dan jika masih mampu, berapa lama hari yang diperlukan. Sedangkan
kecepatan berkecambah untuk mengetahui suatu biji dapat berkecambah secara serempak atau
tidak.
Pada perkecambahan terjadi proses-proses sebagai berikut: infiltrasi air adalah
peristiwa masuknya air menembus kulit biji hingga masuk ke dalam biji kemudian imbibisi
melalui sel-sel aleuron yaitu air yang masuk ke dalam biji diserap oleh zarah-zarah koloid
sehingga terjadi pembengkakan. Kulit gabah yang tidak dapat menahan desakan dari dalam
akan pecah sehingga calon akar dan calon batang yang terdapat pada ujung benih akan keluar.
Akar yang tumbuh memanjang akan diikuti oleh pertumbuhnan batang.
Faktor-faktor yang mempengaruhi perkecambahan adalah air, udara, temperatur atau
suhu sinar matahari dan peranan lingkungan. Air digunakan untuk perkecambahan biji,
pengisapan air merupakan kebutuhan biji untuk berlangsungnya kegiatan-kegiatan dalam biji.
Pada peristiwa ini pati, protein dan lemak dalam biji diubah menjadi makanan sederhana yang
digunakan untuk kepentingan embrio. Agar peristiwa tersebut dapat berlangsung maka air
yang masuk dalam biji harus merata. Udara yang di dalamnya terkandung Oksigen digunakan
untuk pernapasan embrio. Temperatur pada proses perkecambahan biji berkaitan dengan
kegiatan di dalam biji. Semakin tinggi temperatur, kegiatan di dalam biji akan meningkat
pula. Pada temperatur yamg rendah perkecambahan berlangsung lambat. Pada
perkecambahan diperlukan pula sinar matahari yang berhubungan erat dengan temperatur
udara, yaitu berperan dalam pertumbuhan kecambah supaya tidak tampak pucat. Keadaan
pertumbuhan kecambah yang memanjang dan bibit yang tampak pucat ini disebut etiolasi.
Pada percobaan ini digunakan biji padi (Oryza sativa). Biji padi yang akan digunakan
sebelumnya direndam dengan khemikalia (alkohol) dengan menggunakan konsentrasi yang
berbeda-beda yang pembuatannya dengan cara mengencerkan alkohol dengan air untuk
mendapatkan konsentrasi yang diinginkan, yaitu 0% sebagi kontrol untuk mengetahui
kecepatan berkecambah biji padi, sedangkan alkohol 10%, 25%,50% dn 70% digunakan
untuk mengetahui pengaruh khemikalia terhadap perkecambahan biji padi.
Pada biji yang berkecambah, sel – sel di dalam lembaga bertambah besar dan panjang
kemudian akan mendesak kulit ari dan pangkal sekam mahkota yang keduanya retak dan
pecah. Dengan pecahnya pangkal sekam mahkota maka seluruh lembaga menonjol keluar.
Bagian sekam mahkota yang membungkus putik lembaga tetap tidak terbuka sampai pelepah
kemudian tumbuh dan memanjang, sesudah itu baru terjadi bakal akar menembus sarung akar
dan tumbuh ke bawah dan biji dikatakan telah berkecambah.
Perendaman biji dalam waktu yang berbeda-beda, yaitu 10 menit, 30 menit dan 60
menit. Selanjutnya biji yang telah direndam diletakkan dalam petridish yang telah diberi
kertas filter basah. Pemberian kertas filter yang telah dibasahi dengan air bertujuan untuk
memberikan keadaan yang cukup lembab untuk pekecambahan biji padi.
Ternyata dari data yang telah diperoleh dari pengamatan diketahui bahwa khemikalia
berpengaruh terhadap perkecambahan biji. Khemikalia dengan konsentrasi rendah akan
memacu perkecambahan sedangkan khemikalia dengan konsentrasi tinggi akan menghambat
perkecambahan. Hal ini dapat ditunjukkan dari grafik gaya berkecambah pada alkohol dengan
konsentrasi 10% dapat menghasilkan gaya berkecambah paling tinggi didanding dengan
preparat yang diberi khemikalia dengan konsentrasi yang lebih tinggi atau konsentrasi lain.
Begitu juga dengan indeks vigor , kecepatan kecambah biji padi yang telah direndam dengan
alkohol 10% lebih tinggi dibandingkan dengan perendaman dengan konsentrasi lain. Kontrol
paling sedikit yang berkecambah, hal ini ditunjukkan dengan GB dan IV yang rendah.
Perendaman alkohol selama 10 menit mempunyai pengaruh yang paling baik
dibandingkan dangan waktu perendaman yang lain. Hal ini dikarenakan jika biji direndam
terlalu lama dalam alkohol maka pengaruh alkohol berlebih sehingga dapat mengganggu
embrio karena merusak metabolisme. Dari grafik juga dapat dilihat bahwa indeks vigor dari
suatu biji akan mengalami penurunan setelah mencapai maksimum. Menurunnya vigor dan
matinya biji dapat dilihat dari dua aspek, yaitu :
Hilangnya viabilitas atau matinya sekelompok biji
Kematian individu biji
Dari hasil perhitungan data pengamatan juga dapat diketahui bahwa pemberian
khemikalia dengan konsentrasi tinggi akan menghambat kecepatan perkecambahan biji.
Keadaan ini dapat dilihat dari perbandingan kecepatan perkecambahan biji dengan khemikalia
dibandingkan dengan kontrol. Kecepatan berkecambah biji kurang cepat terjadi karena
pengaruh khemikalia ini, yaitu biji memberikan reaksi dulu dengan lingkungan yang baru
yaitu lingkungan setelah biji terkena khemikalia.
Jadi pemberian khemikalia akan memberikan reaksi positif, memacu pada
perkecambahan jika kadarnya rendah dan waktunya pendek, dan khemikalia akan
menurunkan kecepatan berkecambah suatu biji, yang berarti akan mengurangi keserempakan
biji dalam berkecambah.
III. KESIMPULAN
2. Dari hasil perhitungan data pengamatan juga dapat diketahui bahwa pemberian
khemikalia dengan konsentrasi tinggi akan menghambat kecepatan perkecambahan
biji.
3. Perkecambahan biji yang baik dapat diamati dengan gaya berkecambah dan indeks
vigor. Semakin tinggi GB dan IV maka kualitas biji semakin baik.
4. Alkohol dapat bersifat toksik apabila diberiken dalam konsentrasi tinggi dan pada
konsentrasi yang sesuai akan membantu perkecambahan biji