You are on page 1of 8

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Jenis dan Pendekatan Penelitian

Penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian tindakan kelas (PTK).

Hakikat dari penelitian tindakan kelas (PTK) adalah adanya tindakan yang

diperlukan untuk mengatasi masalah praktis yang dihadapi guru dalam

pembelajaran dan untuk memberikan solusi untuk mengatasi

permasalahan pembelajaran (Bambang Soepeno, 2000).

Pada penelitian ini model skema yang digunakan adalah model

Hopkins Penelitian ini direncan akan menggunakan 2 siklus yang

mencakup empat tahapan pada masing-masing siklus seperti terlihat pada

gambar berikut ini.

(1) Plan

(4) Reflektive

(2) Action
(3) Observation

(4) Reflektive
Revised
(1) Plan
(2) Action
(3) Observation

Model Penelitian Hopkins (Adaptasi dari Hopkins, 1993)

22
23

3.2 Subyek Penelitian

Dalam penelitian ini pengambilan subyek penelitian dilakukan

secara populasi, artinya subyek penelitiannya seluruh Kelas VIIIA SMPN 7

Jember Tahun Pelajaran 2008/2009.

3.3 Tempat dan Waktu Pelaksanaan

Pelaksanaan penelitian pada semester ganjil tahun pelajaran

2008/2009 di kelas VIIIA SMPN 7 Jember. Pelaksanaan berlangsung

pada tanggal Agustus - Oktober 2008. Alasan dipilih tempat penelitian ini

dikarenakan sekolah ini merupakan tempat pengajar selama ini bertugas.

3.4 Prosedur Penelitian

Pendekatan penelitian ini yaitu pendekatan kualitatif dengan jenis

penelitian tindakan kelas, maka kehadiran peneliti di lapangan sangat

diutamakan, karena peneliti bertindak sebagai perencana, pelaksana dan

pembuat laporan.

Dalam penelitian ini, peneliti dibantu oleh teman sejawat untuk

mengamati aktivitas siswa dan guru selama berlangsungnya tindakan.

Peneliti sebagai perencana tindakan artinya peneliti membuat perangkat

pembelajaran sesuai dengan kurikulum yang berlaku. Perlu diketahui

bahwa yang mengajar atau melaksanakan tindakan adalah peneliti

sendiri, peneliti sebagai pengumpul data, penganalisis data dan sekaligus

pembuat laporan hasil penelitian.


24

3.4.1 Tindakan Pendahuluan

Tindakan pendahuluan yang dilakukan dalam penelitian tindakan

kelas ini antara lain memberitahukan kepada siswa untuk mempelajari

materi faktorisasi aljabar

3.4.2 Pelaksanaan Tindakan

A. Tahap Perencanaan

Adapun yang termasuk langkah-langkah pembelajaran

dalam tahap perencanaan ini adalah :

 Membuat Rencana Pembelajaran Materi faktorisasi aljabar

dengan model Numberd Heads Together dan alat evaluasi

(penilaian)

 Membuat soal buatan guru atau lembar kerja siswa

B. Tahap Pelaksanaan

Penelitian ini akan dilaksanakan dalam lima kali pertemuan dengan

materi faktorisasi aljabar. Siswa dianggap tuntas jika siswa mencapai nilai

standar yaitu 65. Standar tersebut merupakan stadart sekolah yang

ditentukan ditentukan dengan mengacu pada panduan penilai Kurikulum

Berbasis Kompentensi yang menetapkan standart nilai kelulusan siswa

adalah 75 dan berlaku secara nasional yang dianalisis berdasarkan

intake siswa, faktor pendukung, tingkat kurumitan materi.


25

Adapun langkah-langkah yang ditempuh peneliti dalam

melaksanakan model Number Heads Together ini dapat dilihat jelas pada

tabel berikut ini :

Kegiatan Guru Kegiatan Siswa


• Guru menjelaskan pentingnya • Siswa mendengarkan informasi

penggunaan aljabar dalam dari guru dan mencatat hal-hal

kehidupan sehari-hari. yang penting.

• Guru menjelaskan langkah- • Siswa mendengarkan informasi

langkah diskusi dari guru

• Guru mengawasi dan membimbing • Siswa berdiskusi secara tertib

siswa berdiskusi iswa mendengarkan informasi dari

guru

• Guru menjelaskan langkah- • Kelompok awal

tangkah presentasi mempresentasikan hasil diskusi

• Guru menyimak hasil diskusi • Kelompok awal membuka forum

yang disampaikan kelompok diskusi

awal

• Guru berperan sebagai moderator • Kelompok awal membuka forum

• Guru mengidentifikasi tanya jawab

pertanyaan dan jawaban dari • Siswa membuat tambahan-

siswa mengamat maupun penyaji tambahan dari pembahasan

• Guru membantu memberikan

masukan penguatan terhadap

jawaban siswa
26

• Guru mengubah komposisi

kelompok diskusi • Siswa membentuk kelompok baru

sesuai nomor peserta

• Guru memberikan tugas/materi

diskusi • Kelompok kedua (bernomor

sama) mengerjakan tugas

• Guru menyimak materi yang masiing-masing

disampaikan kelompok kedua • Kelompok kedua (bernomor sama)

• Guru berperan sebagai moderator mempresentasikan materi

• Kelompok dua membuka forum

• Guru mengidentifikasi diskusi

pertanyaan dan jawaban siswa • Kelompok dua melaksanakan

tanya jawab dengan kelompok

• Guru memberi pembahasan lain

dan penguatan • Siswa membuat catatan

tambahan dari pembahasan

• Guru membantu sesama

membuat kesimputan • Siswa membuat kesimpulan

• Penutup

• Siswa menyimak hasil

3.5 Metode Pengumpulan Data


27

Pengumpulan data bermaksud untuk memperoleh bahan-bahan

yang relevan, akuat dan dapat digunakan dengan tepat sesuai dengan

tujuan penelitian. Oleh karena itu kualitas hasil penelitian dapat tercapai.

Metode yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini

adalah :Observasi dan Tes

1. Observasi

Observasi atau pengamatan adalah tehnik pengumpulan data

dengan jalan pengamatan dan pencatatan terhadap suatu obyek secara

sistimatis mengenai fonomena-fonomena yang diselidiki baik secara

langsung maupun secara tidak langsung. Hal ini sesuai dengan pendapat

Hadi (1986: 136) mengatakan bahwa observasi adalah pengamatan dan

pencatatan dengan sistimatis baik langsung maupun tidak langsung.

Dalam penelitian ini, observasi yang dipakai adalah observasi

langsung , dengan mengadakan pengamatan secara langsung terhadap

gejala-gejala subyek yang diselidiki. Pada penelitian ini observasi

dilakukan oleh observer dengan memperhatikan pedoman observasi yang

telah disusun. Observasi terhadap guru (peneliti) yakni meliputi langkah-

langkah pembelajaran dan aktivitas siswa .

2. Tes

Guna mengetahui tingkat keberhasilan hasil belajar siswa dengan

model NHT maka dilakukan tes. Ada dua tipe tes, yaitu tes uraian (essay)

dan tes objektif. Dalam penelitian ini, tes yang digunakan adalah tes

uraian (essay) karena tes ini mempunyai keunggulan bila dibandingkan


28

dengan tes objektif. Tes uraian bisa mendorong munculnya kreatifitas

siswa sehingga hanya siswa yang telah menguasai materi dengan baik

yang mampu memberikan jawaban yang baik dan benar. Soal- soal tes

dibuat oleh peneliti yang telah disesuaikan dengan kurikulum

3.6. Analisis Data

Data yang diperoleh dikumpulkan kemudian dianalisis. Perolehan

data selama penelitian akan dianalisis sebagai berikut:

Analisis Catatan di lapangan

Digunakan untuk mengetahui aktivitas siswa selama pembelajaran,

sehingga dari catatan ini diperoleh gambaran minat dan motivasi dalam

pembelajaran matematika dengan model kooperatif tipe NHT.

Analisis hasil ulangan harian

Dari hasil belajar siswa dapat diketahui ketuntasan belajar dalam

pembelajaran yang telah dilaksanakan. Kriteria ketuntasan belajar

dinyatakan sebagai berikut:

1) daya serap perorangan, seorang siswa dikatakan tuntas apabila telah

mencapai skor ≥ 75 dari skor maksimal 100;

2) daya serap klasikal suatu kelas dikatakan tuntas apabila terdapat

minimal 85 % yang telah mencapai skor ≥ 75 dari skor maksimal

(Depdiknas, 2004 : 14).


29

Namun dalam penelitian ini digunakan pedoman penilaian yang digunakan

disekolah tempat penelitian, yaitu berdasarkan kebijakan dari guru kelas.

Untuk mata pelajaran Matematika kelas VIIIA SMPN 7 Jember ditentukan

65. Dalam hal ini siswa dikatakan tuntas secara individu (daya serap

perorangan) apabila telah mencapai skor ≥ 65 dari skor maksimal 100 dan

daya serap klasikal, suatu kelas dikatakan tuntas apabila terdapat minimal

75% siswa yang telah mencapai skor ≥ 65 dari skor maksimum.

You might also like