You are on page 1of 14

Jenis-Jenis Pertidaksamaan 370

Matematika Kelas 1 > Pertidaksamaan

< Sebelum Sesudah >

A. PERTIDAKSAMAAN LINIER (PANGKAT SATU)

Adalah pertidaksamaan yang salah satu atau kedua ruasnya mengandung bentuk
linier dalam x.

Penyelesaian:
Letakkan variabel x di ruas tersendiri terpisah dari konstanta-konstanta.

Contoh :

2x - 3 > 5  2x > 5 + 3
ijgeiirjirijrigir j 2x > 8 gambar
gehghhejehh2x  > 2

B. PERTIDAKSAMAAN IRASIONAL (BENTUK AKAR)

Adalah pertidaksamaan yang variabelnya ada di dalam tanda akar.

Penyelesaian:

 Susunlah dahulu bila kedua ruas seimbang.


(Bila ada dua tanda akar letakkan satu di ruas kiri, satu di ruas kanan; bila
ada tiga tanda akar letakkan satu di ruas kiri, dua di ruas kanan  atau
sebaliknya).

 Kuadratkan kedua ruasnya.


(tanda tidak berubah karena yang dikuadratkan adalah bilangan positif).
 Selesaikan pertidaksamaannya ................. (1)
syarat: bilangan di bawah tanda akar harus non negatif (0)...(2)
          (pembicaraan adalah mengenai bilangan riil)
 Jawabannya adalah yang memenuhi syarat (1) dan (2) di atas.

Contoh:

1. (x-2) < 2 2.(-x + 3) - (2x + 1) > 0


               kuadratkan
                  x - 2 < 4 seimbangkan
                       x < 6
               syarat : (-x+3) > (2x+1)
                  x - 2  0
 kuadratkan
    -x + 3 > 2x + 1
                  x  2     3x < 2
    x < 2/3

 syarat :
    -x + 3  0  x  3
    dan
2x + 1  0 x  -1/2
2x<6

-1/2  x < 2/3

C. PERTIDAKSAMAAN KUADRAT (PANGKAT DUA)

Yaitu pertidaksamaan dalam x yang bentuk umumnya :


ax² + bx + c > 0 dengan a, b, c konstanta; a  0.

Penyelesaian:

 Jadikan ruas kanan = 0


 Jadikan koefisien x² positif (untuk memudahkan pemfaktoran)
 Uraikan ruas kiri atas faktor-faktor linier.
 Tetapkan nilai-nilai nolnya
 Tetapkan tanda-tanda pada garis bilangan
 Jawaban didapatkan dari hal-hal yang ditanyakan dan terlukiskan pada
garis bilangan
(bila ditanyakan > 0, maka yang dimaksud adalah daerah +,
bila ditanyakan < 0, maka yang dimaksud adalah daerah -).

contoh:

x² + x - 2 > 0
(x + 2) (x - 1) > 0

x < -2 atau x > 1

 
D. PERTIDAKSAMAAN PECAHAN

Yaitu pertidaksamaan dalam x yang penyebutnya mengandung variabel x.

Penyelesaian:

 Pindahkan semua bilangan keruas kiri, jadikan ruas kanan = 0


(ingat! tidak diperkenankan mengali silang, karena tanda pertidaksamaan
tidak dapat ditentukan berubah/tidak)
 Samakan penyebutnya sehingga pecahan dapat disederhanakan.
 Selanjutnya, sama seperti penyelesaian pertidaksamaan kuadrat. Syarat:
penyebut pecahan  0

contoh :

-8  x <1

(2x + 7)/(x - 1)  1
(2x + 7)/(x - 1) - 1  0
(2x + 7)/(x - 1) - (x - 1)/(x - 1)  0  (x + 8)/(x - 1)  0

syarat : penyebut (x-1)  0


                               x  1

E. PERTIDAKSAMAAN DERAJAT TINGGI (Derajat > 3)

Penyelesaian:

 Terlebih dahulu usahakan disederhanakan. Bila ada bentuk kuadrat yang


definit (selalu) bernilai positif ( D < 0 ; a > 0) langsung dapat
dihilangkan.Tanda pertidaksamaan tetap.
Bila ada bentuk kuadrat yang definit negatif ( D < 0 ; a < 0) dapat
dihilangkan asal tanda pertidaksamaannya berubah.

 Selanjutnya sama seperti penyelesaian pertidaksamaan kuadrat. Dengan


catatan, tanda pada garis bilangan akan berubah jika melewati harga nol
yang tunggal (rangkap ganjil) dan tanda akan tetap jika melewati harga
nol yang rangkap genap.

contoh:

1. (x - 1/2) (x² - 3x - 4) (x² - 6x + 9) < 0


(x -1/2) (x - 4) (x - 1) (x - 3)² < 0
x < 1 atau 1/2 < x < 3 atau 3 < x < 4

2. (3x² + x + 2)/(x² + 4x - 12) > 0


Bentuk (3X² + X + 2) adalah definit (selalu bernilai) positif, karena:
D = (1)² - 4(3)(2) = -23 dan a = 3
D < 0 dan a > 0
Sehingga (3x² + x + 2) dapat dihilangkan, soal menjadi

(+)/(X² + 4X - 12) > 0 ® (+)/(X + 6) (X - 2) > 0

X < -6 atau X > 2

F. PERTIDAKSAMAAN NILAI MUTLAK

Yaitu pertidaksamaan dimana variabelnya berada di dalam tanda mutlak.

Batasan : |x| = x    jika x > 0


                      0    jika x = 0
                     -x    jika x < 0          keterangan : |x|  0     

masalah : menghilangkan tanda mutlak.

Penyelesaian:

Untuk a > 0

xa  -a < x < a x > a  x < -a atau x > a xa  x = a

secara umum:

menghilangkan tanda mutlak adalah dengan mengkuadratkan kedua ruas

atau

|x| < a  x² < a²  x² - a² < 0  (x-a)(x+a) < 0  -a < x < a

|x| > a  x² > a²  x² - a² > 0  (x-a)(x+a) > 0  x<-a atau x>a

keterangan:
|x| < -a TM
|x| > -a x

|a/b| < c |a| < c|b|

Relasi 371
Matematika Kelas 1 >Relasi Fungsi / Komposisi Fungsi-Fungsi Invers

< Sebelum Sesudah >

Hubungan/relasi dari himpunan A ke himpunan B adalah suatu pemasangan


anggota-anggota A dengan anggota-anggota B.

A. SEBUAH RELASI R TERDIRI DARI:

1. Himpunan A
2. Himpunan B
3. Sebuah kalimat terbuka P(x,y) yang menyatakan hubungan antara
himpunan A dengan himpunan B.
Dimana x bersesuaian dengan a  A dengan y bersesuaian dengan b  B.
 Bila P(a,b) betul maka a berelasi dengan b. Ditulis a R b
 Bila tidak demikian maka a R b

B. SEBUAH RELASI DAPAT DINYATAKAN DENGAN:


1. Himpunan Pasangan Berurutan (a,b)
2. Kalimat terbuka P(x,y)
3. Diagram cartesius ( diagram A x B )
4. Diagram panah

 bila R adalah sebuah relasi, maka himpunan dari relasi ini adalah:

R = {(a,b) a  A; b  B; P(a,b) adalah betul}

Ket: Jika A=B, maka P(x,y) mendefinisikan sebuah relasi di dalam A.

contoh :

R = (A,B, P(x,y))
A = {2,3,4}
B = {3,4,5,6}
P(x,y) menyatakan x pembagi y

Himpunan penyelesaian relasi ini adalah

a. Himpunan pasangan berurutan

R = {(2,4), (2,6), (3,3), (3,6), (4,4)}


b. Diagram cartesius

c. Diagram panah

RELASI INVERS

Setiap Relasi dari A ke B, mempunyai relasi R-1 dari B ke A yang didefinisikan


sebagai

R-1 = {(b,a)  (a,b) R}

contoh:

A = {1,2,3}; B = {a,b}
R = {(1,a), (1,b), (3,a)} relasi dari A ke B
R-1 = {(a,1), (b,1), (a,3)} relasi invers dari B ke A

DOMAIN DAN RANGE

Domain (daerah asal) dari suatu relasi R adalah himpunan elemen pertama dari
pasangan berurutan elemen R.

Domain = { a  a  A, (a,b)  R }

Range (daerah hasil) dari suatu relasi R adalah himpunan elemen kedua dari
pasangan berurutan elemen R.
Range = {b  b  B, (a,b)  R}

contoh:

A = {1,2,3,4} ; B = {a,b,c}
R = {(2,a) ; (4,a) ; (4,c)}
Domain = {2,4}
Range = {a,c}

Fungsi 372
Matematika Kelas 1 >Relasi Fungsi / Komposisi Fungsi-Fungsi Invers

< Sebelum Sesudah >

Suatu pemetaan / fungsi dari himpunan A ke himpunan B adalah suatu relasi


khusus sedemikian rupa sehingga, setiap anggota A dipasangkan dengan tepat
satu anggota B.

ditulis f : A  B

1. Himpunan A disebut DOMAIN fungsi, dan himpunan B disebut


CODOMAIN fungsi.

2. Bila a  A, maka b  B yang menyatakan pasangan dari A, disebut image


(peta) dari A.

ditulis f(a) = b

3. Kumpulan dari image-image a  A di B, membentuk range fungsi.

range = f(A)

 CARA MENENTUKAN SUATU GRAFIK ADALAH FUNGSI ATAU BUKAN

Tarik sembarang garis lurus sejajar sumbu y. Bila hanya memotong di satu titik
pada grafik, maka grafik tersebut merupakan fungsi. Bila tidak demikian maka
grafik tersebut bukan merupakan fungsi.

 Bila V = {-2,-1,0,1,2}
g : V  R; R = riil
g(x) = x² + 1
Tentukan range !!!

Jawab:

Domain = {-2, -1, 0, 1, 2}


Image dari g adalah :
g(-2) = 5
g(-1) = 2
g(0) = 1
g(1) = 2
g(2) = 5

maka range = {1, 2, 5}

 Tentukan domain dan range dari y = (x - 1)


syarat : (x - 1)  0

Jawab :

D = { x  x  1}
R = { y  y  0}

 Tentukan range dari f(x) = x² pada domain [1, -4]

Jawab:

Domain : f(x) = x²
-1 x  4
0  x  16
0  y  16
Range : [0, 16]

Komposisi Fungsi 374


Matematika Kelas 1 >Relasi Fungsi / Komposisi Fungsi-Fungsi Invers

< Sebelum Sesudah >

Anggap f : A  B dan g : B  C

Didapat fungsi baru (g o f) : A  C


yang disebut komposisi fungsi dari f dan g

h=gof
(g o f) (x) = g (f (x))

 yaitu dengan mengerjakan f(x) terlebih dahulu


    ket : image f merupakan domain bagi g.

contoh:

1. f:A  B; g:B  C
    (g o f)(a) = g (f(a)) = g(y) = t
    (g o f)(b) = g (f(b)) = g(z) = r
    (g o f)(c) = g (f(c)) = g(y) = t

    

2. f: R  R ; f(x) = x²
    g: R  R ; g(x) = x + 3 R=riil

   maka
   (f o g)(x) = f(g(x)) = f(x+3) = (x+3)² = x² + 6x + 9
   (g o f)(x) = g(f(x)) = g(x²) = x² + 3

   Bila x=2, maka


   (f o g)(2) = f(g(2)) = f(5) = 25
   (g o f)(2) = g(f(2)) = g(4) = 7

3. Diketahui [rumus]
    jika (f o g)(x) = x²
    Tentukan g(x) !
    jawab:
    [rumus]

SIFAT

Bila f : A  B; g : B  C ; h : C  D

maka

(f o g)  (g o f)                 : tidak komutatif


(h o g) o f = h o (g o f)   : asosiatif

FUNGSI ASAL FUNGSI INVERS

f(x) = ax+b ; a ¹ 0 f-1(x) = (x-b)/a ; a ¹ 0

f(x) = (ax+b)/(cx+d) ; x ¹ -d/c f-1(x) = (-dx+b)/(cx-a) ; x ¹ a/c

f(x) = ax² + bx + c ; a ¹ 0 f-1(x) = (-b+Ö(b²-4a(c-x))/2a ; a ¹ 0

f(x) = a log cx ; a > 0 ¹ 1 ; cx>0 f-1(x) = ax/c ; c ¹ 0


f(x) = acx ; a > 0 ¹ 1 f-1(x) = alog x1/c = 1/c alog x ; c¹0

Keterangan : fungsi invers ini ada, jika syarat-syaratnya terpenuhi

Fungsi kuadrat secara umum tidak mempunyai invers, tetapi dapat mempunyai invers
jika daerah definisinya dibatasi.

f(x) = x² untuk X > 0 ® f-1(x) = Öx untuk X > 0

Fungsi Invers 375


Matematika Kelas 1 >Relasi Fungsi / Komposisi Fungsi-Fungsi Invers

< Sebelum Sesudah >

f:AB

Bila b  B, maka invers dari elemen b (dinyatakan dengan f-1 (b)) adalah elemen
A yang mempunyai pasangan b, atau

f-1 (b) = {x  x A, f(x) = b}

Jika f adalah fungsi dari A  B, maka f mempunyai fungsi invers f-1 :A  B jika
dan hanya jika f adalah one one onto / bijektif / korespondensi 1-1

ket :

f : y = f(x)

cara mencari fungsi invers

f-1 : x = f(y)  nyatakan x dalam y

TEOREMA
f : A  B dan f-1 : B  A

f-1 o f : A  A : fungsi indentitas di A


   f    f-1           
ABA
  (f-1 o f)

f o f-1 : B  B : fungsi identitas di B


  f-1   f
BAB
 (f o f-1)

  
Gradien 378
Matematika Kelas 1 >Gradien dan Persamaan Garis Lurus

< Sebelum Sesudah >

Tempat kedudukan titik-titik (x,y) sehingga terdapat hubungan linier


ax + by + c = 0 merupakan suatu garis lurus

Bentuk ax + by +c = 0 (implisit) dapat ditulis dalam bentuk

             y = mx + n       (eksplisit)

dengan m = -a/b dan n = -c/b ; (b  0)

Ket : nilai m dan n ini mempunyai arti penting dalam menentukan grafik
garis lurus.

m disebut koefisien arah (gradien) garis

m = tan  , dimana a adalah sudut yang dibentuk garis dengan sumbu x positif
(berlawanan arah dengan jarum jam)

0° <  < 90°  tan 

90° <  < 180°  tan 

n = panjangan potongan terhadap sumbu y dihitung dari pusat sumbu koordinat

You might also like