You are on page 1of 2

KAMAR*

--A.Y.

Apakah kau jadi tenang?


Atau ingin segera ke luar?

Di luar, di hamparan
kau sendiri mendengar
kepak kelelawar, membekap hingar
dan lengang menjalar
hingga kamar

di dalam
kau-aku cuma diam
mungkin jadi sadar
dan berangsur gentar:
“Kamar ini bukan jalan kembali
terlanjur kita menukar mimpi
membuang semua yang rapi
dan berjalan – mungkin sendiri – menapaki hamparan negeri
yang kita sendiri mungkin tak mengerti.”

Namun kau-aku terus saja diam


mungkin jadi sadar
dan tak lagi gentar

“Seandainya kita serangga,” ucapmu, datar


menjelang fajar.

Ya, seandainya kita serangga.


Tak perlu luka
sebab kau akan terbang
dan aku tiada

seandainya kita serangga.


Kau akan mengelana
dan aku hilang
setelah cinta

2004

*Catatan:
Puisi ini termuat dalam buku “Lagu Cinta Para Pendosa” karya Zaim Rofiqi, Penerbit:
Pustaka Alvabet, 2009). Bisa didapatkan/dipesan di Penerbit Alvabet atau di toko-toko
buku Online.

You might also like