You are on page 1of 12

I Wayan Puspa

Fakultas Hukum
Universitas 45 Mataram

12/08/21 1
Adami Chazawi dalam Buku : Tindak Pidana
Mengenai Kesopanan.
Dibedakan menjadi (1) Kejahatan di bidang
kesusilaan dan (2) Kejahatan kesopanan di luar
bidang kesusilaan.

12/08/21 2
Kejahatan dengan melanggar kesusilaan umum
(Pasal 281 KUHP)
Kejahatan Pornografi (282 KUHP)
Kejahatan Pornografi terhadap orang yang
belum dewasa (283 KUHP)
Kejahatan pornografi dalam menjalankan
pencahariannya (283 bis).
Kejahatan perzinahan (284 KUHP)
Kejahatan perkosaan untuk bersetubuh (285
KUHP).
12/08/21 3
 Kejahatan bersetubuh dengan perempuan di luar
kawin yang dalam keadaan pingsan atau tidak
berdaya (286 KUHP).
 Kejahatan bersetubuh dengan perempuan di luar
kawin yang umurnya belum 15 tahun (287 KUHP).
 Kejahatan bersetubuh dengan perempuan dalam
perkawinan yang belum waktunya dikawin dan
menimbulkan akibat luka-luka (288 KUHP)
 Kejahatan perkosaan berbuat cabul atau perbuatan
yang menyerang kehormatan kesusilaan (289
KUHP).

12/08/21 4
 Kejahatan perbuatan cabul pada orang yang pingsan, pada orang
yang umurnya belum 15 tahun atau belum waktunya untuk
dikawin (290 KUHP).
 Kejahatan-kejahatan bersetubuh dengan perempuan di luar
kawin yang dalam keadaan pingsan (286 KUHP), bersetubuh
dengan perempuan yang umurnya belum 15 tahun (287),
perkosaan berbuat cabul (289) dan perbuatan cabul pada orang
yang dalam keadaan pingsan atau umurnya belum 15 tahun
(290), dan dalam keadaan yang memberatkan, yakni apabila
menimbulkan akibat luka-luka berat bagi korban (291 ayat 1).
 Kejahatan perkosaan bersetubuh (285), bersetubuh dengan
perempuan di luar kawin yang dalam keadaan pingsan (286),
bersetubuh dengan perempuan yang umurnya belum 15 tahun
(287), perkosaan berbuat cabul (289), dan perbuatan cabul pada
orang yang dalam keadaan pingsan atau umurnya belum 15
tahun dalam keadaan yang memberatkan, yakni apabila
menimbulkan akibat kematian korban (291 ayat 2)

12/08/21 5
Kejahatan menggerakkan untuk berbuat cabul
dengan orang yang belum dewasa (293)
Kejahatan berbuat cabul dengan anaknya, anak
dibawah pengawasannya dan lain-lain yang belum
dewasa (295).
Kejahatan pemudahan berbuat cabul sebagai mata
pencaharian atau kebiasaan (296)
Kejahatan memperdagangkan wanita dan anak-anak
laki-laki yang belum dewasa (297)
Kejahatan mengobati wanita dengan ditimbulkan
harapan bahwa hamilnya dapat digugurkan (289).

12/08/21 6
Lamintang menggunakan istilah Kejahatan terhadap
Kesusilaan ( Buku : Delik-delik Khusus : Kejahatan
Melanggar Norma Kesusilaan dan Norma Kepatutan).
Ketentuan pidana yang diatur dalam Bab II KUHP
dengan sengaja telah dibentuk oleh pembentuk
undang-undang dengan maksud untuk memberikan
perlindungan bagi orang-orang yang dipandang perlu
untuk mendapatkan perlindungan terhadap tindakan-
tindakan asusila dan terhadap perilaku-perilaku, baik
dalam bentuk kata-kata maupun dalam bentuk
perhuatan-perbuatan yang menyinggung rasa susila.
12/08/21 7
Bahan Bacaaan : Drs. PAF Lamintang, SH dan Theo Lamintang, SH, Delik-delik
Khusus Kejahatan Melanggar Norma Kesusilaan & Norma Kepatutan, Bandung :
Sinar Grafika, 2009.

12/08/21 8
Pasal 281 angka 1 KUHP :
”Dipidana dengan pidana penjara selama-lamanya
dua tahun dan delapan bulan atau dengan pidana
denda setingi-tingginya empat ribu lima ratus rupiah :
1. Barang siapa dengan sengaja di depan umum merusak
kesusilaan.
2. Barangsiapa dengan sengaja merusak kesusilaan di
depan orang lain yang kehadirannya di situ bukanlah
atas kemauannya sendiri.

12/08/21 9
Unsur-unsur :
1. Unsur objektif : dengan sengaja.
2. Unsur-unsur subjektif : a. barang siapa, b. merusak
kesusilaan, c. di depan umum.
Agar pelaku dapat dinyatakan terbukti telah memenuhi
unsur dengan sengaja tersebut, di sidang pengadilan
yang memeriksa dan mengadili perkara pelaku, hakim
dan penuntut umum harus dapat membuktikan :
a. Bhw pelaku memang mempunyai kehendak atau
maksud untuk melakukan perbuatan merusak
kesusilaan.
b. Bhw pelaku memang mengetahui yakni bahwa
perbuatannya itu ia lakukan di depan umum.

12/08/21 10
Hakim tdk perlu menggantungkan diri pada adanya
pengakuan dari pelaku yang dlm praktek memang
sulit dapat diharapkan, melainkan ia dpt menarik
kesimpulan dari kenyataan yang terungkap di sidang
pengadilan.
Kata Barangsiapa dlm Pasal 281 angka 1 ialah orang
atau orang-orang , yang apabila orang atau orang-
orang tsbt terbukti memenuhi unsur-unsur tindak
pidana , mereka dapat disebut sebagai pelaku atau
sebagai pelaku-pelaku dari tindak pidana tsbt.

12/08/21 11
Jarang terjadi bhw tinak pidana yg diatur dalam Pasal
281 anghka 1 KUHP hanya dilakukan oleh satu orang
saja, melainkan hampir selalu telah dilakukan
bersama-sama dengan orang lain, baik dalam bentuk
turut melakukan, menggerakkan orang lain untuk
melakukan suatu kejahatan maupun dalam bentuk
membantu melakukan.
Untuk adanya turut melakukan disyaratkan bhw
setiap peserta hrs mempunyai kehendak yang
diperlukan dan pengetahuan yang disyaratkan.

12/08/21 12

You might also like