You are on page 1of 2

Manusia Yang Taqwa

Tidak Sombong

PENDIDIKAN rohani adalah penanaman aqidah imaniyah sedari dini. Pertalian antara
Khaliq dengan makhluk-Nya. Aqidah Tauhid, mempercayai hanya Allah Yang Maha Esa, tidak
ada yang berhak disembah selain dari pada-Nya. Kalimat Tauhid adalah kalimat thayyibah,
yang bersemi di dalam kalbu mukmin, “ ibarat sebuah pohon yang baik dan subur. Uratnya
menghujam bumi, dan pucuknya melambai awan. Dari setiap rantingnya muncul buah yang
ranum setiap masa. Melahirkan amalan- amalan yang baik dengan izin (bimbingan)
Tuhannya. Begitulah perumpamaan yang diberikan Allah terhadap manusia, supaya mereka
memikirkan.”. (QS.Ibrahim, 14 : 24-25).
Taqwa, artinya terpelihara. Orang yang bertaqwa selalu memelihara diri untuk
senantiasa mengerjakan apa- apa yang disuruhkan oleh Allah. Dan juga memelihara diri dari
apa yang dilarangkan oleh Allah. Taqwa itu, sebagaimana dirumuskan, "mengerjakan yang
disuruhkan dan meninggalkan yang dilarangkan oleh Allah." Terlihat disini adanya unsur
kepatuhan kepada Allah semata.
Lebih dalam lagi, setiap yang dikerjakannya, dan semua yang ditinggalkannya, adalah
karena Allah semata. Hanya karena mengharapkan redha Allah.
Taqwa merupakan buah dari iman. Bukan sekadar polesan dari luar. Maka dapat
dimengerti, taqwa adalah sikap jiwa yang mantap dan mengakar dari iman.
Taqwa letaknya di sini (sambil Rasulullah menunjuk ke dada beliau. Dan diucapkan
sampai tiga kali). Begitulah bila kita lihat rumusan Rasulullah tentang peranan taqwa dalam
pembentukan jiwa manusia. Firman Allah, “Manusia bertaqwa memiliki sikap- sikap
perbuatan yang terpuji. Diantaranya, memiliki kesabaran yang tinggi. Tidak angkuh dan tidak
sombong. Tidak diperbudak oleh benda tetapi mampu menguasai benda/materi.” (QS. 11:49).
Firman Allah menyebutkan, yang artinya ; “Tidak suka berbuat kerusakan dan kebencanaan
dalam hidup (QS.28:83). Dan orang bertaqwa itu, “Menjadi panutan di tengah kehidupan”.
(QS.25:74). Juga sikap orang muttaqin itu, mewarisi kesuksesan dalam hidup di bumi. Dan
memiliki peluang akhri yang lebih baik (QS.7:128). Dalam perjalanan hidupnya orang- orang
bertaqwa selalu memilih yang terbaik. Senantiasa bertindak dengan perangai terpuji. Tidak
pernah terhalang dirinya untuk berbuat kebaikan. Segera menyambut amal baik denan ikhlas.
Begitulah sikap yang menonjol yang selalu dikenal oleh Allah (QS. 3 :115, 9 : 44).
Kesetiaan Manusia Hanya untuk Allah. Pengakuan terhadap eksistensi Allah, karena
hanya Dia lah Maha Pencipta. Allah Yang Maha Agung, pemilik segala jagadraya beserta segala
isinya. Bahkan seluruh mekanisme alam ini tunduk kepada hukum-hukum menurut ketentuan
Allah semata, Dialah Yang Maha Besar. Allahu Akbar. Laailaaha Ilallah. Tiada Tuhan selain
Allah. Pengakuan yang menggambarkan pengabdian tanpa reserve. Hubungan manusia
dengan Khaliq (hablum minallah) penaka hubungan seorang hamba sahaya yang setia
terhadap tuannya. Dalam hubungan ibadah seperti itu, seorang hamba sanggup dan rela
mengorbankan apa jua, yang diminta oleh Tuhannya. Dalam hubungan ibadah itu tercipta rasa
bahagia yang hakiki. Seorang insan yang berikrar dengan kalimat tauhid ini, akan bersedia
mematuhi kehendak Allah, dimana dan kapan saja. Demikianlah bukti suatu ibadah. Buah atau
bukti dari pengakuan terhadap kekuasaan Allah semata. Firman Allah, "Katakanlah:
Sesungguhnya shalatku, dan ibadahku, dan hidupku, dan matiku, hanyalah untuk Allah,
Penguasa semesta Alam. Tiada sekutu bagi Nya. Dan demikian itulah diperintahkan
kepadaku, dan aku adalah orang yang pertama- tama menyerahkan diri kepada Allah." (QS.
Al An'am, 6: 162-163).
Allah Rabbul 'Alamin, pengatur, pemelihara dan mengasihi serta menyempurnakan
seluruh alam. Dialah hanya yang berhak mendapatkan pujian. Di sinilah letak persoalan yang
sebenarnya. Bahwa ketaatan, kepasrahan, ketundukan dan kesetiaan manusia-sebagai
makhluk, hanya teruntuk kepada Allah. Semua aturan tentang alam ini ada pada kuasa Nya
semata. Berulang kali, di kala para utusan (Rasul Allah) datang ke tengah kehidupan manusia,
selalu membawakan Risalah yang sama. Wahai kaum-ku (ummat manusia seklian),
Sembahlah hanya kepada Allah, Tiada Tuhan yang berhak disembah olehmu, kecuali hanya
Allah semata,
Deklarasi "Tiada Tuhan selain Allah", merupakan kunci pembebasan manusia.
Pembebasan jiwa manusia dari setiap jerat dan belenggu. Deklarasi itu pula yang mendorong
kekuatan intelektual maupun material supaya terbebaskan dari belenggu perbudakan. Yang
ada hanya penghambaan kepada Allah semata. Kekuatan itu telah memberikan dorongan
hidup bagi jiwa yang ingin merdeka dari penindasan penjajahan.
Pada enam puluh tahun silam, kekuatan ini terbukti ampuh memutus belunggu
penjajahan atas bahwa ini. Sehingga kekuatan yanglahir dari kalimat tauhid ini berperan besar
memanggil para putra terbaik bangsa ini. Untuk menyerahkan jiwa dan raga. Menggantikan
dengan syahid dan kemerdekaan bangsa. Jadikanlah Ramadhan ini menjadi bulan penempaan
semangat berjuang yang sungguh-sungguh melawan nafsu sendiri. Insyaallah.

You might also like