You are on page 1of 7

Rencana Strategik

Perusahaan STARBUCKS
Perencanaan strategis perusahaan adalah suatu rencana jangka panjang
yang bersifat menyeluruh, memberikan rumusan ke mana perusahaan akan diarahkan,
dan bagaimana sumberdaya dialokasikan untuk mencapai tujuan selama jangka waktu
tertentu dalam berbagai kemungkinan keadaan lingkungan. Perencanaan Strategic
(Strategic Plans) juga merupakan suatu proses pemilihan tujuan-tujuan organisasi,
penentuan strategi, kebijaksanaan, program-program strategi yang diperlukan untuk
tujuan-tujuan tersebut. Ada 3 ( tiga ) alasan yang menunjukkan pentingnya
Perencanaan Strategis :
1. Perencanaan strategic memberikan kerangka dasar dalam mana semua
bentukbentuk perencanaan lainnya yang harus di ambil.
2. Pemahaman terhadap perencanaan strategic akan mempermudah pemahaman
bentuk-bentuk perencaaan lainnya.
3. Pemahaman terhadap perencanaan strategic akan mempermudah pemahaman
bentuk-bentuk perencaaan lainnya.

Dengan adanya perencanaan strategis ini maka konsepsi perusahaan


menjadi jelas sehingga akan memudahkan dalam memformulasikan sasaran serta
rencana-rencana lain dan dapat mengarahkan sumber-sumber organisasi secara
efektif. Sehingga dapat dikatakan bahwa perencanaan strategi dapat menentukan
keberhasilan organisasi atau perusahaan, hal ini disebabkan karena:
1. Perencanaan strategi merupakan tipe perencanaan yang terpenting
2. Melakukan perencanaan strategi berarti menetapkan misi organisasi secara jelas
3. Perencanaan strategi memungkinkan manajer mempersiapkan diri terhadap
kemungkinan terjadinya perubahan pada lingkungan organisasinya

Perencanaan strategis tidak mengenal standar baku, dan prosesnya


mempunyai variasi yang tidak terbatas. Tiap penerapan perlu merancang variasinya
sendiri sesuai kebutuhan,situasi dan kondisi setempat. Meskipun demikian, secara
umum proses perencanaan strategis memuat unsurunsur:
(1) perumusan visi dan misi,
(2) pengkajian lingkungan eksternal,
(3) pengkajian lingkungan internal,
(4) perumusan isu-isu strategis,
(5) penyusunan strategi pengembangan (yang dapat ditambah dengan tujuan dan
sasaran).

Proses perencanaan strategis tidak bersifat sekuensial penuh, tapi dapat


dimulai

1|Perencanaan Strategik Organisasi Informasi


dari salah satu dari langkah ke (1), (2), atau (3). Ketiga langkah tersebut saling
mengisi. Setelah ketiga langkah pertama ini selesai, barulah dilakukan langkah ke (4),
yang disusul dengan langkah ke (5). Setelah rencana strategis (renstra) selesai
disusun, maka diimplementasikan dengan terlebih dahulu menyusun rencana-rencana
kerja (aksi/tindakan)

“STARBUCKS ”
Tentang Starbucks

• Perusahaan ini pertama kali dibuka pada taun 1971 di seattle,Washington.


• Dikelola pertama kali oleh Jerry Baldwin
• Berkembang dari 55 cabang di tahun 1989 menjadi lebih dari 2200 cabang
sekarang(1998) di seluruh dunia.
• Produk yang dijual antara lain Makanan ringan dan kopi.

Strategi Korporasi Starbucks

 Maximize market penetration


Memperbesar penetrasi terhadap pasar. Sejak awal STARBUCKS go p[ublic,
yang dilakukan adalah mengambil langklah besar untuk melompat ke berbagai
Negara dan daerah di dunia. Pada tahun 1993, STARBUCKS menciptakan
suatu rencana pengemabangan 3 tahun berdasarkan matriks dari profil
demografi regional dan sebuah analisa tentang infrastruktur operasi
perusahaan. untuk setiap wilayah besar, STARBUCKS menargetkan satu kota
besar yang bertindak sebagai pusat yang menampung tim-tim dari para
professional untuk mendukung store baru.

 Provide a relaxing, attractive social atmosphere


Memberikan kenyaman,dan menarik lapisan social masyarakat. Salah satu
strategi awalnya adalah, pada tahun 1987, perusahaan ini mengembangkan
desaim store yang kuat dan memastikan bahwa semua store mereka kelihatan
sama. tujuannya, adalah agar setiap cabang store STARBUCKS merasakan hal
yang sama seperti pada store asli di Seattle.
Kemudian bertkembang pada tahun 1994, di bawah kendali Arthur Rubinfeld,
STARBUCKS mulai merancang desain store dengan format berbeda dan
merancang sejumlah kecil store unik yang disesuaikan dengan kebutuhan
lingkungan tertentu, agar pelangga benar-benar merasa nyaman berada di store
tersebut.

 Offer high-quality products


Menawarkan produk yang berkualitas tinggi. STARBUCKS mempunyai
prinsip bahwa mereka tidak bermaksud untuk membangun sebuah merek,
namun tujuannya adalah membangun sebuah perusahaan yang memberikan
nilai keaslian pada produknya dan menciptakan kegairahan orang-orang di

2|Perencanaan Strategik Organisasi Informasi


dalamnya. Untuk menjaga kualitas tinggi produk, mereka menyebutnya
dengan strategi “Memancarkan Romantika Biji Kopi”, biji kopi berasal dari
kopi Arabika dengan kualitas tertinggi di dunia.
Selain menjuaal Kopi, STARBUCKS juga menawarkan produk lain yang
disebutnya “Pengalaman Starbucks”. Yaitu menciptakan suasanan yang
menarik dan memperkaya di store mereka yang nyaman dan mudah didatangi
dan penuh gaya.

 Create a great working environment


Menciptakan suasana kerja yang baik. Salah satu visis dan nilai-nilai yang
dibawa ke dalam perusahaan STARBUCKS adalah bahwa kombinasi dari
dorongan persaingan dan keinginan yang luar biasa untuk meyakinkan bahwa
setiap orang dalam peusahaan dapat bersama-sama memperoleh kemenangan.

 Achieve profitability
Mencapai target keuntungan.

The Starbucks Experience : 5 Principles for Turning Ordinary Into


Extraordinary.

1. Make it your own.


Pilar yang pertama adalah menumbuhkan sense of ownership yang kuat pada
segenap jajaran karyawannya, dari level atas hingga level paling bawah. Spirit
ini lalu mendorong setiap pekerja memiliki dedikasi dan tanggungjawab untuk
memekarkan keberhasilan perusahaan. Dalam konteks ini, Starbucks juga
memiliki prinsip yang harus dipenuhi oleh setiap karyawannya. Prinsip
tersebut bertajuk “Five Ways of Being” atau : be welcoming, be genuine, be
considerate, be knowledgeable, dan be involved.

2. Everything matters.
Pilar kedua adalah keyakinan bahwa dalam bisnis retail seperti kedai kopi,
everything matters. Segala detil mesti diperhatikan dan dijaga untuk
menghasilkan proses yang sempurna. Segenap pernik mengenai kebersihan
outlet, desain kursi, keragaman produk, dan pelayanan pelanggan mesti
dieksekusi secara tepat untuk mencapai proses bisnis yang ekselen.

3. Surprise and delight.


Pilar ketiga adalah surprise dan delight. Setiap pegawai Starbuck, terutama
yang ada di bagian frontline didorong untuk menciptakan serangkaian
tindakan yang mampu membikin pelanggan menjadi terkesan (surprise dan
delight). Contoh, jika ada pelanggan yang sudah antri di didepan kedai pada
jam 6.30, maka kedai kopi bisa langsung dibuka, meskipun aturannya
mestinya baru buka jam 7 (para pelanggan tidak mesti dibiarkan menunggu
sekitar 30 menit untuk menunggu hanya demi memenuhi prosedur pembukaan
kedai).

4. Embrace resistance.
Pilar keempat adalah terbuka dan mendengarkan sepenuh hati kritik dan
masukan dari para pelanggan. Starbucks selalu mencoba membangun dialog
yang konstruktif untuk mendapatkan umpan balik dari para pelanggannya.
3|Perencanaan Strategik Organisasi Informasi
Dan dari sini, mereka kemudian memperlakukan masukan tersebut sebagai
satu elemen penting untuk memperbaiki kinerja pelayanannya.

5. Leave your mark.


Pilar Kelima yang dilakukan oleh Starbukcs untuk membangun kejayaan
adalah memperlakukan karyawan mereka seperti raja. Sebab mereka percaya,
kepuasan karyawan sesunguhnya merupakan kunci dari kepuasan pelanggan.
Tanpa happy employees, Anda pasti tak akan mampu menciptakan happy
customers. Dengan prinsip inilah, Starbucks kemudian menciptakan
serangkaian kebijakan yang mampu membuat karyawan mereka senang
bekerja didalamnya – mulai dari kebijakan remunerasi yang atraktif,
lingkungan kerja yang friendly, hingga jam kerja yang fleksibel.

Starbucks,dan sederet produk sejenis lainnya barangkali memang merupakan


simbol tradisi mutakhir masyarakat metropolitan. Secangkir frappuccino caramel, roti
abon a la flosh, dan dua potong donat rasa lemon pada akhirnya memang bukan
sekedar produk makanan dan minuman. Mereka adalah sejenis produk kultural,
dengan mana masyarakat metropolitan melampiaskan hasratnya untuk melakoni gaya
hidup kontemporer.

Dibalik kemeriahan gaya hidup mutakhir itu, terselip satu pelajaran penting :
produk-produk simbolis itu ternyata juga merupakan hasil dari sebuah “kejeniusan
manajerial”. Starbucks barangkali layak disebut sebagai contoh yang paling
fenomenal. Ditopang dengan strategi manajemen jempolan, Starbucks tiba-tiba
merebak bagai virus dan gerainya memenuhi setiap sudut kolong langit : mulai dari
keramaian di kota Chicago hingga di pinggir jalan tol Cikampek, mulai dari
Tunjungan Plaza hingga Plaza Del Toro di Barcelona, mulai dari sudut kota di negri
Tibet hingga di depan jalanan padat daerah Tebet Pancoran.

Terlihat sepele memang saat starbucks memilih untuk memulai usahanya


dengan berjualan sebuah minuman kopi di sebuah pinggiran seattle Washington,kopi
yang sebelumnya adalah gaya hidup rumahan di kalangan masyarakat amerika dicoba
untuk di komersilkan sebagai produk dagangan urban amerika,berangkat dari titik nol
starbucks mengawali semua dari satu kedai sederhana di seattle,dan merangkak
menjadi 55 cabang pada 1989 dan berdiri menjadi salah satu perusahaan besar di
dunia dengan 2200 cabang lebih di seluruh belahan dunia.

Apa yang sebenarnya sangat istimewa dari sebuah cangkir kopi? perlahan
menjadi sebuah gaya hidup baru dan menjadi tambang emas bagi pemiliknya,tidak
ada yang istimewa dari sebuah kopi (miilinea 1989) starbucks begitu memahami
keadaan ini sehingga mereka sadar dengan tidak adanya keistimewaan ini mereka
tahu harus berbuat apa.

Kejeniusan Starbukcs adalah The Starbucks Experience: 5 Principles for


Turning Ordinary Into Extraordinary. Tentang bagaimana kedai kopi itu dibangun dan
dikembangkan menjadi salah satu brand terbaik didunia. Visi dan filosofi Starbucks
pada dasarnya ditautkan pada satu konsep yang simple : bagaimana membangun
sebuah kedai dengan sajian kopi berkualitas nomer satu, disertai dengan atmosfer kafe
yang hangat nan bersahabat, lalu disajikan dengan pelayanan yang menyenangkan.
4|Perencanaan Strategik Organisasi Informasi
Dan persis disitulah sesungguhnya Starbuck menemukan maknanya : ia hadir sebagai
sebuah tempat dimana racikan kopi terbaik bersenyawa dengan kehangatan pertemuan
bisnis/sosial.

Pilar yang pertama adalah menumbuhkan sense of ownership yang kuat pada
segenap jajaran karyawannya, dari level atas hingga level paling bawah. Spirit ini lalu
mendorong setiap pekerja memiliki dedikasi dan tanggungjawab untuk memekarkan
keberhasilan perusahaan. Dalam konteks ini, Starbucks juga memiliki prinsip yang
harus dipenuhi oleh setiap karyawannya. Prinsip tersebut bertajuk “Five Ways of
Being” atau : be welcoming, be genuine, be considerate, be knowledgeable, dan be
involved.

Pilar kedua adalah keyakinan bahwa dalam bisnis retail seperti kedai kopi,
everything matters. Segala detil mesti diperhatikan dan dijaga untuk menghasilkan
proses yang sempurna. Segenap pernik mengenai kebersihan outlet, desain kursi,
keragaman produk, dan pelayanan pelanggan mesti dieksekusi secara tepat untuk
mencapai proses bisnis yang ekselen.

Pilar ketiga adalah surprise dan delight. Setiap pegawai Starbuck, terutama
yang ada di bagian frontline didorong untuk menciptakan serangkaian tindakan yang
mampu membikin pelanggan menjadi terkesan (surprise dan delight). Contoh, jika
ada pelanggan yang sudah antri di didepan kedai pada jam 6.30, maka kedai kopi bisa
langsung dibuka, meskipun aturannya mestinya baru buka jam 7 (para pelanggan
tidak mesti dibiarkan menunggu sekitar 30 menit untuk menunggu hanya demi
memenuhi prosedur pembukaan kedai).

Pilar keempat adalah terbuka dan mendengarkan sepenuh hati kritik dan
masukan dari para pelanggan. Starbucks selalu mencoba membangun dialog yang
konstruktif untuk mendapatkan umpan balik dari para pelanggannya. Dan dari sini,
mereka kemudian memperlakukan masukan tersebut sebagai satu elemen penting
untuk memperbaiki kinerja pelayanannya.

Dan pilar terakhir yang dilakukan oleh Starbukcs untuk membangun kejayaan
adalah memperlakukan karyawan mereka seperti raja. Sebab mereka percaya,
kepuasan karyawan sesunguhnya merupakan kunci dari kepuasan pelanggan. Tanpa
happy employees, Anda pasti tak akan mampu menciptakan happy customers.
Dengan prinsip inilah, Starbucks kemudian menciptakan serangkaian kebijakan yang
mampu membuat karyawan mereka senang bekerja didalamnya – mulai dari
kebijakan remunerasi yang atraktif, lingkungan kerja yang friendly, hingga jam kerja
yang fleksibel.

“ Why are we in business “ pertanyaan begitu mendasar ini dapat begitu


mudah dijawab jika kita melihat kelima pilar starbucks diatas yang merubah sesuatu
yang biasa menjadi luar biasa,tidak hanya fokus pada produknya starbucks juga
begitu memberikan perhatian pada hal hal kecil terkait perusahaannya,mereka begitu
mengerti kenapa mereka berbisnis,mereka melakukannya bukan diawali dengan dasar
mencari profit walupun akhirnya juga profit yang mereka nikmati,

Dalam pilar yang pertama,” Make it own ” dalam bahasa ibu kita artinya
buatlah menjadi milikmu,starbucks menanamkan dalam diri mereka bahwa
perusahaan ini adalah milik mereka tempat tinggal mereka rumah mereka,dan mereka

5|Perencanaan Strategik Organisasi Informasi


hidup dalam starbucks dan jika ingin tetap hidup berkembanglah selayaknya anak
kecil yang belajar merangkak lalu berjalan dan lalu berlari,mereka melalukan nya
karena mereka hidup dalam starbucks bukan karena hidup dari starbucks.

Everythings is matters,semua hal adalah penting,starbucks sangat


memperhatikan detail yang ada tidak boleh ada hal hal yang luput dari perhatian
mereka,terlihat sekali betapa mereka sangat serius dalam bertindak untuk mencapai
hasil yang paling maksimum,starbucks ingin semua begitu sempurna mereka sangat
peduli pada semua hal mulai dari pelayanan,kebersihan,desain,dan segala hal yang
berkaitan dengan mereka dianggap sangat penting,karena tujuan mereka sangat tinggi
tentu saja mereka akan semakin memperhatikan apa yang ada dalam diri mereka
starbuck ingin semua dikerjakan maksimal untuk mencpai hasil yang maksimum.

Surprise and delight,kejutan dan kesenangan,dalam hal ini mereka dengan giat
mencoba memberi kesenangan yang mendalam terhadap pelanggan mereka,terlebih
lagi untuk hal hal yang dapat membuat pelanggan terkesan Contoh, jika ada
pelanggan yang sudah antri di didepan kedai pada jam 6.30, maka kedai kopi bisa
langsung dibuka, meskipun aturannya mestinya baru buka jam 7 (para pelanggan
tidak mesti dibiarkan menunggu sekitar 30 menit untuk menunggu hanya demi
memenuhi prosedur pembukaan kedai),bagaimana bertindak untuk mencapai hasil
yang ingin dicapai itu yang akan mereka lakukan,semua berorientasi terhadap hasil
yang ingin dicapai yaitu kepuasan pelanggan yang berujung dengan profit yang
mereka dapat.Kapan sesuatu yang tak biasa harus dilakukan walau menabrak
kebiasaan yang ada seperti jam buka kedai yang dimajukan atau jam tutup kedai yang
dimundurkan.starbuck mengidentifikasi waktu yang spesifik untuk melakukan
perubahan guna membuat pelanggan terkesan dan tentu saja akan selalu kembali ke
kedai mereka.

Embrace resistance,terbuka dan mendengarkan sepenuh hati kritik dan


masukan dari para pelanggan. Starbucks selalu mencoba membangun dialog yang
konstruktif untuk mendapatkan umpan balik dari para pelanggannya. Dan dari sini,
mereka kemudian memperlakukan masukan tersebut sebagai satu elemen penting
untuk memperbaiki kinerja pelayanannya,bagaimana sisi kritis selalu dikedepankan
untuk mencari terobosan terobosan baru dalam melakukan sesuatu,tak pernah berhenti
untuk menerima hal baru dan diaplikasikan dalam tindkan nyata.

Leave your marks, untuk membangun kejayaan starbucks memperlakukan


karyawan mereka seperti raja. Sebab mereka percaya, kepuasan karyawan
sesunguhnya merupakan kunci dari kepuasan pelanggan. Tanpa happy employees,
Anda pasti tak akan mampu menciptakan happy customers. Dengan prinsip inilah,
Starbucks kemudian menciptakan serangkaian kebijakan yang mampu membuat
karyawan mereka senang bekerja didalamnya – mulai dari kebijakan remunerasi yang
atraktif, lingkungan kerja yang friendly, hingga jam kerja yang fleksibel.dari
kepuasan karyawan ini lah kepuasaan pelanggan dapt diukur,kepuasaan karyawan pun
juga dapat berdampak pada kepuasan pelanggan artinya perubahan pada kebijakan
untuk karyawan dapat berubah untuk kepuasaan pelanggan.

Starbucks melihat semua hal dari dua sisi yaitu kesejahteraan dan
kepuasan,starbucks melakukannya dengan menggabungkan antara kesejahteraan
karyawan dengan kepuasaan pelanggan yang berjalan beriringan,setiap detai dalam

6|Perencanaan Strategik Organisasi Informasi


starbucks diukur sebagai sebuah parameter,kebijakannya pun diubah berdasarkan
paramater semua detail mereka,starbucks bukan berpikir mereka hidup karena
starbucks,tapi mereka hidup dlam starbucks itulah yang membuat starbucks besar dan
menjadi bagian dari gaya hidup urban masyarakat kota karena mereka menyatukan
kepuasaan dan kesejahteraan.

--Referensi terkait :

Schultz, Howard & Dori Jones Yang. Pour Your Heart into It : How STARBUCKS
Built a Company Ones Cup at a Time. 2003. Jakarta : Gramedia Pustaka
Utama

7|Perencanaan Strategik Organisasi Informasi

You might also like